������ ����������
����������������� �Syntax Literate : Jurnal
Ilmiah Indonesia � ISSN : 2541-0849
�����
e-ISSN : 2548-1398
�����
Vol. 3, No 5 Mei 2018
PENGARUH
HUTANG LANCAR� DAN MODAL KERJA TERHADAP
LABA
Samsul Anwar
Fakultas Ekonomi Universitas Wiralodra
Indramayu
Email:
: [email protected]
Abstrak
Setiap perusahaan diharuskan
mempunyai modal yang memadai dalam pemenuhan kebutuhnnya. Perusahaan yang sehat
akan memiliki dana cadangan dalam operasionalnya. Karena perusahaan memiliki
kebutuhan yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Kebutuhan tersebut
berupa operasional pegawai, pajak, kredit atau hutang dan lain sebagainya yang
perlu dibayar. Namun dalam
pengelolaan hutang atau kredit perusahaan, dibutuhkan kecermatan sehingga dapat
meminimalisir dana kredit tersebut. Karena pada dasarnya penggunaan
hutang akan memiliki implikasi pada pembiayaan dan waktu. Modal kerja adalah bagian dari masalah urgen yang sangat berpengaruh
bagi perusahaannya, karena pada
dasarnya perusahaan dalam ketika
mengelola modal adalah bagian dari aktiva. Dimana modal
dikeluarkan untuk menarik keuntungan atau laba dari perusahaan. Laba adalah ukuran dari perusahaan
dalam menilai kegiatan usaha dagangnya. Jika
perusahaan mengeluarkan biaya besar dan tanpa
diimbangi dengan penjualan yang besar pula, maka kemungkinan perusahaan itu
akan mengalami kerugian, namun jika biaya usaha diimbangi dengan penjualan yang
besar pula, memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan atau laba.
Kata
Kunci: Hutang Lancar, Modal Kerja dan Laba.
Pendahuluan
Berkembangnya dunia ekonomi, maka akan
berimplikasi pada munculnya persaingan antar perusahaan terlebih perusahaan
tersebut memiliki produk atau jenis kegaitan yang relatif sama, maka akan semakin
berat. Bagi seorang manajemen, hal
tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi seorang manager dalam perusahaan.
Karena itu manajemen seharusnya mampu mengorganisir dan mengelola perusahaan
secara efektif. Salah satunya adalah bagi manajemen keuangan merupakan bagian fungsi penting
dalam mengatur keuangan perusahaan karena setiap kegiatan perusahaan
membutuhkan dana, apabila penggunaan dana tidak diatur maka kemungkinan besar
dalam operasionalnya perusahaan akan megalami kesulitan dalam penggunaan
anggaran.
Manajemen
keuangan tidak bisa lepas dari hasil laporan keuangan, laporan keuangan yang
benar akan memudahkan pemimpin perusahaan dalam mengambil kebijakan. Dengan
berkembangnya suatu usaha maka perusahaan tidak terlepas dari yang namanya
hutang, seperti pada perusahaan UD. Fajrin Jaya. Perusahaan UD. Fajrin Jaya
merupakan perusahaan yang bergerak dibidang usaha dagang ayam atau RPA (Rumah
Potong Ayam). Dengan adanya hutang maka perusahaan akan lebih banyak
mengeluarkan biaya untuk menjalankan usaha. Untuk lebih mudah menjalankan
usahanya, perusahaan UD. Fajrin Jaya menggunakan hutang lancar karena
pembayarannya dilakukan dengan jangka waktu yang pendek yaitu satu tahun.
Selain itu, hutang lancar juga mempunyai tujuan perencanaan keuangan jangka
pendek yaitu untuk menjaga likuiditas perusahaan.
Kontribusi
hutang lancar terhadap aktiva lancar bertujuan agar perusahaan tidak
mendapatkan masalah dalam kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan UD.
Fajrin Jaya ini mengharapkan agar usaha yang dijalaninya tetap bertahan hidup
dan berkembang, untuk itu perusahaan ini juga memperhatikan modal kerja agar
bisa membayar kewajibannya secara tepat.
Modal kerja
sangatlah penting pada perusahaan UD. Fajrin Jaya ini, karena selalu dibutuhkan
dalam menjalankan usahanya. Oleh karena itu perusahaan perlu
mengelola modal usahanya untuk upah pegawai, pajak, dan lain sebagainya. Namun dalam masalah kredit dan
utang piutang perusahaan, dibutuhkan kecermatan dalam mengambil keputusan
karena hal tersebut memiliki dampak resiko yang cukup berpengaruh bagi
perusahaan baik dalam masalah resiko biaya dan waktu. Dengan demikian hal tersebut menjadi
perhatian dalam kebijakan dalam
menggunakan hutang, perusahaan
UD.
Fajrin Jaya memperhatikan
antara perimbangan modal sendiri dan modal luar yang akan digunakan.
Pengelolaan dana yang ditanam untuk penambahan modal perusahaan diharapkan
mampu menghasilkan laba. Upaya tersebut dilakukan agar perusahaan dapat
menjalankan kegiatan usaha dan mampu bertahan. Penggunaan hutang lancar pada
UD. Fajrin Jaya harus dapat digunakan seefisien mungkin untuk operasi
perusahaan yang bekerja
di dalamnya. Di dalam perusahaan UD. Fajrin Jaya modal kerja
adalah bagian dari hal yang urgen dan yang sangat berpengaruh bagi perusahaannya. Perusahaan UD. Fajrin Jaya ini dituntut untuk
meningkatkan efisiensi
kinerjanya sehingga dicapai tujuan yang diinginkan perusahaan yaitu mencapai laba secara optimal. Perusahaan harus
memiliki sumber dan yang berimbang karena tentu dengan
hal tersebut akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Selain itu modal dana
tersebut juga menjadi cadangan untuk perusahaan dalam menghadapi krisis dan
persoalan finansial lain yang dapat mengancam perusahaan.
Namun, jika
perusahaan memiliki modal kerja yang berlebihan, maka akan menimbulkan
penggunaan dana yang tidak efektif sebaliknya pula dengan adanya kekurangan
dalam modal kerja adalah sebab utama kegagalan suatu perusahaan. Laba adalah ukuran perusahaan UD. Fajrin Jaya dalam menilai kegiatan
usaha dagangnya. Jika perusahaan UD. Fajrin Jaya mengeluarkan biaya yang besar
dan tanpa diimbangi dengan penjualan yang besar pula, maka kemungkinan
perusahaan itu akan mengalami kerugian, namun jika perusahaan UD. Fajrin Jaya
mengeluarkan biaya usaha diimbangi dengan penjualan yang besar pula,
memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan atau laba. Laba merupakan
imbalan atas usaha yang dilakukan dalam menghasilkan suatu barang atau jasa. Seperti
contoh pada suatu perusahaan yang mendapatkan laba dari setiap penjualannya, artinya
laba diperoleh dari misal nya pada perusahaan UD. Fajrin Jaya berdasarkan hasil
kelebihan pendapatan atas semua dana yang digelontorkan untuk operasional.
�����������
Metode
Penelitan����������������������������������������
Metode penelitian yang di pakai dalam
penelitian ini adalah menggunakan metode asosiatif. Penelitian asosiatif adalah
penelitian yang memiliki tujuan untuk mencari informasi mengenai pengaruh
antara dua variabel atau lebih. Adapun Teknik analisis penelitian asosiatif
menggunakan teknik analisis kuantitatif (statistik). Adapun jenis penelitian ini
termasuk pada penelitian lapangan.
1.
Populasi dan Sampel ������������������������������������������������������������������������������
Dalam penelitian ini peneliti mengambil populasi yaitu
sejak tahun 1990-an sampai dengan sekarang tahun 2015, data yang terdiri dari hutang lancar,
modal kerja dan laba yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan UD. Fajrin
Jaya. Dalam penelitian ini ukuran sampel yang diambil oleh peneliti adalah
data yang terdiri hutang lancar,modal kerja dan laba yang diperoleh dari
laporan keuangan selama kurun waktu enam (6) periode yaitu dari tahun 2009 �
2014.
2.
Teknik Pengumpulan Data
Penelitian
ini melakukan pengumpulan data langsung pada obyek dimana peneliti melakukan
penelitian. Metode ini dilaksanakan dengan cara :
1)
Wawancara
Merupakan tekniik komunikasi langsung dengan pegawai yang berwenang
yang memiliki kaitan dengan masalah penelitian. Teknik pengumpulan data dengan
wawancara ini dapat dijadikan alat untuk mencari informasi dan mendalami obyek
teliti melalui komunikasi dengan narasumber. Narasumber ditentukan melalui
tekni populasi dan sampel sebagaimana dijelaskan dalam metode penelitian.
Wawancara ini dibutuhkan dalam menggali informasi penelitian dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
2)
Observasi
Adalah
bagian dari teknik penelitian dengan tujuan untuk meninjau lapangan melalui
instrumen pengamatan. Teknik observasi dibutuhkan agar peneliti dapat mengamati
obyek penelitian sehingga dapat menentukan data yang akan diambil. Sebelum
melakukan metode pengumpulan data yang lain, peneliti dapat menggunakan metode
observasi sebagai bahan awal data penelitian.
3.
Analisis Data
Analisis Korelasi Tunggal
Teknik ini akan dipakai guna mencari tahu
sebereapa kuat hubungan kedua variabel dalam masalah penelitian ini. Menurut Sugiyono (2012 : 303) menyatakan bahwa :
Rumus yang dapat digunakan adalah :
Dimana :
r = Koefisien Korelasi
r = 0 menyatakan hubungan kedua variabel sangat lemah bahkan mungkin tidak mempunyai hubungan sama sekali
r = -1 menyatakan kedua variabel sangat kuat dan bersifat negative (terbalik)
r = 1 menyatakan kedua variabel sangat kuat dan bersifat positif (searah)
n = Periode
X = Variabel Bebas
Y = Variabel Terikat
����������� Nilai r terbesar adalah +1 dan r terkecil adalah -1. r = +1 menunjukkan hubungan positif sempurna,sedangkan r = -1 menunjukkan hubungan negatif sempurna. r tidak mempunyai satuan atau dimensi. Tanda + atau �hanya menunjukkan hubungan. Interprestasi r:
Panduan dalam interpretasi koefisien korelasi
Interval Koefisien |
Tingkat Hubungan |
0,00 � 0,199 0,20 � 0,399 0,40 � 0,599 0,60 � 0,799 0,80 � 1,000 |
Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat |
Sumber
: Sugiyono (2012:231)
Hasil
dan Pembahasan
Berdasarkan data yang
sudah dijelaskan bahwa hutang lancar yang ada pada
Perusahaan UD. Fajrin Jaya Indramayu selama enam periode dari tahun 2009-2014,
kondisinya naik turun. Hal ini disebabkan karena perusahaan membutuhkan modal
untuk penambahan aktiva lancar sehingga perusahaan melakukan pinjaman kembali
ke perusahaan lain yaitu dengan hutang dagang dan karena sebagian hutang yang sudah dibayar. Adapun rata- rata hutang lancar
selama enam periode tersebut adalah sebesar Rp.
88.117,83.
1.
Analisis Modal Kerja
Dibagian ini akan membahas mengenai dinamika modal kerja
pada Perusahaan UD. Fajrin Jaya Indramayu selama enam tahun yaitu dari
2009-2014. Modal Kerja adalah keseluruhan dari aktiva lancar pada perusahaan.
Dalam analisis modal kerja dengan cara membandingkan modal kerja tahun lalu
dengan modal kerja tahun berjalan.
Analisis Modal Kerja
Pada Perusahaan UD. Fajrin Jaya Indramayu
Tahun 2009 � 2014
(Dalam ribuan)
Tahun |
Kas (Rp) |
Piutang (Rp) |
Persediaan (Rp) |
Perlengkapan (Rp) |
Jumlah Modal Kerja (Rp) |
2009 |
95.500 |
125.700 |
101.200 |
4.500 |
326.900 |
2010 |
105.950 |
159.800 |
137.450 |
5.000 |
408.200 |
2011 |
94.200 |
172.350 |
201.320 |
5.500 |
473.370 |
2012 |
180.290 |
285.000 |
172.900 |
6.000 |
644.190 |
2013 |
143.000 |
252.020 |
154.600 |
6.500 |
556.120 |
2014 |
136.940 |
278.000 |
284.700 |
7.500 |
707.140 |
(Sumber : data data primer yang sudah diolah)
Untuk
lebih jelasnya mengenai perkembangan modal kerja pada perusahaan UD. Fajrin
Jaya Indramayu dapat dilihat pada tabel berikut :
Perkembangan Modal Kerja
Pada Perusahaan UD. Fajrin Jaya Indramayu
Tahun 2009 - 2014
(Dalam Ribuan)
Tahun |
Modal Kerja (Rp) |
Naik/Turun (Rp) |
Perubahan (%) |
2009 |
326.900 |
-192.420 |
-58,86% |
2010 |
408.200 |
-111.120 |
-27,22% |
2011 |
473.370 |
-45.950 |
-9,71% |
2012 |
644.190 |
124.870 |
19,38% |
2013 |
556.120 |
36.800 |
6,62% |
2014 |
707.140 |
187.820 |
25,56% |
Jumlah |
3.115.920 |
|
|
Rata-rata |
519.320 |
|
|
(Sumber
: data data primer yang sudah diolah)
Dari tabel diatas dapat dilihat kondisi modal kerja yang diperoleh pada Perusahaan UD. Fajrin Jaya Indramayu selama enam tahun.
�
Keadaan modal kerja rata-rata pada
Perusahaan UD. Fajrin Jaya Indramayu dari tahun 2009-2014 adalah sebesar Rp. 519.320
�
Pada tahun 2009, modal kerja perusahaan
sebesar Rp. -192.420 atau
sebesar -58,86% dibandingkan dengan rata-rata selama
enam periode sebesar Rp.519.320.
�
Pada tahun 2010, modal kerja mengalami
kenaikan sebesar Rp. -111.120 naik sebesar -27,22% dibandingkan dengan
rata-rata selama enam periode sebesar Rp. 519.320.
�
Pada tahun 2011, modal kerja mengalami
kenaikan sebesar Rp. -45.950 atau naik sebesar -9,71% dibandingkan dengan
rata-rata selama enam periode sebesar Rp. 519.320.
�
Pada tahun 2012, modal kerja mengalami
kenaikan sebesar Rp. 124.870 atau
naik sebesar -19,38% dibandingkan dengan rata-rata selama
enam periode sebesar Rp. 519.320.
�
Pada tahun 2013, modal kerja mengalami
penurunan sebesar Rp. 36.800 atau
turun sebesar 6,62% dibandingkan dengan rata-rata selama
enam periode sebesar Rp. 519.320.
�
Pada tahun 2014, modal kerja mengalami
kenaikan sebesar Rp. 187.820 atau
naik sebesar 25,56% dibandingkan dengan rata-rata selama enam
periode sebesar Rp. 519.320.
2. Analisis Laba
Bagian ini membahas mengenai manajemen pengelolaan modal perusahaan sehingga menghasilkan keuntungan
atau laba pada perusahaan UD. Fajrin Jaya selama enam
tahun yaitu dari tahun 2009 sampai dengan 2014. Dalam analisis laba dengan cara
membandingkan laba tahun lalu dengan laba tahun berjalan pada Perusahaan UD.
Fajrin JayaIndramayu.
Perkembangan Laba
Pada Perusahaan UD. Fajrin Jaya Indramayu
Tahun 2009 - 2014
(Dalam Ribuan)
Tahun |
Laba (Rp) |
Naik/Turun (Rp) |
Perubahan (%) |
2009 |
127.845 |
-85.912,5 |
-67,20% |
2010 |
201.393 |
-12.364,5 |
-6,14% |
2011 |
223.020 |
9.262,5 |
4,15% |
2012 |
173.340 |
-40.417,5 |
23,32% |
2013 |
275.265 |
61.689,5 |
22,41% |
2014 |
281.682 |
67.924,5 |
24,11% |
Jumlah |
1.282.545 |
|
|
Rata-rata |
213.757,5 |
|
|
(Sumber : data
data primer yang sudah diolah)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kondisi Laba pada Perusahaan UD. Fajrin Jaya Indramayu selama enam tahun dari tahun 2009 - 2014 , yaitu sebagai berikut :
� Laba pada tahun 2009 sebesar -85.912,5 atau sebesar
-67,20% dibandingkan dengan rata-rata selama enam periode sebesar Rp.
213.757,5.
� Laba pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar -12.364,5
atau sebesar -6,14% dibandingkan
dengan rata-rata selama enam periode sebesar 213.757,5.
� Laba pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 9.262,5 atau
sebesar
�4,15% dibandingkan
dengan rata-rata selama enam periode sebesar 213.757,5.
� Laba pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar -40.417,5
sebesar -23,32% dibandingkan
dengan rata-rata selama enam periode sebesar 213.757,5.
� Laba pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 61.689,5 atau
sebesar 22,41% dibandingkan dengan rata-rata selama
enam periode sebesar 213.757,5.
� Laba pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 67.924,5 atau
sebesar 24,11% dibandingkan dengan rata-rata selama enam periode sebesar 213.757,5.
Dari data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa
kondisi besarnya keuntungan dari hasil penjualan bersih mengalami peningkatan
secara bersama-sama setiap tahunnya. Adapun nilai rata-rata laba sebesar 213.757,5%, artinya laba pada UD. Fajrin Jaya Indramayu dapat
dikatakan baik karena masih diatas standar .
Tabel Perbandingan Antara
Hutang Lancar
Modal Kerja Dan Laba
Pada Perusahaan UD. Fajrin
Jaya Indramayu
����������� Tahun
2009-2014
����������� (Dalam ribuan)
|
Hutang Lancar (Rp) |
Modal Kerja (Rp) |
Laba (Rp) |
2009 |
64.800 |
326.900 |
127.845 |
2010 |
52.300 |
408.200 |
201.393 |
2011 |
96.383 |
473.370 |
223.020 |
2012 |
85.308 |
644.190 |
173.340 |
2013 |
128.801 |
556.120 |
275.265 |
2014 |
101.115 |
707.140 |
281.682 |
Jumlah |
528.707 |
3.115.920 |
1.282.545 |
(Sumber : data primer yang sudah diolah)
������������������������������������������������������������������������������������
Analisis Data Asosiatif
a. Analisis
Koefisien Korelasi Tunggal
Dalam analisis ini peneliti akan mencari
tahu seberapa kuat pengaruh hutang lancar terhadap modal kerja dan laba pada Perusahaan
UD. Fajrin Jaya Indramayu. Teknis analisis dengan menggunakan product moment
person. Berikut adalah perhitungannya:
b.
Analisis Koefisien Koerelasi Antara X1 (Hutang Lancar) Terhadap�� X2 (Modal Kerja).
Hutang lancar menjadi variabel independen dan modal kerja menjadi variabel dependen. Berikut adalah perhitungan dari analisis X1 terhadap X2:
Tabel
Penolong Untuk Analisis Koefisien Korelasi
�(Hutang Lancar) Terhadap (Modal Kerja)
N |
X1 |
X2 |
X12 |
X22 |
X1X2 |
1 |
64 |
326 |
4096 |
106.276 |
20864 |
2 |
52 |
408 |
2704 |
166.464 |
21216 |
3 |
96 |
473 |
9216 |
223.720 |
45408 |
4 |
85 |
644 |
7225 |
414.736 |
54740 |
5 |
128 |
556 |
16384 |
309.136 |
71168 |
6 |
110 |
707 |
10201 |
499.849 |
71407 |
Jumlah |
535 |
3114 |
49.826 |
1.720.190 |
291.166 |
(Sumber :data primer yang sudah diolah)
� = 0,324 (rendah)
c. Analisis Koefisien Koerelasi Antara X2 (Modal Kerja) Terhadap Y (Laba).
Modal Kerja menjadi variabel independen dan laba menjadi variabel dependen. Analisis besarnya modal kerja terhadap laba adalah sebagai berikut :
Tabel Penolong Untuk
Analisis Koefisien Korelasi
�(Modal Kerja) Terhadap (Laba)
N |
X2 |
Y |
X22 |
Y2 |
X2Y |
1 |
326 |
12 |
106.276 |
144 |
3912 |
2 |
408 |
20 |
166.464 |
400 |
8160 |
3 |
473 |
22 |
223.729 |
484 |
10406 |
4 |
644 |
17 |
414.136 |
289 |
10948 |
5 |
556 |
27 |
309.136 |
729 |
15012 |
6 |
707 |
28 |
499.849 |
784 |
19796 |
Jumlah |
3114 |
126 |
1.720.190 |
2830 |
68234 |
(Sumber : data primer yang
sudah diolah)
� = 0,724 (kuat)
3. Analisis
Koefisien Determinasi
Analisis koefisien determinasi dipakai
sebagai alat ukur peneliti dalam mencari tahu seberapa kuat pengaruh kedua
variabel penelitian tersebut.
a. Analisis
Koefisien Determinasi Hutang Lancar pada
Modal Kerja
Fungsinya adalah mengukur berapa besar kontribusi pengaruh hutang lancar terhadap modal kerja, maka digunakan rumus koefisien determinasi, yaitu:
Perhitungan diatas menunjukan hasil koefisien determinasi sebanyak 10,4%. Hal ini menunjukan bahwa modal kerja dipengaruhi oleh hutang lancar sebesar 10,4% sedangkan sisanya 89,6% di pengaruhi faktor lain, yang tidak diteliti diantaranya seperti laba ditahan, hutang jangka panjang dan modal sendiri.
b. Analisis Koefisien Determinasi Modal Kerja pada Laba
Untuk mengukur berapa besar kontribusi pengaruh modal kerja terhadap laba, maka memakai rumus koefisien determinasi:
Perhitungan diatas menunjukan hasil koefisien determinasi sebesar 52,42. Hal ini menunjukan bahwa laba dipengaruhi oleh modal kerja sebesar 52,42 sedangkan sisanya 47,58% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti diantaranya seperti profit margin, piutang dan penjualan.
4. Uji Hipotesis (Uji T)
a. Uji Hipotesis Pengaruh Hutang Lancar Terhadap Modal Kerja
Untuk menguji koefisien korelasi diatas, maka akan digunakan uji t, untuk membandingkan dengan. adapun hipotesisnya:
□ Jika = 0 tidak ada pengaruh hutang lancar terhadap modal kerja
���� □ Jika ≠ 0 terdapat pengaruh hutang lancar terhadap modal kerja�����������������������
��� Melalui data yang didapatkan maka besarnya t adalah:
0,685
Berdasarkan perhitungan diatas, diketahui Thitung sebesar 0,685 digunakan uji dua pihak, dengan taraf signifikan 10% dan derajat keabsahan (dk) 6-2 = 4 didapatkan nilai 2,132 karena Thitung < Ttabel (0,685 < 2,132), maka H1a diterima H1o ditolak artinya hutang lancar terhadap modal kerja tidak berpengaruh.
Analisis Hipotesis Dua Pihak X1 Terhadap
X2
������������������� -2,132���������������������� -0,685���������� 0������������������� 0,685������������������ 2,132
b. Uji Hipotesis Pengaruh Modal Kerja Terhadap Laba
Untuk menguji koefisien korelasi diatas, maka akan digunakan uji t, untuk membandingkan dengan. adapun hipotesisnya:
□ Jika = 0 tidak ada pengaruh antara modal kerja terhadap laba
□ Jika ≠ 0 terdapat pengaruh antara modal kerja terhadap laba
Berdasarkan data yang diperoleh maka
besarnya t adalah sebagai berikut :
2,214
Perhitungan diatas
menunjukan bahwa Thitung sebesar 2,214 digunakan uji
dua pihak, dengan taraf signifikan 10% dan derajat keabsahan (dk) 6-2 = 4
didapatkan nilai 2,132 karena Thitung > Ttabel (2,214 > 2,132), maka H2a
diterima H2o ditolak artinya terdapat pengaruh antara modal kerja terhadap
laba.
Analisis Hipotesis Dua Pihak X2Terhadap Y
������
����������� ������ -2,214��������������������� -2,132����������� 0����������������� 2,132����� ����������� 2,214��
Kesimpulan
Melalui perhitungan dan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti
mengenai Pengaruh Hutang Lancar Terhadap Laba Melalui Modal Kerja pada
Perusahaan UD. Fajrin Jaya Indramayu, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan
bahwa:
1.
Seberapa
kuat pengaruh hutang lancar terhadap modal kerja pada
perusahaan UD. Fajrin Jaya.
Hal terebut dapat dilihat dari hasil analisis korelasi (r) variabel Hutang Lancar (X1) terhadap Modal Kerja
(X2);
�
Dari
perhitungan korelasi diatas maka diperoleh hasil koefisien korelasi sebesar
0,324 yang berarti koefisien korelasinya mempunyai hubungan yang rendah dan
positif (searah).
�
Berdasarkan
perumusan koefisien
determinasi maka diperoleh sebesar 10,4%. Berarti pengaruh hutang lancar terhadap modal kerja mampu mencapai
10,4% dan sisanya 89,6% di pengaruhi oleh masalah lain
seperti laba atau utang
jangka panjang.
�
Berdasarkan
hasil Uji hipotesis (t) maka nilai yang didapatkan thitung sebesar 0,685 digunakan uji dua pihak, artinya
tidak terdapat pengaruh
hutang lancar terhadap modal kerja.
2.
Seberapa
kuat
pengaruh modal kerja
terhadap laba pada perusahaan UD. Fajrin Jaya, bisa diketahui
melalui analisis
korelasi (r) variabel X2 terhadap Y;
�
Dari
perhitungan korelasi diatas maka diperoleh hasil koefisien korelasi sebesar
0,724 yang berarti koefisien korelasinya mempunyai hubungan yang kuat dan
positif (searah).
�
Berdasarkan
hasil perumusan koefisien
determinasi maka diperoleh sebesar. Berarti modal kerja mampu
meningkatkan laba hingga
mencapai 52,42% dan sisanya
47,58% dipengaruhi masalah lain diluar obyek penelitian, seperti profit margin, piutang dan penjualan.
�
Berdasarkan
hasil Uji hipotesis (t) maka nilai yang didapatkan dari thitung sebesar 2,214 digunakan uji dua pihak,
dengan demikian bahwa ada pengaruh modal kerja terhadap laba.
BIBLIOGRAFI
Adiningsih, Sri dkk. 1998. Perangkat Analisis dan Teknik Analisis
Investasi Di Pasar Modal Indonesia. Jakarta: PT. Bursa Efek Jakarta.
Bambang, Riyanto. 2000. Dasar - Dasar Pembelanjaan Perusahaan.Edisi
Keempat. Yogyakarta. BPFE.
H.
E. Erdman. Passing Monopoly as an aim of cooperative.
Kartasapoetra.
2003. Manajemen Penanaman Modal Asing. Penerbit Bina Aksara. Bandung.
Ninik
Widiyanti dan Y.W.Sunidhia. 2004. Koperasi
dan Perekonomian Indonesia. Rineka Cipta : Jakarta.
Santoso, Singgih. 2012. Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta: PT.
Elex Media Komputindo.
Soemarso.
2005. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi:Revisi. Jakarta: Salemba Empat.
Subandi.
2015. Manajemen Koperasi : Teori dan
Praktek. Alfabeta : Bandung.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian Indonesia