Syntax
Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN : 2548-1398
Vol. 6,
No. 3, Maret 2021
ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER YANG BERBASIS NILAI-NILAI PANCASILA DI SMP IT TAZKIA
INSANI MAJALENGKA
Ujang Permana
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) YPIB Majalengka,
Indonesia
Email: [email protected]
Abstract
The purpose of this study is to describe and analyze
the planning, implementation, assessment and obstacles and solutions carried
out in the implementation of character education based on pancasila
values at SMPIT Tazkia Insani
Majalengka. This type of research is descriptive
qualitative research with a case study approach to determine the implementation
of character education based on Pancasila values at SMPIT Tazkia
Insani Majalengka. The
results of the study include, among others, (1) The learning planning made by
teachers is in accordance with the principles of planning in curriculum 2013
that contains KI, KD, Indicators, characters to be achieved, general objectives
of learning, media, resources and approaches or methods of supporting learning,
learning scenarios and authentic assessment. (2) The implementation of the
planting of character values in SMPIT Tazkia Insani Majalengka in accordance
with the values of Pancasila has been planned in the RPP. 3) Assessment of
learning conducted by teachers by assessing attitudes through the scale of
attitudes and aspects of skills (psychomotor). (4) Solutions made in overcoming
obstacles derived from teachers with teacher participation in curriculum
training 2013, participation in Teacher Consultation Subjects (MGMP), mentoring
the utilization of IT in learning, for obstacles from students are carried out
by psychological approach through habituation, civility, activeness in
extracurricular activities, rewarding and punishment, to inhibit the lack of
face-to-face hours by working with other mapel
teachers in sharpening character values.
Keywords: character education; pancasila
values
Abstrak
Tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
dan menganalisis perencanaan,
pelaksanaan, penilaian serta hambatan dan solusi yang dilakukan dalam pelaksanaan pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Pancasila di
SMPIT Tazkia Insani Majalengka. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan study kasus untuk mengetahui
pelaksanaan pendidikan karakter yang berbasis nilai-nilai Pancasila di SMPIT Tazkia Insani
Majalengka. Hasil penelitian
antara lain; (1) Perencanaan
pembelajaran yang dibuat
guru telah sesuai dengan prinsip perencanaan dalam Kurikulum 2013 yang memuat KI,
KD, Indikator, karakter
yang hendak dicapai, tujuan umum pembelajaran,
media, sumber dan pendekatan
atau metode pendukung pembelajaran, scenario pembelajaran serta authentic
assessment; (2) Pelaksanaan penanaman
nilai-nilai karakter di
SMPIT Tazkia Insani Majalengka sesuai dengan nilai-nilai Pancasila telah direncanakan dalam RPP; (3) Penilaian pembelajaran yang dilakukan guru dengan menilai sikap melalui skala
sikap dan aspek ketrampilan (psikomotorik); (4) Solusi
yang dilakukan dalam mengatasi hambatan yang berasal dari guru dengan keikutsertaan guru dalam Diklat Kurikulum
2013, keikutsertaan dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), pendampingan
pemanfaatan IT dalam pembelajaran, untuk hambatan dari siswa
dilakukan dengan pendekatan psikologis melalui pembiasaan, keteladanan, keaktifan dalam kegiatan ekstrakurikuler, pemberian reward
dan punishment, untuk hambatan
kurangnya jam tatap muka dengan bekerja
sama dengan guru mapel lain dalam penajaman nilai-nilai karakter.
Penelitian ini
diharapkan menjadi sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan mengenai pelaksanaan pendidikan karakter yang berbasis nilai-nilai Pancasila di
SMP.
Kata
kunci: pendidikan karakter; nilai-nilai pancasila
Coresponden Author
Email: [email protected]
Artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi
Pendahuluan
Pendidikan adalah sarana
untuk mencerdaskan bangsa dan menjadi pilar untuk mengentaskan kemiskinan pengetahuan, menuntaskan persoalan kebodohan dan menyelesaikan berbagai persoalan bangsa. Pendidikan tidak terbatas pada proses yang berlangsung
di dalam lingkungan sekolah semata. Pendidikan merupakan suatu aktivitas sosial yang esensial (Somantri, 2014).
Pada masyarakat modern, fungsi
pendidikan berkembang menjadi proses spesialisasi dan melembaga yang berbentuk pendidikan formal, tetapi masih terintegrasi dengan proses pendidikan informal
di luar sekolah. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 menyatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membantu watak serta peradaban
bangsa bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang� Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis� serta bertanggung jawab (Nasional, 2003).
Tetapi kenyataan
yang terjadi di masyarakat hingga saat ini
kerap kita temukan bahwasannya dalam satu sisi
pendidikan mampu mencetak para ilmuan dan cendekiawan, akan tetapi di sisi lain sering kita temui
realitas yang belum berhasil membentuk generasi yang memiliki karakter akhlak mulia, terbukti dengan masih banyaknya
degradasi moral yang terjadi
di tengah masyarakat. Bahkan belum lama ini publik dikejutkan
dengan ramainya aksi anarkis di kalangan siswa sekolah dasar, mulai kasus penyalahgunaan
narkoba, perkelahian, pemerkosaan sampai dengan pencabulan. Beragam perilaku buruk itu tentu
saja sangat dipengaruhi oleh derasnya arus modern yang merusak tatanan nilai karakter
bangsa ini. Karena itu, hal yang sangat
urgent bagi para pendidik
di negeri ini untuk bersama-sama membangun pendidikan karakter siswa agar mereka dapat menghadapi berbagai tantangan pendidikan masa depan.
Dengan adanya
pendidikan karakter bangsa di sekolah maka diharapkan terbangun masyarakat yang berkarakter baik, dan mempunyai norma-norma yang menjadi dasar kehidupan
bersama. Pendidikan karakter
melahirkan wujud trust (kepercayaan) di masyarakat sehingga membangun hubungan saling mempercayai di berbagai aspek kehidupan. (Zainun, 2015) mengatakan, pendidikan karakter merupakan sebuah sistem penanaman nilai-nilai (karakter) bagi warga sekolah
dengan menciptakan pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan dalam melaksanakan nilai-nilai, baik terhadap Tuhan
Yang Maha Esa (TYME), untuk diri sendiri,
pada sesama lingkungan,
juga bersifat kebangsaan sehingga menciptakan insan yang kamil.
Pendidikan karakter yang diterapkan
di sekolah bisa dikemas dalam program pembelajaran di setiap mata pelajaran. Silabus pembelajaran yang berhubungan dengan nilai-nilai karakter atau norma di setiap
mata ajar bisa dikembangkan serta integrasikan dengan kehidupan keseharian. Sehingga proses pembelajaran nilai-nilai karakter tak terbatas dalam
tataran kognitif semata akan tetapi
bisa menyentuh pada kehidupan internal peserta didik juga dikaitkan dengan pengalaman di kehidupan nyata siswa baik di dalam
keluarga, sekolah ataupun di tengah-tengah masyarakat (Idris, 2017).
Sementara itu,
proses penanaman nilai-nilai
Pancasila untuk generasi sangatlah mendesak dilakukan sebab generasi bangsa ini harus berada
di garis terdepan untuk mengantisipasi berbagai paham maupun budaya
yang bersebrangan dengan
Pancasila sehingga berpengaruh
pada baik buruknya prilaku mereka di masa yang akan dating (Sayektiningsih, Sumardjoko, & Muhibin, 2017).
Dalam observasi
awal, peneliti memperoleh sebuah konsep pelaksanaan pendidikan karakter yang berhubungan dengan nilai-nilai Pancasila yang ada di
SMPIT Tazkia Insani. Sekolah ini menyusun
beberapa program di antaranya
penanaman jiwa nasionalisme, membangun integritas, sifat gotong royong, membangun kemandirian serta menanamkan nilai-nilai religius dengan kurikulum yang digunakan yakni Kurikulum 2013.
Berdasarkan uraian
latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik
untuk melaksanakan penelitian tentang Analisis Pendidikan Karakter yang
Berbasis Nilai-nilai
Pancasila di SMP IT Tazkia Insani
Majalengka.
Metode Penelitian
Jenis penelitian
ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan study kasus untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan karakter yang berbasis nilai-nilai pancasila di SMPIT Tazkia Insani Majalengka
(Creswell & Creswell, 2017). Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah data hasil pengamatan dan wawancara yang berkaitan dengan pendidikan karakter yang berbasis nilai-nilai Pancasila di
SMP IT Tazkia Insani Majalengka.
�����������
Hasil dan Pembahasan
1. Perencanaan Penerapan Pendidikan Karakter yang Berbasis
Nilai-Nilai Pancasila di SMPIT Tazkia Insani Majalengka.
Berdasarkan pengamatan dokumen, penerapan pendidikan karakter yang berbasis nilai-nilai pancasila termuat dalam Rencana Pembelajaran
(RPP) di SMPIT Tazkia Insani
Majalengka yang masuk dalam berbagai unsur yang sesuai dengan pedoman penyusunan RPP di antaranya dalam rencana pembelajaran,
yaitu standar kompetensi, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, skenario pembelajaran, sumber, media pembelajaran, dan penilaian hasil belajar.
Sedangkan berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan, guru SMPIT Tazkia Insani Majalengka telah melaksanakan perencanaan pembelajaran dengan menyusun RPP di bawah pengawasan oleh Kepala SMPIT Tazkia Insani Majalengka. Temuan ini relevan
dengan hasil penelitian (Williams & Megawangi, 2010) bahwa pendidikan
karakter bisa diterapkan dengan beragam jenis mata
pelajaran. Penerapan pendidikan karakter di berbagai mata pelajaran
diterapkan dengan menghubungkan penerapan pendidikan karakter pada pembelajaran yang berbasis standar. Dalam hal ini, sangat
bergantung pada luas tidaknya� wawasan serta pandangan guru mata pelajaran dalam menyusun perencanaan pembelajaran.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwasannya penyusunan RPP dilaksanakan secara bersama-sama baik dengan guru sejenis (PPKn) maupun guru mata pelajaran lainnya. Untuk memaksimalkan hasil perencanaan maka guru-guru di sekolah ini kerapkali mengambil
referensi dari internet baik dalam proses perbaikan maupun penyesuaian agar pada pelaksananya� dapat
berlangsung secara efektif dan efisien. Sehingga dapat dikatakan, pada perencanaan pembelajaran, guru-guru di SMPIT Tazkia
Insani Majalengka telah berupaya menyusun perencanaan untuk menanamkan beberapa nilai-nilai karakter yang sesuai dengan isi Kurikulum
2013 dengan baik.
Pelaksanaan pendidikan karakter berbasis nilai-nilai pancasila di SMPIT Tazkia Insani Majalengka.
Berdasarkan hasil pengamatan di kelas maupun hasil wawancara
(interview) dengan
guru SMPIT Tazkia Insani Majalengka diketahui bahawa penerapan pendidikan karakter di sekolah ini dilaksanakan
melalui berbagai kegiatan baik intrakurikuler
maupun ekstrakurikuler (Ilmi, 2015).
Dalam kegiatan intra kurikuler
(Lestari, 2016), sekolah ini mengintegrasikan nilai-nilai karakter di setiap materi pembelajaran
sesuai dengan RPP yang telah disusun sebelumnya
dengan pendekatan discovery learning atau
inquiri (Balım,
2009). Penerapan nilai-nilai karakter dalam aktivitas pembelajaran di dalam kelas juga dilaksanakan dalam diskusi kelompok.
Penerapan nilai-nilai karakter di SMPIT Tazkia Insani Majalengka juga dilaksanakan di berbagai aktivitas pembiasaan seperti pada kegiatan apel pagi, membiasakan
berjabat tangan dan mengucapkan salam, sholat wajib dan sholat sunah yang dilaksanakan secara berjamaah, kegiatan tadarus dan tahfidz (Baroroh, 2011).� Menanamkan nilai-nilai karakter juga dilaksanakan pada Peringatan Hari Besar Nasional
(PHBI). Selain itu, penerapan nilai-nilai karakter juga diterapkan dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler.
Berdasarkan temuan peneliti, kemampuan guru dalam pelaksanaan penerapan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran telah sesuai dengan pedoman
sehingga proses pembelajaran
dapat terlaksana dengan baik dan sistematis mulai dari awal hingga
akhir kegiatan. Guru juga kreatif menggunakan media pembelajaran sehingga suasana pembelajaran berlangsung dengan antusias. Setiap siswa juga aktif bertukar pikiran dan guru kerap memberikan stimulus agar siswa aktif bertanya
serta mengungkapkan pendapat maupun pemikirannya.
Berdasarkan dokumentasi dalam penelitian ini, nilai-nilai karakter yang dikembangkan di
SMPIT Tazkia Insani Majalengka yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila terdiri dari 13 nilai karakter.
Di antaranya nilai religius, nilai jujur, nilai toleran,
nilai disiplin, nilai mandiri, nilai demokratis, nilai rasa ingin tahu, nilai semangat
kebangsaan, nilai menghargai prestasi, nilai cinta damai,
nilai gemar membaca, nilai peduli lingkungan serta nilai peduli
sosial. Secara keseluruhan penerapan pendidikan karakter yang diselenggarakan di sekolah ini telah sesuai
dengan nilai-nilai
Pancasila, dengan mengintegrasikan
nilai-nilai karakter di setiap materi pembelajaran,
baik dalam pembelajaran di dalam kelas maupun kegiatan
di lingkungan SMPIT Tazkia Insani Majalengka, baik dalam bentuk
kegiatan pembiasaan maupun kegiatan ekstra kurikuler.
Langkah-langkah
dalam mengintegrasikan nilai-nilai karakter di setiap materi pembelajaran
sesuai dengan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh pertama, (Komalasari & Saripudin, 2017) bahwa model pembelajaran dilakukan berupa integrasi kontekstual strategi belajar dengan nilai-nilai hidup. Konsep ini
dikembangkan agar membangun
perasaan moral dan perilaku
moral, sehingga peserta didik dapat memahami
nilai-nilai hidup juga bisa menginternalisasikannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai bagian dari keluarga
maupun sebagai warga masyarakat atau bangsa.
Konsep penerapan pendidikan
karakter di sekolah ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Cha, 2013) yang menyebutkan bahwa penanaman karakter peserta didik menjadi strategi utama melalui kompetensi
karakter yang dilakukan bertahap dan diintegrasikan dalam subjek pengetahuan
semua mata pelajaran.
2. Penilaian Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Pancasila di SMPIT Tazkia
Insani Majalengka
Penerapan pendidikan karakter juga tidak terlepas dari penilaian
pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) yang dilaksanakan di SMP IT Tazkia Insani Majalengka. Penerapan pendidikan karakter berdampak serius pada penilaian kemampuan akademik peserta didik juga dapat dinilai pada sikap atau perilaku
peserta didik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan luar sekolah. Pendidikan karakter juga memberikan dampak positif dalam membangun lingkungan yang baik dan mendukung perkembangan iklim sekolah, dapat meningkatkan kerja sama yang positif guru dengan siswa sehingga terbangun situasi yang kondusif dalam aktifitas pembelajaran.
Sesuai hasil pengamatan (observasi) di kelas dan wawancara (interview)
dengan guru dan siswa, peneliti mendapat temuan pelaksanaan penilaian yang sesuai dengan pedoman dan bersifat objektif. Berbagai aspek yang mendapat penilaian juga relevan dengan standar penilaian yakni penilaian aspek kognitif, aspek psikomotorik, dan aspek afektif pada peserta didik.
Hasil penelitian
ini sesuai dengan teori (Maksudin, 2013) bahwa pendidikan
nilai moral (karakter) bisa tercapai dengan
baik dan optimal jika diiringi dengan nilai-nilai yang ditanamkan melalui praktik-praktik hidup siswa itu
sendiri. Sehingga penilaian atas keberhasilan penerapan pendidikan karakter tidak hanya diukur
dari penilaian kognitif semata namun juga dalam praktek keseharian. Tolak ukur praktek
keseharian dapat dilihat dari kegiatan
pembiasaan, kegiatan ekstrakurikuler, dan sikap perilakunya dalam kegiatan belajar mengajar.
Solusi mengatasi
hambatan atau kendala yang dihadapi dalam penerapan pendidikan karakter berbasis nilai-nilai pancasila di SMPIT Tazkia Insani Majalengka. Sesuai hasil wawancara
dengan Kepala SMPIT serta guru juga dokumen yang ada di SMPIT Tazkia Insani Majalengka diperoleh temuan bahwa dalam menghadapi
hambatan penerapan pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Pancasila di
SMP IT Tazkia Insani Majalengka diselesaikan secara bersama-sama. Untuk menghadapi hambatan yang berasal dari guru maka pihak sekolah mengikutsertakan
guru mapel dalam Diklat Kurikulum 2013 yang disertai pendampingan penguasaan IT. Sedangkan dalam menghadapi hambatan dari siswa
maka pihak sekolah terus berupaya
secara berkesinambungan melakukan pendekatan psikologis baik melalui program pembiasaan, keteladanan, bimbingan dan pendampingan.
Kesimpulan
Perencanaan Penerapan
Pendidikan Karakter yang Berbasis
Nilai-Nilai Pancasila di SMPIT Tazkia Insani Majalengka. Berdasarkan pengamatan dokumen, penerapan pendidikan karakter yang berbasis nilai-nilai pancasila termuat dalam Rencana Pembelajaran
(RPP) di SMPIT Tazkia Insani
Majalengka yang masuk dalam berbagai unsur yang sesuai dengan pedoman penyusunan RPP. Pelaksanaan Pendidikan
Karakter Berbasis
Nilai-Nilai Pancasila di SMPIT Tazkia Insani Majalengka. Berdasarkan hasil pengamatan di kelas maupun hasil wawancara
(interview), penerapan
pendidikan karakter di sekolah ini dilaksanakan
melalui berbagai kegiatan baik intrakurikuler
maupun ekstrakurikuler. Penilaian Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Pancasila di SMPIT Tazkia
Insani Majalengka. Sesuai hasil pengamatan
(observasi) di kelas dan wawancara (interview) dengan guru
dan siswa, peneliti mendapat temuan pelaksanaan penilaian yang sesuai dengan pedoman
dan bersifat objektif. Berbagai aspek yang mendapat penilaian juga relevan dengan standar penilaian yakni penilaian aspek kognitif, aspek psikomotorik, dan aspek afektif pada peserta didik. Solusi Mengatasi Hambatan atau Kendala yang Dihadapi dalam Penerapan Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Pancasila di SMPIT Tazkia
Insani Majalengka. Solusi mengatasi hambatan atau kendala yang dihadapi dalam penerapan pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Pancasila di SMPIT Tazkia
Insani Majalengka dilakukan secara bersama-sama dan secara berkesinambungan melakukan pendekatan psikologis baik melalui program pembiasaan, keteladanan, bimbingan dan pendampingan.
BIBLIOGRAFI
Balım, Ali G�nay. (2009). The Effects of Discovery Learning on
Students� Success and Inquiry Learning Skills. Eurasian Journal of
Educational Research (EJER), (35).
Baroroh, Kiromim. (2011). Upaya meningkatkan nilai-nilai karakter peserta
didik melalui penerapan metode role playing. Jurnal Ekonomi Dan Pendidikan,
8(2).
Cha, Sung Hyun. (2013). Restructuring the concept of character education
and policy in Korea. KEDI Journal of Educational Policy, 10(3).
Creswell, John W., & Creswell, J. David. (2017). Research design:
Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches. Sage publications.
Idris, Saifullah. (2017). Internalisasi Nilai dalam Pendidikan (Konsep
dan Kerangka Pembelajaran dalam Pendidikan Islam). Darussalam Publishing.
Ilmi, Darul. (2015). Pendidikan karakter berbasis nilai-nilai kearifan
lokal melalui ungkapan bijak Minangkabau. ISLAM REALITAS: Journal of Islamic
& Social Studies, 1(1).
Komalasari, Kokom, & Saripudin, Didin. (2017). Pendidikan karakter
konsep dan aplikasi living values education. Bandung: Refika Aditama.
Lestari, Prawidya. (2016). Membangun karakter siswa melalui kegiatan
intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan hidden curriculum di sd budi mulia dua
pandeansari yogyakarta. Jurnal Penelitian, 10(1), 71�96.
Maksudin, Maksudin. (2013). Pendidikan Karakter Nondikotomik (Upaya
Membangun Bangsa Indonesia Seutuhnya). Jurnal Pendidikan Karakter, (2),
120852.
Nasional, Departemen Pendidikan. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas, 33.
Sayektiningsih, Sumardjoko, Sumardjoko, Bambang, & Muhibin, Achmad.
(2017). Penanaman Nilai-Nilai Karakter dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Klaten. Manajemen
Pendidikan, 12(3), 228�238.
Somantri, Manap. (2014). Perencanaan pendidikan. PT Penerbit IPB
Press.
Williams, Russell T., & Megawangi, Ratna. (2010). Kecerdasan plus
karakter. Tersedia: Http://Ihf-Org. Tripod. Com.
Zainun, Aqib. (2015). Pendidikan Karakter Suatu Sistem penanaman Nilai.
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.