Syntax
Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN :
2548-1398
Vol.
6, No. 6, Juni 2021
�
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, PERSEPSI HARGA, DAN
KEPUASAN TERHADAP MINAT BELI ULANG DENGAN CITRA TOKO SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Agam Atylla
Andra Fahreza, Harry Soesanto
Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstract
Consumers blame the taste
of which consumers are saying when buying a product that buys. The existence of
which products by the company, then consumers can be an excellent service. This
study is in order to know and dissoes of the image of
service, price perception and value to the interest in re-buying with the image
of the store as a variable intervene at The Kurnia
Store in Karangjati, Kab.
Semarang. The data source for which this study is the primary data center.
Sample sample techniques with questionnaires by 150.
This research was processed using Structural Equation Modeling (SEM). The
results of the study alone, all hypotheses received.
Keywords:quality of service; price perception; satisfaction; re-purchase interest;
SEM
Abstrak
Kepuasan konsumen
merupakan sebuah rasa yang dimiliki oleh konsumen yang diutarakan ketika membeli sebuah produk yang dibeli. Adanya kualitas produk yang dimiliki oleh perusahaan, maka konsumen dapat diberikan sebuah layanan yang sangat baik. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dan menganalisis
pengaruh kualitas pelayanan, persepsi harga dan kepuasan terhadap minat beli ulang dengan
citra toko sebagai variable intervening pada Toko Kurnia
di Karangjati, Kabupaten
Semarang. Metode penelitian
yang digunakan yaitu kuantitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Teknik pengambilan
sampel dengan kuesioner oleh 150 responden. Penelitian ini diolah menggunakan Structural Equation
Modeling (SEM).
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa semua hipotesis di terima.
Kata kunci: kualitas
pelayanan; persepsi harga; kepuasan; minat beli ulang;
SEM
Pendahuluan
Dewasa ini persaingan semakin kompetitif
sehingga persaingan ini dapat digunakan sebagai alasan pelayanan pada
perusahaan perlu ditingkatkan. Pada zaman ini diperlukan sebuah perubahan
yang digunakan sebagai pendorong untuk meningkatkan nilai perusahaan. Maka dari
itu, individu dituntut untuk bisa dan dapat menggunakan sebuah teknologi baru.
Pangsa pasar produk merupakan sebuah cara yang dilakukan sebuah perusahaan
untuk mempengaruhi konsumen dalam menjualkan produk. Pangsa pasar digunakan
sebagai daya
tarik tersendiri bagi perusahaan yang nantinya akan digunakan sebagai marketing
yang akan dilakukan perusahaan.
Kepuasan konsumen merupakan sebuah rasa yang
dimiliki oleh konsumen yang diutarakan ketika membeli sebuah produk yang
dibeli. Adanya kualitas produk yang dimiliki oleh perusahaan, maka konsumen
dapat diberikan sebuah layanan yang sangat baik. Kepercayaan merupakan sebuah
cara untuk konsumen atau perusahaan lain mau dan dapat bergabung dan bekerja
sama dengan baik (Dwi, 2015).
Kepercayaan dapat datang kepada siapa saja dari pihak satu dengan yang lainnya
kepada pihak lain agar tidak terjadi sebuah kesalahpahaman dan meningkatkan
kepuasan konsumen.
Sebuah perusahaan harus memiliki
strategi dalam memasarkan produknya agar konsumen dapat dipertahankan
keberadaannya atau lebih ditingkatkan lagi jumlahnya. Jika konsumen merasa
puas, maka ia akan melakukan pembelian secara berulang-ulang. Untuk memberikan
kepuasan terhadap konsumen, perusahaan harus dapat menjual barang dan jasa
dengan kualitas yang paling baik dengan harga yang layak sesuai dengan apa yang
didapatkan. Perusahaan juga melakukan strategi untuk membentuk kepuasan
konsumen dengan memberikan produk dan pelayanan yang berkualitas. Dengan
kualitas yang baik mendorong konsumen untuk menjalin hubungan baik dengan
perusahaan. Dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan kepuasan konsumen
dengan meminimalkan pengalaman yang tidak mengenakkan dari konsumen. Kepuasan
konsumen dapat menciptakan kesetiaan dan loyalitas konsumen kepada perusahaan
yang memberikan kualitas memuaskan (Syahroni, Lukiana,
& Kasim, 2018).
Kualitas pelayanan telah memberikan sebuah hasil yang
baik pada pembelian ulang yang dilakukan oleh konsumen (Suryana & Dasuki, 2013). Berbagai faktor
yang mempengaruhi minat beli ulang konsumen ke arah rantai ritel toko di
Bangladesh (Akter & Ashraf, 2016).
Penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, bagian pertama
termasuk wawancara kelompok fokus untuk diidentifikasi faktor penting bagi
konsumen untuk mengunjungi kembali toko. Faktor-faktor ini adalah citra toko,
nilai yang dirasakan, dan kepuasan. Bagian kedua mencakup survei terhadap 110
pelanggan toko ritel untuk memeriksa validitas dan reliabilitas variabel dan
skala penilaian �tujuh� digunakan untuk tujuan ini.
Penelitian yang dilakukan oleh (Santikayasa &
Santika, 2019) adapun hasil
yang menunjukkan kualitas pelayanan yang signifikan dan berpengaruh positif
terhadap citra toko. Penelitian (Santikayasa &
Santika, 2019) juga menyatakan
kualitas pelayanan mempengaruhi minat pembelian. Menurut penelitian (Wu, Yeh, & Hsiao,
2011) kualitas memiliki
pengaruh terhadap citra toko. Untuk analisisnya peneliti telah menggunakan alat
statistik yaitu standar deviasi, mean, regresi, dan korelasi. Hasilnya
menemukan dua faktor yang memiliki pengaruh terhadap minat pembelian ulang
yaitu nilai yang dirasakan dan kepuasan secara signifikan berpengaruh terhadap
minat pembeli ulang dan citra pada toko tidak secara statistik dan signifikan
terkait dengan minat beli ulang. Menurut (Jiewanto, Laurens,
& Nelloh, 2012) menunjukkan
kualitas dalam� pelayanan memiliki pengaruh
terhadap citra toko. Semakin baik kualitas pelayanan akan meningkatkan citra
toko di benak konsumen, hal ini dapat dikatakan kualitas pelayanan dapat
berpengaruh terhadap citra toko.
Persepsi harga
berpengaruh positif terhadap citra restoran. Pada tingkat harga tertentu, jika manfaat yang dirasakan meningkat maka nilainya akan
meningkat pula. Apabila nilai yang dirasakan pelanggan semakin tinggi, maka akan
menciptakan citra yang baik di mata konsumen.
Penelitian yang dilakukan
oleh (Diallo, 2012) menyatakan
bahwa terdapat pengaruh antara persepsi harga terhadap citra toko. Hal ini didukung
oleh penelitian (Sutopo, Sudarwati, & Istiqomah, 2019) Penelitian
yang dilakukan oleh (Erdil, 2015) bahwa
persepsi harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap citra toko. Menurut
penelitian (Erdil, 2015), (Diallo, Burt, & Sparks, 2015) pengaruh
persepsi harga terhadap citra toko.
Penelitian dari
(Sutopo et al., 2019) memiliki
pendapat bahwa kepuasan pelanggan memiliki pengaruh positif terhadap citra restoran. Penelitian yang dilakukan oleh (Kurniawan, 2018) menyelidiki
berbagai aspek citra toko yang mempengaruhi kesan dan preferensi pembeli serta minat beli
ulang. Penelitian ini berpendapatㅤbahwa tingkat
preferensi pelanggan menentukan pengaruh pengaturan toko dalam mempelajari persepsi pelanggan tentang citra toko
akan semakin meningkatkan pengetahuan pemasar. Pemasar dapat menggunakan pengetahuan ini dalam memperoleh lebih banyak pelanggan
yang loyal dan memenuhi persyaratan
mereka dalam hal menyimpan citra
toko. Studi ini mengidentifikasi beberapa faktor yang memiliki anggapan paling penting kepada pelanggan dan menyediakan pemasar dengan kesadaran tentang unsur-unsur psikologis pelanggan yang mempengaruhi persepsi mereka. Survei dilakukan pada pelanggan di mall untuk mengidentifikasi efek dari faktor-faktor citra toko pada persepsi pelanggan.
Penelitian ini
menggunakan analisis jalur sebagai alat
analisis utama untuk melakukan evaluasi sebab akibat dan menyelidiki efek signifikan atribut gambar toko (misal: atmosfer
toko, musik, kualitas barang, layanan, harga, dan kenyamanan) pada persepsi pelanggan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pelanggan mengintegrasikan semua isyarat dan pesan yang telah mereka terima
dan berpengalaman di toko,
di samping persepsi mereka sendiri tentang pentingnya dimensi gambar toko. Penelitian ini meneliti pengaruh
faktor signifikan citra toko terhadap
persepsi pelanggan di perusahaan dalam konteks Malaysia. Penelitian yang
dilakukan oleh (Silva & Giraldi, 2010) menunjukkan
bahwa kepuasan berpengaruh terhadap citra toko.
Hal ini juga didukung
oleh penelitian (Diallo et al., 2015) serta
(Sparks, 2014) yang berpendapat
adapun pengaruh antara kepuasan terhadap citra toko. Semakin� tinggi
kepuasan maka akan meningkatkan citra toko di benak
konsumen, sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan berpengaruh terhadap citra toko. Menurut
penelitian (Suryana & Dasuki, 2013) menyatakan
citra toko berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang. Artinya
apabila citra toko makin baik
maka akan meningkatkan minat beli ulang.
Penelitian (Viswanathan et al., 2017) menyediakan
dan menguji model terintegrasi
yang meneliti dua konstruk kualitas hubungan (kepuasan pelanggan secara keseluruhan, identifikasi pelanggan-perusahaan) sebagai variabel perantara antara persepsi kualitas layanan penginapan wisatawan Tiongkok dan dua hasil (minat pembelian
kembali, kesejahteraan subjektif). Hasil penelitian terhadap tamu hotel Cina Domestik (n = 451) memberikan dukungan untuk model yang diusulkan. Secara khusus, hasil menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan secara keseluruhan sepenuhnya memediasi hubungan antara persepsi kualitas layanan dan minat pembelian kembali dan kesejahteraan subjektif masing-masing. Identifikasi
pelanggan perusahaan secara parsial memediasi hubungan antara persepsi kualitas layanan dan minat pembelian kembali atau minat
beli ulang dan kesejahteraan subjektif.
Citra toko berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat beli ulang (Santikayasa & Santika, 2019) dan (Yulianti, Sjahruddin, & Tahir, 2017). (Naveed & Irfan, 2019) dan (Surjaatmadja & Purnawan, 2018) bahwa
citra toko berpengaruh terhadap minat beli ulang.
(Erdil, 2015) bahwa
citra toko berpengaruh terhadap minat beli ulang.
Semakin baik
kualitas pelayanan maka akan meningkatkan
minat beli ulang. Penelitian yang dilakukan oleh (Santikayasa & Santika, 2019) dan (Yulianti et al., 2017) menunjukkan
bahwa citra toko berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli ulang. Penelitian
yangㅤdilakukan oleh (Naveed & Irfan, 2019) dan (Surjaatmadja & Purnawan, 2018) bahwa
kualitas pelayanan berpengaruh terhadap minat beli ulang.
Penelitian yang dilakukan
oleh (Erdil, 2015) bahwa
kualitas pelayanan berpengaruh terhadap minat beli ulang.
Semakin baik kualitas pelayanan maka akan meningkatkan
minat beli ulang di benak konsumen, sehingga dapat dikatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap minat beli ulang.
Penelitian yang dilakukan
(Suryana & Dasuki, 2013) menyatakan
bahwa persepsi harga berpengaruh signifikan dan positif terhadap� keputusan pembelian konsumen dan minat beli ulang. Apabila
persepsi harga makin baik dalam
arti harga terjangkau maka akan meningkatkan
minat beli ulang.
Penelitian (Viswanathan et al., 2017) kualitas
hubungan (kepuasan pelanggan secara keseluruhan, identifikasi pelanggan-perusahaan) sebagai variabel perantara antara persepsi kualitas layanan penginapan wisatawan Tiongkok dan dua hasil (minat pembelian
kembali, kesejahteraan subjektif). Hasil penelitian terhadap tamu hotel Cina domestik (n = 451) memberikan dukungan untuk model yang diusulkan. Secara khusus, hasil menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan secara keseluruhan sepenuhnya memediasi hubungan antara persepsi kualitas layanan dan minat pembelian kembali dan kesejahteraan subjektif masing-masing. Identifikasi
pelanggan perusahaan secara parsial memediasi persepsi kualitas pembelian kembali atau minat
beli ulang dan kesejahteraan subjektif.
Melakukan penelitian
dan menyimpulkan bahwa ada pengaruh positif
persepsi harga terhadap minat pembelian pada produk Bio Organik di Supermarket SuperIndo
Yogyakarta (Luftiani, 2016). Hal ini
juga didukung oleh penelitian
yang dilakukan oleh (Afifah, 2018) juga menyatakan
bahwa persepsi harga berpengaruh signifikan terhadap minat pembelian. Penelitian yang dilakukan oleh (Suhaily & Soelasih, 2017) dan (Diallo et al., 2015) yang menunjukkan
bahwa persepsi harga memiliki pengaruh terhadap minat beli ulang.
Penelitian yang dilakukan
oleh (Yulianti et al., 2017) dan (Afifah, 2018) menyatakan
bahwa kepuasan pelanggan memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli ulang
pelanggan. Penelitian yang dilakukan oleh (Nilsson & Wall, 2017) menunjukkan
bahwa kepuasan memiliki pengaruh yang positif terhadap minat beli ulang.
Penelitian yang dilakukan
oleh (Herjanto & Amin, 2020) menunjukkan
bahwa kepuasan berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang. Penelitian
yang dilakukan oleh (Garc�a Garc�a, 2020) juga menunjukkan
adanya pengaruh antara kepuasan terhadap minat beli.
Beberapa penelitian
terdahulu memiliki kesamaan dengan penelitian ini yakni, meneliti objek yang sama tantang pengaruh terhadap citra toko sebagai variabel
intervening. Perbedaan dengan
penelitian ini adalah pada metode yang digunakan yaitu kuantitatif, sedangkan metode dari penelitian
terdahulu menggunakan teknik variabel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas pelayanan, persepsi harga dan kepuasan terhadap minat beli ulang dengan
citra toko sebagai variable
intervening pada Toko Kurnia di Karangjati, Kabupaten Semarang.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif. Kuantitatif merupakan sebuah data yang dipakai pada penelitian yang artinya sebuah pengolahan dari angka atau berupa
matematika. Sumber data merupakan data dari hasil penelitian (Sugiyono, 2010). Data primer yang diolah merupakan data dari konsumen Toko
Kurnia (Sugiyono, 2010). Data primer merupakan data yang dihasilkan langsung oleh penelitian. Sampel dapat diartikan sebagai bagian dari populasi. Pengambilan penelitian ini disebut dengan
sampling (Sugiyono, 2010). Kriteria
pada pengambilan sampel adalah:
1. Konsumen Toko
Kurnia minimal bertransaksi
3 kali dalam 3 bulan terakhir.
2. Konsumen yang mau
mengisi kuesioner.
Minimal jumlah sampel
= Jumlah
indikator x 5 atau 10
= 15 x 10
= 150 responden
Penelitian
ini menggunakan sampel 150 responden dengan perhitungan jumlah responden minimal pada jumlah yang sudah dihitung dengan rumus sebelumnya.
Gambar
1
Kerangka Pikir
1.
Uji Validitas
Uji validitas di sebuah penelitian didefinisikan mengenai isi maupun
arti yang sebenarnya dapat diukur untuk suatu
derajat ketetapan alat ukur penelitian.
Untuk menggunakan Uji validitas dapat mengetahui apakah kuesioner dapat mengungkap data-data yang ada
pada beberapa variabel penelitian secara benar. Apabila nilai r hitung > r tabel artinya kuesioner
tersebut valid hal ini merupakan uji validitas yang dilakukan. Saat produk diajukan
hal ini dapat
menguji keakuratan hal ini adalah
istilah yang digunakan oleh
Karl Pearson (Ghozali, 2017).
Keterangan:
r = korelasi koefisien
n = sampel
x = indikator tingkat skor
y = indikator total skor
a.
R hitung
> r tabel adalah valid
b.
R hitung
> r tabel artinya tidak valid
2.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan uji tentang derajat ketetapan, keakuratan, atau ketelitian yang ditunjukkan oleh instrument penelitian.
Peneliti menggunakan Alpha
Cronbach dengan perhitungan
komputer menggunakan
program SPSS, hal ini untuk mencari reliabilitas
pada penelitian ini. Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan melihat koefisien Cronbach Alpha
yang memiliki syarat yaitu apabila nilainya
≥ 0,50 maka dinyatakan
reliabel (Ghozali, 2017).
3.
Structural Equation Modelling
(SEM)
Pada penelitian kali ini pengolahan statistik menggunakan SEM. Adapun lima tahapan
yang harus dilaluui untuk analisis SEM (Sartono &
Respati, 2021)
yaitu:
a.
Spesifikasi
model, mengembangkan model terlebih
dahulu pada masalah yang ada pada hipotesis penelitian.
b.
Identifikasi
model, tahap ini ditujukan agar mengatahui nilai pada variabel penelitian.
c.
Estimasi
model, modelnya adalah:
�Variabel Endogen = Variabel
Eksogen + Variabel Endogen
+ Error�
Hasil dan Pembahasan
1.
Konstruk
Eksogen (CFA Model 1)
Konstruk
confirmatory factor analysis atau CFA
model 1 dibentuk dari 3 variabel laten yaitu mengenai dimensi-dimensi kualitas pelayanan, persepsi harga,� kepuasan
dengan total sebanyak 14 indikator. Hasil confirmatory factor analysis untuk konstruk CFA model 1 yakni:
Gambar
2
Hasil
CFA Konstruk Eksogen
Dengan memperoleh nilai standardized loading factor dari
tiap-tiap dimensi, maka didapatkan pula kemaknaan dari setiap dimensi yang
terekstasi dalam bentuk variabel laten. Variabel laten yang terekstrasi dengan
cukup baik ditandai dengan diperolehnya nilai loading factor yang
≥ 0,5.
Tabel 1
Hasil Pengujian Konstruk Variabel Eksogen
Indeks Goodness of Fit |
Cut off Value |
Hasil Analisa |
Evaluasi Model |
Chi-Square |
Diharapkan kecil |
28,092 |
Baik |
Probability |
≥ 0,05 |
0,060 |
Baik |
RMSEA |
≤ 0,08 |
0,018 |
Baik |
GFI |
≥ 0,90 |
0,917 |
Baik |
AGFI |
≥ 0,90 |
0.940 |
Baik |
TLI |
≥ 0,95 |
0,954 |
Baik |
CFI |
≥ 0,95 |
0,965 |
Baik |
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2021
Tabel 2
Confirmatory Factor Analisis
Konstruk Eksogen
Estimate |
S.E. |
C.R. |
P |
Label |
|||
KP1 |
<--- |
Kualitas_Pelayanan |
1.000 |
||||
KP2 |
<--- |
Kualitas_Pelayanan |
1.031 |
.119 |
8.686 |
*** |
par_1 |
KP3 |
<--- |
Kualitas_Pelayanan |
.906 |
.103 |
8.784 |
*** |
par_2 |
KP4 |
<--- |
Kualitas_Pelayanan |
.704 |
.097 |
7.247 |
*** |
par_3 |
KP5 |
<--- |
Kualitas_Pelayanan |
.995 |
.114 |
8.760 |
*** |
par_4 |
PH4 |
<--- |
Persepsi_Harga |
1.000 |
||||
PH3 |
<--- |
Persepsi_Harga |
1.311 |
.161 |
8.150 |
*** |
par_5 |
PH2 |
<--- |
Persepsi_Harga |
1.216 |
.202 |
6.028 |
*** |
par_6 |
PH1 |
<--- |
Persepsi_Harga |
1.618 |
.222 |
7.301 |
*** |
par_7 |
K5 |
<--- |
Kepuasan |
1.000 |
||||
K4 |
<--- |
Kepuasan |
.848 |
.099 |
8.610 |
*** |
par_8 |
K3 |
<--- |
Kepuasan |
.705 |
.109 |
6.496 |
*** |
par_9 |
K2 |
<--- |
Kepuasan |
1.109 |
.113 |
9.850 |
*** |
par_10 |
K1 |
<--- |
Kepuasan |
1.007 |
.113 |
8.940 |
*** |
par_11 |
Sumber:
Hasil Penelitian Tahun 2021
Pengujian pada measurement model dari konstruk variabel eksogen
menunjukkan hasil yang menyatakan bahwa tidak terdapat loading factor
yang bernilai ≤0,50, hal ini menunjukkan seluruh indikator memiliki
validitas konvergen yang baik.
2.
Konstruk Endogen (CFA Model 2)
Konstruk CFA model dibentuk dari 2 variabel laten yaitu citra toko dan
minat beli dengan total 10 indikator. Hasil CFA untuk konstruk variabel endogen
diperoleh yakni:
Gambar 3
Hasil CFA Konstruk Endogen
Dengan memperoleh nilai standardized loading factor dari
tiap-tiap dimensi maka didapatkan pula kemaknaan dari setiap dimensi yang
terekstasi dalam bentuk variabel laten. Variabel laten yang terekstrasi dengan
cukup baik ditandai dengan diperolehnya nilai loading factor ≥0,5.
Tabel 3
Hasil Pengujian Konstruk Variabel Endogen
Indeks Goodness of Fit |
Cut off Value |
Hasil Analisa |
Evaluasi Model |
Chi-Square |
Diharapkan kecil |
18,251 |
Baik |
Probability |
≥ 0,05 |
0,061 |
Baik |
RMSEA |
≤ 0,08 |
0,029 |
Baik |
GFI |
≥ 0,90 |
0,974 |
Baik |
AGFI |
≥ 0,90 |
0.996 |
Baik |
TLI |
≥ 0,95 |
0,973 |
Baik |
CFI |
≥ 0,95 |
0.954 |
Baik |
Sumber: Hasil Penelitian Tahun
2021
Tabel 4
Confirmatory Factor Analisis
Konstruk Endogen
Estimate |
S.E. |
C.R. |
P |
Label |
|||
CT1 |
<--- |
Citra_Toko |
1.000 |
||||
CT2 |
<--- |
Citra_Toko |
.916 |
.073 |
12.501 |
*** |
par_1 |
CT3 |
<--- |
Citra_Toko |
.950 |
.075 |
12.685 |
*** |
par_2 |
CT4 |
<--- |
Citra_Toko |
.890 |
.074 |
12.099 |
*** |
par_3 |
CT5 |
<--- |
Citra_Toko |
.710 |
.076 |
9.382 |
*** |
par_4 |
MB1 |
<--- |
Minat Beli_Ulang |
1.000 |
||||
MB2 |
<--- |
Minat Beli_Ulang |
1.159 |
.183 |
6.319 |
*** |
par_5 |
MB3 |
<--- |
Minat Beli_Ulang |
1.334 |
.195 |
6.856 |
*** |
par_6 |
MB4 |
<--- |
Minat Beli_Ulang |
1.483 |
.207 |
7.158 |
*** |
par_7 |
MB5 |
<--- |
Minat Beli_Ulang |
1.177 |
.173 |
6.812 |
*** |
par_8 |
Sumber:
Hasil Penelitian Tahun 2021
Pengujian pada measurement model dari konstruk Endogen menunjukkan
hasil yang menyatakan bahwa tidak terdapat loading factor yang bernilai
≤0,50, hal ini menunjukkan seluruh indikator memiliki validitas konvergen
yang baik.
3.
Asumsi SEM
Untuk mendapatkan asumsi yang baik maka setiap model SEM yang digunakan
pun harus baik. Dalam pembahasan model pengujian pada masing-masing hipotesis,
maka terlebih dahulu akan dilihat asumsi dari SEM yang ada.
a.
Evaluasi
Normalitas Data
Evaluasi normalitas data dilakukan melalui pengamatan pada nilai skewness
data yang digunakan, jika di dapatkan nilai CR pada skewness data masuk
pada rentang antara � 2.58. Pada tabel berikut tampak hasil pengujian
normalitas data:
Tabel 5
Uji Normalitas Data
Variable |
min |
max |
skew |
c.r. |
kurtosis |
c.r. |
MB5 |
2.000 |
5.000 |
-.763 |
-3.814 |
-.440 |
-1.100 |
MB4 |
1.000 |
5.000 |
-.843 |
-4.213 |
.379 |
.947 |
MB3 |
1.000 |
5.000 |
-.991 |
-4.955 |
.857 |
2.141 |
MB2 |
2.000 |
5.000 |
-.987 |
-4.934 |
.002 |
.004 |
MB1 |
2.000 |
5.000 |
-1.056 |
-5.278 |
-.143 |
-.358 |
CT5 |
1.000 |
5.000 |
-1.597 |
-7.987 |
.070 |
.675 |
CT4 |
1.000 |
5.000 |
-1.359 |
-6.794 |
.123 |
.309 |
CT3 |
2.000 |
5.000 |
-1.003 |
-5.013 |
.018 |
.044 |
CT2 |
2.000 |
5.000 |
-.985 |
-4.927 |
.209 |
.523 |
CT1 |
1.000 |
5.000 |
-.997 |
-4.986 |
.693 |
1.732 |
K1 |
1.000 |
5.000 |
-.723 |
-3.617 |
.222 |
.555 |
K2 |
1.000 |
5.000 |
-.775 |
-3.873 |
-.025 |
-.062 |
K3 |
2.000 |
5.000 |
-1.045 |
-5.225 |
.141 |
.351 |
K4 |
2.000 |
5.000 |
-.641 |
-3.206 |
-.401 |
-1.002 |
K5 |
2.000 |
5.000 |
-.637 |
-3.187 |
-.175 |
-.438 |
PH1 |
1.000 |
5.000 |
-.649 |
-3.247 |
-.411 |
-1.027 |
PH2 |
1.000 |
5.000 |
-1.205 |
-6.024 |
1.556 |
.890 |
PH3 |
2.000 |
5.000 |
-1.055 |
-5.274 |
.022 |
.055 |
PH4 |
2.000 |
5.000 |
-1.131 |
-5.657 |
.720 |
1.800 |
KP5 |
1.000 |
5.000 |
-.984 |
-4.919 |
.726 |
1.815 |
KP4 |
2.000 |
5.000 |
-1.289 |
-6.445 |
.673 |
1.683 |
KP3 |
2.000 |
5.000 |
-.701 |
-3.503 |
-.406 |
-1.014 |
KP2 |
1.000 |
5.000 |
-.848 |
-4.242 |
.312 |
.779 |
KP1 |
1.000 |
5.000 |
-.735 |
-3.675 |
.296 |
.739 |
Multivariate |
2.010 |
3.338 |
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2021
Nilai CR yang berada di atas �2,58 meskipun ada beberapa observe variabel
tidak terdistribusi normal, tampak bahwa hampir seluruh observed variabel
terdistribusi normal secara univariate, dimana hal tersebut dihasilkan
dari evaluasi normalitas dimana kriteria critical ratio skewness value
dan kurtosis value digunakan. Di sisi lain hasil uji normalitas secara
multivariate menunjukkan nilai CR sebesar 2,010. Nilai ini bernilai lebih
rendah dari nilai 2,58 sebagaimana disyaratkan.
b.
Evaluasi atas
Kriteria Goodeness of Fit Model
Pengujian dengan menggunakan Chi-square, CFI, TLI, CMIN/DF, dan RMSEA
yang hasilnya diharapkan masuk dalam rentang nilai yang diinginkan, dapat
digunakan untuk mengevaluasi kelayakan full model SEM, walaupun GFI dan
AGFI masih diterima secara marginal, seperti tabel dibawah ini:
Tabel 6
Goodness of Fit Indeks
untuk Full Model
Goodness of Fit Indeks |
Kriteria |
Hasil
Analisis |
Evaluasi
Model |
|
AGFI GFI NFI CFI RMSEA Chi-Square Probability |
> 0.90 > 0.90 > 0.90 > 0.90 < 0.70 < 124.6 > 0.05 |
0,978 0,940 0,967 0,941 0,102 112,35 0,060 |
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik |
|
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2021
Dilihat nilai uji kelayakan dari full model
sudah memenuhi standar uji kriteria goodness of fit seperti AGFI
memiliki nilai 0,978> 0,90, GFI memiliki nilai 0,940> 0,90, NFI memiliki
nilai 0,967> 0,90, CFI memiliki nilai sebesar 0,941> 0,90, dan nilai
RMSEA 0,102< 0,70. Dari keseluruhan uji yang dilakukan sudah memenuhi
kriteria. Maka disimpulkan semua uji dinyatakan memiliki model yang baik atau
fit.
c.
Pengujian SEM
Didapatkannya model yang tepat maka dilakukan pengujian parameter sebagaimana yang
dihipotesiskan dapat diinterpretasikan. Uji kesesuaian dan uji statistik dilakukan untuk mendapatkan analisis hasil
pengolahan data pada tahap full model SEM. Berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan sebagai berikut:
Gambar 4
SEM Full Model
Tabel 7
Estimasi Parameter Regression Weights
Estimate |
S.E. |
C.R. |
P |
Label |
|||
Citra_Toko |
<--- |
Persepsi_Harga |
1.350 |
.611 |
2.209 |
.047 |
par_20 |
Citra_Toko |
<--- |
Kualitas_Pelayanan |
1.425 |
.470 |
3.031 |
.030 |
par_22 |
Citra_Toko |
<--- |
Kepuasan |
1.407 |
.510 |
2.758 |
.045 |
par_23 |
Minat Beli_Ulang |
<--- |
Citra_Toko |
.495 |
.226 |
2.184 |
.043 |
par_21 |
Minat Beli_Ulang |
<--- |
Persepsi_Harga |
1.772 |
.847 |
2.091 |
.049 |
par_24 |
Minat Beli_Ulang |
<--- |
Kualitas_Pelayanan |
1.784 |
.663 |
2.689 |
.046 |
par_25 |
Minat Beli_Ulang |
<--- |
Kepuasan |
1.780 |
.448 |
3.966 |
.025 |
par_26 |
Sumber:
Hasil Penelitian Tahun 2021
Selanjutnya, dilakukan uji hipotesis yang mengacu pada nilai Critical
Ratio (CR) dan tingkat signifikan atau Probability (P) pada regression weight, dimana nilai c.r.
≥ 1,96 dan signifikan ≤ α = 0,05 sebagai syarat hipotesis
diterima.
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk� menganalisis pada citra toko dan persepsi
harga, untuk� menganalisis pada citra toko dan persepsi
harga. Untuk� menganalisis pada citra
toko pada kepuasan untuk� menganalisis
minat beli
pada citra toko. Untuk� menganalisis beli
ulang pada kualitas, untuk� menganalisis
beli ulang pada persepsi harga, untuk�
menganalisis beli ulang terhadap kepuasan. Kualitas pelayanan
merupakan faktor selanjutnya yang dianggap mampu mempengaruhi minat beli ulang.
Persaingan pasar yang semakin ketat, membuat banyak perusahaan membicarakan
tentang kualitas dimana menurut mereka kualitas layanan mereka adalah yang
terbaik. Selain itu kepedulian terhadap kualitas layanan, menjadi alasan untuk
mencari hati konsumen. Di lain pihak, dengan ekspektasi mereka
sesuai dengan keinginan mereka dan sesuai dengan apa yang telah
digembar-gemborkan. Toko kelontong merupakan pesaing toko retail seperti
Alfamart, seperti halnya adanya pertumbuhan market share dan penjualan
Alfamart mengalami peningkatan menunjukkan potensi pasar di industri ini
potensial tinggi.
BIBLIOGRAFI
Afifah, Nada. (2018). Pengaruh
Customer Delight Terhadap Loyalitas Pelanggan Yang Dimediasi Oleh Brand Trust
Pada Nasabah Pt. Bank Syariah Mandiri Di Banda Aceh. Banda Aceh: Etd
Unsyiah. Diakses dari
https://etd.unsyiah.ac.id/index.php?p=show_detail&id=43591 Google
Scholar
Akter, Shamima, & Ashraf, Emtenan.
(2016). Factors Affecting Repurchase Intention Of Customers: In The Context Of
Retail Chain Store Industry In Bangladesh. European Journal Of Business And
Management, 8(32), 40�47. Google
Scholar
Diallo, Mbaye Fall. (2012). Effects Of
Store Image And Store Brand Price-Image On Store Brand Purchase Intention:
Application To An Emerging Market. Journal Of Retailing And Consumer
Services, 19(3), 360�367. Google
Scholar
Diallo, Mbaye Fall, Burt, Steve, &
Sparks, Leigh. (2015). The Influence Of Image And Consumer Factors On Store
Brand Choice In The Brazilian Market: Evidence From Two Retail Chains. European
Business Review. Journal of Retailing and Consumer Services 19 (3), 360-367. Google
Scholar
Dwi, Florentinus Bigar Anung Anandita
Sumarno. (2015). Analisis Pengaruh Kepercayaan, Keamanan, Kualitas Pelayanan,
Dan Persepsi Akan Risiko Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Situs Jejaring
Sosial. Jurnal Ekonomi Dan Kewirausahaan, 15(2), 203-207. Google
Scholar
Erdil, T. Sabri. (2015). Effects Of
Customer Brand Perceptions On Store Image And Purchase Intention: An
Application In Apparel Clothing. Procedia-Social And Behavioral Sciences,
207, 196�205. Google
Scholar
Garc�a Garc�a, Alejandro. (2020). Guerra
Comercial Usa-China: Efectos En Los Principales Tipos De Cambio. Espanol.
Dikutip dari https://eprints.ucm.es/61446/ Google
Scholar
Ghozali, Imam. (2017). Pengaruh Motivasi
Kerja, Kepuasan Kerja Dan Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Banjar. Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, 3(1),
130-137. Google
Scholar
Herjanto, Halimin, & Amin, Muslim.
(2020). Repurchase Intention: The Effect Of Similarity And Client Knowledge. International
Journal Of Bank Marketing. Vol. 38 No. 6, pp. 1351-1371.
https://doi.org/10.1108/IJBM-03-2020-0108. Google
Scholar
Jiewanto, Angela, Laurens, Caroline, &
Nelloh, Liza. (2012). Influence Of Service Quality, University Image, And
Student Satisfaction Toward Wom Intention: A Case Study On Universitas Pelita
Harapan Surabaya. Procedia-Social And Behavioral Sciences, 40,
16�23. Google
Scholar
Kurniawan, Brahma Wahyu. (2018). Lingkungan
Toko Terhadap Kepuasan Konsumen Dalam Berbelanja. Akutansi Bisnis &
Manajemen (Abm), 25(1), 1�11. Google Scholar
Luftiani, Eva Inayah. (2016). Pengaruh
Persepsi Kualitas, Citra Merek, Dan Persepsi Harga Terhadap Minat Pembelian
Pada Produk Merek Toko (Studi Kasus Pada Konsumen Bio Organik Di Supermarket
Superindo Yogyakarta). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta. Dikutip dari
http://eprints.uny.ac.id/32072/1/EvaInayahLuftiani_12808144067.pdf. Google
Scholar
Naveed, Rana Tahir, & Irfan, Muhammad.
(2019). The Effect Of General Banking Information Technology System On
Customers�satisfaction With The Moderating Effect Of Customer Trust: An
Empirical Study From Pakistani Commercial (Islamic) Banks. Al-Qalam, 24(1),
387�401. Google
Scholar
Nilsson, Johanna, & Wall, Olle. (2017).
Online Customer Experience, Satisfaction And Repurchase Intention For Online
Clothing Retailing. Sweden: University of Gothenburg. Google
Scholar
Santikayasa, I. Made Ari, & Santika, I.
Wayan. (2019). Peran Citra Toko Dalam Memediasi Pengaruh Kualitas Pelayanan
Terhadap Niat Beli Ulang Konsumen. E-Jurnal Manajemen, 8(2),
1144�1174. Google
Scholar
Sartono, Savitri, & Respati, Harianto.
(2021). Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Dan Sistem Tanggung Renteng
Terhadap Perilaku Anggota Yang Berdampak Kepada Keamanan Usaha Di Koperasi
Setia Budi Wanita Malang. Jurnal Riset Inspirasi Manajemen Dan Kewirausahaan,
5(1), 58�66. Google
Scholar
Silva, Tarsis Souza, & Giraldi, Janaina
De Moura Engracia. (2010). The Influence Of Store Image On Customer
Satisfaction: A Case Study Of A Shoe Store. Brazilian Business Review, 7(2),
60�77. Google
Scholar
Sparks, Leigh. (2014). 07 Tesco�s Supply
Chain Management. Logistics And Retail Management: Emerging Issues And New
Challenges In The Retail Supply Chain, 149. Google
Scholar
Sugiyono, Sugiyono. (2010). Metode
Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Dan R&D. Alfabeta Bandung. Google
Scholar
Suhaily, Lily, & Soelasih, Yasintha.
(2017). What Effects Repurchase Intention Of Online Shopping. International
Business Research, 10(12), 113�122. Google
Scholar
Surjaatmadja, Surachman, & Purnawan,
Daruendra. (2018). Store Image, Service Quality, And Familiarity On Purchase
Intention Of Private Label Brand In Indonesia. International Review Of
Management And Marketing, 8(1), 79�85. Google
Scholar
Suryana, Popo, & Dasuki, Eliyandi
Sumar. (2013). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Dan
Implikasinya Pada Minat Beli Ulang. Trikonomika, 12(2), 190�200. Google
Scholar
Sutopo, Eko, Sudarwati, Sudarwati, &
Istiqomah, Istiqomah. (2019). Pengaruh Manajemen Mutu Dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Di Rsud Kabupaten Karanganyar. Jurnal
Ilmiah Edunomika, 3(01). Doi: http://dx.doi.org/10.29040/jie.v3i01.451.
Google Scholar
Syahroni, Imam, Lukiana, Ninik, &
Kasim, Kasno T. (2018). Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Kualitas Layanan
Terhadap Kepuasan Konsumen. Proceedings Progress Conference, 1(1),
206�212. Google
Scholar
Viswanathan, Vijay, Hollebeek, Linda D.,
Malthouse, Edward C., Maslowska, Ewa, Jung Kim, Su, & Xie, Wei. (2017). The
Dynamics Of Consumer Engagement With Mobile Technologies. Service Science,
9(1), 36�49. Google
Scholar
Wu, Paul C. S., Yeh, Gary Yeong Yuh, &
Hsiao, Chieh Ru. (2011). The Effect Of Store Image And Service Quality On Brand
Image And Purchase Intention For Private Label Brands. Australasian
Marketing Journal (Amj), 19(1), 30�39. Google
Scholar
Yulianti, Luli, Sjahruddin, Herman, &
Tahir, Bungatang. (2017). Implementasi Customer Relationship Management (CRM)
Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan Pengguna Smartphone Android Merek
Samsung. Center for Open Science. Doi: 10.31219/osf.io/dvb48. Google
Scholar
Copyright holder: Agam Atylla
Andra Fahreza, Harry Soesanto (2021) |
First publication right: |
This article is licensed
under: |