����� Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia � ISSN : 2541-0849

������ e-ISSN : 2548-1398

������ Vol. 3, No 7 Juli 2018

 

 


PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN KONSUMEN PADA PEMBELANJAAN ONLINE

 

Endraria

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Tangerang

Email: : [email protected]

Abstrak

Pembahasan mengenai teknologi dan pemanfaatnya nampaknya belum dan tidak pernah menemukan titik finish. Penelitian ini akan mengulas teknologi informasi serta sistem informasi akuntansi. Penelitian mengenai pemanfaatan teknologi dan sistem informasi ini juga nampaknya sangat berpengaruh terutama pada pembelanjaan online. Manfaatnya bisa didapatkan bagi yang telah menggunakan jasa penjualan online tersebut dengan cepat dan telah berubah dan menjadi sebuah media transformasi informasi bahkan menjadi alat yang bisa memudahkan dimana penerapan system informasi akuntansi. Pemanfaatan teknologi informasi dan sistem informasi akuntansi juga dapat bermanfaat dalam meningkatkan kepercayaan customer khususnya pada pembelanjaan online. Secara keseluruhan pemanfaatan teknologi juga dapat bermanfaat dalam meningkatkan kepercayaan customer khususnya pada pembelanjaan online. Berdasarkan hasil pembahasan didapatkan bahwa tingginya kepercayaan konsumen dipengaruhi oleh pemanfaatan teknologi informasi serta penggunaan SIA pada pembelanjaan online. Berdasarkan hasil pembahasan dan penelitian bahwa nilai t-hitung adalah 2,446, dan nilai t-tabel sebesar 1,998, sehingga didapatkan nilai t-hitung> t-tabel. Dengan demikian, maka variabel Penerapan SIA memiliki pengaruh pada tingginya kepercayaan pelanggan. Selanjutnya melalui pembahasan nilai t-hitung sebesar 2,969, dan nilai t-tabel sebesar 1,998, sehingga didapatkan nilai t-hitung> t-tabel.

 

Kata Kunci : Penerapan Sistem Informasi Akuntansi, Pemanfaatan Teknologi Informasi Tingkat Kepercayaan Konsumen.

 

Pendahuluan

Sistem adalah suatu perangkat dari berbagai jenis komponen dan memiliki hubungan satu sama lainnya. Antara subsistem (bagian dari sistem) saling terintegrasi secara umum. Tujuan dari sebuah system diantaranya adalah menggerakan seluruh komponen dan harus mengandung bagian-bagian dan saling menghubungkan beberapa bagian sistem. Meskipun setiap bagian berfungsi dan tidak terpisah dengan yang lain, semua bagian melayani tujuan yang sama. Jika bagian dari system tidak memberikan dan berpengaruh apa-apa terhadap komponen lain atau subsistem lain maka hal tersebut diluar dari sistem itu sendiri. Sistem Versus Subsystem dimana perbedaan antara terminologi antara sistem dan subsistem dalam sebuah perspektif. Disebut dengan sistem karena memiliki sub-sub yang bekerja dan saling berhubungan atau memiliki keterkaitan secara langsung (Hall, 2011 : 5).

Menurut Turner, Weickgenannt & Copeland (2017:4) menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi yang selanjutnya disingkat SIA memiliki beberapa jenis komponen, hal tersebut diantaranya adalah prosedur, proses, serta prosedur yang terhimpun pada buku akuntansi dari berbagai kegiatan termasuk dalam masalah bisnis; mencatat data akuntansi dalam catatan yang sesuai; memproses data akuntansi terperinci dengan mengelompokkan, meringkas, dan konsolidasi; dan laporkan data akunting yang dipakai dalam pengguna internal mapun pengguna eksternal. Bertahun-tahun yang lalu, SIA berbasis kertas atau umumnya disebut dengan buku besar yang direkam secara manual oleh karyawan. Hari ini, hampir setiap organisasi menggunakan sistem komputer untuk menyimpan catatan di dalamnya SIA memiliki beberapa komponen penting. Adapun tinjauan tentang SIA antara lain;

Gambar 1 : Tinjauan tentang Sistem Informasi Akuntansi

Umumnya SIA digunakan membantu menganalisis keputusan ataupun sebagai pembuat kebijakan yang berkaitan dengan masalah transaksi-transaksi perusahaan. Sebagai contoh misalnya suatu perusahaan kontraktor telekomunikasi mempunyai banyak proyek yang bertempat hampir diseluruh Indonesia. Masing-masing proyek rnempunyai biaya operasional yang berbeda tergantung dari besar kecilnya pekerjaan proyek tersebut. Untuk melakukan perhitungan biaya operasional dari proyek-proyek tersebut, perusahaan menggunakan SIA sebagai media atau alat dalam menghimpun data atau informasi sehingga pimpinan proyek ataupun karyawan dapat bergerak pada level manajemen perusahaan bisa mengambil keputusan. Misalnya saja dalam masalah keuangan atau anggaran makan bagi pekerja proyek, berapa uang telekomunikasi, biaya koordinasi, biaya installasi, dan lain-lain. Selain itu melalui SIA perusahaan bisa mengetahui apakah suatu proyek tersebut dikatakan profit atau rugi, sehingga pimpinan atau pemilik keputusan bisa mengambil kebijakan cocok dengan kondisi proyek (Mulyani, 2015:17).

Ilmu akuntansi merupakan disiplin ilmu yang dapat diimplementasikan dalam hal mengumpulkan, menyimpan atau sebagai proses identifikasi data, sehingga dapat diukur dan dikembangkan melalui kebijakan. Dengan dasar pengertian tersebut, dapat diasumsikan bahwa akuntansi adalah bagian dari sistem informasi manajemen. Dalam SIA terdapat kegiatan pendokumentasian serta penyimpanan data dengan sistem dan manajemen akuntansi. Dengan data yang dihimpun tersebut suatu perusahaan dapat membuat pertumbingan dalam keputusan. SIA dapat menjadi sistem yang manual, artinya sistem yang masih menggunakan alat seadanya yakni pensil dan kertas. Sementara SIA merupakan produk dari kemajuan perkembangan teknologi dan informasi, lebih mapan dan lebih maju. Terlepas dari proses maupun metode yang digunakan, pada prinsipnya sama yakni proses penghimpunan dan penyimpanan data serta menjadi laporan dalam bentuk data dan informasi. Kertas dan pensil atau serta sarana lain seperti komputer adalah media yang bisa dipakai untuk mendapatkan informasi. Sudut pandang yang digunakan dimana SIA bisa dan mampu menjadi sistem informasi utama bagi organisasi karena bisa memfasilitasi yang dapat dipakai bagi pengguna sehingga bermanfaat bagi pengelolaan organisasi yaitu: 1). Orang yang menggunakan sistem; 2). Prosedur serta petunjuk dlam penggunaan, penghimpunan dan proses menyimpan data; 3). Data yang berisi dari organisasi dan segala kegiatan bisnisnya; 4). Perangkat lunak: dipakai untuk mengolah dan mengelola data; 5). Saran pendukung teknologi informasi, hal tersebut diantaranya adalah komputer, perangkat peripheral serta perangkat komunikasi jaringan yang dapat dan untuk mendukung SIA; 6). Pengendalian internal serta mengendalian fitur keamanan dalam penyimpanan data yang berkaitan dengan SIA. Dari beberapa komponen tersebut, SIA dapat memenuhi tiga komponen bisnis, hal itu diantaranya adalah; 1) Menghimpun data yang telah dilaksanakan, baik yang berhubungan degan sumber daya maupun segala hal yang memiliki kaitan dengan kegiatan organisasi. Organisasi memiliki berbagai jenis bisnis, misalnya adalah kegiatan rutin dalam penjualan dan pembelian bahan, 2). Mengolah data menjadi informasi sehingga dapat dijadikan bahan acuan dan rujukan dalam perencanaan, pengendalian, pengeksekusian, serta kebijakan lain yang berkaitan dengan organisasi, 3). Bisa dijadikan bahan pengendalian yang memadai bagi organisasi yang berguna untuk pengamanan aset dan data ataupun dokumen organisasi. Data akuntasi berawal dari SIA, serta kemampuan seseorang dalam menggunakan SIA karena dapat mendukung kesuksesan atau karir seorang akuntan. Penggunaan media SIA dapat membantu kerja dan masa depan organisasi, karena berhubungan dengan kegiatan ekonomi organisasi ke depan (Romney & Steinbart, 2015:11).

Subsistem dari SIA adalah bagian dari fungsi untuk memproses segala jenis transaksi baik, dan hal tersebut akan berpengaruh pada proses proses transaksi keuangan. SIA memiliki kategori subsistem, hal tersebut diantaranya adalah; 1). Sistem pengelolaan transaksi (transaction procesing system- TPS), yang berkontribusi terhadap pelaksanaan bisnis secara berkelanjutan atau harian dengan data dan masukan untuk pengguna pada seluruh perusahaan; (2) Sistem pencatatan keuangan (General Ledger/Financial Reporting System-GUFRS), yang dapat menghasilkan laporan atau dokumen keuangan misalnya dalam masalah laba-rugi, kas, serta laporan lainnya; 3). Sistem pelaporan manajemen (management reporting system-MRS), berupa penyediaan dokumen yang berisi laporan dan memiliki hubungan dengan masalah manajemen internal. Hal tersebut menjadi pertimbangan sehingga dapat mengambil kebijakan yang tepat seperti dalam masalah anggaran, laporan pertangungjawaban dan seterusnya (Hall, 2004 : 10).

 

Metode Penelitian

Metode merupakan jalan atau strategi dalam melakukan penelitian. Dalam pembahasan metode mengulas tentang berbagai cara maupun jalan yang dapat diaplikasikan dalam kegiatan penelitian dalam mengkaji, mengembangkan, menelaah, menganalisis, bahkan membangun sebuah konsep dari obyek penelitian yang dikaji. Istilah metode sendiri secara serampangan dapat diasumsikan sebagai sebuah cara atau strategi. Namun istilah tersebut bisa digali melalui ilmu kebahasaan atau etimologi.

Tidak saja hanya mendapatkan jawaban namun jawaban dari hasil kegiatan dalam penelitian bisa diuji secara akademis dan memiliki sifat ilmiah menurut persyaratan ilmu pengetahuan. Dengan demikian, dapat diasumsikan bahwa pengertian dari metode adalah suatu cara, jalan atau strategi yang dapat digunakan seorang peneliti dalam mencari jawaban, memecahkan masalah, atau proses pengembangan konsep dan ilmu pengetahuan secara ilmiah (Efendi & Ibrahim, 2016:2).

Dalam penelitian, jika pelaksanaan penelitian diselenggarakan pada sebuah komunitas maka ada istilah populasi yang diambil sebagai sumber informasi yang akan digali mengenai masalah penelitian. Populasi merupakan suatu kumpulan atau komunitas dari obyek, individu yang akan dikaji dan menjadi ukuran dalam penelitian. Namun pengertian populasi dalam keilmuan statistik tidak hanya tertuju pada indvidu atau suatu komunitas saja, melainkan pada keseluruan ukuran, kualitas, perhitungan dan menjadi inti permasalahan peneliti. Sedangkan sampel adalah subset dari populasi sebagaimana dijelaskan di atas. Populasi bisa dikelompokan pada jenis data yang jumlahnya cukup besar. Dan hal inilah yang merupakan latar belakang peneliti untuk mengambil sampel dari populasi yang sudah ditentukan. Artinya, dari populasi yang luas tersebut, peneliti akan kesulitan menggali informasi jika mengambil semua populasi tersebut diambil atau digunakan, maka dibutuhkan pengambilan sampel dari populasi saja. Namun dalam penentuan sampel tersebut membutuhkan cara atau metode tersendiri. (Harinaldi, 2005:2).

Adapun populasi penelitiannya adalah seluruh Mahasiswa prodi akuntansi semester enam yang telah melakukan pembayaran online pada hari pertama melakukan registrasi yang berjumlah 75 orang, dimana menurut Umar (2002:141) menjelaskan bahwa dalam menentukan nominal sampel yang perlukan peneliti, dengan demikian rumus untuk mengambil dan menentukan ukuran populasi, dengan demikian penelitian ini akan memakai rumus Slovin, antara lain:

Keterangan:

n��� =��� Ukuran sampel

N = �� Ukuran populasi

e �� = �� Ketidak akuratan karena kurangnya selektif dan menjadi kesalahan dalam menentukan sampel yang ditolelir (5%).

Dari rumus Slovin di atas maka jumlah sampel yang didapat dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut :����������������������

= 63,16 =63

Berdasarkan perhitungan sampel terhadap rencana penelitian didapatkan sampel sebanyak 63 orang melalui metode random sampling yang bertujuan ingin mengetahui sejauhmana pengaruh Penerapan SIA (X1) terhadap Tingkat Kepercayaan Konsumen (Y). Kemudian peneliti akan mengetahui pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi (X2) terhadap Tingkat Kepercayaan Konsumen (Y). Dengan indikator masing-masing variabel dalam pengukuannya antara lain;

Tabel 1

Indikator Masing- Masing Variabel

 

Varibel

Indikator

Skala

Penerapan SIA

(X1)

 

1)  Tujuan.

2)  Input.

3)  Output

4)  Penyimpan data

5)  Pemroses data

6)  Petunjuk dan cara

7)  Pemakai.

8)  Pengawasan dan pengamanan

Ordinal

Pemanfaatan

Teknologi Informasi

(X2)

 

1)  Hardware

2)  Software

3)  Brainware

4)  Prosedur

5)  database

6)  jaringan komunikasi.

Ordinal

Tingkat Kepercayaan Konsumen

(Y)

1)  Trust is not blind.

2)  Trust need boundaries.

3)  Trust demand learning.

4)  Trust is tough.

5)  Trust need bonding.

6)  Trust need touch.

7)  Trust requires leaders.

Ordinal

 

Hasil dan Pembahasan

Hasil Uji Asumsi Klasik

Hasil Uji Normalitas

Melalui perhitungan SPSS Versi 19, maka peneliti akan dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 2.

Hasil Uji Normalitas

 

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

 

Unstandardized Residual

N

63

Normal Parametersa,b

Mean

.0000000

Std. Deviation

3.81328083

Most Extreme Differences

Absolute

.123

Positive

.057

Negative

-.123

Kolmogorov-Smirnov Z

.978

Asymp. Sig. (2-tailed)

.294

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

 

 

Berdasarkan tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test tersebut di atas dapat dilihat bahwa besarnyanilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,294, dengan asumsi bahwa Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05, maka dapat ditarik garis besarnya bahwa 0,294>0,05, dengan demikian maka data residual terdistribusi normal.

 

Hasil Uji Multikonilearitas

Melalui perhitungan SPSS Versi 19, maka peneliti akan dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 3.

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

Collinearity Statistics

B

Std. Error

Beta

Tolerance

VIF

1

(Constant)

45.547

6.285

 

7.247

.000

 

 

Penerapan SIA

.052

.117

.060

.446

.657

.903

1.108

Pemanfaatan Teknologi Informasi

-.128

.132

-.131

-.969

.336

.903

1.108

a. Dependent Variable: Tingkat Kepercayaan Konsumen

 

����������� Berdasarkan tabel 3 mengenai hasil uji multikolinearitas dapat terlihat bahwa nilai VIF (Variance Inflation Factor) semua variabel independen kurang dari 10. maka dapat ditarik garis besarnya bahwa persamaan regresi mengindikasikan tidak terjadi adanya multikolonieritas.

 

 

Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser)

 

Tabel 4.

Hasil Uji Heteroskedastisitas

 

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

45.547

6.285

 

7.247

.000

Penerapan SIA

.052

.117

.060

.446

.657

Pemanfaatan Teknologi Informasi

-.128

.132

-.131

-.969

.336

a. Dependent Variable: Tingkat Kepercayaan Konsumen

 

Berdasarkan Tabel 4 mengenai dengan metode heteroskedastisitas bahwa semua variabel memiliki nilai signifikansi yaitu lebih dari 0,05. Maka, dapat diasumsikan bahwa regresi tidak memiliki makna heteroskedastisitas.

 

Hasil Uji Autokorelasi

Tabel 5.

Hasil Uji Autokorelasi

 

Model Summaryb

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1

.126a

.016

-.017

3.87631

1.704

a. Predictors: (Constant), Pemanfaatan Teknologi Informasi, Penerapan SIA

b. Dependent Variable: Tingkat Kepercayaan Konsumen

 

Berdasarkan Tabel 5 mengenai hasil uji Autokorelasi dimana pada tabel tersebut terlihat bahwa nilai DW dari hasil model regresi adalah 1,704. Sedangkan dari tabel DW memiliki signifikansi sebanyak 0,05 sementara jumlah data (n) = 63, dengan k = 2 (k merupakan total dari variabel independen) didapatkan nilai dL sebanyak 1,5274 serta dU sebanyak 1,6581 (lihat lampiran). Karena nilai DW adalah 1,704 dimana d berada diantara dU dan (4-dU), artinya du<d<4-du, dengan demikian hipotesis nol diterima, artinya tidak ada ada autokorelasi.

Hasil Uji Hipotesis

Koefisien Determinasi

Tabel 6.

������������������������������������������� Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1

.126a

.016

.717

3.87631

a. Predictors: (Constant), Pemanfaatan Teknologi Informasi, Penerapan SIA

b. Dependent Variable: Tingkat Kepercayaan Konsumen

 

 

Berdasarkan Tabel 6 mengenai Model Summary menunjukan bahwa R2 sebesar 0,717 atau 71,7%. Dengan demikian maka Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Penerapan SIA memiliki pengaruh pada tingginya kepercayaan konsumen sebesar 71,7% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lainnya.

Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)

�������������������������������������� Tabel 7.

Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)

 

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

45.547

6.285

 

7.247

.000

Penerapan SIA

.052

.117

.060

2.446

.657

Pemanfaatan Teknologi Informasi

-.128

.132

-.131

2.969

.336

a. Dependent Variable: Tingkat Kepercayaan Konsumen

 

 

Melalui hasil pembahasan SPSS V.19, hasil pengolahan data pada tabel 7 tersebut peneliti mendapatkan hasil t-hitung adalah 2,446, dimana jumlahnya memiliki nilai lebih besar dari nilai t-tabel sebesar 1,998, sehingga didapatkan nilai t-hitung> t-tabel. Dengan demikian, maka variabel Penerapan SIA memiliki pengaruh pada tingginya kepercayaan Konsumen. Selanjutnya melalui pembahasan mendapatkan hasil t-hitung sebesar 2,969, dimana jumlahnya dari nilai t-tabel sebesar 1,998, sehingga didapatkan nilai t-hitung> t-tabel. Dengan demikian maka pemanfaatan teknologi informasi memiliki pengaruh terhadap tingginya kepercayaan Konsumen.

����

Kesimpulan

Pada prinsipnya penggunaan SIA telah dilakukan pada seluruh kegiatan transaksi yang dilakukan oleh lembaga atau perusahaan, kemudahan didapatkan secara langsung dan memanfaatkan teknologi informasi telah mengubah persepsi kita terhadap akuntansi karena dengan sendirinya kita akhirnya memahami bahwa penerapan SIA pada teknologi informasi akan sangat dirasakan manfaatnya apabila muncul tingkat kepercayaan yang tinggi dari penggunaannya atau komsumen itu sendiri. Perkembangan teknologi informasi akan sangat begitu cepat menutut setiap perubahan setiap individu dalam mengaplikasikan akuntansi sebagai SIA bisa memberikan solusi dalam masalah transaksi khususnya dalam pembelajaan online dimana penerapan SIA, pemanfaatan teknologi berguna bagi meningkatnya kepercayaan dan minat konsumen dalam bertransaksi dan pembelanjaan melalui sistem online.

Berdasarkan kajian penelitian tersebut, maka nilai t-hitung adalah 2,446, dan nilai t-tabel sebesar 1,998, sehingga didapatkan nilai t-hitung> t-tabel. Dengan demikian, maka variabel Penerapan SIA memiliki pengaruh terhadap meningkatnya kepercayaan Konsumen. Selanjutnya melalui pembahasan didapatkan t-hitung sebesar 2,969, dimana nilai t-tabel sebesar 1,998, sehingga didapatkan nilai t-hitung> t-tabel. Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi memiliki pengaruh terhadap tingkat atau minat konsumen.

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Bagranoff, N.A. Simkin, M.G. & Norman C.S. 2010. Core Concepts Of Accounting Information Systems . 11th Edition. John Wiley & Sons, Inc.

 

Efendi, Jonaedi& Ibrahim, Johnny. 2016. Metode Penelitian Hukum: Normatif dan Empiris. Edisi Pertama. Cetakan ke 2. Penerbit Prenadamedia Group.

 

Hall, J.A. 2011.Accounting Information System. 9th Edition. Cengage Learning.

 

����. 2004.Accounting Information System. Buku 1. Edisi keempat. Penerbit Salemba Empat.

 

Harinaldi. 2005. Prinsip-Prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains. Edisi Pertama. Penerbit Erlangga.

 

Krismiaji. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Keempat. Penerbit Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Timggi Ilmu Manajemen YKPN.

 

Kurbel, K. 2008. The Making of Information Systems Software Engineering and Management in a Globalized World. Springer-Verlag Berlin Heidelberg.

 

Mulyani, S. 2015. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Edisi Pertama. Cetakan ke-3. Penerbit Abdi Sistematika.

 

Oetomo, B.S.D., Simandjuntak, J.P., & Sukoco, A.A. 2003. I-CRM Membina Relasi dengan Pelanggan.Com. Penerbit Andi Offset.

 

Romney, M.B. & Steinbart, P.J. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Ketiga Belas. Penerbit Salemba Empat.

 

Susanto, A. 2008. Sistem Informasi Akuntansi Struktur Pengendalian Resiko Pengembangan. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Penerbit Lingga Jaya.

 

Turner, L., Weickgenannt, A., Copeland, M.K., 2017. Accounting Information Systems Controls And Processes. Third Edition. John Wiley & Sons, Inc.

 

Umar, Husein, 2002. Metode Riset Bisnis Dilengkapi Contoh Prorposal Dan Hasil Riset Bidang Manajemen Dan Akuntansi. Cetakan ke 2. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama