�����������
Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia � ISSN : 2541-0849
����������� e-ISSN : 2548-1398
����������� Vol. 2,
No 11 November 2017
PERENCANAAN
ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI KOPERASI MENGGUNAKAN METODOLOGI TOGAF
Soipah
AMIK Purnama Niaga Indramayu
Abstrak
Penelitian ini membahas mengenai Perencanaan
Arsitektur Sistem Informasi pada Koperasi menggunakan metodologi TOGAF (The
Open Group Architecture Technique) dengan mengambil studi kasus di
Koperasi Sri Mina Sari Juntinyuat Kabupaten Indramayu. Metode ini menekankan
pada empat langkah, yaitu penetapan visi arsitektur sistem informasi,
Perencanaan arsitektur bisnis, perencanaan arsitektur sistem informasi dan
perencanaan arsitektur teknologi,
diharapkan dapat menghasilkan rancangan arsitektur yang sesuai dengan visi dan
misi Koperasi. Hasil dari
penelitian ini diperoleh perencanaan berupa beberapa entitas data dan
beberapa usulan aplikasi dengan proses bisnis yang ada yaitu Administrasi Kepegawaian,
Administrasi Anggota, Administrasi Keuangan, dan Administrasi Pengadaan.
Penelitian ini dilakukan dengan melihat prospek bisnis koperasi dan tetap
mengacu kepada kebijakan-kebijakan yang berjalan di Koperasi Sri Mina Sari
Juntinyuat, dengan
perencanaan arsitektur jaringan�
diharapkan Koperasi Sri Mina Sari Juntinyuat memiliki aplikasi-aplikasi
yang dapat membantu proses bisnis dengan
menggunakan software keamanan (firewall),
software untuk pengelolaan e-mail
(electronic mail), software DBMS (Database Manajemen System), Software bahasa
pemrograman dan software pengolahan
kantor yang terintegrasi. Perancangan arsitektur sistem informasi koperasi ini menghasilkan proses
perbaikan kinerja layanan sistem informasi koperasi secara menyeluruh
(terintegrasi) diseluruh unit organisasi, sehingga permasalahan adanya sistem
informasi yang masih parsial untuk unit tertentu saja dapat diselesaikan
sehingga dengan arsitektur sistem informasi yang terintegrasi ini, data dan
informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat, tepat dan akurat.
Kata Kunci: Metodologi Togaf, Sistem Informasi
Pendahuluan
Pada saat ini kebutuhan dan kesadaran
Masyarakat dalam berkoperasi dan dalam hal pemenuhan gizi protein ikan sangat
tinggi, dan perlu ditingkatkan terus yaitu melalui berbagai upaya, diantaranya
dengan pembuatan aneka makanan yang berbahan dasar ikan, hal tersebut akan
terwujud salah satunya jika ditunjang oleh faktor cara membeli ikan dengan
mudah dan dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat.
Letak geografis Indramayu yang merupakan
pesisir pantai dan mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai Nelayan,
sehingga sangat dibutuhkan Koperasi nelayan yang baik dengan proses bisnis yang
maksimal sesuai dengan kebutuhan pasar dan dikelola secara profesional
mengikuti perkembangan jaman. Perkembangan teknologi informasi yang semakin
pesat memberikan keharusan kita dalam penggunaan teknologi yang tersedia guna
membantu pekerjaan manusia dalam mempermudah segala kegiatan penjualan ikan,
mulai dari proses penangkapan ikan, pemberian informasi pemasaran, proses
pemasaran/pembelian, pengadministrasian dan pelaporan sehingga efektif dan
efisiensi kerja dapat terwujud
Koperasi yang semula hanya mengelola
unit usaha Pelelangan ikan dan pengadministrasiannya, seiring dengan
berjalannya waktu dan bertambahnya volume permodalan serta kebutuhan anggota
dan nelayan akan kebutuhan lain yang menunjang, maka koperasi berkembang hingga
saat ini mempunyai beberapa unit usaha lainnya di bidang jasa, bidang keuangan
dan bidang perdagangan.
Setiap perusahaan membutuhkan penggunaan
teknologi yang tepat sasaran dan perencanaan sistem informasi yang matang,
menyeluruh dan total aksi di segala bagian kerja, didukung dengan Sumber Daya
Manusia yang mampu mengaplikasikan teknologi tersebut secara kontinuitas, update dan berdasarkan asas kerja
efektif dan efisiensi yang mencakup; waktu, biaya, tenaga, kecepatan dan
kesederhanaan proses, kejelasan data dan informasi yang dihasilkan, dan segala
faktor lain yang keterkaitan.
Koperasi Sri Mina Sari Juntinyuat merupakan koperasi�
perikanan yang masih merintis namun mempunyai kemauan untuk berkembang
mengikuti kebutuhan pasar dan perkembangan teknologi dalam menjalankan
usahanya. Koperasi Sri Mina Sari Juntinyuat
adalah koperasi perikanan (nelayan) yang mempunyai 3 (tiga) unit usaha, yaitu
unit usaha Tempat Pelelangan Ikan (TPI), unit usaha Simpan Pinjam, unit usaha
Waserda (Warung Serba Ada) yang semuanya tidak lepas dari upaya terus� ikut serta dalam meningkatkan kinerja dan
menumbuhkan daya saing yang berkesinambungan menggunakan teknologi yang tepat
sasaran.
Sistem informasi yang berjalan pada Koperasi
Sri Mina Sari Juntinyuat saat ini belum menggunakan
teknologi Informasi secara total dan menyeluruh dengan kata lain masih semi teknologi,
penggunaan teknologi yang berjalan baru pada sistem pengolahan administrasi
guna bahan pelaporan, itupun masih menggunakan aplikasi yang sangat standar
minimal dan kurang valid seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin
berkembang. Hal ini menyebabkan banyaknya keterbatasan dan pada akhirnya
menghambat dan mempengaruhi pengambilan keputusan para eksekutifnya dalam upaya
Perencanaan usaha masa depan.
Dari permasalahan yang ditemukan diatas
adalah bagaimana menyelaraskan antara strategi bisnis dan strategi sistem
informasi. Hal tersebut memerlukan adanya suatu pengelolaan sumber daya
informasi yang didasarkan pada sebuah arsitektur, oleh karena di Koperasi
Sri Mina Sari Juntinyuat belum pernah dibuat Sistem
informasi pada kesempatan sebelumnya, maka penelitian ini bertujuan membuat
Perencanaan arsitektur sistem informasi (arsitektur enterprise) yang
akan menyediakan framework untuk membuat keputusan teknologi informasi
jangka panjang yang tepat guna dengan mempertimbangkan kepentingan Koperasi
Sri Mina Sari Juntinyuat secara keseluruhan.
Kerangka Arsitektur Enterprise adalah
sebuah cetak biru (blueprint) yang menjelaskan bagaimana elemen
teknologi informasi dan manajemen informasi bekerjasama sebagai satu kesatuan
yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya. Berjalan sejajar beriringan dan
saling keterkaitan. Namun pada pengertian lain, enterprise diartikan sebagai alat yang digunakan untuk mewujudkan
yang disebut dengan keselarasan teknologi (Mukhsin: 2012). Dan pandangan yang
tidak jauh berbeda, terlebih jika dipadukan dengn kata arsitektur, maka
arsitektur enterprise dapat dikatakan
sebagai perangkat yang dapat digunakan untuk menyusun beberapa sistem informasi
enterprise (Hadiana, 2013: 4).�
Metodologi Penelitian
Penelitian ini, secara umum,
bermetodekan kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian kualitatif
sendiri adalah cara untuk mengeksplorasi dan memahami permasalahan yang
dianggap oleh beberapa individu atau kelompok (Creswell: 2010). Adapun dalam
pandangan lain, sebagaimana yang disampaikan Indrus (2009), penelitian
kualitatif merupakan penelitian yang memahami dan meneliti informan sebagai
subjek penelitian. Dalam pelaksanaannya, penelitian ini akan mengkaji tentang
keseharian dari subjek penelitian. Adapun dalam pengertian Noor (2009),
penelitian kualitatif adalah penelitian yang menyelediki fenomena-fenomena
sosial.�
Studi kasus sendiri adalah penyeledikan
yang dilakukan pada ranah nyata, yang dilakukan secara empiris dan diterapkan
untuk menginvestigasi fenomena kontemporer di kehidupan nyata (Yin, 2011: 1).
Subjek penelitian ini adalah seluruh
karyawan dan/atau anggota Sri Mina Sari Juntinyuat. Adapun
objek penelitian yang dibahas dan dikaji disini adalah perencanaan dan
penerapan arsitektur sistem informasi�
melalui metodologi togaf.
Lokasi penelitian ini berletak di Kecamatan
Jantinyuat Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Alasan peneliti menggunakan lokasi
ini adalah karena subjek penelitian�yakni karyawan dan anggota koperasi�berada,
bekerja dan tinggal di daerah tersebut.
Hasil dan Pembahasan
A.
Hasil
Penelitian
1.
Analisis
Kegiatan Bisnis yang Saat ini Berlaku di Koperasi
Kegiatan
bisnis yang terjadi di Koperasi Sri Mina Sari Jatinyuat Indramayu berjalan
dengan pola konvensional. Hal ini dikarenakan tidak adanya tekniknisi dan/atau
pihak yang menguasai sistem informasi yang dapat mengalihkan pola� konvensional ke pola yang lebih sistematis
dengan dasar sistem informasi.
Untuk
lebih jelas mengenai pola bisnis yang terjadi di Koperasi Sri Mina Sari
Jatinyuat Indramayu saat ini, berikut penulis cantumkan tabel terkait pola
bisnis saat ini dan pola yang akan dirancang:
Tabel 1
Pola Bisnis yang Ada di Koperasi
No. |
Arsitektur Bisnis
Saat Ini |
Target Arsitektur
Bisnis dan Kebijakan masa Depan |
Analisis |
1 |
Kegiatan-kegiatan
TI bersifat parsial tanpa melihat efektifitas kolektif di level organisasi
karena kegiatan-kegiatan tersebut terwujud dari kepentingan unit-unit yang
mengusulkan inisiatif (usulan muncul dari tingkat bawah (Bottom Up)). |
Pelaksanaan kegiatan- kegiatan TI bersifat
integral diseluruh unit perusahaan dengan strategi TI yang jelas dan kegiatan
tersebut harus merupakan keinginan dari pihak manajemen tingkat atas (Top
Down) |
a. Upgrade kebijakan dan strategi
perencanaan TI yang jelas. b. Melakukan Updating IT master plan,
yang selama ini sudah tidak sesuai dengan kebijakan yang ada |
2 |
Kegiatan-kegiatan
TI yang melibatkan berbagai unit kerja sulit diwujudkan, karena hanya
mengandalkan komunikasi antara unit-unit kerja tersebut tanpa arahan dari pihak
atasan. |
Dibentuk bagian TI yang merupakan perwakilan
pihak atasan, bertugas memberikan arahan dan pengawasan dalam pengelolaan
kebijakan TI Koperasi sehingga komunikasi lebih terarah. |
aa.Upgrade
kebijakan dan strategi
perencanaan TI yang jelas. b.Komunikasi antara tingkat unit organisasi diarahkan oleh pihak
atasan |
3 |
Belum adanya
perubahan prosedur kerja atau kebijakan terhadap kegiatan-kegiatan TI saat
ini. |
Dilakukan perubahan kebijakan dan prosedur
kerja dan rentensinya dengan sistem yang sudah ada. |
Upgrade kebijakan dan Prosedur kerja dalam
pengelolaan TI |
4 |
Dalam
menjalankan pelayanannya, Koperasi belum sepenuhnya menggunakan TI sebagai
kebutuhan utama. |
Proses pelayanan/bisnis Koperasi dapat
sepenuhnya didukung oleh TI sebagai kebutuhan utama. |
a. Upgrade fasilitas TI. b. Menerapkan TI pada proses
pelayanan/bisnis |
5 |
Level
manajemen dan SDM pegawai yang kurang memahami TI. |
Level Manajemen dan SDM sudah sertifikasi,
melakukan implementasi Knowledge Management (KM) di setiap bagian
organisasi. |
Pelatihan/Bimbingan Teknik TI |
6 |
Tim intranet
belum optimal mengakibatkan waktu akses data lambat sehingga cost meningkat. |
Optimalisasi
Tim Intranet agar waktu akses menjadi cepat sehingga mampu mengurangi biaya |
a. Pelatihan/Bimbingan
Teknik TI b. Upgrade
Fasilitas TI c. Perencanaan
strategis |
7 |
Dokumentasi
Kurang dan Belum ada autentikasi dan otorisasi. |
Dokumentasi
maksimal (lengkap) serta� memiliki
otorisasi dan autentikasi |
Upgrade
Fasilitas TI |
Dari
tabel di atas dapat diketahui bahwa pola-pola bisnis yang diterapkan di
Koperasi Sri Mina Sari amatlah cenderung ke pola-pola konvensional. Dan
demikian, pola-pola seperti cenderung membuahkan banyak kekurangan yang
berakibat pada ketidakefektifan kinerja koperasi tersebut.
Kegiatan
informasi teknologi yang dilakukan di Koperasi Sri Mina Sari Jatinyuat
dilakukan dengan sangat parsial. Lebih dari itu, beberapa kegiatan TI pun
dilakukan dengan tidak berdasar pada pengetahuan yang baik, sehingga ada beberapa
kegiatan bersifat IT yang tidak efektif dilakukan. Sehingga, berdasar dari hal
tersebut, banyak kegiatan yang harusnya dapat dilakukan dengan berdasar TI,
kini dialihkan ke kegiatan yang lebih konvensional dan membutuhkan banyak
waktu.
Terdapat
beberapa karyawan, atau Sumber Daya Manusia yang memang kurang menguasai
teknologi. Sehingga, hal ini kemudian berdampak pada ketidakmaksimalan proses
kegiatan TI di Koperasi Sri Mina Sari Jatinyuat. Tidak berhenti sampai disitu,
pada beberapa kegiatan juga, banyak ditemui berbagai permasalahan, seperti file
yang hilang, rusak dan lain sebagaimana. Permasalahan-permasalahan sebagaimana
di atas adalah karena pola kegiatan yang masih konvensional, sehingga banyak
permasalahan yang muncul sebagaimana di atas.
2.
Pola
Rancangan Infrastruktur
Pada
tahap awal perancangan, hal pertama yang dilakukan adalah dengan memperbaiki
kebijakan terkait penggunaan dan/atau pemanfaatan TI yang ada di Koperasi Sri
Mina Sari Jatinyuat. Di sisi lain, harus juga dibahas terkait pembaharuan
fasilitas TI yang ada di Koperasi Sri Mina Sari Jatinyuat. Di ranah yang
sedikit berbeda, pihak Koperasi Sri Mina Sari Jatinyuat juga diarahkan untuk
membuat pelatihan dan/atau seminar terkiat peningkatan pemahaman dan aplikasi
pola TI pada pekerjaan di Koperasi Sri Mina Sari Jatinyuat Indramayu.
Tahap
yang lebih lanjut, manajemen juga harus memiliki peran penting dalam
terwujudnya pemaksimalan TI dalam setiap pekerjaan, baik itu pekerjaan bisnis
maupun pekerjaan lain. Hal ini memungkinkan penerapan akan berjalan dengan
lebih efektif, yang pada kemudian, cara�
ini akan meningkatkan efektifitas pekerjaan dalam koperasi Sri Mina Sari
Jatinyuat tersebut.
Dalam
perancangannya, arsitektur insfrastuktur teknologi informasi Koperasi Sri Mina
Sari Jatinyuat akan berbentuk sebagai beriku:
Gambar 1
Arsitektur Insfrastuktur Teknologi
Informasi Koperasi Sri Mina Sari Jatinyuat
Selain
daripada penerapan arsitektur insfrastruktur teknologi informasi sebagaimana di
atas. Peneliti juga memungkinkan informasi teknologi berdasarkan porsinya dan
berdasarkan kebutuhan dari Koperasi Sri Mina Sari itu sendiri. Dengan cara
tersebut, proses administrasi, bisnis, dan/atau proses pekerjaan lain akan
dapat berjalan dengan baik, lancar dan tentunya, tanpa ada gangguan dan masalah
terkait hal-hal yang telah lalu.
Guna
mengamankan, dan atau melindungi setiap data yang terproses pada kegiatan
koperasi, peneliti pun akan mencoba menerapkan rencana keamanan khusus. Rencana
keamanan ini kemudian dapat diharapkan menjaga dan melindungi data dari hal-hal
yang tidak diinginkan.
Adapun
pole penerapan dan pemberlakuan rancangan keamanan teknologi informasi yang
dimaksud adalah:
Tabel 2
Rancangan Sistem Keamanan Data
No |
Strategy |
No |
Security
Control |
1 |
Menyusun
kebijakan, prosedur dan standard terkait dengan keamanan informasi |
1 2 3 |
Kebijakan dan
prosedur Labelling of sensitive material Penyimpanan
backup data pada tempat aman |
2 |
Menyempurnakan
pola rekruitmen dan pelatihan dan pengelolaan SDM TI |
4 5 6 7 8 9 |
Pemeriksaan
latar belakang Perjanjian
kerja Pelatihan security awareness Sharing responsibilities Job rotation Increased supervisions |
3 |
Mengimplementasikan
perangkat preventive and detection
serangan dan gangguan |
10 11 12 13 14 15 16 |
Scanning
terhadap virus Pemasangan
anti petir dan ground Pemasangan
firewall Intrussion Detection System Enkripsi Pembatasan
fungsi dan informasi Penggunaan call back system |
4 |
Menerapkan
pola pemeriksaan dan evaluasi operasional TI terkait keamanan informasi |
17 18 |
Violation report Audit trail information |
Penerapan
sistem keamanan tersebut dilakukan untuk menghindarkan data dari setiap hal
yang tidak diinginkan, seperti halnya peretasan, atau tindak kriminal cyber
lain yang dapat merugikan Koperasi Sri Mina Sari Jatinyuat Indramayu.
Adapun
untuk mengaplikasikan setiap hal yang telah dijabarkan di atas, maka dalam hal
ini, Koperasi Sri Mina Sari Jatinyuat haruslah memindahkan dan/atau melakukan
migrasi pada sistem yang akan dibuat.
Alasan
migrasi pada dasarnya hanya sebatas memindahkan satu data ke tempat yang
berbeda. Namun untuk masalah teknologi informasi, migrasi dilakukan atas
beberapa alasan. Alasan pertama adalah loading
sharing. Berdasar pada alasan ini, migrasi dilakukan agar dapat lebih
meningkatkan efektivitas kinerja dan meninggikan performa sistem. Alasan yang
kedua adalah communication performance. Alasan
ini berkaitan dengan biaya dan/atau mahal tidaknya suatu proses pemanggilan
data. Jika dibandingkan dengan migrasi, jelas migrasi adalah sebuah keuntungan
karena tidak perlu melakukan pemanggilan data secara berulang-ulang. Alasan
yang ketiga adalah avaibility. Menurut
alasan tersebut, sebuah sistem haruslah berjalan dengan baik, lancar dan tanpa
hambatan. Namun demikian, tanpa proses migrasi�dari sistem lama ke sistem
baru�proses pekerjaan akan sangat berjalan efektif. Sebab, pada sistem yang
telah lama, pekerjaan akan dapat berjalan lama, dan membutuhkan banyak waktu.
Sedang hal berkebalikan terjadi untuk sistem yang baru. Dan alasan terakhir
mengapa proses migrasi harus dilakukan adalah Utilizing Special Capabilities. Berdasar pada alasan ini, sistem
yang lama hanyalah sistem yang usang, yang tidak memiliki karakteristik yang
menjadi kebutuhan perusahaan. Sedangkan dalam sudut yang berbeda, sistem baru
telah memiliki hal tersebut, sehingga sangat rasional bila migrasi menjadi sebuah
keharusan.
Dalam
penelitian ini sendiri, rancangan migrasi dilakukan untuk dua objek migrasi.
Objek tersebut adalah proses bisnis dan migrasi data. Migrasi untuk proses
bisnis dilakukan dengan identifikasi. Tindakan dilakukan dengan melakukan
pemahaman awal terkait langkah kerja dan proses bisnis yang berlaku. Langkah
yang kedua adalah dengan mengumpulkan informas, terlebih untuk perihal tujuan,
risiko, serta hal-hal yang berhubungan bisnis tersebut. Proses selanjutnya
adalah interview dan pemetaan. Proses ini dilakukan dengan memetakan proses
bisnis dengan berdasar pada sudut pandang user.
Proses yang terakhir pada tahap ini adalah analisis. Proses ini
dilakukan dengan melakukan evaluasi terkait
Sedangkan
Migrasi data dilakukan dengan proses yang lebih sederhana. Proses ini meliputi;
(1) identifikasi data, (2) waktu migrasi, (3) template data, (4) alat migrasi,
(5) persiapan yang berkaitan dengan migrasi, (6) dan pengarsipan data yang
termigrasi untuk tahap akhir. Proses migrasi data melibatkan dua tahapan
penting. Tahapan yang dimaksud adalah transfer data dari program eksisting
(berbasis DOS) ke data text dan transfer data dari data text ke database� SQL.
Setiap
proses di atas kemudian diharapkan membentuk sebuah sistem yang lebih baik,
sistem yang lebih menghindarkan Koperasi Sri Mina Sari Jatinyuat dari
permasalahan terkait administrasi, pengarsipan dan proses bisnis yang tidak
berjalan maksimal.
B. Pembahasan
Koperasi Sri Mina Sari Jatinyuat adalah koperasi
yang bisa dibilang baik dibanding beberapa koperasi lain ditempatnya. Namun
demikian, koperasi ini tidak begitu memiliki sistem yang cukup baik. Hal
tersebut kemudian berujung pada ketidakmaksimalan kinerja beberapa sektor.
Lebih lagi, beberapa permasalahan terkait pengarsipan, administrasi dan proses
bisnis mulai muncul, hingga kemudian berdampak pada kestabilan koperasi.
Perancangan arsitektur teknologi informasi
diharapkan dapat membuat kondisi sebagaimana diterangkan di atas berkurang.
Atau bahkan hilang pada masa kemudian. Rancangan arsitektur teknologi informasi
yang digunakan adalah metode togaf. Metode ini memungkinkan seseorang
merancangan, mengembangkan, mendesain, membangun, atau bahkan mengevaluasi blueprint.
Dapat penerapan dan aplikasi metode togaf tersebut,
Koperasi Sri Mina Sari dirancang untuk memiliki sitem teknologi informasi yang
dapat mengembangkan proses bisnis, yang dalam hal ini, proses tersebut dapat
berjalan lebih efektif dan terstruktur. Di sisi lain, metode ini juga
mengevaluasi beberapa kondisi terkait Koperasi Sri Mina Sari yang masih jauh
dari instansi yang memberlakukan teknologi informasi pada kegiatan hariannya.
Guna meningkatkan keamanan sistem, metode togaf� dalam penelitian ini juga mengarahkan
peneliti untuk membentuk dan merancang sistem keamanan yang kemudian menjamin security dari data koperasi. Sistem
keamanan tersebut dirancang dengan kebutuhan dan kondisi yang ada dalam
koperasi. Sehingga, pada tahap lanjut, sistem tersebut akan menjawab setiap
kebutuhan keamanan.
Pada tahap akhir daripada metode togaf ini,
peneliti�atau juga perancang dikemudian�akan diarahkan untuk melakukan migrasi
data juga proses bisnis. Hal itu dilakukan untuk mengefektifkan pekerjaan. Di
sisi lain, tindakan tersebut juga dilakukan untuk meningkatkan kinerja
koperasi. Sebab pada dasarnya, pada sistem yang terdahulu, kinerja dinilai
lebih minim dibanding sistem baru, sehingga perlu pembaharuan dengan melakukan
migrasi.
Kesimpulan
Penelitian yang telah dilakukan dari tahap awal sampai dengan tahap akhir
pada Koperasi
Sri Mina Sari Juntinyuat ini tentang
perencanaan Enterprise Architecture
untuk mendukung penerapan sistem informasi�
di Koperasi Sri Mina Sari Juntinyuat dan
berdasarkan hasil pembahasan yang telah disampaikan dalam penelitian pada
masing-masing bab sebelumnya, maka diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.
Proses bisnis dan seluruh aktifitas
pengolahan data dan informasi yang dilakukan Koperasi Sri Mina Sari Juntinyuat masih
sederhana dan secara garis besar masih dilakukan secara manual, walaupun pada
bagian tertentu sudah menggunakan komputer tetapi masih menggunakan kualifikasi
Hardware dan Software dengan Aplikasi berstandar minimal;
2.
Sumber Daya
manusia dan Sumber Daya Teknologi di Koperasi Sri� Mina Sari Juntinyuat belum diberdayakan
secara maksimal, belum pernah dilakukan penelitian sama sekali;
3.
Perencanaan
Arsitektur Sistem Koperasi Dengan menggunakan metodologi TOGAF-ADM adalah sebagai
tools yang digunakan dalam
perencanaan arsitektur sistem informasi Koperasi Sri Mina Sari
Juntinyuat ini, sudah dapat
menghasilkan rancangan arsitektur yang sesuai dengan visi dan misi Koperasi dan
dapat diterapkan untuk jangka panjang dengan hasil kemajuan yang diharapkan;
4. Adanya kesenjangan (gap analysis) antara kondisi arsitektur natural yang saat ini berjalan dengan target perencanaan arsitektur yang akan dikembangkan oleh Koperasi Sri Mina Sari Juntinyuat;
5.
Komitmen manajemen sangat mendukung
terhadap pemanfaatan sistem dan teknologi informasi di Koperasi Sri Mina Sari
Juntinyuat, tetapi kurang dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh Sumber Daya
Manusia yang ada di Koperasi Sri Mina Sari Juntinyuat dikarenakan kurangnya
pengetahuan dan pemahaman tentang perlunya mengikuti perkembangan Teknologi
Informasi yang terus meningkat dan update;
6.
Kebijakan Sistem Informasi dan Teknologi
Informasi dikembangkan berdasarkan kebutuhan yang sifatnya dadakan dan
sementara tanpa adanya perencanaan yang matang Sistem Informasi dan Teknologi
Informasi secara strategis sehingga Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
tidak dapat memberikan manfaat yang bersifat merata dan menyeluruh bagi fungsi
bisnis pada organisasi, dan teknologi belum dapat dimanfaatkan secara maksimal
dalam jangka panjang;
7.
Pada saat ini arsitektur dan teknologi
informasi yang ada bersifat parsial yang diusahakan dapat mendukung aktivitas
bisnis, walaupun belum secara menyeluruh;
8.
Perbedaan bahasa pemrograman dan DBMS
atau perbedaan platform menjadikan
aplikasi-aplikasi berdiri sendiri dalam melayani suatu fungsi bisnis dan tidak
dapat saling mempertukarkan data;
9.
Perencanaan bisnis utama yang telah
digambarkan, memiliki aktivitas utama yaitu Administrasi Kepegawaian,
Administrasi Anggota, Administrasi Keuangan, dan Administrasi Pengadaan;
10. Hasil
pendefinisian terhadap arsitektur enterprise
pada organisasi Koperasi Sri Mina Sari Juntinyuat dan disesuaikan dengan
batasan masalah pada tesis ini, ditemukan beberapa entitas data dan beberapa
usulan aplikasi;
11. Aplikasi-aplikasi yang digunakan merupakan aplikasi
yang dibangun dan dikembangkan adalah aplikasi yang sudah jadi.
Aplikas-aplikasi tersebut belum terintegrasi dan fungsinya hanya untuk
transaksi departemen tertentu saja dan masih sangat sederhana;
12. Dengan
penggunaan aplikasi-aplikasi yang sudah baku memang dapat membantu proses
bisnis setiap harinya namun berjalan kurang maksimal, karena belum menggunakan software keamanan
(firewall), software untuk pengelolaan e-mail (electronic mail),
software DBMS (Database
Manajemen System), Software bahasa pemrograman dan software pengolahan
kantor;
BIBLIOGRAFI
Any,
Noor. 2009. Management Event. Bandung:
Alfabeta.
Creswell, J. W.
2010. Research Design: Pendekatakan
Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: PT Pustaka Pelajar.
Hadiana,
Ana., 2013, Arsitektur System & Teknologi Enterprise, Megatama, Bandung.
Idrus,
Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu
Sosial. Yogyakarta: Erlangga.
Mukhsin,
2012, Perencanaan Arsitektur Sistem Informasi Pada
Koperasi Menggunakan Kerangka Kerja TOGAF
ADM, Tesis, Likmi, Bandung.
Yin,
R. K. 2011. Studi Kasus: Desain dan
Metode. Edisi ke-1. Diterjemahkan: M. Djauzi Mudzaki. Jakarta: Rajagrafindo
Persada.