Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849

e-ISSN: 2548-1398

Vol. 6, No. 8, Agustus 2021

 

ANALISIS PENGARUH SELF LEADERSHIP DAN ENTREPRENEURIAL LEADERSHIP TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN STARTUP DI KOTA BANDUNG

 

Yohana Wijaya, Maya Malinda

Universitas Kristen Maranatha Bandung Jawa Barat, Indonesia

Email: [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Jumlah perusahaan startup telah berkembang pesat kurang dari sepuluh tahun terakhir ini khususnya di Kota Bandung. Perusahaan startup diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia karena sifatnya yang memang didesain untuk fokus pada pertumbuhan dan cepat beradaptasi dengan teknologi. Namun, beberapa startup mengalami kegagalan yang disebabkan kurangnya Self Leadership and Entrepreneurial Leadership yang menyebabkan faktor kegagalan terbesar bagi perusahaan startup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami pengaruh Self Leadership dan Entrepreneurial Leadership (variabel independen) terhadap kinerja (variabel dependen) pada karyawan perusahaan startup di Kota Bandung. Penelitian dilakukan pada 100 responden dengan membagikan kuesioner yang sifatnya purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah Partial Least Square (PLS) dengan alat uji Smart PLS dan SPSS. Hasil penelitian menyatakan bahwa karyawan startup di Kota Bandung memiliki nilai yang tinggi untuk dalam �self goal setting� (X12) untuk variabel Self leadership sebesar 0,975, visionary yang tinggi (X22) sebesar 0,848 untuk variabel Entrepreneurial Leadership. Namun sebaliknya, karyawan startup di Kota Bandung memiliki nilai yang rendah untuk self cueing (X11) sebagai indikator terendah dan able to motivate (X21) sebesar 0,577 untuk faktor Entrepreneurial Leadership. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah (1) Self Leadership berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada perusahaan startup di Kota Bandung, (2) Entrepreneurial Leadership berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada perusahaan startup di Kota Bandung (3) Self Leadership dan Entrepreneurial Leadership berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada perusahaan startup di Kota Bandung

 

Kata Kunci: kepemimpinan kewirausahaan; kinerja karyawan; perusahaan startup kepemimpinan diri; unicorn.

 

Abstract

The number of startup companies has grown rapidly in less than the last ten years, especially in bandung. Startup companies are believed to encourage economic growth in Indonesia because of its nature which is designed to focus on growth and quickly adapt to technology. However, some startups experience failures caused by lack of Self Leadership and Entrepreneurial Leadership which causes the biggest failure factor for startup companies. This research aims to find out and understand the influence of Self Leadership and Entrepreneurial Leadership (independent variables) on performance (dependent variables) on employees of startup companies in Bandung. The study was conducted on 100 respondents by distributing questionnaires that are purposive sampling. The data analysis method used is Partial Least Square (PLS) with Smart PLS and SPSS test tools. The results stated that startup employees in Bandung have a high value for self goal setting (X12) for self leadership variable of 0.975, high visionary (X22) of 0.848 for entrepreneurial leadership variable. But on the contrary, startup employees in Bandung have a low value for self cueing (X11) as the lowest indicator and able to motivat (X21) of 0.577 for entrepreneurial leadership factors. The conclusions obtained from this study are (1) Self Leadership affects employee performance in startup companies in Bandung, (2) Entrepreneurial Leadership affects employee performance in startup companies in Bandung (3) Self Leadership and Entrepreneurial Leadership affect employee performance in startup companies in Bandung City

 

Keywords:� entrepreneurial leadership; employee performance; self leadership startup company; unicorn

 

Pendahuluan

Allysa Maharani dalam CNBC Indonesia mengemukakan bahwa� 65% perusahaan startup tidak bertumbuh sesuai yang diharapkan karena� masalah internal. Permasalahan� dalam� tim� yang� kerap� kali terjadi� disebabkan karena kinerja� yang tidak� baik akibat� kurangnya self� leadership dan entrepreneurial leadership yang terjadi pada internal dalam menghadapi persaingan dan ketidakpastian (Kurniullah et al., 2021).

