�����������
Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia � ISSN : 2541-0849
����������� e-ISSN : 2548-1398
����������� Vol. 2,
No 9 September 2017
PENGARUH SENAM HAMIL TERHADAP NYERI PUNGGUNG� PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DAN III DI DESA
SETUPATOK UPT PUSKESMAS MUNDU KABUPATEN CIREBON TAHUN 2017
Lin Herlina
Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Cirebon
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
sebesar besar dampak senam hamil terhadap nyeri punggung yang dialami oleh para
ibu hamil trimester II dan III di Puskesmas Mundu Desa Setupatok Kabupaten
Cirebon tahun 2017. Jenis penelitian adalah penelitian quasi experiment dengan
rancangan one group pre-test post-test. Ibu hamil trimester II dan III di
wilayah UPTD puskesmas Mundu bertindak sebagai populasi penelitian. Jumlah
populasi berada di angka 38 orang . Sedangkan pengambilan sampel dilakukan
dengan metode purposivev sampling. Dari metode tersebut dihasilkan sampel
sejumlah 22 orang. Pengambilan data menggunakan lembar instrumen penelitian
skala numerik atau The Pain Numerical Rating Scale (PNRS). Analisa data yang dimanfaatkan
disini adalah analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa dari hasil pre-test diperoleh hasil yang menyebutkan bahwa mayoritas
dengan intensitas nyeri sedang yaitu 13 orang (59,1%). Hasil post-test menyebutkan
bahwa mayoritas dengan intensitas nyeri ringan yaitu 14 orang (63,6%).
Berdasarkan analisa statistik didapatkan perbedaan rata-rata intensitas nyeri pada
masing-masing ibu hamil trimester II dan III sebelum senam hamil sebesar 5,77
dan sesudah penyuluhan sebesar� 3,05 dengan
t hitung� (10,304) > t table
(2,080) serta nilai probabilitas (p = 0,000), maka Ho ditolak dan Ha
diterima artinya senam hamil efektif dalam menurunkan intensitas nyeri punggung
ibu hamil pada kedua trimester. Berdasarkan hasil sebagaimana disebutkan penulis
menganjurkan agar promosi senam hamil harus semakin banyak dilakukan karena
dapat menurunkan intensitas nyeri punggung pada ibu hamil.
Kata
Kunci: Senam
Hamil, Nyeri Punggung
Pendahuluan
Setiap wanita di kodratkan akan menjadi seorang ibu dimana
pada wanita akan mengalami masa kehamilan yang merupakan suatu proses alami dan
normal pada setiap wanita yang akan memiliki bayi harus melewati masa fertilasi dimana spermatozoa dan ovum bertemu
dan dilanjutkan dengan proses nidasi serta implantasi. Jika dihitung dari
keseluruhan proses, proses kehamilan berlangsung selama 40 minggu. Atau, jika
dihitung dari kalender internasional, waktu tersebut berkisar sekitas 9 hingga
10 bulan (Rahmawati, dkk: 2016).
Sepanjang proses kehamilan calon ibu akan sering
mengalami perubahan. Lebih lanjut, perubahan yang dimaksud disini bukan hanya
perubahan dari segi fisik dan berat badan, namun juga pada biokimia,
fisiologis, bahkan psikologis yang merupakan konsekuensi dari perkembangan
janin dalam rahim. Perubahan ini sebenarnya bertujuan untuk menjaga metabolisme
tubuh, mendukung pertumbuhan janin, serta persiapan menjelang persalinan dan
menyusui dengan tingkatan yang bervariasi di setiap trimesternya. Selain itu
proses kehamilan juga dapat menimbulkan berbagai perubahan pada seluruh sistem
tubuh, perubahan ini berdampak pada sistem kardiovaskuler, sistem pernafasan,
sistem hormonal, sistem gastrointestinal, maupun sistem muskuloskeletal (Misrawati,
dkk: 2015).
