��� Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849

��� e-ISSN : 2548-1398

��� Vol. 1, No. 3 November 2016

 

 


PENGARUH PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU

 

Kamaludin

Akademi Maritim Cirebon

email: [email protected]

 

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1) Mengetahui efektivitas peran kepemimpinanan kepala SMP Negeri di kecamatan Losari Kabupaten Brebes, 2) Mengetahui kondusifitasiklim sekolah SMP Negeri di kecamatan Losari Kabupaten Brebes, 3) Mengetahui tingkat kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Losari Kabupaten Brebes, 4) Mengetahui seberapa besar pengaruh positive efektivitas peran Kepemimpinanan Kepala Sekolah terhadap tingkat kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Losari Kabupaten Brebes, 5) Mengetahui seberapa besar pengaruh positive kondusifitas Iklim sekolah terhadap tingkat kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Losari Kabupaten Brebes, 6) Mengetahui seberapa pengaruh positive dari efektivitas peran kepemimpinan kepala sekolah dan kondusifitas iklim sekolah terhadap tingkat kinerja guru SMP Negeri di kecamatan Losari kabupaten Brebes. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMP N di kecamatan losari berjumlah 61 orang guru tetap (PNS ). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dengan skala pengukuran model skala likert. Tekhnik analisis data menggunakan analisis regresi dengan bantuan program komputerisasi SPSS for windows 16.0. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran kepemimpinan kepala Sekolah Menegah Pertama Negeri di kecamatan Losari kabupaten Brebes sebagian besar berada dalam kategori sangat efektive, iklim Sekolah Menegah Pertama Negeri di kecamatan Losari kabupaten Brebes sebagian besar berada dalam kategori sangat kondusif, kinerja guru Sekolah Menegah Pertama Negeri di kecamatan Losari kabupaten Brebes sebagian besar berada dalam kategori tinggi, terdapat pengaruh positive efektivitas peran kepemimpinan kepala sekolahdan kondusifitas iklim sekolah secara simultan terhadap kineja guru SMP Negeri di kecamatan Losari kabupaten Brebes.

 

Kata-kata kunci : Kepemimpinan Kepala Sekolah, Iklim Sekolah, dan Kinerja Guru

 

 

 

 

Pendahuluan��

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah rendahnya kinerja guru SMP N di kecamatan Losari. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti melalui wawancara dengan beberapa narasumber diketahui bahwa pelaksanaan kinerja guru di SMP N di kecamatan Losari masih rendah. Hal ini dapat terlihat dari prestasi siswa SMP Negeri di Kecamatan Losari Kabupaten Brebes berdasarkan nilai kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) di semester 1 tahun pelajaran 2013 / 2014 pada mata pelajaran yang masuk dalam ujian nasional dan hasilnya menunjukan sebagian besar siswa tidak memenuhi KKM pada mata pelajaran yang masuk dalam ujian nasional. Hal ini diperkuat pula dari hasil try out ujian nasional tahun 2014 yang diadakan oleh dinas pendidikan kabupaten Brebes pada tanggal 3 Maret 2014 sampai dengan 6 Maret 2014, dari882 siswa kelas IX yang mengikuti try out ujian nasional, 126 siswa atau 14,29 % mampu lulus try out UN serta sisanya yaitu 756 siswa tidak mampu lulus try out UN. Oleh sebab itu diadakan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh positif efektifitas peran kepemimpinan kepala sekolah dan kondusifitas iklim sekolah terhadap tingkat kinerja guru SMP Negeri di kecamatan Losari kabupaten Brebes. Dengan harapan setelah adanya penelitian ini dapat meningkatkan kinerja guru yang akhirnya akan berdampak pada peningkatkan prestasi dan hasil belajar siswa.

