� Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia
p�ISSN: 2541-0849
��e-ISSN : 2548-1398
��Vol. 6,
No. 1, Januari 2021
PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PADA PT XYZ KARAWANG
Kevin
Fewa Morando, Edi Suswardji
Nugroho dan Solehudin
Universitas Singaperbangsa
Karawang, Jawa Barat,
Indonesia
Email: [email protected],
[email protected]
dan [email protected]
Abstract
The purpose of this study was to
determine the effect of compensation and motivation on the performance of
employees of PT Xyz Karawang. The research was
conducted by distributing questionnaires, while the research method used simple random
sampling for the sampling technique. The results of the t test show
that the tcount for the compensation variable (X1) is
2.832 and the tcount for the motivation variable (X2)
is 6.167. From the two tcount, it shows that it is
bigger than table, which is 1.65882. The hypothesis which states that
compensation and motivation have a partially positive effect on employee
performance at PT Xyz Karawang. Where as from the results of the F test,
F count>
F table
or 55.860> 3.08 or the significance level (sig) 0.000 <0.05 so that the
hypothesis that states compensation and motivation together has an effect on
employee performance at PT Xyz Karawang and the
coefficient of determination shows that compensation and work motivation
contributed 51.1% to employee performance at PT XYZ Karawang, the
remaining 48.9% were other factors which were not examined in this study.
Keywords: compensation; motivation; employee performance
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh kompensasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan PT Xyz Karawang. Penelitian dilakukan dengan cara menyebar
kuesioner, sedangkan metode penelitian menggunakan simple random sampling untuk teknik pengambilan sampelnya. Hasil uji t menunjukan
bahwa besarnya thitung untuk variabel kompensasi (X1) sebesar 2,832 dan nilai
thitung untuk variabel motivasi (X2) adalah 6,167. Dari kedua
thitung tersebut menunjukkan lebih besar dari ttabel yaitu 1,65882. Demikian juga hipotesis yang menyatakan kompensasi dan motivasi berpengaruh positif secara parsial terhadap kinerja karyawan pada PT Xyz Karawang. Sedangkan dari hasil uji F, Fhitung > Ftabel atau 55,860 > 3,08 atau tingkat signifikansi (sig) 0,000
< 0,05 sehingga hipotesis
yang menyatakan kompensasi
dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT Xyz Karawang dan
koefisien determinasi menunjukkan bahwa kompensasi dan motivasi kerja berkontribusi 51,1% terhadap Kinerja Karyawan di PT Xyz
Karawang, sisanya sebesar 48,9% merupakan faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata kunci: kompensasi; motivasi; kinerja karyawan.
Coresponden Author
Email: [email protected]
Artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi
Pendahuluan
Dalam dunia bisnis
persaingan yang ada saat ini, perusahaan dituntut menciptakan kinerja karyawan
yang tinggi untuk melakukan pengembangan bisnis. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi keberhasilan sutau perusahaan, faktor yang penting salah satunya
adalah sumber daya manusia, karena merupakan pelaku dari seluruh proses
perencanaan sampai evaluasi pada perusahaan tersebut. Tercapainya tujuan suatu
perusahaan tidak hanya tergantung pada alat modern saja tetapi tergantung
terhadap manusia juga yang melaksanakan pekerjaan atau tugas tersebut. Setiap
organisasi atau perusahaan selalu berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerja
karyawan agar tercapainya visi dan misi dari perusahaan tersebut.
Persaingan bisnis yang
membangun akan membuat perusahaan untuk memasukkan isu sumber daya manusia ke
dalam rencana pengembangan perusahaan. Perusahaan tidak hanya perlu memiliki
produktivitas tinggi, tetapi juga harus menunjukkan keunggulan dalam kemampuan
untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermutu, beraneka ragam sesuai dengan
kebutuhan pelanggan, disertai dengan kemudahan dan kenyamanan serta ketepatan
waktu. Daya saing perusahaan akan sangat ditentukan oleh kapabilitas sumber
daya manusia yang dimilikinya. Potensi sumber daya manusia yang dimiliki untuk
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, akan menjadi sumber keunggulan
yang sangat penting bagi perusahaan.
