Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN:
2548-1398
Vol.
6, No. 7, Juli 2021
�
PENERAPAN THE DUDE SEBAGAI SISTEM MONITORING DENGAN
NOTIFIKASI OTOMATIS MELALUI EMAIL, TELEGRAM DAN SMS
Moch Khaidar Elhaq, Arip Solehudin, Didi Juardi
Universitas Singaperbangsa Karawang
(UNSIKA) Jawa Barat, Indonesia
Email:� [email protected],
[email protected], [email protected]
Abstrak
Tujuan dilakukan
penelitian ini karena adanya masalah
pada administrator jaringan HE.Net Perumnas Karawang yang mengalami kesulitan untuk mengetahui perangkat mana yang bermasalah atau mati secara
tiba-tiba. Sehingga dibutuhkan The Dude sebagai
sistem monitoring jaringan
agar dapat dikontrol dan dikelola serta memastikan pengoperasian jaringan tersebut normal. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Network
Design Life Cycle (NDLC). Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ketika terjadi
perubahan status device, notifikasi
dapat terkirim melalui email, telegram dan SMS. Informasi
pada ketiga notifikasi tersebut berisi Ip address
dan status device, serta waktu
dan tanggal perubahan
status device yang terkirim sesuai
dengan yang ada pada the
dude dan mikrotik. Pengujian
dilakukan 4 kali, baik pada
email, telegram dan sms dengan
persentase keberhasilan
100%. Hasil perbandingan antara
jumlah kejadian dipresentasekan dengan nilai maksimal presentase sebesar 100%, maka didapat nilai
error 0% dengan rata rata pengiriman melalui email 8,75 detik, telegram 3,5 detik dan
13,5 detik untuk SMS.
Kata Kunci: monitoring jaringan; the dude; email; telegram; SMS
Abstract
The purpose of this
research was due to a problem with the network administrator of HE.Net Perumnas Karawang who had
difficulty knowing which device was problematic or died suddenly. So it takes The Dude as a network monitoring system in order
to be controlled and managed and ensure the operation of the network is normal.
This research was conducted using Network Design Life Cycle (NDLC) method. The
results of the research that has been done can be concluded that when there is
a change in the status of the device, notifications can be sent via email,
telegram and SMS. The information on the three notifications contains ip address and device status, as well as the time and date
of the device status change sent in accordance with the dude and mikrotik. The test was conducted 4 times, both on email,
telegram and sms with a 100% success percentage. The
result of the comparison between the number of events is percentage with a
maximum percentage value of 100%, then obtained an error value of 0% with an
average email delivery of 8.75 seconds, telegram 3.5 seconds and 13.5 seconds
for SMS.
Keywords: network monitoring; the dude; email, telegram; SMS
Pendahuluan
Di era modern ini, internet sangat berkontribusi penting dalam kehidupan masyarakat. Dimana internet menjadi sumber informasi yang selalu digunakan baik di rumah, instansi, maupun industri. Keperluan penerapan jaringan komputer terus mengalami kenaikan menjadikan sistem jaringan yang terpasang menjadi rumit. Meningkatnya risiko gangguan jaringan komputer, sehingga perlunya pemasangan sistem monitoring jaringan agar jaringan dapat dikontrol dan dikelola serta pastikan pengoperasian jaringan tersebut normal (Idrus, 2016).
Menurut (Farida, 2016) menjelaskan bahwa pemantauan jaringan merupakan proses rutin kegiatan pengumpulan data dan kemajuan jaringan komputer, proses ini memantau setiap perubahan yang terjadi untuk melindungi manajemen jaringan yang ada dan menentukan apakah peralatan yang terhubung ke jaringan komputer beroperasi secara normal. Jika salah satu perangkat yang digunakan menghasilkan interferensi, maka akan mengurangi fungsionalitas dari infrastruktur jaringan. Hal ini membutuhkan solusi efektif yang dapat memantau layanan atau interupsi dari setiap node tertentu dalam infrastruktur jaringan sehingga administrator jaringan dapat dengan cepat menyelesaikannya. (Rinaldo, 2016) menjelaskan bahwa dengan menggunakan perangkat router Mikrotik, monitoring jaringan dapat dilakukan dengan aplikasi the dude yang dibuat oleh Mikrotik. The dude merupakan aplikasi yang cukup andal dalam memonitoring sistem jaringan komputer serta mendukung pemberitahuan. Penelitian lainya yang dilakukan oleh (Sutarti & Alfiyansyah, 2017) menjelaskan bahwa hasil penelitian tersebut adalah penerapan mikrotik OS dan the dude sebagai monitoring jaringan di tempat tersebut dapat diimplementasikan sehingga lebih dini dalam mendeteksi masalah atau gangguan jaringan dan mempermudah dalam penyelesaian.
Berdasarkan latar belakang, penelitian ini akan membahas �Penerapan The Dude Sebagai Sistem Monitoring Dengan Notifikasi Otomatis Melalui Email, Telegram dan SMS� maka dengan adanya pembahasan ini dapat memudahkan kinerja seorang administrator jaringan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan monitoring jaringan dengan menggunakan the dude serta sebagai sistem monitoring dan manajemen perangkat pada pengiriman pemberitahuan up dan down otomatis ke email, telegram dan sms. Manfaat yang didapat dari penelitian ini yakni dapat menjadi landasan dalam monitoring jaringan kedepannya dan diharapkan dapat menambah wawasan tentang penggunaan the dude mikrotik ini. Sebagai perbandingan penelitian digunakan beberapa jurnal sebagai referensi yang dipaparkan dalam tabel 1 berikut ini:
Tabel 1
Penelitian Sebelumnya
No |
Penulis (tahun) |
Judul |
Hasil |
1 |
E-Monitoring Microtic Network uses The Dude
in Musamus University |
Berdasarkan hasil implementasi dan pengujian yang dilakukan, The
Dude |
|
No |
Penulis (tahun) |
Judul |
Hasil |
|
|
|
dapat memudahkan admin jaringan untuk mengetahui posisi router proxy yang bermasalah,
up dan down router proxy. Dan admin mendapatkan
notifikasi berupa email dari The Dude. |
2 |
The Implementation of Alert System for LAN Network Monitoring Using
the Dude Based Email |
Hasilnya persentase keberhasilan sistem email alert dalam melaporkan perangkat layanan terputus adalah |
|
|
|
|
99,7% dibandingkan
dengan syslog yang 100%. Laporan
email terkadang tidak cocok dengan syslog karena pemfilteran yang ada di server Gmail. |
3 |
Monitoring Jaringan Menggunakan
Notifikasi Telegram Fakultas
Teknik - Universitas Negeri Makasssar |
Hasil tingkat
keberhasilan diukur dengan pengujian, dan nilai persentase kesalahan setelah pengiriman berhasil adalah 0%. Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata waktu pengiriman notifikasi telegram dari prototipe ke administrator adalah 5 detik, dengan interval waktu yang telah ditentukan, dan kecepatan akses jaringan sebesar 7,14 mbps. Namun jika kecepatan internet yang digunakan berkurang maka respon notifikasi
yang dikirimkan akan berkurang, dan kekuatan jarak |
|
No |
Penulis (tahun) |
Judul |
Hasil |
|
|
|
komunikasi akan berkurang, respon maksimal 5 sampai 10 menit. |
4 |
Warning System Gangguan Jaringan
pada BMKG Semarang Dengan Telegram Bot |
Ketika ada
masalah dengan jaringan, router Mikrotik dan
bot Telegram dapat beroperasi
sebagai pendeteksi dan memberikan pesan notifikasi kepada teknisi atau administrator jaringan. |
|
5 |
Implementasi Notifikasi
dengan SMS Pada The Dude
Network Monitoring |
Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa pemantauan lokal dan jarak jauh dapat memberikan notifikasi pesan SMS pada kasus perangkat jaringan klien. Waktu pemungutan suara default pada
"the dude" yang dipantau secara lokal memberikan pemberitahuan pesan setelah 2 menit dan 40 detik setelah perangkat dianggap dimatikan, sementara itu memberikan pemberitahuan pesan melalui remote, yaitu 2 menit dan 40 detik. |
Berdasarkan penelitian sebelumnya diatas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan penelitian yang akan dilakukan kali ini yaitu:
a.
Metode penelitian menggunakan
Network Development Life Cycle (NDLC).
b.
Tempat penelitian di HE.Net Perumnas
Karawang.
c.
Sistem notifikasi dirancang
untuk email, sms dan
telegram.
Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode Network Design Life Cycle (NDLC) (Mulyanto & Prakoso, 2020).
Tahapan pengembangan NDLC
Seperti metode pengembangan sistem lainnya, NDLC memiliki beberapa tahapan. Tahapan tersebut adalah (Sanjaya & Setiyadi, 2019):
Tahapan ini merupakan tahap pertama dari pengembangan jaringan komputer yang mana dilakukan dua kegiatan untuk analisa topologi jaringan yang sudah ada serta mengumpulkan data semua perangkat yang digunakan oleh HE.NET Perumnas Karawang dua kegiatan tersebut yaitu sebagai berikut:
1.
Observasi
Mengamati objek secara
langsung untuk mengetahui informasi sebagai acuan dalam merancang sistem.
2.
Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang subjek penelitian dengan bertanya langsung kepada pihak HE.NET Perumnas Karawang.
Setelah melakukan tahapan Analysis maka dibuatlah perancangan topologi jaringan usulan, diharapkan dengan diusulkannya topologi jaringan tersebut akan memberikan gambaran seutuhnya mengenai kebutuhan yang ada pada HE.NET Perumnas. Integrasi antara komponen mikrotik, email server, sms server, telegram server dan administrator dapat ditunjukan seperti pada gambar 2.
Integrasi
Komponen
Pada tahap simulasi ini dilakukan simulasi topologi jaringan usulan yang sudah dirancang untuk HE.NET Perumnas Karawang. Hal ini dilakukan untuk mengetahui performa awal jaringan komputer dan kemudian mendesainnya untuk informasi selanjutnya. Peneliti menggunakan software cisco packet tracert sebagai replika dari sistem yang akan dijalankan pada HE.NET Perumnas Karawang.
Tahap implementasi ini akan menerapkan seluruh rancangan pada tahapan sebelumnya. Implementasi yang akan dikerjakan oleh peneliti antara lain menginstal dan mengkonfigurasi the dude agar semua perangkat yang digunakan oleh HE.NET Perumnas Karawang dapat terdeteksi kemudian dilanjutkan dengan pemasangan email, sms dan telegram pada the dude (Widodo, 2015).
Tahapan monitoring ini dilakukan pengujian agar infrastruktur jaringan yang telah diterapkan atau diimplementasikan pada HE.NET Perumnas Karawang beroperasi dengan baik atau tidak. Jika beroperasi dengan baik, pada saat router mengalami kendala atau down maka the dude akan mengirimkan pesan otomatis melalui email, sms dan telegram.
Data hasil pengujian yang diperoleh kemudian dilakukan perhitungan Persentase Error dengan membandingkan kesalahan relatif yang terjadi dengan nilai aktual kemudian dikalikan dengan total presentase yaitu 100%.
Keterangan:
�
E
adalah banyaknya Error yang
terjadi
�
A adalah banyaknya kejadian / Nilai Aktual
Tahapan manajemen perlu dibuat untuk mengelola dan membuat sistem yang telah dibuat dapat terjaga. Tetapi pada penelitian kali ini, peneliti tidak melakukan tahapan manajemen dikarena kan peneliti tidak mempunyai hak akses untuk melakukan penambahan konfigurasi serta memonitor aliran data lalu lintas jaringan maupun melakukan modifikasi (Rochman, Septiana, & Mulyani, 2019).
Hasil dan Pembahasan
Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa kegiatan diantaranya berupa; Analisa masalah, analisa kebutuhan yang digunakan, analisa topologi jaringan dan analisa user. Kegiatan tersebut dilakukan peneliti melalui observasi, wawancara dan studi pustaka dalam hal yang berkaitan dengan jaringan RT/RW-net.
Berdasarkan dari hasil pengamatan lapangan serta wawancara peneliti dengan administrator jaringan dan beberapa client pada jaringan RT/RW-net bahwa permasalahan yang ada adalah sering mengalami koneksi internet mati secara tiba tiba dan administrator jaringan sulit untuk mengetahui perangkat mana yang bermasalah, ini disebabkan tidak adanya monitoring jaringan yang mampu melakukan monitoring jaringan secara real time.
Berdasarkan analisis masalah diketahui bahwa diperlukan infrastruktur baik hardware maupun software seperti diuraikan pada tabel 3 berikut ini:
Analisa Kebutuhan
Hardware |
1.
Mikrotik RB750Gr3 (hEX) 2.
SD CARD
SanDisk 16GB 3.
Kabel UTP |
Software |
1.
Dude-install-6.48.1 2.
dude-6.48.1-mmips.npk 3.
Winbox.exe 4.
Telegram 5.
Gmail 6.
SMS API
Sender |
Setelah melakukan analisis, tahap selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti melakukan tahapan perancangan (design). Rancangan atau topologi jaringan yang terpasang di HE.NET Perumnas Karawang yang diperoleh setelah melakukan observasi dan wawancara.
Gambar 3
Topologi Jaringan Rancangan
Untuk The Dude
Pada tahap ini peneliti menggunakan sebuah software Cisco packet Tracer untuk simulasi jaringan usulan yang sudah peneliti rancang pada tahapan sebelumnya. Karena dengan software tersebut peneliti dapat melakukan simulasi jaringan tanpa mengganggu kinerja dari jaringan yang sedang berjalan.
Gambar 4
Simulasi topologi
jaringan rancangan the dude
(Jalil, Salim, & Fattah, 2020)
Pada simulasi yang dilakukan menggunakan software cisco packet tracer diatas peneliti merubah beberapa perangkat seperti Bullet M2 UBNT Omni Hyperlink Server menjadi Acces Point dan Nanostation Loco M2 menjadi Router AP dikarenakan pada software cisco packet tracer tidak ada perangkat yang serupa untuk dijadikan simulasi.
Setelah tahapan simulasi selesai dilakukan maka langkah selanjutnya adalah tahap implementasi, dimana dilakukan beberapa tahapan untuk melakukan tahapan implementasi ini (Husen, 2020).
Tahap dimana membuat dua interface pada mikrotik, yaitu interface lokal dan interface untuk masuk kejaringan HE.Net.
Gambar 5
Address list
Gambar diatas adalah address list yang sudah di konfigurasi yaitu 192.168.16.14 sebagai ip lokal dan 192.168.15.46 sebagai ip jaringan yang terhubung di HE.Net.
Peneliti tidak melakukan scanning otomatis pada jaringan HE.Net. Peneliti melakukan add device secara manual sesuai dengan topologi yang sudah dipaparkan pada tahapan sebelumnya. Berikut adalah mapping jaringan HE.Net pada the dude:
Gambar 6
Mapping Jaringan
HE Net di The Dude
Peneliti melakukan konfigurasi notifikasi device untuk akses dan penambahan dapat dilihat dengan mengklik tabel atau konten notifikasi, kemudian klik tanda (+) untuk menambahkan settingan notifikasi.
Gambar 7
Tabel atau konten notifikasi the dude
a.
Email
Klik tanda (+) kemudian setting seperti dibawah untuk email
Gambar 8
Settingan dan script notifikasi email
Untuk email peneliti menggunakan email pribadi, dan untuk script email nantinya akan muncul nama service yang diuji (probe.name), nama perangkat (device.name) dan service tersebut berjalan atau tidak (service.status) dimana pada script tersebut akan mengetahui device ketika up dan down.
b. Telegram
Untuk konfigurasi telegram dibutuhkan
bot telegram untuk alamat pengiriman notifikasi. Langkah awal pembuatan bot adalah dengan mencari
BotFather pada pencarian
telegram, kemudian lakukan perintah /start untuk memulai pembuatan bot. Kemudian ketikan perintah /newbot untuk membuat bot baru. Kemudian memberi nama dan username bot seperti bawah ini:
Gambar 9
Bot Telegram
Selanjutnya klik tanda (+) pada tabel atau konten notifikasi di the dude untuk melakukan settingan notifikasi telegram, seperti dibawah ini.
Gambar 10
Settingan Dan Script Notifikasi Telegram
c.
SMS
Untuk konfigurasi SMS ini peneliti menggunakan layanan API SMS Sender dari WebSMS. Sebelum melakukan konfigurasi pada the dude, peneliti mengambil API SMS Sender pada WebSMS yang dapat dikunjungi di Web SMS. Selanjutnya akan masuk menu utama WebSMS dan kemudian masuk pada menu Dokumentasi API untuk mendapatkan URL dan API SMS Sender yang akan digunakan pada settingan the dude.
Gambar 11
Dokumentasi API SMS Sender
Selanjutnya masuk Kembali pada the dude untuk melakukan konfigurasi notifikasi SMS. Klik tanda (+) pada tabel atau konten notifikasi dan lakukan settingan seperti dibawah ini.
Gambar 13
Settingan dan Script Notifikasi SMS
Untuk script notifikasi sms ini menggunakan API SMS Sender dan URL yang didapat pada WebSMS yang ada pada gambar 13.
Setelah melakukan implementasi, tahapan selanjutnya adalah monitoring. Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa pengujian untuk notifikasi email, telegram dan sms. Untuk pengujian dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan mencabut kabel lan pada perangkat yang terhubung ataupun dengan melakukan disable interface pada router mikrotik (Miftah, 2019).
Gambar 14
Contoh Gambar Perangkat yang Sedang Down
Peneliti melakukan pengujian dengan mencabut kabel LAN pada perangkat Router WR840 atau pada IP 192.168.15.6 sebanyak 2 kali percobaan, dimana terdapat 4 kali notifikasi masuk yaitu 2 down dan 2 up. Adapun hasil notifikasi dapat dilihat pada gambar 15.
Gambar 15
Pengujian Notifikasi
Melalui Email
Pengiriman notifikasi terjadi selama selang waktu
yang bervariasi, dimana
pada pengujian pertama yaitu 12 detik untuk down dan 9 detik untuk notifikasi perangkat up. Sedangkan untuk pengujian kedua selang waktu
yang terjadi yaitu 7 detik down dan 7 detik up.
Peneliti melakukan pengujian dengan mencabut kabel LAN pada perangkat Router WR840 atau pada IP 192.168.15.6 sebanyak 2 kali percobaan, dimana terdapat 4 kali notifikasi masuk yaitu 2 down dan 2 up. Adapun hasil notifikasi dapat dilihat pada gambar 16.
Gambar 16
Pengujian notifikasi
melalui telegram
Pada gambar diatas menunjukan bahwa ketika router WR840 atau dengan nama perangkat 192.168.15.6 up dan down the dude berhasil mengirimkan informasi pada telegram. Pengujian pertama notifikasi masuk telegram selang waktu 3 detik untuk perangkat down dan 5 detik untuk perangkat up. Sedangkan untuk pengujian kedua selang waktu yang terjadi yaitu 3 detik up dan 3 detik down.
Peneliti melakukan pengujian dengan mencabut kabel LAN pada perangkat Router WR840 atau pada IP 192.168.15.6 sebanyak 2 kali percobaan, dimana terdapat 4 kali notifikasi masuk yaitu 2 down dan 2 up. Adapun hasil notifikasi dapat dilihat pada gambar 17.
Gambar 17
Pengujian notifikasi
melalui SMS
Pada gambar diatas menunjukan bahwa ketika router WR840 atau dengan nama perangkat 192.168.15.6 up dan down the dude berhasil mengirimkan informasi pada SMS. Pengujian pertama notifikasi masuk SMS selang waktu 10 detik untuk perangkat down dan 13 detik untuk perangkat up. Sedangkan untuk pengujian kedua selang waktu yang terjadi yaitu 11 detik up dan 20 detik down.
Dengan data yang terdapat pada point-point sebelumnya maka kita dapat menghitung kesalahan untuk membandingkan persentase nilai kesalahan yang terjadi dengan seluruh jumlah kejadian dari email, telegram dan sms.
Nilai rata-rata error adalah:
=
% Error = 0%
Rumus rata-rata
Rata-rata selang waktu pengiriman melalui Email
=
Rata-rata selang waktu pengiriman melalui Telegram
=
Rata-rata selang waktu pengiriman melalui SMS
=
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ketika terjadi perubahan status device, notifikasi dapat terkirim melalui email, telegram dan SMS. Informasi pada ketiga notifikasi tersebut berisi Ip address dan status device, serta waktu dan tanggal perubahan status device yang terkirim sesuai dengan yang ada pada the dude dan mikrotik. Pengujian dilakukan 4 kali, baik pada email, telegram dan sms dengan persentase keberhasilan 100%. Hasil perbandingan antara jumlah kejadian dipresentasekan dengan nilai maksimal presentase sebesar 100%, maka didapat nilai error 0% dengan rata rata pengiriman melalui email 8,75 detik, telegram 3,5 detik dan 13,5 detik untuk SMS.
Jika dibandingkan dari ketiga sistem notifikasi tersebut, melalui SMS memiliki kekurangan. Kekurangan tersebut yaitu nomor telepon pengirim notifikasi berbeda-beda dikarenakan masih menggunakan layanan SMS API Sender dan selang waktu pengiriman notifikasi yang delay cukup lama, sehingga cara yang paling efektif adalah notifikasi melalui telegram.
Table 3
Hasil Pengujian
No |
Pengujian |
Hasil Yang Diharapkan |
Hasil Pengujian |
1 |
Monitoring menggunakan the dude pada jaringan HE.Net |
Menampilkan resource perangkat yang di monitoring |
Berhasil |
2 |
Pengiriman notifikasi
ketika device down |
Menampilkan pesan
notifikasi berisi service
device yang down |
Berhasil |
3 |
Pengiriman notifikasi
ketika device up |
Menampilkan pesan
notifikasi berisi service
device yang up |
Berhasil |
Tahapan selanjutnya adalahan tahap manajemen, dimana peneliti tidak melakukan tahapan ini. Dikarenakan pada tahap ini seorang administrator jaringan mempunyai hak akses penuh dalam menerapkan kebijakan keamanan, melakukan penambahan, memonitor aliran data pada lalu lintas jaringan secara rutin maupun melakukan modifikasi baik pada struktur jaringan ataupun sistem yang ada.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1). HE. Net Sering mengalami kendala koneksi internet mati secara tiba-tiba dan
administrator jaringan sulit
untuk mengetahui perangkat mana yang bermasalah, ini disebabkan tidak adanya monitoring jaringan yang mampu melakukan secara real time. Sehingga the dude
dapat menjadi solusi untuk membantu
administrator jaringan untuk
mengetahui status sistem jaringan yang berjalan seperti traffic, status device serta
jumlah device yang terhubung
pada jaringan. Dengan menggunakan sistem notifikasi berupa email, telegram
dan SMS sangat membantu
administrator jaringan untuk
mendapatkan update status device tanpa harus memeriksa
secara real time, sehingga dapat memberikan efisiensi kerja bagi administrator jaringan. 2). The dude sebagai
sistem monitoring dan manajemen
perangkat pada pengiriman pesan otomatis melalui email, telegram dan sms dapat diterapkan dengan menggunakan Bot Telegram Grup dan layanan SMS API Sender.
BIBLIOGRAFI
Agung Sulistyo, & Felix Andreas Sutanto. (2018).
Warning System Gangguan Konektivitas Jaringan Pada Bmkg Semarang Dengan
Telegram Bot. Prosiding Sintak 2018, ISBN: 978-, 126�133. Google Scholar
Farida, Triana. (2016). Implementasi
Notifikasi Dengan Sms Pada the Dude Network Monitoring (Implementasi Notifikasi
Dengan Sms Pada the Dude Network Monitoring). Jurnal Manajemen Informatika,
5(2), 42�49. Google Scholar
Hamidi, E. A. Zaki, Dzudin, L. S., Faroqi,
Adam, & Ramdhani, Muhammad Ali. (2018). The Implementation of Alert System
for LAN Network Monitoring Using the Dude Based Email. IOP Conference
Series: Materials Science and Engineering, 288(1), 12054. IOP
Publishing. Google Scholar
Husen, Saddam. (2020). Implementasi Api
Librenms Pada Sistem Monitoring Server. Studi Kasus: Kampus ITB Stikom Bali. Google Scholar
Idrus, Ali. (2016). Sistem Monitoring
Jaringan PT. Exhibition Network Indonesia DenganThe Dude Berbasis Mikrotik. Informatics
For Educators And Professional: Journal of Informatics, 1(1), 84�93.
Google Scholar
Jalil, Muhammad, Salim, Yulita, &
Fattah, Farniwati. (2020). Simulasi Jaringan Lokal Menggunakan Sistem Kerja The
Dude. Buletin Sistem Informasi Dan Teknologi Islam, 1(1), 5�10. Google Scholar
Manggau, Fransiskus X., & Latif,
Agustan. (2020). E-Monitoring Microtic Network uses The Dude in Musamus
University. Journal of Physics: Conference Series, 1569(2),
22024. IOP Publishing. Google Scholar
Miftah, Zaeni. (2019). Penerapan Sistem
Monitoring Jaringan Dengan Protokol SNMP Pada Router Mikrotik dan Aplikasi Dude
Studi Kasus Stikom CKI. Faktor Exacta, 12(1), 58�66.
https://doi.org/10.30998/faktorexacta.v12i1.3481
Mulyanto, Yudi, & Prakoso, Satrio Budi.
(2020). Rancang Bangun Jaringan Komputer Menggunakan Sistem Manajemen Omada
Controller Pada Inspektorat Kabupaten Sumbawadengan Metode Network Development
Life Cycle (NDLC): Rancang Bangun Jaringan Komputer Menggunakan Sistem
Manajemen Omada Controller Pada Inspektorat Kabupaten Sumbawadengan Metode
Network Development Life Cycle (NDLC). Jurnal Informatika Teknologi Dan
Sains, 2(4), 223�233. Google Scholar
Patta, Abd Rahman, & Al Muzammil,
Khalif. (2020). Monitoring Jaringan Menggunakan Notifikasi Telegram Fakultas
Teknik-Universitas Negeri Makasssar. Seminar Nasional LP2M UNM. Google Scholar
Rinaldo, Rico. (2016). Implementasi Sistem
Monitoring Jaringan Menggunakan Mikrotik Router OS di Universitas Islam Batik
Surakarta. Emitor: Jurnal Teknik Elektro, 16(2), 56�63. Google Scholar
Rochman, Saepul, Septiana, Yosep, & Mulyani,
Asri. (2019). Perancangan Arsitektur Jaringan Untuk Sekolah Menengah Kejuruan
Dengan Menerapkan Konsep The Dude Server. Jurnal Algoritma, 16(2),
130�138. Google Scholar
Sanjaya, Tony, & Setiyadi, Didik.
(2019). Network Development Life Cycle (NDLC) Dalam Perancangan Jaringan
Komputer Pada Rumah Shalom Mahanaim. Jurnal Mahasiswa Bina Insani, 4(1),
1�10. Google Scholar
Sutarti, Sutarti, & Alfiyansyah, Alif.
(2017). Analisis dan Implementasi Sistem Monitoring Koneksi Internet
Menggunakan The Dude Di STIKOM Al Khairiyah. JSiI (Jurnal Sistem Informasi),
4. Google Scholar
Widodo, Adi. (2015). Implementasi
Monitoring Jaringan Komputer Menggunakan Dude. Teknologi Informasi, 11,
1�10. Google Scholar
Copyright holder: Moch
Khaidar Elhaq, Arip Solehudin,
Didi Juardi (2021) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |