Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia – ISSN : 2541-0849 e-ISSN : 2548-1398
Vol. 3, No 6 Juni 2018
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi STMY Majalengka Email: : [email protected]
Kesuksesan dalam sebuah manajemen perusahaan adalah perusahaan dapat melihat kompetensi SDM serta mampu meningkatkannya sehingga menjadi karyawan yang sesuai dengan kriteria kebutuhan perusahaan. Kemampuan dalam membaca dan melihat peluang sangat dibutuhkan bagi perusahaan, apalagi perkembangan dan keberlangsungan kondisi internal dan eksternal perusahaan tidak stagnan, artinya akan selalu mengalami perubahan berkelanjutan. Masalah internal yang terjadi dalam SDM menjadi tanggungjawab perusahaan yang perlu secepatnya direspon. Karena kemampuan (skill) serta pengetahuan karyawan menjadi kunci lancarnya manajemen perusahaan. Beberapa indikator dari kemampuan kerja karyawan dapat dilihat dari etos kerja karyawan secara umum, artinya kemampuan (skill) karyawan dapat dilihat dari tingkat kerjanya. Dengan demikian, penelitian ini akan mengambil sempel penelitian pada salah satu perusahaan Toserba Yogya yang berada di Majalengka. Peneliti akan mengambil sampel Karyawan sebanyak 30 karyawan dari 60 karyawan yang ada. Dari hasil perhitungan penelitian dan uji statistic diketahui bahwa secara parsial, dimana pendidikan sebagai variabel X1 berpengaruh signifikan atau terjadi pengaruh dan terbukti kebenarannya terhadap variabel produktivitas kerja (Y). Hal ini diketahui dari nilai thitung untuk variabel (X1) adalah sebesar 6,114 lebih besar dari ttabel sebesar 2,048 . dengan besar pengaruh adalah sebesar 8 %. Kemudian variabel X2 yaitu Pelatihan berpengaruh secara signifikan atau terjadi pembuktian kebenaranya terhadap variabel produktifitas kerja (Y). Hal ini diketahui dari nilai thitung untuk variabel (X2) adalah sebesar 2,225 > ttabel yang sebesar 2,048 dengan besar pengaruh adalah sebesar 1,7 %. Dengan demikian pendidikan dan pelatihan (X1 dan X2) secara simultan berpengaruh terhadap produktivitas kerja (Y). Hal ini diketahui dari nilai thitung secara simultan adalah sebesar 2,411 > ttabel yang sebesar 2,048 dengan besar pengaruh adalah sebesar 77,79 %. Dengan memperhatikan pengaruh masing-masing variabel bebas dapat dilihat bahwa variabel X1 memberikan pengaruh sebanyak 8 %. Sedangkan variabel pelatihan (X2) memberikan pengaruh sebesar 1,7 %.
Sudibyo Budi Utomo
Dengan adanya pendidikan dan pelatihan kerja yang diberikan pada karyawan, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja yang baik sehingga sebuah perusahaan dapat meningkat dengan kualitas dan kuantitas dari hasil pendidikan dan pelatihan kerja bagi karyawan. Pendidikan dan pelatihan kerja dilakukan agar para pegawai yang bertugas pada job desc nya masing-masing sehingga para pegawai dapat mengetahui tugas serta tanggung jawabnya masing-masing dengan baik dan benar sehingga bisa meningkatkan kualitas dari perusahaan tersebut yang pada akhirnya tujuan perusahaan akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Toserba YOGYA Majalengka merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang retail yang menjual beberapa lini produk, pakaian jadi, perlengkapan rumah tangga. Secara global Toserba Yogya Majalengka dibagi kedalam dua bagian yaitu supermarket, fashion, food station dan Area bermain anak. Dimana tiap bagian dibagi lagi menjadi beberapa departemen-departemen yang mengelola suatu jenis barang tertentu.
Dengan filosofi hidupnya, yaitu Kejujuran, Kesetiaan (Loyalitas), dan Rendah Hati yang akan melandasi setiap gerak dan langkah seluruh komponen Sumber daya Manusia yang ada didalam YOGYA Departement Store Majalengka. Toserba Yogya Majalengka berdiri pada tanggal 25 November 2013 sebagai cabang yang ke 33 dari YOGYA GROUP, dengan tujuan untuk mengembangkan usaha dan membantu mempermudah masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,
Menurut Yuniarsih dan Suwatno (2008:133) menyatakan bahwa :“Pendidikan merupakan sistem lingkungan yang diciptakan secara teratur sehingga peserta/ karyawan memperoleh suatu pengalaman dan pengetahuan mengenai sikap, keahlian serta segala hal yang berhubungan dengan pekerjaan”. Menurut Poerwono (2002:83) menyatakan bahwa : “Melalui pendidikan dimaksudkan untuk pembinaan dalam proses pengembangan manusia, dimana manusia itu belajar dan mengasah kemampuannya secara mendalam. Sementara pelatihan sendiri adalah kegiatan yang berhubungan dengan keterampilan, kemahiran, kecakapan, ketangkasan, serta kemampuan lain yang mendukung pelaksanaan tugasnya sebagai karyawan”. Sikula dalam Sumantri mendefinisikan pelatihan sebagai bagian dari kegiatan pendidikan yang terstruktur,
Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Tenaga Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
sistematis dan berjangka pendek. Dalam proses latihan, peserta akan dibekali pengetahuan dan keterampilan yang bersifat pragmatis, dan berkaitan dengan kemampuan tugasnya dalam mendukung pekerjaan.”Pelatihan berhubungan dengan kemampuan dan keahlian seseorang dalam melaksanakan tugasnya, sehingga perannya dapat dilaksankan secara madiri dan optimal”.
Produktivitas memiliki arti perimbangan antara outpun dengan input, artinya ada keselarasan antara keduanya. Hasil pengeluaran atau sumber daya yang digunakan sebanding dengan pencapaian (antara input dan output). Penjelasan tersebut dapat diketahui melalui Dewan Produktivitas Nasional dalam Husien (2002). Dengan demikian produktivitas mempunyai dua dimensi didalamnya. Dimensi pertama mengarah pada capaian target, efisiensi, kualitas, kuantitas serta waktu. Hal tersebut terangkum dalam dimensi efektivitas. Dimensi kedua adalah perbandingan antara input dengan pelaksanaanya atau bagaimana hal tersebut direalisasikan dan dilaksanakan. Menurut nawawi (2000:97) mengemukakan pengertian Produktivitas kerja sebagai berikut; “Produktivitas kerja adalah perbandingan terbaik input dan output. Artinya perimbangan antara modal kerja dengan hasil memiliki perimbangan yang sesuai. Produktivitas dikatakan tinggi jika hasil lebih besar dari pada modal kerja atau sumber daya. Dengan kata lain, produktivitas dapat dikatakan tinggi ketika output lebih besar atau tinggi dibandingkan dengan input, hasil lebih besar ketimbang pengeluaran yang dipergunakan. Dengan demikian Konsep produktivitas sangat relevan dengan masalah efektivitas dan efisiensi (gomes:2000) dan begitu seterusnya.
Metode yang digunakan adalah penelitian survey. Menurut Kerlinger dalam buku Dr. Ridwan, MBA, (2004:49) mengemukakan bahwa : “Penelitian survey adalah penelitian pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah datadari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemui kejadian-kejadian relatif, distribusi dan memiliki kaitan antara variabel sosiologis maupun psikologis”. Penelitian umumnya digunakan untuk mendapatkan informasi sebab metode pengamatan seblumnya kurang mendalam, namun generalisasi dapat dikatakan kuat dan akurat jika menggunakan sampel yang presentatif.
Sudibyo Budi Utomo
Pendidikan dan pelatihan kerja dari sisi manfaat pendidikan memiliki pengaruh yang signifikan pada produktivitas kerja
Pendidikan dan pelatihan kerja dilihat dari materi pendidikan memiliki pengaruh yang signifikan pada produktifitas kerja
Pendidikan dan pelatihan kerja dengan metode pelatihan yang disampaikan memiliki hubungan atau pengaruh signifikan pada produktifitas kerja.
Pendidikan dan pelatihan kerja dengan sarana dan fasilitas memiliki pengaruh signifikan pada produktifita kerja.
Analisis Koefisien Korelasi antar Variabel terhadap Variabel X 1 dengan Y ,X2 dengan Y, dan X1 dengan X2. Adapun Analisis Koefisien Korelasi Antar Variabel ini menggunakan rumus sebagai berikut:
n( ∑ X1 Y ) − ( ∑ X1 ). ( ∑ Y )
𝑟�� =
√{ n. ∑ X1 2 − ( ∑ X1 ) 2 } . { n. ∑ Y2 − ( ∑ Y ) 2 }
Berdasarkan data hasil penelitian tentang Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Kasir pada Toserba Yogya Majalengka di Kabupaten Majalengka melalui dimensi alat Pendidikan (X1) dengan Produktivitas Kerja (Y), koefisien Korelasi antara variabel (X1) dengan Variabel (Y) yang diperoleh adalah sebagai berikut :
X1 | Y | X12 | Y2 | X1Y |
537 | 664 | 9651 | 14758 | 11891 |
𝑟�� =
n( ∑ X Y ) − ( ∑ X ). ( ∑ Y )
√{ n. ∑ X 2 − ( ∑ X ) 2 } . { n. ∑ Y2 − ( ∑ Y ) 2 }
Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Tenaga Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
𝑟�� =
(30). (11891) − (537). (664)
√{ 30. (9651) − (537)2}. {30. (14758) − (664)2}
𝑟 = 162
��
√1161.1844
𝑟 = 162
��
214,1
𝑟�� = 0,756
Dari hasil perhitungan diatas dimana diperoleh koefisien korelasi (r) = 0,756
yang mempunyai arti bahwa hubungan pendidikan yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah Kuat sesuai dengan interpretasi nilai r terhadap tabel interpretasi nilai r.
Berdasarkan data hasil penelitian tentang pengaruh Pendidikan dan Pelatihan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Kasir pada Toserba Yogya Majalengka di Kabupaten Majalengka melalui dimensi Pelatihan (X2) dengan Produktivitas Kerja (Y), koefisien Korelasi antara variabel (X2) dengan Variabel (Y) yang diperoleh adalah sebagai berikut :
X2 | Y | X22 | Y2 | X2Y |
459 | 664 | 7089 | 14758 | 10181 |
Y = a + b X1
Dimana :
Sehingga diperoleh persamaan Y = 19,64 + 0,139 X1 dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan adanya nilai konstanta sebesar 0,139 menyatakan bahwa, jika tidak ada kenaikan nilai variabel X1 maka harga Y adalah 19,64. Koefisien
Sudibyo Budi Utomo
regresi menyatakan setiap penembahan (karena tanda +) satu skor maka nilai X1 akan memberikan peningkatan skornya sebesar 0,139X1. Jadi setiap peningkatan skornya satu kali (1x) akan menghasilkan produktivitas kerja sebesar 19,64.
Berdasarkan data hasil penelitian tentang pengaruh pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan Bagian Kasir pada Toserba Yogya Majalengka di Kabupaten Majalengka melalui dimensi Pelatihan (X2), koefisien regresi antara variabel Y atas X2 yang diperoleh adalah sebagai berikut :
X2 | Y | X22 | Y2 | X2Y |
459 | 664 | 7089 | 14758 | 10181 |
Sehingga diperoleh persamaan Y = 17,71 + 0,289 X2. Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan adanya nilai konstanta sebesar 0,289 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai variabel X2 maka harga Y adalah 17,71 koefisien regresi menyatakan setiap penambahan (karena tanda +) satu skor maka nilai X2 akan memberikan peningkatan skornya sebesar 0,289 X2. Jadi setiap peningkatan skornya satu kali (1X) akan menghasilkan produktivitas kerja sebesar 17,71.
Analisis regrsi ganda ini dilakukan untuk memprediksi nilai variabel Y atas X1 dan X2 secara simultan. Namun sebelum analisis tersebut dapat dilakukan, terlebih dahulu harus dihitung skor-skor deviasinya sebagai berikut :
Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Tenaga Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
N | ∑X1 | ∑X2 | ∑Y | ∑X12 | ∑X22 | ∑Y2 | ∑X1X2 | ∑X1Y | ∑X2Y |
30 | 537 | 459 | 664 | 9651 | 7089 | 14758 | 8209 | 11891 | 10181 |
Sudibyo Budi Utomo
Berdasarkan skor-skor deviasi diperoleh kemudian dilakukan perhitungan untuk mendapatkan harga-harga a, b1, dan b2.
2 1 1 2 2
(∑ X2)(∑ X Y) − (∑ X X )(X Y)
b1 = 2 2
(∑ X1 ). (∑ X2) − (∑ X1 X2) 2
66,3.25,6−22,4.21,8
1072,57−488,32
b1 = 38,7.66,3−(22,4) 2 b1 = 2565,81−501,76
b = 584,25 b = 0,283
1 1
2064,05
Jadi harga b1 yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebesar 0,283
1 2 1 2 1
(∑ X2)(∑ X Y) − (∑ X X )(X Y)
b2 = 2 2
(∑ X1 ). (∑ X2) − (∑ X1 X2) 2
38,7.21,8−22,4.25,6
843,66−573,44
b1 = 38,7.66,3−(22,4) 2 b1 = 2565,81−501,76
b = 270,22 b = 0,131
1 1
2064,05
Jadi harga b2 yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebesar 0,131
a = 𝑌̅ − b1X̅1 − b2X̅2
𝑎 = 17,71 − 0,183.18,7 – 0,131.66,3
𝑎 = 17,71 − 5,29– 8,685
〱 = 3,735
Dan harga a yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebesar 3,735.
Sehingga berdasarkan ke tiga perhitungan diatas, maka persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Y= a+b1X1+b2X2
Y= 3,735 + 0,283X1 + 0,131X2
Kemudian untuk keperluan dilakukan analisis jalur, diperoleh adanya suatu kerangka hubungan kausal antara vaiabel X1 dan X2 terhadap Y. Dan kerngka hubungan kausal tersebut dibuat melalui persamaan struktural berikut :
Υ = ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρy Ɛ1
Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Tenaga Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Adapun dari perhitungan-perhitungan yang telah dilakukan diatas telah diketahui bahwa harga-harga untuk ρyx1 = 0,283 dan ρyx2 = 0,131 sedangkan harga untuk ρy Ɛ1 adalah sebagai berikut :
ρy Ɛ1 = √1 − 𝑟2y. x1y. x2 ρy Ɛ1 = √1 − 0,8822 ρy Ɛ1 = √1 − 0,777
ρy Ɛ1 = √0,223
ρy Ɛ1 = 0,473
Berdasarkan perhitungan-perhitungan yang dilakukan diatas, maka diagram jalur
Pendidikan (X1) dan Pelatihan (X2) terhadap Produktivitas Kerja (Y) dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 4.1 Diagram Jalur Antar Variabel
X1
0,141
0,283
0,882
0,131
Ɛ
Y
0,473
X2
Kemudian untuk besarnya pengaruh langsung dan tidak langsung dari masing – masing variabel, maka dilakukan perhitungan koefisien penentu berdasarkan koefisien alur diatas. Dan besarnya pengaruh baik langsung maupun tidak langsung dari masing – masing variabel adalah sebagai berikut :
Pengaruh X1 terhadap Y adalah : KP = r2 x 100%
= (0,283)2 x 100%
= 0,080 x 100%
= 8 %
Sudibyo Budi Utomo
Dari hasil perhitungan diatas, diperoleh koefisien penentu sebesar 8 % yang menunjukan kontribusi variabel pendidikan (variabel X1) terhadap produktivitas kerja (variabel Y) sebesar 8 %.
Pengaruh X2 terhadap Y adalah :
KP = r2 x 100%
= (0,131)2 x 100%
= 0,017 x 100%
= 1,7 %
Dari hasil perhitungan diatas, diperoleh koefisien penentu sebesar 1,7 % yang menunjukan kontribusi variabel pendidikan (variabel X2) terhadap produktivitas kerja (variabel Y) sebesar 1,7%.
Pengaruh X1 terhadap X2 adalah ;
KP = r2 x 100%
= (0,141)2 x 100%
= 0,019 x 100%
= 1,9 %
Dari hasil perhitungan diatas, diperoleh koefisien penentu sebesar 1,9 % yang menunjukan kontribusi variabel pendidikan (variabel X1) terhadap variable pelatihan (variabel X2) sebesar 1,9 %.
Pengaruh X1, X2, secara simultan terhadap Y adalah :
KP = r2 x 100%
= (0,882)2 x 100%
= 0,777 x 100%
= 77,79 %
Dari hasil perhitungan diatas, diperoleh koefisien penentu sebesar 77,79 % yang menunjukan kontribusi variabel pendidikan (variabel X1) dan pelatihan (variable X2) terhadap variabel produktivitas kerja (variabel Y) sebesar 77,79 %.
Pengaruh Ɛ adalah :
KP = r2 x 100%
= (0,473)2 x 100%
= 0,2237 x 100%
= 22,37 %
Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Tenaga Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Dari hasil perhitungan diatas, diperoleh koefisien penentu sebesar 22,37 %
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka diketahui pengaruh yang diberikan variabel-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini dan variabel lainnya yang tidak digunakan dalam penelitian terhadap variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Variabel | Pengaruh Langsung | pengaruh tidak langsung melalui | Pengaruh secara simultan | |
X1 | X2 | |||
X1 | 8 % | - | 1,9 % | - |
X2 | 1,7 % | 1,9 % | - | - |
Pengaruh X1 , X2 | 77,79 % | |||
Pengaruh Variabel lain | 22,37 % |
Dari perhitungan diatas dapat diperoleh pengaruh secara simultan variabel pendidikan dan pelatihan dengan variabel X1 pendidikan dan X2 Pelatihan terhadap produktivitas kerja sebesar 77,79 %, sedangkan sisanya sebesar 22,37 % dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar dari kedua variabel bebas tersebut. Sedangkan pengaruh langsung dari variabel-variabel pendidikan sebesar 8 % dan variabel pelatihan sebesar 1,9 %.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan uji satu pihak untuk mengetahui terbukti atau tidaknya hipotesis tersebut. Pengujian terhadap hipotesis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t. Ada pun pengujian antara variabel dan pengujian secara simultan (keseluruhan) sebagai berikut :
Pengujian antar variabel ini dilakukan untuk menguji hipotesis antara X1 terhadap Y dan antara X2 terhadap Y yang dilakukan bedasarkan koefisien korelasi yang diperoleh dalam penelitian ini.
Adapun hasil uji-t yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Hasil Uji-t X1 terhadap Y :
� = 0, 756√ 30 −2
√1−0,7562
𝑟√𝑛 − 2
� =
√1 − 𝑟2
Sudibyo Budi Utomo
� = 0, 756√ 28
√1−0,571
� = 0, 756. 5, 291
√0,429
3,999
� =
0,654
= 6,114
Hasil uji-t antara X2 terhadap Y :
𝑟√𝑛 − 2
� =
√1 − 𝑟2
� = 0, 541√ 28
√1−0,292
� = 0,541.5,291
√0,071
� = 1,804 = 2,255
0,883
0,541√30 − 2
� =
√1 − 0,5412
Pengujian Secara simultan ini dilakukan untuk menguji hipotesis antara X1 terhadap Y dan antara X2 terhadap Y yang dilakukan bedasarkan koefisien korelasi yang diperoleh dalam penelitian ini.
Adapun hasil uji-t yang diperoleh adalah sebagai berikut :
r√n − 2
�ℎ𝑖 �𝑛𝑔 =
√1 − r2 0,882√30 − 2
�ℎ𝑖 �𝑛𝑔 =
√1 − (0,882)2
0,882√28
�ℎ𝑖 �𝑛𝑔 =
√1 − 0,777
1,138
�ℎ𝑖 �𝑛𝑔 = 0,472
�ℎ𝑖 �𝑛𝑔 = 2,411
Dengan kriteria pengujian : jika thitung > ttabel, maka hipotesis penelitian ini terbukti.
Berdasarkan perhitungan diatas dengan tingkat kesalahan α = 0,05
Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Tenaga Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
dk = n – 2 dk = 30 – 2
dk = 28
Maka nilai ttabel = 2,048 ternyata thitung lebih besar dari ttabel atau 2,411 > 2,048 maka terbukti artinya terdapat pengaruh pendidikan dan pelatihan kerja terhadap produktivitas kerja. Sehingga nilai ttabel yang diperoleh adalah sebesar 2,048.
Maka untuk variabel X1, nilai thitung lebih besar dari ttabel ( 6,114 > 2,048 ). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa Pendidikan dan pelatihan dimana pengaruh variabel pendidikan (X1) terhadap produktivitas kerja (Y) terbukti kebenarannya.
Dan untuk variabel X2 nilai thitung lebih besar dari ttabel atau 2,254 > 2,048. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa pendidikan dan pelatihan dimana pengaruh variabel pelatihan (X2) terhadap produktivitas kerja (Y) terbukti kebenarannya.
Sedangkan secara simultan, nilai thitung lebih besar dari ttabel atau 2,411 > 2,048. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa pendidikan dan pelatihan dengan variabel pendidikan (X1) dan variabel pelatihan (X2) secara simultan berpengaruh terhadap produktivitas kerja (Y) yang terbukti kebenarannya.
Dari hasil perhitungan data hasil penelitian dan uji statistik yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa :
Secara parsial, Pendidikan dan pelatihan dimana pengaruh variabel pendidikan (X1) terhadap produktivitas kerja (Y) adalah signifikan atau terjadi pengaruh dan terbukti kebenarannya. Hal ini diketahui dari nilai thitung untuk variabel (X1) adalah
Sebesar 6,114 lebih besar dari ttabel sebesar 2,048 . dengan besar pengaruh adalah sebesar 8 %.
Secara parsal, Pendidikan dan pelatihan dimana pengaruh variabel pelatihan (X2) terhadap produktivitas kerja (Y) adalah signifikan atau terjadi pengaruh dan terbukti kebenarannya. Hal ini diketahui dari nilai thitung untuk variabel (X2) adalah sebesar 2,225 > ttabel yang sebesar 2,048 dengan besar pengaruh adalah sebesar 1,7
%.
Sudibyo Budi Utomo
Variabel pendidikan dan pelatihan dengan menggunakan variabel pendidikan (X1) dan variabel pelatihan (X2) secara simultan berpegaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja (Y). Hal ini diketahui dari nilai thitung secara simultan adalah sebesar 2,411 > ttabel yang sebesar 2,048 dengan besar pengaruh adalah sebesar 77,79 %.
Dengan memperhatikan pengaruh masing-masing variabel bebas dapat diketahui bahwa variabel pendidikan (X1) memberikan pengaruh sebesar 8 %. Sedangkan variabel pelatihan (X2) memberikan pengaruh sebesar 1,7 %.
Berdasarkan hasil pembahasan dan rumusan masalah mengenai Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Kerja terhadap Produktivitas kerja karyawan kasir Pada Toserba Yogya Majalengka di Kabupaten Majalengka maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Pendidikan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. Hal ini disebabkan oleh ilmu kerja atau manajemen kerja yang dipelajari selama pendidikan dapat diterapkan didalam pekerjaannya, sehingga produktivitas kerja meningkat.
Pelatihan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan, hal ini disebabkan oleh pelatihan terhadap karyawan sehingga produktivitas dapat lebih berkembang lebih baik lagi sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan.
Setelah dilakukan pegujian Bahwa untuk variabel X1, nilai thitung lebih besar dari ttabel ( 6,114 > 2,048 ). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa Pendidikan dan pelatihan dimana pengaruh variabel pendidikan (X1) terhadap produktivitas kerja (Y) terbukti kebenarannya. Dan untuk variabel X2 nilai thitung lebih besar dari ttabel atau 2,254 > 2,048. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa pendidikan dan pelatihan dimana pengaruh variabel pelatihan (X2) terhadap produktivitas kerja (Y) terbukti kebenarannya. Sedangkan secara simultan, nilai thitung lebih besar dari ttabel atau 2,411 > 2,048. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa pendidikan dan pelatihan dengan variabel pendidikan (X1) dan variabel pelatihan (X2) secara simultan berpengaruh terhadap produktivitas kerja (Y) yang terbukti kebenarannya
Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Tenaga Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Sudjana, Prof. DR. M.A., M.Sc.1997. Metoda Statistika. Edisi Keenam Bandung : Tarsito.
Sugiyono, Prof. DR.2011. Statistika Untuk Penelitian. Edisi ke-18. Bandung : CV. Alfabeta.
Zulganef, 2008. Metode Penelitian Sosial dan Bisnis, Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Simbolon, Hotman. 2009. Statistika. Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu. Riduwan, DR. MBA. 2010. Dasar – dasar Statistika. Edisi Refisi Bandung : Alfabeta. Sugiyono, Prof. Dr. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Edisi ke
– 12. Bandung : Alfabeta