Sumber daya manusia yang
profesional akan menjadi subyek utama dalam upaya untuk menghasilkan barang dan
jasa atau layanan yang berkualitas tinggi dan kompetitif. Ini berlaku pada
organisasi bisnis yang berorientasi laba maupun organisasi nirlaba, termasuk
lembaga pemerintah. Pada akhirnya, jika kondisi ini dapat diwujudkan, maka
kesejahteraan karyawan sebagai individu, kesejahteraan organisasi, dan kesejahteraan
masyarakat akan dapat direalisasikan pula. Oleh karena itu organisasi atau
badan usaha harus lebih menekankan pada efektivitas dan efisiensi pengelolaan
sumber daya manusia sehingga tujuan awal pendiriannya dapat tercapai.
Salah satu faktor yang dapat
mensejahterakan karyawan yaitu kompensasi yang diberikan kepada karyawan, kompensasi
dari unsur perjanjian psikologis antara perusahaan dengan karyawan memiliki
peranan yang sangat penting karena pada satu sisi dapat berpengaruh langsung
terhadap kinerja karyawan dan pada sisi lain dapat berpengaruh terhadap daya
saing dan kelangsungan hidup perusahaan. Sebagai balas jasa atas kinerja
karyawan, perusahaan memberikan kompensasi kepada karyawannya sebagai bukti
bahwa perusahaan memperhatikan kesejahteraan karyawannya (Mulyadi, 2015).
Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Haditya, Al Musadieq, & Nurtjahjono, 2017) yang
berjudul pengaruh kompensasi dan motivasi terhadap kinerja (studi pada karyawan
perusahaan daerah (PD) bank perkreditan rakyat (BPR) bank daerah lamongan)
dalam penelitiannya didapatkan hasil bahwa kompensasi berpengaruh signifikan
terhadap kinerja.
Dari kompensasi yang
diberikan perusahaan terhadap karyawannya maka karyawan akan termotivasi untuk
melakukan tugas dan tanggung jawab yang sudah diberikan oleh perusahaan,
Motivasi kerja karyawan perlu di bangkitkan agar karyawan dapat melaksanakan
kinerja yang terbaik, sebaliknya karyawan yang memiliki motivasi rendah dalam
melakukan pekerjaannya akan sulit untuk bekerja dengan baik dan cenderung tidak
bertanggung jawab sekalipun karyawan tersebut memiliki kemampuan operasional
yang baik. Meningkatnya motivasi bisa menghasilnya lebih banyak usaha serta prestasi
kerja yang lebih baik (Armstrong, 1990).
Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Olivia Theodora yang
berjudul pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan PT. Sejahtera motor
gemilang, dalam penelitiannya secara parsial dan simultan motivasi exsistence, motivasi relatedness, motivasi growth, mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan.
PT Xyz Karawang merupakan
salah satu perusahaan modal asing (PMA) yang bergerak di bidang otomotif, perusahaan
yang berlokasi di kawasan kota industri Karawang ini memproduksi sekring pada
kendaraan bermotor. kegiatan perusahaan ini dikatan cukup padat mulai dari
tahapan design awal, tahapan design produk, cara pembuatan dan tahapan
pembuatan pada departemen produksi hingga pengiriman produk kepada pelanggan.
Perusahaan ini memiliki bebarapa departement di dalamnya seperti human
resourch development (HRD) & general
affair (GA), finance & accounting,
quality control dan produksi. Dengan keadaan seperti itu, PT Xyz
Karawang memiliki 150 karyawan yang beroperasi pada bagian masing-masing dan
dibagi menjadi tiga shift setiap harinya.