Perubahan fisik��sebagaimana yang dimaksudkan di atas��dimulai
dengan adanya beban perut yang meningkat dan bertambah besar, hal ini menimbulkan
kesan sulit bergerak dan mencapai posisi ternyaman pada para ibu hamil. Ibu
hamil mencondongkan perut sehingga menambah lekungan pada bagian bawah punggung
yang mengakibatkan pada daerah tersebut ibu merasakan nyeri (Misrawati, dkk:
2015). Faktor predisposisi nyeri punggung meliputi perkembangan uterus yang
menjadi penyebab dari perubahan bentuk tubuh (postur), meningkatnya berat
badan, pengaruh hormon jenis relaksin atas
ligamen, riwayat nyeri punggung, paritas serta beberapa aktivitas lain (Lichayati
dan Kartika: 2013).
Ibu hamil banyak melakukan aktifitas baik di dalam
rumah maupun di luar rumah. kegiatan-kegiatan sebagaimana disebutkan
mengharuskan para ibu hamil untuk aktif bergerak di tengah perkembangan perut
yang terus membesar. �Hal tersebut
mengakibatkan �rasa nyeri pada daerah
punggung akibat beban perut yang membesar. Menurut Mander insiden nyeri
punggung mencapai puncak pada minggu ke-24 sampai dengan minggu ke-28, tepat
sebelum pertumbuhan abdomen mencapai titik maksimum (Misrawati, dkk: 2015).
Nyeri punggung sendiri merupakan gejala tubuh yang
menyebabkan morbiditas. Terdapat beberapa hal yang menyebabkan nyeri punggung,
beberapa diantaranya adalah regangan otot, masalah struktural seperti kolep
diskus atau vertebral, efek samping dari penyakit mieloma atau kelainan
intra-adomen (Greadle: 2005). Nyeri punggung sendiri memiliki beberapa jenis.
Salah satu yang paling umum adalah nyeri punggung bawah yang banyak dialami ibu
hamil (Robson dan Waugh: 2012). Pada masa kehamilan sendiri nyeri punggung
adalah salah satu gangguan minor yang dirasakan oleh banyak ibu hamil.
Peningkatan intensitas nyeri punggung akan
senantiasa terjadi seiring menuanya masa kehamilan. Hal ini terjadi karena
pergesaran pusat gravitas dan postur tubuh wanita. Perubahan ini disebabkan
oleh berat uterus yang membesar, membungkuk yang berlebihan, berjalan tanpa
istirahat dan angka beban (Lichayati dan Kartika: 2013). Menurut hasil
penelitian epidemiologi yang terbatas yang dilakukan oleh Mayer, dkk nyeri
punggung sering di perparah dengan terjadinya backache atau sering disebut dengan �nyeri pungung yang lama�. Backache ini ditemukan pada 45% wanita
saat dicatat kehamilannya, meningkat 69% pada minggu ke-28 dan hampir bertahan
pada tingkat tersebut (Misrawati, dkk: 2015).
Nyeri punggung bagian bawah��sebagaimana yang kerap
dialami oleh ibu hamil��merupakan jenis nyeri punggung yang kerap dialami oleh
hampir seluruh ibu hamil di dunia. Hal tersebut sesuai dengan data Lichayati
yang menerangkan bahwa 50% ibu hamil di Inggris dan Skandinavia sampai
mendekati 70% di Australia mengalami gejala ini. Mantle juga mnerangkan bahwa
16% wanita yang menjadi sampelnya mengalami nyeri punggung yang hebat.
Sedangkan dalam kajian Ostgaard et al. tahun 1991 menemukan bahwa 36% ibu hamil
mengalami nyeri punggung yang relatif signifikan (Lichayati dan Kartika: 2013).
Keluhan rasa nyeri punggung yang dialami ibu hamil
tidak bisa dianggap biasa. Apabila tidak ditangani serius, nyeri punggung
sebagaimana yang dirasakan ibu hamil akan berlangsung dalam jangka panjang.
Kondisi ini akan meningkatkan kecenderungan nyeri punggung pascapartum dan nyeri punggung kronis yang akan lebih sulit untuk
diobati atau disembuhkan (Lichayati dan Kartika: 2013).
Upaya terbaik menangani kondisi ini adalah dengan memberikan
materi semisal pendidikan kesehatan dasar mengenai �pencegahan atau penanganan gejala tersebut.
Dan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk melaksanakan hal tersebut adalah
dengan memberi dan menyampaikan cara senam ibu hamil. Senam ibu hamil sendiri
baik dilakukan untuk ibu hamil di trimester II, atau masa kehamilan yang sudah
menginjak usia 22 minggu. Hal ini disebabkan karena pada masa kehamilan sebelum
usia 3 bulan, pelekat janin dalam uterus masih belum terlalu kuat, hal ini
dikhawatirkan dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti abortus dan lainnya.. Senam hamil juga merupakan latihan fisik untuk meningkatkan
elastisitas otot pada dinding rahim, ligamen, dan otot-otot dasar pembentuk
panggul agar semakin kuat dan siap menghadapi masa persalinan. Di sisi yang
berbeda, senam hamil juga merupakan upaya yang baik dilakukan ibu hamil untuk
meningkatkan stabilitas inti tubuh, dan membantu meningkatkan kesehatan tulang
belakang. Sebab, pada tahap yang lebih jauh, ibu hamil yang memiliki kekuatan
tubuh yang baik berpotensi memiliki kestabilan dan keimbangan yang juga baik.
Kondisi ini kemudian berdampak pada minimalisir resiko trauma tulang belakang
yang mungkin terjadi pada masa hamil� (Lichayati
dan Kartika: 2013).
Berdasarkan jurnal yang didapat dari isma�ul
lichayati dkk., diketahui bahwa ibu hamil yang menerapkan senam hamil
berkecenderungan tidak mengalami nyeri punggung. Hal sebagaimana di atas
selaras dengan hasil uji koefisien kontingensi perhitungan menggunakan
SPSS 16.0 tentang keterkaitan senam hamil dengan nyeri punggung pada ibu hamil
didapatkan nilai r = 0,544 dan nilai p = 0,001 dimana p < 0,05
maka H1 diterima. Dengan kata lain terdapat keterkaitan yang sedang antara
senam hamil dengan nyeri punggung pada ibu hamil di POLINDES Desa Tlanak
Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan (Lichayati dan Kartika: 2013).
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal
19 desember 2016 di Desa Setupatok UPT Puskesmas Mundu Kabupaten Cirebon yang
dipilih sebagai salah satu desa yang diadakannya program tahun emas bagi anak.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan kerja sama Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon
dan aparat desa setempat.
Program periode anak emas sendiri adalah satu dari beberapa
program yang diterapkan oleh pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon. Dalam
program ini terdapat sub program yang dimulai dari fase kehamilan seperti
memperhatikan kebutuhan nutrisi untuk bayi, melaksanakan senam hamil, olah raga
ibu hamil, merencanakan program kelahiran, serta kegiatan menyusui yang baik
dan benar.
Jumlah data ibu hamil di puskesmas Mundu pada tahun
2016 berjumlah 1800 ibu hamil. Sedangkan data yang diperoleh jumlah ibu hamil
trimester II dan III pada bulan Januari
di Desa Setupatok UPT Puskesmas Mundu sebanyak 38 ibu hamil, dan yang mengeluh
nyeri punggung didapatkan 22 ibu hamil.
Dari hasil uraian di atas peneliti kemudian
berkeinginan untuk melakukan
penelitian yang berjudul �Pengaruh Senam Hamil Terhadap Nyeri
Punggung Pada Ibu Hamil Trimester II Dan III di Desa Setupatok UPT Puskesmas
Mundu Kabupaten Cirebon.�
Metode Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan one group pretest-protest
design yakni desain eksperimen yang dilakukan dengan pretes sebelum
perlakuan diberikan dan posttes sesudahnya, tanpa kelompok pembanding. Desain
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1
Desain Penelitian
Pretes
����������� Perlakuan
������ Posttes O1������������������ ���� ����������� ����������� �����������������������
����������������������������������������������������
Keterangan:
O1������ : Pretes tentang
pengukuran nyeri punggung ibu hamil trimester II dan III
X�������� : Dilakukan
penerapan senam hamil
O2������ : Posttes tentang pengukuran nyeri punggung
ibu hamil trimester II dan III
����������� Secara
umum penelitian ini menggunakan dua variabel pokok. Variabel
tersebut adalah variabel terikat dan bebas. Variabel terikat sendiri adalah
beberapa faktor dalam penelitian yang diobservasi dan diukur untuk mendapati
ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas (Notoatmodjo: 2012). Adapun bentuk
variabel terikat yang dicanangkan disini adalah nyeri punggung pada ibu hamil
trimester II dan III. Berseberangan dengan variabel terikat, variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi varibel terikat (Notoatmodjo: 2012). Adapun bentuk variabel bebas
dalam penelitian ini adalah senam ibu hamil.
Peneliti menggunakan seluruh ibu hamil
trimester II dan III yang tedata di UPTD Puskesmas Mundu sebagai populasi
penelitian. Dengan demikian, jumlah populasi dengan spesifikasi sebagaimana di
atas memiliki jumlah sebanyak 38 orang. Dalam penentuan sampel peneliti mengacu
pada jumlah populasi yang tersedia. Namun demikian, kendati berpegang pada
jumlah populasi, peneliti tidak menggunakan total
sampling. Pada penelitian ini peneliti menggunakan beberapa pertimbangan
terkait penentuan sampel. Adapun pertimbangan yang dimaksud adalah pertimbangan
yang berkaitan dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Setelah dipertimbangan
peneliti kemudian menentapkan jumlah sampel sebanyak 22 ibu hamil.
Penelitian ini menggunakan teknik
observasi dan wawancara sebagai teknik pengambilan data. Observasi dan
wawancara dilakukan di UPT Puskesmas Mundu Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon.
Untuk meningkatkan kualitas penelitian skala numerik dipilih sebagai instrumen
penelitian. Dalam pelaksanaannya instrumen penelitian sendiri merupakan
perangkat lunak dari setiap rangkaian proses pengumpulan data (Notoatmodjo:
2012).
Penelitian ini mengandalkan beberapa
pengujian guna mengetahui tingkat validitas dan reabilitas data. Uji validitas
sendiri diberlakukan untuk mendapati berfungsi atau tidaknya alat ukur yang
digunakan (Notoatmodjo: 2012). Menurut
Li, Liu dan Herr. 2007, penelitian ini dilaksanakn dengan memberlakukan
perbandingan antara empat skala nyeri yaitu NRS, Face Pain Scale Revised, VRS dan VAS menunjukan bahwa empat skala
nyeri menunjukan validitas dan reabilitas yang baik. Pada uji validitasnya
skala PNRS menunjukan 1= 0.90 (Wahyuningsih: 2014). Uji reabilitas
adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui suatu alat ukur dapat
diandalkan atau tidak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Li, Liu dan Herr.
2007, uji reabilitas menggunakan intraclass correlation coefficients (ICCs)
bahwa skala nyeri PNRS menunjukan reabilitas > 0,95 (Wahyuningsih: 2014).
Dalam
pengolahan data penelitian peneliti menggunakan dua analisis utama. Teknik
analisis yang dimasud adalah analisis univariat dan analisis bivariat. Analisis
univariat dilakukan untuk menerangkan setiap karakter atau variabel penelitian.
Bentuk dari analisis univariat tergantung dari jenis data yang dianalisis. Pada
tahap lanjut data yang didapat dari analisis ini akan diolah dengan menghitung
hasil penelitian yang didapat dari responen (Notoatmodjo: 2012). Berbeda dengan
analisis univariat, analisis bivariat dilaksanakan untuk mengetahui hubungan
dua variabel yang diduga berkaitan (Sulastri: 2012). Guna mengukur efektivitas
senam hamil atas nyeri punggung, peneliti menggunakan Uji
T (T-Test) dalam hal ini uji beda
mean dependen. Sebelumnya dilakukan terlebih dahulu uji normalitas dengan uji Saphiro Wilk karena jumlah kurang dari
50.
���������������������������������������
Keterangan :
D�������������������� =� Hasil berdasarkan rumus di bawah
a��������������������� =� Koefisient test Shapiro Wilk
Xn-i+1������������ =
Angka ke n-i+1 pada data
Xi������������������� =
Angka ke i pada data
Keterangan :
Xi������� = Angka ke i pada data yang
����������������������
Keterangan
:
G������ �������������� =
Identik dengan nilai Z distribusi normal
T3������� ������������������ =
Berdasarkan rumus di atas
bn,
cn, dn������������� =
Konversi statistik shapiro-wilk pendekatan distribusi normal.
Uji statistik yang
dilakukan adalah uji T-test yaitu uji
beda dua mean dependen (paired sampel
t-test). Paired t test tergolong
statistik parametrik karena menggunakan paired t test maka distribusi data harus normal:
t =
Keterangan :
Md = mean dari perbedaan pre test dengan post test
xd = deviasi masing-masing subjek (d-Md)
∑x2d = jumlah kuadrat deviasi
N = subjek pada sampel
Jika data tidak berdistribusi secara normal, maka
tahap lanjut dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistik non parametik
atau dalam hal ini menggunakan uji Wilcoxon.
Uji
hipotesis dengan batas kemaknaan nilai alpha 0,05. Penolakan terhadap hipotesis
apabila p-value� < 0,05 berarti ada perbedaan atau
ada pengaruh, sedangkan jika gagal penolakan tehadap hipotesa apabila p value > 0,05 maka tidak ada pengaruh.
Keterangan :���
Z �������� =
Nilai hasil pengujian statistik uji peringkat bertanda
T �������� =
Jumlah tanda peringkat negatif
α� ������� =
Probabilitas untuk memperoleh tanda (+) dan (-) = 0,5 karena� nilai krisis 5%
Bila
nilai Z yang diperoleh dalam hitungan adalah lebih besar daripada nilai kritis
Z tabel 5% (Zh>Zt) maka keputusannya H0 ditolak dan Ha diterima.
Penelitian
ini akan dilakukan di Desa Setupatok UPT Puskesmas Mundu yang ada di Wilayah
Cirebon dan dilaksanakan selama 4 minggu
Hasil
dan Pembahasan
A.
Hasil
Penelitian �
1.
Distribusi
Frekuensi Intensitas Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester II Dan III Pra
Pelaksanaan Senam Hamil
Hasil analisis data intensitas nyeri punggung para ibu
hamil trimester II dan III sebelum dilakukan senam hamil terhadap 22 responden dapat disimak melalui tabel sebagai berikut:
Tabel
1
Frekuensi
Intensitas Nyeri Prasenam
Hamil
Intensitas
Nyeri |
Frekuensi |
Persentase |
Tidak ada |
0 |
0 % |
Ringan |
2 |
9.1% |
Sedang |
13 |
59.1% |
Berat |
7 |
31.8% |
Total |
22 |
100% |
Tabel di atas menerangkan bahwa intensitas nyeri
punggung pada� ibu hamil trimester II dan
III sebelum dilakukan senam hamil sebagian besar responden dengan intensitas
nyeri sedang yaitu 13 orang (59.1%).
2.
Distribusi
Frekuensi Intensitas Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester II Dan III Pascasenam Ibu Hamil
Hasil analisis data
intensitas nyeri punggung pada ibu hamil trimester II dan III sesudah dilakukan
senam hamil terhadap 22 responden dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut:
Tabel 2
Frekuensi
Intensitas Nyeri Pasca Senam Ibu Hamil
Intensitas
Nyeri |
Frekuensi |
Persentase |
Tidak ada |
0 |
0 % |
Ringan |
14 |
63.6% |
Sedang |
8 |
36.4% |
Berat |
0 |
0 % |
Total |
22 |
100.0% |
Tabel di atas menerangkan bahwa intensitas nyeri
punggung pada ibu hamil trimester II dan III sesudah dilakukan senam hamil
sebagian besar responden dengan intensitas nyeri ringan yaitu 14 orang
(63.6%).�
3.
Analisis
Pengaruh Senam Hamil Terhadap Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester II Dan
III
Berdasarkan analisis
data perbedaan nilai pretest dan posttest nyeri punggung pada ibu hamil
trimester II dan III di Desa Setupatok UPT Puskesmas Mundu Kabupaten Cirebon
Tahun 2017 dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3
Hasil Uji Normalitas
Pengaruh Senam Hamil Terhadap Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimster II dan III
|
Shapiro-Wilk |
||
Statistic |
Df |
Sig. |
|
Pretes nyeri punggung |
,958 |
22 |
,450 |
Postes nyeri punggung |
,922 |
22 |
,084 |
Berdasarkan tabel di atas dapat
diketahui hasil test shapiro-wilk
angka sig atau p value sebelum dan sesudah dilakukan senam hamil pada ibu hamil
trimester II dan III yaitu 0,450 dan 0,084 hasilnya yaitu >0,05 maka data
berdistribusi normal dan analisis dengan menggunakan paired t-test.
Tabel 4
Pengaruh Senam
Hamil Terhadap Nyeri Punggung
Pada Ibu Hamil
Trimester II dan III
|
Paired Samples Test |
||||||||
|
Paired Differences |
||||||||
|
|
Mean |
Std. Deviation |
Std. Error Mean |
95% Confidence Interval of the Difference |
T |
Df |
Sig. (2-tailed) |
|
|
Lower |
Upper |
|||||||
Pretest nyeri punggung postest nyeri punggung |
2.727 |
1.241 |
.265 |
2.177 |
2.177 |
10.304 |
21 |
.000 |
|
�
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat rata-rata
perbedaan nyeri punggung pretest dan post test adalah 2,727. Hal tersebut
menunjukan bahwa ada perbedaan bermakna pada nyeri punggung pada ibu hamil
trimester II dan III sebelum dan sesudah dilakukan senam hamil. Hal ini dapat
dilihat dari uji t diperoleh nilai t sebesar 10,304 dan nilai probabilitas (sig)
korelasi antara nyeri punggung pada ibu hamil trimester II dan III sebelum dan
sesudah dilakukan senam hamil sebesar 0.000 < 0,05 menunjukan hubungan yang
signifikan.
Perhitungan dengan menggunakan uji 2 sisi, dimana
angka probabilitas/2 < 0,025. Angka probabilitas 0,000 < 0,025 yang
mengindikasikan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima atau ada
pengaruh senam hamil terhadap nyeri punggung pada ibu hamil trimester II dan
III di Desa Setupatok UPT Puskesmas Mundu Kabupaten Cirebon Tahun 2017.
B.
Pembahasan
1.
Intensitas
Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester II Dan III Di Desa Setupatok UPT
Puskesmas Mundu Kabupaten Cirebon Tahun 2017 Sebelum Dilakukan Senam Hamil
Berdasarkan hasil penelitian ini intensitas nyeri
punggung pada ibu hamil trimester II dan III seperti pada tabel 1 dapat
diketahui bahwa, intensitas nyeri punggung pada ibu hamil trimester II dan III
sebelum dilakukan senam hamil adalah intensitas nyeri sedang sebanyak 13 orang
(59.1%).
Beberapa sumber menyebutkan bahwa nyeri punggung
pada ibu hamil dapat dipengaruhi oleh usia kehamilan dan kenaikan berat badan
pada saat kehamilan semakin membesar sehingga menyebabkan perubahan postur
tubuh yang berlebihan dan gravitasi tubuh bergeser kedepan yang mengakibatkan
otot sekitar pelvis tidak seimbang, menyebabkan terjadinya nyeri punggung
dengan skala nyeri sedang yang mengganggu ibu hamil dalam aktivitas.
Oleh karena itu, pelaksanaan dan penjadwalan senam
hamil seyogyanya dilakukan dengan baik dan penuh perhitungan, baik dari
puskesmas maupun tempat lingkungan sekitar ibu hamil sehingga efek kesehatan
yang optimal lebih baik pada ibu hamil trimester II dan III.
2.
Intensitas
Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester II Dan III Di Desa Setupatok UPT
Puskesmas Mundu Kabupaten Cirebon Tahun 2017 Sebelum Dilakukan Senam Hamil
Berdasarkan hasil penelitian ini intensitas nyeri
pada pasien fraktur seperti pada tabel 2 dapat diketahui bahwa, intensitas
nyeri pada pasien fraktur sesudah dilakukan senam hamil adalah intensitas nyeri
ringan sebanyak 14 orang (63,6%).
Berdasarkan analisis dan pemaparan beberapa sumber
dalam penelitian ini, penulis dapat mendapati kesimpulan awal bahwa senam hamil
dapat menurunkan gangguan nyeri punggung pada ibu hamil trimester II dan III
karena telah dilakukan senam hamil yang dapat memberikan pengaruh yang baik
bagi ibu hamil trimester II dan III dengan gangguan nyeri punggung, dimana ibu
hamil trimester II dan III dibimbing untuk sangat rileks, dan dalam kondisi
tubuh yang sehat tidak memiliki riwayat penyakit gawat kemudian diberikan intruksi
sebelum melakukan senam hamil sehingga dapat mengubah persepsi� pada ibu hamil trimester II dan III.
3.
Pengaruh
Senam Hamil Terhadap Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester II Dan III Di Desa
Setupatok UPT Puskesmas Mundu Kabupaten Cirebon Tahun 2017
Pengujian
dengan menggunakan paired sample t test diperoleh rata-rata nyeri
punggung pada ibu hamil trimester II dan III sebelum� (pretest)
dilakukan senam hamil sebesar 5,77 (SD= 1,660), dan sesudah (posttest) dilakukan senam hamil sebesar
3,05 (SD= 1,214) dengan t hitung� 10,304
> t table 2,080. Perhitungan dengan menggunakan uji 2 sisi,
dimana angka probabilitas/2 < 0,025. Angka probabilitas 0,000 < 0,025
yang mengindikasikan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima
atau ada pengaruh senam hamil terhadap nyeri punggung pada ibu hamil trimester
II dan III di Desa Setupatok UPT Puskesmas Mundu Kabupaten Cirebon Tahun 2017.
Hal
ini menunjukan bahwa ada pengaruh senam hamil terhadap nyeri punggung dimana
sebelum� (pretest) dilakukan senam hamil sebesar 5,77 (SD= 1,660), dan
sesudah (posttest)
dilakukan senam hamil sebesar 3,05 (SD= 1,214).
Berdasarkan
hasil penelitian berpendapat bahwa pada pengukuran sebelum dan sesudah
dilakukan senam hamil pada intensitas nyeri punggung mengalami penurunan,
dimana diperoleh intensitas nyeri dari sedang menjadi ringan. Disarankan kepada
instansi terkait agar dapat mensosialisasikan tindakan senam hamil kepada ibu
hamil khususnya ibu hamil dengan keluhan nyeri punggung pada trimester II dan
III tentang manfaat senam hamil untuk mencegah keluhan nyeri punggung.
Perlunya
tindak lanjut dalam peningkatan pemberian informasi dan motivasi dengan memberikan
penyuluhan tentang manfaat senam hamil, gerakan senam hamil yang baik dan benar
pada saat ibu hamil.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan pada 22 responden yaitu ibu hamil trimester II
dan III yang mengalami gangguan nyeri punggung di Desa Setupatok UPT Puskesmas
Mundu Kabupaten Cirebon Pada Tahun 2017 dengan kesimpulan sebagai berikut:
BIBLIOGRAFI
Gleadle, Jonathan 2005. Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisik.
Jakarta: Erlangga
Lichayati, Isma�ul, Ratih Indah Kartika.
2013. Hubungan Senam Hamil Dengan Nyeri
Punggung Pada Ibu Hamil Di Polindes Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten
Lamongan. Jurnal Surya. 2013; Vol 1.No14
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta
Rahmawati, Nur Aini. Titin Rosyidah,
Andrya Marhani. 2016. Hubungan
Pelaksanaan Senam Hamil Dengan Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester III Di Bidan
Praktek Mandiri Supadmi, Kunden Bulu, Dukoharjo.Jurnal Involusi Kebidanan.
2016; Vol 7. No 12
Robson, Elizabeth, Jason Waugh. 2012. Patologi Pada Kehamilan: Manajemen Dan
Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC
Sulastri. 2012.�� Senam
Hamil Bantu Melahirkan Tanpa Kecemasan. Jurnal Profesi. 2012; Vol 8
Wahyuningsih, M. 2014. Efektivitas aroma terapi lavender dan
massage effleurage terhadap tingkat nyeri persalinan kala 1 fase aktif para
primigravida.[Li, Liu, Herr. 2007. Post Opratif Pain Intensity Assesment: A
Comparison Of Four Scale In Chinese Adult. Availabel From URI: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/ ][ diakses 29 desember 2016]
Yosefa, Febrina, Misrawati, Yesi
Hasneli. 2015. Efektifitas Senam Hamil
Terhadap Penurunan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil. Jurnal infokes. 2015: vol
5. No 1