�Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
�e-ISSN:
2548-1398
�Vol. 6, No.
6, Juni 2021
TUNJANGAN SERTIFIKASI DAN MOTIVASI MENGAJAR TERHADAP
KINERJA MENGAJAR GURU DI SMKN 1 CIREBON
Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STIBA) Invada Cirebon, Jawa Barat, Indonesia
Email: [email protected]
Abstract
Schools are very complex
institutions. In his direction, not only from there that beransa,
but from the process that edern in it. As a complex
institution, the school will not be good either by itself, but with the process
on its behalf. This research is a hope for teachers
certification allowance and role of teachers in SMKN 1 Kedawung.� Which method in this study is descriptively verificative. The results of eduksan
research, the allowance to give certification of self-certification well from
the results of teaching teachers SMKN 1 Cirebon by 19.5%. The Apprentice
teacher gave a positive style to the Teaching Role Teacher of SMKN 1 Cirebon by
35.4%. Certification allowance gives good results to teachers teaching SMKN 1
Cirebon by 12.9%. Certification allowance and the role of yoga teaching
together give good to the Role of Teaching Teachers SMKN 1 Cirebon by 41.4%.
Keywords:� certificate
allowance; teaching performance; teacher
Abstrak
Sekolah merupakan
institusi sangat� kompleks.
Kompleksitas tersebut, bukan saja dari
masukannya yang bervariasi,
melainkan dari proses pembelajaran yang diselenggarakan
di dalamnya. Sebagai institusi yang kompleks, sekolah tidak akan
menjadi baik dengan sendirinya, melainkan dengan proses peningkatan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi tunjangan sertifikasi dan motivasi mengajar guru terhadap kinerja mengajar guru di SMKN 1 Kedawung.
�Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif verifikatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tunjangan sertifikasi memberi kontribusi positif terhadap kinerja mengajar Guru SMKN 1
Cirebon sebesar 19,5%. Motivasi
mengajar guru memberi kontribusi positif terhadap kinerja mengajar Guru SMKN 1 Cirebon sebesar
35,4%. Tunjangan sertifikasi
memberi kontribusi positif� terhadap motivasi mengajar guru SMKN 1
Cirebon sebesar 12,9%. Tunjangan
sertifikasi dan motivasi mengajar secara bersama memberi kontribusi positif terhadap kinerja mengajar Guru SMKN 1 Cirebon sebesar
41,4%.
Kata Kunci: tunjangan sertifikat; kinerja mengajar; guru
Pendahuluan
Sekolah merupakan institusi sangat� kompleks. Kompleksitas tersebut bukan saja dari masukannya yang bervariasi,
melainkan dari proses pembelajaran yang diselenggarakan di dalamnya. Sebagai
institusi yang kompleks, sekolah tidak akan menjadi baik dengan sendirinya,
melainkan dengan proses peningkatan tertentu (Interaksi, 2016).
Proses peningkatan mutu pendidikan
berbasis sekolah memerlukan guru baik secara individu maupun kolaboratif untuk dapat
melakukan sesuatu, mengubah suatu kondisi agar pendidikan, dan
pembelajaran menjadi lebih berkualitas (Abdul Aziz
Hasibuan, Syah, & Marzuki, 2018). Untuk
mencapai pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas suatu lembaga pendidikan
sebagai suatu sistem dipengaruhi oleh berbagai komponen, antara lain program
kegiatan pembelajaran, siswa, sarana dan prasarana pembelajaran, dana,
lingkungan masyarakat, kepemimpinan kepala sekolah, dan faktor guru (Hamalik, 2002).
Semua komponen yang teridentifikasi di
atas kurang berarti bagi terjadinya perolehan pengalaman belajar maksimal bagi
peserta didik bilamana tidak didukung oleh keberadaan guru yang profesional,
punya komitmen, motivasi, dan kinerja yang baik dalam pelaksanaan tugasnya (Irnawati, 2019).
Kinerja guru tidaklah berdiri sendiri,
ia akan terkait pada keadaan dan kemampuan dirinya dan juga diwarnai oleh
lingkungan di sekitarnya. Dua hal tersebut diidentifikasi sebagai faktor
internal dan eksternal yang diduga berpengaruh terhadap kinerja guru (Mulyasa & Profesional, 2005).
Indikator dari faktor internal ini dapat dilihat dari tingkat pendidikan,
motivasi, kepuasan kerja, komitmen, etos kerja, dan keluarga. Sementara
indikator dari faktor eksternal dapat dilihat dari tingkat penghasilan,
fasilitas, iklim kerja, hubungan antar manusia, dan
kepemimpinan (Sudarsana, 2016).
Menurut hemat penulis bahwa kompensasi
finansial yang diterima pegawai di Indonesia termasuk guru di Kota Cirebon pada
saat ini masih kurang mencukupi untuk bisa menutupi kebutuhan hidup guru dan
keluarganya secara layak, sehingga masih ada guru yang belum terkonsentrasi
penuh terhadap tugasnya (Priansa, 2014). Masih
ada guru yang mencari tambahan luar setelah jam kerja dan bahkan ada kasus guru yang meninggalkan
tugas pada jam kerja untuk mencari tambahan pendapatan (Prasetyo, 2018).
Fenomena yang terjadi di lapangan
berbeda dengan yang diharapkan. Hasil pengamatan penulis di lapangan
menunjukkan bahwa kesejahteraan guru di wilayah Cirebon masih memprihatinkan, jika
tidak dikatakan mengkhawatirkan motivasi mengajar dan kinerja mengajar guru
masih kurang optimal, hal ini terlihat dari gejala-gejala sebagai berikut:
1. Kinerja
mengajar guru
2. Tunjangan
Sertifikasi
3. Motivasi
mengajar
Fenomena di
atas mengandung arti bahwa pengelolaan proses belajar mengajar, pengembangan
diri guru, motivasi mengajar, kinerja mengajar guru masih perlu ditingkatkan mutunya. Untuk itu pembinaan terhadap kerja guru harus secara continue dilakukan. Faktor kompensasi yang diberikan sebagai balas jasa dan
motivasi mengajar perlu diperhatikan apabila ingin meningkatkan kinerja mengajar
guru.
Faktor
kontribusi kompensasi khususnya tunjangan sertifikasi guru dan motivasi
mengajar terhadap kinerja mengajar guru menarik untuk diteliti, maka penulis
memberikan judul tesis ini �Tunjangan Sertifikasi dan Motivasi Mengajar
terhadap Kinerja Mengajar Guru di SMKN 1 Cirebon�.
Secara umum
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi tunjangan sertifikasi dan
motivasi mengajar guru terhadap kinerja mengajar guru di SMKN 1 Kedawung.
Tujuan umum ini dirinci menjadi tujuan yang lebih khusus, yaitu untuk
mengetahui:
1.
Untuk
mengetahui pengaruh tunjangan sertifikasi Guru terhadap kinerja mengajar guru
SMKN 1 Cirebon
2.
Untuk
mengetahui pengaruh motivasi mengajar guru�
terhadap kinerja mengajar guru di SMKN 1 Cirebon
3.
Untuk
mengetahui tunjangan sertifikasi guru terhadap kinerja memgahar guru di SMKN 1
Cirebon.
4.
Untuk
mengetahui pengaruh tunjangan sertifikasi dan motivasi mengajar guru secara
bersama-sama terhadap kinerja mengajar guru SMKN 1 Kedawung.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan
dalam penelitian ini bersifat deskriptif
verifikatif. Metode deskriptif digunakan untuk melakukan hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas universal. Kajian penelitian
ini menitik beratkan pada kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat dengan teknik analisis data statistik inferensial.
Melalui penerapan
metode penelitian deskriptif, diharapkan dapat diperoleh informasi yang tepat dan gambaran yang lengkap mengenai permasalahan yang diteliti. Penggunaan metode deskriptif dan statistik inferensial, dengan alasan bahwa
metode ini dianggap relevan untuk menganalisis peristiwa-peristiwa yang terjadi
pada saat penelitian berlangsung dengan cara mengukur indikator-indikator
variabel penelitian dengan parameter dan teknik pengukuran statistik, sehingga diperoleh gambaran data tentang pola hubungan di antara variabel-variabel yang diukur (Sholikhah, 2016).
Populasi dalam
penelitian ini adalah guru-guru di SMKN 1 Cirebon 52 guru yang sudah bersertifikasi dan 78 yang belum bersertifikasi. Jumlah populasi 130 orang dan sampel 97 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik probability sampling dengan cara simple random
sampling yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi
dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan
strata dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan karena
anggota populasi dianggap homogen. Penggunaan teknik ini memberi peluang
yang sama kepada setiap guru untuk dijadikan anggota sampel (Kuswaroh & Setyowati, 2013).
Tabel 1
Jumlah Populasi dan Sampel
No |
Nama |
Jumlah Populasi |
Jumlah sampel |
Ket |
1. |
Guru |
52 |
52 |
Sertifikasi |
2. |
Guru Kelas X |
20 |
15 |
Belum sertifikasi |
3. |
Guru Kelas XI |
20 |
15 |
Belum sertifikasi |
4. |
Guru Kelas XII |
38 |
15 |
Belum sertifikasi |
|
Jumlah |
130 |
97 |
|
Sumber: Data Tata
Usaha SMKN 1 Cirebon
Koesioner
dikembangkan dengan mengacu kepada teori yang mendasarinya. Dari teori disusun kisi-kisi
atau rancangan instrumen yang selanjutnya dijabarkan ke dalam
item pernyataan (Nasution, 2014).
