Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia – ISSN : 2541-0849 e-ISSN : 2548-1398

Vol. 3, No 3 Maret 2018


image


PENGARUH TEKANAN SUCTION GAS KOMPRESOR G TERHADAP KUANTITAS GAS DI UNIT KOMPRESOR PADA STASIUN PENGUMPUL AREA BEKASI


Indah Dhamayanthie, Mohamad Ari Nugroho

Program Studi D-III Teknik Kimia AKAMIGAS BALONGAN Indramayu Email: [email protected]


Abstrak

Proses di Stasiun Pengumpul adalah minyak dan gas yang berasal dari sumur X, dialirkan ke manifold header. Minyak dan gas akan dipisahkan dengan separator dua fase. Minyak mengalir ke Free Water Knock Out, dan gas outuputnya masuk kedalam scrubber, untuk mengurangi kadar air yang terikut. Gas kemudian dinaikan tekanannya di kompresor. Gas Kompresor yang digunakan adalah jenis reciprocating doubeleacting/multistage. Gas kompresor ini mampu menaikan tekanan gas dari 29 psig sampai 430 psig, sedangkan pada aktualnya gas kompresor ini bekerja dari 22 psig sampai 340 psig. Hal ini menyebabkan volume aktual pada stage 1 dan stage 2 mengalami kenaikan dari data design dan volume aktual pada stage 3 mengalami penurunan dari data design. Besarnya volume aktual pada data design stage 1, stage 2 dan stage 3 adalah 1073 CFM; 803,22 CFM; 403,12 CFM secara berturut-turut. Sedangkan besarnya volume aktual pada data aktual stage 1, stage 2 dan stage 3 adalah 1133,57 CFM; 822,56 CFM; 394,49 CFM secara berturut-turut. Selain tekanan suction, variable lainnya yang memengaruhi adalah piston discharge, efisiensi volumetrik dan actual BHP. Efisiensi volumetrik pada data design didapatkan pada stage 1, stage 2, dan stage 3 adalah 78,47%; 82,89%,; dan 75,78% secara berturut-turut. Sedangkan data

aktual efisiensi volumetrik stage 1, stage 2, dan stage 3 adalah 82,94%; 84,88%;dan 74,27% secara berturut-turut. Total brake horsepower data design adalah 1385,62 BHP, sedangkan data aktualnya adalah 1013,15 BHP sehingga act BHP menurun dari data designnya.

Kata Kunci: Efisiensi, Gas, Kompresor, Kapasitas, Tekanan dan Variable.


Pendahuluan

Gas adalah salah satu dari tiga keadaan materi. Gas mempunyai sifat khusus yang tidak dimiliki oleh zat cair maupun zat padat. Jika suatu gas atau udara menempati suatu bejana tertutup maka pada dinding bejana tersebut akan bekerja suatu gaya. Gaya ini per satuan luas dinding disebut tekanan. Tekanan merupakan salah satu dari parameter atau


84

sifat penting dalam termodinamika. Berdasarkan dari persamaan gas ideal dapat diketahui ada beberapa faktor yang memengaruhi tekanan yaitu volume dan suhu.

Hubungan parameter tekanan dengan volum dapat diketahui dari pernyataan hukum Boyle yaitu “Jika gas dikompresikan (atau diekspansikan) pada temperature tetap, maka tekanannya akan berbandingan terbalik dengan volumnya”. Aplikasi dari hubungan parameter ini terdapat pada suatu alat yaitu Kompresor.

Kompresor adalah suatu alat atau mesin untuk memampatkan udara atau gas yang bertujuan untuk menaikan tekanan fluida. Kompresor mempunyai prinsip kerja dengan cara menurunkan volume sehingga menaikkan tekanan gas atau udaranya.

Adapun tujuan saya melakukan pengamatan dan penelitian ini adalah :

  1. Mengetahui jenis dan spesifikasi gas kompresor G yang digunakan di Stasiun Pengumpul

  2. Mengetahui data design dan data aktual pada gas kompresor G di Stasiun Pengumpul

  3. Mengetahui pengaruh tekanan suction pada gas kompresor G terhadap kuantitas gas di Stasiun Pengumpul


Metodologi Penelitian

Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data, yaitu data-data design gas kompresor dan Log Sheet Gas Kompresor G. Log sheet untuk gas komprsor ini biasanya di dapat dalam 1 hari dengan waktu rentangnya 3 jam sekali. Dalam data log sheet ini untuk perhitungan Pressure Ratio (Rc), Pistone Displacement (PD), Eficiency Voluemntric, dan Actual Break Horse Power . Selain itu log sheet ini dapat menjadi parameter kualitas air hasil pengolahan seperti tekanan suction dan tekanan discharge.

Dimana data yang diperoleh dari pengamatan secara langsung, wawancara dengan operator, dan study literature. Observasi lapangan yang pertama adalah mengunjungi Proses Stasiun Pengumpul dan unit Kompresor.


Hasil dan Pembahasan

  1. Gas Kompresor G

    Gas Kompresor G merupakan alat yang berfungsi untuk menaikkan tekanan feed gas CP (Condensate Plant) dari 20 psig hingga mencapai sekitar tekanan 300 psig. Gas tersebut ditekan dengan Gas Kompresor G dengan jenis kompersor reciprocating

    dengan tiga stage dan double acting. Proses kompresi yang terjadi adalah proses kompresi adiabatik.


    Gambar 1 Gas Kompresor G (Sumber: Dokumean Pribadi)


    image


  2. Data Spesifikasi dari Gas Kompresor dan Penggerak

    Berikut ini pada Tabel 1 adalah data spesifikasi kompresor gas G dengan penggerak yaitu :


    Tabel 1 Data Spesifikasi Gas Kompresor G


    Gas Kompresor G

    Nama Peralatan

    Reciprocating Compressor

    Tag Number

    TBN-CG-0006/00

    Merk

    Ariel

    Type

    JGT/4

    Serial Number

    F-33370

    Piston Rod Diameter

    2 in = 0,1667 ft

    Stroke

    4,5 in = 0,375 ft

    Speed

    1200 RPM

    Jenis Kompresor

    Double Acting/Multistage

    (3 Stage)

    Engine

    Nama Peralatan

    Prime Mover / Engine

    Tag Number

    TBN-GEG-0026/00

    Merk

    Waukesha

    Type

    L7042GSI

    Serial Number

    5283700566

    Countinous Engine Power

    1480 BHP

    1st Stage Cylynder-

    Cylinder Bore (Diameter)

    16,75 in = 1,3958 ft

    Pressure Suction

    29 psig

    Pressure Discharge

    101,98 psig

    Pressure Ratio (psia/psia)

    2,671


    Temperature Suction

    118 °F

    Temperature Discharge

    120 °F

    Capacity

    7,500 MMSCFD

    Clearence Volume Avg

    15,285%

    2nd Stage Cylynder

    Cylinder Bore (Diameter)

    14,125 in = 1,1771 ft

    Pressure Suction

    99,04 psig

    Pressure Discharge

    212,38 psig

    Pressure Ratio (psia/psia)

    1,997

    Temperature Suction

    118 °F

    Temperature Discharge

    120 °F

    Capacity

    7,500 MMSCFD

    Clearence Volume Avg

    19,62 %

    3rd Stage Cylynder

    Cylinder Bore (Diameter)

    10,5 in = 0,875 ft

    Pressure Suction

    207,38 psig

    Pressure Discharge

    459,29 psig

    Pressure Ratio (psia/psia)

    2,134

    Temperature Suction

    118 °F

    Temperature Discharge

    120 °F

    Capacity

    7,500 MMSCFD

    Clearence Volume Avg

    25,385 %


  3. Data Operasi Gas Kompresor G

    Pengambilan data operasional gas kompresor dalam 1 hari adalah 8 kali dengan jarak pengambilannya adalah 3 jam. Berikut ini pada Tabel 2 adalah data operasi dari Gas Kompresor G pada tanggal 18-21 Mei 2017 yaitu :

    Tabel 2 Data Operasi Komperesor Gas G



    18 Mei 2017

    1st Stage

    2nd Stage

    3rd Stage

    Ps (psig)

    22,75

    72,25

    146,625

    Pd (psig)

    72,25

    146,625

    340

    Rc

    2,32

    1,85

    2,20

    Ts (°F)

    60

    80

    81

    Td (°F)

    89,375

    85,125

    91

    19 Mei 2017

    1st Stage

    2nd Stage

    3rd Stage

    Ps (psig)

    23,1875

    70,75

    144,375

    Pd (psig)

    70,75

    144,375

    338,125

    Rc

    2,25

    1,86

    2,22

    Ts (°F)

    60

    80

    81

    Td (°F)

    94,25

    85,25

    90,5

    20 Mei 2017

    1st Stage

    2nd Stage

    3rd Stage

    Ps (psig)

    22,75

    71,125

    146,25

    Pd (psig)

    71,125

    146,25

    340,625


    Rc

    2,29

    1,88

    2,21

    Ts (°F)

    60

    80

    81

    Td (°F)

    91,75

    83,375

    90,25

    21 Mei 2017

    1st Stage

    2nd Stage

    3rd Stage

    Ps (psig)

    23,3125

    71,5

    146,25

    Pd (psig)

    71,5

    146,25

    341,875

    Rc

    2,27

    1,87

    2,22

    Ts (°F)

    60

    80

    81

    Td (°F)

    94,625

    86,25

    91,75


    Keterangan :

    Ps : Pressure suction (psig) Pd : Pressure discharge (psig) Rc : Ration Pressure

    Ts : Temperature suction (°F) Td : Temperature discharge (°F)


  4. Data Komposisi Feed Gas

    image

    Dapat kita lihat pada Tabel 3, spesifikasi umpan (feed gas) pada SP -. Tabel 3 Komposisi Gas SP tanggal 20 Mei 2017


  5. Pengolahan Data Aktual

    1. Menghitung Ratio of Specific Heat (k)

      Ratio of Specific Heat dipengaruhi oleh Molal Capacity Heat. Sedangkan untuk mencari nilai Molal Capacity Heat mempunyai data koefisien A dan B yang dipengaruhi oleh suhu inlet kompresornya. Nilai k yang didapatkan terdapat pada Tabel

      4. Berikut ini adalah rumus yang digunakan untuk menghitung nilai Ratio of Specific Heat (k),

      image

      k = MCp

      ...............Pers 12-4, hal 270, Ernest E. Ludwig

      MCp-1,986

      MCp = A + (B x T)......... Pers 12-5, hal 270, Ernest E. Ludwid

      Keterangan :

      k = Ratio of Specific Heat

      MCp = Molar Heat Capacity (BTU/ lb. mol R) T = Temperatur inlet silinder kompresor (R)


      Tabel 4 Data Ratio of Specific Heat (k)


      k

      1st Stage

      1,22

      2nd Stage

      1,21

      3rd Stage

      1,21


    2. Menghitung Pistone Displacement (PD)

      image

      Berikut rumus yang digunakan untuk menghitung Piston Displacement. PD = (Ap – Ar/2).2.s.N ........................Pers 12-7A, hal 270, Ernest E. Ludwig

      1728

      Keterangan :

      Ap = Luas piston diarea Head End (in2)

      = (π/4) x D2

      Ar = Luas piston diarea Crack End (in2)

      = (π/4) x (D2 - d2)

      D = Diameter silinder (in)

      d = Diameter piston rod (in) S = Stroke (in)

      N = speed (RPM)


      Berikut data pada Tabel 5 menunjukan PD design dan aktual :


      Tabel 5 Perbandingan PD design dan aktual


      image

      Data Operasi

      PD (CFM)

      Data Design*

      1st Stage

      136

      7,4

      1st Stage

      1366,

      69

      2nd

      969,

      2nd

      969,0

      Stage

      6

      Stage

      6

      3rd

      531,

      3rd

      531,1

      Stage

      4

      Stage

      3

      Keterangan :

      *) = data design kompresor


      image


      Grafik 1 Perbandingan Piston Discharge design dengan aktual


      Jika Grafik 1 dihubungkan dengan literatur Ernest E. Ludwig, bahwa piston discharge dipengaruhi oleh luas piston di head end, luas piston di crack end, Stroke, dan perputaran piston (RPM). Sehingga, karena stage 1 dengan mempunyai diameter yang lebih besar daripada stage 2 dan 3, maka piston discharge stage 1 juga akan lebih bessar dari pada stage 2 dan 3.

    3. Menghitung Efisiensi Volumetrik dan Kapasitas Aktual

      Kapasitas aktual dipengaruhi oleh efisiensi volumetrik dan piston discharge. berikut ini adalah rumus yang digunakan untuk menghitung nilai efisiensi volumentrik (ɳv) dan Kapasitas Aktual (Va),

      ɳv = 100 – Rc – Vpc.(Rc1/k - 1)….Pers 12-16, hal 273, Ernest E. Ludwig

      Va = PD . (ɳv)...............................Pers 12-14, hal 273, Ernest E. Ludwig

      Keterangan :

      Rc = Compresion Ratio (Pd/Ps) Pd = Pressure Discharge (psia) Ps = Pressure Suction (psia)

      Tabel 6 Perbandingan Data Compression Ratio


      Kompresor

      Rc

      Stage 1

      Stage 2

      Stage 3

      Design

      2,67

      2,00

      2,13

      18 Mei 2017

      2,32

      1,86

      2,20

      19 Mei 2017

      2,26

      1,86

      2,,22

      20 Mei 2017

      2,29

      1,88

      2,21

      21 Mei 2017

      2,27

      1,87

      2,22

      Rata-Rata Aktual

      2,29

      1,87

      2,21


      Tabel 7 Perbandingan Efisiensi Volumetrik Design dan Aktual


      Kompresor

      ɳv (%)

      Stage 1

      Stage 2

      Stage 3

      Design

      78,47

      82,84

      75,86

      18 Mei 2017

      82,53

      85,00

      74,51

      19 Mei 2017

      83,24

      85,00

      74,13

      20 Mei 2017

      82,88

      84,69

      74,32

      21 Mei 2017

      83,12

      84,84

      74,13

      Rata-Rata Aktual

      82,94

      84,88

      74,27



      Jika Grafik 2 dihubungkan dengan efisiensi volumetrik dari literatur Ernest E. Ludwig, maka semakin tinggi nilai compresion ratio (Rc) maka semakin kecil nilai efisiensi volumetriknya begitupun sebaliknya, jika semakin kecil nilai compresion ratio (Rc) maka semakin besar nilai efisinesi volumetriknya.


      image


      Kompresor

      Va (CFM)

      Stage 1

      Stage 2

      Stage 3

      Design

      1073,00

      803,22

      403,12

      18 Mei 2017

      1127,93

      823,7

      395,74

      19 Mei 2017

      1137,63

      823,7

      393,73

      20 Mei 2017

      1132,71

      820,7

      394,74

      21 Mei 2017

      1135,99

      822,15

      393,73

      Rata-Rata Aktual

      1133,57

      822,56

      394,49

      Grafik 2 Perbandigan Efisiensi Volumetrik Design dan Aktual Tabel 8 Perbandingan Volume Aktual Design dan Aktual


      image


      Grafik 3 Perbandigan Volume Aktual Design dan Aktual


      Volume aktual adalah volume gas dalam keadaan tekanan dan temperatur pada daya isap. Sehingga volume aktual ini akan mempunyai nilai yang lebih kecil dari volume totalnya (piston discharge).

      Jika Grafik 3 dihubungkan dengan rumus kapasitas aktual dari literatur Ernest E. Ludwig, maka semakin tinggi nilai efisiensi volumetriknya, maka volume aktualnya akan semakin besar. Begitupun sebaliknya, semakin kecil nilai efisiensi volumetrik maka semakin kecil volume aktualnya.

    4. Menghitung nilai Actual BHP (BHP)


      Berikut ini adalah rumus yang digunakan untuk menghitung nilai Act BHP yaitu,

      Act BHP =

      k

      image

      0,004364 x FL x k - 1 x [ {Ps x Va x (Rc

      .......................Pers 12-28, hal 285, Ernest E. Ludwig

      Keterangan :


      (k-1)/k

      -1)}.Lo]

      FL = Frame loss (nilai FL diasumsikan untuk gas engine drive adalah 1.275) Lo = Loss Factor (Fig 12-15, hal 280,Ernest E.Ludwig)

      Rc = Compresion Ratio

      Sehingga, hasil data actual Brake Horsepower yang didapat pada data design dan aktual adalah :



      Tabel 9 Perbandingan act BHP Design dan Aktual


      Kompresor

      Act Brakehorsepower (BHP

      Stage 1

      Stage 2

      Stage 3

      Design

      353,20

      509,20

      523,22

      18 Mei 2017

      272,33

      354,46

      390,19

      19 Mei 2017

      268,58

      348,34

      387,50

      20 Mei 2017

      268,93

      354,94

      390,69

      21 Mei 2017

      270,64

      353,94

      392,07

      Rata-Rata Aktual

      270,12

      352,92

      390,11


      image

      Grafik 4 Perbandingan act BHP Design dan Aktual

      Berdasarkan Grafik 4 bahwa actual brake horsepower pada data aktualnya mempunyai nilai yang lebih kecil daripada data designnya. Hal ini dipengaruhi nilai tekanan suction, compresion ratio, ratio of specific heat, loss factor, dan frame loss. Sehingga, hasil data Total aktual Brake Horsepower yang didapat adalah :

      Tabel 10 Perbandingan Total BHP data design dan aktual

      Data Aktual


      1016,

      1004,

      1014,

      1016,

      98

      42

      56

      65

      Total

      image

      Data

      Design

      18

      image

      Mei 2017

      19

      Mei 2017

      20

      Mei 2017

      21

      Mei 2017

      BHP 1385,62


      image

      Rata-

      Rata 1385,62 1013,15


      image


      image


      Grafik 5 Perbandigan Total BHP Design dan Aktual


      Jika Grafik 5 dihubungkan actual brake horsepower dari literatur Ernest E. Ludwig, maka pada data aktual mempunyai nilai total brake horsepower lebih kecil daripada data designnya karena tekanan suction aktual berada dibawah nilai tekanan suction designnya maka actual BHP dari data aktual mempunyai nilai lebih kecil daripada actual BHP dari data design.


    5. Rekapitulasi Data


      Tabel 11 Rekapitulasi Data


      image

      Berdasarkan Tabel 11 diatas dapat dianalisa yaitu :

      1. Gas Kompresor G mengalami penurunan tekanan suction pada data design dan dan data aktual disetiap stagenya.

      2. Compresion ratio pada stage 3 mengalami penaikan, hal ini dikarenakan tekanan suction pada stage 3 lebih kecil dari data design dan membebani kerja stage 3 yaitu dari sekitar 145 psig menjadi sekitar 340 psig.

      3. Efisiensi volumetris pada Gas Kompresor G mengalami kenaikan pada stage 1 dan stage 2 serta mengalami penurunan pada stage 3 dikarenakan pengaruh compression ratio yaang berbeda antara stage 1 dan stage 2 mengalami penurunan dengan stage 3 yang mengalami penaikan pada designnya.

      4. Total Brake Horsepower pada Gas Kompresor G juga mengalami penurunan yang dikarenakan pengaruh penurunan tekanan suction, dan mengalami kenaikan compresion ratio dan volume aktual pada stage 3.

      5. Stage kompresor menjadi lebih baik, maka maintance pada Gas kompresor G harus tetap dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah dianjurkan.

    6. Hubungan Tekanan Suction dan Volume Aktual

Prinsip kerja kompresor yaitu menaikkan tekanan dengan menurunkan volumenya. Hal ini terbukti pada persamaan gas ideal. Berikut pada Grafik 5.7 adalah grafik tentang kondisi aktual kompresor dengan parameter tekanan dan volume actual.

image

Grafik 5.7 Hubungan Tekanan Suction dan Volume Aktual

Berdasarkan Grafik 5.7 dapat dilihat bahwa hubungan tekanan suction dan volume actual berbanding terbalik. Hal ini dapat dinyatakan dengan persamaan gas ideal yaitu pada hukum Boyle yang berbunyi “Jika gas dikompresikan (atau diekspansikan) pada temperature tetap, maka tekanannya akan berbandingan terbalik dengan volumenya”. Sehingga semakin besar nilai tekanannya maka, semakin kecil pula volume yang dihasilkan.

Kesimpulan

Setelah melakukan pengamatan dan pengolahan data maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Gas Kompresor G adalah Gas Kompresor dengan jenis Reciprocating dengan merk Ariel dan mempunyai spesifikasi Flow Rate 7,500 MMSCFD, speed 1200 RPM, dan kompresor dengan sistem double acting/multistage (3 stage).

  2. Data design pada gas kompresor G mempunyai tekanan suction 29 psig, tekanan discharge 430 psig, temperatur suction 118 °F dan temperatur discharge 120 °F. Sedangkan data aktual pada gas kompresor G mempunyai tekanan suction sekitar 23±1 psig, tekanan discharge sekitar 340±1 psig, temperatur suction sekitar 60±1 °F dan temperatur discharge sekitar 90±2 °F.

  3. Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan kesimpulan bahwa penurunan tekanan suction akan menurunkan nilai efisiensi volumetris pada gas kompresor yang menyebabkan penurunan volume aktual gas. Hal ini terbukti pada prinsip persamaan gas ideal tepatnya pada hokum Boyle.

BIBLIOGRAFI


Austin, George T. 1996. INDUSTRI PROSES KIMIA. Edisi 5. Diterjemahkan oleh: Jasjfi. Jakarta: Erlangga


Abdassar, Deddy. 1994. Teknik Eksploitasi Gas Bumi.Bandung:Institut Teknologi Bandung


Design Assistance Corporation. 211A. Axial Compressor Model . http://dacworldwide.com/product/detail/714/print Diakses pada tanggal 12/03/2017 pukul 20:16 WIB.


Hanlon, Paul C.2001.Compressor Handbook.Mc Graw Hill:NewYork.


Jr, Frank L. Evans. 1979. Equipment Design Hand book for Refineries and Chemical Plants Volume I Second Edition. Gulf Publisthing Company, Texas.


Ludwig, Ernest E. 1983.Applied Process Design For Chemical And Petrochemical Plants/Volume 3 Second Edition.Gulf Publishing Company:Houston.


Sularso dan Haruo Tahara. 2000.Pompa dan Kompresor Pemilihan Pemakaian dan Pemeliharaan. Pradyanya Paramitha:Jakarta.