Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN:
2548-1398
Vol.
6, No. 8, Agustus 2021
ANALISIS PENGARUH SELF LEADERSHIP DAN ENTREPRENEURIAL
LEADERSHIP TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN STARTUP DI KOTA BANDUNG
Yohana Wijaya, Maya Malinda
Universitas Kristen Maranatha Bandung Jawa
Barat, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected]
Abstrak
Jumlah perusahaan startup telah berkembang pesat kurang dari sepuluh tahun terakhir ini khususnya di Kota Bandung. Perusahaan startup diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia karena sifatnya yang memang didesain untuk fokus pada pertumbuhan dan cepat beradaptasi dengan teknologi. Namun, beberapa startup mengalami kegagalan yang disebabkan kurangnya Self Leadership and Entrepreneurial Leadership yang menyebabkan faktor kegagalan terbesar bagi perusahaan startup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami pengaruh Self Leadership dan Entrepreneurial Leadership (variabel independen) terhadap kinerja (variabel dependen) pada karyawan perusahaan startup di Kota Bandung. Penelitian dilakukan pada 100 responden dengan membagikan kuesioner yang sifatnya purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah Partial Least Square (PLS) dengan alat uji Smart PLS dan SPSS. Hasil penelitian menyatakan bahwa karyawan startup di Kota Bandung memiliki nilai yang tinggi untuk dalam �self goal setting� (X12) untuk variabel Self leadership sebesar 0,975, visionary yang tinggi (X22) sebesar 0,848 untuk variabel Entrepreneurial Leadership. Namun sebaliknya, karyawan startup di Kota Bandung memiliki nilai yang rendah untuk self cueing (X11) sebagai indikator terendah dan able to motivate (X21) sebesar 0,577 untuk faktor Entrepreneurial Leadership. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah (1) Self Leadership berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada perusahaan startup di Kota Bandung, (2) Entrepreneurial Leadership berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada perusahaan startup di Kota Bandung (3) Self Leadership dan Entrepreneurial Leadership berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada perusahaan startup di Kota Bandung
Kata Kunci: kepemimpinan
kewirausahaan; kinerja
karyawan; perusahaan startup kepemimpinan diri; unicorn.
Abstract
The number of startup companies has grown rapidly in less than the last
ten years, especially in bandung. Startup companies
are believed to encourage economic growth in Indonesia because of its nature
which is designed to focus on growth and quickly adapt to technology. However,
some startups experience failures caused by lack of Self Leadership and
Entrepreneurial Leadership which causes the biggest failure factor for startup
companies. This research aims to find out and understand the influence of Self
Leadership and Entrepreneurial Leadership (independent variables) on
performance (dependent variables) on employees of startup companies in Bandung.
The study was conducted on 100 respondents by distributing questionnaires that
are purposive sampling. The data analysis method used is Partial Least Square
(PLS) with Smart PLS and SPSS test tools. The results stated that startup
employees in Bandung have a high value for self goal
setting (X12) for self leadership variable of 0.975,
high visionary (X22) of 0.848 for entrepreneurial leadership variable. But on
the contrary, startup employees in Bandung have a low value for self cueing (X11) as the lowest indicator and able to motivat (X21) of 0.577 for entrepreneurial leadership
factors. The conclusions obtained from this study are (1) Self Leadership
affects employee performance in startup companies in Bandung, (2)
Entrepreneurial Leadership affects employee performance in startup companies in
Bandung (3) Self Leadership and Entrepreneurial Leadership affect employee
performance in startup companies in Bandung City
Keywords:� entrepreneurial leadership;
employee performance; self leadership startup
company; unicorn
Pendahuluan
Allysa Maharani dalam CNBC Indonesia
mengemukakan bahwa� 65% perusahaan startup tidak bertumbuh sesuai yang
diharapkan karena� masalah internal.
Permasalahan� dalam� tim�
yang� kerap� kali terjadi�
disebabkan karena kinerja� yang
tidak� baik akibat� kurangnya self� leadership dan entrepreneurial leadership
yang terjadi pada internal dalam menghadapi persaingan dan ketidakpastian (Kurniullah et al.,
2021).
