Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia
p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6,
No. 7, Juli 2021
�
PENGARUH
PERSEPSI KEBERMANFAATAN, PERSEPSI KEMUDAHAN, DAN PERSEPSI EFISIEN WAJIB PAJAK
ORANG PRIBADI PADA PENGGUNAAN E-FILING
Gede Mahaputra Chrisandita, I Made Sukartha
Universitas Udayana
(UNUD) Bali, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Perkembangan dalam bidang teknologi
dan informasi terjadi dengan cepat di era globalisasi sekarang dengan adanya perkembangan
ini, beberapa bidang di Indonesia mengalami kemajuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan, dan persepsi efisien wajib pajak
orang pribadi pada penggunaan
e-filing. Belum semua
wajib pajak menggunakan e-filing
dikarenakan banyak wajib pajak yang belum paham serta
masih minimnya kemampuan wajib pajak tentang pengoperasian
e-filing. Penelitian
berlokasi di Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) Pratama
Denpasar Timur, teknik penentuan
sampel yang digunakan adalah nonprobability
sampling yaitu incidental sampling. Jumlah sampel adalah 100 responden. Metode penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai pengumpulan data dan analisis regresi linear berganda digunakan sebagai teknik analisis. Berdasarkan hasil uji variabel menunjukkan bahwa persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan, dan persepsi efisien berpengaruh positif pada penggunaan e-filing,
artinya semakin wajib pajak orang pribadi mempersepsikan e�-filing dapat
meningkatkan manfaat, peningkatan kemudahan, dan peningkatan efisiensi maka penggunaan e-filing oleh wajib
pajak orang pribadi akan meningkat.
Kata Kunci: persepsi kebermanfaatan;
persepsi kemudahan; persepsi efisien; penggunaan e-filing; wajib pajak orang pribadi
Abstract
Developments in
the field of technology, as well as information with rapid occurrence in the
current era of globalization, as well as with this development several fields
in Indonesia development. The purposes of this study are to determine the
effect of perceived usefulness, perceived ease of use,
and perceived efficient of individual taxpayers on using e-filing. Not
all taxpayers use e-filing because many taxpayers do not understand and the
ability of taxpayers to operate e-filing is still lacking. The research is
located at the East Denpasar Pratama Tax Office, the
sampling technique used is nonprobabilitity sampling,
namely incidental sampling. Total samples are 100 respondents. This study used
questionnaires as a data collection method and multiple linear regression
analysis is used as an analytical technique. Based on the results of the test
variables show that the perceived usefulness, perceived ease of use, and perceived efficient have
a positive effect on the use of e-filing, meaning that the more the Individual Taxpayer perceives e-filing can
increase usefulness, increase easiness, and increase efficiency, the used of
e-filing by Taxpayers will increase.
Keywords: perceived usefulnes;
perceived ease of use; perceived efficient; individual taxpayer
Pendahuluan
Perkembangan dalam bidang teknologi dan
informasi terjadi dengan cepat di era globalisasi, sekarang dengan adanya perkembangan
ini beberapa bidang di
Indonesia mengalami kemajuan salah
satunya adalah dalam bidang pemerintahan. Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2001 tentang Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia menyatakan
bahwa seluruh jajaran aparatur pemerintah dan pihak-pihak lain pengguna telematika untuk mendukung good governance dan mempercepat
proses demokrasi. Salah satu
pemanfaatan yang mendukung e-government pada bidang
perpajakan adalah electronic tax filing (e-filing).
Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang (UU) Nomor 28 Tahun 2007 mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang
menyatakan sebagai berikut, pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan UU dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Sampai saat ini
pemerintah masih memungut pajak yang akan digunakan sebagai sumber penerimaan Negara. Penerimaan terbesar negara setiap tahunnya adalah penerimaan dari sektor pajak. Pemerintah
menargetkan penerimaan pajak dalam negeri yaitu sebesar Rp1.618,1 triliun pada APBN 2018. Tabel 1 menunjukkan realisasi penerimaan pajak pada tahun 2018 yaitu sebesar Rp1.521,38 triliun atau 78,33% dari penerimaan negara, realisasi penerimaan pajak pada tahun 2018 hanya 94,02% terhadap target APBN 2018.
Tabel 1
Realisasi APBN dan Penerimaan Pajak Tahun 2016-2018 (dalam Triliunan Rupiah)
Tahun |
Penerimaan
Pajak |
Penerimaan
Negara |
Persentase |
2016 |
1.249,50 |
1.555,93 |
80,31% |
2017 |
1.343,53 |
1.666,38 |
80,63% |
2018 |
1.521,38 |
1.942,34 |
78,33% |
Sumber:�
www.kemenkeu.go.id/apbnkita (diunduh pada tanggal 15 September 2019)
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) membuat layanan e-filing pada website DJP yang telah terintegrasi dalam layanan DJP Online sehingga
lebih efektif serta efisien dalam
memaksimalkan penerimaan dari bidang perpajakan.
Sistem ini memiliki tujuan untuk menyediakan fasilitas pelaporan SPT secara online kepada pajak, maka dari
itu wajib pajak orang pribadi dapat melakukannya dari rumah atau
wajib tempatnya bekerja, sedangkan wajib pajak badan dapat dilakukan dari kantor (Lie
& Sadjiarto, 2013).
Wajib pajak
mempunyai anggapan bahwa penggunaan sistem komputer dalam pelaporan SPT sangat membuat bingung dan kesulitan dalam penggunaannya (Setyana,
2017). Penyebabnya adalah masih banyak
wajib pajak yang belum paham tentang
pengoperasian e-filing dan kemampuan
wajib pajak dalam menggunakan e-filing
masih sangat sedikit (Setyana,
2017). Sistem e-filing adalah sistem yang bermanfaat, tetapi wajib pajak belum
mengetahui manfaat yang tersedia dari penggunaan
e-filing. Hal tersebut dikarenakan
sistem tersebut masih tergolong baru (Setyana,
2017). Sampai saat
ini fiskus tidak mewajibkan wajib pajak untuk
melaporkan SPT melalui e-filling dan menyebabkan
penggunaan e-filling
masih bersifat opsional. Penggunaan e-filing
yang masih bersifat opsional dan tidak adanya paksaan ini menyebabkan masih sedikitnya wajib pajak untuk
melaporkan SPT-nya melalui layanan e-filing.
Beberapa teori
yang memengaruhi penerimaan
pada suatu teknologi dilihat dari minat
penggunanya. Teori pertama adalah Technology Acceptance Model (TAM). Terdapat dua faktor
untuk memprediksi penerimaan pengguna dalam TAM yaitu perceived
usefulness (persepsi kebermanfaatan) dan perceived ease of use (persepsi kemudahan) (Syaninditha
& Setiawan, 2017). Persepsi kebermanfaatan adalah suatu keyakinan bahwa pengguna
mengantisipasi efisiensi kinerja dapat ditingkatkan oleh sistem aplikasi
tertentu, sedangkan persepsi kemudahan penggunaan adalah keyakinan bahwa
pengguna berharap untuk tidak mengeluarkan upaya yang besar dalam menggunakan
sistem tertentu (Chang, Yan,
& Tseng, 2012). Peneliti berpendapat bahwa persepsi efisien dapat dikaitkan dengan
persepsi kebermanfaatan dan persepsi kemudahan dalam penggunaan suatu sistem
aplikasi tertentu yang dapat digunakan oleh pengguna dalam meningkatkan kinerja
dan serta tidak mengeluarkan upaya yang besar untuk mencapai tujuan. TAM memiliki kaitan dengan e-filing, yaitu minat dari
pengguna dalam penerimaan penggunaan sistem (e-filing).
Teori lainnya adalah
Theory of Planned Behavior (TPB), Ajzen dalam (Dharma
& Noviari, 2016) menyatakan TPB menggunakan
3 (Tiga) faktor yaitu behaviour
belief (keyakinan perilaku),
normative belief (keyakinan
normatif), dan control
belief (keyakinan pengendalian).
Tiga faktor tersebut dapat menimbulkan minat suatu individu untuk menggunakan suatu sistem (e-filing) atau tidak. TPB yang digunakan pada penelitian
(Tallaha,
Shukor, & Hassan, 2014), (Gupta,
Zaidi, Udo, & Bagchi, 2015), dan (Aziz,
Azuan, & Bani, 2017) menunjukkan bahwa TPB memengaruhi niat untuk menggunakan sistem e-filing.
Persepsi sangat
unik, yaitu unik dalam rangsangan
apa yang kita deteksi, terutama cara kita untuk
memprosesnya (D�muth,
2013). Persepsi antara wajib pajak
satu dengan yang lainnya dalam penggunaan
e-filing berbeda-beda, maka
penting untuk melihat bagaimana persepsi wajib pajak dari segi
kebermanfaatan, kemudahan,
dan efisiensi dalam penggunaan e-filing. Persepsi
kebermanfaatan merupakan keyakinan seseorang bahwa dengan penggunaan
suatu sistem informasi akan mampu memberikan keuntungan bagi mereka yang nantinya akan dapat meningkatkan
kinerjanya (Setyana
& Yushita, 2018). Persepsi kemudahan dapat mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga) wajib pajak
dalam mempelajari e-filing (Syaninditha
& Setiawan, 2017). Persepsi efisien adalah kepercayaan seseorang bahwa dalam melakukan
pekerjaannya akan memperoleh
manfaat yang lebih besar dari biaya
atau usaha yang telah dikeluarkannya.
Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 210/PMK.01/2017 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak menyebutkan bahwa KPP Pratama Denpasar Timur merupakan salah satu instansi vertikal. KPP Pratama Denpasar Timur bila dibandingkan dengan KPP Pratama Denpasar Barat, KPP Pratama
Badung Selatan, dan KPP Pratama
Badung Utara, KPP Pratama
Denpasar memiliki jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) terbanyak ke-2 dan
jumlah WPOP terbanyak ke-1 adalah KPP Pratama Denpasar
Barat, namun KPP Pratama
Denpasar Barat memiliki tingkat
rasio antara realisasi WPOP pengguna e-filing
dengan sasaran WPOP pengguna e-filing yang lebih
rendah dari KPP Pratama Denpasar Timur, sehingga� KPP Pratama
Denpasar Timur digunakan sebagai
lokasi penelitian. Tabel 2 menunjukkan jumlah WPOP Terdaftar wajib SPT dan WPOP pengguna e-filing tahun
2016-2018 di KPP Pratama Denpasar Timur.
Tabel 2
Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) Terdaftar Wajib SPT dan WPOP Pengguna e-filing di KPP Pratama
Denpasar Timur
Tahun 2016-2018
Tahun |
WP OP Terdaftar Wajib�� SPT |
Pengguna e-filing |
Persentase |
2016 |
51.662 |
32.795 |
63,48% |
2017 |
52.417 |
34.035 |
64,93% |
2018 |
40.423 |
24.754 |
61,24% |
Sumber:� KPP Pratama
Denpasar Timur, 2019
Tabel 2 memperlihatkan
peningkatan pada WPOP terdaftar
wajib SPT dan WPOP pengguna
e-filing di tahun 2016-2017, namun pada tahun 2018 terjadi penurunan pada WPOP terdaftar wajib SPT dan WPOP pengguna e-filing. Banyak WPOP pensiunan
yang menjadi WP Non Efektif
(NE), sehingga tidak lagi menyampaikan SPT tahunan. Persentase antara WPOP pengguna e-filing
dengan WPOP terdaftar wajib SPT pada tahun 2016-2018 tetap melebihi 50% walaupun terjadi penurunan pada WPOP terdaftar wajib SPT dan WPOP pengguna e-filing
di tahun 2018, artinya WPOP
terdaftar wajib SPT lebih banyak menggunakan
e-filing untuk melaporkan
kewajiban perpajakannya dibandingkan dengan melapor SPT secara manual ke KPP Pratama Denpasar Timur.
Beberapa faktor
dalam penelitian ini dapat mempengaruhi
seseorang dalam menggunakan suatu aplikasi yaitu persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan, dan persepsi efisien pada penggunaan e-filing.
Faktor-faktor tersebut dapat memengaruhi WPOP menggunakan e-filing.
Beberapa peneliti sebelumnya seperti (Noviandini,
2012), (Lie
& Sadjiarto, 2013), serta (Syaninditha
& Setiawan, 2017) menyatakan bahwa persepsi kebermanfaatan berpengaruh positif terhadap penggunaan e-filing.
Persepsi kegunaan sebagai suatu ukuran
dimana penggunaan suatu teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi setiap individu
yang menggunakannya (Wahyuni,
2015). Jika persepsi kegunaan seorang wajib pajak orang pribadi terhadap sistem e-filing semakin kuat, maka wajib
pajak akan bersedia menggunakan fasilitas e-filing dalam melaporkan kewajiban perpajakan (Wahyuni,
2015). Dapat disimpulkan
bahwa persepsi kebermanfaatan merupakan penentu suatu sistem
dapat diterima atau tidak oleh pengguna untuk melaporkan kewajiban perpajakannya. Hipotesis pertama dalam penelitian
ini berdasarkan uraian diatas adalah.
H1: Persepsi kebermanfaatan
berpengaruh positif pada penggunaan e-filing bagi WPOP.
Faktor untuk memprediksi penerimaan pengguna dalam TAM, salah satunya yaitu perceived ease of use (persepsi kemudahan). Persepsi kemudahan merupakan tingkatan dimana seseorang percaya bahwa teknologi informasi mudah untuk dipahami (Syaninditha
& Setiawan, 2017). Beberapa peneliti sebelumnya seperti (Dharma
& Noviari, 2016), (Syaninditha
& Setiawan, 2017), serta (Dewi
& Noviari, 2018) menyatakan bahwa persepsi kemudahan berpengaruh positif terhadap penggunaan e-filing.
Hipotesis kedua dalam penelitian ini berdasarkan uraian diatas adalah.
H2: Persepsi kemudahan
berpengaruh positif pada penggunaan e-filing bagi WPOP.
Persepsi efisien dapat dikaitkan dengan persepsi kebermanfaatan dan
persepsi kemudahan dalam penggunaan suatu sistem aplikasi tertentu yang dapat
digunakan oleh pengguna dalam meningkatkan kinerja dan serta tidak mengeluarkan
upaya yang besar untuk mencapai tujuan. Dapat
disimpulkan bahwa efisien merupakan segala upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan dan manfaat yang dirasakan lebih besar dibandingkan
dengan jumlah pengorbanan atau sumber daya
yang dikeluarkan. Beberapa peneliti sebelumnya menyatakan penerapan e-SPT PPN berpengaruh terhadap efisiensi pengisian SPT menurut persepsi wajib pajak (Lingga, 2012). Penerapan e-SPT PPN berpengaruh terhadap efisiensi pengisian SPT (Tamboto, 2013), dan penerapan e-filing
berpengaruh positif pada efisiensi pelaporan pajak penghasilan orang pribadi (Febriani & Andi, 2016). Hipotesis ketiga
dalam penelitian ini berdasarkan uraian diatas adalah:
H3: Persepsi efisien
berpengaruh positif pada penggunaan e-filing bagi WPOP.
Model penelitian dalam
penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1, berikut:
Gambar 1
Model Peneltian
Sumber: Data Penelitian,
2019
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan, dan persepsi efisien wajib pajak orang pribadi pada penggunaan e-filing.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis regresi linear berganda. Diperlukan pengujian asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, serta uji heteroskedastisitas sebelum melakukan uji regresi linear berganda. Pengujian selanjutnya yaitu uji koefisien determinasi (R2),
uji kelayakan model (uji F), dan uji hipotesis (uji t). Model regresi
linier berganda yang digunakan
dalam penelitian ini ditunjukkan oleh persamaan sebagai berikut.
Y= α+β1X1+β2X2+β3X3+e
���������������������(1)
Keterangan:
Y ������� = Penggunaan e-filing
X1
������ = Persepsi
kebermanfaatan
X2
������ = Persepsi
kemudahan
X3
������ = Persepsi
efisien
e �������� = Tingkat kesalahan
atau tingkat gangguan
KPP Pratama Denpasar Timur digunakan
sebagai lokasi penelitian karena beberapa alasan yaitu KPP Pratama Denpasar
Timur bila dibandingkan dengan KPP Pratama Denpasar Barat, KPP Pratama Badung
Selatan, dan KPP Pratama Badung Utara, KPP Pratama Denpasar Timur memiliki
jumlah WPOP terbanyak ke-2 serta KPP Pratama Denpasar juga merupakan instansi
vertikal, sehingga memiliki jumlah wajib��
pajak yang terdaftar cukup besar. Objek penelitian yaitu penggunaan e-filing bagi WPOP yang dipengaruhi oleh variabel persepsi
kebermanfaatan, persepsi kemudahan, dan persepsi efisien di KPP Pratama
Denpasar Timur yang terdaftar dan menggunakan serta mengisikan e-filing sendiri.
Persepsi kebermanfaatan (X1), persepsi
kemudahan (X2), dan persepsi
efisien (X3) yang terdapat
di penelitian ini adalah variabel independen sedangkan penggunaan e-filing (Y)
adalah variabel dependen. Persepsi kebermanfaatan yaitu keyakinan individu bahwa dengan penggunaan
suatu sistem informasi akan mampu memberikan keuntungan bagi mereka yang akan meningkatkan kinerjanya (Setyana &
Yushita, 2018). Persepsi kemudahan yaitu kepercayaan individu bahwa dengan menggunakan sistem dalam pekerjaan
yang dimilikinya akan mempermudah dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dan bebas dari usaha (Setyana & Yushita,
2018). Persepsi efisien yaitu kepercayaan seseorang bahwa dalam melakukan pekerjaannya akan mengeluarkan biaya atau usaha yang lebih sedikit untuk
mendapatkan manfaat yang lebih besar. Penggunaan e-filing adalah
suatu penerapan dalam penggunaan program yaitu sistem pelayanan
elektronik terhadap penyampaian SPT secara online dan realtime
untuk pelaporan pajak.
Jenis
data dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Hasil
pengukuran dari jawaban pernyataan yang terdapat dalam kuesioner yang telah disebarkan oleh peneliti merupakan data kuantitatif dan instrumen pernyataan pada kuesioner merupakan data kualitatif. Penelitian ini menggunakan sumber data primer yaitu jawaban WPOP yang terdaftar di
KPP Pratama Denpasar Timur.
Seluruh
WPOP yang terdaftar dan menggunakan
serta mengisikan e-filing sendiri
di KPP Pratama Denpasar Timur dalam
penelitian ini adalah bagian dari
populasi, sehingga populasi bersifat homogen. Data yang diberikan oleh
KPP Pratama Denpasar Timur menyebutkan
jumlah populasi dari WPOP pengguna e-filing pada tahun 2018 yaitu
24.754 orang. Penentuan jumlah
sampel tergantung pada sifat populasi, semakin homogen populasi maka akan
semakin kecil sampelnya dan sebaliknya. Penentuan sampel dapat dirumuskan dengan rumus Slovin dengan
tingkat kesalahan 10% atau 0,1, maka sampel yang diperlukan sebesar 99,59, angka tersebut dibulatkan ke 100. Metode nonprobability sampling yaitu incidental
sampling merupakan cara
untuk penentuan sampel.
Metode pengumpulan data dengan cara penyebaran kuesioner. Sebelum memberikan kuesioner kepada calon responden
akan dilakukan wawancara terlebih dahulu untuk mendapatkan
calon responden yang tepat dengan mewawancarai
WPOP apakah sudah menggunakan serta mengisikan e-filing sendiri atau tidak,
jika jawaban dari calon responden
tersebut adalah tidak, maka calon
responden tersebut tidak berhak menjadi
sampel dalam penelitian ini. Kuesioner ini menggunakan
likert scale 5 (lima) poin,
yaitu: sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), cukup setuju (3), setuju (4), dan sangat setuju (5).
Hasil dan Pembahasan
Uji validitas
digunakan untuk mengukur sah atau
valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2018). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2018). Sampel berjumlah 100 responden, maka derajat kebebasan (df) adalah n-k atau 100-3 = 97 (n merupakan total responden dan k merupakan total variabel independen), sehingga rtabel adalah
0,198. Hasil uji validitas dapat
dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3
Hasil Uji Validitas
Variabel |
Indikator |
Koefisien Korelasi (rhitung) |
Persepsi Kebermanfaatan (X1) |
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 |
0,809 0,835 0,784 0,729 0,776 0,825 0,749 0,739 0,718 0,736 |
Persepsi Kemudahan (X2) |
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 |
0,856 0,806 0,828 0,876 0,842 0,879 0,857 0,808 |
Persepsi Efisien (X3) |
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 |
0,815 0,851 0,802 0,801 0,862 0,740 |
Penggunaan e-filing (Y) |
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 |
0,790 0,718 0,776 0,803 0,856 0,792 |
Sumber:� Data penelitian, 2020
Tabel 3
rhitung setiap instrumen lebih besar dari 0,198, simpulannya adalah bahwa masing-masing instrumen adalah valid.
Uji reliabilitas
digunakan untuk mengukur konsistensi dan stabilitas dari suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau
konstruk (Ghozali, 2018). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu (Ghozali, 2018). Instrumen dikatakan reliabel jika memberikan
nilai Cronbach�s
Alpha > 0,70 (Ghozali, 2018).
Hasil uji reliabilitas dapat
dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel |
Cronbach�s Alpha |
Persepsi Kebermanfaatan (X1) Persepsi Kemudahan (X2) Persepsi Efisien (X3) Penggunaan e-filing (Y) |
0,920 0,940 0,896 0,871 |
Sumber:� Data penelitian, 2020
Tabel 4
menunjukkan nilai Cronbach�s Alpha setiap
variabel lebih besar dari 0,70, simpulannya adalah pernyataan di dalam kuesioner bisa dikatakan reliabel untuk digunakan dalam penelitian ini.
Uji asumsi klasik digunakan untuk memberikan kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi tidak biasa dan konsisten (Gunawan, 2018).
Uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, serta uji heteroskedastisitas.
Uji normalitas
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2018). Pengujian normalitas data dilakukan dengan uji kolmogorov-smirnov.
Residual dikatakan berdistribusi
normal apabila Asymp.Sig (2-tailed) lebih besar
dari 0,05 (Ghozali, 2018).
Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5
Hasil Uji Normalitas
Keterangan |
Unstandardized Residual |
N Kolmogorov Smirnov Z Asymp.Sig (2-tailed) |
100 0,084 0,081 |
Sumber:� Data penelitian, 2020
�������������������������������������
Tabel 5 merupakan data yang sudah ditransformasi dengan menggunakan SPSS yaitu melakukan transformasi data seluruh variabel menjadi logaritma natural (Ln), hal ini dikarenakan
data sebelum ditransformasi
tidak berdistribusi normal.
Tabel 5 memperlihatkan nilai Asymp.Sig (2-tailed)
sebesar 0,081 yaitu berdistribusi normal.
Uji multikolinieritas bertujuan
untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali,
2018). Nilai yang umum digunakan untuk memperlihatkan adanya multikolinearitas adalah jika nilai tolerance
Tabel 6
Hasil
Uji Multikolinieritas
Variabel |
Tolerance |
VIF |
Persepsi Kebermanfaatan
(X1) Persepsi Kemudahan (X2) Persepsi Efisien (X3) |
0,460 0,464 0,456 |
2,176 2,157 2,192 |
Sumber:� Data penelitian, 2020
Tabel 6
memperlihatkan nilai tolerance setiap
variabel independen di atas 0,10 dan nilai VIF dibawah 10, simpulannya adalah tidak terdapat
multikolinearitas pada setiap
variabel.
Uji heteroskedastisitas
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Utama, 2016).
Tingkat signifikansi setiap
variabel independen lebih besar dari
0,05 maka tidak terdapat heteroskedastisitas (Utama, 2016).
Hasil uji heteroskedastisitas dapat
dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7
Hasil
Uji Heteroskedastisitas
Variabel |
Sig. |
Persepsi Kebermanfaatan
(X1) Persepsi Kemudahan (X2) Persepsi Efisien (X3) |
0,686 0,214 0,293 |
Sumber:� Data penelitian, 2020
Tabel 7 memperlihatkan setiap
variabel mempunyai signifikansi lebih besar dari 0,05. Simpulannya adalah setiap variabel tidak terdapat heteroskedastisitas.
Tabel 8
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
|
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
|
|||||
Model |
B |
Std.Error |
Beta |
|
|
|||||
1 |
(Constant) Persepsi Kebermanfaatan (X1) Persepsi Kemudahan (X2) Persepsi Efisien (X3) |
2,649 0,100 0,101 0,601 |
1,013 0,032 0,031 0,053 |
0,180 0,187 0,650 |
2,616 3,150 3,275 11,321 |
0,010 0,002 0,001 0,000 |
||||
Sumber:� Data penelitian, 2020
Persamaan
regresi dari hasil analisis pada Tabel 8 dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Y= α+β1X1+β2X2+β3X3+e ������������.����...�����(1)
= 2,649 +��� 0,100X1+ 0,101X2+ 0,601X3+
e ��������..���....�.�.(1)
Nilai α menunjukkan 2,649 artinya jika persepsi kebermanfaatan,
persepsi kemudahan dan persepsi efisien sama dengan nol,
maka penggunaan e-filing bernilai
positif. Nilai β1 menunjukkan
0,100 artinya jika nilai persepsi kebermanfaatan ditingkatkan, maka nilai dari
minat penggunaan e-filing akan cenderung mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa jika persepsi kebermanfaatan
meningkat, maka minat penggunaan e-filing akan meningkat pula. Nilai β2 menunjukkan 0,101 artinya jika nilai persepsi
kemudahan ditingkatkan, maka nilai dari
minat penggunaan e-filing akan cenderung mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa jika persepsi kemudahan
meningkat, maka minat penggunaan e-filing akan meningkat pula. Nilai β3 menunjukkan 0,601 artinya jika nilai persepsi
efisien ditingkatkan, maka nilai dari
minat penggunaan e-filing akan cenderung mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa jika persepsi efisien
meningkat, maka minat penggunaan e-filing akan meningkat pula.
Tabel 9
Hasil
Uji Koefisien Deterimnasi
(R2)
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
0,925 |
0,856 |
0,851 |
0,975 |
Sumber:�
Data penelitian, 2020
Tabel 9 memperlihatkan nilai adjusted R2
sebesar 0,851, artinya 85,1
persen dipengaruhi oleh variabel persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan, dan persepsi efisien dalam penggunaan
e-filing dan 14,9 persen
dipengaruhi variabel lain.
Tabel 10
Hasil
Uji Kelayakan Model (Uji F)
Model |
|
Sum
of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
1 |
Regression Residual Total |
541,611 91,349 632,960 |
3 96 99 |
180,537 0,952 |
189,728 |
0,000 |
Sumber:� Data penelitian, 2020
Tabel 10 memperlihatkan nilai Fhitung sebesar 189,728 melebihi nilai Ftabel sebesar 2,70 dengan sig. F sebesar 0,000, maka model regresi linear berganda sebagai alat analisis
layak untuk melakukan pengujian pengaruh variabel independen pada variabel dependen dalam penelitian ini.
Uji hipotesis memiliki tujuan melihat pengaruh dari setiap
variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel dari setiap variabel.
Nilai thitung persepsi
kebermanfaatan (3,150), persepsi
kemudahan (3,275), dan persepsi
efisien (11,321) lebih besar dari ttabel
(1,985). Tabel 8 menunjukkan
tingkat signifikansi variabel persepsi kebermanfaatan (0,002), persepsi kemudahan (0,001), dan persepsi efisien (0,000) lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa setiap variabel
independen berpengaruh positif pada variabel dependen dan semua hipotesis diterima.
Hipotesis pertama
(H1) menyatakan persepsi
kebermanfaatan berpengaruh positif pada penggunaan e-filing. Hasil penelitian ini dapat diartikan
bahwa semakin WPOP mempersepsikan e�-filing
dapat meningkatkan manfaat, maka penggunaan
e-filing oleh WPOP akan meningkat. Hasil ini mendukung TAM, TPB serta mendukung penelitian sebelumnya. (Noviandini, 2012), (Lie & Sadjiarto,
2013), dan
(Syaninditha &
Setiawan, 2017) memperoleh hasil pengaruh positif dari persepsi kebermanfaatan
pada penggunaan e-filing.
Hipotesis kedua
(H2) menyatakan persepsi
kemudahan berpengaruh positif pada penggunaan e-filing. Hasil penelitian
ini dapat diartikan bahwa semakin WPOP mempersepsikan e�-filing dapat
meningkatkan kemudahan, maka penggunaan e-filing oleh WPOP akan
meningkat. Hasil ini mendukung TAM, TPB serta mendukung penelitian sebelumnya (Dharma
& Noviari, 2016), (Syaninditha
& Setiawan, 2017), dan (Dewi
& Noviari, 2018) memperoleh hasil pengaruh positif dari persepsi
kemudahan pada penggunaan e-filing.
Hipotesis ketiga
(H3) menyatakan persepsi
efisien berpengaruh positif pada penggunaan e-filing. Hasil penelitian
ini dapat diartikan bahwa semakin WPOP mempersepsikan e�-filing dapat
meningkatkan efisiensi, maka penggunaan e-filing oleh WPOP akan
meningkat. Hasil ini mendukung TAM, TPB serta mendukung penelitian sebelumnya (Lingga,
2012), (Tamboto,
2013), dan (Febriani
& Andi, 2016) memperoleh hasil bahwa penerapan e-filing berpengaruh positif pada efisiensi pelaporan pajak penghasilan orang pribadi.
Implikasi teoritis
penelitian ini memberikan kontribusi mengenai pengaruh persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan, dan persepsi efisien pada penggunaan e-filing
bagi WPOP di KPP Pratama
Denpasar Timur. Hasil uji dalam penelitian
ini menemukan bahwa ketiga hipotesis
diterima. Hasil penelitian ini mendukung teori
TAM yaitu faktor untuk memprediksi penerimaan pengguna. Penelitian ini mendukung TPB yaitu timbulnya niat perilaku membentuk perilaku untuk menggunakan suatu sistem aplikasi tertentu yaitu penggunaan e-filing.
Implikasi praktis penelitian ini yaitu memberikan kontribusi positif untuk DJP dalam meningkatkan minat WPOP dalam penggunaan e-filing dengan
mempertimbangkan persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan, dan persepsi efisien.
Kesimpulan
Simpulan yang dapat
ditarik berdasarkan hasil diatas adalah
persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan, dan persepsi efisien mempunyai pengaruh positif pada penggunaan e-filing, artinya
semakin WPOP mempersepsikan
e�-filing dapat
meningkatkan manfaat, peningkatan kemudahan, dan peningkatan efisiensi maka penggunaan e-filing oleh WPOP akan
meningkat. Berdasarkan penelitian serta simpulan maka saran yang dapat peneliti sampaikan kepada KPP Pratama Denpasar Timur yaitu KPP dapat menyediakan tenaga ahli untuk
menyelesaikan masalah mengenai penggunaan e-filing yang siap
melayani wajib pajak baik secara
online maupun
offline. Angka 14,9 persen menunjukkan penggunaan e-filing dipengaruhi oleh faktor lain yang
tidak terdapat dalam penelitian ini, maka penelitian
selanjutnya sebaiknya memertimbangkan mengganti atau menambahkan variabel lain yang berkaitan dengan penggunaan e-filing, seperti
persepsi kepuasan, persepsi keamanan dan kerahasiaan, dan persepsi efektivitas.
Aziz, Saliza Abdul, Azuan, Mohd, & Bani, Ahmad.
(2017). Tax E-Lejar Service: Determinants of Behavioral Intention among
Individual Taxpayers in Kuala Lumpur. International Conference on E-Commerce
2017, 90�98. Google Scholar
Chang, Chi Cheng, Yan, Chi Fang, &
Tseng, Ju Shih. (2012). Perceived convenience in an extended technology
acceptance model : Mobile technology and English learning for college
students. Australasian Journal of Educational Technology, 28(5),
809�826. Google
Scholar
D�muth, Andrej. (2013). Perception
Theories. Krak�w: Towarzystwo Słowak�w w Polsce. Google
Scholar
Dewi, Putu Dessy Kurnia, & Noviari,
Naniek. (2018). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Intensitas Perilaku dalam
Penggunaan E-Filing Pada Wajib�� pajak
Orang Pribadi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 22(3),
2368�2397. https://doi.org/10.24843/EJA.2018.v22.i03.p27. Google
Scholar
Dharma, I. Wayan Maha Hredaya, &
Noviari, Naniek. (2016). Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Intensitas
Perilaku dalam Penggunaan E-Filing oleh wajib��
pajak Orang Pribadi. E-Journal Akuntansi Universitas Udayana, 17(2),
1342�1370. Google
Scholar
Febriani, Leny, & Andi. (2016).
Penerapan E-Filling Terhadap Efisiensi Pelaporan Pajak Penghasilan Orang
Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Serang. Jurnal Riset Akuntansi
Terpadu, 9(2), 179�191. Google
Scholar
Ghozali, Imam. (2018). Aplikasi analisis
multivariate dengan program IBM SPSS 25. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro. Google
Scholar
Gunawan, Ce. (2018). Mahir Menguasai
SPSS: (Mudah mengolah Data Dengan IBM SPSS Statistic 25). Yogyakarta:
Deepublish. Google
Scholar
Gupta, Gaurav, Zaidi, Syed K., Udo, Godwin
J., & Bagchi, Kallol K. (2015). The Effect of Espoused Culture on
Acceptance of Online Tax Filing Services in an Emerging Economy. Advances in
Business Research, 6(1), 14�31. Google
Scholar
Lie, Ivana, & Sadjiarto, Raden Arja.
(2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi minat perilaku wajib�� pajak untuk menggunakan e-filing. Tax
& Accounting Review, 3(2), 147. Google
Scholar
Lingga, Ita Salsalina. (2012). Pengaruh
Penerapan e-SPT PPN Terhadap Efisiensi Pengisian SPT Menurut Persepsi Wajib�� pajak : Survey Terhadap Pengusaha Kena
Pajak Pada KPP Pratama � X .� Jurnal Akuntansi, 4(1), 70�86. Google
Scholar
Noviandini, Nurul Citra. (2012). Pengaruh
Persepsi Kebermanfaatan,Persepsi Kemudahan Penggunaan,dan Kepuasan Wajib�� pajak Terhadap Penggunaan e-Filing bagi Wajib�� pajak di Yogyakarta. Jurnal Nominal,
Barometer Riset Akuntansi Dan Manajemen, 1(1), 15�22.
https://doi.org/10.21831/nominal.v1i1.988. Google
Scholar
Setyana, Adis. (2017). Pengaruh Minat,
Persepsi Kebermanfaatan dan Kemudahan Penggunaan e-filing terhadap Kepatuhan Wajib�� pajak (Studi Kasus pada Wajib�� pajak Orang Pribadi Magelang). Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta. Google
Scholar
Setyana, Adis, & Yushita, Amanita Novi.
(2018). Pengaruh Minat, Persepsi Kebermanfaatan dan Kemudahan Penggunaan
e-filing terhadap Kepatuhan Wajib�� pajak
(Studi Kasus pada Wajib�� pajak Orang
Pribadi Magelang). Jurnal Profita, 6(1), 1�14. Google
Scholar
Syaninditha, Sang Ayu Putu, & Setiawan,
Putu Ery. (2017). Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Faktor
Sosial, Dan Kondisi Yang Memfasilitasi Terhadap Minat Penggunaan E-Filing. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana, 21(1), 86�115. Google
Scholar
Tallaha, Affiza Mohd, Shukor, Zaleha Abdul,
& Hassan, Norul Syuhada Abu. (2014). Factors Influencing E-Filing Usage
Among Malaysian Taxpayers : Does Tax Knowledge Matters? Jurnal
Pengurusan, 40, 91�102.
https://doi.org/10.17576/pengurusan-2014-40-08. Google
Scholar
Tamboto, Falerian R. .. (2013). Penerapan,
Pengaruh Terhadap, e-spt PPN Pengisian, Efisiensi PPN, SPT Pengusaha, Ersepsi
Pajak kena Pajak pada KPP Pratama Manado. Jurnal EMBA, 1(4),
2059�2068. Google
Scholar
Utama, Made Suyana. (2016). Aplikasi
Analisis Kuantitatif. Denpasar: CV. Sastra Utama. Google
Scholar
Wahyuni, Resky. (2015). Pengaruh Persepsi
Kegunaan, Kemudahan, Keamanan dan Kerahasiaan, dan Kecepatan terhadap
Intensitas Perilaku dalam Penggunaan e-filing (Studi Pada Wajib�� pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Pekanbaru Senapelan). Jom FEKON, 2(1), 1�15. Google
Scholar
Gede Mahaputra Chrisandita,
I Made Sukartha (2021) |
First publication right: |
This article is licensed under: |