Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN:
2548-1398
Vol. 6,
No. 3, Maret
2021
ANALISA PENGARUH VOLATILITAS BIAYA PENELITIAN
DAN PENGEMBANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN PENJUALAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA TAHUN 2010-2017
Anaszaki Pratama dan Wisnu Mawardi
Program Studi
Magister Manajemen Fakultas
Ekonomika Dan Bisnis
Universitas Diponegoro, Indonesia
Email: [email protected] dan [email protected]
Abstract
This research aims
to improve the development of good profits that can be obtained by making
sustainable innovations. Innovation can be done by initially conducting the
R&D (research and development) process or the research and development
process conducted by a company. The differences in the results of previous
research on R&D costs as well as the cost of R&D volatility to the
growth of the company's sales make the background to this study. This study
tested independent variables, namely, the effect of R&D volatility costs on
the growth of sales of public companies in Indonesia, as well as moderated on
independent variables with variables of corporate governance index, volatility
of tangible assets, volatility of intangible assets, and variable control of return
on assets and altman z-score. This research sample is
a public company in Indonesia that was listed in 2010 to 2017 where there are
six companies that expose the cost of R&D for eight years in a row, with
six companies are samples in this study. The results of this study showed the
influence of R&D volatility costs on the sales growth of public companies
in Indonesia has a significant positive effect. The influence of R&D
volatility costs is moderated by the variables of corporate governance index,
volatility of tangible assets, and volatility of intangible assets to the
growth of company sales in Indonesia added with variable control of return on
assets and altman z-score shows the result of the
absence of influence between independent variables moderation to dependent
variables of company sales growth in Indonesia, influenced by the two control
variables.
Keywords: R&D costs, R&D volatility, corporate
governance index, tangible asset volatility, intangible asset volatility,
moderation influence, return on asset, altman
Z-Score.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan perkembangan profit
yang baik yang bisa didapatkan dengan melakukan inovasi yang berkelanjutan. Inovasi dapat dilakukan dengan cara awal
melakukan proses R&D (research and development) atau proses penelitian dan pengembangan yang dilakukan suatu perusahaan. Adanya perbedaan hasil penelitian sebelumnya mengenai biaya R&D serta biaya volatilitas
R&D terhadap pertumbuhan
penjualan perusahaan menjadikan latar belakang pada penelitian ini. Penelitian ini menguji variabel
independen yaitu, pengaruh biaya volatilitas R&D terhadap pertumbuhan penjualan perusahaan terbuka di Indonesia, serta dimoderasikan pada variabel independennya dengan variabel indeks tata kelola perusahaan, volatilitas tangible
asset, volatilitas intangible asset, dan adanya variabel kontrol return on
asset serta altman z-score. Sampel penelitian
ini merupakan perusahaan terbuka di Indonesia
yang listing di tahun 2010 hingga
2017 dimana terdapat enam perusahaan yang memaparkan biaya R&D selama delapan tahun berturut-turut, dengan hal tersebut
enam perusahaan tersebut merupakan sampel pada penelitian ini. Hasil pada penelitian ini menunjukkan pengaruh biaya volatilitas R&D terhadap pertumbuhan penjualan perusahaan terbuka di Indonesia berpengaruh signifikan positif. Pengaruh biaya volatilitas R&D dimoderasikan dengan variabel indeks tata kelola perusahaan, volatilitas tangible asset, dan volatilitas intangible asset terhadap pertumbuhan penjualan perusahaan di Indonesia ditambahkan
dengan variabel kontrol return on
asset dan altman z-score menunjukkan
hasil tidak adanya pengaruh antara variabel independen moderasi terhadap variabel dependen pertumbuhan penjualan perusahaan di
Indonesia, dipengaruhi dua variabel kontrol tersebut.
Kata kunci: biaya R&D, volatilitas R&D, indeks tata kelola perusahaan, volatilitas tangible asset, volatilitas
intangible asset, pengaruh moderasi,
return on asset, altman Z-Score.
Coresponden Author
Email: [email protected]
Artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi
Pendahuluan
Dunia globalisasi zaman ini, dapat dikatakan
dan dirasakan tidak ada batasnya, dikarenakan
dunia saat ini dapat dihubungkan dengan kemampuan internet, sehingga setiap kebutuhan konsumsi customer atau pelanggan dapat mengetahui bermacam-macam produk yang memiliki kualitas yang terbaik dalam memenuhi kebutuhannya. Era globalisasi saat ini merupakan
era dimana arus informasi yang tidak ada batasnya yang dapat menjadi tantangan
dan rintangan bagi suatu perusahaan, dimana suatu perusahaan
dituntut agar terus dapat bertahan, berkembang, bertumbuh dan menjadi unggul dalam kompetisi yang ada pada dunia persaingan usaha, perusahaan berkewajiban untuk menunjukkan performa pencapaian keuangan yang baik dan berkembang dalam pencapaian target yang telah dirumuskan setiap tahunnya. Manajemen perusahaan berkewajiban untuk terus memberikan hasil kinerja yang positif untuk para shareholders.
Oleh karena itu jajaran manajemen perusahaan harus memperhatikan perusahaan yang dipimpinnya agar perusahaan yang dikelolanya dapat menunjukkan performa keuangan yang baik serta menunjukkan perkembangan dan pertumbuhan yang signifikan, sehingga apabila suatu perusahaan menunjukkan kinerja yang positif setiap tahunnya, perusahaan tersebut akan menunjukan sinyal positif kepada para investor untuk memilih dan memberikan dana investasi di perusahaan tersebut. Perusahaan terbuka dituntut agar terus memberikan laba yang bertumbuh dan berkesinambungan sehingga hal tersebut menjadikan alasan bagi performa perusahaan wajib terus berkembang dan menunjukkan tren positif, perusahaan yang terus berkembang dan memberikan tren positif bisa dikatakan sehat dan tidak mengalami kesulitan keuangan. Kesulitan keuangan bisa dikatakan perusahaan tersebut berpotensi kebangkrutan. Efek kinerja perusahaan yang negatif akan menjadikan organisasi bisnis tersebut memiliki potensi untuk mengalami kesulitan keuangan atau bisa dikatakan financial distress.
Perusahaan kemungkinan terhindar dari kesulitan keuangan apabila kinerja perusahaan tersebut menunjukkan laporan yang positif atau dikatakan perusahaan itu menunjukkan tingkat perkembangan profit yang baik dibandingkan sebelumnya. Tingkat perkembangan profit yang baik bisa didapatkan dengan cara melakukan inovasi yang berkelanjutan. Inovasi dapat dilakukan dengan cara awal melakukan proses R & D (research and development) memiliki arti proses penelitian dan pengembangan yang dilakukan perusahaan. Tidak jauh berbeda dengan perusahaan yang berinvestasi di kegiatan R & D, mayoritas negara yang melakukannya investasi pada R & D akan lebih baik dibandingkan dengan tidak melakukannya (�The Effects Of Business Strategy On The Association Between R&D Expenditure And Future Firm Performance�, (Chung & Choi, 2017). Pada penjelasan global innovation index tahun 2018, ada faktor penilaian di dalamnya mengenai innovation linkages, dimana innovation linkages merupakan sub pillar yang menggambarkan data kualitatif dan data kuantitatif antar pelaku bisnis atau organisasi pendidikan dalam hal ini universitas dalam bidang research and development. Berikut ini data fenomena mengenai nilai dan peringkat global dalam hal innovation linkages negara-negara yang berada di ASEAN:
Tabel 1
Nilai
dan Peringkat Global Innovation Linkages
Negara |
GII
Innovation Linkages |
|
Nilai
GII Innovation Linkages |
Peringkat GII 2018 |
|
Brunei
Darussalam |
27.2 |
71 |
Kamboja |
43.6 |
26 |
Indonesia |
35.7 |
44 |
Malaysia |
35 |
47 |
Filipina |
21.9 |
93 |
Singapura |
49.4 |
15 |
Thailand |
23 |
86 |
Vietnam |
22.6 |
88 |
Sumber dari: 2018 Global Innovation Index
Document
Berdasarkan data pada tabel 1 dapat dijelaskan Indonesia mampu menduduki peringkat ketiga di ASEAN mengenai faktor innovation linkages, dibandingkan dengan negara lainnya di ASEAN seperti negara Malaysia, Thailand, Vietnam, dan negara ASEAN lainnya, namun Indonesia masih memiliki perbedaan nilai dan peringkat innovation linkages GII yang cukup jauh dibandingkan dua negara lainnya yaitu, Singapura dan negara kamboja, hal ini menjelaskan pentingnya peningkatkan� kolaborasi kegiatan penelitian pengembangan pada organisasi bisnis dan pendidikan di Indonesia sehingga dapat meningkatkan peringkat GII dibandingkan dengan negara lainnya di dunia.
Berdasarkan data yang dihimpun pada Bloomberg untuk data dari tahun 2010 hingga 2017, menjelaskan perusahaan-perusahaan di Indonesia sebagian besar tidak mengeluarkan biaya untuk penelitian dan pengembangan atau terdapat hanya sebagian perusahaan yang sudah menjelaskan dan concern terhadap biaya penelitian dan pengembangan, dengan jumlah 6 perusahaan� yang konsisten selalu memaparkan penjelasan biaya R&D selama tahun 2010 hingga 2017, sehingga hal tersebut menjelaskan fenomena gaps, dimana masih sedikitnya perusahaan� di Indonesia yang concern akan biaya R&D dalam aktivitas operasional perusahaannya.
Berikut ini rata-rata jumlah biaya R&D di perusahaan-perusahan terbuka Indonesia tahun 2010 hingga 2017 dijelaskan pada grafik selanjutnya:
Grafik 1
Rata-Rata
Total Biaya R&D Perusahaan-Perusahaan di
Indonesia
Sumber: data dari Bloomberg diolah
Berdasarkan grafik 1 dapat dijelaskan rata-rata total biaya R&D pada perusahaan di Indonesia menjelaskan grafik yang fluktuatif dan trennya cenderung menurun walau di tahun 2017 sudah mulai menjelaskan peningkatan rata-rata di bandingkan tahun 2016, puncak rata-rata biaya R&D perusahaan di Indonesia adalah tahun 2014 dengan nilai rata-rata pengeluaran biaya R&D 2,030 milyar rupiah.
Pada penelitian sebelumnya, terkait dengan pengaruh biaya aktivitas penelitian dan pengembangan terhadap faktor keuangan yang ada di suatu perusahaan, beberapa penelitian menghasilkan persamaan hasil dibandingkan pada penelitian, namun memiliki pula perbedaan hasil dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dibandingkan penelitian lainnya, serta minimalnya angka penelitian mengenai biaya riset dan penelitian di negara Indonesia, menjadikan penelitian dan observasi ini berbeda dengan penelitian sebelumnya, serta fokus dalam penelitian ini dibandingkan dengan penelitian yang ada sebelumnya menekankan volatilitas yang ada di biaya R&D� sehingga perhitungan tren biaya tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan perusahaan yang di nilai dari meningkatnya� hasil pendapatan perusahaan dari tingkat penjualannya. Berikut ini hasil penelitian terdahulu mengenai pembahasan mengenai penelitian dan pengembangan terhadap pertumbuhan penjualan.
Pada penelitian (Garc�a-Manj�n & Romero-Merino, 2012) menjelaskan bahwa investasi dalam hal biaya penelitian dan pengembangan pada perusahaan di 18 negara eropa pada tahun 2003 hingga 2007 menunjukkan pengaruh� positif� pada pertumbuhan penjualan perusahaan. Pada Penelitian (Mudambi & Swift, 2011) menjelaskan biaya volatilitas R&D berpengaruh positif pada pertumbuhan perusahaan dalam hal ini mengenai pertumbuhan penjualan. Serta hal yang sama dikemukakan pada penelitian (Yasuda, 2005) menjelaskan aktivitas R&D dalam secara positif mempengaruhi perusahaan dalam tingkat pertumbuhan penjualannya. Sedangkan pada penelitian (Di�guez-Soto, Manzaneque, Gonz�lez-Garc�a, & Galache-Laza, 2019), menjelaskan kegiatan R&D pada perusahaan kepemilikannya dimiliki keluarga menunjukkan pengaruh yang negatif antara intesitas biaya R&D dengan pertumbuhan perusahaannya, Hasil yang sama pada penelitian (Sundaram, John, & John, 1996) aktivitas R&D menunjukkan hasil pengaruh yang negatif pada competitive strategic measure yang di dalamnya terdapat variabel tingkat pertumbuhan penjualan. Pada penelitian (Coad & Rao, 2010), biaya R&D menunjukkan tidak berpengaruh pada pertumbuhan perusahaan. Serta pada penelitian (Doukas & Switzer, 1992) aktivitas R&D menunjukkan berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan tingkat pengembalian saham.
Beberapa penulis melakukan penelitian terkait hubungan R&D terhadap pertumbuhan perusahaan di dalam industri yang memiliki tingkat teknologi yang tinggi serta membandingkannya dengan sektor industri dengan teknologi yang medium atau non-teknologi, dengan alasan agar mengharapkan korelasi yang kuat antara R&D dan pertumbuhan perusahaan (Garc�a-Manj�n & Romero-Merino, 2012).
Pada Penelitian (Oliveira & Fortunato, 2006) menjelaskan subjek dari pertumbuhan perusahaan di bagi menjadi dua pendekatan, antara lain deterministic dan stochastic. Salah satu pendekatan deterministic adalah dari point faktor internal perusahaaan yang dimana sebagai pemicu utama dalam pertumbuhan (Baumert et al., 2009). Sejalan pada penelitian ini, peneliti akan mengkaji mengenai R&D dan pertumbuhan perusahaan dengan faktor pemicu dari internal dan eskternal perusahaan, berikut ini penjelasan mengenai faktor pemicu yang dijadikan variabel moderasi dari penelitian ini dimana antara lain, corporate governance index, tangible asset atau property, plant, and equipment (PPE) faktor, serta faktor intangible asset dapat memberikan pengaruh moderasi positif pada biaya volatilitas R&D, berikut ini penjelasannya:
1.
Tata Kelola Perusahaan (Corporate
Governace) pada R&D Volatilitas
Pada Penelitian (Patel, Guedes, Soares, & da Concei��o Gon�alves, 2018) menjelaskan tata kelola perusahaan yang lebih kuat akan mudah melakukan improvisasi dan memperbaiki mengenai volatilitas R&D karena memiliki tujuan utama untuk menjunjung tinggi tujuan pemegang saham. Hal ini digambarkan bahwa organisasi bisnis dengan tata kelola yang baik berpotensi lebih melakukan control, dan meningkatkan tekanan kepada para manager untuk selalu memberikan harapan pengembalian input yang positif.
Tata Kelola perusahaan yang kuat akan membantu memanage pencarian ruang lingkup inovasi yang benar-benar menguntungkan di bawah peningkatannya volatilitas R&D, dimana dalam hal ini monitoring membantu memeberikan informasi mengenai aktivitas inovas yang dimana diharapkan kedepannya dapat membantu para manager untuk melakukan peningkatan pengembalian dari volatilitas R&D (Patel et al., 2018). Serta pada penelitian (Heidenberger, Schillinger, & Stummer, 2003) menjelaskan pengeluaran biaya R&D yang bervariasi, serta tata kelola perusahaan yang kuat akan meningkatkan alokasi modal internal perusahaan. Hasil penelitian (Patel et al., 2018) menunjukkan hasil yang sama berdasarkan penelitian terdahulu, dimana volatilitas biaya R&D secara positif mempengaruhi pertumbuhan penjualan perusahaan dikuatkan dengan faktor index tata kelola perusahaan (corporate governance index).
2.
Volatilitas Tangible assets pada Volatilitas
R&D
Penjelasan (Patel et al., 2018) volatilitas tangible assets sama dengan perhitungan volatilitas R&D, dimana perhitungan volatilitas tangible asset berdasarkan faktor property, plant, dan equipment (PPE) yang divolatilitaskan dalam masa tertentu sehingga volatilitas tangible assets ini dapat menyebabkan perubahan dalam orientasi waktu tertentu dari investasi tangible asset, volatilitas PPE atau volatilitas tangible asset membantu meningkatkan infrastruktur untuk kedepannya mendapatkan peningkatan dari volatilitas R&D. Perusahaan dapat melakukan maintain dalam asset operasionalnya dengan berbagai pandangan dari beberapa periode waktu, dilengkapi dengan kemampuan PPE, yang dimana ketidakpastian dalam pengembalian R&D adalah tiga kali lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran modal (Kothari, Laguerre, & Leone, 2002). Penjelasan sebelumnya selaras dengan hasil penelitian (Patel et al., 2018) bahwa Volatilitas R&D mempengaruhi positif signifikan terhadap pertumbuhan penjualan perusahaan, dimana dikuatkan oleh faktor volatilitas tangible asset.
3.
Volatilitas Intangible assets pada Volatilitas
R&D
Berdasarkan pendapat (Patel et al., 2018) menjelaskan bahwa volatilitas R&D dan volatilitas intangible asset dapat melengkapi dalam peningkatan performa perusahaan, pembaruan assets intangible seperti sumber daya manusia, nilai brand, dan proses dapat melengkapi dalam mendapatkan input dari volatilitas R&D. Sifat komplementer dari intangible asset atau asset tidak berwujud dapat menjadi suatu keunggulan kompetitif dari perusahaan, apabila perusahaan gagal memperbarui asset tidak berwujudnya, memungkinan perusahaan dapat mengalami kegagalan bersaing atau sering dibandingkan dengan perusahaan lainnya (Galbreath & Galvin, 2006). Namun penjelasan tersebut tidak selaras dengan hasil penelitiannya (Patel et al., 2018) menunjukkan pengaruh yang negatif antara volatilitas R&D dengan pertumbuhan penjualan perusahaan dikuatkan dengan faktor volatilitas intangible asset, hal ini menunjukkan adanya perbedaan teori dan hasil penelitiannya.
Selain pembahasan mengenai penelitian terdahulu tentang R&D serta pertumbuhan penjualan yang dimana dijelaskan sebelumnya, berikut ini penelitian terdahulu mengenai biaya R&D terhadap pertumbuhan penjualan perusahaan dipengaruhi oleh beberapa variabel moderasi lainnya. Pada penelitan (Patel et al., 2018) menjelaskan pengaruh volatilitas R&D dengan pertumbuhan penjualan, dikuatkan� dengan variabel moderasi indeks tata kelola perusahaan dan volatilitas asset berwujud (tangible asset volatility) menunjukkan hasil yang positif, namun berbeda dengan variabel moderasi sebelumnya, volatilitas asset tidak berwujud sebagai variabel yang dapat menguatkan antara volatilitas biaya R&D dengan pertumbuhan penjualan perusahaan menunjukkan hasil yang negatif dimana tidak selaras dengan dua variabel moderasi sebelumnya. Pada Penelitian (Mudambi & Swift, 2014) menjelaskan pengaruh antara volatilitas penelitian dan pengembangan terhadap pertumbuhan penjualan perusahaan dikuatkan faktor internal dan eksternal, sebagaimana faktor internal dikuatkan dengan kesenjangan organisasi dan menghasilkan pengaruh yang positif, serta dari faktor eksternal mengenai tingkat utang perusahaan juga menghasilkan pengaruh yang positif signifikan. Serta pada penelitian (Mudambi & Swift, 2011) menjelaskan mengenai faktor moderasi yang berasal dari faktor eksternal untuk menguatkan pengaruh antara volatilitas biaya penelitian dan pengembangan dengan pertumbuhan penjualan perusahaan, dimana dengan variabel moderasi industries clockspeed yang lambat dan tingkat diversifikasi perusahaan yang tinggi menunjukkan hasil yang negatif, sedangkan faktor moderasi mengenai ukuran perusahaan memiliki dua pengaruh, untuk perusahaan dengan ukuran kecil faktor moderasinya negatif untuk menguatkan variabel volatilitas R&D, namun sebaliknya untuk ukuran perusahaan yang lebih besar menunjukkan hasil yang positif antara volatilitas R&D dengan pertumbuhan penjualan dikuatkan dengan ukuran perusahaan yang besar.
Hal ini menjelaskan
dari berbagai penelitian terdahulu, tidak hanya faktor
eksternal variabel moderasi yang menunjukkan hasil negatif, namun ada faktor
internal perusahaan pun menunjukkan
pengaruh negatif sebagai variabel moderasi antara volatilitas R&D dan pertumbuhan
penjualan perusahaan.
Dengan demikian dalam karya ilmiah
ini, penulis melakukan observasi dan analisa mengenai volatilitas R&D terhadap pertumbuhan penjualan, serta�� melakukan analisa lebih dalam mengenai
moderasi variabel indeks tata kelola perusahaan, volatilitas asset berwujud, dan volatilitas asset tidak berwujud yang mempengaruhi variabel bebas, volatilitas R&D dalam mempengaruhi variabel terikat, pertumbuhan penjualan perusahaan.
Metode Penelitian
Penelitian dilakukan
dengan menggunakan program
SPSS versi 22 untuk mengetahui hasil statistik deskriptif dan menguji model serta hipotesis penelitian berdasarkan metode analisa regresi sederhana dan regresi linear berganda atau biasa
disebut Ordinary
Least Square (OLS).
1.
Variabel Penelitian
Pada suatu karya
ilmiah kuantitatif tidak lepas mengkaji
mengenai suatu hal-hal yang dijabarkan dengan variabel. Penjelasan (Nurdin & Hartati, 2019) memaparkan
penelitian berawal dari titik pangkal
yang dimana hal tersebut adalah suatu masalah, sehingga masalah itu dapat di kaji
secara ilmiah dan peneliti mampu menjalankannya. Penelitian haruslah cermat menentukan judul penelitian dan memilih variabel yang akan diteliti serta terfokus pada masalah utama penelitian. Variabel penelitian pada umumnya adalah objek yang akan dijadikan karya ilmiah dapat berbentuk
abstrak maupun real. Seperti yang di kutip oleh� Prof. Dr. A.
Muri Yusuf, M.Pd, menguraikan
bahwa variabel merupakan karakteristik dari orang, objek, atau kejadian yang berbeda dalam nilai-nilai
yang dijumpai pada orang, objek,
atau peristiwa itu. Pada karya ilmiah ini akan
menganalisa beberapa variabel antara lain, volatilitas R&D (R&D
volatility), Tingkat Pertumbuhan Penjualan perusahaan (Growth Sales), indeks
tata kelola perusahaan (corporate governance index), volatilitas asset berwujud (tangible asset volatility), volatilitas asset tidak berwujud (intangible
asset volatility), Return on Asset (ROA), dan Altman Z-Score. Dimana variabel yang dijelaskan sebelumnya sudah merupakan variabel terikat, variabel bebas, variabel antara atau moderasi,
dan yang menjelaskan variabel
kontrol.
2.
Variabel Dependen
Penjelasan (Nurdin & Hartati, 2019), variabel
dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau diterangkan oleh variabel lain tetapi tidak dapat
mempengaruhi variabel lainnya. Pada karya ilmiah ini, untuk
variabel dependennya adalah pertumbuhan perusahaan (growth)
atau pertumbuhan penjualan perusahaan.
3.
Variabel Independen
Pemaparan variabel bebas
atau variabel independen, menurut (Nurdin & Hartati, 2019) menjelaskan
variabel tersebut merupakan variabel yang mempengaruhi, menguraikan atau menerangkan variabel yang lain. Variabel ini menyebabkan perubahan pada variabel terikat. Pada observasi dan analisa penelitian ini untuk variabel
independennya adalah volatilitas R&D (R&D
Volatility).
4.
Variabel Moderasi
Pemaparan (Nurdin & Hartati, 2019) menjelasakan
variabel moderasi atau variabel antara
adalah variabel yang menjadi akibat dari terdapatnya variabel bebas (independent variabel)
dan merupakan hal utama terjadinya perubahan pada variabel terikat (dependent variabel), dengan adanya variabel moderasi, maka analisis statistik menghasilkan perubahan apabila dibandingkan dengan kondisi sebelum dipergunakan variabel ini, keterkaitan
variabel ini dapat menguatkan dan melemahkan hubungan antara variabel bebas dan terikat. Pada karya ilmiah ini
untuk variabel moderasinya, dijelaskan tiga variabel antara
lain, indeks tata kelola perusahaan (corporate
governance index), volatilitas asset berwujud (tangible
asset volatility), dan volatilitas asset tidak berwujud (intangible asset volatility).
5.
Variabel Kontrol
Varibel kontrol
menurut (Nurdin & Hartati, 2019) merupakan
variabel yang tidak dapat dipalsukan dan digunakan sebagai salah satu cara untuk
mengontrol, meminimalkan, atau menetralkan pengaruh aspek tersebut. Pada karya ilmiah ini menggunakan
variabel kontrol yang dijelaskan oleh variabel return
on asset (ROA) dan Altman Z- Score untuk dilakukan kontrol pada variabel dependen, dimana variabel tersebut terkait dengan variabel pertumbuhan penjualan perusahaan (Growth).
6.
Data Penelitian
Penjelasan dari sampel adalah bagian yang mencerminkan populasi dimana hal
tersebut dapat menjelaskan keadaan sebenarnya pada populasi tersebut. Penjelasan (P. D. Sugiyono,
2017) sampel merupakan suatu bagian dari keseluruhan dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengumpulan sampel yang diperuntukan pada karya
ilmiah ini adalah non probability sampling, yaitu purposive sampling.
Non probability merupakan teknik
pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama pada setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel (Prof
Sugiyono, 2015). Menurut (Prof Sugiyono, 2015) sampling purposive adalah teknik pemilihan sampel dengan pertimbangan tertentu. Berikut ini ukuran sampel
yang di pilih sesuai dengan penjelasan kriteria di bawah ini:
Tabel 2
Pertimbangan Pemilihan Sampel
No |
Keterangan |
Jumlah |
1 |
Total keseluruhan Perusahaan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun
2010 |
741 Perusahaan |
2 |
Total Perusahaan
yang tersedia laporan keuangan dari tahun 2010-2017 |
741 Perusahaan |
3 |
Total Perusahaan
yang mempaparkan biaya R
& D di laporan keuangan
dari tahun 2010-2017 |
6 Perusahaan |
|
Total
Sampel |
6 Perusahaan |
�����������
Pada tabel 3 mengenai pertimbangan pemilihan sampel, dapat dijelaskan
dari populasi penelitian 741 perusahaan, terdapat 6 sampel perusahaan yang akan diteliti dimana data terkait perusahaan tersebut merupakan data perusahaan sampel dari tahun 2010 hingga tahun 2017.
7.
Definisi Operasional Variabel
Tabel 3
Operasionalisasi Variabel
No |
Variabel |
Definisi |
Penjelasan Operasional |
1 |
Volatilitas biaya
penelitian dan pengembangan |
Pergerakan tren
biaya penelitian dan pengembangan dalam waktu tertentu |
|
2 |
Pertumbuhan Perusahaan |
Nilai desimal selisih angka penjualan perusahaan dibandingkan penjualannya di tahun sebelumnya |
Growth = |
3 |
Corporate
Governance (CG) Index |
Indeks tata kelola
perusahaan, merupakan
variable dengan akumulasi
enam karakteristik perhitungan |
∑k� =� 1 6CGDk, i, t dimana CGD merupakan variabel yang dimana karakteristik pertama berkaitan dengan jumlah komposisi board < 12 (CGd1), setidaknya 50 % non-executive director (CGd2),
> 50% dari jajaran manajemen adalah independen (CGd3), > 20% dari komponen� bonus adalah kompensasi (CGd4), nilai
total kompenasasi direksi
tidak boleh lebih besar 30% dari nilai total saham (CGd5), dan CEO dan chair of board berbeda individu (CGD6).
Untuk yang sesuai karakteristik akan dituliskan nilai 1, apabila yang tidak sesuai akan dituliskan
nilai 0. |
4 |
Property,
plant & equipment (PPE) volatility |
Ukuran tangible asset |
PPEi,t/PPEMi,t,
dimana PPEi,t adalah standar deviation� error dari model tren properti, Plant
& Equipment, and PPEMi,t
adalah rata-rata PPE dalam
waktu tertentu dan model tren tertentu. |
Formula operasional variabel merupakan proses menjabarkan variabel-variabel yang
terdapat di lingkup dalam masalah
penelitian, yang menghasilkan bagian-bagian terkecil sehingga dapat
diketahui kelompok dalam skalanya, sehingga dapat mempermudah untuk mencari data diperlukan
bagi penilaian masalah penelitian (Indrawati,
2015). Berikut ini merupakan uraian definsi operasional variabel beserta pengukurannya pada karya ilmiah ini:
Hasil dan Pembahasan
1.
Analisis Statistik Deskriptif
Pada penjelasan analisis statistik deskriptif akan membahas mengenai
deskripsi mengenai nilai maksimun, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata, dan nilai standar deviasi
dari masing-masing variabel
penelitian, antara lain pertumbuhan penjualan perusahaan atau firm growth (FG), volatilitas
R&D atau R&D
volatility (RDV), variabel RDV dikalikan dengan indeks tata kelola perusahaan atau corporate
governance index (CGI), variabel RDV dikalikan dengan volatilitas asset berwujud atau tangible asset
volatility (TAV),� variabel RDV dikalikan dengan volatilitas asset tidak berwujud atau intangible asset
volatility (IAV), rasio tingkat
pengembalian asset atau
return on asset (ROA), dan nilai pengukuran
tingkat kesulitan keuangan perusahaan, dimana dalam karya
ilmiah ini di hitung dengan rumus
Altman Z-score (AZS).
Tabel 4
Analisa Deskriptif
Keterangan |
N |
FG |
RDV |
RDVxCGI |
RDVxTAV |
RDVxIAV |
ROA |
AZS |
Mean |
24 |
0.1289 |
0.5488 |
1.8763 |
0.1393 |
0.2009 |
0.0419 |
498,0085 |
Maximum |
24 |
0.67 |
1.59 |
4.55 |
0.36 |
1.95 |
0.16 |
3582.27 |
Minimum |
24 |
-0.08 |
0.06 |
0.30 |
0.01 |
0.00 |
-0.15 |
0.77 |
Std. Dev. |
24 |
0.19157 |
0.38254 |
1.29642 |
0.11190 |
0.46310 |
0.08122 |
1057.89593 |
Berdasarkan tabel
4 dijelaskan dengan nilai N = 24 sampel yang diamati, variabel firm growth (FG) atau
pertumbuhan perusahaan menunjukkan angka rata rata (mean) sebesar 12,89% serta untuk angka maksimum
(maximum) pada� variabel pertumbuhan perusahaan menunjukkan angka sebesar 67,1%. Sedangkan nilai minimum pertumbuhan perusahaan pada sampel penelitian ini sebesar -0.08 atau -8%. Nilai standar deviasi (standar deviation)
pada variabel pertumbuhan perusahaan sebesar 19.157%, hal ini menjelaskan
angka standar deviasi variabel pertumbuhan perusahaan lebih besar dibandingkan
nilai rata-ratanya, sehingga hal ini
menjelaskan bahwa terdapat banyak variasi data.
Pada variabel volatilitas
penelitian dan pengembangan
atau research
and development volatility (RDV) menunjukkan nilai rata-rata (mean)
sebesar 0.5488 serta angka maksimum pada variabel tersebut sebesar 1.59, sedangkan angka minimum RDV pada sampel penelitian ini sebesar 0.06. Nilai standar deviasi pada variabel ini menunjukkan nilai sebesar 0,38254 dimana hal ini
menjelaskan angka standar deviasi lebih kecil dibandingkan
dengan nilai rata-rata (mean) dengan hal tersebut, menunjukkan
bahwa pada variabel RDV
data terdistribusi dengan baik.
Variabel RDV dikalikan
dengan corporate
governance index (CGI) atau indeks
tata kelola perusahaan menjelaskan nilai rata-rata variabel tersebut menunjukkan nilai sebesar 1.8763 untuk nilai maksimum pada variabel ini menunjukkan
nilai sebesar 4.55, sedangkan minimum nilai pada variabel RV dikalikan dengan CGI pada karya ilmiah ini menunjukkan
angka sebesar 0.30. Nilai standar deviasi pada variabel RDV dikalikan dengan indeks tata kelola perusahaan menunjukkan nilai sebesar 1.29642. Hal ini menjelaskan angka standar deviasi lebih kecil dibandingkan
nilai rata-rata (mean)
pada variabel ini, sehingga hal ini
menjelaskan bahwa data terdistribusi dengan baik.
Pada variabel RDV dikalikan dengan variabel tangible asset
volatility (TAV), menghasilkan nilai mean sebesar 0.1393, serta nilai maksimum pada variabel ini menunjukkan
angka sebesar 0.36 dan untuk minimum nilai pada variabel RDVxTAV ini menunjukkan angka sebesar 0.01. Untuk standar deviasi
pada variabel RDVxTAV menunjukkan nilai sebesar 0.11190, dimana dengan nilai tersebut
menunjukkan pada variabel ini nilai standar
deviasinya lebih kecil dibandingkan nilai mean, sehingga hal ini
menunjukkan bahwa pada variabel ini data terdistribusi dengan baik.
Pada Variabel RDV dikalikan dengan variabel intangible
asset volatility (IAV) atau volatilitas
asset tidak berwujud menjelaskan nilai rata-rata pada variabel ini menunjukkan
nilai sebesar 0.2009. Untuk nilai maksimum
pada variabel ini menunjukkan nilai sebesar 1.95 sedangkan nilai minimum pada variabel ini menunjukkan nilai 0.00. Sedangkan nilai standar deviasi
pada variabel ini menunjukkan nilai sebesar 0.46310, dimana hal ini menunjukkan
nilai standar deviasi pada IAV lebih kecil dibandingkan nilai rata-ratanya sehingga hal ini
menunjukkan pada variabel ini data terdistribusi dengan baik.
Variabel Return on Asset (ROA) atau angka perputaran asset menghasilkan nilai rata-rata
(mean) sebesar 0.0419. untuk
nilai maksimum pada variabel ini menunjukkan
nilai sebesar 0.16 sedangkan minimum nilai pada ROA ini menghasilkan nilai sebesar -0.15. Untuk nilai standar
deviasi pada ROA menunjukkan
nilai sebesar 0.08122. Hal ini menunjukkan nilai standar deviasi
pada variabel ini lebih besar dibandingkan
dengan nilai rata-ratanya, sehingga hal tersebut menjelaskan
terdapat banyak variasi data pada variabel ini.
Pada variabel Altman Z-Score (AZS) atau nilai pengukuran kesulitan perusahaan, menunjukkan nilai rata-rata sebesar 498,0085. Untuk nilai maksimum pada variabel ini sebesar
3582.27 sedangkan untuk nilai minimumnya sebesar 0.77. Variabel AZS ini menunjukkan nilai standar deviasi
sebesar 1057.89593. Dikarenakan
nilai standar deviasi pada variabel ini lebih besar
dibandingkan nilai rata-ratanya, sehingga hal tersebut menjelaskan
terdapat banyak variasi data pada variabel ini.
2.
Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
Hasil analisa hipotesis mengenai pengaruh volatilitas R&D terhadap pertumbuhan penjualan dijelaskan pada tabel 5, sedangkan hasil analisa hipotesis mengenai pengaruh volatilitas R&D terhadap pertumbuhan penjualan dimoderasikan dengan variabel indeks tata kelola perusahaan, volatilitas asset berwujud,
dan volatilitas asset tidak
berwujud dijelaskan pada tabel 5.
Tabel 5
Hasil Uji Statistik
Volatilitas R&D Terhadap
Firm Growth
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
-,002 |
,062 |
|
-0,30 |
,977 |
R&D Volatility |
,238 |
,094 |
,476 |
2,537 |
,019* |
|
R2 0,226; Adjusted R2 0,191 |
||||||
a.
Dependent Variable: Firm Growth (Y) |
||||||
Notes: N=
6 perusahaan dari tahun 2010 hingga 2017 Untuk
penjelasan * dan ** secara
berurutan α = 10% dan 5% |
Tabel 6
Hasil Uji Statistik
Volatilitas R&D Terhadap
Firm Growth dengan Varibel Moderasi
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. |
Collinearity Statistics |
|||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
||||
1 |
(Constant) |
-,005 |
,059 |
|
-,091 |
,928 |
|
|
R&D Volatility |
,210 |
,089 |
,419 |
2,350 |
,030* |
,698 |
1,432 |
|
CGIxRDV |
-,054 |
,026 |
-,366 |
-2,055 |
,054** |
,701 |
1,427 |
|
TAVxRDV |
,649 |
,300 |
,379 |
2,165 |
,043* |
,724 |
1,380 |
|
IAVxRDV |
,150 |
,070 |
,363 |
2,138 |
,046* |
,771 |
1,297 |
|
R2 0,578; Adjusted R2 0,490 |
||||||||
a.
Dependen variable: Firm Growth (Y) |
||||||||
Notes: Notes: N= 6 perusahaan dari tahun 2010 hingga 2017 Untuk penjelasan *
dan ** secara berurutan
α = 10% dan 5% |
Berdasarkan analisa uji hipotesis
sesuai dengan tabel 5 dan 6, dapat dijelaskan bahawa volatilitas biaya penelitian dan pengembangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan penjualan di perusahaan terbuka di Indonesia, serta untuk variabel
moderasinya yaitu, indeks tata kelola perusahaan, volatilitas asset berwujud, volatilitas asset tidak berwujud menunjukkan hasil moderasi yang signifikan untuk mempengaruhi variabel bebas volatilitas R&D terhadap variabel terikat pertumbuhan penjualan perusahaan. Berdasarkan pengujian hipotesis tersebut maka dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a.
Pengaruh Volatilitas R&D terhadap Firm Growth
�� Hasil analisa dan pengujian hipotesis pada penelitian ini menunjukkan bahwa volatilitas biaya penelitian dan pengembangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan penjualan perusahaan terbuka di Indonesia dengan sampel perusahaan
tahun 2010 hingga 2017.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh (Patel et al., 2018), (Mudambi & Swift, 2011), (Garc�a-Manj�n & Romero-Merino, 2012) yang menunjukkan
adanya hubungan signifikan positif antara volatilitas biaya penelitian dan pengembangan terhadap pertumbuhan penjualan perusahaan.
b.
Pengaruh Volatilitas R&D terhadap Firm Growth Dimoderasikan
Dengan Variabel Indeks Tata Kelola Perusahaan.
Hasil analisa dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa volatilitas biaya R&D dimoderasikan dengan variabel indeks tata kelola perusahaan (corporate governance index) berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan penjualan perusahaan terbuka di Indonesia dengan sampel perusahaan tahun 2010 hingga 2017. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan (Patel et al., 2018), (Mudambi & Swift, 2011) yang menyimpulkan
volatilitas biaya R&D berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan penjualan perusahaan dimoderasikan dengan faktor eksternal seperti variabel indeks tata kelola perusahaan atau corporate governance index. Pada penelitian ini untuk pengaruh moderasi variabel indeks tata kelola perusahaan menunjukkan pengaruh negatif pada pengaruh moderasinya.
c.
Pengaruh Volatilitas R&D terhadap Firm Growth Dimoderasikan
Dengan Variabel Volatilitas Asset Berwujud.
����� Hasil analisa dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa volatilitas biaya R&D dimoderasikan dengan faktor eksternal
seperti variabel tangible asset volatility berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan penjualan perusahaan terbuka di Indonesia dengan sampel perusahaan tahun 2010 hingga 2017. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan (Patel et al., 2018); (Mudambi & Swift, 2014); (Yasuda, 2005) yang menyimpulkan volatilitas biaya R&D berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan penjualan perusahaan dimoderasikan dengan tangible asset volatility.
d.
Pengaruh Volatilitas R&D terhadap Firm Growth Dimoderasikan
dengan Variabel Volatilitas Asset
Tidak Berwujud.
Hasil analisa dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa volatilitas biaya R&D dimoderasikan dengan faktor eksternal seperti variabel intangible asset volatility berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan penjualan perusahaan terbuka di Indonesia dengan sampel perusahaan tahun 2010 hingga 2017. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan (Patel et al., 2018); (Mudambi & Swift, 2011); (Yasuda, 2005) yang menyimpulkan volatilitas biaya R&D berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan penjualan perusahaan dimoderasikan dengan variabel intangible
asset volatility.
3.
Analisa Menggunakan Variabel Kontrol
Untuk mengetahui adanya
pengaruh yang signifikan atau tidaknya terkait
dengan variabel lainnya, pada penelitian ini peneliti menambahkan
variabel ROA dan Altman
Z-Score sebagai variabel
kontrol dalam melakukan analisnya, berikut ini penjelasannya:
Tabel 7
Hasil Uji Statistik
Volatilitas R&D Terhadap
Firm Growth dengan Variabel
Moderasi dan Variabel Kontrol
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std.
Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
,031 |
,064 |
|
,488 |
,632 |
R&D
Volatility |
,232 |
,098 |
,462 |
2,360 |
,030 |
|
CGIxRDV |
-,055 |
,027 |
-,370 |
-2,006 |
,061 |
|
TAVxRDV |
,558 |
,317 |
,326 |
1,760 |
,096 |
|
IAVxRDv |
,148 |
,070 |
,357 |
2,116 |
,049 |
|
Return
on Asset |
-,458 |
,357 |
-,194 |
-1,283 |
,217 |
|
Altman
Z-Score |
-3,017E-005 |
,000 |
-,167 |
-,955 |
,353 |
|
R2
0,631; Adjusted R2 0,501 |
||||||
Notes:
Notes: N= 6 perusahaan dari
tahun 2010 hingga 2017 Untuk penjelasan
* dan ** secara berurutan
α = 10% dan� 5% |
Berdasarkan tabel 7 dapat
disimpulkan adanya kenaikan nilai signifikansi pada variabel independen yang dimoderasikan dapat dijelaskan adanya pengaruh negatif yang diberikan dari variabel kontrol
terhadap variabel dependen FG, sehingga variabel kontrol ROA dan AZS menjelaskan bahwa tidak berpengaruh signifikan dalam menjelaskan pertumbuhan penjualan perusahaan terbuka di Indonesia yang concern dalam
biaya R&D pada sampel tahun 2010 hingga 2017.
Kesimpulan
Hasil penelitian
ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel volatilitas biaya penelitian dan pengembangan (R&D
Volatility) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap pertumbuhan penjualan perusahaan (Firm Growth).� Serta variabel volatilitas biaya penelitian dan pengembangan dimoderasikan dengan variabel indeks tata kelola perusahaan (Corporate Governance Index) memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap pertumbuhan penjualan perusahaan (Firm Growth).� Pada variabel volatilitas biaya penelitian dan pengembangan dimoderasikan dengan variabel volatilitas nilai asset berwujud (Tangible Asset Volatility) memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap pertumbuhan penjualan perusahaan (Firm Growth).
Untuk variabel volatilitas biaya penelitian dan pengembangan dimoderasikan dengan variabel volatilitas nilai asset tidak berwujud (Intangible Asset Volatility) memiliki pengaruh positif yang signifikan terdahap pertumbuhan penjualan perusahaan (Firm Growth).� hasil uji statistik mengenai model penelitian yang dijadikan hipotesis ditambahkan dengan dua variabel
kontrol lainnya, menunjukkan hasil bahwa variabel kontrol Return on
Asset (ROA) dan Altman Z-Score
(AZS) tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan pada pertumbuhan penjualan perusahaan (Firm
Growth).
Pada hasil
penelitian memiliki beberapa hal keterbatasan,
berikut ini penjelasan keterbatasannya:
a.
Data sampel perusahaan
terbuka di Indonesia dari tahun 2010 hingga 2017 perusahaan terbuka di Indonesia tercatat sebanyak 741 perusahaan dimana hanya 6 perusahan yang mencatatkan menjelaskan biaya R&D berkelanjutan dari tahun 2010 hingga 2017, hal ini menjelaskan hanya 0,8% di Indonesia yang sudah
fokus terhadap aktivitas R&D.
b.
Nilai koefisien determinasi
pada variabel dependen pertumbuhan penjualan perusahaan dipengaruhi volatilitas R&D dan dimoderasikan
indeks tata kelola perusahaan, volatilitas asset berwujud dan tidak berwujud menunjukkan nilai 57, 8 %. Hal ini menjelaskan masih ada 42, 2% variabel lain yang dapat menjelaskan pertumbuhan penjualan perusahaan dan bahkan dapat mendukung biaya R&D dan variabel moderasi lainnya yang dapat memberikan dampak signifikan dan optimal dalam menghasilkan pertumbuhan penjualan perusahaan yang optimal.
c.
Penjelasan mengenai variabel kontrol Return on Asset dan Altman Z-Score yang menjadi kontrol pada model hiptosesis volatilitas R&D
dan variabel moderasinya untuk menerangkan pertumbuhan penjualan perusahaan menjelaskan angka signifikansi lebih dari 0,10 dalam hal tersebut
menjelaskan dua variabel kontrol tersebut tidak mempengaruhi pertumbuhan penjualan perusahaan dan tidak mendukung biaya R&D dan variabel moderasi pada penelitian ini untuk menjelaskan
pengaruhnya pada pertumbuhan
penjualan perusahaan.
Dengan adanya penjelasan keterbatasan pada penelitian ini sebelumnya, penulits mengharapkan adanya agenda dalam penelitian mendatang mengenai biaya R&D berkelanjutan, dalam hal tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a.
Penelitian terkait biaya R&D berkelanjutan tidak berfokus pada suatu negara tapi diharapkan beberapa kelompok negara, seperti contohnya diteliti di wilayah negara ASEAN.
b.
Penelitian terkait biaya R&D berkelanjutan mempertimbangkan perhitungan biaya volatilitas selama lebih dari 5 tahun
atau perhitungan volatilitasnya selama 10 tahun, hal ini
menunjukkan perlunya objek sampel time seriesnya dapat lebih dari 10 tahun
berjalan kebelakang.
c.
Penelitian biaya R&D berkelanjutan dapat dilakukan dengan menggunakan variabel kontrol selain tingkat pengembalian asset atai ROA dan
Altman Z-Score, sehingga dapat
meningkatkan pengaruh yang signifikan dan meningkatkan nilai koefisien determinasi dalam menjelaskan variabel dependen pertumbuhan penjualan. Seperti misalnya mempertimbangkan Tobin Q, Firm Size, Firm Age menjadi variabel kontrolnya.
BIBLIOGRAFI
Baumert, J�rgen,
Blum, Werner, Brunner, Martin, Dubberke, Thamar, Jordan, Alexander, Klusmann,
Uta, Krauss, Stefan, Kunter, Mareike, L�wen, Katrin, & Neubrand, Michael.
(2009). Professionswissen von Lehrkr�ften, kognitiv aktivierender
Mathematikunterricht und die Entwicklung von mathematischer Kompetenz
(COACTIV): Dokumentation der Erhebungsinstrumente. Max-Planck-Institut f�r
Bildungsforschung.
Chung, Anjung,
& Choi, Manseek. (2017). The Effects Of Business Strategy On The
Association Between R&D Expenditure And Future Firm Performance. Journal
of Applied Business Research (JABR), 33(5), 1035�1046.
Coad, Alex, &
Rao, Rekha. (2010). Firm growth and R&D expenditure. Economics of
Innovation and New Technology, 19(2), 127�145.
Di�guez-Soto, J.,
Manzaneque, M., Gonz�lez-Garc�a, V., & Galache-Laza, T. (2019). A study of
the moderating influence of R&D intensity on the family management-firm
performance relationship: Evidence from Spanish private manufacturing firms. BRQ
Business Research Quarterly, 22(2), 105�118.
Doukas, John,
& Switzer, Lorne. (1992). The stock market�s valuation of R&D spending
and market concentration. Journal of Economics and Business, 44(2),
95�114.
Galbreath,
Jeremy, & Galvin, Peter. (2006). Accounting for performance variation: how
important are intangible resources? International Journal of Organizational
Analysis.
Garc�a-Manj�n,
Juan V, & Romero-Merino, M. Elena. (2012). Research, development, and firm
growth. Empirical evidence from European top R&D spending firms. Research
Policy, 41(6), 1084�1092.
Heidenberger,
Kurt, Schillinger, Alexander, & Stummer, Christian. (2003). Budgeting for
research and development: a dynamic financial simulation approach. Socio-Economic
Planning Sciences, 37(1), 15�27.
Indrawati, Ph D.
(2015). Metode Penelitian Manajemen dan Bisnis Konvergensi Teknologi Komunikasi
dan Informasi. Bandung: PT Refika Aditama.
Kothari, S. P.,
Laguerre, Ted E., & Leone, Andrew J. (2002). Capitalization versus
expensing: Evidence on the uncertainty of future earnings from capital
expenditures versus R&D outlays. Review of Accounting Studies, 7(4),
355�382.
Mudambi, Ram,
& Swift, Tim. (2011). Proactive R&D management and firm growth: A
punctuated equilibrium model. Research Policy, 40(3), 429�440.
Mudambi, Ram,
& Swift, Tim. (2014). Knowing when to leap: Transitioning between
exploitative and explorative R&D. Strategic Management Journal, 35(1),
126�145.
Nurdin, Ismail,
& Hartati, Sri. (2019). Metodologi Penelitian Sosial. Media Sahabat
Cendekia.
Oliveira,
Blandina, & Fortunato, Adelino. (2006). Firm growth and liquidity
constraints: A dynamic analysis. Small Business Economics, 27(2),
139�156.
Patel, Pankaj C.,
Guedes, Maria Jo�o, Soares, Nuno, & da Concei��o Gon�alves, V�tor. (2018).
Strength of the association between R&D volatility and firm growth: The
roles of corporate governance and tangible asset volatility. Journal of
Business Research, 88, 282�288.
Sugiyono, P. D.
(2017). Metode Penelitian Bisnis:
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, dan R&D. Penerbit CV. Alfabeta: Bandung.
Sugiyono, Prof.
(2015). Metode penelitian kombinasi
(mixed methods). Bandung: Alfabeta,
28.
Sundaram, Anant
K., John, Teresa A., & John, Kose. (1996). An empirical analysis of strategic
competition and firm values the case of R&D competition. Journal of
Financial Economics, 40(3), 459�486.
Yasuda, Takehiko.
(2005). Firm growth, size, age and behavior in Japanese manufacturing. Small
Business Economics, 24(1), 1�15.
����������������������������������������������������������������������������������