������ ���������� ����������������� �Syntax Literate : Jurnal
Ilmiah Indonesia � ISSN : 2541-0849
�����
e-ISSN : 2548-1398
�����
Vol. 3, No 5 Mei 2018
PERAN PENINGKATAN
PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DI MEDIA SOSIAL TERHADAP KEMAMPUAN MAHASISWA DI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Mira
Erlinawati dan Indah Wahyu
Utami
STMIK Duta Bangsa Surakarta, Jawa Tengah
Email: [email protected]
dan [email protected]
Abstrak
Tujuan dalam penelitian ini yakni
mengetahui peran mahasiswa dalam meningkatkan penggunaan kalimat efektif yang
didasarkan pada kemampuan yang dimiliki mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Penelitian kualitatif ini merupakan penelitian studi kasus.
Universitas Muhammadiyah Surakarta alasan peneliti mengambil lokasi penelitian
tersebut untuk mendapatkan hasil peran mahasiswa di media sosial yang berkaitan
dengan kalimat efektif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,
wawancara dan kuesiner. Data yang diperoleh secara langsung dari lapangan
melalui wawancara dan kuesioner terhadap Mahasiswa UMS Mahasiswa yang
diwawancarai adalah mahasiswa yang melakukan aktifitas di media sosial dan
berdasarkan pertanyaan. Data sekunder berupa berbagai sumber buku lainnya yang
berkaitan dengan media sosial dan kalimat efektif dan juga media online baik
berupa jurnal, artikel, lainnya. Analisis data dam penelitian ini menggunakan
model interaktif yang meliputi (reduksi data, penyajian data dan simpulan).
Hasil penelitian meliputi: (a) mahasiswa mengetahui tentang kalimat efektif
yang dituturkan oleh pendidik, (b) kesadarn pada setiap mahasiswa menggunakan
bahasa yang tidak efektif, (c) penggunaan bahasa tidak efektif lebih mudah
diterima dibandingkan menggunakan bahasa yang resmi, (d) media sosial yang
sering digunakan yakni facebook dan whatshap, (e) mahasiswa sebenarnya sudah
dapat membedakan, tetapi karena terbiasa menggunakan bahasa yang tidak efektif
maka sulit untuk merubagnya, (f) selalu menggunakan kalimat efektif pada saat
perkuliahan ataupun bertanya kepada dosen baik secara langsnung atau media
sosial.
Kata Kunci : Kalimat
efektif, Media Sosial (Facebook dan Whatshap).
Pendahuluan
Pada
saat berkomunikasi menggunakan bahasa lisan maka harus dapat memperhatikan
penggunaan bahasa yang diucapkannya sehingga tidak menimbulkan makna ambigu.
Ketika berkomunikasi menggunakan bahasa lisan, maka juga harus memperhatikan
kebakuan yang kita ujarkan dan ketepatan. Selain itu juga harus dapat
memperhatikan struktur kalimat yang digunakannya. Sebagai pembicara yang baik,
kita tidak diperbolehkan menggunakan kalimat yang strukturnya tidak memenuhi
kaidah bahasa. Kita tidak diperkenankan berujar dengan prinsip �asal orang lain
tahu� tanpa menerapkan kaidah bahasa yang ada.
Keterampilan
ketika menggunakan bahasa untuk sarana komunikasi harus dibina sebaik mungkin.
Dalam hal inilah mahasasiswa dapat berbahasa secara efektif. Hal itu dapat
dicapai dengan cara menggunakan keefektifan kalimat, menyusun dan memilihnya.
Pada saat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa dapat berjalaan dengan lancar
apabila penutur dapat menguasai bahasa yang baik. Dan seseorang juga mengalami
kesulitan ketika mengungkapkan ide, gagasan dan pikiran yang secara lisan
ataupun tulis ketika tidak mengetahui kemampuan berbahasa secara baik dan
benar.
Media
sosial juga merupakan dimana sesorang dapat terhubung dan tergabung dengan
tujuan untuk berbagi informasi secara langsung dan tidak perlu harus bertemu
secara langsung ketika berkomunikasi dalam dunia maya. Di media sosial juga
selalu mengajak untuk ada hubungan timbal balik yang dapat berupa komentar
serta dapat berbagi informasi dalam waktu yang tidak terbatas dan tanpa ada
jarak ruang dan waktu.
Tujuan
dalam penelitian ini yakni mengetahui peran mahasiswa dalam meningkatkan
penggunaan kalimat efektif yang didasarkan pada kemampuan yang dimiliki
mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sehingga dengan adanya peran
mahasiswa maka sebagai pendidik atau perantara lebih mudah untuk memberikan
pengarahan baik di penggunaan media sosial ataupun di dunia maya.
Metode Penelitan
1. Jenis Penelitian
Jenis
penelitian kualitatif ini merupakan penelitian studi kasus. Penelitian studi
kasus yakni penelitian yang berusaha untuk menemukan pemahaman yang mendalam,
memperoleh suatu makan, dan menyelidiki proses atau kelompok dan situasi
(Emzir, 2016:20). �Ketika ingin memulai
suatu studi kasus maka peneliti harus dapat memecahkan atau mengidentifikasi
masalah yang akan diteliti dan dengaan menggunakan metode yang sesuai untuk
dapat digunakan dalam studi tersebut.
2. Lokasi Penelitian
Universitas
Muhammadiyah Surakarta alasan peneliti mengambil lokasi penelitian tersebut
untuk mendapatkan hasil peran mahasiswa di media sosial yang berkaitan dengan
kalimat efektif. Karena secara umum mahasiswa hanya sekadar menggunkan bahasa
yang mudah diterima atau gaul. Dengan objek penelitian mahasiswa UMS karena
melihat bahwa UMS tersebut merupakan salah satu Universitas yang mahasiswanya
banyak menggunakan teknologi Internet di zaman sekarang.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Peneliti
mengumpulkan data sebagai tujuan ilmiah, ia juga perlu memprhatikan fenomena
dan pengamatan terhadap orang lain. Kegiatan ini sebagai kejadian yang terfokus
terhadap kejadian, gejala sesuatu. Pngamatan terhadap hasil yang sudah
diterapkan oleh mahasiswa
b.
Wawancara
Dalam bentuknya
yang paling sederhana wawancara terdiri leebih dari satu orang atas sejumlah
pertanyaaan yang dipersiapkan oleh peneliti dan diajukan kepada seseorang
mengenai topic penelitian secara tatap muka dan peneliti merekam jawaban
sendiri.dalam kebanyakan studi yang berhubungan ilmu hunamiora, peneliti dapat
menemukan bahwa teknik wawancara pribadi merupakan instrument yang paling baik
untuk memperoleh informasi. Wawancara ini dilakukan terhadap mahasiswa PBI
Universitas Muhammadiya Surakarta pada saat berada di lingkungan kampus.
c.
Kuesioner
Kuesioner juga merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau
pernyataan tertutup atau terbuka dan diberikan kepada responden secara langsung
(Sugiyono, 2013:199). Penulis akan melakukan pembagian angket terhadap beberapa
mahasiswa UMS yang berkaitan dengan peran mahasiswa dalam penuisan kalimat
efektif di media sosial.
4.
Jenis Data dan Sumber Data
Data merupakan tindakan yang sesuai dengan
penelitian. Bahan keterangan tentang suatu objek penelitian yang daapat berupa
informasi dan fakta (Moleong, 2006:158).
Sumber data merupakan orang, benda, objek yang dapat
memberikan informasi, fakta, data, dan realitas yang terkait atau relevan
dengan apa yang dikaji atau diteliti.
a.
Data Primer
Data primer merupakan sumber utama
yang dapat memberikan informasi, fakta dan gambaran peristiwa yang diinginkan
dalam penelitian (Bungin, 2013:129). Dalam penelitian kualitatif data primer
yakni kata-kata dan tindakan orang yang diamati atau diwawancarai. Data yang
diperoleh secara langsung dari lapangan melalui wawancara dan kuesioner
terhadap Mahasiswa UMS Mahasiswa yang diwawancarai adalah mahasiswa yang
melakukan aktifitas di media sosial dan berdasarkan pertanyaan.
b.
Data Sekunder
Data sekunder merupakan segala
bentuk dokumen, baik dalam bentuk tertulis maupun foto. Meskipun disebut
sebagai sumber kedua (tambahan), dokumen tidak bisa diabaikan dalam suatu
penelitian, terutama dokumen tertulis seperti buku, majalah ilmiah, arsip,
dokumen pribadi dan dokumen resmi. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan
data sekunder berupa berbagai sumber buku lainnya yang berkaitan dengan media
sosial dan kalimat efektif dan juga media online baik berupa jurnal, artikel,
kamus, dan sebagainya.
c.
Analisis Data
Analisis data merupakan keseluruhan
upaya sistematis yang dilakukan oleh peneliti dalam memahami data dan menemukan
makna yang sistematis pula, rasional dan argumentative, yang mampu menjawab
setiap pertanyaan penelitian baik dan jelas. Analisis data dam penelitian ini
menggunakan model interaktif yang meliputi (reduksi data, penyajian data dan
simpulan).
Hasil
dan Pembahasan
Hasil
jawaban kuesioner yang diberikan pada responden (Mahasiswa PBI Universitas
Muhamaadiyah Surakarta) yang menjalankan mengenai peran mahasiswa terhadap
kemampuan penggunan kalimat efektif di media sosial sebagai berikut.
a.
Secara umum responden
mengetahui tentang kalimat efektif yang dituturkan oleh pendidik ketika
menyampaikan pembelajaran di dalam kelas. Sehingga secara tidak langsng
mahasiswa dapat mengaplikasikan hal terebut dalan berbagai hal.
b.
Ketika responden menggunakan
media sosial, mereka tidak pernah menggunakan bahasa yang baku dan resmi tetapi
menggunakan bahasa keseharian atau bahasa gaul. Dan mereka pun juga mngakui
bahwa kebiasaan menggunakan bahasa yang tidak efektif akan dirubahnya sesuai
dengan bahasa yang baku sehingga dapat membedakan antara bahasa baku dan tidak.
c.
Mahasiswa tersebut merasa
penggunaan kalimat ataupun bahasa yang tidak efektif justru lebih mudah
dipahami oleh pembaca dibandingkan menggunakan bahasa tidak efektif. Sehingga
dengan hal tersebut mereka selalu terbiasa menggunakan bahasa yang tidak resmi.
d.
Media sosial yang sering di
gunakan responden pada saat menggunakan bahasa gaul yakni whatshapp dan
facebook. karena secara umum semua orang sudah memiliki media sosial tersebut.
Sehingga ketika ingin berkomunikasi tanpa tatap muka dapat memahami penggunaan
kalimat yang berdasarkan tulisan yang mereka buat.� Jika di whatshapp harus mempunyai kontak
antara satu dengan lainnya. Tetapii jika di facebook hanya sekadar mencari
menggunakan nama sudah langsung bisa dilacak.
e.
Responden sebenarnya juga
sudah dapat membedakan penggunaan bahasa gaul dan keefektifan suatu kalimat.
Karena jika penggunaan bahasa yang sudah terbiasa mereka lalukan maka untuk
merubah menjadi lebih baik memerlukan waktu yang relative lama dan kesadaran
pribadi seseorang.
Peran mahasiswa untuk
meningkatkan penggunaan bahasa yang efektif meliputi: (a) sebagai mahasiswa
berpendikan harus dapat mnguasai bahasa efektif dan baku, (b) menggunakan bahsa
efektif secara berulang-ulang supaya terbiasa ketika pengucapan, (c)
membiasakan berbicara menggunakan kalimat efektif dengan semua dosen ketika di
kampus baik sedang mengajar ataupun tidak, (d) membiasakan ketika berkomunikasi
di dunia maya ataupunn nyata, (e) menerapkan bahasa yang efektif dalam
sehari-hari sehingga dapat terbiasa menggunakan bahasa tersebut, (f) membedakan
penerapan penggunaan bahasa resmi dan bahasa gaul, (g) menggunakan bahasa yang
baku pada acara atau kegiatan yang resmi, (h) selalu menggunakan bahasa yang
efektif ketika perkuliahan dan bertanya dengan dosen baik secara langsung
maupun dengan media sosial, (i) sebagai mahasiswa harus menjadi pelopor di
lingkungan kampus dan memberi contoh menjadi pelopor bahasa yang efektif supaya
menjadi kebiasaan di luar kampus, (j) dalam komunikasi antar mahasiswa
menerapkan penggunaan bahasa yang efektif agar mahasiswa terbiasa dan dapat
membudayakan menggunakan bahasa efektif tersebut, (k) mendengarkan dosen pada saat
menjelaskan materi supaya dapat lebih baik dalam menggunakan bahasa yang
efektif, (l) menggunakan tulisan yang menggunakan bahasa baku dan membuat
poster, (m) senantiasa menggunakan bahasa baku pada setiap keadaan dan
membiasakannya serta mencoba melatih penggunaan kalimat efektif saat menulis
tugas dan laporan ataupun lainnya, (n) dengan menerapkan penggunaan bahasa yang
efektif pada diri sendiri setiap hari, dan (0) membiasakan diri menggunakan
bahasa baku di keseharian baik kepada teman maupun seseorang yang lebih tua.�������������������������
����
Kesimpulan
Hasil pada penggunaan peran mahasiswa terhadap kemampuan penggunan kalimat
efektif di media sosial sebagai berikut: (a) mahasiswa mengetahui
tentang kalimat efektif yang dituturkan oleh pendidik ketika perkuliahan
berlangsung, (b) kesadarn pada setiap mahasiswa menggunakan bahasa yang tidak
efektif, (c) penggunaan bahasa tidak efektif lebih mudah diterim dibandingkan
menggunakan bahasa yang resmi, (d) media sosial yang sering digunakan yakni
facebook dan whatshap, (e) mahasiswa sebenarnya sudah dapat membedakan, tetapi
karena terbiasa menggunakan bahasa yang tidak efektif maka sulit untuk
merubagnya, (f) sebagai mahasiswa seharusnya bisa menjadi pelopor dengan
menggunakan kalimat efektif baik di dalam kampus ataupun di luar kampus.
BIBLIOGRAFI
Burhan Bungin. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta:Raja Grafindo.
Dwi Anggreni, Sesti. 2013. Kontribusi Pengetahuan
Kalimat Efektif Terhadap Kemampuan Menulis Surat Resmi Siswa Kelas VIII SMP N 1
Priangan. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1 No 2 Maret
2013, Seri D 241-312.
Emzir. 2016. Metodologi
Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: PT Raja Grafika Persada.
Ibrahim. 2015. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta.
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:Remaja Percada Karya.
Ramadhanti, Dina. 2015. Penggunaan Kalimat Efektif
Dalam Karya Ilmiah Siswa:Aplikasi Smantik Studi Kasus SIswa Kelas XI SMK N 2
Lembah Gumanti. Jurnal Gramatika VI.i2 (167-173) ISSN 2442.8485 E ISSN
2460.6319.
Styani,
Novia, Ika dkk. Penggunaan Media Sosial Sebagai Sarana Komunikasi Bagi
Komunitas (Studi Deskriptif Kualitatif Penggunaan Media Sosial Twitter,
Facebook, dan Blog Sebagai Sarana Komunikasi Bagi Komunitas�� Akademi Berbagi Surakarta): Program
Studi Imu Komunikasi Fakultas� Ilmu
Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta,
(Online),(http://sabdulkaharkimia.files.wordpress.com201312jurnal-novia-
ika.pdf, diakses pada 28 Oktober 2016).
Sugiyono. 2013. Metode
Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung:Alfabeta.
���������