Tabel 2
Kisi-Kisi
Instrumen Uji Coba
Variabel |
Sub Variabel |
Indikator |
Jumlah Item |
Nomor Butir |
Tunjangan Sertifikasi Motivasi Mengajar Kinerja Mengajar |
a. Kepuasaan b. Kesempatan pengembangan diri c. Fasilitas yang didapat a.Tanggung
jawab b. Minat terhadap tugas c. Penghargaan terhadap tugas a. Perencanaan per semester b. Pelaksanaan per semester c. Evaluasi per semester d.Administrasi kelas e.Membimbing Ekstrakurikuler |
1) Layak 2) Adil 1) Pendidikan dan latihan 1) Moneter 2) Non Moneter 1). Melaksanakan tugas dengan baik 2). Mengembangkan kemampuannya 1). Menguasai keterampilan mengajar 2). Tekun dalam melaksanakan tugas 3). Usaha meningkatkan kualitas pekerjaan 1). Bangga terhadap hasil kerja 2). Harapan terhadap hasil kerja 1).
Program Semester 2).
Program Persiapan
Mengajar/silabus 3). Program Rencana Pelajaran 4). Mengkaji dan mempelajari mata pelajaran yang
diajarkan 1).
Materi pokok yang diselesaikan 2).
Sumber belajar 3).
Penggunaan metode 4).
Alat peraga dan media 5).
Upaya pemecahan masalah siswa 6).
Remedial
dan pengayaan 1). Tes formatif 2). Tes sumatif 3). Analisis hasil belajar 1). Absensi 2). Tata tertib 3). Daftar nilai kelas 4). Inventaris kelas 5). Arsip kelas 6). Laporan 1). Menyusun program 2). Melaksanakan 3). Kerjasama |
6 7 10 3 9 5 7 3 4 4 5 7 2 1 1 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 |
1-6 7-13 14-24 25-27 28-30 1-5 6-12 13-15 16-19 20-23 24-28 29-30 1-2 5 6 3,4 8,9 10,27 11,12 7,14 13,15,26 21,22 17,23 16 18,19 24 25 20 26 27 28 30 31 32 |
Sumber data: Tunjangan Sertifikasi (Sinungan, 2018), motivasi : (Yusuf Firdaus Hasibuan, 2009), kinerja mengajar
: (Ho & Kuo, 2009)
Uji coba instrumen penelitian ini dilakukan kepada
15 responden yang tidak termasuk sampel dari populasi, yaitu guru dan siswa SMKN 1
Cirebon. Responden untuk
uji coba instrumen ditetapkan dengan pertimbangan bahwa ke 15 guru tersebut memiliki karakteristik yang relatif sama dengan
subjek penelitian sesungguhnya dalam hal permasalahan yang dihadapi guru dalam menjalankan tugasnya mengajar.
Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian dikelompokkan atas
empat bagian, yaitu analisis data, deskripsi data, uji persyaratan analisis, dan pengujian
hipotesis penelitian.
1. Analisis
Data
Analisis data
merupakan upaya menyelidiki secara mendalam tentang data yang berhasil
diperoleh peneliti selama penelitian berlangsung, sehingga akan diketahui makna
dan keadaan yang sebenarnya dari apa yang telah diteliti (Sahertian, 2012). Proses
analisis data ini dilakukan sebagai berikut:
a. Seleksi
Data
Kegiatan seleksi data ini membahas mengenai lengkap tidaknya koesioner yang
di sebar dan cara pengisian jawaban (Rijali, 2019). Kesimpulan yang diperoleh bahwa koesioner memenuhi
ketentuan yang ditetapkan sehingga dapat diolah lebih lanjut ke tahap
berikutnya. Hasil kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3
Hasil
Seleksi Data
Variabel Penelitian |
Sumber Data |
Jumlah Angket |
|||
Disebar |
Kembali |
Tidak dapat diolah |
Diolah |
||
1. Tunjangan Sertifikasi� 2. Motivasi Mengajar 3. Kinerja Mengajar |
Guru Guru Guru |
97 97 97 |
97 97 97 |
- - - |
97 97 97 |
Sumber: Data Tata Usaha SMKN 1 Cirebon
�Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui bahwa semua angket yang disebar dapat
terkumpul kembali sehingga dapat dilakukan kegiatan tahapan berikut:
1.
Tabulasi Data
Kegiatan ini memberi skor pada setiap alternatif jawaban yang diberikan
oleh responden sesuai dengan bobot nilai yang telah ditetapkan. Setiap
pernyataan dalam setiap variabel memiliki kriteria lima jawaban dengan
ketentuan untuk pernyataan positif, skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju,
skor 2 untuk jawaban tidak setuju, skor 3 untuk jawaban tidak tahu, skor 4
untuk skor setuju, dan skor 5 untuk jawaban sangat setuju. Sedangkan untuk
pernyataan negatif, skor 5 untuk jawaban sangat tidak setuju, skor 4 untuk
jawaban tidak setuju, skor 3 untuk jawaban tidak tahu, skor 2 untuk jawaban
setuju, dan skor 1 untuk jawaban sangat setuju.
2.
Deskripsi Data
Analisis
deskriptif ini digunakan untuk mempresentasikan data secara lebih ringkas, sederhana dan lebih mudah dimengerti. Perhitungan persentase rata-rata dari setiap variabel
bertujuan untuk mengetahui kecenderungan umum jawaban responden
terhadap variabel penelitian (Priansa, 2014).
3.
Transformasi Data
Ordinal ke Data Interval
Sebelum
dilakukan analisa data lebih lanjut, dalam
analisa statistik parametrik berlaku tradisi bahwa skala
pengukuran sekurang-kurangnya
datanya dalam bentuk interval, sedangkan data
yang didapat dilapangan masih berbentuk data skala ordinal (Pandji & Sri,
2010).
Agar analisis dapat dilanjutkan, maka skala pengukuran ordinal harus ditransformasikan ke skala interval dengan menggunakan MSI (Method
of Successive Interval).
Tabel 4
Proses
Transformasi Data Dari Data Ordinal ke Data Interval untuk Variabel Kinerja Mengajar Guru
No. Item Pernyataan |
Butir Pilihan Pernyataan |
Jumlah |
||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
||
1
|
0 |
2 |
0 |
60 |
35 |
97 |
2
|
0 |
0 |
0 |
63 |
34 |
97 |
3
|
0 |
0 |
0 |
65 |
32 |
97 |
4
|
2 |
2 |
8 |
64 |
21 |
97 |
5
|
0 |
0 |
4 |
59 |
34 |
97 |
6
|
0 |
6 |
0 |
61 |
30 |
97 |
7
|
0 |
0 |
0 |
64 |
33 |
97 |
8
|
0 |
2 |
1 |
58 |
36 |
97 |
9
|
0 |
0 |
0 |
67 |
30 |
97 |
10
|
0 |
0 |
0 |
54 |
43 |
97 |
11
|
0 |
6 |
2 |
51 |
38 |
97 |
12
|
0 |
0 |
0 |
63 |
34 |
97 |
13
|
0 |
0 |
2 |
55 |
40 |
97 |
14
|
0 |
0 |
0 |
61 |
36 |
97 |
15
|
0 |
6 |
2 |
69 |
20 |
97 |
16
|
0 |
4 |
0 |
70 |
23 |
97 |
17
|
0 |
2 |
0 |
79 |
16 |
97 |
18
|
0 |
0 |
0 |
46 |
51 |
97 |
19
|
0 |
2 |
0 |
72 |
23 |
97 |
20
|
0 |
26 |
2 |
56 |
13 |
97 |
21
|
0 |
6 |
0 |
71 |
20 |
97 |
22
|
0 |
2 |
0 |
74 |
21 |
97 |
23
|
0 |
22 |
2 |
58 |
15 |
97 |
24
|
2 |
12 |
0 |
43 |
40 |
97 |
25
|
0 |
0 |
0 |
59 |
38 |
97 |
26
|
0 |
2 |
2 |
65 |
28 |
97 |
27
|
0 |
0 |
2 |
71 |
24 |
97 |
28
|
0 |
5 |
4 |
70 |
18 |
97 |
29
|
0 |
4 |
2 |
70 |
21 |
97 |
30
|
0 |
8 |
6 |
74 |
9 |
97 |
31
|
0 |
8 |
6 |
61 |
22 |
97 |
32
|
0 |
3 |
6 |
73 |
15 |
97 |
Frekuensi |
4 |
130 |
51 |
2026 |
893 |
3104 |
Proporsi |
0.0013 |
0.0419 |
0.0164 |
0.6527 |
0.2877 |
|
Proporsi
Kumulatif |
0.0013 |
0.0443 |
0.0596 |
0.7123 |
1.00 |
|
Zi |
-3.01 |
-1.72 |
-1.56 |
0.56 |
|
|
Densitas |
0.0043 |
0.0909 |
0.1182 |
0.341 |
0 |
|
Scale Value |
-3.34 |
-2.07 |
-1.66 |
-0.34 |
1.18 |
|
Skala Baru |
1.00 |
2.27 |
2.68 |
4.00 |
5.52 |
|
Sumber: Data Hasil Sebaran
Kuisioner
b.
Deskripsi
Data Variabel Kinerja Mengajar
Guru
Deskripsi
skor variabel kinerja mengajar guru dari 32 pernyataan berskala nilai 1-5 dan 97 orang responden menyebar dari skor terendah
113,64 dan tertinggi 173,45 dengan
rata-rata 138,355, median 137,01, modus 130,91, dan simpangan
baku (standar deviasi) sebesar 12,16 (Mariah & Sa�ud,
2013).
Hasil perhitungan rata-rata skor dan
median kelihatannya tidak jauh berbeda, hal
ini merupakan indikasi bahwa penyebaran skor data variabel kinerja mengajar guru berdistribusi
normal, dengan perolehan skor maksimal 78% (skor maksimal yang diperoleh 13.420,42 dibagi skor maksimal ideal yang diharapkan = 17.134,08). Perhitungan
distribusi frekuensi variabel kinerja mengajar guru disajikan pada tabel dan gambar di bawah ini.
Tabel 5
Distribusi Frekuensi
Skor Kinerja Mengajar Guru
No |
Kelas Interval |
Nilai Tengah |
f(A) |
f(R) |
f(KA) |
f(KR) |
1 2 3 4 5 6 7 8 |
113,64-120,64 121,64-128,64 129,64-136,64 137,64-144,64 145,64-152,64 153,64-160,64 161,64-168,64 169,64-176,64 |
117,14 125,14 133,14 141,14 149,14 157,14 165,14 173,14 |
5 16 27 27 8 9 4 1 |
5,15 16,49 27,84 27,84 8,25 9,28 4,12 1,03 |
5 21 48 75 83 92 96 97 |
5,15 21,64 49,48 77,32 85,57 94,85 98,97 100 |
|
Jumlah |
- |
97 |
100 |
- |
- |
Sumber: Data hasil
sebaran kuisioner
Gambar 1
Histogram Skor Variabel Kinerja Mengajar Guru
c.
Deskripsi Data
Variabel Tunjangan Sertifikasi
Deskripsi skor variabel tunjangan sertifikasi dari 30 pernyataan berskala
nilai 1-5 dan 97 orang responden menyebar dari skor terendah 72 dan tertinggi
120,09 dengan rata-rata 91,227, median
92,27, modus 72, dan simpangan
baku sebesar 10,51. Melihat angka
yang dicapai, variabel ini berada pada kategori cukup. Artinya tunjangan
sertifikasi oleh pemerintah pusat dan pihak sekolah kepada guru SMKN 1 Cirebon
dinilai dapat mencukupi, meskipun masih belum pada apa yang diharapkan oleh
guru. Perhitungan distribusi frekuensi data skor variabel tunjangan sertifikasi
dan rangkumannya disajikan pada tabel dan gambar di bawah ini.
Tabel 6
Distribusi Frekuensi Skor Tunjangan Sertifikasi
No |
Kelas Interval |
Nilai Tengah |
f(A) |
f(R) |
f(KA) |
f(KR) |
1 2 3 4 5 6 7 |
72 - 78 79 - 85 86 - 92 93 - 99 100 - 106 107 - 113 114 - 120 |
75 82 89 96 103 110 117 |
11 23 20 24 14 2 3 |
11,34 23,7 20,6 24,74 14,43 2,1 3,1 |
11 34 54 78 92 94 97 |
11,34 35,04 55,64 80,38 94,81 96,91 100 |
|
Jumlah |
- |
97 |
100 |
- |
- |
Sumber: Data Hasil Sebaran Kuisioner
Gambar 2
Histogram Skor Variabel Tunjangan Sertifikasi
d.
Deskripsi Data
Variabel Motivasi Mengajar Guru
Deskripsi skor variabel
motivasi mengajar guru dari 30 pernyataan berskala nilai 1-5 dan
97 orang responden menyebar dari skor terendah 79,99 dan tertinggi 131,49
dengan rata-rata 106,872, median 108,21, modus 110,61, dan simpangan baku sebesar
10,99.
Hasil perhitungan distribusi
frekuensi data skor variabel motivasi mengajar guru disajikan pada tabel dan
gambar di bawah ini.
Tabel 7
Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Mengajar Guru
No |
Kelas Interval |
Nilai Tengah |
f(A) |
f(R) |
f(KA) |
f(KR) |
1 2 3 4 5 6 7 |
79,99-86,99 87,99-94,99 95,99-102,99 103,99-110,99 111,99-118,99 119,99-126,99 127,99-134,99 |
83,49 91,49 99,49 107,49 115,49 123,49 131,49 |
5 12 21 25 20 13 1 |
5,15 12,37 21,65 25,78 20,62 13,4 1,03 |
5 17 38 63 83 96 97 |
5,15 17,52 39,17 64,95 85,57 98,97 100 |
|
Jumlah |
- |
97 |
100 |
- |
- |
Sumber: Data Hasil Sebaran Kuisioner
Gambar 3
Histogram Skor Variabel Motivasi Mengajar Guru
Keterangan: F(A)��������� :
Frekuensi Absolut
��������������������
F(R)��������� : Frekuensi Relatif
�������������������
�F(KA)������ : Frekwensi Kumulatif Absolut
�������������� ����� F(KR)������� :
Frekwensi Kumulatif Relatif
Untuk memperoleh gambaran lebih lengkap tentang perolehan skor dan
klasifikasinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 8
Rangkuman Perolehan Skor dan Klasifikasinya
Variabel |
SMaI |
SMaP |
Klasifikasi Perolehan Skor |
Kinerja Mengajar |
17137,08 |
13.420,42 |
Cukup |
Tunjangan Sertifikasi |
11.989,2 |
8.849,03 |
Cukup |
Motivasi Mengajar |
13153,2 |
10.366,57 |
Cukup |
Sumber: Data Hasil Sebaran
Kuisioner
Keterangan:
SMaI ���� : Skor
maksimal ideal. Untuk kinerja mengajar = 5,52 x 32 x 97 = 17137,08.
(5,52 skor tertinggi skala item, 32 jumlah butir item, 97
jumlah responden).
SmaP���� : Skor
Maksimal yang diperoleh.
2.
Pengujian Persyaratan Analisis
a.
Uji Homogenitas
Menggunakan program SPSS versi
11 dan Test of Homogeneity of Variances, diperoleh
nilai-nilai sebagai berikut:
Tabel 9
Hasil Uji Homogenitas Variansi
Variabel |
Levene Statistic |
df 1 |
df 2 |
Sig. |
Insentif dan Kinerja Mengajar |
0,960 |
1 |
192 |
0,328 |
Motivasi dan Kinerja Mengajar |
0,138 |
1 |
192 |
0,711 |
Sumber: Data Hasil Sebaran
Kuisioner
Dasar pengambilan keputusan bila nilai Fhitung < Ftabel atau Asymtop
Signifikansi > 0,05, maka data homogen.
b.
Uji Normalitas
Perhitungan uji normalitas data menggunakan program SPSS versi 11 dan uji
One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Hasil pengujian diperoleh
nilai-nilai sebagai berikut:
Tabel 10
Data Uji Normalitas Hasil Penelitian
|
Insentif |
Motivasi |
Kinerja |
N Normal Parametersa.b� Mean Std. Deviation Most Extreme������������ Absolute Diffrences������������������ Positive ����������������������������������� Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)����������������������������� |
97 91.2271 10.50603 .086 .086 -.070 .843 .476 |
97 106.8719 10.98594 .083 .061 -.083 .813 .522 |
97 138.3548 12.15928 .121 .121 -.067 1.189 .118 |
a. Test distribution is
Normal
b. Calculated
from data
Sumber:
Data Hasil Sebaran Kuisioner
Dasar pengambilan keputusan: Z hitung < Z tabel atau bila probabilitas (Asymp. Sig. 2-tailed) > 0,05, maka data berdistibusi normal.
c.
Uji Linieritas
1) Uji Linieritas Regresi
Variabel X1 atas Y
Hasil uji linieritas regresi variabel X1 atas
variabel Y dapat dilihat pada lampiran delapan dan rangkumannya pada tabel 11.
Tabel
11
Uji
Linieritas Regresi Variabel X1 atas Y
Sumber Variasi |
df |
Sum of Square |
Mean of Square |
F hitung |
F tabel |
Tuna cocok |
84 |
7504,69 |
89,34 |
0,251 |
1,91 |
Kekeliruan |
11 |
3919,89 |
356,354 |
Sumber: Data Hasil Sebaran Kuisioner
2)
Uji
Linieritas Regresi Variabel X2 atas Y
Hasil uji linieritas regresi
variabel X2 atas variabel Y dapat dilihat pada lampiran delapan dan
rangkumannya pada tabel di bawah ini.
Tabel 12
Uji Linieritas Regresi Variabel X2 atas Y
Sumber Variasi |
df |
Sum of Square |
Mean of Square |
F hitung |
F tabel |
Tuna cocok |
84 |
2966,26 |
54,93 |
0,363 |
1,81 |
Kekeliruan |
11 |
6197,59 |
151,16 |
Sumber: Data Hasil
Sebaran Kuisioner
Dasar pengambilan keputusan bila F hitung
d.
Uji Korelasi antar
Variabel
Uji korelasi antar variabel dilakukan untuk melihat ada
tidaknya hubungan secara signifikan antara variabel. Uji ini dilakukan dengan
menggunakan program SPSS versi 11 dan secara manual.
e.
Menguji Hipotesis
Penelitian�
1)
Hipotesis pertama, tunjangan sertifikasi memberikan kontribusi yang positif
dan signifikan terhadap motivasi mengajar guru
Uji Hipotesis: Ho: tunjangan sertifikasi tidak memberikan kontribusi yang positif dan signifikan terhadap motivasi mengajar guru
Hasil analisis hubungan dan
besarnya sumbangan variabel tunjangan sertifikasi terhadap variabel motivasi
mengajar guru dapat dilihat pada rangkuman tabel di bawah ini.
��
Tabel 13
Korelasi Tunjangan
Sertifikasi dan Motivasi Mengajar Guru
Korelasi |
Koefisien
Korelasi |
Koefisien
Determinasi (r2) |
N |
t hitung |
Sig. |
p |
|
0,360 |
0,129 |
97 |
7,895 |
0,000 |
0,05 |
Sumber:
Data Hasil Sebaran Kuisioner
Hasil analisis regresi terdapat pada lampiran sepuluh dan hasil uji
signifikansi pada tabel di bawah ini.
Tabel 14
Ringkasan ANAVA untuk Uji Signifikansi
Sumber |
JK |
df |
RJK |
F hitung |
Sig. |
Regresi Residu |
1497,617 10088,718 |
1 95 |
1497,617 106,197 |
14.102 |
0,000 |
Total |
11586,335 |
96 |
- |
Sumber: Data Hasil Sebaran Kuisioner
2)
Hipotesis kedua, tunjangan sertifikasi memberikan kontribusi yang positif
dan signifikan terhadap kinerja mengajar guru
Uji Hipotesis Ho: Tunjangan sertifikasi tidak
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kinerja mengajar guru
Hasil analisis hubungan dan
besarnya sumbangan variabel tunjangan sertifikasi terhadap variabel kinerja
mengajar guru dapat dilihat pada rangkuman tabel di bawah ini.
Tabel 15
Korelasi Tunjangan Sertifikasi dan Kinerja Mengajar Guru
Korelasi |
Koefisien Korelasi |
Koefisien Determinasi ( r2
) |
N |
t hit |
Sig. |
p |
|
0,442 |
0,195 |
97 |
9,375 |
0,00 |
0,05 |
Sumber: Data Hasil Sebaran Kuisioner
3)
Hipotesis ketiga, motivasi
mengajar guru memberikan kontribusi yang positif dan signifikan terhadap
kinerja mengajar guru
Uji Hipotesis Ho: Motivasi mengajar tidak memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap kinerja mengajar guru
Hasil analisis hubungan dan besarnya sumbangan variabel motivasi mengajar
terhadap variabel kinerja mengajar guru dapat dilihat pada lampiran sepuluh dan
rangkuman tabel 16.
Tabel� 16
Korelasi Motivasi Mengajar dan Kinerja Mengajar Guru
Korelasi |
Koefisien Korelasi |
Koefisien Determinasi ( r2 ) |
N |
t hitung |
Sig. |
p |
|
0,595 |
0,354 |
97 |
6,932 |
0,000 |
0,05 |
Sumber: Data Hasil Sebaran Kuisioner
4)
Hipotesis keempat, tunjangan sertifikasi dan motivasi mengajar secara
bersama-sama memberikan kontribusi yang positif dan signifikan terhadap kinerja
mengajar guru
Uji Hipotesis Ho: Tunjangan
Sertifikasi dan motivasi mengajar tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kinerja mengajar guru. Hasil analisis dapat dilihat pada lampiran sepuluh dan rangkumannya tabel di bawah ini.
Tabel� 17
Korelasi Ganda dan Keberartian Koefisien Determinasi
Korelasi |
Koefisien Korelasi |
Koefisien Determinasi ( r2 ) |
N |
F hit |
Sig. |
p |
Ry12 |
0,643 |
0,414 |
97 |
33,183 |
0,000 |
0,05 |
Sumber: Data Hasil Sebaran Kuisioner
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasannya, dapat ditarik kesimpulan bahwa tunjangan
Sertifikasi memberi kontribusi positif terhadap Kinerja Mengajar Guru SMKN 1
Cirebon sebesar 19,5%. Motivasi mengajar guru memberi kontribusi positif
terhadap Kinerja Mengajar Guru SMKN 1 Cirebon sebesar 35,4%. Tunjangan sertifikasi
memberi kontribusi positif� terhadap motivasi
mengajar guru SMKN 1 Cirebon sebesar 12,9%. Tunjangan sertifikasi dan
motivasi mengajar secara bersama memberi kontribusi positif terhadap Kinerja
Mengajar Guru SMKN 1 Cirebon sebesar 41,4%.
Hamalik, Oemar. (2002). Pendidikan
Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Bumi Aksara. Google
Scholar
Hasibuan, Abdul Aziz, Syah, Darwyan, &
Marzuki, Marzuki. (2018). Manajemen Pendidikan Karakter Di Sma. Tarbawi:
Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan, 4(02), 191�212. Google
Scholar
Hasibuan, Yusuf Firdaus. (2009). Pengaruh
Pendidikan Dan Latihan Kaligrafi Lembaga Kaligrafi Al-Quran (Lemka) Terhadap
Kemampuan Menulis Ayat-Ayat Al-Quran: Studi Kasus Di Pesantren Lemka Sukabumi. UIN
jakarta, Repository, 1-157. Google
Scholar
Ho, Li An, & Kuo, Tsung Hsien. (2009).
Alternative Organisational Learning Therapy: An Empirical Case Study Using
Behaviour And U Theory. The Australian Educational Researcher, 36(3),
105�124. Google
Scholar
Interaksi, Sardiman. (2016). Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Google
Scholar
Irnawati, Irmawati. (2019). Penerapan
Supervisi Edukatif Kolaboratif Secara Periodik Untuk Meningkatkan Kinerja Guru
Dalam Pembelajaran Di Smp Negeri 7 Medan Tahun Ajaran 2018-2019. Sabilarrasyad:
Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Kependidikan, 4(2), 134�146. Google
Scholar
Kuswaroh, Siti, & Setyowati, Rr Nanik.
(2013). Strategi Pengembangan Kepribadian Siswa Di Sman Olahraga Jawa Timur. Kajian
Moral Dan Kewarganegaraan, 2(1), 412�426. Google
Scholar
Mariah, Siti, & Sa�ud, Udin Syaefudin.
(2013). Pengaruh Motivasi Dan Kinerja Pegawai Terhadap Kualitas Layanan
Administrasi Akademik. Jurnal Administrasi Pendidikan, 17(1). Google
Scholar
Mulyasa, Enco, & Profesional, Menjadi
Guru. (2005). Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan Menyenangkan.
Bandung: Remaja Rodaskarya. Google
Scholar
Nasution, Ernawati. (2014). Motivasi Kerja
Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Pegawai Fakultas Dakwah Iain Ar-Raniry. Jurnal
Al-Bayan: Media Kajian Dan Pengembangan Ilmu Dakwah, 20(1). Google
Scholar
Pandji, Anoraga, & Sri, Suvati. (2010).
Psikologi Industri Dan Sosial. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya. Google
Scholar
Prasetyo, Muhammad Anggung Manumanoso.
(2018). Peranan Perilaku Organisasi Dan Manajemen Strategi Dalam Meningkatkan
Produktivitas Output Pendidikan. Idarah (Jurnal Pendidikan Dan Kependidikan),
2(1), 80�101. Google
Scholar
Priansa, Donni Juni. (2014). Kinerja Dan
Profesionalisme Guru. Bandung: Alfabeta. Google
Scholar
Rijali, Ahmad. (2019). Analisis Data
Kualitatif. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 17(33), 81�95. Google
Scholar
Sahertian, Olivia Laura. (2012). Pengaruh
Budaya Korporat Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Pt. Bank Mandiri
(Persero) Tbk Cabang Ambon. Jurnal Ilmiah Aset, 14(1), 31�39. Google
Scholar
Sholikhah, Amirotun. (2016). Statistik
Deskriptif Dalam Penelitian Kualitatif. Komunika: Jurnal Dakwah Dan
Komunikasi, 10(2), 342�362. Google
Scholar
Sinungan, Muchdarsyah. (2018). Produktivitas
Apa Dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara. Google
Scholar
Sudarsana, I. Ketut. (2016). Peningkatan
Mutu Pendidikan Luar Sekolah Dalam Upaya Pembangunan Sumber Daya Manusia. Jurnal
Penjaminan Mutu, 1(1), 1�14. Google
Scholar
Copyright holder: Mahfud
(2021) |
First publication right: |
This article is licensed
under: |