Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN:
2548-1398
Vol.
6, No. 7, Juli 2021
�
PERAN RATING OBLIGASI SYARIAH SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING ANTARA PROFITABILITAS TERHADAP YIELD OBLIGASI SYARIAH TAHUN
2016-2019
Widia, Titin Hartini,
Chandra Zaki Maulana
Universitas Islam
Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang Sumatera Selatan, Indonesia
Email:� [email protected], [email protected],
[email protected]
Abstrak
Faktor yang menjadi perhitungan para investor
obligasi adalah besar pendapatan perusahaan dan tingkat pengembalian modal yang akan diterima terhadap dana yang di investasikan. Investor obligasi akan menghitung seberapa besar pendapatan investasi atas dana yang dibelikan obligasi tersebut dengan menggunakan alat ukur yield. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas yang diproksikan dengan ROE (Return On Equity) terhadap
Yield Obligasi (Yield to Maturity) dengan Rating Obligasi� sebagai variabel intervening pada perusahaan
yang terdaftar di BEI (Bursa Efek
Indonesia) periode 2016-2019. Jenis
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan data sekunder yang diperoleh dari www.ibpa.co.id, www.pefindo.com, dan www.idx.go.id. Jumlah sampel sebanyak
11 perusahaan yang menerbitkan
118 obligasi syariah pada periode 2016-2019. Teknik analisis
data yang digunakan adalah
uji analisis jalur dan pengolahan data menggunakan SPSS
22 for windows. Hasil analisis menunjukkan
bahwa rasio profitabilitas berpengaruh positif terhadap Rating obligasi syariah, profitabilitas berpengaruh positif terhadap Yield Obligasi Syariah, Rating Obligasi
Syariah berpengaruh positif
terhadap Yield Obligasi
Syariah, dan Rating Obligasi Syariah memediasi pengaruh Profitabilitas terhadap Yield Obligasi Syariah yang terdaftar
di BEI periode 2016-2019.
Kata Kunci: obligasi syariah; peringkat obligasi; yield obligasi
Abstract
Factors include bond
investors again large corporate income and the level of capital resulting from the
funds invested. Bond investors will file how much investment income on funds
purchased by bonds in the sub-district with a measuring instrument of yield. This
study aims to examine the effect of profitability which is proxied by ROE
(Return On Equity), to Bonds Yield (Yield to Maturity)
with Rating Sharia Bonds as the
intervening variable for companies listed in the IDX (Indonesia Stock Exchange)
for the period of 2016-2019. The type of research is quantitative research,
with secondary data obtained who from www.ibpa.co.id, www.pefindo.com,
www.idx.go.id. The number of samples is 11 companies had issued 118 Islamic
bonds in the for the period of 2016-2019. The data analysis technique is path
analysis test and data processed by using SPSS 22 for windows. The results of
the analysis show that the profitability ratio has a positive effect on Sharia
bond Rating, profitability has
a positive effect on bond yield, whilst Sharia Bond Rating has a positive effect on Sharia Bond Yield, and Sharia
Bond Rating mediates the effect
of Profitability on Sharia Bond Yield for the companies listed in the IDX for
the period of 2016-2019.
Keywords: sharia bonds; beringsing
bonds; bond yield
Pendahuluan
Faktor yang menjadi perhitungan para
investor obligasi adalah besar pendapatan perusahaan dan tingkat pengembalian
modal yang akan diterima terhadap dana yang di investasikan. Investor obligasi
akan menghitung seberapa besar pendapatan investasi atas dana yang dibelikan
obligasi tersebut dengan menggunakan alat ukur Yield (Sapto, 2003). Yield obligasi
merupakan faktor terpenting sebagai pertimbangan investor dalam melakukan
pembelian obligasi sebagai instrumen investasinya, sehingga dalam penelitian
menggunakan yield untuk menghitung tingkat pengembalian dari obligasi.
Penerbitan obligasi syariah (sukuk)
korporasi yang terdaftar di pasar modal dan akan menerbitkan obligasi syariah
wajib memperoleh peringkat efek dari perusahaan pemeringkat efek dalam
dokumennya, setidaknya harus ada informasi mengenai keunggulan perusahaan serta
obligasi yang akan diterbitkan. Peringkat obligasi juga dapat mengidentifikasi
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya serta kaitannya dengan risiko
yang mungkin akan dihadapi pemegang obligasi. Penelitian ini berdasarkan peringkat obligasi
yang digunakan
dari PT. Pefindo (Pemeringkat
Efek Indonesia). Selain itu, laporan keuangan perusahaan juga sangat dibutuhkan
oleh investor untuk membuat keputusan investasi.
Statement of Financial Concept (SFAC)
No.1 (1978) menyatakan bahwa laporan keuangan seharusnya memberikan informasi
yang berguna untuk investor dan kreditor saat ini dan potensial untuk membuat
keputusan investasi, kredit, dan keputusan lain yang sejenis (Arraniri, 2014). Penelitian ini
menggunakan rasio profitabilitas dan likuiditas sebagai variabel independen.
Rasio profitabilitas yang diproksikan menggunakan ROE (Return On Equity)
dapat mengidentifikasi perusahaan berhasil menghasilkan keuntungan dari
modalnya sendiri. Peningkatan ROE akan ikut mendongkrak nilai jual perusahaan,
sehingga hal ini berkorelasi dalam hubungannya dengan yield obligasi (Sapto, 2003).
Rasio likuiditas diproksikan dengan CR (Current
Ratio), dapat mengidentifikasi kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Bagi
investor sangat penting memperhatikan aset lancar perusahaan karena terdapat
akun surat berharga yang berupa obligasi yang segera dapat diuangkan atau
dijual di bursa efek atau bank. Berdasarkan penelitian (Saputri &
Purbawangsa, 2016) profitabilitas
berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Hal ini dapat dibuktikan dari semakin
tinggi tingkat profitabilitas maka semakin baik peringkat obligasi, pada saat kondisi
perusahaan profit maka peringkat obligasi akan semakin berada pada kategori
investment grade (kemampuan perusahaan melunasi utang obligasi). (Aman & Nguyen,
2013) menunjukkan
bahwa profitabilitas memiliki korelasi dengan penilaian peringkat obligasi yang
lebih tinggi. Semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan memperoleh
peringkat yang semakin tinggi dan semakin rendah profitabilitas suatu perusahaan
akan memperoleh peringkat yang rendah juga. Berdasarkan
latar belakang diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dan
meganalisis seberapa kuat korelasi antar variabel dengan judul �Peran Rating
Obligasi Syariah sebagai Variabel Intervening antara Profitabilitas terhadap
Yield Obligasi Syariah Tahun 2016-2019�.
Menurut (Brigham &
Houston, 2021) menyatakan bahwa
investor mengganggap perubahan dividen sebagai sinyal dari perkiraan pendapatan
manajemen perusahaan. Sehingga informasi menyatakan suatu hal yang penting bagi
investor karena pada umumnya menyajikan catatan atau keterangan perusahaan baik
masa lalu maupun saat ini bagi kelangsungan perusahaan dan efeknya bagi
pengembangan perusahaan (Brigham &
Houston, 2001). Informasi yang
akurat, tepat, lengkap, dan relevan sangat diperlukan oleh investor di pasar
modal dan dijadikan sebagai alat ukur untuk menganalisis dalam mengambil
keputusan investasi. Informasi yang disebarluaskan dapat memberikan sinyal
kepada investor dan masyarakat luas dalam mengambil keputusan investasi.
Informasi tersebut berperan penting karena memberikan pengaruh pada keputusan
yang akan diambil oleh pihak luar dan jika pihak luar tidak memiliki informasi
yang cukup dalam menilai suatu perusahaan, maka mereka
cenderung melindungi diri dan mencari titik aman dengan memberikan harga rendah
untuk perusahaan
(Yee, Quadir, Zainal,
& Seetharamu, 2005).
Bond Valuationn Theory menyatakan
bahwa prinsip pembentukan harga obligasi yang diungkapkan (Irawan, 2018)
terdapat prinsip-prinsip dasar dalam Bond Valuation Theory. Keempat
prinsip ini pertama kali dibuktikan dari valuasi persamaan matematis obligasi,
namun terdapat beberapa faktor tambahan yang mempengaruhi ikatan nilai obligasi
yaitu perpajakan dan marketability. Perpajakan pada obligasi fokus pada
objek pajak
pendapatan bunga (kupon obligasi). Marketability atau likuiditas
pasar obligasi tergantung pada kemudahan suatu obligasi untuk dijual kembali. Hal ini obligasi
yang mudah dipasarkan adalah obligasi yang memiliki citra baik dimata pihak
luar dalam
hal ini investor. Dilihat dari reputasi penerbit obligasi atau peringkat
obligasi yang diterbitkan oleh Rating Agency (Lembaga Pemeringkat)
obligasi. Obligasi yang likuiditasnya tinggi juga cenderung ditawarkan dalam
harga premium, ketentuan opsi sebaliknya dilkakukan pada saat suku bunga pasar
dan tingkat suku bunga kupon (Astanti, 2014).
Yield adalah alat ukur keuntungan
perusahaan atas investasi obligasi yang dinyatakan dalam persentase Yield To
Maturity (YTM) bisa diartikan sebagai tingkat return majemuk yang akan
diterima investor jika membeli obligasi pada harga pasar saat ini dan menahan
obligasi tersebut hingga jatuh tempo (Zubir, 2012). YTM merupakan
ukuran yield yang banyak digunakan karena yield tersebut menciptakan return
majemuk yang diharapkan investor, jika dua asumsi yang disyaratkan bisa
terpenuhi maka yield to maturity yang diharapkan akan sama dengan yield
yang akan diterima (Dayanti & Janiman, 2019).
Rumus perhitungan Yield to Maturity
menggunakan persamaan yang dikembangkan dengan menggunakan metode sebagai berikut (Arraniri, 2014):
=
-bo
��� � : 2 X 100
��
+bo
Keterangan:
YTM�� :
Yield to Maturity
C�������� :
Coupon
N�������� :
Sisa waktu jatuh tempo
F��������� :
Face Value
Indonesia memiliki perusahaan
yang mendapat izin serta menjadi market leader dalam pemberian Rating
adalah PT. Pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia). PT. Pefindo menyatakan bahwa
pada umumnya bond Rating merupakan indikator kemampuan perusahaan
melakukan pembayaran bunga atau margin
keuntungan dan hutang tepat waktu sesuai dengan waktu jatuh tempo yang sudah
disepakati (Mulyono, 2018). Secara garis
besar, bond Rating dapat diartikan sebagai informasi yang merupakan
indikator kemungkinan pembayaran bunga dan hutang tepat waktu sesuai dengan
kesepakatan sebelumnya. Adanya Rating akan memberikan informasi
kualitas kinerja operasional perusahaan atau emiten
yang menerbitkan obligasi itu sendiri dan sebagai referensi investor dalam
keputusan investasi (Priyatno, 2010).
Menurut (Arraniri, 2014) rasio
profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari
keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen
suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang� dihasilkan dari penjualan dan pendapatan
investasi, semakin
besar rasio ini mengindentifikasi kecilnya yield yang akan diterima investor. Rasio ini banyak
diamati oleh para investor (pemegang saham) serta para investor di pasar modal
yang ingin membeli saham atau efek perusahaan yang bersangkutan. Kenaikan dalam
rasio ini berarti terjadi kenaikan laba bersih perusahaan. Selanjutnya,
kenaikan tersebut akan menyebabkan kenaikan harga efek perusahaan, maka secara
matematis formulasi yang ditulis adalah sebagai berikut:
ROE=��� ℎ�
�100%
Menurut (Clarensia, Rahayu,
& Azizah, 2017) likuiditas
merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dalam jangka pendek untuk
memenuhi kewajibannya dan bergantung pada arus kas perusahaan serta komponen
aset dan kewajiban lancar. Resiko likuiditas yang tampak atau liquidity risk view
menyatakan bahwa efek tidak likuid harus memberikan investor dengan pengambilan
yang lebih tinggi untuk mengendalikan risiko fundamental. Alasan peneliti
memilih current ratio karena digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aktiva
lancar yang dimiliki. Bagi investor sangat penting memperhatikan aset lancar
perusahaan karena terdapat akun surat berharga yang berupa
saham dan obligasi yang segera dapat diuangkan atau dijual di bursa efek atau
bank secara matematis
CR dirumuskan sebagai berikut:
�
CR =����������� Aktiva Lancar
��������� x100%
Kewajiban Lancar
Penelitian ini
bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas yang diproksikan dengan ROE (Return On Equity) terhadap
Yield Obligasi (Yield to Maturity) dengan Rating Obligasi� sebagai variabel intervening pada perusahaan
yang terdaftar di BEI (Bursa Efek
Indonesia) periode 2016-2019.
Metode Penelitian
A. Analisis Deskriptif
Variabel
Jenis penelitian
ini adalah kuantitatif yang menekankan pada pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dalam skala angka
(numeric) dan melakukan analisis
data dengan prosedur statistik (Silalahi & Atif, 2015). Adapun pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive
sampling atau metode pemilihan sampel yang dipilih berdasarkan pertimbangan.
Berdasarkan kriteria
sampel diatas, maka diperoleh data sebagai berikut:
1. Perusahaan yang terdaftar di BEI (Bursa Efek
Indonesia) dan menerbitkan obligasi
syariah (sukuk) pada periode
2016-2019.
2. Perusahaan yang masuk dalam lembaga
Pemeringkat Efek Indonesia
PT. Pefindo dan tidak keluar dari BEI (Bursa Efek Indonesia) periode
2016-2019.
3. Perusahaan yang mempublikasi laporan tahunan selama periode 2016-2019.
Penelitian ini
data yang digunakan adalah laporan keuangan (annual
report) dalam kurun waktu 2016-2019 yang diperoleh melalui www.idx.go.id atau
website masing-masing perusahaan dan terdaftar dalam lembaga pemeringkat efek PT. Pefindo untuk variabel Rating obligasi. Adapun teknik analisis yang digunakan adalah asumsi klasik
yang terdiri dari uji Normalitas, uji Multikolinieritas,
uji Linieritas, uji Heterokedastisitas,
Uji Autokolerasi, dan Analisis
Jalur (Path Analysis) yang diolah menggunakan SPSS (Statistical Package For Sosial Science).
Tabel 1
Perolehan Sampel Berdasarkan Metode Purposive
Sampling
Kriteria Sampel |
Jumlah |
Perusahaan yang terdaftar dan menerbitkan obligasi syariah (sukuk) di BEI periode 2016-2019 |
29 Perusahaan dengan sukuk |
Perusahaan yang menerbitkan sukuk dan masuk dalam PT. Pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia) Periode 2016-2019 |
22 Perusahaan dengan sukuk |
Perusahaan yang mempublikasi laporan tahunan periode 2016-2019 |
11 Perusahaan dengan 118 sukuk |
Sumber: Dikumpulkan dari berbagai sumber,
2021
Berdasarkan metode
purposive sampling didapat 11 perusahaan yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini. Adapun dalam tiap-tiap perusahaan menerbitkan jumlah sukuk yang berbeda, sehingga pada penelitian ini didapatlah sebanyak 118 obligasi syariah (sukuk) dari 11 perusahaan.