Visi dan misi suatu
organisasi dapat dicapai jika sumber daya manusianya� memiliki kinerja yang baik. Faktor SDM ini
merupakan elemen yang harus diperhatikan oleh organisasi, menurut (Umam, 2010) kinerja
adalah hasil kerja yang dicapai oleh individu sesuai dengan peran atau tugasnya
dalam periode tertentu, yang dihubungkan dengan ukuran nilai atau standar
tertentu dari organisasi tempat individu tersebut bekerja. Hal ini juga sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Ferdy Roring yang berjudul pengaruh
kepemimpinan, pembagian kerja dan kompensasi terhadap kinerja karyawan pada PT
bank danamon cabang manado, dalam penelitiannya menyebutkan kepemimpinan,
pembagian kerja, dan kompensasi secara bersama dan parsial berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Kinerja individu sebagai kemampuan individu dalam melakukan sesuatu dengan keahlian tertentu, bahwa kineja diartikan
sebagai hasil dari evaluasi
terhadapat pekerjaan yang dilakukan individu dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan. Berikut ini
pencapaian kinerja karyawan
PT Xyz Karawang pada tahun 2020:
Tabel 1
Pencapaian Kinerja Karyawan
PT Xyz Karawang Tahun 2020
Bulan |
Target Ideal |
Realisasi |
Presentasi |
Jan |
680 |
680 |
100% |
Feb |
680 |
680 |
100% |
Mar |
680 |
680 |
100% |
Apr |
700 |
700 |
100% |
Mei |
700 |
700 |
100% |
Jun |
700 |
700 |
100% |
Jul |
700 |
700 |
100% |
Agt |
700 |
700 |
100% |
Sep |
700 |
700 |
100% |
Okt |
680 |
640 |
94% |
Nov |
680 |
657 |
97% |
Des |
680 |
633 |
93% |
Sumber: PT Xyz Karawang
Berdasarkan tabel pencapaian
kinerja karyawan PT Xyz Karawang pada tahun 2020 diatas dapat diketahui pada bulan oktober sampai desember kinerja karyawan tidak menurun, artinya karyawan tidak memenuhi target yang sudah ditetapkan oleh perusahaan pada bulan oktober sampai
desember 2020, hal
ini menunjukan bahwa perusahaan mempunyai kendala khususnya dalam pencapaian kinerja karyawan yang tidak maksimal.
Adapun beberapa informasi mengenai masalah yang terjadi di PT Xyz, diantaranya:
Tabel 2
Hambatan Kinerja pada PT Xyz Karawang
No |
Hambatan |
Persentase |
1. |
Beberapa karyawan belum bisa mencapai
target yang sudah ditetapkan oleh perusahaan |
27% |
2. |
karyawan belum dapat menyelesaikan
masalah ketika terjadi suatu masalah pada pekerjaannya |
26% |
Sumber: PT Xyz Karawang
Tabel 3
Hambatan Kompensasi
pada PT Xyz Karawang
No |
Hambatan |
Persentase |
1. |
Ketidak sesuaian bonus yang diberikan
dari hasil pekejaan karyawan |
25% |
2. |
Fasilitas perusahaan yang diberikan
kepada karyawan oleh perusahaan masih belum dapat menunjang kegiatan kerja
karyawan. |
25% |
Sumber: PT Xyz Karawang
Tabel 4
Hambatan Motivasi
pada PT Xyz Karawang
No |
Hambatan |
Persentase |
1. |
Mengukur resiko yang diperoleh artinya
karyawan masih belum mengetahui resiko kerja bila pekerjaannya kurang sesuai. |
21% |
22. |
Melakukan perubahan atau inovasi kreatif
artinya karyawan masih belum mengetahui resiko kerja bila pekerjaannya kurang
sesuai |
28% |
Sumber: PT Xyz Karawang
Menurut (Malayu S. P. Hasibuan, 2012) Kinerja
pegawai didefinisikan kemampuan pegawai dalam melakukan sesuatu keahlian
tertentu. Kinerja pegawai sangatlah perlu sebab dengan kinerja ini akan
diketahui seberapa jauh kemampuan untuk mereka dalam melaksanakan tugas yang dibebankan
kepadanya.
Menurut (Suparyadi, 2015) Kompensasi
adalah keseluruhan imbalan yang diterima oleh karyawan sebagai penghargaan atas
kontribusi yang diberikannya kepada organisasi, baik yang bersifat finansial
maupun nonfinansial.
Menurut American
Encyclopedia dalam (M. Idrus Hasibuan, 2014),
motivasi adalah kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan)
dalam diri seseorang yang membangkitkan dan mengarahkan tindakannya. Motivasi
meliputi faktor kebutuhan biologis dan emosional yang hanya dapat diduga dari
pengamatan tingkah laku manusia.
Dari ketiga dasar penjelasan
diatas kaitannya dengan penelitian ini yaitu ingin menganalisis hubungan yang terjadi
antara kompensasi, motivasi dan kinerja karyawan yang ada di PT Xyz Karawang.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT Xyz Karawang yang terletak di Karawang international industrial city (KIIC), jalan harapan raya lot KK-2C, Sirnabaya, Telukjambe Timur, Karawang, Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan pada oktober 2020 sampai november 2020 dengan tahapan penelitian meliputi (1) Prasurvai, (2) Uji Coba Instrumen, (3) Pengumpulan Data, (4) Analisi Data, dan (5) Penulisan Laporan.
Populasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Karyawan
PT Xyz, populsai penelitian
berjumlah 150 orang, teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling dengan
menggunakan rumus slovin, yaitu:
Dimana: n = Ukuran Sampel
����������� � N = Populasi
�� e = Tingkat Kesalahan (5%)
Maka jumlah sampel yang diambil yaitu:
�� Sehingga penelitian
ini menggunakan sampel sebanyak 110 orang, peneliti mengumpulan data menggunakan 2 (dua) cara, yaitu menyebarkan
kuesioner kepada 110 respnden� yang telah disusun. Instrumen penelitian yang digunakan
merupakan instrumen yang dikembangkan
oleh peneliti sendiri. Peneliti menggunakan skala likert untuk mengetahui
masing-masing variabel yaitu
variabel X1 (kompensasi), X2 (motivasi) dan variabel Y (kinerja karyawan). Model hubungan antara ketiga variabel penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
X1 X2 y
Gambar 1
Alur Hubungan Antar Variabel Penelitian
Keterangan:
X1 = Motivasi
X2 = Pelatihan dan Pengembangan
Y = Kinerja
Menurut (Sugiyono, 2017) menuturkan bahwa
skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi individu/kelompok tentang fenomena sosial. Dalam analisis
kuantitatif penelitian ini, maka setiap
pertanyaan diberi skala sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Skala likert menggunakan 5 (lima) tingkatan jawaban yang dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 5
Instrumen Skala Likert
No |
Pertanyaan |
Skor |
1 |
Sangat
Setuju (SS) |
5 |
2 |
Setuju
(S) |
4 |
3 |
Kurang
Setuju (KS) |
3 |
4 |
Tidak
Setuju (TS) |
2 |
5 |
Sangat
Tidak Setuju (STS) |
1 |
Sumber: (Sugiyono, 2017)
Cara berikutnya yaitu studi kepustakaan, serta dokumen yang didapat
di tempat penelitian. Data yang telah didapat kemudian dikumpulkan, selanjutnya
peneliti melakukan uji instrumen. Uji instrumen melalui dua tahap pengujian,
uji validitas dan uji realibilitas. Untuk melakukan uji validitas, peneliti
menggunakan rumus korelasi product moment pearson. Sedangkan uji
realibilitas, penulis menggunakan rumus alpha
cronbach sebagai alat ukur. Adapun intrepretasi koefisien korelasi r
sebagai berikut (Sugiyono, 2017):
Tabel 6
Intrepretasi Koefisien Korelasi r
Interval Koefisien |
Tingkat Hubungan |
0,80 - 1,00 |
Sangat Kuat |
0,60 - 0,80 |
Kuat |
0,40 - 0,59 |
Cukup Kuat |
0,20 - 0,39 |
Rendah |
0,00 - 0,19 |
Sangat Rendah |
������ Pengujian berikutnya adalah melakukan uji hipotesis atau uji
statistik t yang bertujuan agar peneliti mengetahui seberapa besar pengaruh
dari variabel indepenen secara individual dalam menjelaskan variasi variabel
dependen dan dilanjutkan dengan melakukan uji parmeter secara simultan atau uji
F.
Hasil dan Pembahasan
A.
Uji t
variabel kompensasi (X1) dan variabel motivasi (X2) terhadap variabel kinerja (Y)
Hasil uji t
penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 7
Hasil perhitungan uji t kedua variabel independent
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
17,266 |
3,654 |
|
4,725 |
,000 |
x1 |
,230 |
,081 |
,246 |
2,832 |
,006 |
|
x2 |
,494 |
,080 |
,535 |
6,167 |
,000 |
|
|
Sumber: Hasil olah data menggunakan SPSS 22.0
Dari
tabel di atas dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Dari hasil uji t menggunakan SPSS
didapatkan nilai thitung untuk variabel Kompensasi (X1)
terhadap variabel kinerja (Y) sebesar 2,832 dan ttabel sebesar
1,65882, maka 2,832 > 1,65882 sehingga dapa disimpulkan bahwa variabel kompensasi
(X1) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel Kinerja
(Y).
2. Dari hasil uji t menggunakan SPSS
didapatkan nilai thitung �untuk variabel Motivasi (X2) terhadap variabel kinerja (Y)
sebesar 6,167 dan ttabel sebesar 1,65882, maka 6,167 > 1,65882 sehingga
dapa disimpulkan bahwa variabel Motivasi (X2) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap variabel Kinerja (Y).
B.
Uji F
antara variabel kompensasi dan variabel motivasi secara simultan terhadap
variabel kinerja
Hasil
uji F penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 8
Uji Simultan (Uji F) ANOVAa
Model |
Sum of Squares |
Df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
3400,263 |
2 |
1700,131 |
55,860 |
,000b |
Residual |
3256,610 |
107 |
30,436 |
|
|
|
Total |
6656,873 |
109 |
|
|
|
|
Sumber: Hasil olah data menggunakan SPSS 22.0 |
Dari tabel diatas diketahui bahwa
Fhitung adalah 55,860. Nilai Ftabel dengan sampel sebanyak 110 dan dua
variabel bebas adalah 3,08. Perbandingan antara Ftabel dan Fhitung adalah 55,860 > 3,08, maka
dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel kompensasi (X1) dan motivasi (X2) secara
bersama-sama atau simultan terhadap variabel kinerja (Y).
C.
Koefisien
Determinasi
Nilai
koefisien determinasi penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 9
Koefisien Determinasi
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
,715a |
,511 |
,502 |
5,517 |
Sumber: Hasil olah data menggunakan SPSS 22.0 |
Berdasarkan tabel diatas didapatkan nilai R square sebesar 0,511 yang artinya
variabel kompensasi dan variabel motivasi secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel kinerja sebesar 51,1% sedangkan, sisanya
sebesar 48,9% merupakan faktor-faktor
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
D.
Analisis
Regresi Linear Berganda
Berdasarkan Hasil perhitungan uji t kedua variabel independent didapat persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y
= 17,266 + 0,230 X1 + 0,494 X2
Dimana:
(X1)
= Kompensasi
(X2)
= Motivasi
�Y��� =
Kinerja
Penjelasannya
sebagai berikut:
1. Nilai
konstanta (koefisien intersep) yang diperoleh dari hasil perhitungan uji t
kedua variabel independent adalah
sebesar 17,266. Hal ini menyatakan jika variabel kompensasi (X1) dan
variabel motivasi (X2) nol maka nilai variabel Kinerja (Y) sebesar 17,266.
2. Nilai koefisien
regresi variabel kompensasi (X1) terhadap variabel
kinerja (Y) adalah sebesar 0,230. Hal ini menjelaskan
jika variabel kompensasi (X1) naik sebesar 1%, akan meningkatkan
variabel kinerja (Y) sebesar 0,230, dengan asumsi variabel motivasi (X2)
dan konstanta dianggap tetap. Artinya jika kompensasi yang diterima karyawan
sesuai baik itu finansial atau non finansial oleh perusahaan maka akan
memberikan hasil positif bagi kinerja karyawan tersebut. Dilihat dari hasil
angket yang sudah disebarkan kepada 110 responden menunjukan bahwa motivasi
karyawan berada pada skala baik. Hal ini juga sepaham dengan yang dikutip dari (Malayu S. P. Hasibuan, 2012) menurut
Sastrohadiwiryo (2015) mengatakan bahwa kompensasi adalah imbalan jasa atau
balas jasa yang diberikan oleh organisasi kepada para tenaga kerja karena
tenaga kerja tersebeut telah memberikan sumbangan tenaga dan pemikiran demi
kemajuan organisasi guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini juga
sepaham dengan penelitian yang dilakukan oleh (Dwianto, Purnamasari, & Tukini, 2019) dengan
judul pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan pada PT. JAEIL Indonesia,
dalam penelitiannya menyebutkan bahwa presentase kompensasi mempengaruhi
kinerja karyawan bagian produksi PT. JAEIL Indonesia kompensasi dapat
memberikan kontribusi sebesar 48,6% terhadap kinerja karyawan dan sisanya
sebesar 51,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan kedalam
penelitian.
3. Nilai
koefisien regresi variabel Motivasi (X2) terhadap variabel kinerja
(Y) adalah sebesar 0,494. Hal ini menjelaskan jika variabel motivasi (X2)
naik sebesar 1%, akan meningkatkan variabel kinerja (Y) sebesar 0,494, dengan
asumsi variabel kompensasi (X1) dianggap konstan atau tidak berubah.
