����������� Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia � ISSN : 2541-0849

��������� �e-ISSN : 2548-1398

���������� Vol. 3, No 5 Mei 2018

��������������������������������������������������������

 

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN MODEL������� TRANSFORMASIONAL TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU MTS MA�ARIF NU 12 DESA BULAKPAREN KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN BREBES.

Kamaludin

Akademi Maritim Cirebon

Email: [email protected]

 

Abstrak

Dalam melaksanakan kepemimpinanya, kepala MTs Ma�arif NU 12 Bulakparen sering melakukan hal-hal yang bertujuan untuk lebih mengembangkan potensi guru, di antaranya yaitu dengan mengadakan diklat di sekolah, mengundang nara sumber untuk perbaikan mutu pengajaran bagi guru, dan juga mengirim guru ke beberapa seminar. Selain itu juga kepala sekolah menerima berbagai masukan dari para guru dalam membuat peraturan dan juga sering memberikan pujian bagi para guru yang telah meningkatkan prestasi anak didiknya. Penelitian ini bertujuan 1) Untuk mengetahui pelaksanaan gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional di MTs Ma�arif NU 12 Desa Bulakparen Bulakamba Brebes, 2) Untuk mengetahui pelaksanaan disiplin kerja guru di MTs Ma�arif NU 12 Desa Bulakparen Bulakamba Brebes, 3) Untuk mengetahui seberapa besar signifikasi pengaruh gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional terhadap disiplin kerja guru MTs Ma�arif NU 12 Desa Bulakparen Bulakamba Brebes. Dalam penelitian ini gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional sebagai variabel independen atau variabel bebas yang merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel dependen (terikat) dan disiplin kerja guru sebagai varibel dependen atau variabel terikat yang merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat karena adanya variabel bebas. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian korelasi sebab akibat dengan pendekatan penelitian berupa pendekatan kuantitatif (empirik) dengan melakukan studi lapangan serta teknik pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa angket (kuesioner), wawancara, dan observasi.

 

 

Kata Kunci : Gaya Kepemimpinan, Model Transformasional, Disiplin Guru.

 

Pendahuluan

Kepemimpinan pendidikan adalah kemampuan untuk menggerakan pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah di tetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien (Tatty Rosmiati dan Dedy Achmad, 2009 : 126 ). Maka dari itu adanya seorang pemimpin yang berfungsi menjadi garda depan sebuah sistem perjalanan dan kehidupan bagi sistem-sistem yang lain serta mensinergikan semua unsur yang ada sangat diperlukan agar semua keseluruhan sistem menuju ke satu tujuan yang sama serta dalam pelaksanaannya dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Sedangkan pengertian disiplin kerja guru dapat dirumuskan sebagai berikut :

Disiplin kerja guru adalah kesadaran dan kesediaan seseorang guru untuk dapat mentaati semua peraturan dan norma-norma yang berlaku secara konsisten, dengan kerja keras yang tidak mengenal rasa malas, dan mengharapkan hasil yang terbaik dari yang dikerjakannya (Jamal Ma�mur, 2010 : 88). Kemudian di jelaskan juga oleh James Dobson ( 2004 : 44 ) bahwa disiplin adalah sebuah perilaku yang bertujuan membentuk sikap secara bertahap sejak lahir sampai menjadi orang-orang dewasa yang matang, bertanggung jawab dan takut akan tuhan. Gaya kepemimpinan pendidikan yang dimiliki oleh pemimpin sangat menentukan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan proses kegiatan belajar mengajar di dalam sekolah agar tujuan yang telah di tetapkan dapat berjalan dengan baik.

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah rendahnya disiplin kerja guru di MTs Ma�arif NU 12 Bulakparen Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti melalui wawancara dengan salah seorang nara sumber diketahui bahwa guru jarang masuk ke dalam kelas tepat pada waktunya, sebagian guru tidak memakai atribut pakaian yang telah ditentukan oleh pihak yayasan, dan dalam menegakan aturan kepada siswa kebanyakan guru tidak melaksanakanya secara konsisten. Padahal diketahui bahwa kepala sekolah dengan jelas memerintahkan guru untuk tidak terlambat masuk di dalam kelas, memerintahkan guru agar melengkapi atribut pakaian, serta agar guru mampu untuk menegakan aturan kepada siswa agar siswa berpakaian rapi dan sopan.

Dalam melaksanakan kepemimpinanya, kepala MTs Ma�arif NU 12 Bulakparen sering melakukan hal-hal yang bertujuan untuk lebih mengembangkan potensi guru, di antaranya yaitu dengan mengadakan diklat di sekolah, mengundang nara sumber untuk perbaikan mutu pengajaran bagi guru, dan juga mengirim guru ke beberapa seminar. Selain itu juga kepala sekolah menerima berbagai masukan dari para guru dalam membuat peraturan dan juga sering memberikan pujian bagi para guru yang telah meningkatkan prestasi anak didiknya. Berdasarkan hal di atas, dapat diketahui bahwa gaya kepemimpinan kepala MTs Ma�arif NU 12 Bulakparen dalam melaksanakan tugasnya menggunakan gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional.

Dengan peraturan-peraturan yang begitu jelas tentang displin kerja guru yang telah di tetapkan kepala MTs Ma�arif NU 12 Bulakparen sebagai pemimpin di dalam MTs disertai dengan gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional yang merupakan gaya kepemimpinan pendidikan yang sesuai dengan jaman sekarang yang selalu mengedepankan inovasi dan kreativitas, namun dalam prakteknya sebagian guru tidak melaksanakan disiplin kerja secara maksimal. Keadaan ini merupakan hal yang menjadi latar belakang masalah dalam penelitian ini.

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional di MTs Ma�arif NU 12 Desa Bulakparen Bulakamba Brebes, untuk mengetahui pelaksanaan disiplin kerja guru di MTs Ma�arif NU 12 Desa Bulakparen Bulakamba Brebes, untuk mengetahui pengaruh positive gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional terhadap disiplin kerja guru MTs Ma�arif NU 12 Desa Bulakparen Bulakamba Brebes.

 

Metode Penelitan

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah jenis penelitian Asosoatif berdasarkan tingkat eksplanasinya. Menurut Sugiyono (2005) mengemukakan bahwa penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey dan berdasarkan jenis datanya, jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

Untuk memperoleh data, maka peneliti menetapkan sumber data yaitu data Teoritis dan data empiris, data teoritis adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber kedua yang dapat berbentuk buku-buku ilmiah, dokumen-dokumen, atau bahan-bahan yang dapat mendukung dan dipergunakan dalam penelitian ini. Sedangkan data empiris adalah data yang diperoleh dari sumbernya (responden), karena data ini bersifat diperoleh langsung dari sumber pertama dan masih bersifat mentah maka belum diolah atau diiterpretasikan sifat dan kualifikasinya.

Setelah menetapkan sumber data, maka selanjutnya ditentukan Populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru MTs Ma�arif NU 12 Desa Bulakparen Bulakamba Brebes yang berjumlah 22 orang, dimana populasi adalah Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono, 2005 : 90).

Setelah populasi ditetapkan, maka selanjutnya ditentukan sampel supaya dapat dilakukan pengumpulan data. Sugiyono (2005)� mengemukakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang diniliki oleh populasi tersebut. Hal ini pun ditegaskan oleh Arikunto (2002 : 109) mengemukakan bahwa sampel adalah sebagaian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2002). Berdasarkan hal di atas maka sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah 100% dari populasi yaitu seluruh guru MTs Ma�arif NU 12 Desa Bulakparen Bulakamba Brebes yang berjumlah 22 orang.

Dalam menganalisis data kuantitatif, penulis menggunakan perhitungan prosentase dari setiap frekuensi pada distribusi variabel. Dengan rumus :

P =� f/n �x 100 %

Keterangan :

p������� = Angka prosentase

f������ = Frekuensi yang di cari prosentasenya

n������� = Jumlah frekuensi

Adapun dalam menganalisis data yang berkaitan dengan adanya pengaruh gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional terhadap disiplin kerja guru MTs Ma�arif NU 12 Desa Bulakparen Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes menggunakan rumus korelasi product moment dengan dengan angka besar yang digunakan bila sekaligus akan menghitung persaman regresi (Sugiyono, 2005 : 212 ).

 

Dengan rumus sebagai berikut :

n∑xy � ( ∑x)(∑y)

√{n∑x � �(∑x)�} {n∑y��(∑y)�}

 

���������������� rxy =��������

 

dengan pengertian :

rxy ����� = �koefisien relasi antara variabel X dan Y

xy = jumlah perkalian antara X dan Y

x � �= jumlah keseluruhan dari X

y �� = jumlah keseluruhan dari Y

∑ X��� = jumlah kuadarat keseluruhan dari X

∑ Y� � = jumlah kuadrat keseluruhan dari Y

Untuk mengetahui tingkat korelasi pada keda variabel di atas, digunakan kriteria sebagai berikut :

-1������������������ = Hubungan negatif berlawanan arah sempurna

0�������������������� = Tidak ada hubungan

0,01 -� 0,20��� = hubungan sangat rendah

0,21 -� 0,40��� = Hubungan rendah

0,41 -� 0,60��� = Hubugan agak rendah

0,61 -� 0,80��� = Hubungan cukup

0,81 -� 0,99��� = Hubungan tinggi

1���������� ����������= Hubungan sangat tinggi

�+1���� ������������ = Hubungan positif sempurna

Setelah nilai korelasi (rxy) dihitung, selanjutnya dicari pengaruhnya berapa persen (%) dengan cara mengkuadratkan koefisien korelasi (rxy). Pelitian ini merupakan penelitian korelasi sebab akibat maka di lanjutkan dengan analisis regresi (Sugiyono, 2005 : 236). Untuk menghitung analisis regresi menggunakan rumus :

Y� = a + bX

Harga a dan b dapat di cari dengan rumus berikut

(∑y)(∑x�)�(∑x)(∑xy)

�� n∑x� � (∑x)�

 

 

a =�

 

n∑xy�(∑x)(∑y)

�� n∑x��(∑x)�

�b� =

 

 

 

 

 

Hasil dan Pembahasan

A.  Pelaksanaan Gaya Kepemimpinan Pendidikan Model Transformasional

Kepala MTs mempunyai kedudukan sebagai pemimpin di dalam MTs untuk mengatur segala proses kegiatan belajar mengajar di dalam MTs agar sesuai dengan tujuan yang telah di tetapkan secara efektif dan efisien.

Adapun tugas yang paling berat dalam memimpin adalah pimpinan harus bertanggung jawab dalam melakukan tugas-tugasnya dalam meningkatkan kinerja bawahannya serta dapat melaksanankan dan menetapkan segala peraturan-peraturan yang harus ditaati para bawahannya terutama tentang disiplin, karena akan mempungaruhi kinerja guru itu sendiri.

Berdasarkan masalah-masalah yang didapatkan di dalam penelitian serta didukung atas data-data yang di peroleh maka pembahasan melalui hasil angket yang peneliti bagikan kepada responden di dasarkan pada gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional di MTs Ma�arif NU 12 Bulakparen Bulakamba Brebes. Berikut ini merupakan tanggapan responden terhadap pengaruh gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional yang berkaitan dengan: 1) Tugas. 2) Informasi.3) Motivasi. 4) Aspirasi. 5) Diskusi 6) Penetapan tujuan 7) Peningkatan mutu. Dari 22 orang guru yang di jadikan populasi sekaligus sampel dalam penelitian ini, yang memberikan jawaban dan persepsi berkaitan dengan pelaksanaan gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional, diperoleh gambaran bahwa Pelaksanaan gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional di MTs Ma�arif NU 12 Bulakparen Bulakamba Brebes telah berjalan cukup baik dengan 55,68% pemimpin selalu melaksanakan gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional, 31,59% pemimpin sering melaksanakan gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional, 10,00% pemimpin jarang melaksanakan gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional, dan 2,73% pemimpin tidak pernah melaksanakan gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional.

Dari anget yang sudah di analisis oleh peneliti diperoleh gradasi nilai angket variabel x sebagai berikut:∑X responden 1� =� 60, ∑X responden 2� =� 67, ∑X responden 3� =� 78� , ∑X responden 4� =� 69, ∑X responden 5� =� 65, ∑X responden 6� =� 70, ∑X responden 7� =� 64 , ∑X responden 8� =� 59, ∑X responden 9� =� 56, ∑X responden 10� =� 64, ∑X responden 11� =� 76 , ∑X responden 12� =� 70, ∑X responden 13� =� 59, ∑X responden 14� =� 75, ∑X responden 15� =� 63 , ∑X responden 16� =� 72, ∑X responden 17� =� 61, ∑X responden 18� =� 75, ∑X responden 19� =� 72 , ∑X responden 20� =� 70, ∑X responden 21� =� 74, ∑X responden 22� =� 77, ∑X keseluruhan responden� =� 1496.

 

B.Pelaksanaan Disiplin Kerja Guru

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang pendidik, guru harus memiliki sebuah kedisiplinan karena seorang guru adalah suri tauladan bagi para anak didiknya. Dengan adanya kedisplinan ini pula seorang guru akan dapat mencapai sebuah tujuan secara personal maupun tujuan yang telah di tetapkan oleh sekolah dalam pelaksanaan proses pendidikan. Berdasarkan masalah-masalah yang didapatkan di dalam penelitian serta didukung atas data-data yang di peroleh maka pembahasan melalui hasil angket yang peneliti bagikan kepada responden di dasarkan pada disiplin kerja guru MTs Ma�arif NU 12 Bulakparen Bulakamba Brebes. Berikut ini merupakan tanggapan responden terhadap disiplin kerja guru MTs Ma�arif NU 12 Bulakparen Bulakamba Brebes yang berkaitan dengan : 1)Taat dan patuh pada peraturan. 2)Sikap pegawai. 3)Tugas. 4)Interaksi dalam bekerja

Dari 22 orang guru yang di jadikan populasi sekaligus sampel dalam penelitian ini, yang memberikan jawaban dan persepsi berkaitan dengan disiplin kerja guru, diperoleh gambaran bahwa bahwa disiplin kerja guru MTs Ma�arif NU 12 Bulakparen Bulakamba Brebes telah berjalan cukup baik dengan 50,23 % guru selalu melaksanankan displin kerja, 29,09 % guru sering melaksanankan displin kerja, 12,73 % guru jarang melaksanakan displin kerja, dan 8,18 % guru tidak pernah melaksanakan displin kerja.Dari panget yang sudah di analisis oleh peneliti diperoleh gradasi nilai angket variabel Y sebagai berikut : ∑Y responden 1= 53, ∑Y responden 2� =� 56, ∑Y responden 3� =� 69, ∑Y responden 4 = 59, ∑Y responden 5 = 64, ∑Y responden 6� =� 63, ∑Y responden 7 = 63, ∑Y responden 8 = 53, ∑Y responden 9 = 64, ∑Y responden 10=72, ∑Y responden 11=76, ∑Y responden 12=69,∑Y responden 13=57, ∑Y responden 14= 68, ∑Y responden 15=61, ∑Y responden 16 = 67, ∑Y responden 17=66 , ∑Y responden 18=76, ∑Y responden 19=65, ∑Y responden 20=68, ∑Y responden 21=57, ∑Y responden 22=67, ∑Y keseluruhan responden =1413�

C.  Pengaruh Gaya Kepemimpinan Pendidikan Model Transformasional Terhadap Disiplin Kerja Guru

������ Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional terhadap disiplin kerja guru, maka akan dikemukakan dua variabel yaitu pertama variabel x yang di ambil dari gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional dan kedua variabel y yang di ambil dari disiplin kerja guru. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Gaya Kepemimpinan Pendidikan Model Transformasional dan Disiplin Kerja Guru

Respon-

X

Y

X�

Y�

XY

den

 

 

 

 

 

1

60

53

3600

2809

3180

2

67

56

4489

3136

3752

3

78

69

6084

4761

5382

4

69

59

4761

3481

4071

5

65

64

4225

4096

4160

6

70

63

4900

3969

4410

7

64

63

4096

3969

4032

8

59

53

3481

2809

3127

9

56

64

3136

4096

3584

10

64

72

4096

5184

4608

11

76

76

5776

5776

5776

12

70

69

4900

4761

4830

13

59

57

3481

3249

3363

14

75

68

5625

4624

5100

15

63

61

3969

3721

3843

16

72

67

5184

4489

4824

17

61

66

3721

4356

4026

18

75

76

5625

5776

5700

19

72

65

5184

4225

4680

20

70

68

4900

4624

4760

21

74

57

5476

3249

4218

22

77

67

5929

4489

5159

1496

1413

102638

91649

96585

 

∑ X������� =��������� 1496

∑ Y������� =��������� 1413

∑ X������� =��������� 102638

∑ Y������� =��������� 91649

∑ XY���� =��������� 96585

Data tersebut di atas yang berkaitan dengan adanya pengaruh gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional terhadap disiplin kerja guru MTs Ma�arif NU 12 Desa Bulakparen Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes di analisis menggunakan rumus korelasi product moment dengan dengan angka besar yang digunakan bila sekaligus akan menghitung persaman regresi (Sugiyono, 2005 : 212 ) sebagai berikut :

��������� n∑xy � ( ∑x)(∑y)

√{n∑x � �(∑x)�} {n∑y� �(∑y)�}

 

 

 

����������� Rxy����� =

������ 22 x 96585 � ( 1496 )( 1413)

√{22 x 102638�(1496)�} {22 x 91649 �(1413)�}

 

��������������

=

������������� 2124870 � 2113848

√( 2258036 �2238016 ) ( 2016278 � 1996569 )

 

��������������

 

=

�������������������� 11022

������� √ ( 20020 ) (19709 )

 

�������������� ����������������������������������������������������������� =

�������������������� 11022

������������� √ 394574180

 

����������������������� =

 

�������������������� 11022

����������������� 19863,89

 

����������������������� =

 

����������������������� =��������� 0,55

���������

Berdasarkan analisa di atas,� menunjukan hasil yaitu� �terdapat hubungan agak rendah antara gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional terhadap disiplin kerja guru MTs Ma�arif NU 12 Bulakparen Bulakamba Brebes�, karena berada pada wilayah interpretasi 0,41 � 0,60.

��������� Setelah nilai korelasi (rxy) dihitung, maka selanjutnya dihitung berapa persen pengaruh gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional terhadap disiplin kerja guru MTs Ma�arif NU 12 Bulakparen Bulakamba Brebes dengan cara mengkuadratkan koefisien korelasi (rxy). Maka besar persentase pengaruhnya yaitu (0,55)�� =� 0,3025 x 100%� = 30,25%. Kesimpulanya bahwa pengaruh gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional terhadap disiplin kerja guru MTs Ma�arif NU 12 Bulakparen Bulakamba Brebes 30,25%, sedangkan sisanya 69,75% dipengaruhi oleh faktor lain.

Penelitian ini merupakan penelitian korelasi sebab akibat maka dilanjutkan dengan analisis regresi (Sugiyono, 2005:236). Untuk menghitung analisis regresi menggunakan rumus :

Y� = a + bx

Harga a� :

 

����� (1413)(102638)�( 1496)(96585)

�������������� 22 . 102638 � (1496)�

�� ������������ a� =

����� (∑y)(∑x�)�(∑x)(∑xy)

�������������� n∑x� � (∑x)�

 

����� 145027494�14449110

��������� 2258036�2238016

���� =

������������� 536334

�������������� 20020

�������������� ���� =

�������������� ���� =���������������� �����

�������������� ����� = �� 26,79

������ n∑xy�(∑x)(∑y)

������������ n∑x��(∑x)�

Harga b :

������ 22 . 96585�(1496)(1413)

����������� 22 . 102638�(1496)�

������������������ b� =

������ 2124870�2113848

������� 2258036�2238016

�������������� ������ =

����������������� 11022

������� ����������20020

�������������� ������ =

�������������� ������ =

�������������� ����� =��� 0,55

Jadi persamaan regresinya yaitu Y� = 26,79 + 0,55X���

Jika X���� = 65, maka :

�� ��� Y���� = 26,79 + 0,55 X

�� ���� ������ = 26,79 + (0,55) ( 65 )

�������������� = 26,79 + 35,75

�������������� = 62,54

Jika X���� = 66, maka :

�� ��� Y���� = 26,79 + 0,55X

�������������� = 26,79 + (0,55) ( 66 )

�������������� = 26,79 + 36,3

�������������� = 63,09

Jika X���� = 67, maka :

�� ���� Y��� = 26,79 + 0,55X

�������������� = 26,79 + ( 0,55 ) ( 67 )

�������������� = 26,79 + 36,85

�������������� = 63,64

���������� Dari persamaan regresi diatas dapat di artikan bahwa bila disiplin kerja guru MTs Ma�arif NU 12 Bulakparen Bulakamba Brebes agar bertambah 0,55, maka nilai gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional� harus di naikkan sebesar 1.

 

 

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian tersebut maka kesimpulan yang di ambil adalah sebagai berikut :

1.    Pelaksanaan gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional di MTs Ma�arif NU 12 Bulakparen Bulakamba Brebes telah berjalan cukup baik dengan 55,68% pemimpin selalu melaksanakan gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional, 31,59% pemimpin sering melaksanakan gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional, 10,00% pemimpin jarang melaksanakan gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional, dan 2,73% pemimpin tidak pernah melaksanakan gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional.

2.    Disiplin kerja guru MTs Ma�arif NU 12 Bulakparen Bulakamba Brebes telah berjalan cukup baik dengan 50,23% guru selalu melaksanankan displin kerja, 29,09% guru sering melaksanakan displin kerja, 12,73% guru jarang melaksanankan displin kerja, dan 8,18% guru tidak pernah melaksanakan displin kerja.

3.    Terdapat hubungan agak rendah antara gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional terhadap disiplin kerja guru MTs Ma�arif NU 12 Bulakparen Bulakamba Brebes yaitu sebesar 0,55 karena berada di wilayah interpretasi 0,41 � 0,60 dengan pengaruh gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional terhadap disiplin kerja guru MTs Ma�arif NU 12 Bulakparen Bulakamba Brebes sebesar 30,25%, sedangkan sisanya 69,75% dipengaruhi oleh faktor lain serta berdasarkan persamaan regresi dapat di artikan bahwa bila disiplin kerja guru MTs Ma�arif NU 12 Bulakparen Bulakamba Brebes agar bertambah 0,55, maka nilai gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional� harus di naikkan sebesar 1.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Arikunto, Suharsimi. 2002.� Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

 

________________. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta.

 

Asmani, Jamal Ma�mur. 2010. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif,dan Inovatif,���

���� ����������Yogyakarta: Diva Press.

 

Bakry, Sama�un. 2005. Menggagas Konsep Ilmu Pendidikan Islam, Bandung:

�������������� Pustaka Bani Quraisy.

Rosmiati, Tatty. 2011. Manajemen Pendidikan. Cet IV: Bandung: Alfabeta.

 

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi, Bandung: CV Alfabeta.

 

_______. 2009. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : CV Alfabeta.