Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN :
2548-1398
Vol.
6, No. 6, Juni 2021
�
ANALISIS KONSERVASI DAN EFISIENSI ENERGI PADA TOWER
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA BERDASARKAN SERTIFIKASI GREEN BUILDING
INDONESIA
Citra Indriyati, Arifin Daud, Reky Prima
Universitas Sriwijaya (UNSRI) Palembang, Sumatera, Indonesia
Email: [email protected], [email protected],
[email protected]
Abstract
At this time the energy crisis became one of the hot issues as technology
developed. Entering the 20th century, energy grew larger in aspects. However,
knowing the greater energy is not balanced with energy. Everywhere the energy
of the population energizes the population modernizing civilization. Every day,
electrical use equipment such as air conditioners, computers, lamps,
refrigerators, dispensers, televisions and all devices there kelang energy to smooth what was past. The purpose of this
research is for analysts at the Sriwijaya University
Energy Conservation Tower located Green Building Indonesia certification and
energy efficiency at the Faculty of Law, Sriwijaya
University is located Green Building Indonesia certification. The method of
research which is the way literature literature with
the collection of research data is done by means of primary data collection and
second data. As a result of this research conducted an event, Tower Faculty of
Law Sriwijaya University got 14 out of 36 points with
conservation energy of 38.8% of any size. A good point point
is good is only on one efficiency criteria that dig build a good name of
energy, so it can be said that tower law faculty with good conservation energy
that points points acquisition has not reached the
maximum points.
Keywords:� tower;energy; conservation and efficiency
Abstrak
Pada saat
ini krisis energi telah menjadi
salah satu isu hangat seiring dengan berkembangnya kemajuan teknologi. Memasuki abad ke-20, kebutuhan energi menjadi semakin besar dalam berbagai
aspek. Namun, kebutuhan akan energi yang semakin besar tidak diimbangi
dengan persediaan energi yang memadai. Penyebab peningkatan kebutuhan energi adalah pertumbuhan penduduk serta modernisasi peradaban. Setiap hari, penggunaan
peralatan listrik seperti air conditioner, komputer,
lampu, lemari es, dispenser,
televisi dan semua perangkat tersebut memerlukan energi untuk beroperasi sebagaimana dibutuhkan. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk menganalisis konservasi energi pada Tower Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya
berdasarkan sertifikasi Green
Building Indonesia dan menganalisis efisiensi energi pada Tower Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya
berdasarkan sertifikasi Green
Building Indonesia. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode studi literatur
dengan teknik pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan
cara mengumpulkan data
primer dan data sekunder. Hasil dari
Penelitian ini menunjukkan bahwa Tower Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya
mendapatkan 14 dari 36 poin dengan konservasi
energi sebesar 38,8% penerapan yang telah dilakukan. Poin terbesar yang dihasilkan hanya terdapat pada satu kriteria yaitu
efisiensi yang dioptimalkan
membangun kinerja energi, sehingga dapat dikatakan bahwa Tower Fakultas Hukum belum menerapkan konservasi energi dengan baik karena
persentase perolehan poin belum mencapai
poin maksimal.
Kata Kunci: tower; energi;
konservasi dan efisiensi
Pendahuluan
Pada saat ini
krisis energi telah menjadi salah satu isu hangat seiring dengan berkembangnya
kemajuan teknologi. Memasuki abad ke-20, kebutuhan energi menjadi semakin besar
dalam berbagai aspek. Namun, kebutuhan akan energi yang semakin besar tidak
diimbangi dengan persediaan energi yang memadai. Penyebab peningkatan kebutuhan
energi adalah pertumbuhan penduduk serta modernisasi peradaban. Setiap hari,
penggunaan peralatan listrik seperti air conditioner, komputer, lampu,
lemari es, dispenser, televisi dan semua perangkat tersebut memerlukan energi
untuk beroperasi sebagaimana dibutuhkan. Penggunaan energi yang berlebihan dan
kurang bijaksana tersebut menyebabkan pemanasan global (Prima &
Indriyati, 2020).
Pemanasan global merupakan kondisi
peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi akibat konsentrasi gas rumah kaca
serta penggunaan sumber energi yang kurang bijaksana dan berlebihan (Prima &
Indriyati, 2020). Oleh
karena itu, salah satu upaya untuk mengurangi isu energi yang menyebabkan
pemanasan global adalah dengan melakukan konservasi energi guna mengurangi
konsumsi energi yang berlebihan dan efisiensi energi sebagai penggunaan energi
secara efisien dengan energi yang lebih sedikit berdasarkan sertifikasi green
building (Tiagas, 2017).
Green building merupakan
solusi yang tepat untuk menanggulangi krisis energi yang terjadi di mana
standar Greenship sebagai sertifikasi utama dan EDGE sebagai pendukung
sertifikasi utama. Penerapan konsep green building juga tidak
hanya diterapkan pada bangunan yang berfungsi sebagai perkantoran namun juga
diterapkan pada bangunan yang berfungsi sebagai fasilitas pendidikan. Pada
fasilitas pendidikan penerapan konsep green building telah dilakukan
dalam upaya menciptakan green campus (Vujic et al., 2019).
Green campus yang diterapkan
pada perguruan tinggi merupakan bagian konsep green building� yang�
memiliki kriteria peringkat�
penilaian. Menurut� peringkat yang
ditentukan oleh UI Green Metrick World University, Universitas Sriwijaya tidak
memasuki peringkat dari 72 perguruan tinggi yang menerapkan green campus
di Indonesia (Kanakoudis,
Papadopoulou, & Tsitsifli, 2015). Untuk
mewujudkan green campus pada Universitas Sriwijaya maka diperlukan
penerapan konsep green building di dalamnya, penerapan ini dapat
dilakukan pada salah satu bangunan yang ada (Abdul-Azeez & Ho, 2015).
Adapun fakultas yang dilakukan upaya
penerapan konsep green building dalam penelitian ini adalah Tower Fakultas
Hukum yang merupakan bangunan tinggi dengan delapan lantai (Nasional, 2011a). Konsep
green building diperlukan oleh Tower Fakultas Hukum dalam mengurangi
konsumsi energi yang berlebihan. Untuk mengurangi konsumsi energi yang
berlebihan, maka analisis konservasi dan efisiensi energi pada Tower Fakultas
Hukum penting untuk dilakukan berdasarkan sertifikasi Green Building
Indonesia (Nasional, 2011b).
Tujuan penelitian ini
adalah untuk menganalisis
konservasi energi pada Tower Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya berdasarkan
sertifikasi Green Building Indonesia. Menganalisis
efisiensi energi pada Tower Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya berdasarkan
sertifikasi Green Building Indonesia.
Metode Penelitian
Penelitian mengenai
konservasi dan efisiensi energi dilakukan pada Tower Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya
yang letaknya berada pada
Jalan Srijaya Negara, Bukit Lama, Kecamatan
Ilir Barat I, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30121.
Lokasi Tower Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1
Lokasi Tower Fakultas
Hukum
1. Studi Literatur
Langkah awal
yang penting dalam melakukan suatu penelitian adalah studi literatur. Studi literatur berfungsi sebagai wadah menambah wawasan, mengumpulkan informasi, memahami hal-hal yang berkaitan dengan penelitian, dan mengetahui metode yang dapat dilakukan pada penelitian ini. Sumber studi literatur
ini bisa didapatkan dengan membaca buku, jurnal,
dan website yang berhubungan langsung dengan penelitian yang dilakukan.
2. Perumusan Masalah
Setelah mempelajari
studi literatur dari berbagai sumber,
maka didapatkan rumusan masalah untuk penelitian yang dilakukan.
3. Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan
cara mengumpulkan data
primer dan data sekunder sebagai berikut:
a. Data Primer
Data primer yang diperlukan
pada penelitian ini diperoleh melalui wawancara, pengamatan, dan pengukuran yang dilakukan di lokasi penelitian.
1) Wawancara
Wawancara dilakukan
dengan pihak pengelola Tower Fakultas Hukum
Universitas Sriwijaya menggunakan
metode tanya jawab dengan mengajukan
beberapa pertanyaan yang telah dirangkum pada list pertanyaan mengenai penggunaan dan penghematan energi serta pengelolaan
bangunan yang menjadi objek penelitian.
2) Pengamatan
Hal ini dilakukan dengan melihat langsung ke lokasi penelitian
mengenai upaya penggunaan energi pada Tower Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya
berdasarkan list pengamatan
yang telah dibuat berdasarkan standar Green
Building Indonesia.
3) Pengukuran
Hal ini dilakukan dengan pengukuran cahaya pada ruang-ruang di��
Tower Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya berdasarkan list
pengukuran yang telah dibuat. Alat yang digunakan selama melakukan pengukuran di lokasi penelitian adalah light meter.
Light meter merupakan alat
untuk mengukur jumlah konsumsi energi pencahayaan terhadap suatu ruangan. Data ini dibutuhkan untuk membandingkan data pencahayaan dari hasil pengukuran
dengan data pencahayaan sesuai SNI-6197-2011.
Langkah pengukuran
cahaya menggunakan alat light meter adalah dengan memasuki setiap ruangan yang memiliki pencahayaan, kemudian buka sensor pencahayaan yang terdapat pada light
meter, setelah itu lakukan setting lux/fc dan arahkan
sensor ke arah atas tegak lurus
di bawah lampu, setelah angka lux muncul maka tekan
hold yang ada pada light meter.
b. Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini ialah:
1) Data bangunan
dan fasilitas pendukung operasional bangunan
2) Data tagihan
dan konsumsi energi
4. Metode Pengolahan
Data
Metode pengolahan
data ini dilakukan setelah data yang diperlukan diperoleh dari pengamatan, pengukuran, dan wawancara. Data tersebut diolah berdasarkan sertifikasi Green Building Indonesia pada kriteria efficiency and conservation energi dan sistem Excellence
in Design for Greater Efficiencies (EDGE).
5. Analisis Data
Setelah data diolah
maka langkah selanjutnya adalah menganalisis konservasi dan efisiensi energi pada Tower Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya
berdasarkan sertifikasi
green building Indonesia dengan menggunakan
kriteria efficiency and conservation energy
dan sistem EDGE.
6. Analisis Konservasi
Energi Berdasarkan Greenship Existing Building
Konservasi energi
merupakan upaya pengurangan penggunaan energi berdasarkan Greenship Existing Building. Upaya konservasi energi diterapkan pada seluruh tahap pemanfaatan,
mulai dari pemanfaatan sumber daya energi sampai
pada pemanfaatan terakhir dengan menggunakan teknologi yang efisien dan membudayakan pola hidup hemat energi.
Penelitian ini menggunakan alat pengukur konsumsi energi listrik yaitu light meter. Kriteria konservasi energi berdasarkan Greenship
Existing Building versi 1.1 memiliki
sembilan kriteria.
Hasil dan Pembahasan
Pada bab ini membahas mengenai data
penelitian yang dianalisis dan dibahas mengenai konservasi dan efisiensi energi
pada Tower Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya berdasarkan sertifikasi Green
Building Indonesia. Pengamatan dan pengukuran energi hanya dilakukan pada
beberapa ruangan karena tidak semua ruangan dapat diakses akibat pandemik COVID 19.
Untuk data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil pengamatan,
pengukuran cahaya, dan wawancara kepada pihak pengelola bangunan (Humam & Iyati, 2018).
1.
Data Karakteristik dan Detail Bangunan
Penelitian ini
dilakukan pada Tower Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya yang memiliki delapan
lantai dengan ketinggian 31,42 m. Adapun rangkuman data Tower Fakultas Hukum
Universitas Sriwijaya dapat dilihat pada Tabel 1 di mana gambar rencana
bangunan dapat dilihat pada Gambar 1.
Tabel 1
Data Tower Fakultas Hukum
Universitas Sriwijaya
TOWER FAKULTAS HUKUM |
||
Jumlah lantai |
8 |
|
Tinggi bangunan |
31,42 |
m |
Lantai I |
||
Luas |
605,25 |
m2 |
Tinggi |
3,42 |
m |
Lantai II |
||
Luas |
664 |
m2 |
Tinggi |
4,13 |
m |
Lantai III |
||
Luas |
590,75 |
m2 |
Tinggi |
4,0 |
m |
Lantai IV |
||
Luas |
590,75 |
m2 |
Tinggi |
4,0 |
m |
Lantai V |
||
Luas |
590,75 |
m2 |
Tinggi |
4,0 |
m |
Lantai VI |
||
Luas |
590,75 |
m2 |
Tinggi |
4,0 |
m |
Lantai VII |
||
Luas |
590,75 |
m2 |
Tinggi |
4,0 |
m |
Lantai VIII |
||
Luas |
601,75 |
m2 |
Tinggi |
4,0 |
m |
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2021
Gambar 2
Gambar Rencana Bangunan
Pada Tower
Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya terdapat meteran listrik (Gambar 3) di luar tower hukum, sedangkan di dalam tower
terdapat gardu pengontrol energi (Gambar 4) yang berfungsi untuk menyalakan listrik baik dari
lantai dasar hingga lantai paling atas.
Gambar 3
Meteran Listrik PLN
Gambar 4
Gardu Pengontrol Energi
2.
Intensitas Konsumsi Energi (IKE)
Pada bagian ini
dilakukan perhitungan jumlah konsumsi energi dengan menggunakan data meteran
kWh semester ganjil dan genap, serta luas bangunan pada Tower Fakultas Hukum.
Adapun data meteran kWh Tower Fakultas Hukum untuk semester ganjil pada Tabel 2 dan semester genap Tabel 3.
Tabel 2
Data Konsumsi Energi Semester Ganjil
ID Pelanggan��������� Bulan dan Tahun |
Pemakaian Energi
(kWh) |
Tagihan (Rp.) |
Agustus 2019 |
��������� 20.920 |
18.828.000 |
141002432865������ September
2019��� |
������
20.041.200�������������������������
22.268 |
|
Oktober 2019 |
��������� 25.382 |
22.843.800 |
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2021
Tabel 3
Data Konsumsi Energi Semester Genap
ID Pelanggan |
Bulan dan Tahun |
Pemakaian Energi (kWh) |
Tagihan
(Rp.) |
141002432865 |
Januari
2020 |
17.167 |
15.450.300 |
� Februari 2020 |
20.694 |
18.624.600 |
|
Maret
2020 |
22.157 |
19.941.300 |
Sumber:
Hasil Penelitian Tahun 2021
Pada Tabel 3 dapat dilihat
IKE pada semester ganjil dan genap, di mana data yang digunakan tiga bulan pada
semester ganjil dan tiga bulan pada semester genap. Intensitas konsumsi energi
selama tiga bulan pada semester ganjil sebesar 14,43 kWh dan semester genap
sebesar 12,44 kWh. Hal tersebut dikarenakan semua ruang tidak digunakan dan
terjadi pandemi COVID 19.
3.
Analisis Konservasi Energi
Analisis konservasi energi dilakukan berdasarkan kategori energy
efficiency and conservation dengan sembilan kriteria.
a.
Policy and Energy Management Plan
Pada bagian ini mengenai Standar Operasional Pengoperasian (SOP) guna
menghemat penggunaan energi yang mencakup monitoring, target
penghematan, dan action plan berjangka waktu (Eagan, Keniry, &
Schott, 2008). Berdasarkan hasil wawancara bahwa pihak Tower
Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya belum memiliki SOP penghematan energi
secara detail.
Selain itu, pihak Tower Fakultas Hukum dapat menunjukkan adanya kampanye
tertulis secara permanen mengenai penghematan energi di setiap lantai berupa
pemasangan stiker atau poster. Berdasarkan pengamatan tidak ditemukan satupun
kampanye penghematan energi di setiap lantai.
b.
Minimum Building Energy Performance
Pada bagian ini dapat menunjukkan IKE listrik selama 6 bulan terakhir
lebih kecil dari IKE listrik standar acuan yang telah ditentukan (Han, Zhou, & Luo,
2015). Hal tersebut hanya dapat diperlihatkan IKE listrik
selama 3 bulan awal dikarenakan pandemi Covid 19, maka mulai bulan April
kegiatan belajar mengajar tidak
dilakukan di Tower Fakultas Hukum.
c.
Optimized Efficiency Building Energy Performance
Pada kriteria ini membahas mengenai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) pada
semester ganjil dan semester genap, di mana apabila selama 6 bulan terakhir
terdapat 5% atau 3% penghematan IKE listrik, maka mendapatkan 1 poin pada tiap
masing-masing
penghematan sesuai dengan poin yang terdapat pada kriteria tersebut (Marzuki, 2013). Hasil dari analisis data terdapat penghematan
konsumsi energi dari bulan Oktober 2019 ke Januari 2020 diatas 5%, maka poin
yang didapatkan pada kriteria ini adalah 11 poin (Pasisarha, 2016). Adapun data kWh beserta tagihan listrik pada
semester ganjil dan genap Tower Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya dapat
dilihat pada Tabel 4.
d.
Testing, Recommisioning or Retrocommisioning
Pada kriteria ini membahas
mengenai recommisioning dan retrocommisioning dengan menggunakan sistem pendingin udara air conditioner dan bukan sistem pendingin udara VRF di mana pada kedua hal tersebut
mencakup pemeriksaan, peningkatan daya, pemasangan, dan pemeriksaan sistem pendingin udara.
Sedangkan pada retrocommisioning itu dilaksanakan pada existing
gedung guna meningkatkan kinerja gedung itu sendiri dengan dilakukan pada
sistem HVAC, plumbing, electric, dan selubung gedung. Berdasarkan
hasil analisis data didapatkan bahwa Tower Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya
belum menerapkan recommisioning maupun retrocommisioning sehingga
poin yang didapatkan pada kriteria ini adalah 0. Sistem pendingin ruangan dapat
dilihat pada Gambar 4.
Gambar 5
Air Conditioning (split)
e.
System Energy Performance
Kriteria ini membahas mengenai penghematan konsumsi energi pada daya
pencahayaan ruangan, lebih hemat 20% dari daya pencahayaan yang tercantum dalam
SNI 03 6197-2000 tentang konservasi pada sistem pencahayaan dan juga penggunaan
minimum 50% ballast seperti LED pada ruangan. Hasil pada kriteria ialah
pada pencahayaan ruangan dari lantai 1 hingga lantai 8 dominasi dibawah standar
SNI 6197- 2011 dan mampu menghemat 20% energi dan juga pada setiap ruangan
memakai LED (Okeniyi, Atayero,
Popoola, Okeniyi, & Alalade, 2018). Untuk kriteria ini mendapatkan poin sebesar 2.
Data pencahayaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4 hingga Tabel 11.
Tabel 4
Data Pencahayaan Ruang pada Lantai I
Luminasi
(lux) |
|||
Nama Ruang |
Hasil Pengukuran
(a) |
SNI 6197-2011 (b) |
Keterangan |
Kantin |
84 |
200 |
(a) < (b) |
Toilet |
187 |
250 |
(a) < (b) |
Panel Listrik |
203 |
250 |
(a) < (b) |
Koperasi |
98 |
200 |
(a) < (b) |
Sumber:
Hasil Penelitian Tahun 2021
Tabel 5
Data Pencahayaan Ruang pada Lantai II
Luminasi
(lux) |
|||
Nama
Ruang |
Hasil Pengukuran (a) |
SNI 6197-2011 (b) |
Keterangan |
Lobby Utama |
523 |
200 |
(a) > (b) |
Perpustakaan |
216 |
300 |
(a) < (b) |
Toilet |
187 |
250 |
(a) < (b) |
Sumber:
Hasil Penelitian Tahun 2021
Tabel 6
Data Pencahayaan Ruang pada
Lantai III
Luminasi
(lux) |
|||
Nama Ruang |
Hasil Pengukuran (a) |
SNI 6197-2011 (b) |
Keterangan |
Kuliah I |
198 |
250 |
(a) < (b) |
Kuliah I |
160 |
250 |
(a) < (b) |
Kuliah II |
160 |
250 |
(a) < (b) |
Toilet |
187 |
250 |
(a) < (b) |
Sumber: Hasil Penelitian
Tahun 2021
Tabel 7
Data Pencahayaan Ruang pada Lantai IV
Luminasi
(lux) |
|||
Nama Ruang |
Hasil Pengukuran
(a) |
SNI
6197-2011 (b) |
Keterangan |
Kuliah I |
198 |
250 |
(a) < (b) |
Kuliah I |
160 |
250 |
(a) < (b) |
Kuliah II |
160 |
250 |
(a) < (b) |
Toilet |
187 |
250 |
(a) < (b) |
Sumber:
Hasil Penelitian Tahun 2021
Tabel 8
Data Pencahayaan Ruang pada Lantai V
Luminasi
(lux) |
|||
Nama Ruang |
Hasil Pengukuran
(a) |
SNI 6197-2011 (b) |
Keterangan |
Lobby Dosen |
51 |
200 |
(a) < (b) |
Toilet |
187 |
250 |
(a) < (b) |
Sumber:
Hasil Penelitian Tahun 2021
Tabel 9
Data Pencahayaan Ruang Pada Lantai VI
Luminasi
(lux) |
|||
Nama Ruang |
Hasil Pengukuran
(a) |
SNI
6197-2011 (b) |
Keterangan |
Rapat |
425 |
300 |
(a) > (b) |
Wakil Dekan I |
288 |
350 |
(a) < (b) |
Wakil Dekan II |
290 |
350 |
(a) < (b) |
Wakil Dekan III |
293 |
350 |
(a) < (b) |
Lobby KaProdi |
130 |
200 |
(a) < (b) |
KaProdi Ilmu Hukum S3 |
228 |
350 |
(a) < (b) |
KaProdi Magister Noktariat |
216 |
350 |
(a) < (b) |
Toilet |
187 |
250 |
(a) < (b) |
Sumber: Hasi
Penelitian Tahun 2021
Tabel 10
Data Pencahayaan Ruang pada Lantai VII
Luminasi
(lux) |
|||
Nama Ruang |
Hasil
Pengukuran (a) |
SNI 6197-2011 (b) |
Keterangan |
Ujian Terbuka |
317 |
350 |
(a) < (b) |
Ujian Doktor (S3) |
396 |
350 |
(a) > (b) |
Toilet |
187 |
250 |
(a) < (b) |
Sumber:
Hasil Penelitian Tahun 2021
Tabel 11
Data Pencahayaan Ruang pada Lantai VIII
Luminasi
(lux) |
||||
Nama Ruang |
Hasil
Pengukuran (a) |
SNI 6197-2011 (b) |
Keterangan |
|
Gedung Acara |
227 |
500 |
(a) < (b) |
|
Lobby |
68,0 |
200 |
(a) < (b) |
|
Lift |
381 |
350 |
(a) < (b) |
|
Toilet |
187 |
250 |
(a) < (b) |
|
Sumber:
Hasil Penelitian Tahun 2021
f.
Energy Monitoring and Control
Pada kriteria energy monitoring and control membahas mengenai
adanya penyediaan kWh meter pada Tower Fakultas Hukum, adanya pencatatan rutin
jumlah konsumsi energi selama 6 bulan terakhir, serta apresiasi terhadap
penggunaan energi dalam bentuk display energi. Namun hasil yang
didapatkan baik melalui wawancara, pengukuran data, hingga pengamatan langsung terhadap Tower Fakultas Hukum
Universitas Sriwijaya menyatakan terdapat kWh meter pada Tower Fakultas Hukum,
tidak adanya catatan rutin dari pengelola mengenai jumlah konsumsi energi
listrik selama 6 bulan terakhir, serta tidak adanya display energi sebagai
upaya mengajak pengguna tower menerapkan hemat energi. Oleh karena itu, poin
yang didapatkan pada kriteria ini adalah 1. Kwh meteran listrik dapat dilihat
pada Gambar 6.
Gambar 6
Gardu dan Meteran kWh
g.
Operation and Maintenance
Pada kriteria ini membahas mengenai panduan pengoperasian dan
pemeliharaan seluruh sistem AC (chiller, air handling unit, cooling
tower), laporan rutin minimum 6 bulan terakhir mengenai pengoperasian dan
sistem pemeliharaan sistem bangunan secara tertib (Saputra, Manuaba,
& Hartati, 2019). Hasil dari analisis pada kriteria ini adalah tidak
adanya laporan rutin mengenai pengoperasian dan pemeliharaan sistem bangunan
secara terstruktur dengan minimum catatan selama 6 bulan terakhir pada Tower
Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya sehingga poin yang didapatkan pada
kriteria ini adalah 0.
h.
On Site
Renewable Energy
Pada kriteria ini membahas mengenai penggunaan energi terbarukan.
Berdasarkan pengamatan di Tower Fakultas Hukum bahwa belum digunakannya energi
terbarukan di bangunan tersebut. Oleh karena itu, pada kriteria ini tidak
mendapatkan poin.
i.
Less Energy
Emission
Pada kriteria ini membahas mengenai pengurangan emisi energi. Berdasarkan
pengamatan di Tower Fakultas Hukum bahwa belum adanya upaya untuk melakukan
pengurangan emisi energi di bangunan tersebut. Oleh karena itu, pada kriteria
ini tidak mendapatkan poin.
4.
Analisis Efisiensi Energi
Pada analisis efisiensi energi di mana data yang diperoleh diinput ke
dalam sistem Excellent in Design for Greater Efficiencies (EDGE) (Maluegha & Umboh,
2020). Adapun kriteria analisis pada EDGE dapat dilihat
pada sub bab selanjutnya.
a.
Reduced Window
to Wall Ratio
Pada bagian ini mengenai perbandingan luas kaca terhadap luas non kaca.
Hal ini tidak dapat dilakukan karena pihak pengurus Tower Fakultas Hukum
Universitas Sriwijaya tidak memiliki gambar teknis secara detail.
b.
Reflective
Tiles for Roof
Pada bagian ini mengenai reflektivitas matahari (albedo) didapatkan hasil
sebesar 61% dikarenakan pada atap Tower Fakultas Hukum menggunakan aluminium
(Gambar 7).
Gambar 7
Atap Tower Fakultas Hukum
c.
Reflective
Paint for Walls
Pada bagian ini diuraikan mengenai cat reflektif dinding eksternal di
mana berdasarkan hasil pengamatan bahwa Tower Fakultas Hukum Universitas
Sriwijaya memakai cat dinding light colored acrylic paint (shades of
white) (Gambar 8) sehingga
memiliki 0,65 SR atau 65 %.
Gambar 8
Dinding eksternal Tower Fakultas Hukum
d.
Variable
Refrigerant Flow (VRF) Cooling System
Pada bagian ini membahas mengenai sistem pendingin udara di mana
berdasarkan hasil pengamatan pada Tower Fakultas Hukum menggunakan sistem
pendingin udara jenis AC split (Gambar 9) dan belum menggunakan jenis pendingin udara VRF.
Gambar 9
Air Conditioning pada Salah
Satu Ruang
e.
Energy Saving
Light Bulbs
Pada bagian ini membahas mengenai lampu hemat energi (LED) baik di dalam
ruangan, di luar ruangan, dan di luar bangunan. Berdasarkan hasil pengamatan
yang dilakukan di Tower Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya adalah telah
memakai lampu hemat energi (LED) baik di dalam bangunan (Gambar 10) maupun di luar bangunan (Gambar 11).
Gambar 10
Lampu di Bagian
Luar Bangunan
Gambar 11
Lampu di Bagian dalam Bangunan
5.
Pembahasan
Setelah melakukan analisis penerapan konservasi dan efisiensi energi
berdasarkan sertifikasi Green Building Indonesia dan EDGE, maka dapat
dilakukan output data yang dihasilkan dari analisis sebelumnya. Adapun hasil
analisis dipaparkan dalam sub bab selanjutnya.
a.
Konservasi
Energi
Setelah semua data dari kriteria energy efficiency and conservation
telah diperoleh. Langkah selanjutnya adalah melakukan persentase berdasarkan
kriteria yang terdapat pada sub bab konservasi dan efisiensi energi berdasarkan
standar Green Building Indonesia. Berdasarkan analisis dan perhitungan yang telah dilakukan pada sub bab energy
efficiency and conservation pada Tower Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya
berdasarkan Greenship Existing Building dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12
Rekapitulasi Energy Efficiency and Conservation
Energy Efficiency and
Conservation |
Poin |
Poin
yang Didapat |
Policy and Energy Management Plan |
- |
- |
Minimum Building Energy Performance |
- |
- |
Optimized Efficiency Building Energy Performances |
16 |
11 |
Testing, Recommisioning or
Retrocommisionning |
2 |
0 |
System Energy Performance |
12 |
2 |
Energy Monitoring and Control |
3 |
1 |
Operation and Maintenance |
3 |
0 |
Total |
36 |
14 |
Persentase perolehan (%) |
38,8% |
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2021
Berdasarkan hasil rekapitulasi pada Tabel 12, diperoleh bahwa Tower Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya mendapatkan
14 dari 36 poin dengan konservasi energi sebesar 38,8% penerapan yang telah
dilakukan. Poin terbesar yang dihasilkan hanya terdapat pada satu kriteria
yaitu efisiensi yang dioptimalkan membangun kinerja energi, sehingga dapat
dikatakan bahwa Tower Fakultas Hukum belum menerapkan konservasi energi dengan
baik karena persentase perolehan poin belum mencapai poin maksimal.
b.
Efisiensi
Energi
Setelah melakukan analisis data berdasarkan kriteria khusus lembaga
pendidikan yang ada di dalam EDGE, maka data yang telah dianalisis dimasukkan
ke dalam EDGE sebagai berikut:
Gambar 12
Output analisis EDGE
Berdasarkan hasil data analisis sistem EDGE, maka diperoleh efisiensi
energi yang dilakukan pada Tower Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya sebesar
7,71%. Adapun persentase yang diperoleh dinyatakan belum memenuhi minimum yang
ditentukan oleh system EDGE. Disimpulkan bahwa Tower Fakultas Hukum
belum menerapkan konservasi dan efisiensi energi secara menyeluruh.
Kriteria- kriteria pada konservasi energi yang mencakup usaha dalam
melakukan penghematan energi dengan menerapkan fitur-fitur hemat energi dapat
mempengaruhi efisiensi penggunaan energi pada Tower Fakultas Hukum. Berdasarkan
hasil analisis konservasi dan efisiensi energi terdapat beberapa kriteria yang
belum dipenuhi untuk meningkatkan penerapan konservasi energi sebagai berikut:
1)
Pembuatan
standar prosedur operasi dan pelaksanaan tentang penghematan energi yang
dilakukan secara berkala. Hal ini dilakukan untuk memonitoring jumlah
penggunaan energi pada Tower Fakultas Hukum.
2)
Pemasangan display
energi di setiap lantai.
3)
Penggantian
jenis pendingin ruangan AC split menjadi AC VRF. Hal ini dilakukan
karena sistem pendingin VRF menggunakan teknologi inverter yang memiliki
kemampuan pengaturan kapasitas AC yang dapat mencegah pendinginan yang
berlebihan pada suatu ruangan dan dapat menghemat listrik. Selain itu, semua
kontrol kerja compressor dilakukan pada mainboard bagian outdoor,
sehingga memungkinkan melakukan analisis seperti error code secara
sederhana dan mudah. VRF juga bisa digunakan untuk kapasitas besar.
4)
Pemasangan
sensor gerak di setiap ruang. Hal ini dilakukan untuk menghemat listrik. Ketika
tidak ada kegiatan di dalam suatu ruang, maka listrik pada ruang tersebut akan
otomatis padam.
5)
Pemasangan
sensor hunian pada bagian koridor dan toilet.
6)
Penerapan
energi terbarukan.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari
hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil
analisis konservasi energi Tower Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya belum
menerapkan konservasi energi dengan baik. Analisis
efisiensi energi bahwa Tower Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya belum
menerapkan efisiensi energi dengan baik.
Abdul-Azeez, Isiaka Adeyemi, &
Ho, Chin Siong. (2015). Realizing Low Carbon Emission In The University Campus
Towards Energy Sustainability. Open Journal Of Energy Efficiency, 4(02),
15-27. Google
Scholar
Eagan, David J., Keniry, Julian, &
Schott, Justin. (2008). Higher Education In A Warming World. Reston:
National Wildlife Federation. Google
Scholar
Han, Ying, Zhou, Xuejie, & Luo,
Ruijiang. (2015). Analysis On Campus Energy Consumption And Energy Saving
Measures In Cold Region Of China. Procedia Engineering, 121,
801�808. Google
Scholar
Humam, M., & Iyati, Wasiska. (2018).
Peluang Konservasi Energi Pada Gedung Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya. Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur, 6(3)
73-83. Google
Scholar
Kanakoudis, Vasilis, Papadopoulou,
Anastasia, & Tsitsifli, Stavroula. (2015). Domestic Water Pricing In
Greece: A Spatial Differentiation. Desalination And Water Treatment, 54(8),
2204�2211. Google
Scholar
Maluegha, Benny, & Umboh, Markus.
(2020). Audit Energi Listrik Di Gedung Gereja Kgmpi Getsemani Kelurahan Bahu
Kecamatan Malalayang Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Tekno Mesin,
6(1), 20-23. Google
Scholar
Marzuki, Achmad. (2013). Audit Energi
Pada Bangunan Gedung Direksi Pt. Perkebunan Nusantara Xiii (Persero).
Vokasi, 8(3), 184-196. Google
Scholar
Nasional, Badan Standardisasi. (2011a). Sni
6196: 2011 Prosedur Audit Energi Pada Bangunan Gedung. Badan Standardisasi
Nasional Indonesia. Google
Scholar
Nasional, Badan Standardisasi. (2011b). Sni
6197: 2011 Konservasi Energi Pada Sistem Pencahayaan. Badan Standardisasi
Nasional Indonesia. Google
Scholar
Okeniyi, Joshua O., Atayero, Aderemi A.,
Popoola, Segun I., Okeniyi, Elizabeth T., & Alalade, Gbenga M. (2018).
Smart Campus: Data On Energy Generation Costs From Distributed Generation
Systems Of Electrical Energy In A Nigerian University. Data In Brief, 17,
1082�1090. Google
Scholar
Pasisarha, Daeng Supriyadi. (2016).
Evaluasi Ike Listrik Melalui Audit Awal Energi Listrik Di Kampus Polines. Jtet
(Jurnal Teknik Elektro Terapan), 1(1). 45-49. Google
Scholar
Prima, Reky, & Indriyati, Citra.
(2020). Analisis Konservasi Dan Efisiensi Energi Pada Tower Fakultas Hukum
Universitas Sriwijaya Berdasarkan Sertifikasi Green Building Indonesia.
Sriwijaya University. Diakses dari https://repository.unsri.ac.id/37885/. Google
Scholar
Saputra, Agus Nata, Manuaba, I. B. Gede,
& Hartati, Rukmi Sari. (2019). Upaya Konservasi Energi Listrik Pada Kawasan
Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung Mangunpraja Mandala. Majalah Ilmiah
Teknologi Elektro, 18(1), 41�46. Google
Scholar
Tiagas, Doly H. (2017). Mengukur Apresiasi
Konsultan Arsitektur Mengenai Kriteria Rancangan Green Building. Sam
Ratulangi University. Daseng: Jurnal Arsitektur 6(1), 77-86. Google
Scholar
Vujic, Angela, Krause, Christopher, Tso,
Georgette, Lin, Jiaqi, Han, Bicheng, & Maes, Pattie. (2019). Gut-Brain
Computer Interfacing (Gbci): Wearable Monitoring Of Gastric Myoelectric
Activity. 2019 41st Annual International Conference Of The Ieee Engineering
In Medicine And Biology Society (Embc), 5886�5889. Ieee. Google
Scholar
Copyright holder: Citra
Indriyati, Arifin Daud, Reky
Prima (2021) |
First publication right: |
This article is licensed
under: |