Sebuah survei yang
dilakukan oleh lembaga survei teknologi di
Indonesia menurut Kata Data tahun 2019 mengatakan
bahwa setidaknya sudah ada 1000 perusahaan startup
pada tahun 2018. Khusus untuk daerah Jawa Barat, pada tahun 2019 ini merupakan
daerah yang paling merespon program pemerintah mengenai Gerakan 1000 startup digital untuk melahirkan
perusahaan-perusahaan
baru (Graham, 2012). Dengan
pertumbuhan perusahaan startup di
Indonesia khususnya di Jawa Barat yang sangat pesat, perusahaan Startup memberikan kontribusi yang besar
dalam pertumbuhan ekonomi di negara kita. Namun, peran dan regulasi pemerintah
juga mendukung keberhasilan perusahaan startup
di Indonesia, selain tantangan yang dihadapi perusahaan startup seperti pasar yang dinamis dan persaingan yang semakin kuat
juga ketebatasan dana (Estiyanti & Rusmadewi, 2018). Dalam tulisannya
yang berjudul �Analisa Valuasi
Perusahaan Startup Berdasarkan Faktor Keuangan dan Non Keuangan (Studi Kasus Perusahaan Startup XYZ) memamparkan
dengan detail bahwa startup
di awal akan membutuhkan dana untuk memulai karena berada di tahap awal berdirinya sebuah perusahaan (Kadarusman, 2012).
Penelitian ini mempunyai tujuan yaitu
mengetahui pengaruh Self Leadership dan Entrepreneurial
Leadership terhadap kinerja karyawan perusahaan startup di Kota Bandung dan pengaruh
keduanya secara simultan terhadap kinerja karyawan di perusahaan startup Kota Bandung (Suwignyo, 2013).
Pengukuran dilakukan dengan mempertimbangkan dimensi-dimensi yang
berhubungan dengan variabel-variabel penelitian seperti dimensi� Self Leadership� yang terdiri dari behavior focused strategies, natural rewards, dan constructive thought patterns (Amir, 2015).
Terdapat 7 dimensi untuk variabel Entrepreneurial Leadership yaitu able
to motivate, visionary, proactive, innovatiness, risk taking, achievement
oriented, dan persistance, sedangkan untuk dimensi kinerja karyawan
terdiri dari kualitas, kuantitas, efektivitas, kemandirian dan komitmen kerja.
Tidak hanya melalui dimensinya. Tujuan penelitian ini juga ingin meneliti pengaruh
indikator-indikator
yang dihasilkan dari dimensi setiap variabel. Sehingga
penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan keadaan karyawan perusahaan startup di Bandung pada saat penelitian ini dilakukan dan bermanfaat di kemudian hari untuk mengevaluasi
kinerja dan proses pelatihan
untuk karyawan perusahaan startup
di Kota Bandung.
Metode Penelitian
1. Model dan Hipotesis Penelitian
Atas dasar kerangka pemikiran tersebut, maka model penelitian yang dihasilkan sebagai berikut:
Gambar 1
Model Penelitian
Sumber:
data primer
Pada gambar 1 menjelaskan ada 3 variabel yang akan diteliti, 2 variabel
tidak terikat atau disebut independent yaitu Self Leadership (X1)
dan Entrepreneurial
Leadership (X2). Sebuah variabel dependent yaitu
kinerja karyawan (Y). Adapun referensi yang digunakan penulis adalah penelitian
terdahulu yang ditulis oleh (Putra
& Sintaasih, 2018) �Pengaruh Self Leadership Terhadap Kinerja Karyawan
PT. Perkebunan Nusantara V Riau� mengatakan adanya hubungan positif Self Leadership dengan kinerja karyawan.
Selain itu penelitian yang dilakukan (Fransiska
& Hutomo, 2014) dalam jurnalnya yang berjudul, �Analisis Entrepreneurial
Leadership dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Tiga Putra Adhi
Mandiri� menyatakan bahwa Entrepreneurial Leadership pun
berpengaruh� terhadap kinerja karyawan.
Sehingga dapat disimpulkan pengujian hipotesisnya:
H1�
: Self Leadership mampu
meningkatkan kinerja karyawan.
H2�
: Entrepreneurial Leadership� mampu�
meningkatkan kinerja karyawan.
H3 : Self
Leadership dan Entrepreneurial
Leadership mampu meningkatkan�
kinerja �karyawan.
2.
Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Menurut (Sugiyono,
2012) populasi adalah sebuah cluster yang diisi oleh
subjek dan objek penelitian yang karateristiknya sesuai dengan penelitian. (Sugiyono,
2012) juga mendefinisikan sampel sebagai sebagian kecil
dari populasi yang ingin diteliti, dalam hal ini sampel penelitiannya adalah
karyawan perusahaan startup di Kota
Bandung. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan membagikan kuesioner yang
sifatnya purposive sampling dan penentuan jumlah sampel dengan metode
Slovin (Marques-Quinteiro
& Curral, 20 12). Hasil perhitungan sampel dengan mempertimbangkan
kenaikan jumlah karyawan setiap tahunnya dan jumlah startup di Kota Bandung, maka dihasilkan sampel yang dibutuhkan
adalah 100 responden.
3.
Desain Instrumen,
Pengumpulan, dan Analisis
Data
Kuesioner yang digunakan memiliki 4 instrument. Bagian pertama merupakan
pertanyaan mengenai profil responden termasuk umur, jenis kelamin dan tingkat
jabatan. Bagian kedua berisi pertanyaan yang mengenai dimensi Self Leadership dengan
11 butir pertanyaan sebagai indikator, bagian ketiga merupakan pertanyaan
mengenai dimensi Entrepreneurial
Leadership dengan 7 indikator dan bagian keempat adalah
pertanyaan mengenai dimensi kinerja karyawan dengan 9 indikator. Pengukuran
menggunakan interval 1-5 atau disebut skala likert, dengan ketentuan semakin besar nilai menunjukkan
kesesuaian pertanyaan dengan jawaban responden (Fransiska &
Hutomo, 2014).
Selain menggunakan kuesioner, penulis mendapat data dari data sekunder
melalui studi kepustakaan dengan membaca jurnal dan penelitian terdahulu,
mencari teori dari buku-buku yang relevan dan informasi lain baik dari internet maupun wawancara
dengan praktisi di perusahan startup.
Adapun tools yang digunakan dalam pengolahan data penelitian ini adalah
Smart PLS dan SPSS dengan melewati beberapa pengujian seperti pengujian
validitas data dan reliabilitas data, pengujian hipotesis dan Uji R (Safar, 2018).
Hasil dan Pembahasan
1. Profil
Responden
Kategori umur,
responden didominasi oleh responden yang berumur di antara 26-30 tahun dengan
usia responden terbanyak berada di usia 28 tahun. Data menjelaskan bahwa
responden termuda di 20 tahun dan tertua adalah 39 tahun. Berdasarkan tabel di
atas, rentang usia yang paling rendah berada di 35-40 tahun dengan
jumlah responden hanya 4 orang.
Tabel 1
Kakteristik Perusahaan Startup
|
Keterangan
|
Jumlah |
Persentase |
Usia |
20-25 26-30 31-35 35-40 |
20 60 16 4 |
20% 60% 16% 4% |
Jenis Kelamin |
Laki-laki Perempuan |
76 24 |
76% 24% |
Jabatan |
Staff SPV Managerial |
55 13 22 |
55% 13% 22% |
Sumber: data primer
2.
Validitas dan Reliabilitas
Pengolahan
data menggunakan Smart PLS perlu
melakukan 3 cara penilaian melalui Convergent
Validity, Discriminant Validity dan Composite Reliability.
Convergent validity adalah cara
pengukuran dengan membandingkan indikator yang dinilai dengan item score/component
score (Nurcahyo,
Akbar, & Gabriel, 2018).
Jika hasil korelasi lebih dari 0,70 dengan konstruk yang diukur maka dikatakan
mempunyai korelasi yang tinggi. Namun tidak
masalah menggunakan nilai loading 0,5 untuk awal penelitian karena dinilai sudah cukup baik
untuk sebuah penelitian. Berikut hasil yang didapat:
Tabel 2
Nilai
Loading Factor
|
X1 |
X2 |
Y |
X1.1 |
0.714 |
|
|
X1.2 |
0.956 |
|
|
X1.3 |
0.912 |
|
|
X1.4 |
0.975 |
|
|
X1.5 |
0.841 |
|
|
X1.6 |
0.841 |
|
|
X1.7 |
0.864 |
|
|
X1.8 |
0.733 |
|
|
X1.9 |
0.929 |
|
|
X1.10 |
0.946 |
|
|
X1.11 |
0.963 |
|
|
X2.1 |
|
0.577 |
|
X2.2 |
|
0.848 |
|
X2.3 |
|
0.670 |
|
X2.4 |
|
0.766 |
|
X2.5 |
|
0.841 |
|
X2.6 |
|
0.620 |
|
X2.7 |
|
0.685 |
|
Y1 |
|
|
0.643 |
Y2 |
|
|
0.852 |
Y3 |
|
|
0.764 |
Y4 |
|
|
0.697 |
Y5 |
|
|
0.911 |
Y6 |
|
|
0.577 |
Y7 |
|
|
0.660 |
Y8 |
|
|
0.819 |
Y9 |
|
|
0.877 |
|
Scale Means if Item Deleted |
Scale Variance if Item Deleted |
Corrected Item-total Correlation |
XL.1 |
08.47 |
150,747 |
0,572 |
Sumber: data primer
Kesimpulan dari model pada tabel 2 adalah tidak ada data yang perlu dieliminasi karena
setiap data memiliki loading factor > 0,50. Pengujian ini dilakukan
untuk mengukur konsistensi dan reliabilitas dari pertanyaan yang diajukan
kepada responden mlalui nilai Cronbach�s
Alpha (Kusna & Setijani, 2018). Dikarenakan hasil Cronbach�s Alpha > 0,60 maka dapat dikatakan setiap butir
pertanyaan yang diajukan mewakili variabel yang ingin diteliti.�������
Tabel 3
Pengujian Reliabilitas � Cronbach�s Alpha
|
Scale Means
if Item Deleted |
Scale
Variance if Item Deleted |
Corrected
Item� - Total Correlation |
Cronbach's
Alpha if Item Deleted |
X1.1 |
98.47 |
159,747 |
0,573 |
0,935 |
X1.2 |
98.68 |
152,058 |
0,837 |
0,931 |
X1.3 |
98.68 |
156,402 |
0,615 |
0,934 |
X1.4 |
98.69 |
157,347 |
0,580 |
0,935 |
X1.5 |
99.67 |
156,425 |
0,642 |
0,934 |
X1.6 |
98.53 |
158,575 |
0,615 |
0,934 |
X1.7 |
98.59 |
153,133 |
0,786 |
0,932 |
X1.8 |
98.61 |
155,351 |
0,788 |
0,932 |
X1.9 |
100.62 |
155,672 |
0,810 |
0,932 |
X1.10 |
98.69 |
152,196 |
0,808 |
0,931 |
X1.11 |
100,68 |
155,472 |
0,767 |
0,932 |
X2.1 |
99,06 |
158,097 |
0,451 |
0,937 |
X2.2 |
98,83 |
153,254 |
0,600 |
0,935 |
X2.3 |
99,03 |
160,878 |
0,367 |
0,938 |
X2.4 |
98,99 |
155,808 |
0,514 |
0,936 |
X2.5 |
98,81 |
153,307 |
0,604 |
0,935 |
X2.6 |
98,63 |
160,458 |
0,476 |
0,936 |
X2.7 |
98,87 |
158,498 |
0,504 |
0,936 |
Y1 |
100,61 |
161,452 |
0,455 |
0,936 |
Y2 |
98,5 |
160,273 |
0,594 |
0,935 |
Y3 |
99,37 |
161,831 |
0,448 |
0,936 |
Y4 |
98,47 |
164,130 |
0,345 |
0,937 |
Y5 |
98,61 |
157,998 |
0,662 |
0,934 |
Y6 |
98,38 |
164,177 |
0,334 |
0,937 |
Y7 |
98,69 |
158,681 |
0,458 |
0,936 |
Y8 |
98,5 |
158,919 |
0,551 |
0,935 |
Y9 |
100,58 |
160,771 |
0,590 |
0,935 |
Sumber:
data primer
Kriteria dalam menetukan reliabel adalah jika data memiliki nilai Cronbach�s Alpha >0,70 ,sehingga
dalam pengolahan data ini dapat disimpulkan ke-27 pertanyaan adalah reliabel
atau konsisten. Pengujian validitas dilakukan 2 kali dengan melakuan uji
validitas konvergen dan validitas diskriminan. Validitas diskriminan berfungsi
untuk mengukur cross loading dengan konstruknya, dikatakan valid jika
memiliki nilai paling tinggi dibanding konstruk lainnya. Dalam pengujian ini
dihasilkan seluruh data konstruk valid karena merupakan nilai tertinggi jika
dibanding konstruk lainnya. Untuk Uji validias konvergen juga seluruh indikator
dinyatakan valid karena tidak ada� nilai
AVE yang di bawah 0,5.
Tabel 4
Pengujian Validitas � AVE
|
Cronbach's Alpha |
rho_A |
Composite |
Average |
X1 |
0,843 |
0,859 |
0,882 |
0,521 |
X2 |
0,907 |
0,927 |
0,925 |
0,583 |
Y |
0,972 |
0,987 |
0,975 |
0,781 |
Sumber:
data primer
3.
Koefisien Determinasi
Menurut (Sarwono,
2010) Nilai R2 meemberikan informasi seberapa besar
variabel laten independent mempengaruhi terhadap variabel laten dependent.
Berdasarkan pengolahan data dan acuan menurut�
(Sarwono,
2010) jika nilai R2�
berada di antara 0,25 � 0,50 dapat dikategorikan memiliki korelasi yang
cukup kuat.
Tabel 5
Pengujian Validitas � AVE
Kinerja Karyawan |
|
R Square� (X1) |
R Square� (X2) |
0,255 |
0,27 |
Sumber: data primer
4.
Pengujian Hipotesis
Tahap yang dilakukan untuk menguji hipotesis dilakukan dengan proses bootstrapping dan membandingkan hasil
nilai t dari hasil bootstrapping
denga nilai t tabel yang didapat.
Tabel 6
Hasil Bootstraping
|
|
Original Simple |
Simple Mean |
Standart
Deviation |
T Statistics |
P Value |
Self Leadership |
Kinerja Karyawan |
0,179 |
0,179 |
0,080 |
2,241 |
0,027 |
Entrepreneria Leadership |
Kinerja Karyawan |
0,414 |
0,431 |
0,093 |
4,459 |
0,000 |
Sumber:
data primer
T-tabel untuk tingkat kepercayaan sebesar 95% (α sebesar 5%) dan
derajat kebebasan (df) = n-2 = 100 � 2= 98 adalah sebesar 1,984. Pengujian Hipotesis Variabel Self Leadership
(X1) terhadap Variabel Kinerja Karyawan (Y)
H01 :X1 → Y
H11 :X1 → Y
Berdasarkan hasil output Tabel 7 T statistik untuk variabel self leadership
(X1) terhadap Kinerja karyawan (Y) sebesar 2,241 > T-tabel
(1,984). Data di atas menunjukkan bahwa variabel self leadership (X1) mempengaruhi t
variabel Kinerja karyawan (Y) karena memiliki t tabel yang lebih besar dari t
hitung. Original sample estimate yang dihasilkan sebesar 0,179.
Kesimpulannya pengujian kali ini keputusannya adalah terima H0.
Indikator X1 yang paling berpengaruh adalah indikator X12
(0,975) yaitu dimensi behaviour focused strategies dengan indikator Self Goal Setting dan yang paling rendah
adalah dimensi X11 (0,714) behaviour focused strategies dengan
indikator self cueing yaitu seperti menuliskan tanda � tanda yang
mengingatkan akan tujuan,
Pengujian Hipotesis Variabel Entrepreneurial Leadership (X2)
terhadap Variabel Kinerja Karyawan (Y)
H02 : X2 → Y
H12 :� X2→
Y
T tabel yang dihasilkan variabel Entrepreneurial Leadership (X2) adalah 4,459 > T-tabel hasil
perhitungan yang hanya sebesar 1,984. Artinya, untuk pengujian ini keputusannya
adalah terima H02 Entrepreneurial
Leadership (X2)� memiliki
original sample estimate sebesar 0,414 yang artinya hubungan variabel X2
mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel Y.
Berdasarkan kedua data di atas maka diperoleh kedua variabel
independent� Self Leadership (X1) dan Entrepreneurial Leadership (X2)�
berpengaruh terhadap variabel kinerja (Y). Nilai original sample estimate tertinggi pada Entrepreneurial Leadership (X2)
sebesar 0,414. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Entrepreneurial Leadership (X2)
memiliki pengaruh yang lebih besar dibanding variabel Self Leadership (X1)
Indikator X2 yang paling berpengaruh adalah indikator X22
yaitu dimensi visionary (0,848) dengan indikator mampu mengkomunikasikan
harapan dan yang paling rendah adalah X21 (0,577) dimensi able to
motivate indikator mampu memacu semangat.
Pengujian Hipotesis Variabel Self Leadership (X1) dan Entrepreneurial
Leadership (X2) terhadap Variabel Kinerja Karyawan (Y)
H03 : X1 dan
X2 → Y
H13 : X1 dan
X2 → Y
Penulis menggunakan SPSS untuk menjawab hipotesis 3 karena Smart PLS
tidak dapat melihat pengaruh secara simultan. Namun untuk mengolah hipotesis 3
ini, penulis memberi beberapa asumsi yaitu asumi data berdistribusi normal,
valid dan reliabel jika diolah menggunakan SPSS. Selain itu asumsi kedua adalah
hasil Hipotesis 1 dan Hipotesis 2 aktual melalui SPSS diasumsikan sama dengan
hasil menggunakan Smart PLS (Zaky et al., 2018). Hasil perhitungan F tabel = F (k ; n-k) = F (2;
98) = 3,09 Kesimpulan pengujian ini adalah terima H03 karena nilai F
hitung (16,080) > dari F. Self Leadership (X1) dan Entrepreneurial
Leadership (X2) secara simultan mempengaruhi Kinerja karyawan
(Y).
Tabel 7
Hasil Uji F
Model |
|
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
f |
sig |
1 |
Regression |
512, 609 |
2 |
256,305 |
16,08 |
0,000b |
Residual |
1546, 141 |
97 |
15,94 |
|
|
|
Total |
2058,750 |
99 |
100 |
|
|
Sumber
: data primer
Gambar 2
Model Penelitian
Sumber
: data primer
Tabel 8
Keterangan Kode
KODE |
ARTI |
X1.1 |
Self Cueing |
X1.2 |
Self Goal Setting |
X1.3 |
Self Observation |
X1.4 |
Self Punishment |
X1.5 |
Self Reward |
X1.6 |
Believe
and Assumtion |
X1.7 |
Mental Imagery |
X1.8 |
Self Talk |
X1.9 |
Enjoy to Activities |
X1.10 |
Enjoy
to Work |
X1.11 |
Find Own Favourite the
ways to Work |
X2.1 |
Mampu memacu semangat |
X2.2 |
Mampu menyampaikan harapan |
X2.3 |
Mampu membaca peluang |
X2.4 |
Aktif mencari ide |
X2.5 |
Bersedia menanggung kerugian |
X2.6 |
Memberi perhatian lebih terhadap perusahaan |
X2.7 |
Gigih mengatasi Hambatan |
Y1 |
Kecakapan |
Y2 |
Ketelitian |
Y3 |
Ketepatan Waktu |
Y4 |
Jumlah Output |
Y5 |
Efektivitas |
Y6 |
Efisiensi |
Y7 |
Tingkat Kemandirian Tanpa Pengawasan |
Y8 |
Tingkat Inisiatif
dalam Bekerja |
Y9 |
Tingkat Loyalitas Kepada Perusahaan |
Sumber:
data primer
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan
data dan analisis maka dapat disimpulkan bahwa da pengaruh yang signifikan
antara Self Leadership terhadap kinerja karyawan pada perusahaan startup di Kota Bandung dengan
dimensi� paling tinggi dan rendah ada di behaviour
focused strategies, dengan indikator dan yang paling tinggi adalah self
goal setting� (X12)
sebesar 0,975, dan indikator self cueing (X11)� sebagai indikator terendah dengan nilai
0,714. Ada juga pengaruh yang signifikan antara Entrepreneurial Leadership
terhadap kinerja karyawan pada perusahaan startup
di Kota Bandung dengan dimensi yang paling tinggi adalah (X22) visionary
sebesar 0,848 indikator mampu mengkomunikasikan harapan dan dimensi paling
rendah adalah able to motivate (X21)
sebesar 0,577 dengan indikator mampu memacu semangat. Ada pengaruh yang
signifikan antara Self Leadership dan Entrepreneurial
Leadership secara
simultan terhadap kinerja karyawan pada perusahaan startup di Kota Bandung. Secara garis besar dapat dikatakan, Self Leadership dan Entrepreneurial
Leadership
mempunyai pengaruh yang cukup terhadap kinerja karyawan pada perusahaan startup di Kota Bandung karena memiliki
nilai sigma hanya sebesar 0,255 untuk variabel Self Leadership dan 0,270 untuk
variabel Entrepreneurial Leadership.
BIBLIOGRAFI
Amir, Mohammad Faisal. (2015). Memahami
evaluasi kinerja karyawan. Jakarta: Mitra Wacana Media. Google
Scholar
Estiyanti, Ni Made, & Rusmadewi, Putu
Dian. (2018). Analisa Nilai Valuasi Perusahaan Startup Berdasarkan Faktor
Keuangan dan Non Keuangan (Studi Kasus Perusahaan Startup XYZ). Sekolah
Tinggi Ilmu (STIE) Ekonomi Triatma Mulya, 22(2), 142�154. Google
Scholar
Fransiska, Nike, & Hutomo, Karyana.
(2014). Analisis Pengaruh Entrepreneurial Leadership dan Motivasi Kerja
terhadap Kinerja Karyawan PT Tiga Putra Adhi Mandiri. Binus Business Review,
5(1), 137�144. Google
Scholar
Graham, Paul. (2012). Want to start a
startup. Recuperado De< Http://Www. Paulgraham. Com/Growth. Html. Google
Scholar
Kadarusman, Dadang. (2012). Natural
Intelligence Leadership. Raih Asa Sukses. Google
Scholar
Kurniullah, Ardhariksa Zukhruf, Simarmata,
Hengki Mangiring Parulian, Sari, Anggri Puspita, Sisca, Sisca, Mardia, Mardia,
Lie, Darwin, Anggusti, Martono, Purba, Bonaraja, Mastuti, Rini, & Dewi,
Idah Kusuma. (2021). Kewirausahaan dan Bisnis. Yayasan Kita Menulis. Google
Scholar
Kusna, Irrofatun, & Setijani, Erna.
(2018). Analisis pengaruh kinerja keuangan, growth opportunity dan ukuran
perusahaan terhadap struktur modal dan nilai perusahaan. Jurnal Manajemen
Dan Kewirausahaan, 6(1), 93�102. Google
Scholar
Marques-Quinteiro, Pedro, & Curral,
Lu�s Alberto. (2012). Goal orientation and work role performance: Predicting
adaptive and proactive work role performance through self-leadership
strategies. The Journal of Psychology, 146(6), 559�577. Google
Scholar
Nurcahyo, Rahmat, Akbar, Mohammad
Ilhamsyah, & Gabriel, Djoko Sihono. (2018). Characteristics of startup
company and its strategy: Analysis of Indonesia fashion startup companies. International
Journal of Engineering & Technology, 7(2.34), 44�47. Google
Scholar
Putra, Darma Aditya Made I., &
Sintaasih, Ketut Desak. (2018). Pengaruh Self Leadership Dan Komitmen
Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Di Hotel Four Points By Sheraton. E-Jurnal
Manajemen Unud, 7(8), 4237�4266. Google
Scholar
Safar, Ilham. (2018). Pengaruh
Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pada Kantor Direksi Pt Perkebunan Nusantara Xiv Makassar. Jurnal Bisnis
& Kewirausahaan, 7(3). Google
Scholar
Sarwono, Yonathan. (2010). Pengertian dasar
structural equation modeling (SEM). Ilmiah Manajemen Bisnis. Google
Scholar
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: CV. Alfabeta. Google
Scholar
Suwignyo, Probo. (2013). Entrepreneurial
Leadership pada Pengusaha Mikro dan Kecil di Jawa Timur. Agora, 1(3),
1433�1440. Google
Scholar
Zaky, M. A., Nuzar, I., Saputro, W. E.,
Prayusta, BDSB, Wijaya, S. B., & Riswan, M. (2018). Mapping dan database
startup Indonesia 2018. MIKTI Dan Teknopreneur Indonesia. Google
Scholar
Copyright holder: Yohana Wijaya, Maya
Malinda (2021) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |