����������� Syntax Literate:
Jurnal
Ilmiah Indonesia � ISSN : 2541-0849
��������� �e-ISSN : 2548-1398
���������� Vol. 3, No 5 Mei 2018
��������������������������������������������������������
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN MODEL������� TRANSFORMASIONAL TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU MTS MA�ARIF NU 12 DESA BULAKPAREN KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN
BREBES.
Kamaludin
Akademi Maritim Cirebon
Email: [email protected]
Abstrak
Dalam melaksanakan kepemimpinanya, kepala MTs Ma�arif NU 12 Bulakparen
sering melakukan hal-hal yang bertujuan untuk lebih mengembangkan potensi guru,
di antaranya yaitu dengan mengadakan diklat di sekolah, mengundang nara sumber
untuk perbaikan mutu pengajaran bagi guru, dan juga mengirim guru ke beberapa
seminar. Selain itu juga kepala sekolah menerima berbagai masukan dari para
guru dalam membuat peraturan dan juga sering memberikan pujian bagi para guru
yang telah meningkatkan prestasi anak didiknya. Penelitian ini bertujuan 1)
Untuk mengetahui pelaksanaan gaya kepemimpinan pendidikan model
transformasional di MTs Ma�arif NU 12 Desa Bulakparen Bulakamba Brebes, 2)
Untuk mengetahui pelaksanaan disiplin kerja guru di MTs Ma�arif NU 12 Desa
Bulakparen Bulakamba Brebes, 3) Untuk mengetahui seberapa besar signifikasi
pengaruh gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional terhadap disiplin
kerja guru MTs Ma�arif NU 12 Desa Bulakparen Bulakamba Brebes. Dalam penelitian
ini gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional sebagai variabel
independen atau variabel bebas yang merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel dependen (terikat) dan
disiplin kerja guru sebagai varibel dependen atau variabel terikat yang
merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat karena adanya variabel bebas.
Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian
korelasi sebab akibat dengan pendekatan penelitian berupa pendekatan kuantitatif
(empirik) dengan melakukan studi lapangan serta teknik pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian berupa angket (kuesioner), wawancara, dan
observasi.
Kata Kunci : Gaya Kepemimpinan,
Model Transformasional, Disiplin Guru.
Pendahuluan
Kepemimpinan pendidikan adalah kemampuan untuk
menggerakan pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah di
tetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien (Tatty Rosmiati dan Dedy
Achmad, 2009 : 126 ). Maka dari itu adanya seorang pemimpin yang berfungsi
menjadi garda depan sebuah sistem perjalanan dan kehidupan bagi sistem-sistem
yang lain serta mensinergikan semua unsur yang ada sangat diperlukan agar semua
keseluruhan sistem menuju ke satu tujuan yang sama serta dalam pelaksanaannya dilakukan
dengan penuh tanggung jawab. Sedangkan pengertian disiplin kerja guru dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Disiplin kerja guru adalah kesadaran dan
kesediaan seseorang guru untuk dapat mentaati semua peraturan dan norma-norma
yang berlaku secara konsisten, dengan kerja keras yang tidak mengenal rasa
malas, dan mengharapkan hasil yang terbaik dari yang dikerjakannya (Jamal
Ma�mur, 2010 : 88). Kemudian di jelaskan juga oleh James Dobson ( 2004 : 44 )
bahwa disiplin adalah sebuah perilaku yang bertujuan membentuk sikap secara
bertahap sejak lahir sampai menjadi orang-orang dewasa yang matang, bertanggung
jawab dan takut akan tuhan. Gaya kepemimpinan pendidikan yang dimiliki oleh
pemimpin sangat menentukan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
proses kegiatan belajar mengajar di dalam sekolah agar tujuan yang telah di
tetapkan dapat berjalan dengan baik.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini
adalah rendahnya disiplin kerja guru di MTs Ma�arif NU 12 Bulakparen Kecamatan
Bulakamba Kabupaten Brebes. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan
oleh peneliti melalui wawancara dengan salah seorang nara sumber diketahui
bahwa guru jarang masuk ke dalam kelas tepat pada waktunya, sebagian guru tidak
memakai atribut pakaian yang telah ditentukan oleh pihak yayasan, dan dalam
menegakan aturan kepada siswa kebanyakan guru tidak melaksanakanya secara
konsisten. Padahal diketahui bahwa kepala sekolah dengan jelas memerintahkan
guru untuk tidak terlambat masuk di dalam kelas, memerintahkan guru agar
melengkapi atribut pakaian, serta agar guru mampu untuk menegakan aturan kepada
siswa agar siswa berpakaian rapi dan sopan.
Dalam melaksanakan kepemimpinanya, kepala MTs
Ma�arif NU 12 Bulakparen sering melakukan hal-hal yang bertujuan untuk lebih mengembangkan
potensi guru, di antaranya yaitu dengan mengadakan diklat di sekolah,
mengundang nara sumber untuk perbaikan mutu pengajaran bagi guru, dan juga
mengirim guru ke beberapa seminar. Selain itu juga kepala sekolah menerima
berbagai masukan dari para guru dalam membuat peraturan dan juga sering
memberikan pujian bagi para guru yang telah meningkatkan prestasi anak
didiknya. Berdasarkan hal di atas, dapat diketahui bahwa gaya kepemimpinan
kepala MTs Ma�arif NU 12 Bulakparen dalam melaksanakan tugasnya menggunakan
gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional.
Dengan peraturan-peraturan yang begitu jelas
tentang displin kerja guru yang telah di tetapkan kepala MTs Ma�arif NU 12
Bulakparen sebagai pemimpin di dalam MTs disertai dengan gaya kepemimpinan
pendidikan model transformasional yang merupakan gaya kepemimpinan pendidikan
yang sesuai dengan jaman sekarang yang selalu mengedepankan inovasi dan
kreativitas, namun dalam prakteknya sebagian guru tidak melaksanakan disiplin
kerja secara maksimal. Keadaan ini merupakan hal yang menjadi latar belakang
masalah dalam penelitian ini.
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pelaksanaan gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional di
MTs Ma�arif NU 12 Desa Bulakparen Bulakamba Brebes, untuk mengetahui
pelaksanaan disiplin kerja guru di MTs Ma�arif NU 12 Desa Bulakparen Bulakamba Brebes,
untuk mengetahui pengaruh positive gaya kepemimpinan pendidikan model
transformasional terhadap disiplin kerja guru MTs Ma�arif NU 12 Desa Bulakparen
Bulakamba Brebes.
Metode Penelitan
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
Asosoatif berdasarkan tingkat eksplanasinya. Menurut Sugiyono (2005)
mengemukakan bahwa penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey dan
berdasarkan jenis datanya, jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
Untuk memperoleh data, maka peneliti menetapkan sumber data yaitu data
Teoritis dan data empiris, data teoritis adalah data yang diperoleh dari
sumber-sumber kedua yang dapat berbentuk buku-buku ilmiah, dokumen-dokumen,
atau bahan-bahan yang dapat mendukung dan dipergunakan dalam penelitian ini.
Sedangkan data empiris adalah data yang diperoleh dari sumbernya (responden),
karena data ini bersifat diperoleh langsung dari sumber pertama dan masih
bersifat mentah maka belum diolah atau diiterpretasikan sifat dan
kualifikasinya.
Setelah menetapkan sumber data, maka selanjutnya ditentukan Populasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru MTs Ma�arif NU 12 Desa
Bulakparen Bulakamba Brebes yang berjumlah 22 orang, dimana populasi adalah Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono, 2005 : 90).
Setelah populasi ditetapkan, maka selanjutnya ditentukan sampel supaya
dapat dilakukan pengumpulan data. Sugiyono (2005)� mengemukakan bahwa sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang diniliki oleh populasi tersebut. Hal ini pun
ditegaskan oleh Arikunto (2002 : 109) mengemukakan bahwa sampel adalah
sebagaian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila subjeknya kurang dari 100,
lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi
(Arikunto, 2002). Berdasarkan hal di atas maka sampel yang di ambil dalam
penelitian ini adalah 100% dari populasi yaitu seluruh guru MTs Ma�arif NU 12
Desa Bulakparen Bulakamba Brebes yang berjumlah 22 orang.
Dalam menganalisis data kuantitatif, penulis menggunakan perhitungan
prosentase dari setiap frekuensi pada distribusi variabel. Dengan rumus :
P =� f/n �x 100 %
Keterangan :
p������� =
Angka prosentase
f������ = Frekuensi yang di cari prosentasenya
n������� =
Jumlah frekuensi
Adapun dalam menganalisis data yang berkaitan
dengan adanya pengaruh gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional
terhadap disiplin kerja guru MTs Ma�arif NU 12 Desa Bulakparen Kecamatan
Bulakamba Kabupaten Brebes menggunakan rumus korelasi product moment dengan
dengan angka besar yang digunakan bila sekaligus akan menghitung persaman
regresi (Sugiyono, 2005 : 212 ).
Dengan rumus sebagai berikut :
n∑xy � ( ∑x)(∑y) |
√{n∑x � �(∑x)�} {n∑y��(∑y)�} |
���������������� rxy =��������
dengan pengertian :
rxy ����� = �koefisien relasi antara variabel X dan Y
∑ xy = jumlah perkalian antara X dan Y
∑ x � �= jumlah keseluruhan dari X
∑ y �� =
jumlah keseluruhan dari Y
∑ X��� = jumlah kuadarat keseluruhan dari X
∑ Y� � = jumlah kuadrat keseluruhan dari Y
Untuk mengetahui tingkat korelasi pada keda variabel di atas,
digunakan kriteria sebagai berikut :
-1������������������ = Hubungan negatif berlawanan
arah sempurna
0�������������������� = Tidak ada hubungan
0,01 -� 0,20��� =
hubungan sangat rendah
0,21 -� 0,40��� =
Hubungan rendah
0,41 -� 0,60��� =
Hubugan agak rendah
0,61 -� 0,80��� =
Hubungan cukup
0,81 -� 0,99��� =
Hubungan tinggi
1���������� ����������= Hubungan sangat tinggi
�+1���� ������������ = Hubungan positif sempurna
Setelah nilai korelasi (rxy) dihitung, selanjutnya dicari pengaruhnya berapa
persen (%) dengan cara mengkuadratkan koefisien korelasi (rxy). Pelitian ini merupakan penelitian korelasi sebab
akibat maka di lanjutkan dengan analisis regresi (Sugiyono, 2005 : 236). Untuk menghitung
analisis regresi menggunakan rumus :
Y� = a
+ bX
Harga a dan b dapat di
cari dengan rumus berikut
(∑y)(∑x�)�(∑x)(∑xy) |
��
n∑x� � (∑x)� |
a =�
n∑xy�(∑x)(∑y) |
��
n∑x��(∑x)� |
�b� =
Hasil dan Pembahasan
A. Pelaksanaan
Gaya Kepemimpinan Pendidikan Model Transformasional
Kepala MTs mempunyai kedudukan sebagai pemimpin di dalam MTs untuk
mengatur segala proses kegiatan belajar mengajar di dalam MTs agar sesuai
dengan tujuan yang telah di tetapkan secara efektif dan efisien.
Adapun tugas yang paling berat dalam memimpin adalah pimpinan harus
bertanggung jawab dalam melakukan tugas-tugasnya dalam meningkatkan kinerja
bawahannya serta dapat melaksanankan dan menetapkan segala peraturan-peraturan
yang harus ditaati para bawahannya terutama tentang disiplin, karena akan
mempungaruhi kinerja guru itu sendiri.
Berdasarkan masalah-masalah yang didapatkan di dalam penelitian serta
didukung atas data-data yang di peroleh maka pembahasan melalui hasil angket
yang peneliti bagikan kepada responden di dasarkan pada gaya kepemimpinan pendidikan
model transformasional di MTs Ma�arif NU 12 Bulakparen Bulakamba Brebes.
Berikut ini merupakan tanggapan responden terhadap pengaruh gaya kepemimpinan
pendidikan model transformasional yang berkaitan dengan: 1) Tugas. 2) Informasi.3)
Motivasi. 4) Aspirasi. 5) Diskusi 6) Penetapan tujuan 7) Peningkatan mutu. Dari
22 orang guru yang di jadikan populasi sekaligus sampel dalam penelitian ini,
yang memberikan jawaban dan persepsi berkaitan dengan pelaksanaan gaya
kepemimpinan pendidikan model transformasional, diperoleh gambaran bahwa
Pelaksanaan gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional di MTs Ma�arif
NU 12 Bulakparen Bulakamba Brebes telah berjalan cukup baik dengan 55,68%
pemimpin selalu melaksanakan gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional,
31,59% pemimpin sering melaksanakan gaya kepemimpinan pendidikan model
transformasional, 10,00% pemimpin jarang melaksanakan gaya kepemimpinan
pendidikan model transformasional, dan 2,73% pemimpin tidak pernah melaksanakan
gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional.
Dari anget yang sudah di analisis oleh peneliti diperoleh gradasi
nilai angket variabel x sebagai berikut:∑X responden 1� =� 60, ∑X
responden 2� =� 67, ∑X responden 3� =�
78� , ∑X responden 4� =� 69, ∑X
responden 5� =� 65, ∑X responden 6� =� 70, ∑X
responden 7� =� 64 , ∑X responden 8� =� 59, ∑X
responden 9� =� 56, ∑X responden 10� =� 64, ∑X
responden 11� =� 76 , ∑X responden 12� =� 70, ∑X
responden 13� =� 59, ∑X responden 14� =� 75, ∑X
responden 15� =� 63 , ∑X responden 16� =� 72, ∑X
responden 17� =� 61, ∑X responden 18� =� 75, ∑X
responden 19� =� 72 , ∑X responden 20� =� 70, ∑X
responden 21� =� 74, ∑X responden 22� =� 77, ∑X
keseluruhan responden� =� 1496.
B.Pelaksanaan Disiplin Kerja Guru
Dalam
melaksanakan tugasnya sebagai seorang pendidik, guru harus memiliki sebuah
kedisiplinan karena seorang guru adalah suri tauladan bagi para anak didiknya.
Dengan adanya kedisplinan ini pula seorang guru akan dapat mencapai sebuah
tujuan secara personal maupun tujuan yang telah di tetapkan oleh sekolah dalam
pelaksanaan proses pendidikan. Berdasarkan masalah-masalah yang didapatkan di
dalam penelitian serta didukung atas data-data yang di peroleh maka pembahasan
melalui hasil angket yang peneliti bagikan kepada responden di dasarkan pada
disiplin kerja guru MTs Ma�arif NU 12 Bulakparen Bulakamba Brebes. Berikut ini
merupakan tanggapan responden terhadap disiplin kerja guru MTs Ma�arif NU 12
Bulakparen Bulakamba Brebes yang berkaitan dengan : 1)Taat dan patuh pada
peraturan. 2)Sikap pegawai. 3)Tugas. 4)Interaksi dalam bekerja
Dari
22 orang guru yang di jadikan populasi sekaligus sampel dalam penelitian ini,
yang memberikan jawaban dan persepsi berkaitan dengan disiplin kerja guru,
diperoleh gambaran bahwa bahwa disiplin kerja guru MTs Ma�arif NU 12 Bulakparen
Bulakamba Brebes telah berjalan cukup baik dengan 50,23 % guru selalu
melaksanankan displin kerja, 29,09 % guru sering melaksanankan displin kerja,
12,73 % guru jarang melaksanakan displin kerja, dan 8,18 % guru tidak pernah
melaksanakan displin kerja.Dari panget yang sudah di analisis oleh peneliti
diperoleh gradasi nilai angket variabel Y sebagai berikut : ∑Y responden
1= 53, ∑Y responden 2� =� 56, ∑Y responden 3� =� 69, ∑Y
responden 4 = 59, ∑Y responden 5 = 64, ∑Y responden 6� =� 63, ∑Y
responden 7 = 63, ∑Y responden 8 = 53, ∑Y responden 9 = 64, ∑Y
responden 10=72, ∑Y responden 11=76, ∑Y responden 12=69,∑Y
responden 13=57, ∑Y responden 14= 68, ∑Y responden 15=61, ∑Y
responden 16 = 67, ∑Y responden 17=66 , ∑Y responden 18=76, ∑Y
responden 19=65, ∑Y responden 20=68, ∑Y responden 21=57, ∑Y
responden 22=67, ∑Y keseluruhan responden =1413�
C. Pengaruh
Gaya Kepemimpinan Pendidikan Model Transformasional Terhadap Disiplin Kerja
Guru
������ Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan pendidikan model
transformasional terhadap disiplin kerja guru, maka akan dikemukakan dua
variabel yaitu pertama variabel x yang di ambil dari gaya kepemimpinan
pendidikan model transformasional dan kedua variabel y yang di ambil dari
disiplin kerja guru. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Gaya Kepemimpinan Pendidikan Model
Transformasional dan Disiplin Kerja Guru |
|||||
Respon- |
X |
Y |
X� |
Y� |
XY |
den |
|
|
|
|
|
1 |
60 |
53 |
3600 |
2809 |
3180 |
2 |
67 |
56 |
4489 |
3136 |
3752 |
3 |
78 |
69 |
6084 |
4761 |
5382 |
4 |
69 |
59 |
4761 |
3481 |
4071 |
5 |
65 |
64 |
4225 |
4096 |
4160 |
6 |
70 |
63 |
4900 |
3969 |
4410 |
7 |
64 |
63 |
4096 |
3969 |
4032 |
8 |
59 |
53 |
3481 |
2809 |
3127 |
9 |
56 |
64 |
3136 |
4096 |
3584 |
10 |
64 |
72 |
4096 |
5184 |
4608 |
11 |
76 |
76 |
5776 |
5776 |
5776 |
12 |
70 |
69 |
4900 |
4761 |
4830 |
13 |
59 |
57 |
3481 |
3249 |
3363 |
14 |
75 |
68 |
5625 |
4624 |
5100 |
15 |
63 |
61 |
3969 |
3721 |
3843 |
16 |
72 |
67 |
5184 |
4489 |
4824 |
17 |
61 |
66 |
3721 |
4356 |
4026 |
18 |
75 |
76 |
5625 |
5776 |
5700 |
19 |
72 |
65 |
5184 |
4225 |
4680 |
20 |
70 |
68 |
4900 |
4624 |
4760 |
21 |
74 |
57 |
5476 |
3249 |
4218 |
22 |
77 |
67 |
5929 |
4489 |
5159 |
∑ |
1496 |
1413 |
102638 |
91649 |
96585 |
∑
X������� =��������� 1496
∑
Y������� =��������� 1413
∑
X������� =��������� 102638
∑
Y������� =��������� 91649
∑
XY���� =��������� 96585
Data tersebut di atas yang berkaitan dengan adanya pengaruh gaya
kepemimpinan pendidikan model transformasional terhadap disiplin kerja guru MTs
Ma�arif NU 12 Desa Bulakparen Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes di analisis
menggunakan rumus korelasi product moment dengan dengan angka besar yang
digunakan bila sekaligus akan menghitung persaman regresi (Sugiyono, 2005 : 212
) sebagai berikut :
��������� n∑xy � ( ∑x)(∑y) |
√{n∑x � �(∑x)�}
{n∑y� �(∑y)�} |
����������� Rxy����� =
������ 22 x 96585 � ( 1496 )( 1413) |
√{22 x 102638�(1496)�} {22 x 91649 �(1413)�} |
��������������
=
������������� 2124870 � 2113848 |
√(
2258036 �2238016 ) ( 2016278 � 1996569 ) |
��������������
=
�������������������� 11022 |
������� √ ( 20020 ) (19709 ) |
�������������� ����������������������������������������������������������� =
�������������������� 11022 |
������������� √ 394574180 |
����������������������� =
�������������������� 11022 |
����������������� 19863,89 |
����������������������� =
����������������������� =��������� 0,55
���������
Berdasarkan
analisa di atas,� menunjukan hasil
yaitu� �terdapat hubungan agak rendah
antara gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional terhadap disiplin
kerja guru MTs Ma�arif NU 12 Bulakparen Bulakamba Brebes�, karena berada pada
wilayah interpretasi 0,41 � 0,60.
��������� Setelah nilai korelasi (rxy) dihitung, maka selanjutnya dihitung berapa persen
pengaruh gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional terhadap disiplin
kerja guru MTs Ma�arif NU 12 Bulakparen Bulakamba Brebes dengan cara
mengkuadratkan koefisien korelasi (rxy). Maka besar persentase pengaruhnya yaitu
(0,55)�� =� 0,3025 x 100%�
= 30,25%. Kesimpulanya bahwa pengaruh gaya kepemimpinan pendidikan model
transformasional terhadap disiplin kerja guru MTs Ma�arif NU 12 Bulakparen
Bulakamba Brebes 30,25%, sedangkan sisanya 69,75% dipengaruhi oleh faktor lain.
Penelitian ini
merupakan penelitian korelasi sebab akibat maka dilanjutkan dengan analisis
regresi (Sugiyono, 2005:236). Untuk menghitung analisis regresi menggunakan
rumus :
Y� = a + bx
Harga a� :
����� (1413)(102638)�(
1496)(96585) |
�������������� 22 . 102638
� (1496)� |
�� ������������
a� =
����� (∑y)(∑x�)�(∑x)(∑xy) |
�������������� n∑x�
� (∑x)� |
����� 145027494�14449110 |
��������� 2258036�2238016 |
���� =
������������� 536334 |
�������������� 20020 |
�������������� ���� =
�������������� ���� =���������������� �����
�������������� ����� = �� 26,79
������ n∑xy�(∑x)(∑y) |
������������ n∑x��(∑x)� |
Harga
b :
������ 22 .
96585�(1496)(1413) |
����������� 22 .
102638�(1496)� |
������������������
b� =
������ 2124870�2113848 |
������� 2258036�2238016 |
�������������� ������ =
����������������� 11022 |
������� ����������20020 |
�������������� ������ =
�������������� ������ =
�������������� ����� =��� 0,55
Jadi persamaan
regresinya yaitu Y� = 26,79 + 0,55X���
Jika X���� = 65, maka :
�� ��� Y���� = 26,79 + 0,55 X
�� ���� ������ = 26,79 + (0,55) ( 65 )
�������������� = 26,79 + 35,75
�������������� = 62,54
Jika X���� = 66, maka :
�� ��� Y���� = 26,79 + 0,55X
�������������� = 26,79 + (0,55) ( 66 )
�������������� = 26,79 + 36,3
�������������� = 63,09
Jika X���� = 67, maka :
�� ���� Y��� = 26,79 + 0,55X
�������������� = 26,79 + ( 0,55 ) ( 67 )
�������������� = 26,79 + 36,85
�������������� = 63,64
���������� Dari persamaan
regresi diatas dapat di artikan bahwa bila disiplin kerja guru MTs Ma�arif NU 12
Bulakparen Bulakamba Brebes agar bertambah 0,55, maka nilai gaya kepemimpinan
pendidikan model transformasional� harus
di naikkan sebesar 1.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian tersebut
maka kesimpulan yang di ambil adalah sebagai berikut :
1. Pelaksanaan gaya kepemimpinan pendidikan model
transformasional di MTs Ma�arif NU 12 Bulakparen Bulakamba Brebes telah
berjalan cukup baik dengan 55,68% pemimpin selalu melaksanakan gaya
kepemimpinan pendidikan model transformasional, 31,59% pemimpin sering
melaksanakan gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional, 10,00%
pemimpin jarang melaksanakan gaya kepemimpinan pendidikan model
transformasional, dan 2,73% pemimpin tidak pernah melaksanakan gaya
kepemimpinan pendidikan model transformasional.
2. Disiplin kerja guru MTs Ma�arif NU 12 Bulakparen
Bulakamba Brebes telah berjalan cukup baik dengan 50,23% guru selalu
melaksanankan displin kerja, 29,09% guru sering melaksanakan displin kerja,
12,73% guru jarang melaksanankan displin kerja, dan 8,18% guru tidak pernah
melaksanakan displin kerja.
3.
Terdapat
hubungan agak rendah antara gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional
terhadap disiplin kerja guru MTs Ma�arif NU 12 Bulakparen Bulakamba Brebes
yaitu sebesar 0,55 karena berada di wilayah interpretasi 0,41 � 0,60 dengan
pengaruh gaya kepemimpinan pendidikan model transformasional terhadap disiplin
kerja guru MTs Ma�arif NU 12 Bulakparen Bulakamba Brebes sebesar 30,25%,
sedangkan sisanya 69,75% dipengaruhi oleh faktor lain serta berdasarkan
persamaan regresi dapat di artikan bahwa bila disiplin kerja guru MTs Ma�arif
NU 12 Bulakparen Bulakamba Brebes agar bertambah 0,55, maka nilai gaya
kepemimpinan pendidikan model transformasional�
harus di naikkan sebesar 1.
BIBLIOGRAFI
Arikunto, Suharsimi. 2002.� Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
________________. 2005. Manajemen
Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Asmani, Jamal Ma�mur. 2010. Tips
Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif,dan Inovatif,���
���� ����������Yogyakarta: Diva Press.
Bakry, Sama�un. 2005. Menggagas Konsep Ilmu Pendidikan Islam, Bandung:
�������������� Pustaka Bani
Quraisy.
Rosmiati, Tatty. 2011. Manajemen
Pendidikan. Cet IV: Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2005. Metode
Penelitian Administrasi, Bandung: CV Alfabeta.
_______. 2009. Metode Penelitian
Pendidikan, Bandung : CV Alfabeta.