Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia – ISSN : 2541-0849 e-ISSN : 2548-1398
Vol. 3, No 6 Juni 2018
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi STMY Majalengka Email: : [email protected]
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, yakni dengan mengumpulkan data yang dibutuhkan kemudian dipisahkan berdasarkan jenisnya. Kemudian setelah data tersebut diinventarisir kemudian diolah dengan metode yang sudah ditentukan dan dijelaskan melalui tabel frekuensi dan diberikan penjelasan yang sesuai. Penentuan dan pengambilan sampel Pengurus adalah dilakukan pada Badan Pengawas serta anggota koperasi dilakukan menggunakan teknik sensus atau keseluruhan populasi dijadikan sampel. Sementara dalam penelitian ini akan menggunakan sumber data primer dan sekunder. Data primer merupakan jenis data yang didapatkan secara langsung dari responden administrator, pengawas dan anggota koperasi. Tentu yang termasuk dan terkait dengan manajemen koperasi sedangkan data sekunder sudah tersedia dalam bentuk profil dari lembaga yang diteliti seperti struktur organisasi koperasi dan aktivitas kerja sama. Dari analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa peran manajemen koperasi dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi dan pengendalian yang dilakukan oleh koperasi KPRI Mitra SMA Negeri 1 Maja Kabupaten Majalengka termasuk dalam kategori baik, hal tersebut terlihat dari skor total dari tanggapan responden mengenai peran manajemen pada koperasi KPRI Mitra SMA Negeri 1 Maja Kabupaten Majalengka adalah sebesar 76,13%, dimana apabila kita lihat dalam Tabel pengkategorian skor berada diantara 69% - 84% dengan kriteria baik, itu karena apa yang telah telah dilaksanakan oleh koperasi sesuai dengan harapan pengurus dan anggota koperasi.
Indonesia termasuk kedalam kriteria negara berkembang, dimana sistem perekonomiannya masih tiga bentuk usaha atau jenis perusahaan yang menopang roda
111
perekonomian. Hal tersebut diantara adalah perusahaan bentukan negara atau dikelola secara langsung oleh pemerintah berupa Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perusahaan ini dikelola secara langsung oleh pemerintah guna menghasilkan pemasukan terhadap anggaran negara. Karena itu perusahaan ini merupakan perusahaan strategis yang secara umum bergerak dibidang ekplorasi Sumber Daya Alam negara. Kemudian jenis perusahaan yang kedua adalah perusahaan bentukan pihak luar pemerintah disebut dengan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Perusahaan jenis ini adalah perusahaan yang dikelola oleh pihak swasta baik secara perorangan maupun kelompok dan berkontribusi secara langsung terhadap perekonimian negara. Dan jenis terakhir perusahaan yang ada di Indonesia adalah koperasi. Jenis perusahaan yang ketiga ini adalah lembaga perekonomian yang memiliki dasar yuridis dan merupakan lembaga perekonomian rakyat. Koperasi merupakan salah satu lembaga keuangan yang dikelola secara swadaya oleh masyarkat. Koperasi ini dibentuk oleh pemerintah dengan tujuan untuk memberikan pelayanan keuangan dengan sistem swadaya dari para peserta anggota koperasi. Dengan harapan koperasi ini dapat mendorong perekonomian masyarakat sehingga tarap kesejahteraan masyarakat meningkat. Ketiga jenis atau bentuk usaha tersebut secara seimbang dan kontinyu menggerakan perekonomian negara.
Dari ketiga bentuk usaha tersebut dapat disimpulkan bahwa koperasi masih menjadi perusahaan yang berperan terhadap perkembangan ekonomi negara. Koperasi masih menjadi tumpuan harapan bagi pemerintah dalam masalah peningkatan perekonomian negara. Namun, pada kenyataannya koperasi masih berada dalam ketertinggalan akibat ketidakmampuannya dalam persaingan dunia usaha. Karena itu koperasi membutuhkan suatu strategi khusus dan secara serius dalam menghadapi persaingan dan perkembangan ekonomi masyarakat. Sehingga koperasi dapat berfungsi sesuai dengan perannya sebagai lembaga perekonomian yang mendorong peningkatan ekonomi masyarakat secara umum serta dapat memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan anggota secara khusus.
Koperasi merupakan bentuk usaha bentukan masyarakat yang memiliki anggota sehingga berserikat dalam usaha dengan sistem kekeluargaan. Koperasi memiliki anggota yang berperan dalam memajukan perusahaan, baik pada sisi modal usaha maupun dan pengelolaan perusahaannya. Sebagai perusahaan yang membutuhkan
anggota, koperasi memiliki kebebasan bagi anggotanya untuk masuk maupun keluar sebagai anggota koperasi. Namun ketika menjadi anggota koperasi, ia memiliki kewajiban untuk berkontribusi bagi keberlangsungan koperasi. Koperasi memiliki peran yang strategis dalam meningkatkan tarap ekonomi masyarakat, terutama kelas bawah. Perusahaan ini memiliki tujuan dalam pemenuhan kebutuhan yang sama bagi anggotanya, akibatnya perusahaan ini secara hirarkis membantu meningkatkan kedudukan serta kemampuan masyarakat dalam menghadapi kesulitan ekonomi.
Salah satu bagian penting bagi koperasi adalah, manajemen. Manajemen adalah strategi pengelolaan perusahaan atau suatu organisasi yang bertujuan untuk menstabilkan perusahaan sehingga sesuai dengan target dan tujuannya. Urgensinya manajemen bagi koperasi sangat berimplikasi pada kedisiplinan dan konsistensi anggota koperasi. Karena itu perkembagan koperasi sangat bergantung dari manajemen koperasi yang dipakai dalam sistemnya. Apabila manajemen koperasi tidak mapan atau baik, maka akan berimplikasi pada mundur atau bangkrutnya koperasi. Sebaliknya jika koperasi itu memiliki manajemen yang baik maka akan mengalami kemajuan dan dapat dirasakan langsung perkembangannya bagi anggota koperasi.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan bahwa pada tahun 2016 terlihat bahwa realisasi pada usaha simpan pinjam sangat jauh dari target yang diharapkan, dari tahun ketahun mengalami fluktuasi, karena pada kenyataannya semua target yang diharapkan belum sesuai dengan rencana yang terjadi. Para anggota koperasi banyak berminat pada simpan pinjam sehingga banyak memberikan kontribusi.
Koperasi KPRI Mitra SMA Negeri 1 Maja Kabupaten Majalengka dalam menjalankan aktivitas koperasi banyak mengalami berbagai hambatan sehingga menyebabkan manajemen koperasi belum berjalan sesuai dengan semestinya, hal ini ditandai dengan adanya anggota yang tidak bertanggung jawab atau lepas tanggung jawab terhadap koperasi. Lepas tanggung jawab disini maksudnya adalah seperti kurangnya rasa kesadaran dari para anggota untuk mengembalikan pinjaman tepat pada waktunya atau tidak melampaui batas pembayaran yang telah ditentukan oleh pihak koperasi, kurangnya kesadaran untuk menghidupkan koperasi demi kelangsungan hidup koperasi itu sendiri, terjadi selisih paham antara pengurus dan anggota mengenai hal yang berhubungan dengan koperasi.
Dengan adanya permasalahan diatas mengakibatkan terjadinya keluar masuk anggota koperasi. Dengan berflutuaksinya jumlah anggota koperasi ini kurang berjalan secara efektif sistem manajemennya, ini disebabkan karena tidak ada kesetabilan manajemen yang dijalankan oleh koperasi KPRI Mitra SMA Negeri 1 Maja Kabupaten Majalengka. Dalam hal ini perlu diperhatikan bagaimana sistem manajemen serta cara kerja dalam aktifitas koperasinya pada koperasi tersebut, agar tidak terjadi hal yang dapat merugikan sekaligus membuat koperasi ini kurang berjalan secara efektif dan efesien. Maka akan terlihat bagaimana manajemen dalam koperasi tersebut.
Berfluktuasinya jumlah anggota ini sangat menentukan kelangsungan dan berkembangnya koperasi karena koperasi dapat tumbuh dan berkembang tergantung pada partisipasi aktif anggota koperasi tersebut. Padahal koperasi selalu menginginkan jumlah anggota yang bertambah setiap tahunnya. Tetapi pada kenyataannya koperasi ini selalu mengalami hambatan dimana hambatan tersebut yaitu selalu mengalami turun naikknya jumlah anggota tiap tahunnya dan hal ini menyebabkan dengan berfluktuasinya jumlah anggota juga akan mempengaruhi bagaimana sisa hasil usaha pada koperasi KPRI Mitra SMA Negeri 1 Maja Kabupaten Majalengka, karena hal tersebut menyangkut keberlangsungan koperasi.
Adanya penurunan partisipasi keaktifan anggotanya, ini menyebabkan kegiatan unit usaha yang dijalankan pada koperasi tersebut menjadi menurun sehingga Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diperoleh menjadi menurun juga, hal tersebut membuat Sisa Hasil Usaha (SHU) yang di inginkan oleh koperasi KPRI Mitra SMA Negeri 1 Maja Kabupaten Majalengka tidak sesuai dengan target yang diharapkan oleh koperasi tersebut.
Penelitian ini dilaksanakan pada Koperasi KPRI Mitra SMA Negeri 1 Maja Kabupaten Majalengka. Pada saat ini jumlah anggota dan jumlah sisa hasil usaha (SHU) masih berfluktuasi dan belum bisa mencapai target yang diinginkan Koperasi tersebut.
Populasi dari penelitian ini terdiri dari Pengurus, Badan Pengawas dan Anggota Koperasi. Penentuan dan pengambilan sampel Pengurus, Badan Pengawas dan anggota
koperasi dilakukan menggunakan teknik sensus atau keseluruhan populasi dijadikan sampel yaitu sebanyak 92.
Wawancara, penulis menemui langsung pengurus dan anggota koperasi untuk mengadakan tanya jawab yang berkaitan dengan aktivitas koperasi untuk memperoleh keterangan-keterangan yang berhubungan dengan penelitian.
Quesioner, penulis membuat daftar pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian dan memberikannya kepada responden untuk mendapat jawaban yang sebenarnya dan untuk mendapatkan data lapangan yang dibutuhkan oleh penulis dalam menyelesaikan penelitian.
Dalam menganalisis data-data dari hasil penelitian yang diperoleh, penulis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan dalam penelitian ini dipisahkankan menurut jenisnya. Selanjutnya diolah, dianalisis dan disajikan dalam bentuk tabel-tabel frekuensi dan diberi penjelasannya sesuai dengan jenisnya.
Analisis Manajemen Koperasi Pada Koperasi KPRI Mitra SMA Negeri 1 Maja Kabupaten Majalengka
Perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diinginkan oleh Koperasi KPRI Mitra SMA Negeri 1 Maja. Di dalam quesioner, sub variabel manajemen koperasi diwakili dengan dua pertanyaan yang mencerminkan komponen-komponen dari manajemen itu sendiri. Jawaban responden mengenai manajemen koperasi dikategorikan dalam lima kategori (menggunakan teknik skala likert) yang hasilnya dijelaskan dengan teknik interval, sehingga pada jawaban responden terhadap manajemen koperasi yang ada pada koperasi KPRI Mitra SMA Negeri 1 Maja Kabupaten Majalengka. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap tahap perencanaan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
SB | B | CB | KB | TB | |||
1 | Meningkatkan | 4 | 55 | 30 | 3 | 0 | 92 |
kinerja koperasi | 4,35 | 59,78 | 32,61 | 3,26 | 0 | 100 % | |
20 | 220 | 90 | 6 | 0 | 336 | ||
2 | Memberi pelayanan | 24 | 27 | 41 | 0 | 0 | 92 |
yang baik kepada anggota | 26,09 | 29,35 | 44,57 | 0 | 0 | 100 % | |
120 | 108 | 123 | 0 | 0 | 351 |
Secara keseluruhan responden menanggapi apa yang sudah direncanakan Koperasi KPRI Mitra SMA Negeri 1 Maja Kabupaten Majalengka dengan total skor 336 mengenai meningkatkan kinerja koperasi dan 351 mengenai memberi pelayanan yang baik kepada anggota termasuk dalam kategori baik.
Pengorganisasian yaitu menciptakan hubungan antara berbagai fungsi, personalia dan faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat serta terarah pada satu tujuan.
SB | B | CB | KB | TB | |||
1 | Menetapkan | 16 | 39 | 31 | 6 | 0 | 92 |
kebijakan SDM | 17,39 | 42,39 | 33,70 | 6,52 | 0 | 100 | |
dalam mencapai tujuan | 80 | 156 | 93 | 12 | 0 | 341 | |
2 | Menetapkan | 24 | 36 | 23 | 9 | 0 | 92 |
kebutuhan kerja | 26,09 | 39,13 | 25,00 | 9,78 | 0 | 100 | |
pengurus | |||||||
120 | 144 | 69 | 18 | 0 | 351 |
Secara keseluruhan responden menanggapi mengenai pengorganisasian pada Koperasi KPRI Mitra SMA Negeri 1 Maja Kabupaten Majalengka dengan total 341 dalam hal menetapkan kebijakan SDM dalam mencapai tujuan dan skor 351 dalam hal menetapkan kebutuhan kerja pengurus termasuk dalam kategori baik.
Pengarahan yaitu mengarahkan dan memberi perintah agar tidak terjadi penyimpangan dari rencana awal yang telah ditetapkan.
SB | B | CB | KB | TB | |||
1 | Pengarahan pembina | 25 | 38 | 25 | 4 | 0 | 92 |
kepada pengurus | 27,17 | 41,30 | 27,17 | 4,35 | 0 | 100 | |
125 | 152 | 75 | 8 | 0 | 360 | ||
2 | Pengarahan | 18 | 59 | 14 | 1 | 0 | 92 |
pengurus kepada anggota | 19,57 | 64,13 | 15,22 | 1,09 | 0 | 100 | |
90 | 236 | 42 | 2 | 0 | 370 |
Secara keseluruhan responden menanggapi mengenai pengarahan pada Koperasi KPRI Mitra SMA Negeri 1 Maja Kabupaten Majalengka dengan total 360 dalam hal pengarahan pembina kepada pengurus dan skor 370 dalam hal pengarahan pengurus kepada anggota termasuk dalam kategori baik.
Koordinasi adalah mengelompokkan orang dan memberi tugas serta menjalankan tugas agar tujuan bisa dicapai.
SB | B | CB | KB | TB | |||
1 | Mengadakan | 12 | 43 | 37 | 0 | 0 | 92 |
pertemuan resmi | 13,04 | 46,74 | 40,22 | 0 | 0 | 100 | |
antar anggota koperasi | 60 | 172 | 111 | 0 | 0 | 343 | |
2 | Mengadakan arus | 20 | 33 | 25 | 14 | 0 | 92 |
informasi yang | 21,74 | 35,87 | 27,17 | 15,22 | 0 | 100 | |
memadai | |||||||
100 | 132 | 75 | 28 | 0 | 335 |
Secara keseluruhan responden menanggapi mengenai koordinasi pada Koperasi KPRI Mitra SMA Negeri 1 Maja Kabupaten Majalengka dengan total 343 dalam hal mengadakan pertemuan resmi antar anggota koperasi dan skor 335 dalam hal mengadakan arus informasi yang memadai termasuk dalam kategori baik.
Pengawasan adalah proses yang memastikan aktivitas yang dilakukan koperasi sesuai dengan yang telah direncanakan.
SB | B | CB | KB | TB | |||
1 | Pengawasan | 19 | 31 | 38 | 4 | 0 | 92 |
pembina terhadap | 20,65 | 33,70 | 41,30 | 4,35 | 0 | 100 | |
pengurus | 95 | 124 | 114 | 8 | 0 | 341 | |
2 | Pengawasan | 28 | 42 | 22 | 0 | 0 | 92 |
pengurus terhadap anggota | 30,43 | 45,65 | 23,91 | 0 | 0 | 100 | |
140 | 168 | 66 | 0 | 0 | 374 |
Secara keseluruhan responden menanggapi mengenai pengawasan pada Koperasi KPRI Mitra SMA Negeri 1 Maja Kabupaten Majalengka dengan total 341 dalam hal pengawasan pembina terhadap pengurus dan skor 374 dalam hal pengawasan pengurus terhadap anggota termasuk dalam kategori baik.
Berikut ini rekapitulasi mengenai peran manajemen koperasi dalam meningkatkan sisa hasil usaha pada koperasi KPRI Mitra SMA Negeri 1 Maja Kabupaten Majalengka dapat dilihat pada tabel 06 berikut
Skor | skor | %skor | ||
No | Indikator | aktual | ideal | aktual |
1 | Meningkatkan kinerja koperasi | 336 | 460 | 73,04 |
baik
No | Indikator | Skor aktual | skor ideal | %skor aktual kriteria | |
2 | Memberi pelayanan yang baik kepada anggota | 351 | 460 | 76,30 | baik |
3 | Menetapkan kebijakan SDM dalam mencapai tujuan | 341 | 460 | 74,13 | baik |
4 | Menetapkan kebutuhan kerja pengurus | 351 | 460 | 76,30 | baik |
5 | Pengarahan pembina kepada pengurus | 360 | 460 | 78,26 | baik |
6 | Pengarahan pengurus kepada anggota | 370 | 460 | 80,43 | baik |
7 | Mengadakan pertemuan resmi antar anggota koperasi | 343 | 460 | 74,57 | baik |
8 | Mengadakan arus informasi yang memadai | 335 | 460 | 72,83 | baik |
9 | Pengawasan pembina terhadap pengurus | 341 | 460 | 74,13 | baik |
10 | Pengawasan pengurus terhadap anggota | 374 | 460 | 81,30 | baik |
3502 | 4600 | 76,13 | baik |
Maka dihasilkan data mengenai peran manajemen yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
20% - 36% Sangat Tidak
37% - 52% Tidak Baik
52% - 68% Cukup Baik
85% - 100% Sangat Baik
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa peran manajemen pada koperasi KPRI Mitra SMA Negeri 1 Maja Kabupaten Majalengka adalah baik, hal tersebut terlihat dari Tabel 06 dimana skor total dari tanggapan responden mengenai peran manajemen pada koperasi KPRI Mitra SMA Negeri 1 Maja Kabupaten Majalengka adalah sebesar 76,13%, dimana apabila kita lihat dalam Tabel 07 berada diantara 69% - <84% dengan kriteria baik.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa peran manajemen koperasi ysng dilakukan oleh Koperasi KPRI Mitra SMA Negeri 1 Maja Kabupaten Majalengka dalam Kategori Baik. Hal ini karena apa yang telah diterapkan oleh koperasi sudah sesuai dengan harapan pengurus dan anggota koperasi. Manajemen koperasi yang dilakukan oleh Koperasi KPRI Mitra SMA Negeri 1 Maja Kabupaten Majalengka adalah: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi dan pengawasan. Dari keseluruhan responden baik itu pada pembina, pengurus dan Anggota koperasi, sebagian besar responden menyatakan penerapan manajemen koperasi sudah Baik, hanya saja masih harus ada perbaikan- perbaikan yang dilakukan oleh Koperasi KPRI Mitra SMA Negeri 1 Maja Kabupaten Majalengka agar target yang diharapkan sesuai dengan realisasinya bahkan melebihi target yang diharapkan oleh koperasi tersebut, dan dapat meningkatkan kesejahteraan bagi para anggota, agar nantinya koperasi bisa lebih jaya dan maju, dari tahun-ketahun dan dapat memajukan koperasi dimasa yang akan datang, terutama dalam hal peranan manajemen koperasi.
Saran yang dapat disampaikan penulis setelah melakukan penelitian pada Koperasi KPRI Mitra SMA Negeri 1 Maja Kabupaten Majalengka adalah Koperasi KPRI Mitra SMA Negeri 1 Maja Kabupaten Majalengka masih harus melakukan perbaikan-perbaikan dalam manajemen koperasinya agar target yang diharapkan sesuai dengan realisasi yang terjadi seperti penjelasan dibawah ini:
Dalam hal perencanaan: koperasi harus dapat meningkatkan kinerja usaha koperasi yang ada dibandingkan menambah unit usaha yang baru. Jika dapat meningkatkan kinerja unit usaha yang ada maka baru unit usaha koperasi yang ada dapat diperluas lagi. Sedangkan dalam memberi pelayanan yang baik kepada para anggota koperasi
melalui unit kegiatan usaha salah satunya dalam mempermudah proses administrasi terhadap anggotanya keanggotaannya yang selama ini memakan waktu yang lama sehingga membuat para calon anggotanya menunggu lama untuk menjadi anggota koperasi, dan ini dapat menimbulkan berkurangnya anggota koperasi.
Dalam hal pengorganisasian: harusnya pengurus koperasi mengadakan pelatihan agar karyawan bisa lebih terlatih lagi dalam menjalankan pekerjaan yang dilakukannya sehingga apa yang direncanakan akan sesuai dengan target yang diharapkan dan sesuai dengan rencana awal pada Koperasi KPRI Mitra SMA Negeri 1 Maja Kabupaten Majalengka.
Dalam hal pengarahan: pengurus koperasi harus mampu memberi peringatan dan harus memberi pengarahan yang lebih baik lagi dan maksimal untuk para karyawan maupun anggotanya agar semua unsur koperasi bisa bekerja sama dalam menjalankan hak, kewajiban dan tugas masing-masing dari unsure anggota koperasi karena selama ini pengarahan yang diberikan kurang maksimal sehingga masih banyak hal-hal yang sering dilanggar oleh anggota koperasi maupun dari karyawannya.
Dalam hal koordinasi: dalam koordinasi pengurus seharusnya membuat buku pedoman yang menjelaskan secara detail tentang hak, kawajiban dan tugas dari masing-masing anggota koperasi karena selama ini semua unsur koperasi hanya mengetahui tentang tugas, hak dan kewajiban itu hanya umumnya saja, padahal dalam hal koordinasi sangat penting agar koperasi dapat lebih baik lagi.
Dalam hal pengawasan: dalam hal ini pengurus koperasi harus lebih ekstra berhati- hati dan disiplin dalam mengawasi karyawan dan anggota koperasi agar kesalahan- kesalahn selama ini yang terjadi tidak terulang kembali, dan kesalah yang terjadi bisa menjadi bahan pertimbangan bagi para anggota koperasi
Anoraga, Pandji. (2004). Manajemen Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta. Anoraga, Pandji dkk (2005). Dinamika Koperasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Hasibuan, Malaya (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Hendrojogi. (2007). Koperasi Asas-asas, Teori dan Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafiondo Persada.
Oey Liang Lee dkk. (2000). Pengantar Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Partomo, Titik Sartika. (2004). Ekonomi Skala Kecil / Menengah dan Koperasi.
Bogor: Ghalia.
Richard L Daft. (2002). Manajemen. Edisi kelima jilid satu. Jakarta: Erlangga. Sukamdiyo. Ign. (2006). Manajemen Koperasi. Jakarta: Erlangga.
Widiyanti dkk.(2003). Koperasi dan Perkoperasian Indonesia. Jakarta: PT. Rineka Cipta.