Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 5, Mei 2021
PREDIKSI HARGA MOBIL BEKAS DENGAN MACHINE LEARNING
Bambang Kriswantara, Kurniawati dan Hilman F. Pardede
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika
dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri
Jakarta dan Pusat Penelitian Informatika
LIPI Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Email: [email protected], [email protected] dan
Abstract
The price of a used car is
built by several factors related to the car itself, such as the type of car,
model, edition, year of production, transmission, fuel, engine capacity, and
mileage. The price is also fluctuating and there is high competition between
used car sellers, a tool is needed to predict car prices accurately and
quickly. The purpose of this research is to help used car show rooms in
predicting prices quickly with historical data using the Deep Neural Network
(DNN) method with three hidden layers. In this research, two main approaches of
research were conducted, namely qualitative approach and quantitative approach.
The results of our study resulted in MAE = 501232, R2 = 0.88 which was better
than previous researchers with the Random Forest method resulting in MAE =
521947, R2 = 0.82. So that the DNN method will improve the accuracy of the
better predictions, although it does not increase significantly according to
the research results.
Keywords: �machine learning; price prediction used cars; decision
tree; random forest; DNN
Abstrak
Harga mobil bekas dipengaruhi
oleh beberapa faktor yang berkaitan dengan mobil itu sendiri, seperti jenis
mobil, model, edisi, tahun produksi, transmisi, bahan bakar, kapasitas mesin,
dan jarak tempuh. Harganya juga fluktuatif dan persaingan yang tinggi antar penjual mobil bekas, dibutuhkan alat
untuk memprediksi harga mobil bekas secara akurat dan cepat. Tujuan dari penelitian ini untuk membantu show room mobil bekas dalam memprediski harga secara cepat
dengan data history menggunakan metode
Deep Neural Network (DNN) dengan tiga lapisan tersembunyi. Dalam
Penelitian ini dilakukan dua pendekatan utama penelitian, yaitu pendekatan
kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian kami menghasilkan MAE=501232,� R2=0.88 yang lebih baik dari penelitian sebelumnya dengan metode Random
Forest
menghasilkan MAE=521947,
R2=0.82. Sehingga Metode
DNN akan meningkatkan akurasi prediski yang lebih baik, meskipun
tidak naik secara signifikan mengacu pada hasil penelitian.
Kata Kunci: machine learning;
prediksi harga mobil bekas; decision
tree; random forest; DNN
Pendahuluan
Seiring dengan tingginya aktivitas dan bisnis, mobil sudah menjadi
kebutuhan pokok. Disisi lain, harga
mobil baru semakin tinggi dengan berbagai feature
yang disematkan pada produk
baru. Untuk memenuhi kesenjangan tersebut, masyarakat mencari alternatif untuk membeli mobil
bekas yang kondisi masih baik dan layak digunakan. Tingginya minat masyarakat terhadap mobil bekas membuat
bisnis ini semakin meningkat, hal ini ditandai
dengan banyaknya showroom
mobil bekas. Tak luput diantara
showroom sangat kompetitif
bersaing agar tetap eksis dalam bisnis
mobil bekas. Salah satu masalah yang dihadapi semua showroom adalah menentukan harga secara cepat
dan akurat sehingga showroom
bisa menjual mobil dagangannya dan segera mendapatkan revenew. Kondisi saat ini prediksi
harga mobil pun masih popular (Pandey, Rastogi,
& Singh, 2020). Berbagai showroom
saling bersaing harga untuk mendapatkan
pelanggan.
Machine Learning (ML) merupakan salah satu cabang dari Artificial Intellegence (AI) yang bisa memberikan keputusan berdasarkan data (Kaur & Kumari,
2020). Dengan sejumlah data latih, model ML dioptimasi pada data tersebut untuk menghasilkan model prediksi yang baik (Siji George C G,
2020), serta dapat digunakan
pada data di masa yang akan datang.
Tujuan penelitian untuk mendapatkan akurasi terbaik dari model machine learning
untuk prediksi harga mobil. Merujuk
pada penelitian terdahulu (Vanshika, Singh, Sanika, 2020) dengan Random forest menghasilkan MAE=521947, R2=0.82
dengan waktu yang tidak disebutkan, dengan dataset yang sama pada penelitiaan
ini menggunakan model DNN menghasilkan MAE=501232,�
R2=0.88 dengan epoch =111 dan waktu=0.51 detik.� Sehingga ada novelty dari sisi tingkat error MAE turun sebesar 20715 dan R2 naik sebesar
0.6.
Penelitian ini sangat penting
diera kompetisi persaingan harga pasar mobil bekas. Dengan
kecepatan hasil prediski mobil secara marketing bisa segera dilihat jenis mobil yang paling laku dijual, tahun������ , transmisi dan
jenis bahan bakar yang sangat diminati pembeli. Oleh sebab itu untuk
kelangsungan eksistensi bisnis usaha penjualan
mobil bekas harus segera dengan
cepat bisa memprediski harga jual guna memperbaiki
strategi marketing dan juga kondisi finansial perusahaan.
Deep Neural
Network (DNN) adalah Jaringan syaraf tiruan
adalah paradigma pemrosesan suatu informasi yang terispirasi oleh sistem sel
syaraf biologi, sama seperti otak yang memproses suatu informasi (Murtadho, 2020).
Neural network terdiri dari dua atau lebih lapisan, meskipun sebagian besar
jaringanterdiri dari tiga lapisan: lapisan input, lapisan tersembunyi, dan
lapisan output. Neural network juga terdiri dari neuron yang terdapat pada
setiap layer dengan jumlah berbeda. Pada neural network terdiri dari banyak
neuron di dalamnya. Neuron-neuron ini akan dikelompokkan ke dalam beberapa
layer. Neuron yang terdapat pada tiap layer dihubungkan dengan neuron pada
layer lainnya. Hal ini tentunya tidak berlaku pada layer input dan output, tapi
hanya layer yang berada di antaranya. Informasi yang diterima di layer input
dilanjutkan ke layer-layer dalam ANN secara satu persatu hingga mencapai layer
terakhir/layer output. Layer yang terletak di antara input dan output disebut
sebagai hidden layer. Namun, tidak semua ANN memiliki hidden layer, ada juga
yang hanya terdapat layer input dan output saja (Yusran,
2016). Arsitektur DNN dapat
dilihat di gambar
1.
Gambar 1
DNN
Metode Penelitian
Dalam Penelitian ini dilakukan dua pendekatan
utama penelitian, yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menganalisa kajian literatur yang berkenaan dengan variable-variabel yang memiliki pengaruh terhadap harga mobil bekas.
Sedangkan pendekatatan kuantitif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu
terhadap dataset yang digunakan
untuk prediksi harga mobil.
Metode pengumpulan data untuk mendapatkan sumber data yang digunakan adalah metode pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari sumber kaggle.com dengan jumlah
data 6500 baris dan 9 kolom. Tabel 1
adalah tampilan
beberapa sample dari dataset:
Tabel 1
Sample dataset yang digunakan
Make |
Model |
Year |
Transmission |
Body type |
Fuell type |
Engine capacity |
Mileage |
Price |
Volkswagen |
Beetle |
2015 |
Automatic |
Concertible |
Petrol |
1400 |
16000 |
7500000 |
Suzuki |
Alto |
2016 |
Manual |
Hatchback |
Petrol |
800 |
34500 |
1795000 |
Toyota |
Corolla |
1986 |
Manual |
Station wagon |
Petrol |
1300 |
55000 |
425000 |
Nissan |
March |
2001 |
Automatic |
Hatchback |
Petrol |
1000 |
126000 |
1625000 |
Suzuki |
Liana |
2003 |
Automatic |
Saloon |
Petrol |
1500 |
140000 |
17800000 |
Sumber data set dari kaggle.com, data set tersebut
merupakan sekumpulan jenis mobil bekas
yang diproduksi di India dengan
jumlah data 6500 row dan 9 feature. Range
Price maksimal USD 62500000 dan
minimal USD 27000, sedangkan range tahun produksi maksimal tahun 2020 dan minimal tahun 1936.
Pada
data yang digunakan terdapat data missing.
