�����������
Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia � ISSN : 2541-0849
����������� e-ISSN : 2548-1398
����������� Vol. 2,
No 11 November 2017
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA HIPERTENSI DALAM
KEHAMILAN PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GUNUNG JATI TAHUN 2015
Sutiati Bardja
Akbid Isma Husada
Abstrak
Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan
di Puskesmas Gunung Jati, data dari bulan Januari � Mei 2015 jumlah ibu hamil
keseluruhan 313 orang, kasus ibu dengan hipertensi dalam kehamilan sebanyak 16
orang. Hipertensi dalam kehamilan merupakan peningkatan sistolik sebesar 30
mmHg atau diastolik sebesar 15 mmHg di atas nilai dasar tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi dalam
kehamilan berdasarkan pengetahuan, Usia Ibu dan Paritas di Puskesmas Gunung
Jati� Kabupaten Cirebon tahun 2015.
Metode yang digunakan di dalam penelitian ini metode survey analitik dengan
pendekatan �cross secrtional�. Data yang digunakan adalah primer dan sekunder,
pengukuran data menggunakan kuesioner yang diberikan kepada responden. Hasil
penelitian didapatkan 76 responden yang berusia <20 terdapat 8 orang
(10,5%), yang berusia 20-35 tahun terdapat 50 orang (65,8%), dan yang berusia
>35 tahun terdapat 18 orang (23,7%). Responden berdasarkan tingkat pengetahuan
dengan kriteria kurang berjumlah 19 orang (25%), dengan kriteria cukup terdapat
37 orang (48,7%), dan responden dengan kriteria baik terdapat 20 orang (26,3%).
Hasil uji tentang pengaruh terjadinya hipertensi dalam kehamilan yaitu faktor
pengetahuan, faktor umur, dan faktor paritas ada hubungan yang bermakna.
Kata Kunci: Hipertensi dalam
Kehamilan, Pengetahuan, Umur, Paritas
Pendahuluan
Kehamilan
adalah suatu proses alami yang didahului oleh pertemuan ovum dan sperma yang
disebut fertilisasi kemudian dilanjutkan lagi dengan nidasi dan implantasi
sampai dengan janin dapat hidup dan berkembang di dunia luar (Parwiro Hardjo:
2009).� Setiap tahun sekitar 160 juta
perempuan di seluruh dunia hamil. Sebagian besar kehamilan ini berlangsung
aman. Namun, sekitar 15% menderita komplikasi berat, dengan sepertiganya
merupakan komplikasi yang mengancam jiwa ibu. Komplikasi ini mengakibatkan
kematian lebih dari setengah juta ibu setiap tahun. Dari jumlah ini
diperkirakan 90% terjadi di Asia dan Afrika sub sahara, 10% di negara
berkembang lainnya, dan kurang dari 1% di negara-negara maju. Di beberapa
Negara risiko kematian ibu lebih tinggi dari 1 dalam 10 kehamilan, sedangkan di
Negara maju risiko ini kurang dari 1 dalam 6.000 (Geri Morgan: 2009).
Diperkirakan
dari setiap ibu meninggal dalam kehamilan, persalinan atau nifas, 16 � 17 ibu
menderita komplikasi yang mempengaruhi kesehatan mereka, umumnya menetap.
Penyebab utama kematian ibu yaitu perdarahan, infeksi, hipertensi dalam
kehamilan, partus macet, dan aborsi (Geri Morgan: 2009).
Hypertensi
dalam kehamilan merupakan peningkatan sistolik sebesar 30 mmHg atau diastolik
sebesar 15 mmHg di atas nilai dasar tekanan darah (Siti Bandiyah: 2009).
Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Puskesmas Gunung Jati,
data dari bulan Januari - Mei� 2015
jumlah ibu hamil keseluruhan 313 orang, kasus ibu dengan hipertensi dalam
kehamilan sebanyak 16 orang. Berdasarkan kelompok usia ibu terdapat 9 ibu hamil
yang mengalami hipertensi dalam kehamilan dengan usia 20-35 tahun, dan 7 ibu
hamil yang mengalami hipertensi dalam kehamilan dengan usia >35 tahun.
Berdasarkan jumlah paritas pada kelompok P=1 terdapat 2 ibu hamil yang
mengalami hipertensi, pada kelompok M=2 � 4�
terdapat 9 ibu hamil dengan hipertensi, dan pada kelompok G = > 4
terdapat 5 ibu hamil dengan hipertensi.
Atas
dasar permasalahan tersebut di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul �Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Hipertensi
Dalam Kehamilan Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Gunung Jati� Tahun 2015�
Metodologi
Penelitian
Penelitian
adalah upaya untuk memahami dan memecahkan masalah secara ilmiah, sistematika
dan logis, yang mana di dalam penelitian ini menggunakan metode survey analitik
dengan pendekatan �cross sectional�
yaitu data yang dikumpulkan sesaat atau data diperoleh saat ini juga. Adapun
terkait pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik survey, wawancara dan
penyebaran kuesioner pada responden penelitian (Notoatmodjo: 2005).
Pada
penelitian ini variabel independen yang diteliti adalah pengetahuan, umur,
paritas, sedangkan variabel dependen adalah kasus Hipertensi dalam kehamilan.
Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu hamil yang berada di wilayah
kerja Puskesmas Gunung Jati� pada bulan
Juni � September� 2015. Populasi tersebut
berjumlah 313 orang ibu hamil. Teknik pengambilan sampel penelitian adalah
dengan menerapkan Accidental Sampling. Menurut
Nawawi (2001) Accidental Sampling
merupakan teknik sampling yang tidak
menetapkan jumlah sampel di awal, melainkan merujuk pada jumlah responden di
lokasi, dan responden itulah yang kemudian dijadikan sampel penelitian Selaras
dengan apa yang disampaikan Nawawi (2001), menurut Notoatmodjo (2010), accidental sampling merupakan
pengambilan sampel yang aksidental�atau dalam kata lain kebetulan�yang
dilakukan pada lokasi penelitian yang telah ditetapkan. Dengan pola tersebut,
Teknik ini �dilakukan dengan mengambil kasus atau
responden yang kebetulan ada atau tersedia disuatu tempat sesuai dengan konteks
penelitian. jumlah sampel� bejumlah 76 orang.
Tempat penelitian yang digunakan disini adalah wilayah kerja
Puskesmas Gunung Jati. Sedang waktu penelitiannya sendiri adalah dilakukan pada
Juni hingga September 2015. Tempat dan waktu penelitian tersebut dipilih karena
beberapa pertimbangan penelitian, di samping selain kebutuhan penelitian itu
sendiri.
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
1. Frekuensi Responden Berdasarkan
Faktor Pengetahuan
Tabel 1
Distribusi
Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Pengetahuan
No |
Pengetahuan |
Jumlah |
% |
1 |
Baik |
20 |
26,3 |
2 |
Cukup |
37 |
48,7 |
3 |
Kurang |
19 |
25 |
Total |
76 |
100 |
|
Berdasarkan
tabel 1. sebagian besar respondenberpengetahuan kurang yaitu
sebanyak 19 responden (25%). Untuk pengetahuan yang cukup yaitu sebanyak 37
responden (48,7%). Untuk pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 20 orang
responden (26,3%).
2. Frekuensi Responden Berdasarkan
Faktor Umur
Tabel 2
Distribusi
Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Umur
No |
Umur |
Jumlah |
% |
1 |
<20
tahun |
8 |
10,5 |
2 |
20-35
tahun |
50 |
65,8 |
3 |
>35
tahun |
18 |
23,7 |
Jumlah |
76 |
100 |
Berdasarkan tabel 2
Sebagian besar responden berada pada kelompok umur 20-35 tahun sebanyak 50
responden (65,8%). Sedangkan pada kelompok umur <20 tahun ada 8 responden
dengan persentasi (10,5%). Dan pada kelompok umur >35 tahun ada 18responden
dengan persentasi (23,7%).
3. Frekuensi Responden Berdasarkan
Faktor Paritas
Tabel 3
Distribusi
Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Paritas
No |
Paritas |
Jumlah |
% |
1 |
P
= 1 |
20 |
26,3 |
2 |
M
= 2-4 |
45 |
59,2 |
3 |
G
= >4 |
11 |
14,5 |
Jumlah |
76 |
100 |
Berdasarkan� Tabel 3 di atas: berdasarkan faktor Paritas
yang paling tinggi terdapat pada Multigravida (2 � 4) dengan jumlah 47
responden(59,2%). Sedangkan pada Grandemulti (>4) jumlah keseluruhan ada
11responden yang hipertensi dengan persentasi (14,5%) dan pada Primigravida berjumlah
20 responden(26,3%).
4. Pengaruh Pengetahuan Terhadap
Kejadian Hipertensi dalam Kehamilan
Tabel 4
Pengaruh
Pengetahuan Terhadap Kejadian Hipertensi
Pengetahuan |
|
YA |
TIDAK |
Jumlah |
P VALUE |
α |
||||
F |
% |
F |
% |
|||||||
1 |
Baik |
2 |
10 |
18 |
90 |
20 |
0,029343 |
0,1 |
||
2 |
Cukup |
6 |
16,2 |
31 |
83,8 |
37 |
||||
3 |
Kurang
|
8 |
42 |
11 |
58 |
19 |
||||
Jumlah |
16 |
|
60 |
|
76 |
Dari data table 4 di atas pada kelompok pengetahuan dengan
kategori baik terdapat 2 responden dengan hipertensi, sedangkan pada kelompok pengetahuan cukup terdapat 6
responden dengan hipertensi dan pada kelompok
pengetahuan kurang terdapat 8 responden dengan hipertensi. Dari hasil penghitungan uji chi-square maka
didapat hasil nilai p-value yaitu 0,029<0,1.
Maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan
terjadinya kasus hipertensi di Puskesmas Gunung Jati� tahun 2015.
5.
Pengaruh
Umur Terhadap Kejadian Hipertensi dalam Kehamilan
Tabel 5
Pengaruh Umur Terhadap Kejadian
Hipertensi
Hipertensi
Umur |
|
YA |
TIDAK |
Jumlah |
P VALUE |
α |
||||
F |
% |
F |
% |
|||||||
1 |
<20 |
0 |
0 |
8 |
100 |
8 |
0,053423 |
0,1 |
||
2 |
20-35 |
9 |
18 |
41 |
82 |
50 |
||||
3 |
>35 |
7 |
39 |
11 |
61 |
18 |
||||
Jumlah |
16 |
|
60 |
|
76 |
Dari data tabel di atas pada kelompok umur 20 � 35� tahun terdapat 12 responden dengan hipertensi, sedangkan kelompok umur < 20 tahun tidak� terdapat responden dengan hipertensi dan pada kelompok umur >35 tahun ada 4 responden dengan
hipertensi.
Dari
hasil penghitungan chi-square didapat hasil nilai p-value yaitu0,053< 0,1. Maka Ho di tolak dan Ha diterima,
artinya ada hubungan antara umur dengan terjadinya kasus hipertensi di
Puskesmas Gunung Jati� tahun 2015.
6.
Pengaruh Paritas Terhadap Kejadian Hipertensi
Tabel 6
Pengaruh Paritas Terhadap
Kejadian Hipertensi
Hipertensi
No |
Paritas |
YA |
TIDAK |
Jumlah |
P VALUE |
α |
||||
F |
% |
F |
% |
|||||||
1 |
P= 1 |
2 |
10 |
18 |
90 |
20 |
0,065845 |
0,1 |
||
2 |
M= 2-4 |
9 |
20 |
36 |
80 |
45 |
||||
3 |
G= >4 |
5 |
45,5 |
6 |
54,5 |
11 |
||||
Jumlah |
16 |
|
60 |
|
76 |
Dari data tabel di atas pada kelompok paritas
Primi=1 terdapat 2 responden dengan hipertensi, sedangkan kelompok paritas
Multi=2-4� terdapat 9 responden dengan hipertensi dan pada paritas Grande=>4
terdapat 5 responden dengan hipertensi. Dari hasil penghitungan chi-square didapat hasil
nilai p-value yaitu0,065< 0,1. Maka Ho ditolak dan Ha
diterima,artinya ada hubungan antara Paritasdengan terjadinya kasus
hipertensidi Puskesmas Gunung Jati� Tahun
2015.
B. Pembahasan
1. Analisis
Univariat
a. Pengetahuan
Berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Gunung Jati� tahun 2015, distribusi frekuensi berdasarkan
status pendidikan hasilnya sebagian besar responden berpengetahuan kurang yaitu
sebanyak 19 responden, 8 responden yang mengalami hipertensi dan yang tidak
hipertensi11 responden.
Pengetahuan
adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya.
Pengetahuan sangat berbeda dengan kepercayaan (beliefs), takhayul (superstition),
dan penerangan-penerangan yang keliru
(misinformation). Pengetahuan adalah segala apa yang diketahui berdasarkan
pengalaman yang didapatkan oleh setiap manusia.
Pengetahuan
yang termasuk ke dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan:
1)
Tahu (know)
2)
Memahami (comprehension)
3)
Aplikasi (application)
4)
Analisis (analysis)
5)
Sintesis (synthesis)
6)
Evaluasi (evaluation)
Pengetahuan ibu
sangat mempengaruhi terjadinya hipertensi dalam�
kehamilan. Ibu yang berpengetahuan rendah memiliki kemungkinan lebih
besar mengalami hipertensi dalam kehamilan dari pada ibu yang berpengetahuan
tinggi karena ia tidak mengetahui tanda gejala hipertensi dan manfaat
pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.
b. Umur
Distribusi
frekuensi berdasarkan umur didapatkan hasil Sebagian besar responden ibu hamil
berada pada kelompok umur 20-35 tahun sebanyak 52 responden, yang mengalami
hipertensi ada 12 responden dan 40 responden yang tidak hipertensi.
Usia ibu sangat berpengaruh terhadap proses reproduksi.
Dalam kurun waktu reproduksi sehat diketahui bahwa usia yang aman untuk
kehamilan dan persalinan adalah usia 20-35 tahun, dimana organ reproduksi sudah
sempurna dalam menjalani fungsinya. Ibu yang bersalin
dengan partus lama yang disebabkan oleh kelainan his biasanya disebabkan oleh
faktor usia yang relatif tua, terutama jika ia berusia lebih dari 35 tahun.
c. Paritas
Distribusi
frekuensi berdasarkan paritas didapatkan hasil, sebagian besar responden berada
pada kelompok Paritas Multigravida (2 � 4) dengan jumlah 47 responden, yang
hipertensi ada 11 responden dan yang tidak hipertensi ada 36 responden. Paritas
2 � 3� merupakan paritas paling aman
ditinjau dari sudut kematian maternal.
Paritas 2 � 3 �merupakan paritas
paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Lebih tinggi paritas (lebih
dari 3), lebih tinggi kematian maternal. Risiko pada paritas tinggi dapat
dikurangi atau dicegah dengan keluarga berencana. Sebagian kehamilan pada paritas tinggi adalah tidak
direncanakan.