Hasil dan Pembahasan
1. Analisis
Deskriptif Variabel
Analisis
deskriptif masing-masing variabel yang terdiri dari variabel independen
profitabilitas, variabel dependen yield obligasi syariah dan Rating
obligasi syariah sebagai variabel intervening pada perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2019 yang menerbitkan obligasi
syariah (sukuk). Adapun tabel analisis deskriptif dari data yang diolah
peneliti adalah sebagai berikut:
Tabel 2
Analisis Deskriptif
Variabel Profitabilitas, Yield Obligasi dan Rating Obligasi Descriptive
Statistics
|
N |
Min |
Max |
Mean |
Std. Dev |
Profit |
118 |
-24.87 |
73.84 |
7.2362 |
10.68656 |
Yield |
118 |
10.00 |
200.00 |
37.7443 |
27.39897 |
Rating |
118 |
1.00 |
3.83 |
3.6373 |
.59745 |
Valid N (listwise) |
118 |
|
|
|
|
Sumber: Data diolah (2021)
Tabel statistik
deskriptif diatas menunjukkan jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini
berjumlah 183 data, sehingga dapat dijelaskan hasil sebagai berikut:
1. Profitabilitas
menunjukkan nilai minumumnya sebesar -24.87 dan maksimumnya 73.84 dengan
standar deviasi 10.68656, sedangkan mean (rata-rata) sebesar 7.2362 artinya
dari semua sampel rata-rata profitabilitasnya adalah 7.2362.
2. Yield
Obligasi menunjukkan nilai minimum sebesar 10.00 dan maksimumnya 200.00 dengan
standar deviasi 27.39897, sedangkan mean (rata-rata) sebesar 37.7443 artinya
dari semua sampel rata-rata yield obligasinya adalah 37.7443.
3. Rating
Obligasi menunjukkan nilai minimum sebesar 1.00 dan maksimumnya 3.83 dengan
standar deviasi 0.59745, sedangkan mean (rata-rata) sebesar 3.6373 artinya dari
semua sampel rata-rata Rating obligasi adalah 3.6373.
2. Uji
Normalitas
Tabel 3
Uji
Normalitas-Jarque Bera Descriptive Statistics
|
N |
Skewness |
Kurtosis |
||
Statistic |
Statistic |
Std. Error |
Statistic |
Std. Error |
|
Unstandard Residual 1 |
118 118 118 118 |
-.863 |
.180 |
.571 |
.357 |
Unstandard Residual 2 |
.065 |
.180 |
.294 |
.357 |
|
Valid N |
|
|
|
|
|
(listwise) |
|
|
|
|
|
Valid N |
|
|
|
|
|
(listwise) |
|
|
|
|
Sumber:
Data Diolah (2021)
Perhitungan Jarque Bera Persamaan
I
1=
118(0.124+0.246)
1=
118(0.37)
1=
43.66
Perhitungan Jarque Bera Persamaan
II
2=
118(0.081+ 0.305)
2=
118(0.306)
2=
36.11
a.
Persamaan
I menyatakan bahwa nilai Jaque Bera
sebesar 43.66, nilai ini ketika dibandingkan
dengan c2 tabel dengan df hitung = (n-k). Df =
(118-1) = 117 dan tingkat signifikansi
0.05 maka nilai c2 tabel 213.39. Nilai JB = 67.71 (c2 hitung)
< 213.39 (c2 tabel), yang berarti
bahwa nilai residual yang tersandarisasi pada persamaan I dinyatakan berdistribusi normal.
b.
Persamaan
II menyatakan bahwa nilai Jaque Bera
sebesar 36.11, nilai ini ketika dibandingkan
dengan c2 tabel dengan df hitung = (n-k). Df =
(118-2) = 116 dan tingkat signifikansi
0.05 didapat nilai c2 tabel 212.30. Nilai JB = 36.11 (c2 hitung)
< 212.30 (c2 tabel) yang berarti
bahwa nilai residual yang tersandarisasi pada persamaan II dinyatakan berdistribusi normal.
3.
Uji Linieritas
Tabel 4
Uji
Linieritas dengan Model Lagrange
Multiplier
Model Summary |
|
|
R Square |
Persamaan I |
0.095 |
Persamaan II |
0.001 |
Sumber: Data diolah (2020)
a.
Hasil output uji linieritas dengan model lagrange multiplier menunjukkan nilai R Square pada persamaan I sebesar 0.095. Dengan jumlah data (n) observasi sebanyak 183, maka pada persamaan I nilai c2 adalah 118 x 0.095 = 17.385. Sedangkan
nilai c2 tabel dengan Df hitung = 118-1 =117 dengan tingkat signifikansi 0.05 maka nilai c2 tabel 213.39. Nilai LM=
17.385 (c2 hitung) < 213.39 (c2 tabel), yang berarti bahwa model yang benar adalah model linier.
b.
Hasil output uji linieritas dengan model lagrange multiplier menunjukkan nilai R Square pada persamaan II sebesar 0.001. Dengan jumlah data (n) observasi sebanyak 118, maka pada persamaan I nilai c2 adalah 118 x 0.001 = 0.118. Sedangkan
nilai c2 tabel dengan Df hitung = 118-2 =116 dengan tingkat signifikansi 0.05 maka nilai c2 tabel 212.30. Nilai LM=
0.183 (c2 hitung) < 213.39 (c2 tabel),
yang berarti bahwa model
yang benar adalah model
linier.
4.
Uji Multikolinieritas
Tabel 5
Uji
Multikolinieritas dengan Model
Tolerance (TOL) dan Variance Inflation Factor (VIF)
Coefficients2 |
||||
Model |
||||
Tol 1 |
VIF |
Tol��� 2 |
VIF |
|
Profit |
0.895 |
1.117 |
0.894 |
1.118 |
|
|
0.995 |
1.005 |
Sumber: Data diolah (2021)
Berdasarkan tabel diatas dilihat bahwa nilai tolerance persamaan I
dan II menunjukkan semua variabel independen > 0.10 dan dengan nilai VIF
dari semua variabel independen < 10.00 sehingga dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi multikolinieritas.
5.
Uji Autokolerasi
Tabel 6
Tabel Autokolerasi dengan Durbin Watson
Durbin Watson |
||
Model |
Persamaan I |
Persamaan II |
1 |
0.444 |
0.637 |
Sumber: Data diolah (2020)
Berdasarkan data pada tabel 6 diketahui DW pada persamaan I sebesar 0.444 dan� nilai DW pada persamaan II sebesar 0.637.
Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan bahwa apabila nilai DW antara -2
sampai +2 berarti tidak terjadi autokorelasi.
6.
Uji Heteroskedastisitas
Tabel 7
Tabel Heteroskedastisitas dengan Uji White
Model Summary |
|
|
|
Persamaan I |
0.146 |
Persamaan II |
0.075 |
Sumber:
Data diolah (2020)
Berdasarkan tabel 7 diketahui bahwa:
1.
Persamaan I nilai R Square sebesar 0.146 dengan jumlah data observasi sebanyak 118, maka besarnya nilai c2 hitung = 118 x 0.146 =
17.228, sedangkan nilai c2 tabel dengan Df = (n-k) = 118 � 1 = 117 dengan
tingkat signifikansi 0.05 maka nilai c2 tabel sebesar 213.39. Jadi nilai uji white
= 17.228 (c2 hitung) < 213.39 (c2 tabel), yang berarti bahwa hipotesis
alternatif adanya heteroskedastisitas dalam model uji white ditolak.
2.
Persamaan II nilai R Square sebesar 0.075 dengan jumlah data observasi
sebanyak 118, maka besarnya nilai c2 hitung = 118 x 0.075 = 13.725, sedangkan
nilai c2 tabel dengan Df = (n-k) = 118 � 2 = 116 dengan tingkat signifikansi
0.05 maka nilai c2 tabel sebesar 212.30. Jadi nilai uji white = 13.725
(c2 hitung) < 212.30 (c2 tabel), yang berarti bahwa hipotesis alternatif
adanya heteroskedastisitas dalam model uji white ditolak.
7.
Analisis Substruktural I
M = 𝛽𝑏 + 1
Profitabilitas Rating Obligasi
Tabel 8
Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Rating
Obligasi
Model |
Standardized Coefficients Beta |
t |
Sig. |
|
1 |
|
|
46.424 |
0.000 |
Profit |
0.236 |
3.393 |
0.001 |
Sumber: Data diolah (2020)
Jika t-hitung > dari t-tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak, begitu
juga sebaliknya jika t-hitung < t-tabel maka Ha ditolak dan Ho diterima.
Besarnya angka t-tabel dengan signifikansi α = 0.05 dan dk (n-2) = 118 � 2
= 116. Dari ketentuan tersebut diperoleh angka t-tabel sebesar 1.6533. Pengaruh
profitabilitas terhadap Rating
obligasi sebagai berikut:
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh t-hitung sebesar 3.393 >
t-tabel sebesar 1.6533, sehingga Ha diterima. Artinya tidak ada pengaruh profitabilitas terhadap Rating obligasi.
Profitabilitas terhadap Rating obligasi berpengaruh sebesar 0.236 atau
23.60% dianggap signifikan dengan angka signifikan 0.001 < α = 0.05.
8.
Analisis Substruktural 2
Profitabilitas Yield Obligasi Rating Obligasi
Tabel 9
Pengaruh Profitabilitas, Likuditas, Rating
Obligasi terhadap Yield Obligasi
Model |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
1 |
(Constant) |
|
-1.170 |
0.243 |
|
Profit |
0.154 |
2.037 |
0.043 |
||
Rating Obligasi |
0.150 |
1.917 |
0.057 |
||
Sumber:
Data diolah (2021)
Jika t-hitung > t-tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak, begitu juga
sebaliknya jika t-hitung < t-tabel maka Ha ditolak dan Ho diterima. Besarnya
angka t-tabel dengan signifikansi α = 0.0 5 dan dk (n-1) = 118 �1 = 117. Dari ketentuan
tersebut diperoleh angka t-tabel sebesar 1.6534. Pengaruh profitabilitas dan Rating obligasi terhadap Yield Obligasi sebagai berikut:
a.
Berdasarkan
hasil perhitungan, diperoleh t-hitung sebesar 2.037 > t-tabel sebesar
1.6534, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya ada pengaruh
Profitabilitas terhadap Yield Obligasi. Profitabilitas terhadap Yield Obligasi
berpengaruh sebesar 0.154 = 15.40% dan dianggap signifikan positif dengan angka
signifikansi 0.043 < α = 0.05.
b.
Berdasarkan
hasil perhitungan diperoleh t-hitung sebesar 1.917 > t-tabel sebesar 1.6534,
sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya ada pengaruh Rating
Obligasi terhadap Yield Obligasi. Rating Obligasi terhadap Yield
Obligasi berpengaruh sebesar 0.150 = 15 % dan dianggap berpengaruh tetapi tidak signifikan dengan angka
signifikansi 0.057 > α = 0.05.
9.
Perhitungan
Pengaruh
a.
Pengaruh
Langsung (Direct Effect)
1)
Pengaruh
Profitabilitas terhadap Rating Obligasi
X�������� M = 0.1797
Pengaruh langsung antara Profitabilitas terhadap Rating Obligasi
adalah sebesar 0.1797.
2)
Pengaruh
Profitabilitas terhadap Yield Obligasi
X�������� Y
= 0.8528
Pengaruh langsung antara Profitabilitas terhadap Rating Obligasi
adalah sebesar 0.8528.
3)
Pengaruh Rating
Obligasi terhadap Yield Obligasi
��������������������� M�������� Y = 1.9232
Pengaruh langsung antara Rating Obligasi terhadap Yield Obligasi
adalah sebesar 1.9232.
b.
Pengaruh Tidak
Langsung (Indirect Effect)
Pengaruh Profitabilitas terhadap Yield Obligasi
melalui Rating Obligasi X1
X1������ M�������� Y�������� = [0.1797 x 1.9232]
��������� = 0.3455
Pengaruh tidak langsung antara Profitabilitas terhadap Yield Obligasi
melalui Rating Obligasi adalah sebesar 0.345.
c.
Pengaruh Total
(Total Effect)
Pengaruh
Profitabilitas terhadap Yield Obligasi melalui Rating Obligasi
�= 2.1029
Jadi total pengaruh Profitabilitas terhadap Yield Obligasi melalui Rating
Obligasi adalah sebesar 2.1029.
Kesimpulan
Berdasarkan uji hipotesis yang sudah
dilakukan pada pembahasan menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif
signifikan terhadap rating obligasi dan profitabilitas berpengaruh
positif signifikan terhadap yield obligasi. Adapun rating
obligasi berpengaruh signifikan terhadap yield obligasi dan pada uji mediasi
menyatakan bahwa rating obligasi memediasi pengaruh antara variabel
independen (profitabilitas) dan variabel dependen (yield obligasi).
Aman, Hiroyuki, & Nguyen, Pascal.
(2013). Does good governance matter to debtholders? Evidence from the credit
ratings of Japanese firms. Research in International Business and Finance,
29, 14�34. Google
Scholar
Arraniri, Iqbal. (2014). Pengantar
Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Sukabumi: Al Fath
Zumar. Google
Scholar
Astanti, Fitri. (2014). Analisis rasio
keuangan dalam memprediksi peringkat obligasi pada Perusahaan PT. Pefindo
Periode 2008-2012: Studi pada Pojok BEI-UIN Malang. Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim. Google
Scholar
Brigham, Eugene F., & Houston, Joel F.
(2001). Fundamentals of financial management 9th ed. Hartcourt College
Publishers, Florida. Google
Scholar
Brigham, Eugene F., & Houston, Joel F.
(2021). Fundamentals of financial management. Cengage Learning. Google Scholar
Clarensia, Jeany, Rahayu, Sri, &
Azizah, Nur. (2017). Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Pertumbuhan
Penjualan, dan Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham (Studi Empirik pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2010). Jurnal
Akuntansi Dan Keuangan, 1(1). Google
Scholar
Dayanti, Novi, & Janiman, Janiman.
(2019). Pengaruh Maturity, Peringkat Obligasi dan Debt to Equity Ratio terhadap
Yield to Maturity Obligasi. Jurnal Kajian Akuntansi, 3(1), 78�92.
Google
Scholar
Irawan, Alexander. (2018). Pengaruh
Peringkat Obligasi Terhadap Yield to Maturity Obligasi Korporasi. Skripsi.
Universitas Lampung Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen. Google
Scholar
Mulyono, Alexander Indrawan. (2018). Pengaruh
Peringkat Obligasi Terhadap Yield To Maturity Obligasi Korporasi. Google
Scholar
Priyatno, Duwi. (2010). Paham analisa
statistik data dengan SPSS. Yogyakarta: Mediakom. Google
Scholar
Sapto, Rahardjo. (2003). Panduan
Investasi Obligasi, PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Google
Scholar
Saputri, Desak Putu Opri Sani, &
Purbawangsa, Ida Bagus Anom. (2016). Pengaruh Leverage, Profitabilitas,
Pertumbuhan Perusahaan, dan Jaminan terhadap Peringkat Obligasi Sektor Jasa di
Bursa Efek Indonesia. Udayana University. Google
Scholar
Silalahi, Ulber, & Atif, Nurul Falah.
(2015). Metode penelitian sosial kuantitatif. Refika Aditama. Google
Scholar
Yee, Cheang Soon, Quadir, G. A., Zainal, Z.
A., & Seetharamu, K. N. (2005). Investigation of Steady State and Transient
Thermal Management in Portable Telecommunication Product�Part 2. Journal of
Microelectronics and Electronic Packaging, 2(2), 98�109. Google
Scholar
Zubir, Zalmi. (2012). Portofolio
Obligasi. Jakarta: Salemba Empat. Google
Scholar
Widia, Titin Hartini, Chandra Zaki Maulana (2021) |
First publication right: |
This article is licensed under: |