����� �Syntax
Literate : Jurnal Ilmiah
Indonesia � ISSN : 2541-0849
������ e-ISSN : 2548-1398
������ Vol. 3, No 7 Juli 2018
PENGARUH PENERAPAN SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP TINGKAT
KEPERCAYAAN KONSUMEN PADA PEMBELANJAAN ONLINE
Endraria
Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Tangerang
Email: : [email protected]
Abstrak
Pembahasan mengenai teknologi dan pemanfaatnya nampaknya belum
dan tidak pernah menemukan titik finish. Penelitian ini akan mengulas teknologi
informasi serta sistem informasi akuntansi. Penelitian
mengenai pemanfaatan teknologi dan sistem informasi ini juga nampaknya sangat berpengaruh
terutama pada pembelanjaan online. Manfaatnya bisa didapatkan bagi yang telah menggunakan jasa
penjualan online tersebut dengan cepat dan
telah berubah dan
menjadi sebuah media
transformasi informasi bahkan menjadi alat yang bisa memudahkan dimana penerapan
system informasi akuntansi.
Pemanfaatan teknologi informasi dan sistem informasi akuntansi juga dapat
bermanfaat dalam meningkatkan kepercayaan customer khususnya pada pembelanjaan
online. Secara keseluruhan
pemanfaatan teknologi juga dapat bermanfaat dalam meningkatkan kepercayaan customer khususnya
pada pembelanjaan online. Berdasarkan hasil pembahasan didapatkan bahwa tingginya kepercayaan konsumen dipengaruhi oleh pemanfaatan teknologi informasi serta penggunaan SIA pada pembelanjaan online. Berdasarkan hasil pembahasan dan penelitian bahwa nilai t-hitung adalah 2,446, dan nilai t-tabel sebesar 1,998, sehingga
didapatkan nilai t-hitung> t-tabel. Dengan demikian, maka variabel
Penerapan SIA memiliki pengaruh
pada tingginya kepercayaan pelanggan. Selanjutnya melalui
pembahasan nilai t-hitung sebesar 2,969, dan nilai t-tabel sebesar 1,998,
sehingga didapatkan nilai t-hitung> t-tabel.
Kata Kunci : Penerapan Sistem Informasi Akuntansi, Pemanfaatan Teknologi Informasi
Tingkat Kepercayaan Konsumen.
Pendahuluan
Sistem adalah
suatu perangkat dari berbagai jenis komponen dan memiliki hubungan satu sama
lainnya. Antara subsistem (bagian dari sistem) saling terintegrasi secara umum.
Tujuan dari sebuah system diantaranya adalah menggerakan seluruh komponen dan
harus mengandung bagian-bagian dan saling menghubungkan beberapa bagian sistem. Meskipun setiap bagian
berfungsi dan tidak terpisah dengan yang lain, semua bagian melayani tujuan yang sama.
Jika bagian dari system tidak memberikan dan berpengaruh
apa-apa terhadap komponen lain
atau subsistem lain maka hal tersebut diluar dari
sistem itu sendiri. Sistem Versus
Subsystem dimana perbedaan antara terminologi antara sistem dan subsistem dalam
sebuah perspektif. Disebut dengan sistem karena memiliki sub-sub yang bekerja
dan saling berhubungan atau memiliki keterkaitan secara langsung (Hall, 2011 : 5).
Menurut Turner,
Weickgenannt & Copeland (2017:4) menyatakan bahwa sistem informasi
akuntansi yang selanjutnya disingkat SIA memiliki beberapa jenis komponen, hal tersebut
diantaranya adalah prosedur, proses, serta prosedur yang
terhimpun pada buku akuntansi dari berbagai kegiatan termasuk dalam masalah bisnis; mencatat data akuntansi dalam catatan yang
sesuai; memproses data akuntansi terperinci dengan mengelompokkan, meringkas,
dan konsolidasi; dan laporkan data akunting yang dipakai dalam pengguna internal
mapun pengguna eksternal. Bertahun-tahun yang lalu,
SIA berbasis kertas atau umumnya disebut dengan buku besar
yang direkam secara manual oleh karyawan. Hari ini, hampir setiap organisasi
menggunakan sistem komputer untuk menyimpan catatan di dalamnya
SIA memiliki beberapa komponen penting. Adapun tinjauan
tentang SIA antara lain;
Gambar 1 : Tinjauan tentang Sistem Informasi Akuntansi
Umumnya SIA digunakan membantu menganalisis keputusan ataupun
sebagai pembuat kebijakan yang berkaitan dengan
masalah transaksi-transaksi perusahaan. Sebagai contoh
misalnya suatu perusahaan kontraktor telekomunikasi mempunyai banyak proyek
yang bertempat hampir diseluruh Indonesia. Masing-masing proyek rnempunyai
biaya operasional yang berbeda tergantung dari besar kecilnya pekerjaan proyek
tersebut. Untuk melakukan perhitungan biaya operasional dari proyek-proyek
tersebut, perusahaan menggunakan SIA sebagai media atau alat dalam menghimpun data atau
informasi sehingga pimpinan proyek ataupun karyawan dapat bergerak pada level
manajemen perusahaan bisa mengambil keputusan. Misalnya saja dalam masalah
keuangan atau anggaran makan bagi pekerja proyek, berapa uang telekomunikasi,
biaya koordinasi, biaya installasi, dan lain-lain. Selain itu melalui
SIA perusahaan bisa mengetahui apakah suatu proyek
tersebut dikatakan profit atau rugi, sehingga pimpinan atau pemilik keputusan
bisa mengambil kebijakan cocok dengan kondisi proyek (Mulyani, 2015:17).
Ilmu akuntansi merupakan disiplin ilmu yang
dapat diimplementasikan dalam hal
mengumpulkan, menyimpan atau sebagai proses identifikasi data, sehingga dapat diukur dan
dikembangkan melalui kebijakan. Dengan dasar pengertian tersebut, dapat
diasumsikan bahwa akuntansi adalah bagian dari sistem informasi manajemen. Dalam SIA terdapat
kegiatan pendokumentasian serta penyimpanan
data dengan sistem dan manajemen akuntansi. Dengan data yang dihimpun tersebut
suatu perusahaan dapat membuat pertumbingan dalam keputusan. SIA dapat menjadi
sistem yang manual, artinya sistem yang masih menggunakan alat seadanya yakni
pensil dan kertas. Sementara SIA merupakan produk dari
kemajuan perkembangan teknologi dan
informasi, lebih mapan dan lebih maju. Terlepas dari proses
maupun metode yang digunakan, pada prinsipnya sama yakni proses penghimpunan
dan penyimpanan data serta menjadi laporan dalam bentuk data dan informasi.
Kertas dan pensil atau serta sarana lain seperti komputer adalah media yang
bisa dipakai untuk mendapatkan informasi. Sudut pandang
yang digunakan dimana SIA bisa dan mampu menjadi sistem informasi utama bagi
organisasi karena
bisa memfasilitasi yang dapat dipakai bagi pengguna
sehingga bermanfaat bagi pengelolaan organisasi yaitu: 1). Orang yang
menggunakan sistem; 2). Prosedur serta petunjuk dlam penggunaan, penghimpunan
dan proses menyimpan data; 3). Data yang berisi dari organisasi dan segala
kegiatan bisnisnya; 4). Perangkat lunak: dipakai untuk mengolah dan mengelola
data; 5). Saran pendukung teknologi informasi, hal tersebut diantaranya adalah
komputer, perangkat peripheral serta perangkat komunikasi jaringan
yang dapat dan untuk mendukung
SIA; 6). Pengendalian internal serta mengendalian fitur keamanan dalam penyimpanan
data yang berkaitan dengan SIA. Dari beberapa komponen
tersebut, SIA dapat memenuhi tiga komponen bisnis, hal itu diantaranya adalah;
1) Menghimpun data yang telah dilaksanakan, baik yang berhubungan degan sumber
daya maupun segala hal yang memiliki kaitan dengan kegiatan organisasi. Organisasi memiliki berbagai jenis bisnis, misalnya
adalah kegiatan rutin dalam penjualan dan pembelian
bahan, 2). Mengolah data menjadi informasi sehingga dapat
dijadikan bahan acuan dan rujukan dalam perencanaan, pengendalian,
pengeksekusian, serta kebijakan lain yang berkaitan dengan organisasi, 3).
Bisa dijadikan bahan pengendalian yang
memadai bagi organisasi yang berguna untuk pengamanan aset dan data ataupun dokumen organisasi. Data akuntasi berawal dari SIA, serta kemampuan
seseorang dalam menggunakan SIA karena dapat mendukung kesuksesan atau karir
seorang akuntan. Penggunaan media SIA dapat membantu kerja dan masa depan
organisasi, karena berhubungan dengan kegiatan ekonomi
organisasi ke depan (Romney &
Steinbart, 2015:11).
Subsistem dari SIA adalah bagian dari fungsi untuk
memproses segala jenis transaksi baik, dan hal tersebut
akan berpengaruh pada proses proses
transaksi keuangan. SIA memiliki kategori subsistem, hal tersebut diantaranya
adalah; 1). Sistem pengelolaan transaksi (transaction procesing system- TPS), yang
berkontribusi terhadap pelaksanaan bisnis
secara berkelanjutan atau harian dengan data dan masukan
untuk pengguna pada seluruh
perusahaan; (2) Sistem pencatatan keuangan (General
Ledger/Financial Reporting System-GUFRS), yang dapat menghasilkan laporan
atau dokumen keuangan misalnya dalam masalah laba-rugi, kas,
serta laporan lainnya; 3). Sistem pelaporan manajemen (management reporting system-MRS), berupa penyediaan dokumen
yang berisi laporan dan memiliki hubungan dengan masalah manajemen internal. Hal tersebut
menjadi pertimbangan sehingga dapat mengambil kebijakan yang
tepat seperti dalam masalah anggaran, laporan pertangungjawaban
dan seterusnya (Hall, 2004 : 10).
Metode Penelitian
Metode merupakan jalan atau
strategi dalam melakukan penelitian. Dalam
pembahasan metode mengulas tentang berbagai cara maupun
jalan yang dapat diaplikasikan dalam kegiatan penelitian dalam mengkaji, mengembangkan, menelaah,
menganalisis, bahkan membangun sebuah konsep dari obyek penelitian yang dikaji.
Istilah metode sendiri secara serampangan dapat diasumsikan sebagai sebuah cara
atau strategi. Namun istilah tersebut bisa digali
melalui ilmu kebahasaan atau etimologi.
Tidak saja hanya mendapatkan jawaban namun jawaban
dari hasil kegiatan dalam penelitian bisa diuji secara akademis dan memiliki sifat ilmiah menurut
persyaratan ilmu pengetahuan. Dengan demikian, dapat diasumsikan bahwa
pengertian dari metode adalah suatu cara, jalan atau strategi yang dapat
digunakan seorang peneliti dalam mencari jawaban, memecahkan masalah, atau
proses pengembangan konsep dan ilmu pengetahuan secara ilmiah
(Efendi & Ibrahim, 2016:2).
Dalam penelitian, jika
pelaksanaan penelitian diselenggarakan
pada sebuah komunitas maka ada istilah populasi yang diambil sebagai sumber
informasi yang akan digali mengenai masalah penelitian. Populasi merupakan
suatu kumpulan atau komunitas dari obyek, individu yang akan dikaji dan menjadi
ukuran dalam penelitian. Namun pengertian populasi dalam keilmuan statistik
tidak hanya tertuju pada indvidu atau suatu komunitas saja, melainkan pada
keseluruan ukuran, kualitas, perhitungan dan menjadi inti
permasalahan peneliti. Sedangkan
sampel adalah subset dari populasi sebagaimana
dijelaskan di atas. Populasi
bisa dikelompokan pada jenis data yang
jumlahnya cukup besar. Dan hal inilah yang merupakan
latar belakang peneliti untuk mengambil
sampel dari populasi yang sudah ditentukan.
Artinya, dari populasi yang luas tersebut, peneliti akan kesulitan menggali informasi
jika mengambil semua populasi tersebut diambil atau digunakan, maka dibutuhkan
pengambilan sampel dari populasi saja. Namun dalam penentuan sampel tersebut membutuhkan cara
atau metode tersendiri. (Harinaldi, 2005:2).
Adapun populasi penelitiannya adalah seluruh Mahasiswa
prodi akuntansi semester enam yang telah melakukan pembayaran online pada hari
pertama melakukan registrasi yang berjumlah 75 orang, dimana menurut Umar
(2002:141) menjelaskan bahwa dalam menentukan nominal
sampel yang perlukan peneliti, dengan demikian rumus untuk mengambil dan
menentukan ukuran populasi, dengan demikian penelitian ini akan memakai rumus Slovin, antara lain:
Keterangan:
n��� =��� Ukuran
sampel
N � = �� Ukuran
populasi
e �� = �� Ketidak
akuratan karena kurangnya selektif dan menjadi kesalahan dalam menentukan
sampel yang ditolelir (5%).
Dari rumus
Slovin di atas maka jumlah sampel yang didapat dalam penelitian ini antara lain
sebagai berikut :����������������������
�= 63,16 =� 63
Berdasarkan perhitungan sampel terhadap
rencana penelitian didapatkan sampel sebanyak 63 orang melalui metode random sampling yang bertujuan ingin
mengetahui sejauhmana pengaruh Penerapan
SIA (X1) terhadap Tingkat
Kepercayaan Konsumen (Y). Kemudian peneliti akan mengetahui pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi (X2)
terhadap Tingkat Kepercayaan Konsumen
(Y). Dengan indikator masing-masing variabel dalam pengukuannya antara
lain;
Tabel 1
Indikator
Masing- Masing Variabel
Varibel |
Indikator |
Skala |
Penerapan SIA (X1) |
1)
Tujuan.
2)
Input.
3)
Output 4)
Penyimpan
data 5)
Pemroses
data
6)
Petunjuk
dan cara 7)
Pemakai.
8)
Pengawasan
dan pengamanan |
Ordinal |
Pemanfaatan Teknologi
Informasi (X2) |
1)
Hardware 2)
Software 3)
Brainware 4)
Prosedur 5)
database 6)
jaringan komunikasi. |
Ordinal |
Tingkat
Kepercayaan Konsumen (Y) |
1) Trust is not blind. 2) Trust need boundaries. 3) Trust demand learning. 4) Trust is tough. 5) Trust need bonding. 6) Trust need touch. 7)
Trust
requires leaders. |
Ordinal |
Hasil dan Pembahasan�
Hasil Uji Asumsi Klasik
Hasil Uji Normalitas
Melalui perhitungan SPSS
Versi 19, maka peneliti akan dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 2.
Hasil Uji Normalitas
One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test |
||
|
Unstandardized
Residual |
|
N |
63 |
|
Normal
Parametersa,b |
Mean |
.0000000 |
Std.
Deviation |
3.81328083 |
|
Most
Extreme Differences |
Absolute |
.123 |
Positive |
.057 |
|
Negative |
-.123 |
|
Kolmogorov-Smirnov
Z |
.978 |
|
Asymp.
Sig. (2-tailed) |
.294 |
|
a.
Test distribution is b.
Calculated from data. |
Berdasarkan tabel One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test tersebut di atas dapat dilihat bahwa besarnya�nilai Asymp.
Sig. (2-tailed) sebesar 0,294, dengan asumsi bahwa Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05, maka dapat ditarik garis besarnya bahwa 0,294>0,05, dengan demikian maka data residual terdistribusi normal.
Hasil Uji Multikonilearitas
Melalui perhitungan SPSS
Versi 19, maka peneliti akan dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 3.
�Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa |
||||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity
Statistics |
|||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
||||
1 |
(Constant) |
45.547 |
6.285 |
|
7.247 |
.000 |
|
|
Penerapan
SIA |
.052 |
.117 |
.060 |
.446 |
.657 |
.903 |
1.108 |
|
Pemanfaatan
Teknologi Informasi |
-.128 |
.132 |
-.131 |
-.969 |
.336 |
.903 |
1.108 |
|
a.
Dependent Variable: Tingkat Kepercayaan Konsumen |
����������� Berdasarkan tabel 3
mengenai hasil uji multikolinearitas dapat terlihat bahwa nilai VIF (Variance Inflation Factor) semua variabel independen
kurang dari 10. maka dapat ditarik garis besarnya bahwa persamaan regresi mengindikasikan tidak terjadi adanya multikolonieritas.
Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser)
Tabel 4.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
45.547 |
6.285 |
|
7.247 |
.000 |
Penerapan
SIA |
.052 |
.117 |
.060 |
.446 |
.657 |
|
Pemanfaatan
Teknologi Informasi |
-.128 |
.132 |
-.131 |
-.969 |
.336 |
|
a.
Dependent Variable: Tingkat Kepercayaan Konsumen |
Berdasarkan Tabel 4 mengenai
dengan metode heteroskedastisitas bahwa
semua variabel memiliki nilai signifikansi yaitu
lebih dari 0,05. Maka, dapat diasumsikan
bahwa regresi tidak memiliki makna heteroskedastisitas.
Hasil Uji Autokorelasi
Tabel 5.
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb |
|||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the
Estimate |
Durbin-Watson |
1 |
.126a |
.016 |
-.017 |
3.87631 |
1.704 |
a.
Predictors: (Constant), Pemanfaatan Teknologi Informasi, Penerapan SIA b.
Dependent Variable: Tingkat Kepercayaan Konsumen |
Berdasarkan Tabel 5 mengenai hasil uji Autokorelasi
dimana pada tabel tersebut terlihat bahwa nilai DW dari hasil
model regresi adalah 1,704. Sedangkan
dari tabel DW memiliki signifikansi sebanyak
0,05 sementara jumlah
data (n) = 63, dengan k = 2 (k merupakan total dari variabel independen) didapatkan
nilai dL sebanyak 1,5274 serta dU sebanyak 1,6581 (lihat lampiran). Karena nilai DW adalah 1,704
dimana d berada diantara dU
dan (4-dU), artinya du<d<4-du, dengan demikian
hipotesis nol diterima, artinya tidak ada
ada autokorelasi.
Hasil Uji Hipotesis�
Koefisien Determinasi
Tabel 6.
������������������������������������������� Hasil Uji Autokorelasi
Model
Summaryb |
||||
Model |
R |
R
Square |
Adjusted
R Square |
Std.
Error of the Estimate |
1 |
.126a |
.016 |
.717 |
3.87631 |
a. Predictors: (Constant), Pemanfaatan Teknologi
Informasi, Penerapan SIA b. Dependent Variable: Tingkat Kepercayaan Konsumen |
Berdasarkan
Tabel 6 mengenai Model Summary menunjukan bahwa R2 sebesar 0,717 atau 71,7%.
Dengan demikian maka Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Penerapan SIA
memiliki pengaruh pada tingginya kepercayaan konsumen sebesar 71,7% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh
faktor lainnya.
Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)
�������������������������������������� Tabel 7.
Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std.
Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
45.547 |
6.285 |
|
7.247 |
.000 |
Penerapan SIA |
.052 |
.117 |
.060 |
2.446 |
.657 |
|
Pemanfaatan Teknologi Informasi |
-.128 |
.132 |
-.131 |
2.969 |
.336 |
|
a. Dependent Variable: Tingkat Kepercayaan Konsumen |
Melalui hasil pembahasan SPSS V.19, hasil
pengolahan data pada tabel 7 tersebut peneliti mendapatkan hasil t-hitung
adalah 2,446, dimana jumlahnya memiliki nilai lebih besar dari nilai t-tabel
sebesar 1,998, sehingga didapatkan nilai t-hitung> t-tabel. Dengan demikian, maka variabel Penerapan SIA
memiliki pengaruh pada tingginya kepercayaan
Konsumen. Selanjutnya
melalui pembahasan mendapatkan hasil t-hitung sebesar 2,969, dimana
jumlahnya dari nilai t-tabel sebesar 1,998,
sehingga didapatkan nilai t-hitung> t-tabel. Dengan demikian maka
pemanfaatan teknologi informasi memiliki pengaruh terhadap tingginya
kepercayaan Konsumen.
����
Kesimpulan
Pada prinsipnya penggunaan SIA telah
dilakukan pada seluruh kegiatan transaksi yang dilakukan oleh lembaga atau
perusahaan, kemudahan didapatkan secara langsung dan memanfaatkan teknologi
informasi telah mengubah persepsi kita terhadap akuntansi karena dengan
sendirinya kita akhirnya memahami bahwa penerapan SIA pada teknologi informasi
akan sangat dirasakan manfaatnya apabila muncul tingkat kepercayaan yang tinggi
dari penggunaannya atau komsumen itu sendiri. Perkembangan teknologi informasi
akan sangat begitu cepat menutut setiap perubahan setiap individu dalam
mengaplikasikan akuntansi sebagai SIA bisa memberikan solusi dalam masalah
transaksi khususnya dalam pembelajaan online dimana penerapan SIA, pemanfaatan
teknologi berguna bagi meningkatnya kepercayaan dan minat konsumen dalam bertransaksi
dan pembelanjaan melalui sistem online.
Berdasarkan kajian penelitian tersebut, maka nilai t-hitung adalah 2,446, dan nilai t-tabel
sebesar 1,998, sehingga didapatkan nilai t-hitung> t-tabel. Dengan demikian,
maka variabel Penerapan SIA memiliki pengaruh
terhadap meningkatnya kepercayaan
Konsumen. Selanjutnya melalui pembahasan didapatkan t-hitung sebesar 2,969,
dimana nilai t-tabel sebesar 1,998, sehingga didapatkan nilai t-hitung>
t-tabel. Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi memiliki pengaruh terhadap tingkat atau minat
konsumen.
BIBLIOGRAFI
Bagranoff,
N.A. Simkin, M.G. & Norman C.S. 2010. Core Concepts Of Accounting Information Systems . 11th
Edition. John Wiley & Sons, Inc.
Efendi, Jonaedi� & Ibrahim,
Johnny. 2016. Metode Penelitian Hukum: Normatif dan Empiris.
Edisi Pertama. Cetakan ke 2. Penerbit Prenadamedia Group.
Hall, J.A. 2011.� Accounting
Information System. 9th Edition. Cengage Learning.
����.
2004.� Accounting Information System. Buku 1. Edisi keempat. Penerbit
Salemba Empat.
Harinaldi.
2005. Prinsip-Prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains. Edisi Pertama. Penerbit
Erlangga.
Krismiaji.
2015. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Keempat. Penerbit Unit Penerbit dan
Percetakan Sekolah Timggi Ilmu Manajemen YKPN.
Kurbel, K.
2008. The Making of Information Systems Software Engineering and Management in
a Globalized World.
Mulyani,
S. 2015. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Edisi Pertama. Cetakan ke-3.
Penerbit Abdi Sistematika.
Oetomo, B.S.D., Simandjuntak, J.P., & Sukoco,
A.A. 2003. I-CRM Membina Relasi dengan Pelanggan.Com. Penerbit Andi Offset.
Romney,
M.B. & Steinbart, P.J. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Ketiga
Belas. Penerbit Salemba Empat.
Susanto,
A. 2008. Sistem Informasi Akuntansi Struktur Pengendalian Resiko Pengembangan.
Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Penerbit Lingga Jaya.
Turner, L., Weickgenannt, A., Copeland, M.K., 2017. Accounting Information
Systems Controls And Processes. Third Edition. John Wiley & Sons, Inc.
Umar, Husein, 2002. Metode Riset Bisnis Dilengkapi Contoh Prorposal
Dan Hasil Riset Bidang Manajemen Dan Akuntansi. Cetakan ke 2. Penerbit PT.
Gramedia Pustaka Utama