Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 7, Juli 2021
EMOSI
DALAM NASKAH DRAMA SAMPEK DAN ENGTAY KARYA NORBERTUS RIANTIARNO
Misnawati, Ellok
Rahmawati
Universitas Palangka Raya (UPR) Kalimantan Tengah, Indonesia
Email:� misnawati@pbsi.upr.ac.id, [email protected]
Abstrak
Naskah drama Sampek dan Engtay
karya Norbertus Riantiarno terdapat berbagai jenis emosi yang membangun
alur cerita di dalamnya. Hal inilah yang menjadi alasan peneliti menganalisis emosi
yang terdapat dalam naskah drama ini. Tujuan penelitian ini adalah �mendeskripsikan wujud emosi dalam naskan drama
Sampek dan Engtay karya Norbertus Riantiarno. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan: teknik pencatatan dan studi kepustakaan. Sumber
data utama yang dianalisis adalah teks drama Sampek dan Engtay karya Norbertus
Riantiarno. Data yang telah dikumpul dianalisis dengan menggunakan teori
psikologi sastra. Teori psikologi sastra dimanfaatkan secara metodologis untuk
menganalisis rumusan masalah penelitian. Hasil penelitian setelah dilakukan
analisis data ternyata dalam naskah drama Sampek dan Engtay karya Norbertus
Riantiarno ditemukan lima klasifikasi emosi, yaitu rasa bersalah tiga data,
rasa malu lima data, kesedihan enam belas data, kebencian satu data, dan cinta
lima belas data.
Kata Kunci: emosi; representasi;
implikasi
Abstract
The scripts of the drama Sampek and Engtay by Norbertus Riantiarno have various
types of emotions that build a story line in them. This is the reason for
researchers to analyze the emotions contained in this drama script. The purpose
of this study is to describe the form of emotions in the drama of Sampek and Engtay by Norbertus Riantiarno.� Data collection techniques in this study
using: recording techniques and literature study. The main data source analyzed
was the drama text of Sampek and Engtay
by Norbertus Riantiarno.� The data collected was analyzed using the
theory of literary psychology. Literary psychology theory is used
methodologically to analyze the research problem formulation. The results of
the research after analyzing the data turned out in the drama script Sampek and Engtay by Norbertus Riantiarno found five
emotional classifications, namely guilt three data, shame five data, sadness
sixteen data, hatred of one data, and love fifteen data.
Keywords: emotion; representation; implications
Pendahuluan
Emosi adalah suatu perasaan atau gejolak jiwa yang muncul di
dalam diri seseorang sebagai akibat dari adanya rangsangan, baik dari dalam
diri sendiri maupun dari luar (Miswari, 2017). Emosi sangat berhubungan dengan kondisi psikologis dan suasana
hati seseorang yang dinyatakan dalam bentuk perilaku tertentu. Perasaan emosi
bisa berupa emosi positif (emosi yang baik), dan bisa berupa emosi negatif
(emosi yang buruk). Banyak yang mengartikan kata �Emosi� sebagai bentuk amarah,
namun sebenarnya kata emosi mewakili berbagai bentuk perasaan manusia seperti
sedih, bahagia, dan marah.
Menurut (Krech, Crutchfield, & Livson, 1974) kegembiraan, kemarahan,
ketakutan, dan kesedihan kerap kali dianggap sebagai emosi yang mendasar (primary emotions). Situasi ini yang
membangkitkan perasaan-perasaan tersebut sangat terkait dengan tindakan yang
ditimbulkannya dan mengakibatkan meningkat ketegangan. Selain itu, juga rasa
benci, iri hari, jengkel, cemburu juga termasuk ke dalam emosi kemarahan.
Perasaan-perasaan ini yang nantinya apabila diungkapkan lewat tindakan maka
akan menimbulkan sebuah ketegangan. Setelah perasaan ini terlampiaskan maka ada
beberapa akibat yang akan ditimbulkan, diantara adalah perasaan bersalah,
menyesal, dan sedih. Selain emosi-emosi kemarahan ini, ada juga beberapa emosi
yang selalu melekat dalam diri manusia yaitu rasa cinta. Rasa cinta ini
termasuk dalam klasifikasi emosi kegembiraan. Karena pada dasarnya rasa cinta
yang dimiliki oleh seseorang akan selalu menimbulkan kegembiraan dalam diri
orang tersebut. Maka dari itu manusia tidak akan pernah bisa lepas dari
perasaan cinta, karena dengan perasaan cinta ini manusia bisa hidup dengan
damai.
Masih
terkait emosi, dalam naskah drama emosi tidak lepas dari psikologi sastra.
Supaya mengetahui lebih lanjut apa itu �emosi�, terlebih dahulu kita akan
membahas tentang psikologi kepribadian. Psikologi kepribadian adalah psikologi
yang mempelajari kepribadian manusia dengan objek penelitian faktor-faktor yang
memengaruhi
tingkah laku manusia (Papalia, Feldman Duskin, & Martorell, 2015).
Dalam psikologi kepribadian dipelajari kaitan antara ingatan atau pengamatan
dengan perkembangan, kaitan antara pengamatan dengan penyesuaian diri pada
individu, dan seterusnya. Sasaran pertama
psikologi kepribadian ialah memperoleh informasi mengenai tingkah laku
manusia. Karya-karya sastra, sejarah, dan agama bisa memberikan informasi
berharga mengenai tingkah laku manusia (Koswara, 1991).
Sasaran kedua, psikologi kepribadian
mendorong individu agar dapat hidup secara utuh dan memuaskan, dan yang ketiga, sasaran ialah agar individu
mampu mengembangkan segenap potensi yang dimilikinya secara optimal melalui
perubahan lingkungan psikologis.
Bagi
para psikoanalisis, istilah kepribadian adalah pengutamaan alam bawah sadar (unsconscious) yang berada di luar sadar,
yang membuat struktur berpikir diwarnai emosi (Fazalani, 2021).
Mereka beranggapan, perilaku seseorang sekadar wajah permukaan karakteristiknya,
sehingga untuk memahami secara mendalam kepribadian seseorang, harus diamati
gelagat simbolis dan pikiran yang paling mendalam dari orang tersebut. Mereka
juga memercayai bahwa pengalaman masa kecil individu bersama orang tua telah
membentuk kepribadian kita.
Psikologi
sastra sering disebut juga sebagai psikoanalisis. Psikoanalisis adalah disiplin ilmu yang
dimulai sekitar tahun 1900-an oleh Sigmund Freud (Fajriyah, Mulawarman, & Rokhmansyah, 2017).
Teori psikoanalisis berhubungan dengan fungsi dan perkembangan mental manusia (Abraham, 2017).
Ilmu ini merupakan bagian dari psikologi yang memberikan kontribusi besar dan
dibuat dalam psikologi manusia selama ini.
Setiap
karya sastra pasti melibatkan emosi pengarang dalam membangun cerita yang ada
di dalam karya sastra tersebut. Tanpa adanya emosi dalam pembuatan alur
ceritanya, maka akan terasa hambar bagi para penikmat sastra itu sendiri. Alasan
inilah yang membuat peneliti memfokuskan penelitian ini pada emosi dalam naskah
drama Sampek dan Engtay karya
Norbertus Riantiarno dan implikasinya pada pembelajaran sastra di SMA (Nirmala, 2009).
Berdasarkan
uraian yang telah dipaparkan dapat disimpulkan kalau emosi merupakan perasaan
yang muncul karena ada suatu kejadian yang memacu seseorang untuk mengeluarkan
sebuah reaksi bisa positif bisa negatif.
Tujuan
penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan wujud emosi dalam naskan drama Sampek dan Engtay karya Norbertus
Riantiarno. (2) Mendeskripsikan implikasi analisis emosi dalam naskah drama Sampek dan Engtay karya Norbertus
Riantiarno pada pembelajaran sastra di SMA.�
Metode Penelitian
Penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan cara untuk
menafsirkan dan menyajikan data dalam bentuk deskriptif (Ratna, 2013).
Data-data yang telah ada kemudian ditafsirkan dan dianalisis untuk mendapatkan
struktur emosi.
Metode
deskripsi analisis bisa didapatkan dari penggabungan dua metode yang saling
mendukung (Ratna, 2013).
Kedua metode tersebut bertujuan untuk menguraikan informasi mendetail mengenai aspek-aspek struktur
karya sastra dan menghubungkannya menjadi satu kesatuan yang memunculkan
kalsifikasi emosi. Sumber data yang digunakan ialah catatan pada kartu data
yang dikumpulkan peneliti. Teknik analisis data yang digunakan model analisis
isi. Model analisis isi menekankan pemaknaan isi komunikasi dan isi interaksi
simbolik yang terjadi pada peristiwa komunikasi yang ada dalam naskah drama.
Hasil dan Pembahasan
A.
Hasil Penelitian
1.
Wujud Emosi Tokoh
yang Terdapat Dalam Naskah Drama Sampek dan Engtay Karya Norbertus Riantiarno
a.
Rasa Bersalah
Rasa
bersalah merupakan emosi yang dimiliki oleh seseorang ketika ia melakukan sebuah
kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak sengaja (Hidayati, Wardiah, & Ardiansyah, 2021).
Setelah ia melakukan kesalahan tersebut timbullah di dalam dirinya sebuah penyesalan dan sering kita sebut sebagai
rasa bersalah. Seseorang
yang merasa bersalah pastinya ia akan
meminta maaf kepada orang yang telah ia sakiti.
b.
Rasa Bersalah
yang Dipendam
Rasa
bersalah yang dipendam merupakan perasaan yang timbul ketika ia
melakukan sebuah kesalahan namun ia tidak mengakui
bahwa ia yang telah melakukan kesalahan tersebut. Biasanya orang seperti ini adalah orang yang memiliki hati keras,
ia tidak pernah meminta maaf kepada orang yang telah dilukainya dan ia hanya memendam
perasaan bersalah itu tanpa mau
disalahkan atas perbuatannya itu.
c.
Menghukum
Diri Sendiri
Menghukum diri sendiri adalah
emosi yang timbul di dalam diri manusia
ketika ia melakukan sebuah kesalahan dan ia tidak memperbaiki kesalahannya maka ia akan memutuskan
untuk menghukum diri sendiri, seperti
mengurung diri di dalam kamar tanpa
mau minum atau makan, tidak
mau bertemu dengan orang lain, maunya hanya sendiri tanpa
mau diganggu oleh orang
lain (Handayani, 2018).
Bahkan ada yang sampai mengakhiri hidupnya akibat sebuah penyesalan tersebut.
d.
Rasa Malu
Rasa
malu merupakan emosi yang timbul ketika seseorang penyandang rasa malu secara alamiah ingin menyembunyikan diri dari orang lain karena perasaan tidak nyaman jika
perbuatannya diketahui oleh
orang lain. Misalnya dalam naskah drama Sampek dan Engtay, rasa malu ini dialami oleh Macun yang ketika ia ditanya oleh ayahnya, apakah ia mencintai Engtay,
Macun tersenyum malu-malu.
e.
Kesedihan
Rasa
sedih ini timbul ketika seseorang
merasa kehilangan sesuatu yang dicintainya atau sesuatu yang sangat berharga. Rasa sedih yang timbul dalam naskah drama Sampek dan Engtay ditunjukkan ketika Sampek mendengar bahwa Engtay telah
dilamar Macun, dan masih banyak lagi
kesedihan yang muncul di dalam naskah drama ini. Peneliti akan
membahas pada bagian selanjutnya.
f.
Kebencian
Kebencian adalah sebuah emosi
kemarahan yang membuncah dalam jiwa seseorang.
Kebencian terjadi ketika sesuatu yang berharga miliknya direbut oleh orang lain kemudian ia tidak terima
dengan hal itu, dan pada akhirnya ia ingin menghancurkan
orang yang telah merebut miliknya. Kebencian dalam naskah ini
tampak ketika Macun melihat Engtay
yang masuk ke dalam kuburan Sampek
dan kuburan itu tidak bisa dibuka
kembali. Dan akhirnya ia kehilangan Engtay,
orang yang ia cintai, untuk selamanya.
g.
Rasa Cinta
Rasa
cinta merupakan emosi dasar yang dimiliki oleh manusia. Sekejam-kejamnya manusia pasti masih memiliki
rasa cinta. Rasa cinta bisa timbul dengan
cara lembut dan dengan cara menggebu-gebu.
Rasa cinta yang muncul dengan cara lembut
itu seperti ketika ayah Engtay tidak setuju dengan
permintaan Engtay untuk sekolah, walaupun ayah Engtay tidak setuju namun
setelah dibujuk akhirnya ayah Engtay mengabulkan keinginannya meski dengan hati
yang berat, walaupun begitu ayah Engtay tetap mengusahakan yang terbaik untuk anak
semata wayangnya itu. Rasa cinta yang timbul dengan cara
menggebu-gebu dalam naskah ini terjadi
ketika Engtay membongkar jati drinya kepada Sampek
bahwa ia adalah seorang perempuan. Setelah mengetahui hal itu Sampek
dan Engtay pun saling jatuh cinta hingga
membuat mereka lupa diri dan ingin
melakukan hal yang tidak senonoh.
Paparan
data yang telah dipaparkan memberikan
gambaran mengenai wujud emosi tokoh
yang terdapat dalam naskah drama Sampek dan Engtay karya Norbertus Riantiarno. Wujud emosi tokoh
itulah yang membangun cerita dalam
naskah
drama Sampek dan Engtay menjadi sebuah cerita yang
apik
dan tak pernah lekang oleh waktu. Wujud emosi tokoh
dalam naskah drama Sampek dan Engtay karya Norbertus Riantiarno ini yang nantinya akan diimplikasikan
pada pembelajaran sastra di SMA.
B.
Pembahasan
1.
Wujud
Emosi Tokoh dalam Naskah Drama Sampek dan Engtay karya
���� Norbertus Riantiarno
Naskah drama Sampek dan
Engtay karya Norbertus Riantiarno ditulis pada tahun 1989, pertama kali
dipentaskan oleh Teater Koma. Tokoh dalam drama ini berjumlah 19 orang yang
berdialog, yaitu Dalang (narrator), Sampek (pemuda 20 tahun), Engtay (pemudi 17
tahun), Macun (tunangan Engtay), Juragan Ciok (ayah Engtay), Nyonya Ciok (ibu
Engtay), Nio (ayah Sampek), Nyonya Nio (ibu Sampek), Sukiu (bujang Sampek),
Jinsim (pengasuh Engtay), Suhiang (pelayang Engtay 17 tahun), Antong (Suami Jinsim),
Kapten Liong (ayah Macun), Guru (berusia +50 tahun), Romeo, Juliet, Roromendut,
Pronocitro, Adipati Wiraguna. Sedangkan yang tidak berbicara ada 6 golongan,
yaitu murid-murid Sekolah Yayasan Putera Bangsa, rombongan arak-arakan, para
pengangkat tandu, para pengawal tandu, pengiring tandu pengantin, dan penggali
kubur.
Data yang ditemukan
mengenai wujud emosi tokoh dalam naskah drama Sampek dan Engtay karya Norbertus
Riantiarno adalah sebagai berikut.
a. Tokoh
Sampek, ditemukan 1 data rasa malu, kesedihan 6 data, cinta 3 data.
b. Tokoh
Engtay, ditemukan rasa bersalah 2 data, rasa malu 1, kesedihan 7 data, cinta 6 data.
c. Tokoh
Macun, ditemukan rasa malu 1 data dan kebencian 1 data.
d. Tokoh
Juragan Ciok, ditemukan rasa bersalah 1 data dan rasa cinta 1 data.
e. Tokoh
Nyonya Ciok, ditemukan kesedihan 1 data dan cinta 2 data.
f.
Tokoh Nyonya Nio,
ditemukan kesdihan 1 data dan cinta 1 data.
g. Tokoh
Nio, ditemukan kebencian 1 data.
h. Tokoh
Sukiu, ditemukan kesedihan 1 data.
i.
Tokoh Jinsim, ditemukan
rasa malu 2 data.
j.
Tokoh Romeo, ditemukan
rasa cinta 1 data.
k. Tokoh
Juliet, ditemukan rasa cinta 1 data.
Pada paparan data di atas
tokoh yang memiliki emosi yang sesuai dengan teori kalsifikasi emosi David
Krech yang sudah dimodifikasi oleh Albertine Minderop hanya 11 tokoh,
selebihnya belum data-datanya belum memenuhi kriteria klasifikasi emosi
tersebut. Klasifikasi yang dimiliki para tokoh dalam naskah drama Sampek dan
Engtay yaitu, emosi rasa bersalah, rasa malu, kesedihan, kebencian dan cinta.
Sedangkan rasa bersalah yang dipendam dan menghukum diri sendiri tidak ditemukan
dalam naskah drama ini. Wujud emosi tokoh dalam penelitian ini keseluruhan data
berjumlah: 3 data rasa bersalah, 5 data rasa malu, 16 data kesedihan, 1 data
kebencian, dan 15 data cinta.
Dalam penelitian ini
setiap data diberikan kode, yaitu RB (Rasa Bersalah), RM (Rasa Malu), KS
(Kesedihan), KB (Kebencian), RC (Rasa Cinta). Berikut pembahasan lebih
lengkapnya.
a)
Tokoh
Sampek
� Rasa
Malu
Data 1 (RM)
Sampek: �Aku juga malu�.�
Pada data ini rasa malu dialami oleh tokoh
Sampek yang pada saat itu ia ingin melakukan hubungan terlarang demi
mengungkapkan rasa cintanya yang meledak-ledak antara Sampek dan Engtay.
Berhubung ini adalah pertama kali bagi Sampek, dan Sampek juga merupakan pemuda
yang sangat-sangat polos, maka timbullah dialog �Aku juga malu�.�. Dialog ini
menjelaskan bahwa Sampek masih malu-malu untuk melakukan hal itu, karena itu
yang pertama baginya.
� Kesedihan
Data 1 (KS)
Sampek: (MENANGIS MENYANYI)
Apa betul kita tidak mempunyai kesanggupan
Membalik langit, mengaduk lautan?
Apa para dewa juga ikut senang
Melihat sepasang kekasih berpisah?
Data di atas menjelaskan bahwa Sampek
sedang bersedih karena ia tidak bisa bersatu dengan Engtay. Dalam kalimatnya
�Apa betul kita tidak mempunyai kesanggupan, membalik langit, medangaduk
lautan?� kalimat ini menyatakan sebuah pertanyaan Sampek yang artinya apakah
mereka (Sampek dan Engtay) tidak memiliki kesanggupan untuk mengubah hal yang
sangat tidak mungkin terjadi, menjadi hal yang mungkin. Sampek sangat
mengharapkan kalau Engtay tidak dijodohkan oleh orang tuanya dengan Macun,
melainkan dijodohkan dengan dirinya.
Data 2 (KS)
Sampek: (SEDIH) �kamu betul. Adikku,
Engtay, mengapa kamu harus� dipanggil
pulang?
Pada data di atas kesedihan dirasakan oleh
tokoh Sampek yang saat itu baru saja mengetahui bahwa Engtay adalah perempuan,
baru saja ingin memadu kasih dan akhirnya mereka saling jatuh cinta. Namun,
ketika mereka hendak memadu kasih di kamar, tiba-tiba Sukiu memberitahukan
bahwa pengasuh Engtay datang untuk menjemput Engtay dan menyuruhnya pulang atas
dasar perintah dari orang tua Engtay. Mengetahui hal itu Sampek sangat sedih
karena harus berpisah dengan Engtay sesosok yang baru saja ia tetapkan sebagai
belahan jiwanya. namun takdir berkata lain, takdir mengharuskan kisah cinta
mereka menemui jalan yang amat terjal.
Data 3 (KS)
Sampek: �Engtay, Engtay, tega sekali kamu
memutuskan hubungan kita. Oh, aku
tidak sanggup menyaksikan kau bersanding
dengan lelaki lain, diiringi
musik,�
berpakaian merah penuh ronce emas. Aku tidak sanggup lagi.
Lebih baik mati, mati�.�
Pada data di atas menunjukkan Sampek
sedang sakit dan meratapi perpisahannya dengan Engtay. Setelah ia mengetahui
bahwa Engtay sudah ditunangkan oleh macun Sampek merasa frustasi dan ia rasanya
tidak ingin hidup lagi. Lebih baik ia mati dari pada melihat Engtay menikah
dengan lelaki lain dengan diiringi music, dan berpakaian merah penuh ronce
emas. Ia tidak ingin melihat hal itu terjadi. Sampek tidak sanggup melihat
Engtay bahagia dengan lelaki lain, selain dirinya.
Data 4 (KS)
Sampek: �Engtay, Engtay, aku memang bodoh.
Tapi apa harus seberat ini
penderitaan yang mesti kutanggung akibat
kebodohanku itu? Aku tidak
sanggup, tidak sanggup�.�
Data ini menunjukkan bahwa Sampek terus
menerus menyebutkan nama Engtay dikala sakitnya dan menyesali kebodohannya. Sampek
tidak datang dihati yang telah dijanjikan oleh Engtay. Sampek Akibat
kebodohannya itulah Sampek tidak bisa melamar Engtay dan malah Engtay lebih
dulu dilamar oleh laki-laki lain. Sampek terus merutuki dirinya yang bodoh itu,
ia bahkan tidak sanggup menerima penderitaan tersebut.
Data 5 (KS)
Sampek: �Aku tidak sanggup, mati saja,
mati� aduh� sakiiiitt�.�
Data di atas menunjukkan bahwa sudah pada
puncaknya Sampek tidak sanggup lagi untuk hidup dan menerima penderitaan itu,
ia merasa bahwa ia lebih baik mati saja.
Data 6 (KS)����
Sampek: �Dengar semua pesanku! Kuburanku
akan seperti apa yang ditulis
Engtay dalam surat itu. Aku yakin, Engtay pasti
akan datang ke kuburanku. (MENGAMBIL
TUSUK KONDE DARI BALIK BANTALNYA) itu tusuk konde, tanda mata dari Engtay.
Taruhlah di atas piring pedupan di depan kuburanku. Jika dia datang, dia pasti
tahu apa yang harus dilakukannya. Ibu, ayah, aku mohon maaf karena tidak bisa
menjaga sampai ayah, ibu tua. Maafkan anakmu yang tidak berbakti ini. Aku
merasa, ajalku sudah dekat sekali. Ikhlaskan anakmu pergi, tapi ada satu
permintaanku: jangan sampai benci sama Engtay, sebab dialah satu-satunya gadis
yang paling aku cintai. Selamat tinggal semuanya� (SAMPEK MATI. TANGISPUN
MELEDAK)
Data ini menunjukkan bahwa ini adalah
dialog Sampek diakhir hayatnya yang sangat menyedihkan itu, ia tidak
dipersatuan dengan Engtay oleh Tuhan di dunia. Di akhir hayatnya Sampek meminta
sebuah persarayatan yang ditulis oleh Engtay di suratnya. Meskipun begitu
diakhir hayatnya ia tetap mencintai Engtay, hal ini dibuktikan ketika Sampek
miminta orang tuanya untuk membuat kuburannya seperti yang diminta Engtay di
suratnya.
� Cinta
Data 1 (RC)
Sampek: �Aku mencintaimu.�
Pada data ini menunjukkan Sampek
mengungkapkan bahwa ia mencintai Engtay.
Data 2 (RC)
Sampek: �Lelaki yang jatuh cinta biasa
memakai kata-kata berbunga. Aku tidak.
Apa saja yang kukatakan, memang begitu
kenyataannya.�
Data di atas menunjukkan bahwa ketika
Sampek mencintai seseorang ia tidak pernah bermuluk-muluk atau mengungkapkan
hal-hal yang indah namun bohong. Sampek menyatakan bahwa apa yang dia katakana
itulah yang ia rasakan.
Data 3 (RC)
Sampek: �Ibu tidak pernah jumpa dengan dia
sih. Pokoknya, untukku Engtay tak
bisa digantikan oleh siapapun.�
Data di atas menunjukkan bahwa Sampek
menyatakan dengan tegas kepada ibunya bahwa tidak ada seorang wanitapun yang
bisa menggantikan Engtay di hatinya.
b)
Tokoh
Engtay
� Rasa
Bersalah
Data 1 (RB)
Engtay: �Maafkan anakmu yang durhaka, Ibu.
Ayah yang medorongku berbuat
seperti ini. Ayah pernah bilang akan
mengizinkan aku sekolah ke Betawi kalau aku berhasil menipunya�.�
Data di atas menunjukkan bahwa Engtay
merasa bersalah karena telah menipu ayahnya. Ia pura-pura menjadi seorang
lelaki demi mendapatkan izin dari orang tuanya untuk sekolah. Pada saat itu
perempuan dilarang untuk sekolah dan hanya boleh di dalam rumah saja, bahkan
pergaulan dengan teman pun dibatasi.
Data 2 (RB)
Engtay: �Ayah, maafkan Engtay.�
Pada data ini Engtay benar-benar meminta
maaf kepada ayahnya karena ia membuat ayahnya terkejut hingga pingsan.
� Rasa
Malu
Data 1 (RM)
Engtay: �Ah, aku malu.�
Pada data ini rasa malu� dialami oleh tokoh Engtay yang pada saat itu
ia dan Sampek ingin melakukan sesuatu yang melanggar aturan. Mereka hampir saja
melakukan hal yang melanggar aturan demi mengungkapkan rasa cintanya yang
terlalu mengebu-gebu.
� Kesedihan
Data 1 (KS)
Engtay: (Menyanyi)
Menunggu ��
Rinduku, kasihku ��
Masa depan cintaku�
Panjang dan berliku-liku�
Masa depan cintaku�
Nampak semakin tak menentu�
Menunggu ��
Rinduku, kasihku ��
Wajah masa depanku�
Buram dan tak berwujud�
Wajah masa depanku�
Suram dan penuh kemelut �
Pada data ini menunjukkan kesedihan yang
dialami oleh Engtay karena seorang yang ditunggunya tak kunjung tiba. Engtay
sangat khawatir jika Sampek tidak datang tepat waktu sesuai dengan
perjanjiannya, maka ia akan lebih dulu dilamar oleh Macun.
Data 2 (KS)
Engtay : (Menangis. Lari Ke Dalam)
Pada data ini rasa sedih dialami oleh
Engtay yang pada saat itu Macun dan ayah Macun datang ke rumah Engtay berniat
untuk melamar Engtay. Namun pada saat itu hati Engtay benar-benar gundah
gulana. Ia sangat terpaksa mengikuti kehendak orang tuanya untuk menerima
perjodohan itu. Yang bisa dilakukan Engtay hanya diam dan menangis karena sudah
tidak kuat lagi menahan emosinya dan ia memutuskan untuk lari ke dalam kamar.
Data 3 (KS)
Engtay: �Ah, Sampek. Kamu membuat hatiku
hancur berkaping-keping.�
Pada data ini rasa sedih dialami oleh
tokoh Engtay karena mendengar penjelasan Sampek yang mengatakan bahwa ketika
ditinggal oleh Engtay, Sampek merasa bahwa hidupnya taka da gunanya lagi tanpa
Engtay di sisinya.
Data 4 (KS)
Engtay: (MENANGIS) �Tidak salah. Memang
begitu kenyataanya.�
Data ini menjelaskan bahwa kesedihan yang
dialami Engtay ketika Sampek mengatahui bahwa ternyata Engtay sudah ditunangkan
oleh laki-laki lain yaitu Macun. Mendengar hal itu Sampek tidak percaya dan menanyakannya
langsung kepada Engtay, dan Engtay meng-iya-kan berita itu.
Data 5 (KS)
Engtay: (Menangis) Ah, Sampek. Barangkali
kita memang tidak berjodoh.
Kalau tidak, mana mungkin kita harus
menjalani lakon seperti ini. Tapi kalau boleh aku bilang, ini semua lantaran
kebodohan kakak yang sangat kelewatan.�
Ingatkah pesanku agar kau datang jangan
lebih dari 2 dan 8, 3 dan 7, 4 dan 6 hari? Kau datang terlambat sekali.�
Pada data ini Engtay menangis ketika
menjelaskan bahwa akibat kebodohan Sampek yang datang terlambat, tidak sesuai
dengan hari yang dijanjikan oleh Engtay. Akibatnya Sampek tidak bisa meminang
Engtay dan mereka tidak bisa bersatu. Karena pada saat itu Engtay sudah
ditunangkan oleh laki-laki lain.
Data 6 (KS)
Engtay: (Menangis.� Menyanyi)��
Segalanya sudah terlanjur��
Ibarat nasi sudah jadi bubur��
Apalagi yang perlu disesali, apalagi?
Jodoh kita nyatanya bukan untuk zaman ini
Dalam nyanyian ini Engtay mengatakan
dengan kesedihan yang amat dalam bahwa ia dan Sampek memang tidak ditaksirkan
oleh Tuhan berjodoh saat itu. Sampek dan Engtay sudah tidak bisa melakukan
apa-apa untuk mempertahankan hubungan mereka. semuanya sudah terlanjur, nasi
sudah menjadi bubur dan tidak mungkin untuk diubah lagi.
Data 7 (KS)
Engtay : (Menangis Lari Ke Dalam Kamar)
Data ini menunjukkan bahwa hati Engtay
merasakan kesakitan yang amat dalam. Ia tidak bisa menerima lamaran Sampek
lantaran ia sudah ditunangkan oleh Macun. Karena ia tidak sanggup melihat
Sampek yang tengah patah hati pula.
� Cinta
Data 1 (RC)
Engtay: (MENGALIHKAN PERSOALAN) �Lihat
belibis-belibis itu. Asyik
berenang dan tidak peduli sekeliling.
Lihat sepasang angsa itu, mereka dekat satu sama lain seakan tidak mau lepas.
Mereka sedang berpacaran. Aih, kalau saja kita bisa seperti angsa itu. Dekat
satu sama lain, saling mencintai. Kita masing-masing belum terikat, sendiri dan
belum punya pasangan. Seharusnya kita juga bisa saling berpasangan.�
Pada data ini menunjukkan bahwa Tokoh
Engtay sedang berusaha untuk mengungkapkan perasaan cintanya kepada Sampek.
Dengan sebuah pengibaratan-pengibaratan yang indah.
Data 2 (RC)
Engtay: �Baru kaulah lelaki yang
kucintai.�
Data ini menunjukkan bahwa Engtay
mengatakan bahwa Sampek adalah laki-laki pertama yang ia cintai.
Data 3 (RC)
Engtay: (TERLONGONG-LONGONG DI DEPAN
KUBURAN SAMPEK) Aku datang padamu Sampek. Kemarin malam kau yang menemuiku
dalam mimpiku. Begitu jelas, sampai aku tak tahu itu cuma mimpi atau memang
kenyataan. Kau tidak berkata apa-apa selain menyebut namaku berulangkali. Kau
tidak meminta apa-apa, tapi aku sangat paham apa yang kau kehendaki. Sekarang
aku datang. Aku disini.
Engtay: Sepanjang jalan aku semakin yakin,
ternyata aku hanya mencintai
seorang lelaki, kaulah itu, Sampek. Dan
bukan Macun. Kaulah yang seharusnya menjadi suamiku, dan bukan yang lainnya.� (ENGTAY MENYOBEK KAIN YANG DIPAKAINYA DAN
MENOREHKAN KATA-KATA DISITU DENGAN DARAH YANG DIAMBIL DARI UJUNG JARINYA)� (LALU ENGTAY MEMBACA APA YANG SUDAH
DITULISNYA ITU DENGAN SEDU SEDAN)� �Hidup
atau mati, kuingin selalu bersamamu. Tiada yang�
sanggup memisahkan cinta kita. Juga tidak kematian ..� (MENUANG TIGA CAWAN ARAK, MENUMPAHKANNYA KE
TANAH DI DEPAN KUBURAN SAMPEK)� Terimalah
arak persembahan. (MENANGIS) Sampek, Sampek, Sampek �
Data 4 (RC)
Engtay: Kau taruh tusuk kondeku disini.
Aku tahu, apa yang kau harapkan
dariku. Sampek, kuambil tusuk konde ini.
Akan kuketuk-ketuk di kuburannya Kalau kita memang berjodoh,
kuburan ini pasti akan terbuka. Lalu aku akan masuk dan menjadi satu dengan
jasadmu untuk selama-lamanya. Tapi kalau kita memang tidak berjodoh, tentu aku
akan terus dibawa Macun ke Rangkasbitung dan jadi isterinya seumur hidup.
Sampek, kau mati lantaran aku. Buktikan, bahwa kematianmu tidak sia-sia. Aku
ketukkan tusuk konde ini tiga kali. Terbukalah � Terbukalah kuburmu ini � (MENGETUK-NGETUK
TUSUK KONDE KEKUBUR SAMPEK, SEBANYAK TIGA KALI)
Data 5 (RC)
(TIBA-TIBA, SETELAH KETUKAN YANG KETIGA, TERDENGAR
GELEGAR GUNTUR, PADAHAL LANGIT TIDAK SEDANG MENDUNG LALU SEBUAH CAHAYA, BAGAI
METEOR, JATUH DARI LANGIT. CAHAYA ITU LANGSUNG MEMBENTUR KUBURAN SAMPEK,
SEHINGGA KUBURAN JADI TERBELAH DAN MENGANGA) (ENGTAY TERKESIMA. SEMUA
TERKESIMA)
Data 6 (RC)
Engtay: (TERSENYUM) Kita memang berjodoh.
Tunggu aku, Sampek! Aku
datang! (ENTAY MASUK KEDALAM KUBUR SAMPEK
DENGAN GERAK YANG SANGAT INDAH SEKALI)
Pada data 3, 4, 5, dan 6 ini Engtay
menepati janjinya bahwa ia akan datang ketempat peristirahatan Sampek. Engtay
menangis meraung-raung ia mengatakan bahwa sepanjang perjalanan arak-arakan
pernikahan Engtay dan Macun, Engtay semakin yakin bahwa hanya ada satu laki ia
cintai, yaitu sampek. Setelah tibanya di kuburan Sampek, Engtay merobek kain
suteranya dan menorehkan tulisan di perkuburan Sampek. Beberapa saat kemusian
Engtay menyadari bahwa Sampek memang benar-benar melakukan apa yang diminta
Engtay yaitu meletakkan tusuk konde Engtay yang pernah diberikan kepada Sampek.
Tusuk konde itu oleh keluarga dan atas permintaan Sampek ditaruh diatas
kuburannya. Setelah menyadari hal itu Engtay pun mengambil tusuk kondenya dan
memukulkan tusuk konde itu sebanyak tiga kali, sambil mengatakan jika memang
mereka berjodoh, maka kuburan itu terbuka dan jasad merekapun menyatu,. Namun
jika kuburan itu tidak terbuka maka mereka memang tidak berjodoh, dan Engtay
akan terus dibawa Macunke Rangkasbelitung. Seketika itu pula lengit menjadi
mendung dan Guntur pun menggelerag dan tiba-tiba ada cahaya bagaikan meteor
jatuh mengenai kuburan Sampek dan terbukalah kuburan itu. Mengetahui hal itu
Engtay pun yakin bahwa mereka memang jodoh yang ditakdirkan oleh Tuhan. Engtay
segera masuk ke dalam kuburan itu dan bersatu dengan jasad Sampek.
c)
Tokoh
Macun
� Rasa
Malu
Data 1 (RM)
Macun: �Ah, Ayah, bisa saja.�
Rasa malu ini dialami oleh tokoh Macun
ketika Kapten Liong mengatakan bahwa Macun telah mempersiapkan semua keperluan
pernikahannya dengan Engtay. Bahkan Macun sudah membeli beberapa peralatan
rumah tangga. Dan juga harga sewa tandu pengantin.
� Kebencian
Data 1 (KB)
Macun: (MELEDAK MARAH) �Jangan pedulikan!
Bongkar!�
Data ini menunjukkan bahwa Macun sangat
murka melihat tunangannya di telah oleh kuburan Sampek. Sampek Murka dan
menyuruh para penggali kubur untui membongkar kuburan itu dan menemukan orang
yang sangat ia cintai itu.
d)
Tokoh
Juragan Ciok
� Rasa
Bersalah
Data 1 (RB)
Ciok: �Ini akibat kita turuti apa yang dia
mau sejak kecil. Dia anggap semua
persoalan jalan keluarnya gampang-gampang
saja. Kalau sekarang kita larang niatnya itu, aku takut nanti dia kaget. Lalu
sakit, terus kalau dia sakit? Bagaimana? Dia anak kita satu-satunya�.�
Data ini menunjukkan bahwa Ciok sangat
menyesal karena tela mendidik Engtay dengan menuruti semua keinginannya. Hingga
pada saatnya tiba Engtay meminta sesuatu yang menurutnya akan membuat boomerang
bagi keluarga mereka, dan jika keinginan Engtay tidak dituruti takutnya ia akan
sakit. Ciok tidak ingin Engtay sampai sakit karena Engtay adalah anak
satu-satunya dan sangat ia sayangi.
� Cinta
Data 1 (RC)
Ciok: �Mau apa lagi? Kalau ibumu sudah
setuju, masa aku tidak? Lebih baik
kamu siap-siap. Besok pagi kamu berangkat.
Nanti ayah urus� supaya kamu bisa
langsung diantar kegedung sekolahan. Kebetulan ayah kenal baik guru kepala
disana, ayah akan surati dia.�
Data ini menunjukkan bahwa Ciok sangat
menyayangi anak semata wayangnya itu. Ciok akan mengabulkan semua permintaan
Engtay meski hal itu melanggar aturan di zaman mereka. walaupun dengan terpaksa
Ciok mengizinkan Engtay untuk pergi sekolah ke Betawi, Ciok tetap mengurus
semua keperluan Engtay di Sana.
e)
Tokoh
Nyonya Ciok
� Kesedihan
Data 1 (KS)
Nyonya Ciok: (TERPENGARUH. IKUT MENANGIS)
�Engtay, anakku. Apa
boleh buat. Ibu akan mengizinkan. Tapi
kamu harus ekstra hati-hati. Waspada sama orang asing. Jangan terlalu cepat
percaya sama orang yang baru kamu kenal. Betawi itu kota besar, jauh lebih gede
dari Serang. Macam-macam orang berkumpul di kota itu, campur aduk kayak cendol.
Kamu harus jeli memilih teman. Hemat pangkal pandai, rajin pangkal kaya. Harus
patuh sama gurumu!�
Data ini menunjukkan kesedihan yang
dialami oleh Nyonya Ciok karena sebentar lagi ia akan ditinggalkan oleh anaknya
pergi sekolah ke Betawi. Nyonya Ciok takut hal-hal buruk akan menimpa Engtay di
tanah rantau yang merupakan sebuah kota besar, maka dari itu nyonya ciok
memberikan banyak wejangan kepada Engtay agar terus berhati-hati dengan
orang-orang di Betawi. Tidak bisa dipungkiri bahwa Nyonya Ciok sangat khawatir
dengan keinginan Engtay kali ini.
� Cinta
Data 1 (KS)
Nyonya Ciok: �Hatimu memang baik, dan aku
percaya. Itu sebabnya aku dan
ayahmu memutuskan untuk tidak membuat
kakimu kecil seperti yang sudah dilakukan oleh leluhur-leluhur kita. Lihat, kakiku
sendiri masih kecil. Dan apa yang kami putuskan itu hanya menandakan kami
sangat mencintaimu.�
Pada data ini Nyonya Ciok menyatakan bahwa
semua hal yang dilakukan untuk Engtay adalah demi kebaikan dan kebahagiaan
Engtay menurutnya. Ia tidak ingin anaknya bersaib sama sepertinya yang memiliki
�kaki kecil� yang artinya ia tidak ingin Engtay seperti dirinya yang tidak bisa
kemana-mana dan hidup sebagai seorang wanita yang hanya tahu kehidupan
dikeluarganya saja, tanpa mengetahu betapa luasnya dunia ini untuk dilihat dan
dikagumi. Maka dari itu ia menuruti semua yang diminta oleh Engtay dengan
mudah.
Data 2 (KS)
Nyonya Ciok: (MEMELUK ENGTAY) �Anakku,
buah hati, cahaya hidupku �.�
Data ini menunjukkan bahwa rasa cinta
seorang sangatlah besar terhadap anaknya. Seorang ibu pasti menganggap anaknya
sebagai cahaya hidupnya dan sumber kebahagiannya.
f)
Tokoh
Nyonya Nio
� Kesedihan
Data 1 (KS)
Nyonya Nio: (MENANGIS) �Aduh, Sampek,
anakku, jangan begini nak. Kamu
anakku satusatunya, bangkitlah semangatmu,
nak. Jangan habis hanya lantaran cinta. Sampek, untuk apa mengingat-ingat gadis
yang sudah bertunangan?�
Pada data ini menunjukkan bahwa Nyonya Nio
(ibu Sampek) sedih melihat anaknya yang sedang sakit-sakitan akibat patah hati.
Nyonya Ciok terus memberikan semangat kepada anaknya untuk segera sembuh, demi
kesembuhan anaknya ia menyuruh Sampek untuk melupakan Engtay yang sudah
bertunangan itu.
� Cinta
Data 1 (RC)
Nyonya Nio: �Apa gadis itu bisa meramal?
Jangan dengarkan dia Sampek. Kau
pasti akan sembuh. Minumlah obat yang
diberikan tabib Koh. Sesudah sembuh, ibu janji, akan mencarikan kamu gadis yang
jauh lebih hebat dari Engtay. Sampek, sembuh nak, sembuh ya? Kasihani ibumu �.�
Data ini menunjukkan rasa cinta Nyonya Nio
kepada Sampek anaknya. Bahkan ia memanggilkan tabib untuk kesembuhan anaknya,
ia tidak ingin melihat anaknya sakit-sakitan lantaran Sampek terus-menerus
mengingat nama Engtay. Bahkan Nyonya Nio berjanji jika Sampek sembuh maka� ia akan mencarikan gadis yang jauh lebih baik
dari pada Engtay.
g)
Tokoh
Nio
� Kebencian
Data 1 (KB)
Nio: �Kurang ajar. Kurang ajar. Apa maksud
dari surat itu? Sok pintar sekali.
Lebih pintar dari tabib yang paling
pintar. Kurang ajar.�
Data ini menunjukkan bahwa Nio (ayah
Sampek) sangat marah kepada Engtay, lantaran surat yang dikirim Engtay untuk
Sampek, yang menurutnya isi surat itu malah mendoakan Sampek agar cepat mati.
Tidak ada satu pun orang tua yang terima jika anaknya didoakan cepat mati oleh
orang lain, bahkan itu adalah orang yang sangat dicintai anaknya. Mungkin
karena keburu emosi, maka ayah Sampek sangat marah mendengar hal itu dan malah
salah mengartikan maksud dari surat Engtay tersebut.
h)
Tokoh
Sukiu
� Kesedihan
Data 1 (KS)
Sukiu: (MENANGIS. SAMBIL MENGHAPUS AIR
MATA YANG MELELEH)
�Memang gadis ini teramat sangat kelewat
kurang ajar. Ini namanya menyumpahi�.�
Data ini menjelsakan bahwa Sukiu juga ikut
bersedih melihat surat dari Engtay untuk Sampek yang dibawanya. Tadinya ia
berharap surat itu berisi doa yang atau kata-kata semangat untuk menyebuhkan
Sampek, ternyata isi surat itu bertolah belakang dengan yang diharapkan. Ia
sedih ketika melihat juragannya yang sangat ia sayangi disumpahi cepat
meninggal oleh Engtay. Sukiu tidak terima dengan hal itu.
i)
Tokoh
Jinsim
� Rasa
Malu
Data 1 (RM)
Jinsim: (MALU-MALU) �Nyonya Besar �.�
Data ini menunjukkan rasa malu yang
dialami oleh tokoh Jinsim ia menyampaikan keinginnya kepada Nyonya Ciok untuk
ikut Antong pergi ke Betawi menjemput Engtay.
Data 2 (RM)
Jinsim: (MALU) �Maaf Nya Besar, tapi
diizinkan ikut ya?�
Data ini menunjukkan bahwa Jinsim tetap
bersikukuh untuk ikut Antong ke Betawi dengan sikap yang sedikit malu-malu,
takut kalau-kalau ia tidak diizinkan juragannya tersebut.
j)
Tokoh
Romeo
� Cinta
Data 1 (RC)
Romeo: (MUNCUL BERSAMA YULIET) �Ibarat
bunga, mawar ataupun
kenanga, kalau ia harum, nama tak lagi
penting adanya. Yuliet, dikau ibarat bunga. Berganti nama sejuta kalipun, asal
dikau adalah Yuliet seperti yang kukenal sekarang ini, duhai, dikau tetap
kucinta ��
Data ini menunjukkan bahwa Romeo sangat
mencintai Yuliet. Hal ini dapat dilihat dari pengibaratan yang diberikan oleh
Romeo kepada Yuliet, bahwa Yuliet ibarat bunga, mesipun berganti nama sejuta
kalipun, asal itu adalah Yuliet seperti yang ia kenal sekarang, maka ia akan
tetap mencintai Yuliet.
k)
Tokoh
Juliet
� Cinta
Data 1 (RC)
Juliet: (MANJA) �Ah, ah �.�
Dialog di atas menggambarkan bahwa Yuliet
salah tingkah dengan pernyataan cinta Romeo. Ia pun semakin mencintai Romeo
karena ungkapan cintanya tersebut. hingga Engtay tidak memiliki kata-kata lain
selain �Ah, ah�� yang dapat diungkapkannya. Hatinya sangat bahagia mendengar hal
itu.
Kesimpulan
Wujud
Emosi Tokoh dalam Naskah Drama Sampek dan
Engtay Karya Norbertus Riantiarno dalam penelitian ini menggunakan teori
klasifikasi emosi David Krech yang sudah dimodifikasi oleh Albertine Minderop,
awalnya emosi terbagi menjadi tujuh bagian, yaitu rasa bersalah, rasa bersalah
yang dipendam, menghukum diri sendiri, rasa malu, kesedihan, kebencian dan
cinta. Namun, setelah dilakukan analisis data ternyata dalam naskah drama Sampek dan Engtay karya Norbertus Riantiarno
hanya ditemukan lima klasifikasi emosi, yaitu rasa bersalah tiga data, rasa
malu lima data, kesedihan enam belas data, kebencian satu data, dan cinta lima
belas data.
BIBLIOGRAFI
Abraham, Ihsan. (2017). Struktur kepribadian tokoh dalam novel Surat
Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar. Kembara, 3(1), 55�63. Google Scholar
Fajriyah, Khoiriyatul, Mulawarman, Widyatmike Gede, & Rokhmansyah,
Alfian. (2017). Kepribadian tokoh utama wanita dalam novel alisya karya
muhammad makhdlori: kajian psikologi sastra. CaLLs (Journal of Culture,
Arts, Literature, and Linguistics), 3(1), 1�14. Google Scholar
Fazalani, Runi. (2021). Menganalisis Novel �Cantik Itu Luka� Karya Eka
Kurniawan Melalui Unsur Intrinsik Dan Menggunakan Psikoanalisis. Reform:
Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Budaya, 4(01), 11�23. Google Scholar
Handayani, Nunung. (2018). Klasifikasi Emosi Tokoh Jati Dalam Novel
Jangan Miringkan Sajadahmu Karya Muhammad B. Anggoro Ditinjau Dari
Psikoanalisis Sastra Serta Hubungannya Dengan Pembelajaran Sastra Di SMA.
Universitas Mataram. Google Scholar
Hidayati, Eka Suci, Wardiah, Dessy, & Ardiansyah, Arif. (2021).
Klasifikasi Emosi Tokoh Dalam Novel Titian Takdir Karya W Sujani (Kajian
Psikologi Sastra). Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(1), 2005�2017. Google Scholar
Koswara. (1991). Teori-Teori kepribadian. Bandung: PT. Gresco.
Krech, David, Crutchfield, Richard S., & Livson, Norman. (1974). Elements
of psychology. Alfred a. knopf. Google Scholar
Miswari, Miswari. (2017). Mengelola Self Efficacy, Perasaan dan Emosi
dalam Pembelajaran melalui Manajemen Diri. Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan
Kemasyarakatan, 15(1), 67�82. Google Scholar
Nirmala, Afsun Aulia. (2009). Naskah drama sampek engtay karya n.
riantiarno dan romeo juliet karya William shakespeare (tinjauan
intertekstualitas, kajian feminisme, dan nilai edukatif). UNS (Sebelas
Maret University). Google Scholar
Papalia, Diane E., Feldman Duskin, Ruth, & Martorell, Gabriela.
(2015). Perkembangan Manusia. 1�486.
Ratna, I. Nyoman Kutha. (2013). Teori, metode & teknik penelitan
sastra: dari strukturalisme hingga postrukturalisme: perspektif wacana naratif.
Pustaka Pelajar. Google Scholar
Riantiarno. (2019). Norbertus. Diakses 10 Juni 2019. Google Scholar
Copyright
holder: Misnawati, Ellok
Rahmawati (2021) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article
is licensed under: |