Artinya jika motivasi karyawan dalam bekerja terus meningkat akan memberikan
dampak yang positif bagi tugas atau pekerjaan yang sudah diberikan oleh
perusahaan. Dilihat dari hasil angket yang sudah disebarkan kepada 110
responden menunjukan bahwa motivasi karyawan berada pada skala baik. Hal ini
juga sepaham dengan yang dikutip dalam (Suparyadi, 2015) menurut
(Churchwell et al., 2006) mengatakan
motivasi sebagai hasrat didalam diri sesorang yang menyebabkan seseorang
melakukan suatu tindakan. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Kasenda, 2013) dengan
judul kompensasi dan motivasi pengaruhnya terhadap kinerja karyawan pada PT.
Bangun wenang beverages company manado. Dalam penelitiannya menyebutkan bahwa motivasi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Bangun Wenang beverages company manado. Dalam jurnal
yang ditulis oleh (Andico & Hadi, 2013) menyimpulkan
bahwa Motivasi kerja berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja karyawan
dimana t-hitung sebesar 7,243 yang berarti hubungan keduanya sangat kuat.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan antara kompensasi terhadap kinerja karyawan, jika kompensasi yang diterima karyawan sesuai baik itu finansial atau non finansial oleh perusahaan maka akan memberikan hasil positif bagi kinerja karyawan tersebut.
Hal yang sama juga terdapat pada variabel motivasi terhadap variabel kinerja. Jika motivasi karyawan dalam bekerja terus
meningkat akan memberikan dampak yang positif bagi tugas
atau pekerjaan yang sudah diberikan
oleh perusahaan.
Berdasarkan hasil dari
perhitungan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel motivasi lebih
dominan pengaruhnya terhadap variabel kinerja karyawan.
Sehingga perusahaan sebaiknya lebih memberikan perhatian lebih
berupa motivasi yang membangun kepada karyawan. Karena
motivasi merupakan upaya meningkatkan kinerja karyawan yang akan berdampak pada
kinerja perusahaan.
BIBLIOGRAFI
Andico, Christian, & Hadi, Sudharto
Prawoto. (2013). Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Terminal Peti Kemas Semarang. Jurnal
Ilmu Administrasi Bisnis, 2(4), 146�154.
Armstrong, Michael. (1990). Manajemen
Sumber Daya Manusia, terjemahan Sofyan dan Haryanto, Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Churchwell, E., Povich, M. S., Allen, D.,
Taylor, M. G., Meade, M. R., Babler, B. L., Indebetouw, R., Watson, C.,
Whitney, B. A., & Wolfire, M. G. (2006). The bubbling galactic disk. The
Astrophysical Journal, 649(2), 759.
Dwianto, Agung Surya, Purnamasari, Pupung,
& Tukini, Tukini. (2019). Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT. JAEIL INDONESIA. Jesya (Jurnal Ekonomi Dan Ekonomi Syariah), 2(2),
209�223.
Haditya, Rizki Akbar, Al Musadieq,
Mochammad, & Nurtjahjono, Gunawan Eko. (2017). Pengaruh Kompensasi dan
Motivasi Terhadap Kinerja (Studi Pada Karyawan Perusahaan Daerah (PD) Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Daerah Lamongan). Jurnal Administrasi Bisnis,
51(1), 145�150.
Hasibuan, M. Idrus. (2014). Model
Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning). Logaritma: Jurnal
Ilmu-Ilmu Pendidikan Dan Sains, 2(01).
Hasibuan, Malayu S. P. (2012). Manajemen
sumber daya manusia Jakarta: Bumi Aksara.
Kasenda, Ririvega. (2013). Kompensasi dan
motivasi pengaruhnya terhadap kinerja karyawan pada PT. Bangun Wenang Beverages
Company Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan
Akuntansi, 1(3).
Mulyadi. (2015). Manajemen Sumber Daya
Manusia.
Sugiyono, P. Dr. (2017). Metode Penelitian
Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D (Cetakan Ke). Bandung:
CV Alfabeta.
Suparyadi, H. (2015). Manajemen Sumber
Daya Manusia.
Umam, Khaerul. (2010). Perilaku Organisasi,
Edisi I, Bandung: CV. Pustaka Setia.