Pada penelitian ini, data tersebut dihilangkan karena jumlahnya tidak
terlalu besar. Dari data awal sebanyak 6500 baris
dan 9 kolom setelah dihapus data yang bernilai NAN menjadi 6493 baris dan 9
kolom. Tabel 2 adalah daftar jumlah data missing pada data ini:
Tabel 2
Feature missing
Make |
1 |
Model |
1 |
Year |
1 |
Transmission |
1 |
Body
typeFuell type |
7 |
Engine
capacity |
1 |
Mileage |
1 |
Price |
1 |
Dtype :
int64 |
|
Proses encoding, yaitu
transformasi fitur dari nominal ke numerik dilakukan pada penelitian ini. Fitur
make, model, transmission,
body type dan fuel type adalah fitur yang
ditransformasikan. Hasil transformasi fitur dapat dilihat pada Tabel 3:
Tabel 3
Data Transformation
|
Make |
Model |
Transmission |
Body type |
Fuel type |
0 |
49 |
83 |
0 |
0 |
5 |
1 |
45 |
66 |
1 |
1 |
5 |
2 |
47 |
129 |
1 |
6 |
5 |
3 |
33 |
241 |
0 |
1 |
5 |
4 |
45 |
234 |
0 |
4 |
5 |
Feature korelasi menjelaskan hubungan antar feature. Jadi singkatnya sebuah fitur harus sangat berkorelasi dengan kelas dan tidak banyak berkorelasi ke fitur lain di kelas yang akan kita tuju (Gegic, Isakovic, Keco, Masetic, & Kevric, 2019). Pemilihan fitur merupakan langkah preprocessing data penting yang dilakukan sebelum algoritma pembelajaran diterapkan. Masalah yang harus dipertimbangkan saat mengusulkan metode pemilihan fitur adalah kompleksitas komputasinya (S Brunda, Nimish L, 2018).
Dalam penelitian ini beberapa korelasi terhadap price yang bernilai positif antara lain: engine capacity, body type, transmission dan year. Korelasi price dengan year adalah 0.38 artinya semakin muda tahun pembuatannya maka harga akan naik, berbanding lurus. Sedangkan feature yang berkorelasi negatif terhadap price antar lain: maleage, fuel type, model dan make. Korelasi maleage dengan price adalah -0.25 artinya semakin tinggi maleage atau daya tempuh mobil maka harga akan semakin turun, berbanding terbalik. Heatmap korelasi data digambarkan pada Gambar 2:
Gambar 2
Feature Corellation
Arsitektur yang kami usulkan pada penelitian ini adalah DNN
dengan 3 hidden layer seperti dijelaskan pada tabel 4:
Tabel 4
Arsitektur DNN
Layer Input |
Neuron |
Leaarning
rate |
Activation |
Batch Size |
Layer Input |
64 |
0.1 |
relu |
40 |
Layer Hiden1 |
32 |
0.1 |
relu |
40 |
Layer Hiden2 |
32 |
0.1 |
relu |
40 |
Layer Hiden3 |
16 |
0.1 |
relu |
40 |
Layer Output |
1 |
0.1 |
relu |
40 |
Untuk meningkatkan akurasi dalam neural network dalam
penelitian ini adalah melakukan pengaturan jumlah neuron pada layer input,
layer hidden dan layer output. Menggunakan activation relu, learning rate 0.01,
epoch serta batch_size. Pengaturan hyperparameter untuk� DNN pada tabel 5.
Tabel 5
Hyperparameter
DNN
Hyperparameter |
Nilai |
epoch |
15 |
Learning_rate |
0.1 |
Batch_size |
40 |
activation |
relu |
Sebagai pembanding, kami menerapkan random forest dan
decision tree pada penelitian ini. Pohon keputusan atau dikenal dengan Decision
Tree adalah salah satu metode klasifikasi yang menggunakan representasi
struktur pohon (tree) dimana setiap node mempresentasikan nilai dari atribut,
dan daun merepresentasikan kelas. Node yang paling atas dari deission tree
disebut sebagai root (Pudaruth, 2014). Pohon
keputusan adalah model pembelajaran mesin yang diawasi yang digunakan untuk
memprediksi target dengan mempelajari aturan keputusan dari fitur (Doshi, 2014).
Dalam meningkatkan akurasi dalam decision tree bisa dilakukan
dengan beberapa perubahan pada parameter seperti max_dept� yang merupakan kedalaman layer setiap decision
tre akan dibuat dan min_samples_split yang merupakan minimal sample dalam
setiap node (Chen, 1959; Kaur & Kumari, 2020). Pengaturan hyperparameter
untuk decision tree pada tabel 6:
Tabel 6
Hyperparameter decission tree
Hyperparameter |
Nilai |
max_dept |
15 |
min_samples_split |
3 |
Metode Random Forest (RF) adalah pengembangan dari decission
tree, yaitu sekumpulan pohon keputusan (decission tree) yang dapat
meningkatkan hasil akurasi, karena dalam membangkitkan simpul anak untuk setiap
node dilakukan secara acak.
Metod ini digunakan untuk membangun pohon keputusan yang terdiri dari root node, internal node, dan leaf node dengan mengambil atribut dan data secara acak sesuai ketentuan
yang diberlakukan. Root node merupakan
simpul yang terletak paling
atas, atau bisa disebut sebagai
akar dari pohon keputusan. Internal node adalah simpul percabangan,
dimana node ini mempunyai output minimal dua dan hanya ada satu
input. Sedangkan leaf node atau
terminal node merupakan simpul
terakhir yang hanya memiliki satu input dan tidak memiliki output (Botchkarev, 2018; Siji George C G, 2020).
Untuk meningkatkan akurasi pada random forest dengan
melakukan hyperparameter diantaranya
n_estimators
dan max_depth.
Parameter n_estimators
ini yang akan menetukan berapa decission tree yang akan dibuat, sedangkan max_depth menyatakan seberapa dalam layer setiap decission tree akan dibuat (Syukron, Santoso, & Widiharih, 2020; Zhang, Yang,
& Zhou, 2018). Tabel 7 adalah
ringkasan pengaturan hyperparameter RF. �
Tabel 7
Hyperparameter
random forest
Hyperparameter |
Nilai |
max_depth |
15 |
n_estimators |
5 |
Dalam melakukan prediksi machine learning berdasarkan
pembelajaran data (supervised learning) maka dalam penelitian
ini berdasarkan data yang akan diteliti maka
data akan dibagi menjadi dua bagian
yaitu data training dan data testing.��
Sesuai dengan pokok
bahasan untuk prediksi harga mobil maka dalam
penelitian ini yang menjadi feature X antara lain: make,
model, year, transmission, body type, fuel type dan eangine
capacity. Sedangkan untul
label Y adalah price. Guna keperluan data training pada supervised machine learning, komposisi data latih 80% dari data bersih sebesar 5194 row sedangkan data
test 20% sebesar 1299 row.
Evaluasi hasil eksperimen
diukur menggunakan beberapa metrik. Pada penelitian ini, digunakan ukuran� mean absolute error (MAE) dan mean square
error (MSE)� untuk
mengukur tingkat kesalahan �(Badrul,
2016; Blessie & Karthikeyan, 2012) Kedua metrik
ini akan semakin baik jika
nilainya semakin mendekati nol. Root square (R2) juga digunakan.
Untuk R2, semakin mendekati 1 maka nilai prediksi akan semakin baik.
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
Pada metode decision tree dengan
hyperparameter pada max_dept dan min_samples_split. Dengan max_depth=15
diperoleh tingkat MAE=671632, R2=0.69 dengan waktu=0.2 detik. Sedangkan dengan
memberikan nilai pada min_samples_split=3 diperolah tingkat MAE=669839, R2=0.72
dan waktu komputasi =0.2 detik (lihat Tabel 8).
Tabel 8
Nilai akurasi
decission tree
Parameter |
|
MSE |
MAE |
R2 |
Time
(second) |
max_depth |
|
|
|
|
|
|
5 |
�6233038238890.20 |
1066653 |
0.59 |
0.2 |
|
10 |
�5404309150881.32 |
766806 |
0.65 |
0.2 |
|
15 |
�4730371646659.62 |
671632 |
0.69 |
0.2 |
|
18 |
�4730371646659.62 |
697813 |
0.68 |
0.2 |
|
20 |
�5301763819167.29 |
708552 |
0.65 |
0.2 |
min_samples_split |
|
|
|
|
|
|
2 |
4761858515075.70 |
686353 |
0.69 |
0.2 |
|
3 |
4257164376378.25 |
669839 |
0.72 |
0.2 |
|
5 |
4485489941663.47 |
697590 |
0.71 |
0.2 |
Dari hasil
simulasi pada model decision tree dengan�
beberapa nilai max_depth yang tinggi tidak selalu menunjukkan akurasi
yang baik sehingga memang harus dilakukan beberapa percobaan dengan nilai
max_depth yang bervariasi sampai ditemukan nilai max_depth yang mempunyai
akurasi yang baik. Begitupula pada� nilai
min_samples_split dilakukan percobaan dengan nilai bervariasi sampai
mendapatkan nilai akurasi yang baik.
Sedangkan dengan
menggunakan metode random forest dan melakukan hyperparameter pada n_esimators=5 diperolah
tingkat MAE=565285, R2=0.83 dan waktu=0.2 detik. Sedangkan dengan memberikan max_depth=15 diperoleh tingkat
MAE=521947, R2=0.84 dan waktu=0.2 detik (lihat Tabel 9).
Tabel 9
Nilai akurasi
random forest
Parameter |
|
MSE |
MAE |
R2 |
Time
(second) |
n_estimators |
2 |
4653747155569.72 |
682865 |
0.69 |
0.2 |
|
3 |
3270554589383.10 |
597116 |
0.79 |
0.2 |
|
5 |
2655736319179.13 |
565285 |
0.83 |
0.2 |
|
6 |
3410788263577.75 |
606339 |
0.78 |
0.2 |
max_depth |
� |
|
|
|
|
|
5 |
4051279078748.20 |
906654 |
0.73 |
0.2 |
|
10 |
2676516745266.81 |
592193 |
0.82 |
0.2 |
|
15 |
2466081929087.05 |
521947 |
0.84 |
0.2 |
|
20 |
2518294731350.67 |
521685 |
0.83 |
0.2 |
Dari hasil simulasi
ke beberapa nilai n_estimator yang tinggi tidak selalu menunjukkan akurasi yang
baik sehingga memang harus dilakukan beberapa percobaan dengan nilai
n_estimator yang bervariasi sampai ditemukan nilai n_estimator yang mempunyai
akurasi yang baik. Begitupula pada� nilai
mx_depth dilakukan percobaan dengan nilai bervariasi sampai mendapatkan nilai
akurasi yang baik
Metode yang
diusulkan, DNN, memperoleh tingkat akurasi tertinggi pada metode ini diperoleh
pada epoch =111 dengan tingkat MAE=501232,�
R2=0.88 dan waktu=0.51 detik, merupakan komputasi terlama dibandingkan
metode yang lain. Hasil akurasi dapat dilihat pada Tabel 10:
Tabel 10
Nilai akurasi
DNN
Parameter |
|
MSE |
MAE |
R2 |
Time
(second) |
epoch |
111 |
2329747618903.44 |
501232 |
0.88 |
0.51 |
|
105 |
5802740777460.38 |
790568 |
0.62 |
0.51 |
|
113 |
4006665539681.85 |
747402 |
0.74 |
0.51 |
Dari hasil
penelitian dengan model DNN dengan banyak layer dan juga epoch untuk
meningkatkan akurasi, disisi lain akan membutuhkan waktu proses yang lama. DNN
lebih cocok untuk proses data yang besar karena ada beberapa parameter yang
mengatur pembagian data saat proses dengan parameter batch, sehingga data akan
dilakukan proses secara bertahap sesuai pengaturan batch atas data yang akan
diproses sampai data selesai.
Kesimpulan
Hasil penelitian yang dilakukan diperoleh tingkat akurasi prediksi dengan menggunakan model Decision Tree dan min_samples_split=3
dihasilkan akurasi 72%
(0.72) dengan waktu proses
0.2 detik. Model Random Forest dan max_depth=15 dihasilkan akurasi 84% (0.84) dengan waktu proses 0.2 detik. Model DNN
yang kami usulkan menghasilkan
R2 0.88 dengan waktu proses
0.51 detik. Uji coba dalam penelitian ini menggunakan laptop dengan spesifikasi Processor:
Intel Core� i3-7100 CPU @ 2.40GHz, RAM: 8GHz, System Ops: windows 64 bit
Dapat disimpulkan bahwa dari hasil penelitian
dengan menggunakan Random
Forest Model lebih cepat waktu prosesnya dibandingkan Deep Neural Network dan secara
akurasi keduanya cukup baik. Namun
perlu diingat, walaupun perbedaan komputasi tidak terlalu besar karena
tipe data yang digunakan sederhana, komputasi yang lebih besar dapat
sangat mempengaruhi komputasi DNN.
Dimasa depan, menarik untuk diinvestigasi prediksi harga mobil berdasarkan faktor eksternal misalnya isu-isu lain yang tidak terkait dengan
spesifikasi mobil itu sendiri. Pada saat pandemi saat
ini terlihat bahwa isu-isu terkini,
kondisi ekonomi dan
lain-lain dapat memengaruhi
fluktuasi harga mobil.Hal ini
menarik untuk menjadi salah satu fitur dimasa depan.
BIBLIOGRAFI
Badrul, Mohammad. (2016). Optimasi Neural Network
Dengan Algoritma Genetika Untuk Prediksi Hasil Pemilukada. Bina Insani ICT
Journal, 3(1), 229�242. Google Scholar
Blessie, E. Chandra, & Karthikeyan, E. (2012). Sigmis: A feature
selection algorithm using correlation based method. Journal of Algorithms
& Computational Technology, 6(3), 385�394. Google Scholar
Botchkarev, Alexei. (2018). Performance metrics (error measures) in
machine learning regression, forecasting and prognostics: Properties and
typology. ArXiv Preprint ArXiv:1809.03006. Google Scholar
Chen, W. K. (1959). Linear Networks and Systems, Belmont, CA: Wadsworth,
1993. JU Duncombe,�Infrared Navigation�Part I: An Assessment of
Feasibility,� IEEE Trans. Electron Devices, 11, 34�39. Google Scholar
Doshi, Mital. (2014). Correlation based feature selection (CFS) technique
to predict student Perfromance. International Journal of Computer Networks
& Communications, 6(3), 197. Google Scholar
Gegic, Enis, Isakovic, Becir, Keco, Dino, Masetic, Zerina, & Kevric,
Jasmin. (2019). Car price prediction using machine learning techniques. TEM
Journal, 8(1), 113. Google Scholar
Kaur, Harleen, & Kumari,
Vinita. (2020). Predictive modelling and analytics for diabetes using a machine
learning approach. Applied Computing and Informatics. Google Scholar
Murtadho, Ali. (2020). Machine Learning Untuk Perbandingan Tingkat
Akurasi Prediksi Penyakit Diabetes Dengan Supervised Learning. Skripsi. Universitas
17 Agustus 1945 Surabaya. Google Scholar
Pandey, Abhishek, Rastogi, Vanshika, & Singh, Sanika. (2020). Car�s
Selling Price Prediction using Random Forest Machine Learning Algorithm. 5th
International Conference on Next Generation Computing Technologies (NGCT-2019). Google Scholar
Pudaruth, Sameerchand. (2014). Predicting the price of used cars using
machine learning techniques. Int. J. Inf. Comput. Technol, 4(7),
753�764. Google Scholar
S Brunda, Nimish L, Chiranthan S. dan Arbaaz Khan. (2021).
Crop Price prediction using Random Forest and Decision Tree Regression. Google Scholar
Siji George C G, B. Sumath. (2020). Grid Search Tuning of Hyperparameters
in Random Forest Classifier for Customer Feedback Sentiment Prediction. Turkish
Journal. Google Scholar
Syukron, Muhamad, Santoso,
Rukun, & Widiharih, Tatik. (2020). Perbandingan Metode Smote Random Forest
Dan Smote Xgboost Untuk Klasifikasi Tingkat Penyakit Hepatitis C Pada Imbalance
Class Data. Jurnal Gaussian, 9(3), 227�236. Google Scholar
Yusran, Yusran. (2016). Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan (Jst) Untuk
Memprediksi Hasil Nilai Un Menggunakan Metode Backpropagation. Jurnal Ipteks
Terapan, 9(4). Google Scholar
Zhang, Xingzhi, Yang, Yan, & Zhou, Zhurong. (2018). A novel credit
scoring model based on optimized random forest. 2018 IEEE 8th Annual
Computing and Communication Workshop and Conference (CCWC), 60�65. IEEE. Google Scholar
Copyright
holder: Bambang Kriswantara, Kurniawati dan Hilman F. Pardede (2021) |
First
publication right: Journal Syntax Literate |
This article
is licensed under: |