2. Analisis Bivariat
Sesuai
dengan tujuan umum penelitian yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya hipertensi
dalam kehamilan di Puskesmas Gunung Jati�
tahun 2015, maka dapat disimpulkan dari hasil penelitian diatas
faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi dalam kehamilan diantaranya pengaruh pengetahuan
dengan hasil uji Chi-Square p<0,1 atau 0,029<
0,1. Maka Ho ditolak dan Ha diterima, pengaruh umur dengan hasil uji Chi-Square
p<0,1 atau 0,053< 0,1. Maka Ho ditolak
dan Ha diterima, pengaruh� paritas dengan
hasil uji Chi-Square p<0,1 atau 0,065<
0,1. Maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Melihat� dari hasil perhitungan dengan menggunakan
analisis bivariat faktor yang sangat mempengaruhi dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan pada
kehamilan adalah faktor pengetahuan dengan hasil uji chi-square X2
hitung > X2 tabel atau 7,057>3,605, untuk faktor yang kedua adalah faktor umur
dengan hasil uji chi-square X2 hitung > X2 tabel atau 5,859>3,605.
Berikut ini adalah hasil analisis bivariat secara terperinci berdasarkan
faktor-faktornya.
a. Pengaruh
Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Hipertensi Dalam Kehamilan di Puskesmas Gunung
Jati Tahun 2015
Berdasarkan
hasil penelitian diatas yang di lakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Gunung
Jati� ternyata masih ada responden yang
pengetahuannya cukup yaitu sebanyak terdapat 6 orang
dengan hipertensi dalam kehamilan dan
pada kelompok pengetahuan kurang terdapat 8 responden dengan hipertensi dalam kehamilan. Sehingga didapat
hasil nilai p-value yaitu 0,029< 0,1. Maka
Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan yang bermakna antara
pengetahuan dengan terjadinya kasus hipertensi dalam kehamilan di Puskesmas Gunung Jati� tahun 2015.
Ibu
yang berpengetahuan rendah memiliki kemungkinan lebih besar mengalami hipertensi dalam kehamilan pada
kehamilan dari pada ibu yang berpengetahun tinggi karena ia tidak mengetahui
tanda gejala hipertensi dalam
kehamilan dan manfaat pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.
Oleh sebab itu, petugas kesehatan harus meningkatkan
pengetahuan dan wawasan ibu hamil yang hipertensi dalam kehamilan maupun yang tidak hipertensi dalam kehamilantentang pengetahuan tanda-tanda terjadinya hipertensi dalam kehamilan
yaitu dengan cara diadakannya
penyuluhan/konseling, memberikan informasi melalui kegiatan
posyandu untuk menekan angka kejadian hipertensi dalam kehamilan
b. Pengaruh Umur Ibu Hamil Terhadap
Hipertensi Dalam Kehamilan di Puskesmas Gunung Jati 2015
Berdasarkan
hasil penelitian di atas yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Gunung
Jati� untuk kategori umur 20-35 tahun terdapat 9 responden dengan hipertensi dalam kehamilan, sedangkan kelompok
umur < 20 tahun tidak terdapat responden dengan hipertensi dalam kehamilan dan pada kelompok umur >35 tahun
ada 7 responden dengan hipertensi dalam
kehamilan.
Dari
hasil analisis antara umur ibu dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan dapat disimpulkan bahwa
kejadian paling tinggi untuk kasus� hipertensi dalam kehamilan adalah
pada umur 20-35 tahun. Dari hasil uji statistik di dapatkan nilai p-value = 0,053
< 0,1 yang berarti Ho ditolak Ha diterima artinya ada hubungan yang
bermakna antara umur ibu dengan meningkatnya kasus hipertensi dalam kehamilan.
Oleh
sebab itu, petugas kesehatan harus memberikan informasi kepada semua ibu hamil
baik yang hipertensi dalam
kehamilan maupun yang tidak hipertensi dalam kehamilan bahwa di usia ibu hamil yang 20-35 tahun
juga ternyata beresiko terkena gangguan kehamilan, apalagi yang > 35tahun
akan lebih beresiko terjadinya gangguan-gangguan kehamilan, maka dari itu harus
dilakukan konseling atau penyuluhan kepada semua ibu hamil supaya bisa
memeriksakan kehamilannya secara rutin ke tenaga kesehatan serta memberikan
penyuluhan kepada ibu hamil yang usia nya diatas 35 tahun misalnya penyuluhan
tentang kontrasepsi KB untuk menjarangkan kehamilan.
c. Pengaruh
Paritas Ibu Hamil Terhadap Hipertensi Dalam di Puskesmas Gunung Jati Tahun 2015
Berdasarkan
hasil penelitian diatas yang di lakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Jati,
untuk kategori paritas Primi = 1
terdapat 2 responden dengan hipertensi dalam kehamilan, sedangkan kelompok
paritas Multi = 2 � 4�� terdapat 9 responden
dengan hipertensi dalam kehamilan dan pada paritas Grande� =� >
4 terdapat 5 responden dengan hipertensi dalam kehamilan. Sehingga dari
hasil uji statistik di dapatkan nilai p -
v alue = 0,065 < 0,1 yang berarti Ho� tolak dan Ha diterima. Artinya ada hubungan
antara paritas ibu dengan meningkatnya kasus hipertensi.
Dan
ternyata bukan hanya pada gander multi saja yang beresiko pada multigravida
juga akan beresiko terjadinya komplikasi kehamilan karena menurut hasil
penelitian paling banyak ibu hamil yang hipertensi pada kategori multigravida
berjumlah 9 orang.
Oleh
sebab itu disarankan untuk petugas kesehatan supaya lebih� waspada terhadap paritas dengan jumlah 2 kali
atau kelahiran lebih dari 4, yaitu dengan cara memberikan konseling tentang
kontrasepsi keluarga berencana untuk menjarangkan ataupun menunda kehamilan.
Karena menurut teori kelahiran lebih dari 4 kali akan beresiko lebih tinggi
terjadinya gangguan-gangguan kehamilan.
Kesimpulan
Dari
hasil dan pembahasan di atas, peneliti mendapati beberapa kesimpulan,
sebagaimana uraian berikut:
1.
Pengaruh pengetahuan ibu hamil terhadap
hipertensi dalam kehamilan di Puskesmas Gunung Jati� tahun 2015, di peroleh nilai P. Value 0,029 < 0,1 maka dengan demikian Ho ditolak dan
Ha diterima, artinya ada pengaruh antara pengetahuan dengan terjadinya
hipertensi dalam kehamilan.
2.
Pengaruh umur ibu hamil terhadap
hipertensi dalam kehamilan di Puskesmas Gunung Jati� tahun 2015, diperoleh nilai P.value 0,053<0,1 maka dengan demikian Ho ditolak dan Ha
diterima, artinya ada pengaruh antara umur dengan terjadinya hipertensi dalam
kehamilan.
3.
Pengaruh paritas ibu hamil terhadap
hipertensi dalam kehamilan di Puskesmas Gunung Jati� tahun 2015, di peroleh nilai P.value 0,065<0,1 maka dengan demikian Ho ditolak dan Ha
diterima, artinya ada pengaruh antara paritas dengan terjadinya hipertensi
dalam kehamilan.
BIBLIOGRAFI
Bandiyah, Siti. 2009. Kehamilan, Persalinan, dan Gangguan Kehamilan. Yogyakarta:
PT. Nuha Medika
Morgan, Geri. 2009. Obstetric dan Ginekologi Panduan Praktik. Jakarta: EGC
Nawawi. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis
yang Kompetitif. Cetak Keempat. Yogyakarta: Penerbit Gajah Mada University
Press.
Notoatmodjo. 2005 . Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta
___________.
2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta
Prawiro hardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirihardjo