Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN : 2548-1398
Vol. 6, No. 10, Oktober 2021
Amran Jaenudin, Endang Tadjudin Surawinata, Dukat, Maryuliyanna
Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon, Jawa Barat, Indonesia
Email:� [email protected], [email protected], [email protected], [email protected]
Faktor yang dapat
menunjang pertumbuhan dan produktivitas tanaman padi, yaitu faktor hara
tanaman. Selain pemupukan pertumbuhan tanaman juga membutuhkan zap pengatur
tumbuh sebagai zat tambahan dalam meningkatkan metabolisme tanaman. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kenaikan pertumbuhan dan
produktivitas padi varietas ciherang setelah dilakukan penambahan pupuk Urea
dan ZPT (hormon Auksin). Metode yang digunakan adalah dengan metode Rancangan
Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan perlakuan dosis pupuk Urea dan dan ZPT
(hormon Auksin). Hasil
penelitian perlakuan pemberian pupuk nitrogen dan auksin memberikan pengaruh
interaksi pada hasil pengamatan pertumbuhan tanaman pada tinggi tanaman dan
jumlah anakan per rumpun, kemudian perlakuan pemberian auksin 15 ml/liter
menghasilkan BGK panen tertinggi dari pada perlakuan lainnya yaitu 13,22 kg/petak
atau setara dengan 11,75 ton/ha.
Kata Kunci: pertumbuhan dan
produktivitas padi; dosis pupuk urea; ZPT (hormon auksin)
Abstract
Factors that can support the growth and productivity
of rice plants, namely plant nutrient factors. In addition to fertilization,
plant growth also requires growth regulator zap as an additional substance in
increasing plant metabolism. The purpose of this study was to determine the
rate of increase in growth and productivity of Ciherang variety rice after the
addition of Urea and ZPT (Auxin hormone) fertilizers. The method used was a
factorial randomized block design (RAK) method with doses of urea and ZPT
(Auxin hormone) fertilizers. The results of the research treatment of nitrogen
and auxin fertilizers gave an interaction effect on the results of plant growth
observations on plant height and number of tillers per clump, then treatment
with 15 ml/liter of auxin gave the highest yield of BGK compared to other
treatments, namely 13.22 kg/plot or equivalent. with 11.75 tons/ha.
Keywords: rice growth and productivity; urea fertilizer
dosage; �ZPT (Auxin hormone).
Received: 2021-09-20; Accepted: 2021-10-05; Published: 2021-10-20
Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa luas panen padi nasional pada 2019 diperkirakan sebesar 10,68 juta hektar, mengalami penurunan sebanyak 700,05 ribu hektar atau 6,15 persen dibandingkan tahun 2018. Produksi padi pada 2019 diperkirakan sebesar 54,60 juta ton GKG, mengalami penurunan sebanyak 4,60 juta ton atau 7,76 persen dibandingkan tahun 2018. Jika produksi padi pada tahun 2019 dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi beras pada 2019 sebesar 31,31 juta ton, mengalami penurunan sebanyak 2,63 juta ton atau 7,75 persen dibandingkan tahun 2018 (BPS, 2020). Karena Pada umumnya para petani menggunakan input atau faktor produksi tidak optimal, sehingga pemeliharaan aktivitas usahatani tidak memadai (Dewi, Suamba, & Ambarawati, 2012).
Selain pengalaman para petani yang dapat digunakan sebagai
peluang untuk mengarahkan penggunaan input produksi secara efisien (Suharyanto, 2015), faktor yang
dapat menunjang pertumbuhan dan produktivitas tanaman padi, yaitu faktor hara
tanaman, merupakan salah satu faktor termudah yang dapat dimodifikasi yakni
melalui pemupukan ke dalam tanah. (Triadiati, Pratama, & Abdulrachman, 2012)
menyatakan bahwa pupuk merupakan salah satu faktor utama pada usaha tani padi. Salah satu unsur
hara yang penting dan harus tersedia bagi tanaman adalah nitrogen (N).
Kebutuhan tanaman akan nitrogen lebih tinggi dibandingkan dengan unsur hara
lainnya. Selain itu N merupakan faktor pembatas bagi produktivitas tanaman.
Kekurangan N akan menyebabkan tumbuhan tidak tumbuh secara optimum, sedangkan
kelebihan N selain menghambat pertumbuhan tanaman juga akan menimbulkan
pencemaran terhadap lingkungan (Duan et al., 2007).
Oleh karenanya penting untuk diketahui berapa banyak nitrogen yang dibutuhkan oleh tanaman padi.
Pupuk N dalam bentuk urea
sudah menjadi kebutuhan pokok bagi petani padi khususnya di Indonesia, karena
dianggap dapat langsung meningkatkan produktivitas sehingga pemborosan dalam
pemakaian urea di kalangan petani tidak dapat dihindari (Endrizal, B, 2004). Dosis pemberian pupuk di petani saat ini
dapat mencapai 400-600 kg urea/ha, sedangkan rekomendasi pemerintah sebesar
200-260 kg urea/ha (Wahid, 2003). Hal ini menunjukkan adanya perbedaan
yang cukup tinggi antara penggunaan urea di lapangan dengan rekomendasi
pemerintah.
Peran ZPT antara lain mengatur
kecepatan pertumbuhan dari masing-masing jaringan dan mengintegrasikan
bagian-bagian tersebut guna menghasilkan bentuk yang dikenal sebagai tanaman (Lestari, 2011). Pengaturan pertumbuhan terjadi akibat
terbentuknya hormon-hormon yang sama, mempengaruhi sintesis hormon, perusakan
translokasi, atau dengan perubahan tempat pembentukan hormon (Mahendra, Rai, & Wiraatmaja, 2017). Beberapa jenis zat pengatur tumbuh yang
telah digunakan dalam budidaya komoditas pertanian antara lain auksin dan
giberelin. Berdasarkan gambaran di atas, maka terdapat peluang yang besar untuk
dilakukan penelitian dalam upaya meningkatkan pertumbuhan dan hasil padi sawah (Oryza sativa L.) varietas Ciherang
secara optimal. Selain itu diperlukan pula rekomendasi yang tepat dalam
pemberian pupuk nitrogen dan zat pengatur tumbuh (auksin).
Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mengetahui interaksi antara penggunaan pupuk nitrogen dan zat pengatur tumbuh auksin terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi (Oryza sativa L) varietas Ciherang dan 2) Mengetahui dosis pupuk nitrogen dan konsetrasi zat pengatur tumbuh auksin terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi (Oryza sativa L) varietas Ciherang.
Metode Penelitian
Penelitian dilaksanakan di lahan penelitian berada pada
ketinggian � 9 m di atas permukaan laut (dpl). Jenis tanah termasuk kategori
Aluvial. Waktu percobaan di lapangan dilaksanakan selama 4 bulan (Januari � April) tahun 2021. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Benih Padi Varietas Ciherang, pupuk Urea (46% Nitrogen), pupuk SP-36 dan
pupuk KCl dan ZPT Auksin murni).
Rancangan percobaan yang
digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial yang terdiri atas
dua faktor yaitu dosis pupuk nitrogen (N) (menggunakan pupuk urea) yang terdiri
dari 3 taraf dan konsentrasi ZPT auksin (A) yang terdiri dari 3 taraf, sehingga
terdapat 9 perlakuan dan masing-masing faktor diulang tiga kali, dengan total
keseluruhan terdapat 27 unit percobaan. Perlakuan tersebut adalah: 1). Dosis Pupuk Nitrogen (N) (menggunakan pupuk urea)
terdiri dari tiga taraf, yaitu: N1 : 200 kg/ha urea; N2 :
250 kg/ha urea; N3 : 300 kg/ha urea. 2). Konsentrasi ZPT auksin (A) dengan 3 taraf yaitu : A1 : 5 ml/liter; A2 : 10
ml/liter; A3 : 15 ml/liter. Kombinasi Pupuk
Nitrogen dan konsentrasi ZPT dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1
Kombinasi Perlakuan Dosis Pupuk Nitrogen dan Konsentrasi ZPT Auksin
Konsentrasi ZPT (A) |
Dosis Nitrogen (N) |
||
N1 |
N2 |
N3 |
|
A1 |
N1A1 |
N1A2 |
N1A3 |
A2 |
N2A1 |
N2A2 |
N2A3 |
A3 |
N3A1 |
N3A2 |
N3A3 |
Analisis data secara statistik
dilakukan menggunakan sidik ragam dengan model linier sebagai berikut :
Yijk = μ + Nj + Ak+ (NA)jk+ ƹ ijk
Keterangan :
Yijk = Hasil pengamatan pada ulangan ke-i, faktor
N (Pupuk Nitrogen ) tarap ke-j dan faktor A (ZPT Auksin) taraf ke-k
μ = Rata-rata umum
Zj = Pengaruh faktor pupuk nitrogen taraf ke-j
Hk = Pengaruh faktor ZPT Auksin taraf ke-k
(ZH) jk = Pengaruh intraksi antara faktor N ke-i
dan faktor A taraf ke j
ƹ ijk = Pengaruh galat percobaan
Sumber : (Gaspersz, 1994)
Jika hasil analisis ragam (Uji F) menunjukan pengaruh yang nyata atau hipotesis nol ditolak, maka analisis statistik dilanjutkan dengan menggunakan uji jarak berganda Duncan (DMRT) pada taraf nyata 5 % dengan rumus:
LSR = SSR � Sx
Keterangan:
LSR��� = Least Significant Ranges
SSR���� = Studentized Significan Ranges
SX������ = Standar Galat Rata-rata
n��������� = Banyaknya perlakuan pupuk nitrogen (urea)
a��������� = Banyaknya perlakuan ZPT auksin
r��������� = Banyaknya ulangan
KTG��� = Kuadrat Tengah Galat
Sumber
: (Gaspersz, 1994)
1.
Tinggi Tanaman
Hasil dari pengamatan analisis statistik menunjukkan adanya pengaruh
interaksi antara perlakuan nitrogen dan auksin pada pengamatan tinggi tanaman
umur 30 HST dengan nilai signifikan < 0,05. Perlakuan N3A1 menunjukkan
pengaruh yang berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Kemudian hasil uji lanjut
dari pengamatan tinggi tanaman 30 HST sebagai berikut:
Tabel 2
Pengaruh Dosis Pupuk Nitrogen
dan Konsentrasi ZPT Auksin Terhadap Tinggi Tanaman Umur 30 HST
Auksin (A) |
Nitrogen (N) |
|
|||||
N1 |
N2 |
N3 |
|
||||
A1 |
49,44 |
a |
50,28 |
a |
54,89 |
b |
|
A |
A |
B |
|||||
A2 |
49,33 |
a |
51,56 |
a |
49,28 |
a |
|
A |
A |
A |
|||||
A3 |
52,00 |
a |
49,22 |
a |
48,17 |
a |
|
B |
AB |
A |
|||||
Keterangan:� Angka
rata-rata yang diikuti huruf kecil yang sama pada kolom dan Huruf besar yang
sama pada baris yang sama berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
pada taraf 5%.
Berdasarkan dari hasil
pengamatan analisis sidik ragam menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara
perlakuan pupuk nitrogen dan auksin dengan nilai signifikan < 0,05 yaitu
<0,003. Berdasarkan pengamatan uji lanjut menunjukkan bahwa perlakuan N3A1
berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Hasil uji lanjut dapat dilihat sebagai
berikut:
Tabel 3
Pengaruh Dosis Pupuk Nitrogen dan Konsentrasi ZPT Auksin Terhadap Tinggi
Tanaman Umur 45 HST
Auksin (A) |
Nitrogen (N) |
|||||
N1 |
N2 |
N3 |
||||
A1 |
85,00 |
a |
85,78 |
a |
94,44 |
b |
A |
A |
B |
||||
A2 |
86,83 |
a |
87,89 |
a |
87,44 |
a |
A |
A |
A |
||||
A3 |
85,17 |
a |
84,61 |
a |
87,61 |
a |
B |
A |
A |
Keterangan:��� Angka
rata-rata yang diikuti huruf kecil yang sama pada kolom dan Huruf besar yang
sama pada baris yang sama berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
pada taraf 5%.
Berdasarkan hasil pengamatan
sidik ragam bahwa pengamatan tinggi tanaman 60 HST tidak berbeda nyata dengan
perlakuan lainnya. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikan yang dihasilkan
>0,05 yaitu 0,393. Sehingga semua pengaruh perlakuannya homogen.
2.
Jumlah Anakan
Berdasarkan hasil pengamatan sidik
ragam terhadap pengamatan jumlah anakan umur 30 HST dan 60 HST menunjukkan bahwa tidak
terjadi interaksi tetapi terjadi pengaruh mandiri pada perlakuan pupuk auksin.
Berdasarkan hasil analisis uji lanjut menunjukkan bahwa jumlah anakan
per rumpun pada saat umur 30 HST perlakuan auksin A3 menghasilkan jumlah anakan
yang berbeda nyata dari perlakuan auksin lainnya. Berikut adalah hasil analisis
uji lanjut mandiri pada perlakuan pupuk nitrogen dan pupuk auksin. Setelah
dilakukan uji lanjut duncan secara mandiri pada perlakuan pupuk auksin
menunjukkan bahwa jumlah anakan per rumpun pada saat umur tanaman 60 HST,
perlakuan A2 dan A3 menujukkan rata-rata jumlah anakan
yang berbeda nyata dengan perlakuan A1.
Tabel 4
Pengaruh Dosis Pupuk Nitrogen dan Konsentrasi ZPT Auksin Terhadap Jumlah
Anakan Per Rumpun Umur 30 HST dan Umur 60 HST
Perlakuan |
Jumlah Anakan Per Rumpun |
|
|||
30 HST |
60 HST |
|
|||
Nitorgen : |
|
|
|
|
|
N1 |
18,87 |
a |
45.24 |
a |
|
N2 |
19,82 |
a |
44,67 |
a |
|
N3 |
18,65 |
a |
44,18 |
a |
|
Auksin : |
|
|
|
|
|
A1 |
17,24 |
a |
43,61 |
a |
|
A2 |
19,02 |
b |
45,24 |
b |
|
A3 |
21,07 |
c |
45,24 |
b |
|
Keterangan:� Angka rata-rata yang diikuti huruf yang sama
pada kolom yang sama berbeda tidak nyata menurut Uji Beda
Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%.
Tabel 5
Pengaruh Dosis Pupuk Nitrogen
dan Konsentrasi ZPT Auksin Terhadap Jumlah Anakan Per Rumpun Umur 45 HST
Auksin (A) |
Nitrogen (N) |
|
|||||
N1 |
N2 |
N3 |
|
||||
A1 |
36,44 |
b |
33,83 |
a |
33,72 |
b |
|
B |
A |
A |
|||||
A2 |
34,95 |
b |
41,28 |
b |
37,00 |
c |
|
A |
C |
B |
|||||
A3 |
31,44 |
a |
35,39 |
a |
29,00 |
a |
|
B |
C |
A |
|||||
Keterangan:� Angka rata-rata yang diikuti huruf kecil yang sama
pada kolom dan Huruf besar yang sama pada baris yang sama berbeda tidak nyata
menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%.
Berdasarkan hasil pengamatan sidik
ragam menunjukkan adanya interaksi antara perlakuan pupuk nitorgen dan auksin.
Hasil pengamatan uji lanjut duncan menunjukkan bahwa perlakuan pupuk Nitrogen N2
dan Auksin A2 menunjukkan pengaruh interaksi yang berbeda nyata
dengan perlakuan lainnya yaitu dengan rata-rata jumlah anakan 41,28 buah pada
pengamatan jumlah anakan 45 HST.
Hasil pengamatan
pertumbuhan tanaman padi menunjukkan hasil yang berbeda nyata pada pengamatan
tinggi tanaman 30 HST dan 45 HST pada perlakuan N3A1,
pengamatan jumlah anakan 30 HST pada perlakuan A3, 45 HST pada perlakuan
N2A2 dan 60 HST pada perlakuan A2 dan A3.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ZPT auksin sangat
berpengaruh pada tinggi tanaman dan jumlah anakan tanaman padi. Menurut
pendapat (Azeredo et al., 2017)
hormon� sangat� mempengaruhi�
pertumbuhan� dan� produksi�
tanaman� walaupun diaplikasikan
dalam jumlah yang sangat kecil. Auksin sangat penting untuk berbagai aspek
perkembangan tanaman, dan modulasi jalur auksin memiliki potensi besar untuk
perbaikan tanaman (Wang, Zhang, Wang, & Zhao, 2018). Auksin
diamati untuk terakumulasi pada kuncup anakan dan pangkal batang (Yang et al., 2017). Pada
penelitian terdahulu auksin dapat meningkatkan jumlah anakan (Jin et al., 2016).
Kemudian pada perlakuan pupuk Nitrogen dan ZPT auksin sangat berpengaruh pada
tinggi tanaman. Menurut (Triadiati et al., 2012) bahwa
pemberian pupuk urea yang berbeda berpengaruh nyata pada tinggi� tanaman padi, semakin tinggi dosis urea yang
diberikan, tinggi tanaman mempunyai kecenderungan meningkat. Kemudian
berdasarkan penelitian (Badar, Jaenudin, & Wahyuni, 2021) bahwa
kombinasi perlakuan pengaruh dosis pupuk kandang kambing dan dosis pupuk urea pada
tanaman terong memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman (28, 35
HST), jumlah buah per petak, bobot buah per petak, dan volume akar.
1.
Jumlah
Anakan Produktif (Buah) Umur 75 HST
Berdasarkan hasil pengamatan rata-rata jumlah anakan produktif pada saat umur 75 HST menunjukkan adanya interaksi diantara perlakuan pupuk nitrogen dan auksin. Perlakuan N2A3 menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata dengan perlakuan lainnya yaitu dengan rata-rata jumlah anakan produktif pada umur 75 HST sebanyak 35,89 buah. Seperti penelitian yang telah dilakukan oleh (Jaenudin & Mastari, 2017) bahwa pemberian dosis pupuk urea pada taraf 200 kg/ha memberikan pengaruh terbaik dibanding dengan 100 kg/ha dan 300 kg/ha.
Tabel 6
Pengaruh Dosis Pupuk Nitrogen
dan Konsentrasi ZPT Auksin Terhadap Jumlah Anakan Produktif Per
Rumpun Umur 75 HST
Auksin (A) |
Nitrogen (N) |
|
|||||
N1 |
N2 |
N3 |
|
||||
A1 |
34,17 |
a |
32,28 |
a |
33,50 |
a |
|
A |
A |
A |
|||||
A2 |
35,56 |
a |
34,11 |
b |
32,50 |
a |
|
B |
A |
A |
|||||
A3 |
34,00 |
a |
35,89 |
c |
34,89 |
b |
|
A |
B |
A |
|||||
Keterangan:� Angka rata-rata yang diikuti huruf kecil yang sama pada kolom dan Huruf
besar yang sama pada baris yang sama berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak
Berganda Duncan pada taraf 5%.
2.
Bobot
GKP Per Rumpun (gr) dan Bobot GKP Per Petak (Kg)
Berdasarkan hasil pengamatan sidik ragam pada perlakuan pupuk nitrogen
dan auksi terhadap pengamatan rata-rata bobot gabah kering panen per rumpun dan per
petak menunjukkan
tidak terjadi interaksi antara kedua perlakuan. Berdasarkan pengamatan uji mandiri
dari kedua perlakuan menujukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata secara
mandiri pada perlakuan nitrogen dan auksin. Berdasarkan dari hasil uji lanjut
Duncan bahwa perlakuan N1 menghasilkan bobot gabah kering panen per
rumpun lebih besar dari perlakuan pupuk nitrogen lainnya yaitu sebanyak 75,26
gr. Kemudian pada perlakuan auksin hasil uji lanjut Duncan menunjukkan
perlakuan A3 menghasilkan bobot gabah kering panen per rumpun lebih
besar dari perlakuan auksin lainnya yaitu sebanyak 76,52 gr. Hasil
uji lanjut Duncan bahwa perlakuan A3 menghasilkan bobot gabah kering
panen per petak lebih besar dari perlakuan auksin lainnya yaitu sebanyak 13,22
kg.
Tabel 7
Pengaruh Dosis Pupuk Nitrogen
dan Konsentrasi ZPT Auksin Terhadap Bobot GKP Per Rumpun (gr) dan Bobot GKP Per
Petak (Kg)
Perlakuan |
Bobot GKP (Gabah Kering Panen) |
|
|||
Per Rumpun (gr) |
Per Petak (Kg) |
|
|||
Nitorgen : |
|
|
|
|
|
N1 |
75,27 |
b |
11,73 |
a |
|
N2 |
74,04 |
ab |
12,84 |
a |
|
N3 |
71,63 |
a |
11,70 |
a |
|
Auksin : |
|
|
|
|
|
A1 |
70,87 |
a |
11,18 |
a |
|
A2 |
73,54 |
ab |
11,87 |
ab |
|
A3 |
76,52 |
b |
13,22 |
b |
|
Keterangan:��� Angka rata-rata yang diikuti huruf yang sama
pada kolom yang sama berbeda tidak nyata menurut Uji Beda
Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%.
Berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan sebagai berikut:� 1). Perlakuan pemberian pupuk nitrogen dan auksin
memberikan pengaruh interaksi pada hasil pengamatan pertumbuhan tanaman pada
tinggi tanaman dan jumlah anakan per rumpun. 2). Perlakuan pemberian auksin 15 ml/liter menghasilkan BGK panen tertinggi
dari pada perlakuan lainnya yaitu 13,22 kg/petak atau setara dengan 11,75
ton/ha.
agboola, D. A., Ogunyale, O.
G., Fawibe, O. O., & Ajiboye, A. A. (2014). A Review Of Plant Growth
Substances: Their Forms, Structures, Synthesis And Functions. Journal Of
Advanced Laboratory Research In Biology, 5(4), 152�168. Google Scholar
Ahmadi, Najmodin, & Nejad, Tayeb Saki. (2014). The Effect
Of Time And Auxin Spray On Rice Yield Factors In Iran. Advances In
Environmental Biology, 457�461. Google Scholar
Azeredo, Joana, Azevedo, Nuno F., Briandet, Romain, Cerca,
Nuno, Coenye, Tom, Costa, Ana Rita, Desvaux, Micka�l, Di Bonaventura, Giovanni,
H�braud, Michel, & Jaglic, Zoran. (2017). Critical Review On Biofilm
Methods. Critical Reviews In Microbiology, 43(3), 313�351. Google Scholar
Badar, Umar, Jaenudin, Amran, & Wahyuni, Siti. (2021).
Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Kambing Dan Urea Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil
Tanaman Terung (Solanum Melongena L.) Kultivar Silila. Agroswagati Jurnal
Agronomi, 9(1), 1�9. Google Scholar
Bps. (2020). Luas Panen Dan Produksi Padi Di Indonesia
2019. Jakarta: Badan Pusat Statistik. Google Scholar
Dewi, I. Gusti Ayu Chintya, Suamba, I. Ketut, &
Ambarawati, Igaa. (2012). Analisis Efisiensi Usahatani Padi Sawah (Studi Kasus
Di Subak Pacung Babakan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung). Journal Of
Agribusiness And Agritourism, 1(1), 44836. Google Scholar
Duan, Y. H., Zhang, Y. L., Ye, L. T., Fan, X. R., Xu, G. H.,
& Shen, Q. R. (2007). Responses Of Rice Cultivars With Different Nitrogen
Use Efficiency To Partial Nitrate Nutrition. Annals Of Botany, 99(6),
1153�1160. Google Scholar
Endrizal, B, J. (2004). Efisiensi Penggunaan Pupuk Nitrogen
Dengan Penggunaan Pupuk Organik Pada Tanaman Padi Sawah. J Pptp, 7(2),
118�124. Google Scholar
Gaspersz, Vincent. (1994). Statistical Process
Control : Penerapan Teknik-Teknik Statistika Dalam Manajemen Bisnis Total
(Edisi Kesa). Jakarta: Pt. Gramedia Pustaka Utama. Google Scholar
He, Qin, Yang, Lin, Hu, Wei, Zhang, Jia, & Xing,
Yongzhong. (2018). Overexpression Of An Auxin Receptor Osafb6 Significantly
Enhanced Grain Yield By Increasing Cytokinin And Decreasing Auxin
Concentrations In Rice Panicle. Scientific Reports, 8(1), 1�11. Google Scholar
Jaenudin, Amran, & Mastari, Mastari. (2017). Pengaruh
Cara Tanam Legowo Dan Dosisi Pupuk Urea Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman
Padi (Oryza Sativa L) Varietas Ciherang. Agroswagati Jurnal Agronomi, 5(2). Google Scholar
Jin, Lian, Qin, Qingqing, Wang, Yu, Pu, Yingying, Liu,
Lifang, Wen, Xing, Ji, Shaoyi, Wu, Jianguo, Wei, Chunhong, & Ding, Biao.
(2016). Rice Dwarf Virus P2 Protein Hijacks Auxin Signaling By Directly
Targeting The Rice Osiaa10 Protein, Enhancing Viral Infection And Disease
Development. Plos Pathogens, 12(9), E1005847. Google Scholar
Lestari, Endang Gati. (2011). Peranan Zat Pengatur Tumbuh
Dalam Perbanyakan Tanaman Melalui Kultur Jaringan. Jurnal Agrobiogen, 7(1),
63�68. Google Scholar
Mahendra, I. Gede Jaya, Rai, I. Nyoman, & Wiraatmaja, I.
W. (2017). Upaya Meningkatkan Produksi Dan Kualitas Buah Jambu Biji Kristal
(Psidium Guajava L. Cv. Kristal) Melalui Pemupukan. Agrotrop, 7(1),
60�68. Google Scholar
Ray, S., & Choudhuri, M. A. (1981). Effects Of Plant
Growth Regulators On Grain-Filling And Yield Of Rice. Annals Of Botany, 47(6),
755�758. Google Scholar
Riyani, Rita, Radian, Radian, & Budi, Setia. (2013).
Pengaruh Berbagai Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Padi Di Lahan
Pasang Surut. Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian, 2(2). Google Scholar
Suharyanto, Suharyanto. (2015). Efisiensi Ekonomi Relatif
Usahatani Padi Sawah Dengan Pendekatan Fungsi Keuntungan Pada Program Sekolah
Lapang-Pengelolaan Tanaman Terpadu (Sl-Ptt) Di Provinsi Bali. Informatika
Pertanian, 24(1), 59�66. Google Scholar
Triadiati, Triadiati, Pratama, Akbar Adjie, &
Abdulrachman, Sarlan. (2012). Pertumbuhan Dan Efisiensi Penggunaan Nitrogen
Pada Padi (Oryza Sativa L.) Dengan Pemberian Pupuk Urea Yang Berbeda. Anatomi
Dan Fisiologi, 20(2), 1�14. Google Scholar
Wahid, Abdul Salam. (2003). Peningkatan Efisiensi Pupuk
Nitrogen Pada Padi Sawah Dengan Metode Bagan Warna Daun. Jurnal Litbang
Pertanian, 22(4), 156�161. Google Scholar
Wang, Yidong, Zhang, Tao, Wang, Rongchen, & Zhao, Yunde.
(2018). Recent Advances In Auxin Research In Rice And Their Implications For
Crop Improvement. Journal Of Experimental Botany, 69(2), 255�263. Google Scholar
Yang, Jing, Yuan, Zheng, Meng, Qingcai, Huang, Guoqiang,
P�rin, Christophe, Bureau, Charlotte, Meunier, Anne C�cile, Ingouff, Mathieu,
Bennett, Malcolm J., & Liang, Wanqi. (2017). Dynamic Regulation Of Auxin
Response During Rice Development Revealed By Newly Established Hormone
Biosensor Markers. Frontiers In Plant Science, 8, 256. Google Scholar
Zahir, Z. A., Asghar, N., & Arshad, M. (1998). Effect Of
An Auxin Precursor L-Tryptophan On Growth And Yield Or Rice (Oryza Sativa L.). Pakistan
Journal Of Biological Sciences (Pakistan). Google Scholar
Copyright
holder: Amran Jaenudin, Endang Tadjudin Surawinata, Dukat, Maryuliyanna (2021) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia |
This
article is licensed under: |