 

Metode Penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah jenis penelitian Asosoatif dengan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah metode survey. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMP N di kecamatan losari berjumlah 61 orang guru tetap ( PNS ), sedangkan sampel di ambil dalam penelitian ini adalah 100% dari populasi yaitu guru tetap (PNS) di SMP Negeri di kecamatan Losari yang berjumlah 61 orang.

Beberapa langkah yang harus ditempuh dalam pelaksanakan sebuah penelitian, langkah-langkah tersebut mencakup kegiatan-kegiatan berikut:

1.      Menentukan alat pengumpulan data, yaitu dengan menggunakan kuesioner (angket) dalam pengumpulan data

2.      Penyusunan alat pengumpulan data yaitu sebagai berikut:

a.       Menentukan variabel-variabel yang diteliti, yaitu peran kepemimpinan kepala sekolah sebagai variabel X1, iklim sekolah sebagai variabel X2, dan kinerja guru sebagai variabel Y.

b.      Menyusun kisi-kisi angket atau daftar pertanyaan/pernyataaan yang akan dikembangkan menjadi angket.

c.       Merumuskan item pertanyaan/pernyataan dan alternative jawabanya karena angket yang akan dikembangkan bersifat tertutup.

d.      Menetapkan kriteria skor untuk setiap item. Dalam hal ini penyusunan kusioner menggunakan jenis pengukuran berskala dengan menggunakan skala likert.

Setelah penetapan dan penyusunan alat pengumpulan data selesai, maka dilakukan uji coba angket. Kegiatan ini penting dilakukan oleh peneliti untuk menilai angket yang telah disusunya. Angket di ujicobakan kepada responden yang sama atau yang memiliki karakteristik yang sama dengan responden yang sebenarnya. Uji coba ini dilakukan kepada 20 responden. Setelah uji coba dilaksanakan, selanjutnya dilakukan analisis statistik dengan tujuan untuk menguji validitas dan reliabilitasnya, sehingga hasil penelitian yang dilakukan betul-betul dapat dipertanggung jawabkan.

Kegiatan yang cukup penting dalam keseluruhan proses penelitian adalah pengolahan data. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui makna data yang berhasil dikumpulkan. Dengan demikian hasil penelitian pun akan segera diketahui. Jenis data dalam penelitian ini setelah data dari angket terkumpul, maka di analisis dengan dua cara yaitu analisis statistik deskriptif dan statistik verikatif. Analisis statistik verikatif menggunakan tekhnik analisis regresi.

Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan analisis yang terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas menggunakan SPSS 16.0 For windows, metode analisis data yang di gunakan adalah analisis regresi. Untuk keperluan pengujian ketiga hipotesis penelitian digunakan tekhnik sebagai berikut : a)Perhitungan korelasi parsial, b)Perhitungankorelasi ganda. Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah :

1.      Ho : Py1x2 = 0, tidak terdapat pegaruh positive antara efektivitas peran kepemimpinan kepala sekolah dan kondusifitas iklim sekolah secara simultan terhadap tingkat kinerja guru.

Ha : Py1x2 > 0, terdapat pegaruh positive antara efektivitas peran kepemimpinan kepala sekolah dan kondusifitas iklim sekolah secara simultan terhadap tingkat kinerja guru.

2.      H0 : Py1����� = 0 , tidak terdapat pengaruh positive antara efektivitas peran kepemimpinan kepala sekolah terhadap tingkat kinerja guru.

Ha : Py1> 0 , terdapat pengaruh positive antara efektivitas peran kepemimpinan��� kepala sekolah terhadap tingkat kinerja guru.

3.      H0 : Py2����� = 0 ,���� Tidak terdapat pengaruh positive antara kondusifitas iklim sekolah terhadap tingkat kinerja guru.

Ha : Py2>0, terdapat pengaruh positive antara kondusifitas iklim sekolah terhadap tingkat kinerja guru.

Langkah selanjutnya yaitu pengujian instrument, hal ini dilakukan agar angket / kuesioner mampu menghasilkan data yang valid (akurat) dan reliabel (konstan). Pengujian dilakukan dengan cara mengadakan uji coba penyebaran angket kepada 20 responden. Penghitungan validitas dan reliabilitas dalam pengujian ini dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 16.0 For Windows.

Hasil dari uji validitas product moment untuk peran kepemimpinan kepala sekolah, dari 20 butir pernyataan terdapat 20 pernyataan berkorelasi signifikan terhadap skor total dan dinyatakan valid, karena rhitung > r tabel(0,444), dan hasil dari uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach seperti terdapat dalam lampiran, diperoleh rhitung = 0,941. Hasil ini menunjukan bahwa nilai rhitung > rtabel (0,444 ) pada taraf signifikansi 95 % (a =0,05 ), berarti nilai reliabilitas yang diperoleh tergolong dalam kategori tingi.

Hasil dari uji validitas product moment untuk iklim sekolah, dari 20 butir pernyataan terdapat 20 pernyataan berkorelasi signifikan terhadap skor total dan dinyatakan valid, karena rhitung > r tabel(0,444), dan hasil dari uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach seperti terdapat dalam lampiran, diperoleh rhitung = 0,947. Hasil ini menunjukan bahwa nilai rhitung > rtabel (0,444 ) pada taraf signifikansi 95% (a =0,05 ), berarti nilai reliabilitas yang diperoleh tergolong dalam kategori tingi.

Hasil dari uji validitas product moment untuk kinerja guru, dari 20 butir pernyataan terdapat 2 (dua) butir pernyataan yang tidak valid (drop). Dari 18 pernyataan berkorelasi signifikan terhadap skor total dan dinyatakan valid, karena rhitung > r tabel(0,444), dan hasil dari uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach seperti terdapat dalam lampiran, diperoleh rhitung = 0,920. Hasil ini menunjukan bahwa nilai rhitung > rtabel (0,444 ) pada taraf signifikansi 95 % (a =0,05 ), berarti nilai reliabilitas yang diperoleh tergolong dalam kategori tingi.

PEMBAHASAN������������������������������������������������������������������������������������������

Berdasarkan perolehan data empirik dan hasil pengujian hipotesis secara statistik menunjukan bahwa secara umum terdapat pengaruh yang positif antara peran kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja guru SMP Negeri di kecamatan Losari Kabupaten Brebes.

1.      Deskripsi peran kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah, dan kinerja guru pada SMP Negeri di Kecamatan Losari Kabupaten Brebes.

a.       Peran kepemimpinan kepala sekolah

Dari 61 orang guru yang di jadikan populasi sekaligus sampel dalam penelitian ini, yang memberikan jawaban dan persepsi berkaitan dengan peran kepemimpinan kepala sekolah pada SMP Negeri di Kecamatan Losari Kabupaten Brebes, diperoleh gambaran bahwa sebanyak 7 responden atau 11,475 % mempersepsi peran kepemimpinan kepala sekolah dalam kategori kurang efektive, sebanyak 24 Responden atau 39,344 % mempersepsi peran kepemimpinan kepala sekolah dalam kategori efektive, dan sebanyak 30 Responden atau 49,180 % mempersepsi peran kepemimpinan kepala sekolah dalam kategori sangat efektive. Dengan menggunakan SPSS versi 16.0 For windows, data yang diperoleh dari responden menunjukan bahwa peran kepemimpinan kepala sekolah berada dalam rentang 64 sampai dengan 100. Dalam rentang tersebut diperoleh harga rata-rata skor ( mean ) sebesar 87,18 dengan nilai tengah ( median ) sebesar 88,00, rentang skor ( range ) adalah 36, varians sample sebesar 85,85, standar deviasi 9,266, dan jumlah komulatif sebesar 5318.

b.      Iklim sekolah

Dari 61 orang guru yang dijadikan populasi sekaligus sampel dalam penelitian ini, yang memberikan jawaban dan persepsi berkaitan dengan iklim sekolah pada SMP Negeri di Kecamatan Losari Kabupaten Brebes, diperoleh gambaran bahwa sebanyak 7 responden atau 11,475% mempersepsi iklim sekolah dalam kategori kurang kondusif, sebanyak 25 Responden atau 40,984% mempersepsi iklim sekolah dalam kategori kondusif, dan sebanyak 29 Responden atau 47,541 % mempersepsi iklim sekolah dalam kategori sangat kondusif. Dengan menggunakan SPSS versi 16.0 For windows, data yang dipeoleh dari responden menunjukan bahwa iklim sekolah berada dalam rentang 67 sampai dengan 100. Dalam rentang tersebut diperoleh harga rata-rata skor ( mean ) sebesar 87,31 dengan nilai tengah (median) sebesar 88,00, rentang skor (range) adalah 33, varians sample sebesar 68,885, standar deviasi 8,300, dan jumlah komulatif sebesar 5326

c.       Kinerja guru

Dari 61 orang guru yang dijadikan populasi sekaligus sampel dalam penelitian ini, yang memberikan jawaban dan persepsi berkaitan dengan kinerja guru pada SMP Negeri di Kecamatan Losari Kabupaten Brebes, diperoleh gambaran bahwa sebanyak 9 responden atau 14,754 % mempersepsi kinerja guru dalam kategori rendah, sebanyak 21 Responden atau 34,426 % mempersepsi kinerja guru dalam kategori sedang, dan sebanyak 31 Responden atau 50,820 % mempersepsi kinerja guru dalam kategori tinggi. Dengan menggunakan SPSS versi 16.0 For windows, data yang dipeoleh dari responden menunjukan bahwa kinerja guru berada dalam rentang 59 sampai dengan 90. Dalam rentang tersebut diperoleh harga rata-rata skor (mean) sebesar 79,61 dengan nilai tengah ( median ) sebesar 81,00, rentang skor (range) adalah 31, varians sample sebesar 58,243, standar deviasi 7,632, dan jumlah komulatif sebesar 4856.

2.      Pengaruh peran kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah secara simultan terhadap kinerja guru.

Pegaruh positive antara efektivitas peran kepemimpinan kepala sekolah dan kondusifitas iklim sekolah secara simultan terhadap tingkat kinerja guru yaitu sebesar 0,602. Sedangkan sisanya sebesar 0,398 dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model penelitian ini. Kinerja adalah ungkapan kemampuan yang berkaitan dengan sifat, perilaku, dan hasil dari sebuah pekerjaan (Schuler dan Jackson, 1999). Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk peningkatan kinerja guru di antaranya dengan memperhatikan beberapa hal seperti yang di ungkapkan oleh Schuler dan Jackson, yaitu :

a.       Kriteria berdasarkan sifat, yaitu memusatkan diri pada karakterisitik pribadi seorang karyawan, loyalitas, keandalan, kemampuan berkomunikasi dan keterampilan memimpin.

b.      Kriteria berdasarkan perilaku, yaitu terfokus pada bagaimana pekerjaan dilaksanakan.

c.       Kriteria berdasarkan hasil, yaitu terfokus pada apa yang telah dicapai atau dihasilkan ketimbang bagaimana sesuatu dicapai atau dihasilkan.

Sementara itu Gibson et al memberikan gambaran lebih komprehensif tentang faktor-faktor yang berpengaruh tehadap performance/kinerja, yaitu: (Suharsaputra, 2013)

a.       Variabel individu, meliputi kemampuan, keterampilan, mental fisik, latar belakang keluarga, tingkat sosial, pengalaman, demografi (umur, asal-usul, jenis kelamin).

b.      Variabel organisasi, meliputi sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur desain pekerjaan.

c.       Variabel psikologis, meliputi persepsi, sikap, kepribadian, belajar, dan motivasi.

Faktor di atas belum cukup untuk membuat kinerja guru menjadi baik tanpa di barengi oleh motivasi untuk berprestasi dari guru. Hal ini seperti pendapat Davis yang mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah: (Suharsaputra, 2013)

a.       Faktor motivasi, motivasi terbentuk dari sikap seorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja.

b.      Faktor kemampuan, kemampuan pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowldge and skill).

Teori-teori tersebut di atas terbukti memperkuat hasil analisis data bahwa terdapat terdapat pegaruh positive antara efektivitas peran kepemimpinan kepala sekolah dan kondusifitas iklim sekolah secara simultan terhadap tingkat kinerja guru.

Temuan penelitian mengenai kinerja guru menunjukan bahwa terdapat pegaruh positive antara efektivitas peran kepemimpinan kepala sekolah dan kondusifitas iklim sekolah secara simultan terhadap tingkat kinerja guru, artinya tinggi rendahnya kinerja guru diantaranya dipengaruhi oleh efektivitas peran kepemimpinan kepala sekolah dan kondusifitas iklim sekolah.

 

3.      Pengaruh peran kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru.

Pengujian signifikansi melalui analisis regresi, maka dapat diketahui bahwa pada kolom sig (signifikan) peran kepemimpinan kepala sekolah dapat nilai sig. 0,021. Nilai sig tesebut lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,05 > 0,021, maka Ho di tolak dan Ha diterima, artinya adalah koefisien analisis regresi adalah signifikan. Jadi efektivitas peran kepemimpinan kepala sekolah terbukti berpengaruh positive terhadap kinerja guru dan pengaruhnya sebesar 0,252.

Hasil penelitian ini didukung oleh teori yang dikemukakan oleh Mulyasa (2003) mengenai fungsi-fungsi kepala sekolah sebagai berikut : 1) Kepala sekolah sebagai educator (pendidik). 2) Kepala sekolah sebagai manajer. 3)Kepala sekolah sebagai administrator. 4) Kepala sekolah sebagai supervisor. 5) Kepala sekolah sebagai leader. 6) Kepala sekolah sebagai inovator. 7) Kepala sekolah sebagai motivator

Kepemimpinan adalah kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakan, mengarahkan, dan kalau perlu memaksa orang atau kelompok agar menerima pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan (Rosmiati dan Achmad, 2009).

Teori di atas semakin menegaskan bahwa peran kepemimpinan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kinerja guru, hal ini karena seorang pemimpin merupakan seseorang yang memiliki kemampuan dalam mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakan, dan mengarahkan para guru.

Dengan demikian peran kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru ternyata berpengaruh positif, artinya tinggi rendahnya kinerja guru di pengaruhi oleh efektivitas peran kepemimpinan kepala sekolah.

4.        Pengaruh iklim sekolah terhadap kinerja guru

Pengujian signifikansi melalui persamaan regresi, maka dapat diketahui bahwa iklim sekolah dapat nilai sig. 0,000. Nilai sig tesebut lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,05 > 0,000, maka Ho di tolak dan Ha diterima, artinya adalah koefisien analisis regresi adalah signifikan. Jadi kondusifitas iklim sekolah terbukti berpengaruh positive terhadap kinerja guru dan pengaruhnya sebesar 0,594.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa iklim sekolah berperan cukup baik dalam membentuk kinerja guru. Hal ini pula menguatkan pendapat Walton mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi karyawan dalam menciptakan iklim kerja yang bermutu adalah: (Kossen, 1986), diantaranya sebagai berikut: 1) Kompensasi yang memadai dan wajar; 2) Kondisi kerja yang aman dan sehat; 3) Kesempatan untuk menggunakan dan mengembangkan kemampuan manusia; 4) Kesempatan untuk pertumbuhan berlanjut; 5) Rasa ikut memiliki; 6) Hak dan karyawan; 7) Ruang kehidupan kerja; 8) Relefansi sosial dan kehidupan kerja.

Gibson et al memberikan gambaran lebih komprehensif tentang faktor-faktor yang berpengaruh tehadap performance/kinerja (Suharsaputra, 2013): 1) Variabel individu, meliputi kemampuan, keterampilan, mental fisik, latar belakang keluarga, tingkat sosial, pengalaman, dmografi (umur, asal-usul, jenis kelamin); 2) Variabel organisasi, meliputi sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur desain pekerjaan; 3) Variabel psikologis, meliputi persepsi, sikap, kepribadian, belajar, dan motivasi.

Menurut maggioli, Iklim sekolah adalah sebuah keadaan di dalam sekolah yang memiliki karakteristik berupa fokus terhadap tujuan, kecakupan komunikasi, persamaan kekuatan yang optimal, pemanfaatan sumber daya, keterpaduan, moril, dan keinovatifan (suharsaputra,2013). Dengan kata lain, hasil penelitian mengungkapkan bahwa iklim sekolah dengan karakteristik yang mampu menunjang kodusifitas akan dapat meningkatkan kinerja guru, hal ini menjadikan kuliatas pendidikan akan meningkat karena peran guru sebagai garda depan dalam pendidikan dapat bekerja dengan kinerja yang tinggi.

Berdasarkan uraian dan analisis di atas dapat dikemukakan bahwa semakinkondusifnya iklim sekolah maka akan di peroleh kinerja guru yang semakin baik.

 

Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1.      Peran kepemimpinan kepala Sekolah Menegah Pertama Negeri di kecamatan Losari kabupaten Brebes sebagian besar berada dalam kategori sangat efektif.

2.      Iklim Sekolah Menegah Pertama Negeri di kecamatan Losari kabupaten Brebes sebagian besar berada dalam kategori sangat kondusif.

3.      Kinerja guru Sekolah Menegah Pertama Negeri di kecamatan Losari kabupaten Brebes sebagian besar berada dalam kategori tinggi.

4.      Terdapat pengaruh positif efektifitas peran kepemimpinan kepala sekolahdan kondusifitas iklim sekolah secara simultan terhadap kineja guru SMP Negeri di kecamatan Losari kabupaten Brebes. Artinya jika peran kepemimpinan kepala sekolah dilaksanakan dengan lebih efektif dan iklim sekolah semakin kondusif maka terjadi peningkatan pada kinerja guru.

5.      Terdapat pengaruh positif efektifitas peran kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru SMP Negeri di kecamatan Losari kabupaten Brebes. Temuan ini menunjukan bahwa jika peran kepemimpinan kepala sekolah dilaksanakan dengan lebih efektif, maka terjadi peningkatan pada kinerja guru. Demikian pula, makin kurang efektifnya peran kepimimpinan kepala sekolah, maka makin menurun kinerja guru SMP Negeri di kecamatan Losari kabupaten Brebes.

6.      Terdapatpengaruh positif antara kondusifitas iklim sekolah terhadap kinerja guru SMP Negeri di kecamatan Losari kabupaten Brebes. Temuan ini menunjukan bahwa jika iklim sekolah semakin kondusif, maka meningkat pula kinerja guru. Sebaliknya jika iklim sekolah semakin tidak kondusif maka akan turun pula kinerja guru SMP Negeri di kecamatan Losari kabupaten Brebes.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

 

Amirullah. 2002. Perilaku Konsumen. Yogyakarta : Graha ilmu.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

�������� . 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Asmani, Jamal Ma�mur. 2010. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif dan Inovatif.��� Yogyakarta: Diva Press.

Burhanudin. 1990. Analisis Administrasi Manajemen Dan Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Danim, Sudarwan. 2010. Otonomi Manajemen Sekolah. Bandung : CV Alfabeta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Fattah, Nanang. 1996. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung : PT. RemajaRosdakarya.

Furchan, Arief. 2007. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

George, Jenifer M, Jones, Gareth R. 2002. Understanding and managing organizational behavior, Third edition, New Jersey : Pretice Hall.

Gunbayi, Ilhan. 2007. School climate and Teacher�s perceptions on cilmate factors : Research into nine urban high school. The turkish online journal of educational technology (TOJET). 6(3). 1-10. [ online ]. Tersedia :http://www.eric.ed.gov/ERICDocs/data/ericdocs2sqi/content_storage_01/0000019b/80/3d/04/58.pdf.Rastodio, Rastodio pada October 2nd,2009.

Hadiyanto. 2004. Mencari Sosok Desentralisasi Manajemen Pendidikan Modern. Jakarta : Rineka Cipta.

Handoko, Hani T. 1987. Manajemen. Yogyakarta: BPFE

������������������������� , 1995, Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.

Indrafachrudi, Soekarto. 2006. Bagaimana Memimpin Sekolah Yang Efektive. Bogor : Ghalia Indonesia.

Kartono, Kartini, 1992, Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kossen, Stan. 1986. Aspek Manusiawi Dalam Organisasi. Jakarta : Erlangga.

Kustono, Djoko. (2007). Urgensi Sertifikasi Guru, Makalah Seminar Nasional Dalam Rangka Dies UNY ke-43 tanggal 5 Mei 2007 di Yogyakarta.[Online].Tersedia:http://www.puslitjaknov.depdiknas.go.id/data/file/2008/makalah_peserta/45_Ngadirin_PENGEMBANGAN%20MODEL%20AUDIT%20KINERJA%20GURU%20.pdf. [ 9 Maret 2014 ].

Marwansyah dan Mukaram. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Pusat Penerbit Administrasi Niaga.

Mulyasa. 2003. Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa,H E. 2012. Manajemen Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Pidarta, Made. 1995. Peranan Kepala Sekolah pada Pendidikan Dasar. Jakarta : PT. Gramedia Indonesia.

Prawirosentono. 1999. Kebijakan ���Kinerja Karyawan. Yogyakarta : BPFE.

Purwanto. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Purwanto, M Ngalim. 2007. Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Rivai, Veithzal. 2004. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta : PT Raja Gravindo Persada.

Sastrodiningrat. 1998. Kapita Selekta Manajemen dan Kepemimpinan. Jakarta : IHC.

Sastrohadiwiryo, B. Siswanto. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia (Pendekatan Administratif Dan Operasional). Jakarta : Bumi Akasara.

Schuler, Randall S dan Jackson, Susan E. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia : menghadapi abad ke-21. Jakarta : Erlangga.

Soemanto, Wasty. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Soetjipto, Kosasi Raflis. 2009. Profesi Keguruan. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Statistik Depdiknas.[Online]. Tersedia: http://www.depdiknas.go.id/statistik/0607 /smp_0607/tbl_14i.pdf. [ 9 Maret 2014].

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta.

��������������� . 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV Alfabeta.

Suharsaputra, Uhar. 2013. Administrasi Pendidikan. Bandung : PT. Refika Aditama.

Suliyono, joko. 2010. 6 Hari Jago SPSS 17. Yogyakarta : Cakrawala.

Surya, Mohamad. 2004. Psikologi Pembelajaran Dan Pengajaran. Bandung : Pustaka Bani Quraisy.

Suryosubroto, B. 2004. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Syah, Muhibbin. 2013. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Tim Dosen Administrasi Pendidikan U P I. 2009. Manajemen pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Wahjosumidjo. 2001. Kepala Sekolah : Tinjuan Teoritis dan Permasalahannya. Jakarta : Rajawali Press.

White, Roger Crombie. 2005. Pembaruan Kurikulum. Jakarta : PT Grasindo.

White, R E. 2009. Tips Mudah Menjadi Pemimpin Hebat. Yogyakarta: Garailmu.

Yuniarsih, Tjutju dan Suwatno. 2011. Manajemen sumber daya manusia. Bandung : Alfabeta.