������ ���������� ����������������� Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia � ISSN : 2541-0849

����� e-ISSN : 2548-1398

����� Vol. 3, No 5 Mei 2018

 

 


PENGARUH SIMPANAN POKOK DAN SIMPANAN WAJIB����������������� TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KPRI MITRA������������ SMA NEGERI 1 MAJA KABUPATEN MAJALENGKA

 

Yelsha Dwi Pasca

Sekolah TinggiIlmu Ekonomi STMY Majalengka

Email: : [email protected]

 

Abstrak

Dalam kegiatan operasionalnya, setiap perusahaan pasti membutuhkan modal demi tercapainya tujuan perusahaan. Termasuk koperasi, lembaga keuangan ini pun membutuhkan dana dalam menggerakan roda perusahaannya. Misalnya saja dalam kebutuhan kesejahteraan anggota, koperasi memiliki kebutuhan modal yang bisa digunakan dalam usahannya untuk mendapatkan SHU bagi anggotanya secara maksimal. Modal koperasi tersebut bisa dihimpun melalui simpanan pokok dan simpanan wajib dari anggota koperasi. Dengan demikian dalam hal ini peneliti, ingin mendalami tentang bagaimana pengaruhnya dua jenis simpanan tersebut terhadap SHU pada koperasi KPRI Mitra SMAN I Maja Kabupaten Majalengka. Berdasarkan analisis regresi berganda, kedua jenis simpanan anggota tersebut memiliki pengaruh terhadap SHU dari anggota koperasi. Hal tersebut dapat dilihat dari SHU (Y) sebagai berikut : Y= -3.006.800 + 3,341 X1 + 0,822 X2 Nilai Konstanta -3.006.800 yang menunjukan bahwa apabila tidak ada faktor Simpanan Pokok (X1) dan Simpanan Wajib (X2), maka koperasi akan berdampak menurunnya SHU sebesar Rp. 3.006.800. Variabel Simpanan Pokok (X1) berdampak positif 3,341 pada SHU (Y). Dengan demikian menunjukan bahwa simpanan pokok anggota pada koperasi memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap SHU. Jika Simpanan Pokok dinaikkan Rp. 1 maka akan menaikkan SHU Rp. 3,341. Hal tersebut disebabkan karena modal usaha koperasi sendiri berasal dari simpanan pokok anggota yang selama menjadi nasabah koperasi tidak bisa ditarik. Variabel Simpanan Wajib (X2) berpengaruh positif pada SHU (Y) sebesar 0,822. Apabila menaikkan Simpanan Wajib Rp. 1 maka akan menaikkan SHU Rp. 0,822. Ini menunjukkan bahwa variabel positif karena modal koperasi berasal dari simpanan wajib anggota yang disetor terus menerus oleh nasabah yang telah ditentukan oleh koperasi. Besarnya pengaruh simpanan pokok (X1) dan simpanan wajib (X2) terhadap sisa hasil usaha (Y) sebesar 92,20% dan sisanya 7,80 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Adapun dari hasil pengujian diperoleh 0,030 dimana nilai ini lebih kecil dari tingkat signifikan adalah sebesar 0,050. Dengan demikian hipotesis pada penelitian ini dapat diterima.

 

Kata Kunci : Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, Sisa Hasil Usaha

 

 

Pendahuluan

Koperasi adalah lembaga perekonomian rakyat yang memiliki dasar yuridis atau UU sebagai dasar pelaksanaannya. Koperasi merupakan lembaga keuangan yang pertama kali lahir di Indonesia. Dengan harapan bahwa lembaga koperasi ini dapat mendorong perekonomian masyarakat Indonesia dengan sistem swadaya sendiri, itu berarti dengan adanya koperasi bisa membangun usaha yang tangguh, dibangun bersama-sama dengan tujuan demi terwujudnya kemakmuran rakyat banyak.

Berdasarkan penyataan di atas, seharusnya koperasi di Indonesia bisa menjadi lembaga perekonomian rakyat yang berkembang lebih baik. Namun, pada kenyataannya cenderung mengalami kemunduran seiring perkembangan zaman yang semakin pesat. Namun koperasi masih menjadi tumpuan harapan bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat. Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang perkoperasian yang memberikan dasar yuridis bagi perekonomian masyarakat. Dasar tersebut dapat dilihat pada UU nomor 25 Bab I ayat I tahun 1992 mengenai perkoperasian. Dengan demikian koperasi membutuhkan modal atau dana yang bisa digunakan sebagai jaminan kelancaran usahanya. Modal yang dihimpun dapat digunakan secara baik agar dapat menghasilkan keuntungan. Penambahan modal yang terjadi dalam koperasi bisa dilakukan ketika ada masyarakat yang memenuhi syarat untuk menjadi anggota.

Maju atau mundurnya lembaga koperasi dapat diukur dari penghimpunanan dana dari anggota, serta bagaimana memaksimalkan modal dana tersebut sehingga menhasilkan SHU yang dapat memberikan manfaat bagi anggota koperasi. Setidaknya koperasi dapat menarik anggota sebanyak mungkin dan mengelola dana anggota secara baik ke dalam bentuk usaha-usaha atau produk-produk koperasi yang bisa menghasilkan keuntungan dan kemanfaatan bagi anggotanya. Dengan adanya koperasi diharapkan bisa dijadikan sebagai wadah kerjasama bagi masyarakat pada bidang perekonomian, khususnya yang berbasis ekonomi kerakyatan. Dan yang paling penting adalah sebagai wadah peningkatan perekonomian masyarakat. Selain memiliki tujuan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, koperasi juga diharapkan dapat menjadi lembaga-lembaga usaha mikro yang mampu melatih kewirausahaan masyarakat dalam persaingan bagi usaha-usaha lainnya. Dengan demikian koperasi menjadi lembaga ekonomi yang tumbuh dan berkembang secara kuat dan sebagai wadah untuk pembinaan kemampuan usaha bagi kelompok ekonomi lemah.

Melihat peran koperasi dalam bidang peningkatan perekonomian masyarakat begitu penting, maka perlu ada peningkatan dan pengembangan dalam pengelolaan lembaga koperasi yang tentunya disesuaikan perkembangan dan kebutuhan koperasi. Karena salah satu dari permasalahan dan gangguan pada lembaga koperasi dalam perjalannya adalah dilatar belakangi oleh adanya gangguan finansial. Keadaan tersebut tidak lepas dari ketersediaan dana atau penghimpunan dana dari anggota koperasi. Karena pada dasarnya dana merupakan kekuatan utama koperasi dalam menjalankan roda perusahannya. Dengan demikian perlu adanya pembinaan dalam pengelolaan keuangan pada koperasi yang sudah ada.

Perlu adanya keseimbangan antara dana yang tersedia dengan modal yang dibutuhkan, dengan demikian jika terjadi ketidakseimbangan maka akan mengganggu kelancaran jalannya organisasi. Sebagai salah satu contoh misalnya, minimnya modal kerja maka dapat mengakibatkan hambatan dalam kegiatan operasional koperasi. Analisis kebutuhan mengenai modal kerja, memang sangat dibutuhkan karena hal tersebut berkaitan dengan pengalokasian modal kerja secara cermat dan baik. Dengan kata lain, pengalokasian modal kerja perlu dicermati karena akan menentukan kefektifan dan kefesienan dari modal koperasi. Butuh analisis yang cermat sehingga modal kerja dapat sesuai dengan sasarannya.

Hal tersebut akan berdampak pada laju perkembangan koperasi sehigga lebih ekonomis dan dapat terhindar dari kesulitan dan hambatan yang diakibatkan oleh adanya krisis keuangan. Namun dengan modal kerja, koperasi bisa dapat menggunakan dana lebih produktif. Namun jika modal kerja tidak tersedia dalam kebutuhan, maka koperasi akan mengalami kegagalan. Pengelolaan modal kerja secara efisien perlu ditingkatkan diberbagai usaha, termasuk pada Koperasi KPRI Mitra SMAN I Maja Kabupaten Majalengka. Sebagian besar Koperasi KPRI Mitra SMAN I Maja Kabupaten Majalengka dalam mengelola usahanya lebih mengutamakan menggunakan modal sendiri yaitu Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib dari pada modal pinjaman.

Hal ini dikarenakan Koperasi KPRI Mitra SMAN I Maja Majalengka belum memperhatikan struktur modal yang sesuai, sedangkan struktur modal yang produktif dan efektif memungkinkan akan adanya kemudahan dalam menghimpun dana. Mekanisme tersebut akan memperjelas modal dari koperasi, artinya perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Melihat semakin ketatnya persaingan dalam kancah global, maka akan berdampak pada tuntutan koperasi untuk bergabung didalamya.

Oleh karena itu bukan tidak mungkin lambat laun kebutuhan para anggota koperasi dan masyarakat pada umumnya semakin meningkat. Dengan demikian strategi yang perlu ditempuh adalah dengan menaikan usaha dan tambahan modal melalui pinjaman dari pihak luar. Dilihat dari kebutuhan modal, maka modal pinjaman dibenarkan karena mempunyai pengaruh terhadap finansial yang menguntungkan terhadap perolehan SHU. Masalah-masalah yang dilematis yang sampai sekarang masih ada di Koperasi KPRI Mitra SMAN I Maja adalah :

1)   Inkonsistensi sebagai anggota terhadap aturan dan batas pinjaman yang berimplikasi kepada sulitnya pengurus dalam mengambil kebijakan pemberian pinjaman secara �bijaksana� namun taat azas.

2)   Masih adanya beberapa anggota yang kurang memanfaatkan adanya piutang yang disediakan oleh Koperasi KPRI SMAN I Maja sehingga pada waktu-waktu tertentu modal tidak bergulir.

�����������������������������

Metode Penelitan����������������������������������������

Rancangan Penelitian

Data yang diperoleh sedemikian rupa dianalisis, dan dibahas guna pemecahan masalah yang dihadapi dan sekaligus melakukan pengujian hipotesis. Data yang terkumpul akan dianalisa dengan menggunakan alat uji Statistik Parametrik yaitu dengan menggunakan Regresi Linear Berganda, dalam hal ini akan dibantu dengan menggunakan Program SPSS versi 17 (Statistical Program for Social Science) seperti yang dikemukakan oleh Singgih Santoso (2012:89) Y = b0+ b1X1 + b2X2 + e.

Dimana:��

Y ����������� =Sisa Hasil Usaha;

X1���������� =Simpanan Pokok;

X2���������� =Simpanan Wajib;

b0����������� =Konstanta

b1, b2��� =Koefisien Regresi

e����������� =Standar Error

Untuk menguji hipotesis secara simultan penulis menggunakan Uji-F, sedangkan untuk menguji hipotesis secara parsial menggunakan Uji-t.

a. Uji-t (uji secara individu)

Pengujian secara individu dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependent). Selain itu melalui Uji-t akan diketahui faktor mana yang paling berpengaruh terhadap variabel terikat.

Ho : bI = 0,artinyatidak terdapat pengaruh����� yang signifikan bI terhadap hasil sisa hasil usaha.

Ha : bI ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang nyata bI terhadap sisa hasil usaha.

Dengan tingkat beda nyata (α) sebesar 5%, maka kaidah keputusannya:

Tolak Ho, jika thitung tTabel (n-k-1, α)

Terima Ho, jika thitung < tTabel (n-k-1,α)

(Adiningsih, 1998: 45).

b. Uji-F (ujikelayakanmodel)

Pengujian secara serentak dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh semua variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependent). Bila dituliskan secara matematis akan berupa persamaan fungsi Y= f (X1, X2).

H0 : b1 = b2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan simpanan pokok dan simpanan wajib.

Ha : minimal satu parameter estimator ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan simpanan pokok dan simpanan wajib.

Dengan��� tingkat beda�� nyata�� (α) sebesar������ 5%,����� maka��� kaidah keputusannya:

Tolak Ho, jika Fhitung ≥ FTabel (k,n-k, α)

Terima Ho, jika Fhitung < FTabel (k,n-k, α)

c. Korelasi Berganda

Koefisien determinasi semakin besar nilai R2 maka semakin besar proporsi variabel indevenden menjelaskan variabel dependen. Sedangkan nilai R, menunjukan kuat lemahnya hubungan variabel independent terhadap variabel dependent.

 

Hasil dan Pembahasan

Dari hasil analisis dapat ketahui bahwa hubungan antara modal sendiri dalam hal ini simpanan pokok dan simpanan wajib dengan Sisa Hasil Usaha sangat signifikan. Artinya bahwa untuk meningkatkan Sisa Hasil Usaha diperlukan ketetapan yang tepat terhadap modal sendiri itu sendiri yang terdiri dari simpanan pokok dan simpanan wajib.

Hubungan antara modal sendiri yang terdiri dari simpanan pokok dan simpananwajib sangat erat dan signifikan. Koefisien determinasi sebesar 92,20% menunjukkan bahwa secara simultan simpanan pokok dan simpanan wajib sangat kuat mempengaruhi Sisa Hasil Usaha. Faktor lain juga memiliki pengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha, yaitu sebesar 7,80 %. Faktor lain yang dimaksud misalnya dana cadangan atau hibah. Melihat dari nilai variabelsimpanan pokok yang sangat besar menunjukkan bahwa variabel ini berpengaruh positif. Karena penetapan nilai nominal simpanan pokok dan simpanan wajib secara bersama-sama akan mempengaruhi hasil Sisa Hasil Usaha secara signifikan (Uji-F). Nilai yang sangat besar pada variabel simpanan pokok menunjukkan bahwa nominal untuk simpanan pokok secara signifikan mampu mendorong peningkatan Sisa Hasil Usaha.

Hasil analisis menunjukkan bahwa simpanan pokok dan simpanan wajib keduanya masing-masing berpengaruh signifikan ditinjau dari uji-t. Sedangkan pada nilaiBetapadavariabelsimpanan pokok memiliki nilai terbesar yaitu 3,341. Maka hipotesis pada penelitian ini diasumsikan sebagai berikut :

1      Simpanan pokok berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha pada Koperasi KPRI Mitra SMA Negeri 1 Maja Kabupaten Majalengka dinyatakan diterima.

2      Simpanan wajib berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha pada Koperasi KPRI Mitra SMA Negeri 1 Maja Kabupaten Majalengka dinyatakan diterima.

3      Simpanan pokok dan simpanan wajib berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha pada Koperasi KPRI Mitra SMA Negeri 1 Maja Kabupaten Majalengka dinyatakan diterima.

 

 

 

.����������������������

Kesimpulan

Rentabilitas modal sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktoryaitu faktor :

a.       Pendapatan dan biaya usaha. Faktor pendapatan dan biaya usaha secara langsung mempengaruhi rentabilitasmodal sendiri, karena semakin meningkat laba bersih yang diperoleh koperasi akan meningkatkan rentabilitas modal sendiri. Berdasarkan perhitungan regresi linear berganda terbukti bahwajika simpanan pokok(X1) meningkat sebesar 1% maka akan mengakibatkanrentabilitas modal sendirimeningkat sebesar 1 % dan simpanan wajib (X2) juga meningkat sebesar 1% maka akan mengakibatkanrentabilitas modal sendiri juga meningkat sebesar 1%.

b.      Besarnya pengaruh simpanan pokok (X1) dan simpanan wajib (X2) adalah sebesar92,20 %. Ini berarti bahwapengaruh simpanan pokok (X1) dan simpanan wajib (X2) berpengaruh terhadap sisa hasil usaha (Y) adalah sebesar 92,20% dan sisanya sebesar 7,80 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Adiningsih, Sri dkk. 1998. Perangkat Analisis dan Teknik Analisis Investasi Di Pasar Modal Indonesia. Jakarta: PT. Bursa Efek Jakarta.

Bambang, Riyanto. 2000. Dasar - Dasar Pembelanjaan Perusahaan.Edisi Keempat. Yogyakarta. BPFE.

Kartasapoetra. 2003. Manajemen Penanaman Modal Asing. Penerbit Bina Aksara. Bandung.

H. E. Erdman. Passing Monopoly as an aim of cooperative.

Ninik Widiyanti dan Y.W.Sunidhia. 2004. Koperasi dan Perekonomian Indonesia. Rineka Cipta : Jakarta.

Santoso, Singgih. 2012. Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Soemarso. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi:Revisi. Jakarta: Salemba Empat.

Subandi. 2015. Manajemen Koperasi : Teori dan Praktek. Alfabeta : Bandung.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian Indonesia.