Sebuah survei yang dilakukan oleh lembaga survei teknologi di Indonesia menurut Kata Data tahun 2019 mengatakan bahwa setidaknya sudah ada 1000 perusahaan startup pada tahun 2018. Khusus untuk daerah Jawa Barat, pada tahun 2019 ini merupakan daerah yang paling merespon program pemerintah mengenai Gerakan 1000 startup digital untuk melahirkan perusahaan-perusahaan baru (Graham, 2012). Dengan pertumbuhan perusahaan startup di Indonesia khususnya di Jawa Barat yang sangat pesat, perusahaan Startup memberikan kontribusi yang besar dalam pertumbuhan ekonomi di negara kita. Namun, peran dan regulasi pemerintah juga mendukung keberhasilan perusahaan startup di Indonesia, selain tantangan yang dihadapi perusahaan startup seperti pasar yang dinamis dan persaingan yang semakin kuat juga ketebatasan dana (Estiyanti & Rusmadewi, 2018). Dalam tulisannya yang berjudul �Analisa Valuasi Perusahaan Startup Berdasarkan Faktor Keuangan dan Non Keuangan (Studi Kasus Perusahaan Startup XYZ) memamparkan dengan detail bahwa startup di awal akan membutuhkan dana untuk memulai karena berada di tahap awal berdirinya sebuah perusahaan (Kadarusman, 2012).

Penelitian ini mempunyai tujuan yaitu mengetahui pengaruh Self Leadership dan Entrepreneurial Leadership terhadap kinerja karyawan perusahaan startup di Kota Bandung dan pengaruh keduanya secara simultan terhadap kinerja karyawan di perusahaan startup Kota Bandung (Suwignyo, 2013). Pengukuran dilakukan dengan mempertimbangkan dimensi-dimensi yang berhubungan dengan variabel-variabel penelitian seperti dimensi� Self Leadership� yang terdiri dari behavior focused strategies, natural rewards, dan constructive thought patterns (Amir, 2015). Terdapat 7 dimensi untuk variabel Entrepreneurial Leadership yaitu able to motivate, visionary, proactive, innovatiness, risk taking, achievement oriented, dan persistance, sedangkan untuk dimensi kinerja karyawan terdiri dari kualitas, kuantitas, efektivitas, kemandirian dan komitmen kerja. Tidak hanya melalui dimensinya. Tujuan penelitian ini juga ingin meneliti pengaruh indikator-indikator yang dihasilkan dari dimensi setiap variabel. Sehingga penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan keadaan karyawan perusahaan startup di Bandung pada saat penelitian ini dilakukan dan bermanfaat di kemudian hari untuk mengevaluasi kinerja dan proses pelatihan untuk karyawan perusahaan startup di Kota Bandung.

 

Metode Penelitian

1.    Model dan Hipotesis Penelitian

Atas dasar kerangka pemikiran tersebut, maka model penelitian yang dihasilkan sebagai berikut:

Gambar 1

Model Penelitian

Sumber: data primer

 

Pada gambar 1 menjelaskan ada 3 variabel yang akan diteliti, 2 variabel tidak terikat atau disebut independent yaitu Self Leadership (X1) dan Entrepreneurial Leadership (X2). Sebuah variabel dependent yaitu kinerja karyawan (Y). Adapun referensi yang digunakan penulis adalah penelitian terdahulu yang ditulis oleh (Putra & Sintaasih, 2018) �Pengaruh Self Leadership Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara V Riau� mengatakan adanya hubungan positif Self Leadership dengan kinerja karyawan. Selain itu penelitian yang dilakukan (Fransiska & Hutomo, 2014) dalam jurnalnya yang berjudul, �Analisis Entrepreneurial Leadership dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Tiga Putra Adhi Mandiri� menyatakan bahwa Entrepreneurial Leadership pun berpengaruh� terhadap kinerja karyawan.

Sehingga dapat disimpulkan pengujian hipotesisnya:

H1� : Self Leadership mampu meningkatkan kinerja karyawan.

H2� : Entrepreneurial Leadership� mampu� meningkatkan kinerja karyawan.

H3 : Self Leadership dan Entrepreneurial Leadership mampu meningkatkan� kinerja �karyawan.

2.    Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Menurut (Sugiyono, 2012) populasi adalah sebuah cluster yang diisi oleh subjek dan objek penelitian yang karateristiknya sesuai dengan penelitian. (Sugiyono, 2012) juga mendefinisikan sampel sebagai sebagian kecil dari populasi yang ingin diteliti, dalam hal ini sampel penelitiannya adalah karyawan perusahaan startup di Kota Bandung. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan membagikan kuesioner yang sifatnya purposive sampling dan penentuan jumlah sampel dengan metode Slovin (Marques-Quinteiro & Curral, 20 12). Hasil perhitungan sampel dengan mempertimbangkan kenaikan jumlah karyawan setiap tahunnya dan jumlah startup di Kota Bandung, maka dihasilkan sampel yang dibutuhkan adalah 100 responden.

3.    Desain Instrumen, Pengumpulan, dan Analisis Data

Kuesioner yang digunakan memiliki 4 instrument. Bagian pertama merupakan pertanyaan mengenai profil responden termasuk umur, jenis kelamin dan tingkat jabatan. Bagian kedua berisi pertanyaan yang mengenai dimensi Self Leadership dengan 11 butir pertanyaan sebagai indikator, bagian ketiga merupakan pertanyaan mengenai dimensi Entrepreneurial Leadership dengan 7 indikator dan bagian keempat adalah pertanyaan mengenai dimensi kinerja karyawan dengan 9 indikator. Pengukuran menggunakan interval 1-5 atau disebut skala likert, dengan ketentuan semakin besar nilai menunjukkan kesesuaian pertanyaan dengan jawaban responden (Fransiska & Hutomo, 2014).

Selain menggunakan kuesioner, penulis mendapat data dari data sekunder melalui studi kepustakaan dengan membaca jurnal dan penelitian terdahulu, mencari teori dari buku-buku yang relevan dan informasi lain baik dari internet maupun wawancara dengan praktisi di perusahan startup. Adapun tools yang digunakan dalam pengolahan data penelitian ini adalah Smart PLS dan SPSS dengan melewati beberapa pengujian seperti pengujian validitas data dan reliabilitas data, pengujian hipotesis dan Uji R (Safar, 2018).

 

Hasil dan Pembahasan

1.    Profil Responden

Kategori umur, responden didominasi oleh responden yang berumur di antara 26-30 tahun dengan usia responden terbanyak berada di usia 28 tahun. Data menjelaskan bahwa responden termuda di 20 tahun dan tertua adalah 39 tahun. Berdasarkan tabel di atas, rentang usia yang paling rendah berada di 35-40 tahun dengan jumlah responden hanya 4 orang.

Tabel 1

Kakteristik Perusahaan Startup

 

Keterangan

Jumlah

Persentase

Usia

20-25

26-30

31-35

35-40

20

60

16

4

20%

60%

16%

4%

Jenis Kelamin

Laki-laki

Perempuan

76

24

76%

24%

Jabatan

Staff

SPV

Managerial

55

13

22

55%

13%

22%

Sumber: data primer

 

2.    Validitas dan Reliabilitas

Pengolahan data menggunakan Smart PLS perlu melakukan 3 cara penilaian melalui Convergent Validity, Discriminant Validity dan Composite Reliability. Convergent validity adalah cara pengukuran dengan membandingkan indikator yang dinilai dengan item score/component score (Nurcahyo, Akbar, & Gabriel, 2018). Jika hasil korelasi lebih dari 0,70 dengan konstruk yang diukur maka dikatakan mempunyai korelasi yang tinggi. Namun tidak masalah menggunakan nilai loading 0,5 untuk awal penelitian karena dinilai sudah cukup baik untuk sebuah penelitian. Berikut hasil yang didapat:

 

Tabel 2

Nilai Loading Factor

 

X1

X2

Y

X1.1

0.714

 

 

X1.2

0.956

 

 

X1.3

0.912

 

 

X1.4

0.975

 

 

X1.5

0.841

 

 

X1.6

0.841

 

 

X1.7

0.864

 

 

X1.8

0.733

 

 

X1.9

0.929

 

 

X1.10

0.946

 

 

X1.11

0.963

 

 

X2.1

 

0.577

 

X2.2

 

0.848

 

X2.3

 

0.670

 

X2.4

 

0.766

 

X2.5

 

0.841

 

X2.6

 

0.620

 

X2.7

 

0.685

 

Y1

 

 

0.643

Y2

 

 

0.852

Y3

 

 

0.764

Y4

 

 

0.697

Y5

 

 

0.911

Y6

 

 

0.577

Y7

 

 

0.660

Y8

 

 

0.819

Y9

 

 

0.877

 

Scale Means if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-total Correlation

XL.1

08.47

150,747

0,572

Sumber: data primer

 

Kesimpulan dari model pada tabel 2 adalah tidak ada data yang perlu dieliminasi karena setiap data memiliki loading factor > 0,50. Pengujian ini dilakukan untuk mengukur konsistensi dan reliabilitas dari pertanyaan yang diajukan kepada responden mlalui nilai Cronbach�s Alpha (Kusna & Setijani, 2018). Dikarenakan hasil Cronbach�s Alpha > 0,60 maka dapat dikatakan setiap butir pertanyaan yang diajukan mewakili variabel yang ingin diteliti.�������

Tabel 3

Pengujian Reliabilitas � Cronbach�s Alpha

 

Scale Means if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item� - Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

X1.1

98.47

159,747

0,573

0,935

X1.2

98.68

152,058

0,837

0,931

X1.3

98.68

156,402

0,615

0,934

X1.4

98.69

157,347

0,580

0,935

X1.5

99.67

156,425

0,642

0,934

X1.6

98.53

158,575

0,615

0,934

X1.7

98.59

153,133

0,786

0,932

X1.8

98.61

155,351

0,788

0,932

X1.9

100.62

155,672

0,810

0,932

X1.10

98.69

152,196

0,808

0,931

X1.11

100,68

155,472

0,767

0,932

X2.1

99,06

158,097

0,451

0,937

X2.2

98,83

153,254

0,600

0,935

X2.3

99,03

160,878

0,367

0,938

X2.4

98,99

155,808

0,514

0,936

X2.5

98,81

153,307

0,604

0,935

X2.6

98,63

160,458

0,476

0,936

X2.7

98,87

158,498

0,504

0,936

Y1

100,61

161,452

0,455

0,936

Y2

98,5

160,273

0,594

0,935

Y3

99,37

161,831

0,448

0,936

Y4

98,47

164,130

0,345

0,937

Y5

98,61

157,998

0,662

0,934

Y6

98,38

164,177

0,334

0,937

Y7

98,69

158,681

0,458

0,936

Y8

98,5

158,919

0,551

0,935

Y9

100,58

160,771

0,590

0,935

Sumber: data primer

 

Kriteria dalam menetukan reliabel adalah jika data memiliki nilai Cronbach�s Alpha >0,70 ,sehingga dalam pengolahan data ini dapat disimpulkan ke-27 pertanyaan adalah reliabel atau konsisten. Pengujian validitas dilakukan 2 kali dengan melakuan uji validitas konvergen dan validitas diskriminan. Validitas diskriminan berfungsi untuk mengukur cross loading dengan konstruknya, dikatakan valid jika memiliki nilai paling tinggi dibanding konstruk lainnya. Dalam pengujian ini dihasilkan seluruh data konstruk valid karena merupakan nilai tertinggi jika dibanding konstruk lainnya. Untuk Uji validias konvergen juga seluruh indikator dinyatakan valid karena tidak ada� nilai AVE yang di bawah 0,5.

Tabel 4

Pengujian Validitas � AVE

 

Cronbach's Alpha

rho_A

Composite

Average

X1

0,843

0,859

0,882

0,521

X2

0,907

0,927

0,925

0,583

Y

0,972

0,987

0,975

0,781

Sumber: data primer

 

3.    Koefisien Determinasi

Menurut (Sarwono, 2010) Nilai R2 meemberikan informasi seberapa besar variabel laten independent mempengaruhi terhadap variabel laten dependent. Berdasarkan pengolahan data dan acuan menurut� (Sarwono, 2010) jika nilai R2� berada di antara 0,25 � 0,50 dapat dikategorikan memiliki korelasi yang cukup kuat.

Tabel 5

Pengujian Validitas � AVE

Kinerja Karyawan

R Square� (X1)

R Square� (X2)

0,255

0,27

Sumber: data primer

4.    Pengujian Hipotesis

Tahap yang dilakukan untuk menguji hipotesis dilakukan dengan proses bootstrapping dan membandingkan hasil nilai t dari hasil bootstrapping denga nilai t tabel yang didapat.

Tabel 6

Hasil Bootstraping

 

 

Original Simple

Simple Mean

Standart Deviation

T Statistics

P Value

Self Leadership

Kinerja Karyawan

0,179

0,179

0,080

2,241

0,027

Entrepreneria Leadership

Kinerja Karyawan

0,414

0,431

0,093

4,459

0,000

Sumber: data primer

 

T-tabel untuk tingkat kepercayaan sebesar 95% (α sebesar 5%) dan derajat kebebasan (df) = n-2 = 100 � 2= 98 adalah sebesar 1,984. Pengujian Hipotesis Variabel Self Leadership (X1) terhadap Variabel Kinerja Karyawan (Y)

H01 :X1 → Y

H11 :X1 → Y

Berdasarkan hasil output Tabel 7 T statistik untuk variabel self leadership (X1) terhadap Kinerja karyawan (Y) sebesar 2,241 > T-tabel (1,984). Data di atas menunjukkan bahwa variabel self leadership (X1) mempengaruhi t variabel Kinerja karyawan (Y) karena memiliki t tabel yang lebih besar dari t hitung. Original sample estimate yang dihasilkan sebesar 0,179. Kesimpulannya pengujian kali ini keputusannya adalah terima H0. Indikator X1 yang paling berpengaruh adalah indikator X12 (0,975) yaitu dimensi behaviour focused strategies dengan indikator Self Goal Setting dan yang paling rendah adalah dimensi X11 (0,714) behaviour focused strategies dengan indikator self cueing yaitu seperti menuliskan tanda � tanda yang mengingatkan akan tujuan,

Pengujian Hipotesis Variabel Entrepreneurial Leadership (X2) terhadap Variabel Kinerja Karyawan (Y)

H02 : X2 → Y

H12 :� X2→ Y

T tabel yang dihasilkan variabel Entrepreneurial Leadership (X2) adalah 4,459 > T-tabel hasil perhitungan yang hanya sebesar 1,984. Artinya, untuk pengujian ini keputusannya adalah terima H02 Entrepreneurial Leadership (X2)� memiliki original sample estimate sebesar 0,414 yang artinya hubungan variabel X2 mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel Y.

Berdasarkan kedua data di atas maka diperoleh kedua variabel independent� Self Leadership (X1) dan Entrepreneurial Leadership (X2)� berpengaruh terhadap variabel kinerja (Y). Nilai original sample estimate tertinggi pada Entrepreneurial Leadership (X2) sebesar 0,414. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Entrepreneurial Leadership (X2) memiliki pengaruh yang lebih besar dibanding variabel Self Leadership (X1) Indikator X2 yang paling berpengaruh adalah indikator X22 yaitu dimensi visionary (0,848) dengan indikator mampu mengkomunikasikan harapan dan yang paling rendah adalah X21 (0,577) dimensi able to motivate indikator mampu memacu semangat.

Pengujian Hipotesis Variabel Self Leadership (X1) dan Entrepreneurial Leadership (X2) terhadap Variabel Kinerja Karyawan (Y)

H03 : X1 dan X2 → Y

H13 : X1 dan X2 → Y

 

 

 

 

 

Penulis menggunakan SPSS untuk menjawab hipotesis 3 karena Smart PLS tidak dapat melihat pengaruh secara simultan. Namun untuk mengolah hipotesis 3 ini, penulis memberi beberapa asumsi yaitu asumi data berdistribusi normal, valid dan reliabel jika diolah menggunakan SPSS. Selain itu asumsi kedua adalah hasil Hipotesis 1 dan Hipotesis 2 aktual melalui SPSS diasumsikan sama dengan hasil menggunakan Smart PLS (Zaky et al., 2018). Hasil perhitungan F tabel = F (k ; n-k) = F (2; 98) = 3,09 Kesimpulan pengujian ini adalah terima H03 karena nilai F hitung (16,080) > dari F. Self Leadership (X1) dan Entrepreneurial Leadership (X2) secara simultan mempengaruhi Kinerja karyawan (Y).

 

Tabel 7

Hasil Uji F

Model

 

Sum of Squares

df

Mean Square

f

sig

1

Regression

512, 609

2

256,305

16,08

0,000b

Residual

1546, 141

97

15,94

 

 

Total

2058,750

99

100

 

 

Sumber : data primer

 

Gambar 2

Model Penelitian

Sumber : data primer

 

Tabel 8

Keterangan Kode

KODE

ARTI

X1.1

Self Cueing

X1.2

Self Goal Setting

X1.3

Self Observation

X1.4

Self Punishment

X1.5

Self Reward

X1.6

Believe and Assumtion

X1.7

Mental Imagery

X1.8

Self Talk

X1.9

Enjoy to Activities

X1.10

Enjoy to Work

X1.11

Find Own Favourite the ways to Work

X2.1

Mampu memacu semangat

X2.2

Mampu menyampaikan harapan

X2.3

Mampu membaca peluang

X2.4

Aktif mencari ide

X2.5

Bersedia menanggung kerugian

X2.6

Memberi perhatian lebih terhadap perusahaan

X2.7

Gigih mengatasi Hambatan

Y1

Kecakapan

Y2

Ketelitian

Y3

Ketepatan Waktu

Y4

Jumlah Output

Y5

Efektivitas

Y6

Efisiensi

Y7

Tingkat Kemandirian Tanpa Pengawasan

Y8

Tingkat Inisiatif dalam Bekerja

Y9

Tingkat Loyalitas Kepada Perusahaan

Sumber: data primer

 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data dan analisis maka dapat disimpulkan bahwa da pengaruh yang signifikan antara Self Leadership terhadap kinerja karyawan pada perusahaan startup di Kota Bandung dengan dimensi� paling tinggi dan rendah ada di behaviour focused strategies, dengan indikator dan yang paling tinggi adalah self goal setting� (X12) sebesar 0,975, dan indikator self cueing (X11)� sebagai indikator terendah dengan nilai 0,714. Ada juga pengaruh yang signifikan antara Entrepreneurial Leadership terhadap kinerja karyawan pada perusahaan startup di Kota Bandung dengan dimensi yang paling tinggi adalah (X22) visionary sebesar 0,848 indikator mampu mengkomunikasikan harapan dan dimensi paling rendah adalah able to motivate (X21) sebesar 0,577 dengan indikator mampu memacu semangat. Ada pengaruh yang signifikan antara Self Leadership dan Entrepreneurial Leadership secara simultan terhadap kinerja karyawan pada perusahaan startup di Kota Bandung. Secara garis besar dapat dikatakan, Self Leadership dan Entrepreneurial Leadership mempunyai pengaruh yang cukup terhadap kinerja karyawan pada perusahaan startup di Kota Bandung karena memiliki nilai sigma hanya sebesar 0,255 untuk variabel Self Leadership dan 0,270 untuk variabel Entrepreneurial Leadership.

 

 


 

BIBLIOGRAFI

 

Amir, Mohammad Faisal. (2015). Memahami evaluasi kinerja karyawan. Jakarta: Mitra Wacana Media. Google Scholar

 

Estiyanti, Ni Made, & Rusmadewi, Putu Dian. (2018). Analisa Nilai Valuasi Perusahaan Startup Berdasarkan Faktor Keuangan dan Non Keuangan (Studi Kasus Perusahaan Startup XYZ). Sekolah Tinggi Ilmu (STIE) Ekonomi Triatma Mulya, 22(2), 142�154. Google Scholar

 

Fransiska, Nike, & Hutomo, Karyana. (2014). Analisis Pengaruh Entrepreneurial Leadership dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT Tiga Putra Adhi Mandiri. Binus Business Review, 5(1), 137�144. Google Scholar

 

Graham, Paul. (2012). Want to start a startup. Recuperado De< Http://Www. Paulgraham. Com/Growth. Html. Google Scholar

 

Kadarusman, Dadang. (2012). Natural Intelligence Leadership. Raih Asa Sukses. Google Scholar

 

Kurniullah, Ardhariksa Zukhruf, Simarmata, Hengki Mangiring Parulian, Sari, Anggri Puspita, Sisca, Sisca, Mardia, Mardia, Lie, Darwin, Anggusti, Martono, Purba, Bonaraja, Mastuti, Rini, & Dewi, Idah Kusuma. (2021). Kewirausahaan dan Bisnis. Yayasan Kita Menulis. Google Scholar

 

Kusna, Irrofatun, & Setijani, Erna. (2018). Analisis pengaruh kinerja keuangan, growth opportunity dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal dan nilai perusahaan. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 6(1), 93�102. Google Scholar

 

Marques-Quinteiro, Pedro, & Curral, Lu�s Alberto. (2012). Goal orientation and work role performance: Predicting adaptive and proactive work role performance through self-leadership strategies. The Journal of Psychology, 146(6), 559�577. Google Scholar

 

Nurcahyo, Rahmat, Akbar, Mohammad Ilhamsyah, & Gabriel, Djoko Sihono. (2018). Characteristics of startup company and its strategy: Analysis of Indonesia fashion startup companies. International Journal of Engineering & Technology, 7(2.34), 44�47. Google Scholar

 

Putra, Darma Aditya Made I., & Sintaasih, Ketut Desak. (2018). Pengaruh Self Leadership Dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Di Hotel Four Points By Sheraton. E-Jurnal Manajemen Unud, 7(8), 4237�4266. Google Scholar

 

Safar, Ilham. (2018). Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Kantor Direksi Pt Perkebunan Nusantara Xiv Makassar. Jurnal Bisnis & Kewirausahaan, 7(3). Google Scholar

 

Sarwono, Yonathan. (2010). Pengertian dasar structural equation modeling (SEM). Ilmiah Manajemen Bisnis. Google Scholar

 

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: CV. Alfabeta. Google Scholar

 

Suwignyo, Probo. (2013). Entrepreneurial Leadership pada Pengusaha Mikro dan Kecil di Jawa Timur. Agora, 1(3), 1433�1440. Google Scholar

 

Zaky, M. A., Nuzar, I., Saputro, W. E., Prayusta, BDSB, Wijaya, S. B., & Riswan, M. (2018). Mapping dan database startup Indonesia 2018. MIKTI Dan Teknopreneur Indonesia. Google Scholar

 

Copyright holder:

Yohana Wijaya, Maya Malinda (2021)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: