Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN:
2548-1398
Vol. 6, No. 2, Februari 2021
Kinanthi Fatwasuci dan Irwansyah
Universitas Indonesia, Depok, Jawa
Barat, Indonesia
Email: [email protected] dan [email protected]
Abstract
Uncertainty reduction theory (URT) is a theory that explains how
the initial face-to-face relationship between two new individuals. Over time
URT is not only utilized in face-to-face situations, but in online or online
situations. Information retrieval strategies to reduce the uncertainty of two
individuals who have just met each other, can also be context-adjusted to
contemporary cases through network-based situations. The purpose of this study
is to find out the development of uncertainty reduction theory application in
face-to-face and online interactions. The research method used is qualitative.
Researchers examined three journals representing the application of URT as a
theory to identify reduced uncertainty in face-to-face interactions and
identify how URT is used in cases of online interactions. The results found
that URT in this case can also be associated with contemporary cases to be
applied in network-based or online situations. Nevertheless, URT still does not
lose its essence in the life of face-to-face interaction because the use of
this theory as a reference to reduce uncertainty for direct interaction is
still used.�
Keywords: information retrieval strategies; active strategy; interactive
strategies; passive strategy; uncertainty reduction theory
Abstrak
Uncertainty
reduction theory (URT) merupakan teori yang menjelaskan bagaimana hubungan awal tatap muka
antara dua individu yang baru mengenal. Seiring dengan berkembangnya waktu URT tidak hanya dimanfaatkan dalam situasi tatap
muka saja, tetapi dalam situasi
online atau
dalam jaringan. Strategi pencarian informasi untuk mengurangi ketidakpastian yang dilakukan
oleh dua individu yang baru saling bertemu,
juga dapat disesuaikan konteksnya dengan kasus-kasus kontemporer melalui situasi berbasis jaringan. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui perkembangan penerapan uncertainty
reduction theory dalam interkasi
tatap muka dan daring. Metode penelitian yang digunakan bersifat kualitatif. Peneliti mengkaji tiga jurnal
yang mewakili penerapan URT
sebagai teori untuk mengidentifikasi pengurangan ketidakpastian dalam interaksi tatap muka dan mengidentifikasi bagaimana URT digunakan dalam kasus interaksi online. Hasil
yang ditemukan bahwa URT dalam hal ini
juga dapat dikaitkan dengan kasus kontemporer
untuk diterapkan dalam situasi berbasis
jaringan atau online. Meskipun demikian, URT tetap tidak kehilangan
hakikatnya dalam kehidupan interaksi tatap muka karena
pemanfaatan teori ini sebagai acuan
pengurangan ketidakpastian untuk interaksi langsung masih digunakan.�
Kata Kunci: strategi pencarian informasi; strategi aktif; strategi interaktif;
strategi pasif; uncertainty reduction theory
Coresponden Author
Email: [email protected]
Artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi
Pendahuluan
Dalam kehidupan, manusia seringkali dihadapkan pada ketidakpastian (Yusmam,
2019). Salah satu bentuk ketidakpastian
yang dapat muncul dalam kehidupan manusia ialah ketika
manusia dihadapkan pada situasi atau orang baru yang membuat manusia tersebut harus beradaptasi. (Berger,
C. R., & Calabrese, 1975) mengungkapkan bahwa
kehidupan sosial dipenuhi oleh ambiguitas. Dalam buku (Dainton
& Zelley, 2017) memberi
contoh keambiguitasan atau ketidakpastian dalam hidup dengan
beberapa contoh kondisi, yaitu ketika seorang individu baru bekerja
di sebuah perusahaan, individu tersebut bertanya-tanya setelan apa yang harus dikenakan untuk hari pertama bekerja?
Bagaimana ia harus memberikan sikap pada atasannya? dan pertanyaan-pertanyaan lain yang berhubungan
dengan penyesuaian individu tersebut terhadap lingkungan baru.
Berawal dari hal tersebut, peneliti tertarik untuk melihat bagaimana ketidakpastian-ketidakpastian yang hampir
selalu ada di setiap kehidupan manusia diteliti lebih lanjut. Teori
yang menjelaskan lebih lanjut mengenai ketidakpastian di awal hubungan adalah uncertainty reduction theory atau URT yang pertama kali dikembangkan oleh (Berger,
C. R., & Calabrese, 1975). Teori ini
menitikberatkan pada ketidakpastian
yang muncul dalam tahap awal suatu
hubungan dan bagaimana individu menggunakan strategi untuk mengurangi ketidakpastian itu.
Seiring dengan perkembangan
zaman dan teknologi, penerapan
URT semakin dikembangkan
oleh para peneliti. Teori
yang berawal dari menjelaskan hubungan awal antar individu
secara tatap muka, berkembang dan diterapkan untuk penelitian berbasis online. Bagaimana
penerapannya dalam penelitian? Apakah penekanan hubungan awal dua individu
asing yang baru berinteraksi digantikan dengan hal lain apabila URT diterapkan dalam penelitian berbasis online? Dalam uraian ini
peneliti akan memaparkan tiga jurnal terdahulu yang menggunakan uncertainty
reduction theory. Satu jurnal yang menerapkan URT dalam hubungan awal antar
individu dan dua jurnal lainnya menerapkan URT dengan pengembangan karena diterapkan dalam konteks hubungan dalam pasar online dan komunikasi
di media sosial.
Jurnal pertama merupakan jurnal penelitian (Febriani,
2015) yang berjudul
Strategi Pengurangan
Ketidakpastian dalam Sistem Komunikasi Interpersonal (Studi Fenomenologi pada Peserta On The Job Training Program ke
Jepang dari PT Hitachi
Construction Machinery Indonesia Periode Pemberangkatan 2009-2012 yang dirilis
pada tahun 2015,
jurnal kedua merupakan jurnal (Tang
& Lin, 2019) yang berjudul
Curbing Shopping Cart Abandonment in C2C
Market�An Uncertainty Reduction Approach yang dirilis
pada tahun 2018, dan jurnal
ketiga tulisan (Shin,
Lee, & Yang, 2016) yang berjudul
How do uncertainty reduction strategies
influence social networking site fan page visiting? Examining the role of
uncertainty reduction strategies, loyalty and satisfaction in continuous
visiting behavior. Ketiga jurnal
di atas menarik minat peneliti untuk dikaji lebih
jauh karena tiga jurnal tersebut
sama-sama menggunakan URT dan
strategi pencarian informasi
untuk mengurangi ketidakpastiian sebagai landasannya tetapi dimanfaatkan dalam kondisi yang berbeda. Penelitian (Febriani,
2015) memanfaatkan
URT sebagaimana teori tersebut digunakan untuk interaksi hubungan awal tatap
muka antar individu. Kemudian, penelitian (Tang
& Lin, 2018) serta
(Shin
et al., 2016) melihat
bagaimana pemanfaatan teori URT dalam kasus interaksi yang bukan tatap muka
(online).
Metode Penelitian
Penulisan jurnal
ini diawali dengan pencarian jurnal yang menggunakan uncertainty reduction theory sebagai landasan penelitian (Knobloch,
2015). Jurnal-jurnal
yang ditemukan kemudian dikelompokkan dan dipilih sesuai hal yang berkaitan dan ingin diangkat dalam penulisan. Peneliti tertarik untuk melihat bagaimana URT dikembangkan dan diterapkan dalam kasus kontemporer.
Oleh karena itu, peneliti memilih tiga jurnal yang dianggap cukup mewakili. Jurnal tersebut antara lain jurnal (Febriani,
2015), jurnal
(Tang
& Lin, 2018), serta
jurnal (Shin
et al., 2016). Ketiga
jurnal peneliti rangkum dan jelaskan dalam penulisan untuk memperlihatkan bagaimana perkembangan penerapan uncertainty
reduction theory.
Hasil dan Pembahasan
Ketidakpastian dalam
komunikasi salah satunya dapat muncul dalam
lingkungan kerja ketika seorang karyawan memasuki lingkungan kerja baru karena promosi,
mutasi, maupun peningkatan kualitas berupa pelatian untuk para karyawan (Diana
& Lukman, 2018). (Febriani,
2015) melalui
penelitiannya yang berjudul
Strategi Pengurangan
Ketidakpastian dalam Sistem Komunikasi Interpersonal (Studi Fenomenologi pada Peserta On The Job Training Program ke
Jepang dari PT Hitachi
Construction Machinery Indonesia Periode Pemberangkatan 2009-2012 mengidentifikasi
bahwa fenomena pelatihan dan pengiriman beberapa karyawan di perusahaan HCM Group ke Jepang dalam kurun
waktu tertentu mampu memperlihatkan ketidakpastian komunikasi yang muncul dalam diri
karyawan. Dalam penelitian ini, URT dimanfaatkan sebagaimana teori tersebut dirancang untuk mengidentifikasi ketidakpastian yang muncul di awal hubungan (Rahmat
& Irwansyah, 2021).
Kesadaran perusahaan
HCM Group untuk meningkatkan
kualitas kemampuan karyawannya ialah dengan mengirim karyawan perusahaan secara berkala ke Jepang melalui
On The Job
Training Program. Sebelum karyawan
terpilih berangkat, karyawan dibekali dengan pengetahuan dan pelatihan bahasa dan kebudayaan Jepang. Akan tetapi meskipun sudah dibekali dengan pelatihan bahasa dan kebudayaan Jepang sebelum karyawan berangkat, ketidakpastian komunikasi antara karyawan Indonesia dengan budaya masyarakat
Jepang maupun karyawan perusahaan yang ada di Jepang.
(Febriani,
2015) memilih
beberapa subjek penelitian yang diteliti sesuai dengan kriteria
yang sudah ditetapkan dalam penelitian. Penelitian menitikberatkan pada bagaimana karyawan mereduksi ketidakpastian yang didapat dari lingkungan
kerja baru dengan strategi-strategi pencarian
informasi dalam pengurangan ketidakpastian. Dengan demikian, subjek penelitian yang sudah ditentukan diwawancarai secara mendalam dan semi-terstruktur.
Hasil penelitian
menyatakan bahwa ketidakpastian yang dialami oleh karyawan HMC Group terhadap lingkungan kerja baru di Jepang penyebab utamanya ialah keterbatasan kemampuan para karyawan mengenai situasi negara Jepang, bahasa yang digunakan, dan karakter masyarakat (kebudayaan). Subjek penelitian yang ditelti menggunakan tiga strategi pencarian informasi dalam pengurangan ketidakpastian, yaitu strategi aktif, strategi pasif, dan strategi interaktif (Damayanti
& Kusumaningtyas, 2020).
Program On The Job Training (Rothwell
& Kazanas, 2004) yang dilakukan
secara berkala oleh HMC
Group memungkinkan subjek penelitan terpililh mengimplementasikan strategi aktif
dengan cara bertanya kepada karyawan-karyawan yang sebelumnya
sudah pernah mengikuti program. Kemudian, penerapan strategi pasif dalam pengurangan ketidakpastian oleh subjek terpilih dilakukan dengan cara melakukan
pengamatan terhadap rekan-rekan kerja baru yang ada di Jepang ketika saling
berinteraksi. Subjek-subjek
terpilih merasa melalui pengamatan yang dilakukan, gambaran mengenai karakter masyarakat dan kebudayaan Jepang lebih terlihat
dan ketidakpastian semakin mengalami reduksi. Langkah berikutnya yang dilakukan ialah dengan menerapkan
strategi interaktif dengan menjalin interaksi secara langsung. Melalui strategi interaktif ini subjek-subjek penelitian merasa lebih dekat dengan
rekan-rekan kerja yang ada di Jepang dan seiring dengan perkembangan hubungan ketidakpastian dalam komunikasi semakin berkurang.
(Berger,
C. R., & Calabrese, 1975) menyatakan bahwa
komunikasi merupakan sarana dua individu
yang baru mengenal satu sama lain dapat mengurangi ketidakpastian dalam interaksi mereka. URT dalam hal ini
berfokus pada interaksi awal tatap muka
dua individu. Salah satu contohnya ialah bagaimana penelitian (Febriani,
2015) yang sudah
dijelaskan memanfaatkan URT
untuk mengidentifikasi
proses pembentukan relasi
di tahap awal. Seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi,
beberapa peneliti meninjau dan mengembangkan pemanfaatan URT lebih jauh dan mencoba menerapkannya dalam situasi modern. Penelitian Heng Tang
dan Xiaowan Lin yang dirilis
tahun 2018 merupakan salah satu penelitian yang menerapkan URT tidak terkait dengan interaksi tatap muka, tetapi dalam
situasi berbasis online.
Riset Curbing Shopping Cart Abandonment in C2C Market An Uncertainty
Reduction Approach oleh Heng Tang dan Xiaowan Lin
tahun 2018 menunjukkan bagaimana URT dimanfaatkan dalam penelitian kontemporer. (Tang
& Lin, 2018) memanfaatkan
teori URT dari (Berger,
C. R., & Calabrese, 1975) untuk penelitiannya
mengenai pengabaian keranjang belanja oleh pembeli dalam pasar online customer-to-customer (C2C) (Libai
et al., 2010). Pengabaian
keranjang belanja atau shopping cart
abandonment (SCA) merupakan fenomena
ketika pembeli hanya memasukkan produk yang diinginkan tetapi tidak melakukan
checkout dan pembayaran
(Sondhi,
2017). SCA menjadi
salah satu faktor tidak maksimalnya keuntungan yang diperoleh penjual yang memiliki lapak di e-commerce
dan keuntungan e-commerce
itu sendiri. Fenomena ini bisa
saja dilihat dari kacamata ilmu
pemasaran, tetapi (Tang
& Lin, 2018) melalui
URT ingin menguraikan bahwa ada sudut
pandang lain yaitu sudut pandang ilmu
komunikasi yang dapat digunakan sebagai perspektif baru dalam pemecahan masalah SCA di e-commerce.
(Tang
& Lin, 2018) merumuskan
bahwa ketidaksempurnaan informasi yang didapat oleh pembeli memiliki pengaruh pada ketidakpastian keputusan pembelian. Oleh karena itu, hipotesis
pertama (H1) dari penelitian (Tang
& Lin, 2018) ialah
ketidakpastian penjual (dalam hal pemilihan
penjual dan risiko penjual) yang negatif mempengaruhi ketidakpastian niat pembeli untuk
memproses produk yang sudah ada di keranjang
belanja ke pembayaran. Seiring dengan hal tersebut
peneliti juga merumuskan ketidakpastian produk yang terbentuk dari dua jenis, yaitu
ketidakpastian deskripsi
dan ketidakpastian kualitas.
Dari ketidakpastian produk tersebut, (Tang
& Lin, 2018) merumuskan
hipotesis kedua (H2) berupa ketidakpastian pembeli terhadap deskripsi dan kualitas produk mempengaruhi keputusan pembeli untuk melakukan pembayaran.
Selanjutnya, (Tang
& Lin, 2018) mengaitkan
ketidakpastian pembeli sebelum melakukan pembayaran dengan strategi pencarian informasi. Dalam teori URT dijelaskan ada tiga strategi yang dapat dilakukan oleh individu untuk mengurangi ketidakpastian, yaitu strategi aktif, strategi interaktif, dan
strategi pasif. Ketiga
strategi tersebut dalam URT
dijelaskan dengan bagaimana cara individu mencari informasi mengenai individu sasaran dengan bertanya kepada orang lain, bertanya langsung, atau dengan melakukan observasi terhadap individu yang dijadikan sasaran. (Tang
& Lin, 2018) mengaitkan
tiga strategi ini dengan bagaimana pembeli menggunakan strategi pengurangan ketidakpastian terhadap produk yang ingin dibeli setelah
produk tersebut dimasukkan kedalam keranjang belanja. Berdasarkan tulisannya, (Tang
& Lin, 2018) mengaplikasikan
tiga perspektif pencarian informasi untuk mengurangi ketidakpastian dalam pembuatan keputusan untuk melakukan transaksi secara online. Pembeli
menggunanakan strategi aktif
untuk mengurangi ketidakpastian dalam transaksi online melalui pencarian informasi dari ulasan pembelian terdahulu dari produk atau toko
yang dijadikan sasaran. Kemudian, penggunaan strategi interaktif yang dilakukan pembeli dengan bertanya langsung kepada penjual mengenai produk yang dijadikan sasaran. Terakhir, strategi pasif untuk mengurangi ketidakpastian digunakan oleh pembeli dengan cara melihat referensi
foto dan deskripsi spesifikasi produk yang sudah disediakan oleh penjual di laman produk itu sendiri.
Berdasarkan tiga
strategi tersebut, (Tang
& Lin, 2018) kemudian
mengembangkannya ke dalam tiga kapabilitas
yang dapat dilakukan e-commerce untuk
memfasilitasi komunikasi antara pembeli dan penjual, antara lain (1) keefektifan deskripsi produk, (2) interaksi, (3) keefektifan sistem umpan balik atau
ulasan produk. Keefektifan deskripsi produk berkaitan dengan bagaimana kemampuan penjual untuk memberikan deskripsi yang detail untuk membantu pembeli lebih familiar dengan produknya. Interaksi menitikberatkan pada bagaimana penjual berinteraksi dengan pembeli. Keefektifan sistem umpan balik berhubungan
dengan keberadaan sistem ulasan dan umpan balik atas
pembelian terdahulu dapat diakses oleh pembeli dan memberikan informasi yang relevan mengenai pengalaman berbelanja. Ketiga kapabilitas yang sudah diuraikan kemudian dirumuskan menjadi perceived effectiveness of product
descriptions (PEPD), perceived
interactivity (PI), dan perceived
effectiveness of feedback systems (PFES).
Dari PEPD, (Tang
& Lin, 2018) merumuskan
hipotesis ketiga (H3a dan
H3b) berupa efektivitas deskripsi produk yang negatif mempengaruhi ketidakpastian deskripsi (H3a)
dan efektivitas negatif deskripsi produk mempengaruhi ketidakpastian kualitas produk (H3b). Berdasarkan PI, hipotesis keempat dari penelitian
(H4a dan H4b) berupa interaksi
yang negatif mempengaruhi ketidakpastian terhadap penjual (H4a) dan interaksi yang negatif mempengaruhi ketidakpastian terhadap kualitas produk. Dari PFES, (Tang
& Lin, 2018) merumuskan
hipotesis kelima (H5a, H5b,
dan H5c) ke dalam efektivitas negatif dari umpan balik
mempengaruhi ketidakpastian
terhadap penjual (H5a), efektivitas negatif dari umpan balik
mempengaruhi ketidakpastian
terhadap deskripsi produk (H5b), dan efektivitas negatif dari umpan
balik mempengaruhi ketidakpastian terhadap kualitas produk (H5c). Untuk menghubungkan ketidakpastian penjual dengan PFES dan ketidakpastian produk, (Tang
& Lin, 2018) merumuskan
hipotesis keenam (H6) berupa ketidakpastian penjual mempengaruhi PFES dalam hal (1) ketidakpastian
deskripsi produk dan (2) ketidakpastian kualitas produk dan semakin tinggi ketidakpastian penjual, semakin tinggi pula pengaruhnya terhadap dua ketidakpastian
produk tersebut. (Tang
& Lin, 2018) merumuskan
penelitian dan hipotesisnya
ke dalam model berikut.
Gambar 1
Research Model-A
Summarization of Hypotheses
Sumber: (Tang
& Lin, 2018)
�����������
Hasil penelitian
(Tang
& Lin, 2018) memperlihatkan
bahwa ketidakpastian yang ditimbulkan oleh penjual berpengaruh kuat terhadap keputusan pembelian oleh pembeli dan pengurangan ketidakpastian pembeli. Selain itu, kecenderungan niat buyer untuk melakukan checkout
lebih dipengaruhi oleh ketidakpastian kualitas produk dibandingkan ketidakpastian deskripsi produk. Meskipun ada ketidakpastian dalam deskripsi produk, pembeli cenderung akan tetap memasukkan produk yang diinginkan ke dalam keranjang
belanja. Ketidakpastian deskripsi produk lebih bisa ditoleransi
oleh pembeli karena pembeli merasa masih bisa mencari
informasi mengenai produk terkait dari sumber lain.
Akan tetapi apabila ketidakpastian kualitas produk dan ketidakpastian penjual lebih mendominiasi,
keinginan pembeli untuk melanjutkan produk yang sudah ada di keranjang belanja ke tahap
pembayaran semakin kecil.
Penerapan URT dalam
hubungan berbasis online juga digunakan
dalam penelitian (Shin
et al., 2016) yang berjudul
How do uncertainty reduction strategies
influence social networking site fan page visiting? Examining the role of
uncertainty reduction strategies, loyalty and satisfaction in continuous
visiting behavior. Dalam penelitian
yang dilakukan, (Shin
et al., 2016) melihat
bahwa penggunaan SNS (Social Networking Sites)-seperti Facebook-yang semakin
popular mampu menghubungkan
individu dengan keluarga, kolega kerja, dan teman dalam sebuah sistem
koneksi bersama secara online. Selain melihat bagaimana penggunaan SNS dalam kehidupan berinteraksi, beberapa penelitian juga menitikberatkan
pada penggunaan SNS Facebook fan page.
Fan page SNS memungkinkan
pengguna memisahkan informasi pribadi yang ingin dibagikan di media sosial dengan laman
lain yang dimanfaatkan layaknya
seperti blog untuk promosi produk, jasa, informasi megenai idola yang disukai, maupun hal lain sesuai ketertarikan pengguna. Dari fan
page SNS, pembuat fanpage dan orang yang melihat atau menjadi
pengikut fan
page tersebut dapat saling berinteraksi melalui comments maupun likes.
Oleh karena itu, pemanfaatan fanpage dinilai cukup menjanjikan
untuk meningkatkan keterikatan antara artis dan penggemar dalam ruang interaksi online. (Shin
et al., 2016) menitikberatkan
bagaimana frekuensi kedatangan pengikut fan page dan bagaimana
presepsi pengikut terhadap fanpage.
Untuk melihat
hal tersebut, peneliti menggunakan URT sebagai kacamata teori. Kemampuan URT dalam melihat bagaimana
hubungan awal individu yang tidak saling mengenal dimulai, (Shin
et al., 2016) mengembangkan
hal tersebut ke dalam konteks
SNS dengan melihat bagaimana SNS mereduksi ketidakpastian tentang produk maupun jasa
yang ada di fan
page. (Shin et
al., 2016) menerapkan URT untuk melihat kecenderungan
dan konsekuensi pengikut fan page terhadap
produk yang ada di fan page SNS. Keberadaan
konten berupa tulisan,
video, atau gambar yang dibuat oleh satu pihak dapat memberikan
ketidakpastian kepada pihak lain. Melihat
hal tersebut, (Shin
et al., 2016) mengaitkannya
dengan sikap pengikut fanpage yang membaca, menonton, memberikan pertanyaan langsung, dan memberikan keterbukaan diri dalam fanpaage, cocok dengan strategi pengurangan informasi dalam URT dalam bentuk strategi pasif dan interaktif di antara pengikut dan laman yang diikuti.
Hasil penelitian
(Shin
et al., 2016) menunjukkan
bahwa strategi pasif (seperti membaca atau menonton) dan strategi interaktif (seperti memberikan komentar atau berkomunikasi dengan pengguna lain) yang dilakukan oleh penggemar dalam sebuah fan page berkaitan erat
dengan tinggi atau rendahnya tingkat ketidakpastian terhadap informasi yang ada di fan page. Informasi yang dikembangkan oleh dua belah pihak
(antara pembuat dengan pengikut) memiliki posisi penting dalam pengurangan
ketidakpastian. Strategi interaktif
yang dilakukan oleh pengikut
dapat memberikan informasi kepada pembuat fan page,
sehingga pembuat fan page dapat
menampilkan produk-produk sesuai dengan kecenderungan
ketertarikan pengikut. Dengan tampilan informasi yang dianggap pengikut semakin relevan dengan ketertarikannya, membuat pengikut melakukan kunjungan berulang kepada fan page karena merasa apa
yang dicari sudah tersedia di fan page
tertuju.
Berdasarkan pemaparan
ketiga jurnal di atas, dapat terlihat
bahwa pemanfaatan URT dalam penelitian ilmu komunikasi berkembang lebih luas. URT awalnya berperan sebagai teori yang menjelaskan ketidakpastian yang muncul dalam hubungan awal antarindividu ketika melakukan interaksi tatap muka. Seiring dengan
perkembangan zaman, pemanfaatan
URT diperluas dengan mengaitkannya dengan konteks atau kasus
kontemporer untuk menganalisis hubungan ketidakpastian antara penjual, produk yang dijual, pembeli, pembuat konten, atau pengikut konten
dalam media online
atau e-commerce.
Tidwell dan Walther (Flanagin,
2007) berpendapat
bahwa berbagai mekanisme pertukaran informasi antarpribadi dengan media kontemporer memberikan berbagai kesempatan yang penting untuk pengembangan hubungan. (Flanagin,
2007) dalam
tulisan Commercial Market as Communication
Markets: Uncertainty Reduction Through Mediated Information Exchange in Online
Auctions berpendapat bahwa
CMC (Computer-Mediated Communication)
berpotensi mendukung komunikasi dan memberikan ruang kepada dua
individu untuk bertukar informasi. Berkaitan dengan hal tersebut, ruang
yang dalam dunia komputer atau digital dapat digunakan oleh antarindividu sebagai media mencari informasi untuk mengurangi ketidakpastian. Oleh karena itu, bukan
tidak mungkin transaksi atau komunikasi online dipahami dari sudut
pandang URT karena pada dasarnya tetap ada individu atau
komoditas yang saling berinteraksi.
Kesimpulan
URT atau uncertainty
reduction theory merupakan teori
dalam hubungan awal yang pertama kali dicetuskan oleh (Berger, C. R., & Calabrese, 1975). URT berusaha
menjelaskan dan memprediksi
kapan, mengapa, dan bagaimana individu menggunakan komunikasi untuk mengurangi ketidakpastian saat berinteraksi dengan orang lain. Penelitian (Febriani, 2015) menjelaskan pemanfaatan URT di interaksi langsung. Penelitian (Tang
& Lin, 2018) serta
(Shin
et al., 2016) melihat
URT sebagai sesuatu yang tidak hanya bias diterapkan di situasi tatap muka, tetapi
juga situasi yang tidak perlu tatap muka.
Berdasarkan uraian di atas, uncertainty reduction theory atau URT pemanfaatannya berkembang dalam penelitian. URT dalam hal ini juga dapat
dikaitkan dengan kasus kontemporer untuk diterapkan dalam situasi berbasis
jaringan atau online. Meskipun demikian, URT tetap tidak kehilangan
hakikatnya dalam kehidupan interaksi tatap muka karena
pemanfaatan teori ini sebagai acuan
pengurangan ketidakpastian untuk interaksi langsung masih digunakan.�
BIBLIOGRAFI
Berger, C. R., & Calabrese, R. J. (1975). Some
explorations in initial interaction and beyond: Toward a developmental theory
of interpersonal communication. Human Communication Research, 1, 99�112.
Dainton, Marianne, & Zelley, Elaine D. (2017). Applying
communication theory for professional life: A practical introduction. Sage
publications.
Damayanti, Shania, & Kusumaningtyas, Ratri. (2020). Pengurangan
Ketidakpastian Melalui Komunikasi Interpersonal Pelatih Dalam Menghadapi Pemain
Baru Pada UKM Olahraga Beregu UMS. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Diana, Afriyanti, & Lukman, Eduard. (2018). Pengelolaan
kecemasan dan ketidakpastian dalam komunikasi antarbudaya antara auditor dan
auditee. Jurnal Komunikasi Indonesia, 99�108.
Febriani, Nurvita Wahyu. (2015). Strategi Pengurangan
Ketidakpastian Dalam Sistem Komunikasi Interpersonal (Studi Fenomenologi pada
Peserta On The Job Training Program Ke Jepang dari PT. Hitachi Construction
Machinery Indonesia Periode Pemberangkatan Tahun 2009-2012). Profetik:
Jurnal Komunikasi, 8(2).
Flanagin, Andrew J. (2007). Commercial markets as
communication markets: Uncertainty reduction through mediated information
exchange in online auctions. New Media & Society, 9(3),
401�423.
Knobloch, Leanne K. (2015). Uncertainty reduction theory. The
International Encyclopedia of Interpersonal Communication, 1�9.
Libai, Barak, Bolton, Ruth, B�gel, Marnix S., De Ruyter, Ko,
G�tz, Oliver, Risselada, Hans, & Stephen, Andrew T. (2010).
Customer-to-customer interactions: broadening the scope of word of mouth
research. Journal of Service Research, 13(3), 267�282.
Rahmat, Alyssa Melita, & Irwansyah, Irwansyah. (2021).
Penggunaan Reduksi Ketidakpastian Ketika Memulai Hubungan Dalam Aplikasi Online
Dating Di Indonesia. Linimasa: Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(1),
31�43.
Rothwell, William J., & Kazanas, Hercules C. (2004). Improving
on-the-job training: How to establish and operate a comprehensive OJT program.
John Wiley & Sons.
Shin, Soo Il, Lee, Kyung Young, & Yang, Sung Byung.
(2016). How do uncertainty reduction strategies influence social networking
site fan page visiting? Examining the role of uncertainty reduction strategies,
loyalty and satisfaction in continuous visiting behavior. Telematics and
Informatics, 34(5), 449�462.
Sondhi, Neena. (2017). Segmenting & profiling the
deflecting customer: understanding shopping cart abandonment. Procedia
Computer Science, 122, 392�399.
Tang, Heng, & Lin, Xiaowan. (2018). Curbing shopping cart
abandonment in C2C markets�An uncertainty reduction approach. Electronic
Markets, 29(3), 533�552.
Tang, Heng, & Lin, Xiaowan. (2019). Curbing shopping cart
abandonment in C2C markets�An uncertainty reduction approach. Electronic
Markets, 29(3), 533�552.
Yusmam, Yusmam. (2019). Komunikasi Dalam Teori Pengurangan
Ketidakpastian. Network Media, 2(1).