Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 9, September 2021
PENGARUH RISIKO
KREDIT, RISIKO LIKUIDITAS, RISIKO PASAR, DAN RISIKO OPERASIONAL TERHADAP
PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN
Shella Tehresia, Mesrawati,
Meiliana Dewi, Elisabeth Yohanes Wijaya, Cindy Billyandi
Fakultas Ekonomi Universitas Prima Medan Sumatera Utara, Indonesia
Email:� [email protected], [email protected], [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui
Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, Risiko Pasar, dan Risiko Operasional
Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Sektor Perbankan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2019. Data yang digunakan
bersumber dari data keuangan di Bursa Efek Indonesia melalui situs www.idx.co.id.
Dan telah dilakukan seleksi berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan. Populasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah perusahaan Sektor Perbankan yang berjumlah 45 perusahaan, dengan
menggunakan purposive sampling maka sampel yang didapatkan sebanyak 27
perusahaan. Dengan penelitian ini, diharapkan agar
dapat menjadi suatu ilmu pengetahuan untuk membantu para peneliti selanjutnya
dan juga para mahasiswa atau masyarakat umum yang membutuhkan
suatu sumber informasi. Hasil penelitian
menunjukkan secara simultan variabel risiko kredit (NPL), risiko likuiditas (LDR), risiko pasar (NIM) dan risiko operasional (BOPO)
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan perbankan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2019. Pemilihan
sektor Perbankan pada penelitian ini dikarenakan saham
tersebut merupakan saham-saham yang paling banyak
diminati saat ini.
Kata Kunci:�� risiko
kredit; risiko
likuiditas; risiko
pasar; risiko
operasional; profitabilitas
Abstract
This study aims to determine the effect of credit risk, liquidity risk,
market risk, and operational risk on profitability In banking company sector
which listed in Indonesian Exchange Effect for the period of 2016-2019.The
source of data is from financial data in Indonesian Exchange Effect through www.idx.co.id
and the selection has been done based on predetermined criteria.The population
used in this study is the banking company sector, for 45 companies by using
porposive sampling, resulting 27 companies. By the
research, the writers hope it will be scientific source of knowledge in helping
other researchers and university students or society who need resources. The results of the study show that simultaneously
credit risk (NPL), liquidity risk (LDR), market risk (NIM) and operational risk
(BOPO) have a significant effect on profitability (ROA) in banking companies
listed on the Indonesia Shares Exchange for the 2016-2019 period. The selection
sector in the research is the mist demanded Shares nowadays.
Keywords: credit
risk; liquidity risk; market risk; operational risk; profitabilit���������
Received: 2021-08-20; Accepted: 2021-09-05;
Published: 2021-09-20
Pendahuluan
Menurut Undang-Undang
RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang
dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak (Kumaralita
& Purwanto, 2019).
Bank memiliki tujuan
untuk memperoleh profitabilitas yang maksimal dalam mengoptimalkan kegiatan
operasionalnya, dimana menjadi suatu alat pengukuran kesehatan bank atau
kinerja perbankan yang digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen
berdasarkan hasil yang didapatkan dari penjualan dan investasi. Profitabilitas
menjadi indikator untuk menilai baik buruknya kinerja suatu bank. (Sudiyatno
& Fatmawati, 2013). Profitabilitas bank merupakan salah satu
aspek yang dapat dijadikan tolak ukur untuk menilai keberhasilan bank dalam
menjalankan operasinya.
Dalam menjalankan
kegiatan bisnisnya bank akan berusaha menghasilkan profitabilitas yang optimal (Komang
Triska Ariwidanta, 2016). Semakin tinggi profitabilitas yang diterima,
maka bank mendapatkan laba yang tinggi. Begitu juga sebaliknya jika bank
memperoleh profitabilitas yang rendah, maka laba yang diperoleh bank juga akan
rendah. Profitabilitas mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba melalui kegiatan operasional yang dilakukan perusahaan.Tingkat profitabilitas
akan menjadi tolak ukur kemampuan bank untuk bertahan dalam bisnis yang
dijalankan, dengan bank mendapatkan pendapatan operasional yang maksimal dengan
beban operasional yang minimal (K T
Ariwidanta, 2016).
Salah satu rasio
pengukur profit adalah Return on Asset (ROA). Menurut surat edaran BI
NO.3/30DPNP tanggal 14 Desember 2001, rasio ROA dapat diukur dengan
perbandingan antara laba sebelum pajak terhadap total aset (total aktiva).
Semakin besar ROA suatu bank, maka semakin besar pula tingkat keuntungan suatu
bank dan semakin baik posisi bank dalam segi penggunaan aset (Ramadhan,
2017). Perusahaan harus
memiliki sistem
yang benar-benar bermutu agar mencapai profitabilitas maksimal, salah satunya
adalah dengan menerapkan manajemen risiko, risiko adalah peluang untuk
terjadinya kerugian� (Ratnasari, 2020).
Menurut Peraturan Bank
Indonesia Nomor 11/25/PBI/2009 Tahun 2009 terdapat beberapa risiko dalam
perbankan, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko
likuiditas, risiko strategik, risiko reputasi, risiko hukum dan risiko
kepatuhan (Putera &
SH, 2020). Berkenaan dengan penelitian ini, maka penulis tidak akan membahas semua
risiko perbankan yang mempengaruhi profitabilitas perbankan, penulis hanya akan
fokus pada risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas dan risiko
operasional (Indonesia,
2009).
No |
Perusahaan |
Tahun |
Kredit Bermasalah
(NPL) |
Total Kredit (LDR) |
Pendapatan Bunga (NIM) |
Pendapatan Operasional (BOPO) |
Total Aset (ROA) |
|
1. |
PT Bank Ganesha Tbk |
2016 |
31.570 |
2.411.612 |
156.196 |
304.782 |
4.235.925 |
|
2017 |
23.462 |
2.884.555 |
205.544 |
426.353 |
4.581.932 |
|||
2018 |
123.871 |
2.812.617 |
208.522 |
426.239 |
4.497.122 |
|||
2019 |
68.184 |
2.948.911 |
185.213 |
437.619 |
4.809.743 |
|||
2. |
PT Bank |
2016 |
502.003 |
63.168.410 |
8.853.979 |
609.942 |
91.371.387 |
|
|
Tabungan |
|||||||
2017 |
589.783 |
65.351.837 |
9.521.610 |
469.537 |
95.489.850 |
|||
|
Pensiunan |
|||||||
2018 |
844.556 |
68.136.780 |
6.520.814 |
591.019 |
90.551.493 |
|||
|
Nasional |
|||||||
|
Tbk |
|||||||
2019 |
1.152.605 |
141.760.183 |
7.113.999 |
1.543.827 |
167.492.734 |
|||
3. |
PT Bank |
2016 |
234.369 |
8.179.754 |
421.672 |
70.694 |
11.377.691 |
|
|
BRI |
|||||||
2017 |
284.435 |
10.981.623 |
503.123 |
55.106 |
16.325.247 |
|||
|
Agroniaga |
|||||||
2018 |
447.654 |
15.670.732 |
675.930 |
51.224 |
23.313.671 |
|||
|
Tbk |
|||||||
2019 |
1.482.507 |
19.366.245 |
693.211 |
73.866 |
27.067.923 |
Sumber:
Bursa Efek Indonesia
Pada Tabel 1 dapat dilihat pada PT.
Bank Ganesha Tbk, NPL pada tahun 2016-2017
mengalami penurunan dan ROA mengalami kenaikan, hal ini berarti dimana
kenaikan nilai NPL yang mencerminkan kredit macet dalam pengelolaan kredit bank
akan menurunkan tingkat pendapatan bank. Pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, LDR tahun
2016-2017 mengalami kenaikan dan
ROA juga mengalami kenaikan. Hal ini sejalan dengan penelitian menurut (Syafi�i, 2016), semakin tinggi LDR
sampai dengan batas waktu tertentu maka akan semakin banyak dana yang
disalurkan dalam bentuk kredit dan akan meningkatkan pendapatan bunga sehingga
ROA semakin tinggi. Pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, NIM tahun 2018-2019 mengalami kenaikan dan ROA
juga mengalami kenaikan hal ini berarti semakin besar NIM menunjukkan semakin efektif
bank dalam penempatan aktiva perusahaan dalam bentuk kredit, sehingga ROA bank
akan meningkat. Pada PT. Bank BRI Agroniaga Tbk, BOPO pada tahun 2016-2017 mengalami penurunan dan ROA
mengalami kenaikan, hal ini berarti semakin tinggi beban operasional yang
hampir menyamai atau melampaui pendapatan operasional maka akan menurunkan laba
bank sehingga memengaruhi penurunan ROA.
Metode Penelitian
Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kuantitatif (Sugiyono, 2017),
yaitu penelitian yang menggunakan data berbentuk angka, yang bertujuan untuk
menguji variabel yang berpengaruh terhadap variabel dependen. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh
dari sumber yang ada, dapat berupa data yang dipublikasikan maupun tidak
dipublikasikan. Data sekunder dapat diperoleh dari situs resmi Bursa Efek
Indonesia (BEI) yang diperoleh melalui www.idx.co.id.
Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif (Janie, 2012),
yang digunakan untuk mendeskripsikan variabel-variabel dalam penelitian ini.
Populasi pada penelitian ini adalah
perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk tahun
2016-2019 sejumlah 45 perusahaan yang diperoleh dari situs resmi Bursa Efek
Indonesia (BEI) www.idx.co.id.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang diambil menurut prosedur
tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu Purposive
sampling. Adapun pemilihan sampel yang dipilih dengan menggunakan purposive sampling dengan
kriteria-kriteria sebagai berikut:
1.
Perusahaan perbankan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-2019
2.
Perusahaan yang
memiliki laba setiap tahunnya
Tabel
2
Daftar
Populasi dan Sampel Perusahaan Sektor Perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia Tahun 2016-2019
No. |
Kriteria |
Jumlah |
1. |
Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-2019 |
45 |
2. |
Perusahaan Perbankan yang tidak mempublikasikan laporan keuangan |
(3) |
3. |
Perusahaan Perbankan yang mengalami kerugian setiap tahunnya |
(15) |
|
Jumlah sampel awal |
27 |
|
Tahun Pengamatan |
4 |
|
Jumlah sampel akhir (27*4
tahun) |
108 |
1.
Risiko
Kredit (X1)
Risiko Kredit atau sering disebut dengan
Default Risk merupakan suatu risiko
akibat kegagalan atau ketidakmampuan nasabah untuk mengembalikan pinjaman yang
diperoleh dari bank beserta bunganya yang sesuai dengan jangka waktu yang
ditentukan (Rahmi, 2014). Penelitian ini
memakai Non Performing Loan dengan
rumus sebagai berikut (Dewi & Srihandoko, 2018).
NPL=�JumlahKreditBermasalah��� x100% TotalKedit
Penilaian kemampuan Likuiditas suatu
bank dapat menggunakan Loan to Deposit
Ratio (LDR). LDR menunjukkan perbandingan antara jumlah kredit yang
diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga. Semakin tinggi LDR memberikan
indikasi semakin rendah kemampuan likuiditas bank bersangkutan, karena jumlah
dana yang diperlukan untuk membiayai kredit semakin besar. Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) dapat
dirumuskan sebagai berikut:
LDR = Total Kredit TotalDanaPihakKetiga x100%
NIM = Pendapatan Bunga Bersih Aktiva
Produktif x100%
Risiko
Pasar merupakan risiko yang muncul karena harga pasar bergerak dalam arah yang
merugikan organisasi, risiko yang terjadi dari pergerakan harga atau
volatilitas harga pasar (Ramadhan, 2017).
Penelitian ini menggunakan Beta sebagai alat ukur dari risiko pasar dengan
rumus sebagai berikut (Ramadhan, 2017):
BOPO = Total Beban Operasional Total PendapatanTradisional x100%
Menurut
(Irham, 2010), Risiko Operasional
merupakan risiko yang umumnya bersumber dari masalah internal perusahaan,
dimana risiko ini terjadi disebabkan oleh lemahnya system control manajemen
(management control system) yang dilakukan oleh pihak internal perusahaan.
Analisis Rasio Profitabilitas yang
digunakan untuk mengukur kinerja profitabilitas bank dalam penelitian ini
adalah Return On Assets (ROA). Return On Assets (ROA) digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara
keseluruhan (Mosey, Tommy, &
Untu, 2018), Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan
yang dicapai bank tersebut dari segi penggunaan asset. Return on assets (ROA) dapat dirumuskan sebagai berikut:
ROA=�� LabaSetelahPajak�� x100% Total Aset
1.
Uji
Normalitas
Menurut (Ghozali, 2016), Uji Normalitas bertujuan untuk
mengetahui model regresi pada data penelitian berdistribusi normal atau tidak.
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji statistik One Sample Kolmogorov Smirnov (K-S), dimana data akan berdistribusi
normal apabila hasil K-S signifikan diatas0,05.
Menurut (Ghozali, 2016), Uji Multikolinearitas
bertujuan untuk mengetahui apakahada terjadi hubungan linier antar variabel
independen dan apakah ada variabel independen yang memiliki kemiripan dengan
variabel independen yang lain dalam satu model. Pengujian ini dilakukan dengan
menganalisis uji Tolerance Value atau
nilai toleransi dan uji Variance
Inflation Vactor (VIF), untuk menunjukkan ada tidaknya multikolinearitas.
Menurut (Ghozali, 2016), Uji
Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada
terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pengujian ini di lakukan
dengan menggunakan uji Glesjer,
Grafik plot.
Menurut (Ghozali, 2016),
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam satu model regresi ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode saat ini (t) dengan kesalahan
pada periode sebelumnya (-t). Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson.
Analisis regresi berganda digunakan
untuk mengukur kekuatan hubungan dan�
menunjukkan arah hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen. Untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen terhadap
variabel dependen, yaitu Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, dan Risiko Pasar
terhadap Profitabilitas, maka digunakan analisis regresi berganda. Persamaan
analisis regresi berganda yang di gunakan adalah sebagai berikut:
Y=a+b1NPL+b2LDR+b3NIM+b4BOPO+e
Keterangan:
Y
= Return On Assets (ROA) A =
Konstanta
B
= Koefisien Regresi
X1 = Risiko
Kredit (NPL)
X2 = Risiko
Likuiditas (LDR)
X3 = Risiko
Pasar (NIM)
X4 = Risiko
Operasional (BOPO) e = Standart Error
Menurut (Ghozali, 2016)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar perubahan variabel
dependen mampu dijelaskan oleh variabel independen.Hal ini dapat dilihat dari
nilai Koefisien Determinasi (R2) antara
0 dan 1. Nilai R2 yang kecil menandakan kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas, dan sebaliknya.
Uji Statistik F pada dasarnya
menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan berpengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikan lebih besar dari
0,05 maka H0 diterima
dan Ha ditolak,
begitu juga sebaliknya.
Uji t digunakan untuk menguji hipotesis
secara parsial agar dapat menunjukkan pengaruh tiap variabel independen secara
individual terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan
nilai p atau p-value pada nilai
signifikan (0,05). Jika p-value lebih
besar dari 0,05 maka H1 dan H2 ditolak yang
berarti tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independen terhadap
variabel dependen dan begitu juga
sebaliknya.
Hasil dan Pembahasan
A.
Uji Descriptive Statistics
Tabel 3
Descriptive
Statistics
|
N |
Minimum |
Maximum |
Mean |
Std. Deviation |
Sqrt_NPL |
108 |
.00 |
2.92 |
1.6042 |
.45090 |
Sqrt_LDR |
108 |
7.11 |
12.77 |
9.3500 |
.89662 |
Sqrt_NIM |
108 |
1.44 |
3.46 |
2.3167 |
.35089 |
Sqrt_BOPO |
108 |
3.06 |
10.93 |
9.0060 |
.81571 |
Sqrt_ROA |
108 |
.30 |
2.00 |
1.2804 |
.43473 |
Valid N(listwise) |
108 |
|
|
|
|
a.
Variabel NPL memiliki
sampel 108 dengan nilai minimum 0.00 dan nilai maksimum 2.92 sedangkan nilai
rata-rata 1.6042 dengan standar deviasi 0.45090
b.
Variabel LDR memiliki
sampel 108 dengan nilai minimum 7.11 dan nilai maksimum 12.77 sedangkan nilai
rata-rata 9.3500 dengan standar deviasi 0.89662
c.
Variabel NIM memiliki
sampel 108 dengan nilai minimum 1.44 dan nilai maksimum 3.46 sedangkan nilai
rata-rata 2.3167 dengan standar deviasi 0.35089
d.
Variabel BOPO memiliki
sampel 108 dengan nilai minimum 3.06 dan nilai maksimum10.93 sedangkan nilai
rata-rata 9.0060 dengan standar deviasi 0.81571
e.
Variabel ROA memiliki
sampel 108 dengan nilai minimum 0.30 dan nilai maksimum 2.00 sedangkan nilai
rata-rata 1.2804 dengan standar deviasi 0.43473
B.
Uji
Normalitas
Data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik
histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi dikatakan
memenuhi asumsi normalitas.
C.
Kolmogorov-Smirnov
Tabel 4
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
|
Unstandardized Residual |
N NormalParametersa,b�������� Mean Std.Deviation MostExtreme������������������� Absolute Differences�������������������� Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) |
108 0E-7 .26636860 .126 .109 -.126 1.308 .065 |
a. Test
distribution isNormal.
b. Calculated
fromdata.
Berdasarkan
hasil uji normalitas diketahui nilai signifikasi 0.065 > 0.05. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa uji normalitas pada penelitian ini berdistribusi
normal.
a)
Uji
Multikolinearitas
Tabel 5
Coefficientsa
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity Statistics |
||
B |
Std.
Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
|||
(Constant) |
1.603 |
.492 |
|
3.258 |
.002 |
|
|
Sqrt_NPL |
-.191 |
.060 |
-.198 |
-3.168 |
.002 |
.929 |
1.077 |
1��������������� Sqrt_LDR |
.066 |
.029 |
.137 |
2.250 |
.027 |
.988 |
1.012 |
Sqrt_NIM |
.580 |
.079 |
.468 |
7.347 |
.000 |
.898 |
1.113 |
Sqrt_BOPO |
-.220 |
.033 |
-.412 |
-6.594 |
.000 |
.933 |
1.072 |
a. Dependent
Variable: Sqrt_ROA
Berdasarkan
hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa nilai tolerance pada semua variable diatas > 0,10 dan nilai VIF semua
variabel < 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak
terjadi gejala multikolinearitas.
D. Uji Heteroskedastisita
a)
Uji
Scatterplots
Berdasarkan
hasil uji scatterplots� dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan
dibawah angka 0 kemudian titik-titik juga tidak membentuk pola apapun.Oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
E. Uji Autokorelasi
Tabel 6
Model Summaryb
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
Durbin- Watson |
1 |
.790a |
.625 |
.610 |
.27149 |
2.096 |
a. Predictors:
(Constant), Sqrt_BOPO, Sqrt_LDR, Sqrt_NPL,Sqrt_NIM
b. Dependent
Variable:Sqrt_ROA
Berdasarkan
hasil uji Autokorelasi, dapat dilihat bahwa nilai Durbin-Watson = 2.096,
kemudian berdasarkan jumlah sampel yaitu 108, jumlah variabel independen yaitu
4 dan nilai signifikan sebesar 5% (0.05) didapatkan hasil du dari
tabel=1.7637.Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala autokorelasi
karena du(1.7637)<Durbin-Watson(2.099)<4�du(2.2363).
F. Uji Regresi Linier Berganda
Tabel 7
Coefficienta
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity
Statistics |
||
B |
Std.
Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
|||
(Constant) |
1.603 |
.492 |
|
3.258 |
.002 |
|
|
Sqrt_NPL |
-.191 |
.060 |
-.198 |
-3.168 |
.002 |
.929 |
1.077 |
1���������� Sqrt_LDR |
.066 |
.029 |
.137 |
2.250 |
.027 |
.988 |
1.012 |
Sqrt_NIM |
.580 |
.079 |
.468 |
7.347 |
.000 |
.898 |
1.113 |
Sqrt_BOPO |
-.220 |
.033 |
-.412 |
-6.594 |
.000 |
.933 |
1.072 |
a. Dependent Variable: Sqrt_ROA
Dari
Data diatas dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y
= a + b1NPL + b2LDR + b3NIM + b4BOPO +e
Y
= 1.603 + (-0.191) + 0.066 + 0.580 + (-0.220)
G. Uji Koefisien Determinasi
Tabel 8
Model Summaryb
Model |
R |
R
Square |
Adjusted
R Square |
Std. Error
of the Estimate |
Durbin-
Watson |
1 |
.790a |
.625 |
.610 |
.27149 |
2.096 |
a. Predictors:
(Constant), Sqrt_BOPO, Sqrt_LDR, Sqrt_NPL,Sqrt_NIM
b. Dependent
Variable:Sqrt_ROA
Berdasarkan data
diatas diperoleh nilai R Square sebesar 0.625 atau 62.5% dapat diartikan bahwa
ROA dipengaruhi oleh NPL, LDR, NIM, BOPO sedangkan sisanya sebesar 37.5%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini:
H.
Uji F
Tabel 9
ANOVAa
Model |
Sum of
Squares |
df |
Mean
Square |
F |
Sig. |
|
||||||
|
Regression |
12.630 |
4 |
3.158 |
42.840 |
.000b |
||||||
1 |
Residual |
7.592 |
103 |
.074 |
|
|
||||||
|
Total |
20.222 |
107 |
|
|
|
||||||
a. Dependent
Variable:Sqrt_ROA
b. Predictors:
(Constant), Sqrt_BOPO, Sqrt_LDR, Sqrt_NPL,Sqrt_NIM
Dari hasil
perhitungan di atas diperolah F-hitung sebesar 42.840 yang lebih besar dari
F-tabel sebesar 2,46. Maka dapat disimpulkan variabel NPL, LDR, NIM dan BOPO
secara simultan berpengaruh terhadap ROA.
I.
Uji T
Tabel 10
Coefficientsa
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity
Statistics |
||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
|||
(Constant) |
1.603 |
.492 |
|
3.258 |
.002 |
|
|
Sqrt_NPL |
-.191 |
.060 |
-.198 |
-3.168 |
.002 |
.929 |
1.077 |
1Sqrt_LDR |
.066 |
.029 |
.137 |
2.250 |
.027 |
.988 |
1.012 |
Sqrt_NIM |
.580 |
.079 |
.468 |
7.347 |
.000 |
.898 |
1.113 |
Sqrt_BOPO |
-.220 |
.033 |
-.412 |
-6.594 |
.000 |
.933 |
1.072 |
a. Dependent Variable: Sqrt_ROA
Dari hasil uji t pada tabel di atas
dapat dilihat bahwa:
1)
Variabel
NPL memiliki nilai koefisien regresi yaitu -0,191 bernilai negatif yang artinya
variabel NPL memiliki pengaruh negatif terhadap ROA,selain itu variabel NPL
juga memiliki t-hitung sebesar -3.168 lebih kecil dari t-tabel sebesar 1.660
serta nilai signifikansi sebesar 0,002 atau lebih kecil dari 0,05 yang
menunjukkan bahwa variabel NPL berpengaruh negatif terhadapROA.
2)
Variabel
LDR memiliki nilai koefisien regresi yaitu 0.066 bernilai positif yang artinya
variabel LDR memiliki pengaruh positif terhadap ROA,selain itu variabel LDR
juga memiliki t-hitung sebesar 2.250 lebih bear dari t-tabel sebesar 1.660 serta
nilai signifikansi sebesar 0,027 atau lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan
bahwa variabel LDR berpengaruh positif terhadapROA.
3)
Variabel
NIM memiliki nilai koefisien regresi yaitu 0.580 bernilai positif yang artinya
variabel NIM memiliki pengaruh positif terhadap ROA,selain itu variabel NPL
juga memiliki t-hitung sebesar 7.347 lebih besar dari t-tabel sebesar 1.660
serta nilai signifikansi sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 yang
menunjukkan bahwa variabel NIM berpengaruh positif terhadap ROA.
4)
Variabel
BOPO memiliki nilai koefisien regresi yaitu -0.220 bernilai negatif yang
artinya variabel BOPO memiliki pengaruh negatif terhadap ROA, selain itu
variabel BOPO juga memiliki t-hitung sebesar -6.594 dan lebih kecil dari
t-tabel sebesar 1.660 serta nilai signifikansi sebesar 0,000 atau lebih kecil
dari 0,05 yang menunjukkan bahwa variabel BOPO berpengaruh negatif terhadap
ROA.
Kesimpulan
Kesimpulan
dari penelitian kami adalah Risiko Kredit (NPL) dan Risiko Operasional (BOPO)
berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (ROA) sedangkan Risiko Likuiditas
(LDR) dan Risiko Pasar (NIM) berpengaruh positif teehadap profitablitias (ROA)
pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2016-2019.
BIBLIOGRAFI
Ariwidanta, K T. (2016). Pengaruh Risiko Kredit Terhadap
Profitabilitas Dengan Kecukupan Modal Sebagai Variabel Mediasi. 5(4),
2311�2340.Google Scholar
Ariwidanta, Komang Triska. (2016). Pengaruh Risiko Kredit
terhadap Profitabilitas dengan Kecukupan Modal sebagai Variabel Mediasi. E-Jurnal
Manajemen Unud, 5(4), 2311�2340. Google Scholar
Dewi, Eneng Trisnawati, & Srihandoko, Wimpi. (2018).
Pengaruh Risiko Kredit dan Risiko Likuiditas Terhadap Profitabilitas Bank. Jurnal
Ilmiah Manajemen Kesatuan, 6(3), 131�138.
https://doi.org/10.37641/jimkes.v6i3.294 Google Scholar
Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan
Program SPSS. Cet . VIII. In Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program
SPSS. Cet . VIII. Semarang: Badan Penerbitan Universitas Dipanegoro. Google Scholar
Indonesia, Gubernur Bank. (2009). Peraturan Bank Indonesia
Nomor: 6/20/Pbi/2004 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor
5/13/Pbi/2003 Tentang Posisi Devisa Neto Bank Umum. Google Scholar
Irham, Fahmi. (2010). Manajemen Resiko. Bandung. Google Scholar
Janie, Dyah Nirmala Arum. (2012). Statistik deskriptif &
regresi linier berganda dengan SPSS. Jurnal, April.
Google Scholar
Kumaralita, Prasiska Widya, & Purwanto, Agus. (2019).
Analisis Pengaruh Risiko Kredit Terhadap Profitabilitas. Diponegoro Journal
of Accounting, 8, 1�13. Google Scholar
Mosey, Angela Christin, Tommy, Parengkuan, & Untu,
Victoria. (2018). Pengaruh Risiko Pasar Dan Risiko Kredit Terhadap
Profitabilitas Pada Bank Umum Bumn Yang Terdaftar Di Bei Periode 2012-2016. Jurnal
EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 6(3),
1338�1347. https://doi.org/10.35794/emba.v6i3.20217 Google Scholar
Putera, Andika Persada, & SH, M. (2020). Hukum
Perbankan: Analisis Mengenai Prinsip, Produk, Risiko Dan Manajemen Risiko Dalam
Perbankan. Scopindo Media Pustaka. Google Scholar
Rahmi, Ceria Lisa. (2014). Pengaruh Risiko Kredit, Risiko
Likuiditas Dan Risiko Tingkat Bunga Terhadap Profitabilitas (Studi Empiris pada
Perusahaan Perbankan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Artikel Srkipsi,
1�22. Google Scholar
Ramadhan, N. .. (2017). Pengaruh Risiko Kredit, Risiko
Likuiditas dan Risiko Pasar Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2013-2017. 4. Google Scholar
Ratnasari, Evy. (2020). UPAYA PENINGKATAN PROFITABILITAS
USAHA. FOKUS: Publikasi Ilmiah Untuk Mahasiswa, Staf Pengajar Dan Alumni
Universitas Kapuas Sintang, 18(1). Google Scholar
Sudiyatno, Bambang, & Fatmawati, Asih. (2013). Pengaruh
Risiko Kredit dan Efisiensi Operasional terhadap Kinerja Bank ( Studi Empirik
pada Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ). Jurnal Organisasi Dan
Manajemen, 9(1), 73�86. Google Scholar
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Google Scholar
Syafi�i, Muhammad Fahrul Rozi. (2016). Pengaruh Risiko
Kredit, Risiko Pasar, Risiko Operasional dan Risiko Likuiditas Terhadap
Profitabilitas Perbankan. Google Scholar
Copyright
holder: Shella Tehresia, Meiliana
Dewi, Elisabeth Yohanes Wijaya, Cindy Billyandi (2021) |
First
publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This
article is licensed under: |