���������� ����������������������������� Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia � ISSN : 2541-0849

����������� e-ISSN : 2548-1398

����������� Vol. 3, No 2 Februari 2018

 

 


PENGARUH DISIPLIN DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWAAKADEMI MARITIM CIREBON

 

Mumuh Abdul Gani

Akademi Maritim Cirebon

Email: [email protected]

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana tingkat prestasi belajar mahasiswa yang diperolah dan seberapa besar pengaruh disiplin dan motivasi belajar atas capaian dan/atau prestasi belajar mahasiswaAkademi Maritim Cirebon. Penelitian ini terdiri dari tiga variable yaitu variable X1 Disiplin Diri, X2 Motivasi Belajar dan Variabel Y Prestasi Belajar Mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Teknik pengumpulan data dengan cara penyebaran angket/kuesioner, yang dianalisis menggunakan regresi, jumlah anggota populasi berjumlah 360 mahasiswa yang terdiri dari Tingkat II semester 3 Jurusan Nautika 160 orang, Jurusan Teknika 120 orang dan Jurusan Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga 80 orang di Akademi Maritim Cirebon, diambil sampel dengan menggunakan teknik Slovin yaitu sebanyak 94 orang responden.dengan perincian 31 orang Jurusan Teknika 33 orang jurusan Nautika dan 30 orang jurusan Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga. Berdasarkan hasil penelitian motivasi belajar dan disiplin belajar memberikan pengaruh yang positif terhadap prestasi belajar. Motivasi belajar mempunyai pengaruh yang lebih besar dari pada disiplin diri. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji T yang memperoleh hasil untuk Didipiln Diri hanya 2,780, sedangkan untuk Motivasi Belajar sebesar 26,969 .

 

Kata Kunci: Disiplin Diri, Motivasi Belajar, Prestasi Belajar

 

Pendahuluan

Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu modal dasar pembangunan bangsa yang sangat penting guna mewujudkan tujuan yang dicita-citakan, sehingga sumber daya manusia merupakan salah satu sasaran pembangunan yang diperhitungkan dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur merata segala bidang, baik materi maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD1945.

Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Manusia seutuhnya adalah manusia yang beriman dan bertaqwa terhadapa Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kewarganegaraan dan kebangsaan (FIP-UPI: 2007).

Untuk mengetahui sejauh mana penguasaan Mahasiswa terhadap pelajaran dapat dilakukan melalui penilaian terhadap kemajuan atau keberhasilan Mahasiswa menguasai materi pelajaran yang diajarkan. Prestasi Mahasiswa akan menunjukan terjadi tidaknya peningkatan penguasaan. Indikator keberhasilan dari penguasaan Mahasiswa terhadap materi pelajaran yang dipelajari adalah kemampuan belajar Mahasiswa yang diwujudkan dalam hasil belajar Mahasiswa yaitu mengetahui garis-garis besar indikator (petunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan dengan jenjang prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur (Muhibbin Syah: 2001). Di samping itu, prestasi Mahasiswa sering digunakan sebagai suatu indikator kemampuan belajar, karena semakin tinggi hasil belajar dalam mata pelajaran tertentu, semakin tinggi tingkat kemampuan belajar dalam mata pelajaran tersebut yang juga merupakan indikator untuk mengukur kualitas pendidikan.

Namun demikian prestasi belajar mahasiswa tidaklah didapat hanya dengan belajar dan menghapal materi. Ada banyak kalangan yang beranggapan bahwa prestasi belajar akan didapat bila pelajar mau dan mampu untuk mendisiplinkan diri. Sementara itu, disiplin sendiri menurut pandangan Harlock (dalam terjemahan Meitasari: 1980) adalah kondisi diri yang sukarela untuk mau dan patuh terhadap pilihan kepala, orang tua, dan/atau pemimpinnya. Sedang dalam pandangan John Jaroliek dan Clifford D. Foster (2006) disiplin dianggap sebagai sebuah pembebanan diri untuk mencapai pembangunan karakter. Adapun contoh dari pembebanan diri yang dimaksud antara lain; kebiasaan bekerja, belajar, memberi perhatian terhadap orang lain, dan lain-lain. Apa yang telah disampaikan di atas kemudian mengerucutkan anggapan penulis bahwa disiplin adalah sebuah pembebanan diri yang merujuk pada sikap sikap patuh terhadap aturan dan/atau perintah orang lain.

Sebagaimana diketahui, disiplin erat kaitannya dengan peraturan dan norma. Seorang yang dianggap disiplin adalah orang yang telah benar-benar mampu dan mau menerapkan aturan dengan tanpa paksaan. Dalam sudut pandangan lain, orang seperti ini adalah orang yang telah dalam keadaan sadar dan terbuka untuk mau mentaati peraturan tanpa dan/atau dengan aturan itu dipaksakan.

Kaitannya dengan prestasi belajar, disiplin memiliki andil yang cukup besar. Prestasi belajar mahasiswa contohnya. Saat seorang mahasiswa tidak dalam kondisi disiplin untuk belajar�atau hanya sekedar membaca�maka apa yang dinamakan prestasi belajar akan sulit dicapai.

Prestasi belajar�dalam pengertian sederhana�adalah capaian yang didapat oleh sang pembelajaran. Dalam mencapai capaian tersebut, seorang pembelajar harusnya melewati masa pengujian. Masa itu meliputi uji kompetensi dan pengujian sejenis. Pasca pengujian tersebut prestasi belajar akan nampak dari hasil yang diperoleh dari hasil pengujian.

Akan tetapi, pada praktiknya, prestasi belajar tidak hanya didapat oleh mereka yang memiliki kedisiplinan yang baik. Nyatanya masih ada beberapa faktor yang lain mempengaruhi prestasi belajar secara langsung. Salah satu faktor tersebut tidak lain adalah motivasi belajar.

Motivasi belajar sendiri terdiri dari dua kata, yakni motivasi dan belajar. Kata motivasi berasal dari kata �motif� yang berarti upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu hal (Sardiman, 1994: 73). Namun dalam pandagan yang tidak jauh berbeda, motivasi dikatakan sebagai dorongan dasar yang memaksa seseorang untuk melakukan kegiatan (Uno, 2007: 1). Dari dua penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa motivasi adalah daya dorong yang dimiliki seseorang untuk mencapai dan/atau melakukan apa yang ingin dia lakukan. Apabila dikaitkan dengan belajar, maka motivasi belajar dapat diartikan sebagai suatu dorongan dan/atau upaya yang dilakukan seseorang untuk belajar dengan lebih baik dibanding tidak memiliki motivasi.

Mahasiswa Akademi Maritim Cirebon adalah mahasiswa yang tergolong aktif dalam setiap proses perkuliahan. Akan tetapi, karena alasan satu dan yang lain, mahasiswa-mahasiswa ini kadang kala merasa bosan dan lelah. Terlebih dengan latar belakang dan aturan kampus yang mengharuskan mahasiswa untuk tinggal di asrama. Kondisi tersebut memberi dampak tersendiri pada kegiatan belajar. Walhasil, prestasi belajar mahasiswa pun cenderung kurang baik dan sedikit di bawah harapan pendidik.

Penelitian ini dilakukan untuk mengukur seberapa berpengaruhnya motivasi belajar dan disiplin terhadap prestasi belajar mahasiswa Akademi Maritim Cirebon. Sehingga, pada ke depannya, mahasiswa-mahasiswa ini mampu bersaing dan berdaya juang tinggi yang ditimbulkan oleh prestasi belajar yang juga baik.

 

Metode Penelitian

Ada banyak metode penelitian yang dapat digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah. Salah satu metode tersebut tidak lain ialah Ex Post Facto, atau yang kerap disebut dengan kausal komparatif. Sukardi (2003: 174) menjelaskan bahwa metode ini dilakukan dengan kondisi rangkaian variabel bebas sudah ada, sehingga pengamatan hanya dilakukan pada keterkaitan pada variabel terikat.

Secara sederhana populasi diartikan sebagai suatu kumpulan subjek yang hendak diteliti (Arikunto, 2003: 173). Sementara dalam anggapan Sugiyono (2014: 119) populasi dikatakan sebagai objek dan/atau subjek yang memiliki karakteristik dan kualitas yang khas sehingga mendapat pertimbangan untuk diteliti. Selanjutnya, Ia juga menambahkan bahwa sampel adalah sebagian subjek dan/atau objek yang mewakili keseluruhan populasi. Terkait dengan populasi penelitian, peneliti menggunakan mahasiswa Akademi Maritim Cirebon angkatan 2015/2016 sebagai populasi penelitian. Jika dikalkulasi jumlah populasi tersebut tidak lain adalah 360 orang. Sedangkan untuk sampel sendiri ditentukan melalui teknik Solvin dan menghasilkan sampel sejumlah 94 mahasiswa.

Secara khusus peneliti memetakan antara variabel dependen dan variabel independen. Untuk variabel dependen�yang tidak lain adalah variabel Y�peneliti memilih prestasi belajar, sebab itulah yang kemudian menjadi objek utama dalam penelitian ini. Adapun untuk variaben independen peneliti disiplin diri sebagai X1 dan motivasi belajar X2 sebagai variabel bebas.

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi dan angket. Keduanya dipilih karena karena memudahkan peneliti dapat melaksanakan setiap proses penelitian. Di samping itu, baik angket maupun studi dokumentasi, keduanya secara bersama-sama mampu bersinergi dengan metode penelitian yang tidak lain telah peneliti tetapkan sebelumnya.

Pengujian instrumen dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas. Menurut Darmadi (2011: 87), uji validitas untuk mengetahui alat ukur dapat digunakan untuk objek dalam penelitian atau tidak. Sebab, sambung Darmadi, tidak semua alat ukur dapat digunakan untuk beberapa objek. Adapun pelaksanaan pengujian validitas dilakukan dengan pengujian berikut:

Keterangan:

R�������� = Nilai korelasi

N�������� = Jumlah responden

X�������� = Skor nilai pernyataan variabel bebas

Y�������� = Skor nilai pernyataan variabel terikat

Adapun terkait dengan pengujian reliabilitas, peneliti untuk saat ini menggunakan rumus alpha. Menurut Arikunto (2010: 221) penggunaan rumus alpha dimaksudkan untuk menghindari skor 1 dan 0. Dengan cara tersebut pencarian reliabilitas akan dengan mudah dilakukan.

Penelitian ini menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan inferensial. Teknik deskriptif memungkinkan peneliti untuk memberi gambaran terkait hasil penelitian. Sedangkan statistik inferensial dilakukan untuk menganalisis data sampel yang kemudian diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2013: 147).

 

Hasil dan Pembahasan

A.    Hasil Penelitian

1.      Analisis Data

a.      Data Mahasiswa Kelas Teknika

Dari hasil kategori skor disiplin diri dan motivasi untuk kelas Teknika dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1

Disiplin Diri Kelas Teknika

 

Interval Skor Variabel Disiplin Diri

Kategori

Frekuensi

Persentase

59-70

Sangat Tinggi

0

0%

48-58

Tinggi

17

54,84%

37-47

Cukup

13

41,94%

26-36

Rendah

1

3,23%

15-25

Sangat Rendah

0

0

Dari hasil tabel di atas dapat dilihat mahasiswa yang memiliki disiplin diri tinggi sebanyak 17 orang (54,84%) sedangkan 13 orang (41,94%) mahasiswa memiliki disiplin diri cukup.

Tabel 2

MotivasiBelajar Kelas Teknika

 

Interval Skor Variabel Motivasi Belajar

Kategori

Frekuensi

Persentase

59-70

Sangat Tinggi

0

0%

48-58

Tinggi

11

35,48%

37-47

Cukup

18

58,06%

26-36

Rendah

2

6,45%

15-25

Sangat Rendah

0

0

 

Dari hasil tabel di atas dapat dilihat mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi sebanyak 11 orang (35,48%) sedangkan mahasiswa yang memiliki motivasi belajar cukup sebanyak 18 orang (58,06%).

b.      Mahasiswa Kelas Nautika

Berikut di bawah adalah rincian motivasi belajar dan disiplin diri yang dimiliki mahasiswa kelas Nautika:

Tabel 3

Disiplin Diri Kelas Nautika

 

Interval Skor Variabel Disiplin Diri

Kategori

Frekuensi

Persentase

59-70

Sangat Tinggi

0

0%

48-58

Tinggi

17

51,52%

37-47

Cukup

15

45,45%

26-36

Rendah

1

3,03%

15-25

Sangat Rendah

0

0

 

Dari hasil tabel kategorisasi skor disiplin dapat dilihat bahwa mahasiswa yang memiliki disiplin diri tinggi sebanyak 17 orang (51,52%) sedangkan selebihnya untuk mahasiswa yang memiliki disiplin diri cukup sebanyak 15 orang (45,45%).

Tabel 4

MotivasiBelajar Kelas Nautika

 

Interval Skor Variabel Motivasi Belajar

Kategori

Frekuensi

Persentase

59-70

Sangat Tinggi

0

0%

48-58

Tinggi

14

42,42%

37-47

Cukup

15

45,45%

26-36

Rendah

3

9,09%

15-25

Sangat Rendah

0

0

 

Dari hasil tabel skor kategorisasi motivasi belajar diketahui bahwa mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi sebanyak 14 orang (42,42%) sedangkan mahasiswa yang memiliki motivasi belajar cukup sebanyak 15 orang (45,45%).

c.       Mahasiswa Kelas KPN

Berikut di bawah adalah rincian motivasi belajar dan disiplin diri yang dimiliki mahasiswa kelas KPN:

Tabel 5

Disiplin Diri Kelas KPN

 

Interval Skor Variabel Disiplin Diri

Kategori

Frekuensi

Persentase

59-70

Sangat Tinggi

1

3,33%

48-58

Tinggi

16

53,33%

37-47

Cukup

13

43,33%

26-36

Rendah

0

0%

15-25

Sangat Rendah

0

0%

Berdasarkan hasil tabel di atas dapat diketahui bahwa mahasiswa yang memiliki disiplin tinggi sebanyak 16 orang (53,33%) sedangkan mahasiswa yang mempunyai sikap disiplin cukup sebanyak 13 orang (43,33%).

 

Tabel 6

MotivasiBelajar Kelas KPN

 

Interval Skor Variabel Motivasi Belajar

Kategori

Frekuensi

Persentase

59-70

Sangat Tinggi

1

3,33%

48-58

Tinggi

13

43,33%

37-47

Cukup

14

46,66%

26-36

Rendah

2

6,67%

15-25

Sangat Rendah

0

0

 

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mahasiswa kelas KPN yang mempunyai motivasi belajar tinggi sebanyak 13 orang (43,33%) dan mahasiswa yang mempunyai motivasi belajar yang cukup sebanyak 14 orang (46,66%).

2.      Uji Validasi

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan bahwa variabel yang diukur memang benar-benar valid. Uji Validitas yang dilakukan dengan melihat nilai korelasi Pearson (Pearson Correllation) yang dibandingkan dengan nilai Rtabel. Dan nilai Rtabel untuk penelitian dengan jumlah responden sebanyak n=94 adalah 0, 203.

Pengujian reliabilitas penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha. Instrumen penelitian memiliki reliabilitas yang memadai jika koefisien alpha Cronbach≥ atau sama dengan 0,70.


 

a.      Variabel Disiplin Diri

Tabel 7

Hasil Statistik Disiplin Diri

Berdasarkan hasil uji validitas terhadap pernyataan variabel disiplin diri, diketahui bahwa semua pernyataan dinyatakan valid dan memiliki korelasi dari masing-masing variabel (dilihat pada kolomCorrected Item-Total Correlation) dilihat darinilai Rhitung> Rtabel0,203. Dan untuk uji Reliabilitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 8

Hasil Uji Reliabilitas

 

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwanilai Cronbach�s Alphapada variabel ini sebesar 0,898 ≥ 0,70dan ini artinya data reliabilitas.


 

b.      Variabel Motivasi Diri

Tabel 9

Hasil Statistik Motivasi Diri

Berdasarkan hasil uji validitas terhadap pernyataan variabel motivasi belajar, diketahui bahwa semua pernyataan dinyatakan valid dan memiliki korelasi dari masing-masing pertanyaan ini dapat dilihat kolom Corrected Item-Total Correlation, yang dilihat dari nilai Rhitung> Rtabel0,203. Dan untuk uji Reliabilitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 10

Hasil Uji Reliabilitas

 

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwanilai Cronbach�s Alphapada variabel ini sebesar 0,957 ≥ 0,70dan ini artinya data tersebut adalah data yang reliabilitas.

 

Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis yang telah dibangun serta analisis hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.      Terdapat pengaruh yang signifikan antara Disiplin Diri terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa di Akademi Maritim Cirebon. Dimana kontribusi yang diberikan oleh pengaruh disiplin diri terhadap prestasi mahasiswa dapat dilihat dari hasil Nilai t hitung variabel Disiplin Diri (X1) sebesar 2,780 ≥ t_tabel (1,986) dengan signifikansi 0,008 ≤ 0,05. Berarti terdapat pengaruh yang positif antara variabel Disiplin Diri (X1) terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa (Y). Dari hasil tersebut maka Ho ditolak dan Ha diterima.

2.      Terdapat pengaruh yang signifikan antara Motivasi Belajar terhadap Prestasi Mahasiswa Akademi Maritim Cirebon. Dengan melihat dari hasil Nilai t hitung variabel Motivasi Belajar (X2) sebesar 26,696 ≥ dari nilai ttabel (1,986) dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 ≤ 0,05. Dan ini berarti terdapat pengaruh yang sangat signifikan antara variabel Motivasi Belajar (X2) terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa (Y). Dari hasil tersebut maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dan dari hasil uji analisis yang sudah peneliti lakukan maka dapat diketahui bahwa dari kedua variabel bebas ternyata variabel Motivasi Belajar adalah variabel yang paling dominan .

3.      Dan dari hasil uji secara simultan (uji F) untuk semua variabel bebasmaka disini peneliti dapat menyimpulkan bahwa Disiplin Diri dan Motivasi Belajar merupakan salah satu indikator untuk dapat menunjang meningkatnya Prestasi Belajar Mahasiswa di Akademi Maritim Cirebon. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai F hitung kedua variabel bebas sebesar 827,259 dengan Signifikansi sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 (p<0.05) ini berarti variable Disiplin dan Motivasi secara bersama-sama mempunyai pengaruh dan hubungan yang sangat signifikan terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Akademi Maritim Cirebon.

 


 

BIBLIOGRAFI

 

Arikunto. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

 

_______. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

 

B. Uno, Hamzah. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

 

Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

 

Hurlock, E. 1980. Psikologi Perkembangan. Alih Bahasa: Meitasari Tjandrasa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

 

Jarolimek, John dan Clifford D. Foster. 2006. Model of Teaching. New Jersey: Englewood Cliff Prenticehall Inc.

 

Sudirman, A. M. 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandung: Rajawali Press.

 

Sugiyono. 2013. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

 

________. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

 

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

 

Syah, Muhibbin. 2001. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya.

 

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian 2: Ilmu Pendidikan Praktis. Bandung: Imtima.