Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN : 2548-1398
Vol. 6, No. 10, Oktober 2021
PEMBINGKAIAN RIVALITAS PERSIJA VS PERSIB (ANALISIS
FRAMING ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKY DI MEDIA ONLINE BOLASPORT.COM
PRA-PASCA PANDEMI COVID-19)
Nasario Wahyu Handoko, Juwito
Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran
Jawa Timur, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Pemberitaan di media saat ini
menjadi konsumsi literasi masyarakat. Dalam hal ini, apabila media massa
memberitakan sesuatu yang memihak, maka akan menjadikan gejolak di masyarakat.
Seperti pada klub sepakbola Persija dan Persib yang memiliki supporter dengan
rivalitas tinggi sejak dahulu. Tidak sedikit korban yang ditimbulkan dari
adanya permusuhan ini. Peran media massa dalam memberitakan sangat penting.
apabila salah menulis berita, tentunya akan menyebabkan permusuhan maka dari
itu media online harus selektif. Jika media memberitakan kedua klub tersebut
secara tidak berimbang, maka akan menyebabkan rivalitas tak berujung.
Penelitian ini menggunakan model analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M.
Kosicky. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah Bolasport.com memiliki
konstruksi yang tendensius dengan memihak Persija, terbukti dari penekanan pada
setiap berita yang sering kali menyudutkan Persib. Dalam hal ini, Persija
seringkali dibingkai sebagai tim yang lebih kuat dari Persib, begitu juga
sebaliknya.
Kata Kunci: persija vs
persib; rivalitas; framing; supporter
Abstract
News in the media is currently the consumption of public literacy. In
this case, if the mass media reports something that is impartial, it will
create turmoil in the community. As in the football clubs Persija and Persib
which have supporters with high rivalries from a long time ago. Not a few
victims resulted from this hostility. The role of the mass media in reporting
is very important. if media writes wrong news, of course, it will cause
hostility, therefore online media must be selective. If the media reports on
the two clubs unequally, it will cause endless rivalries. This study uses the
Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicky model of the framing analysis approach. The
results obtained from this study are that Bolasport.com has a tendentious construction
in favor of Persija, as evidenced by the emphasis on every news that often
corner Persib. In this case, Persija is often framed as a stronger team than
Persib, the other way around.
Keywords: persija
vs persib; rivalry; framing; supporter
Received:
2021-09-20; Accepted: 2021-10-05; Published: 2021-10-20
Pendahuluan
Pada
era saat ini, manusia memenuhi kebutuhan informasi dengan menggunakan
teknologi. Dengan adanya informasi masyarakat dapat mengetahui sebuah peristiwa yang sedang terjadi. Untuk memperoleh informasi tersebut,
masyarakat membutuhkan media massa sebagai alat komunikasi. Media massa
merupakan� saluran komunikasi dan pesan
yang di dalamnya terdapat penyebaran informasi secara luas dan mudah diakses
oleh masyarakat secara (Mulyana, 2016). Media massa
memiliki peran yaitu sebagai wadah untuk menyalurkan komunikasi pada masyarakat
luas atau massa. Keberadaan media massa mengambil posisi strategis dalam
pembentukan konstruksi sosial.
(Syaipudin, 2020)
berpendapat bahwa media massa sebagai alat untuk mengonstruksi sebuah peristiwa
yang dapat digunakan untuk mengubah pola hidup masyarakat dalam tatanan
konstruksi sosial yang telah ada. Selanjutnya, menurut (Eriyanto, 2002)
mengemukakan bahwa media merupakan alat bagi audiens untuk mendapatkan
informasi terhadap realitas atau peristiwa yang sedang terjadi di sekitarnya.
Oleh sebab itu, ketika media menjadikan frame terhadap suatu peristiwa
tertentu, maka akan berpengaruh terhadap pemahaman audiensnya.
Salah
satu produk dari media massa adalah berita. Berita merupakan fakta ataupun
opini yang menjadikan khalayak atau masyarakat tertarik untuk membacanya.
Berita dapat diperoleh dari berbagai media seperti majalah, koran, televisi,
radio, ataupun media online (Rofiqi, 2017). Sebuah berita yang diterbitkan untuk khalayak harus
memiliki nilai sebagai acuan yang digunakan oleh jurnalis, yaitu reporter dan
editor guna memutuskan realitas yang pantas untuk diproduksi dan diterbitkan
kepada pembaca (Mustika, 2017). Menurut (Koespradono, 2017), berita memiliki 14 news value yaitu; Ketokohan, penting,
menarik, baru, kedekatan, kedalaman, lengkap, kredibel, magnitude,
signifikan, kejelasan, dampak, dramatis, dan konflik. Tanpa news value
yang menarik, maka berita yang diterbitkan pada media massa kurang menarik bagi
pembaca.
�Di dalam suatu pemberitaan media, tidak akan
terlepas dari konstruksi realitas. Sebelum media massa menerbitkan berita,
jurnalis akan memberikan penekanan sesuai pandangan dan ideologi media massa.
Hal ini sesuai dengan pemahaman (Zamroni, 2009)
yang berpendapat bahwa realitas merupakan hasil dari konstruksi media massa,
dan realitas itu dihadirkan oleh sifat subjektif dari jurnalis media. Selain
itu, media juga merupakan pihak yang membangun suatu penekanan pada berita.
Media bukan hanya sekedar saluran yang bebas, namun juga sebagai instrumen
untuk mengonstruksi dan menekankan suatu peristiwa.
Dalam
memproduksi sebuah berita, media seharusnya memiliki teknik dan prosedur supaya
berita yang dihasilkan sesuai dengan peristiwa yang terjadi. Adapun sifat yang
seharusnya dimiliki oleh jurnalis yaitu netral dan objektif. Media harus
berimbang yang berarti memberitakan yang adil dan tidak menjatuhkan salah satu
pihak yang ada di dalamnya. Sifat netral yang ditekankan yaitu jurnalis media
tidak boleh memberikan penekanan yang merugikan pihak yang terlibat, yaitu
dengan cara objektif sesua dengan fakta dari suatu realitas yang terjadi (Eriyanto, 2002).
Meskipun demikian, menurut pandangan konstruktivisme media massa akan tetap
menggunakan sifat subjektif dari jurnalis media. Sifat netral dan objektif
dalam hal ini akan diabaikan, karena media akan memproduksi berita sesuai
dengan pandangan dan ideologi medianya (Eriyanto, 2002). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa suatu pemberitaan media tidak selalu sesuai dengan
realitasnya.
Konstruksi
berita yang ada pada pemberitaan media masuk dalam paradigma konstruktivisme
yang memandang bahwa Realitas merupakan hasil dari konstruksi media. Bagi kaum
konstruksionis, realitas bersifat subjektif. Realitas tersebut dihadirkan oleh
sifat subjektif jurnalis (Zamroni, 2009).
Dalam dunia digital saat ini, Sebagian besar media elektronik
memanfaatkan jaringan internet untuk menerbitkan beritanya. Salah satu bentuk
pemanfaatannya yaitu peralihan media atau transformasi media komunikasi yang
disebut juga sebagai konvergensi media (Resmadi & Yuliar, 2014). Kemunculan
internet memaksa media massa mengaplikasikan konsep yang dijuluki sebagai
konvergensi media, seperti media streaming penyiaran, Netflix, media online, media sosial, dan
mengombinasikan dengan media lain. Transformasi media cetak mewajibkan
perubahan media mengenai cara memproduksi dan menerbitkan beritanya.
Berkaitan dengan hal tersebut, media online berusaha menjadikan headline
beritanya menarik dan sesuai dengan pandangan korporasinya. Namun, tidak jarang
media memberitakan sebuah informasi dengan headline yang sensitif.
Seperti pemberitaan pada Bolasport.com yang berjudul �Persija Vs Persib Picu
Kerusuhan, Satu Penonton Berbaju Biru Diamankan�.� Seperti yang telah dijelaskan di atas, Headline
sensitif yang diberitakan oleh media dapat mempengaruhi pemahaman pembacanya,
terlebih kedua supporter klub tersebut memiliki sejarah dengan rivalitas
yang tinggi. Tidak jarang bentrokan terjadi karena permusuhan kedua pendukung
klub sepak bola tersebut. Menurut
(Sanjaya, 2018)
rivalitas antara kedua pendukung klub yang berjuluk �Macan Kemayoran� dan
�Maung Bandung� itu berawal dari Liga Indonesia tahun 2000 di Jakarta. Terdapat
adanya kericuhan yang masih dapat diredam oleh kedua supporter. Namun,
bentrokan pertama terjadi pada saat Persija bertanding di stadion Siliwangi
yang berlokasi di Bandung. Kelompok supporter Persib mulai melakukan
aksi yang kurang simpatik terhadap pendukung Persija, dan terjadi kericuhan
kecil. Rivalitas berlanjut ketika Timnas Indonesia akan bertanding di Senayan,
pendukung Persib berniat datang ke Jakarta untuk menonton pertandingan. Akan
tetapi, dikarenakan masih dendam terhadap serangan di Bandung, rombongan supporter
Persib diserang sekelompok orang dari pendukung Persija. Hal tersebut
kembali terulang ketika Persija bertanding melawan Persikab Kabupaten Bandung.
Adapun
dampak yang ditimbulkan dari permusuhan antara kedua pendukung klub sepak bola
tersebut sangat merugikan berbagai pihak. Tidak sedikit korban yang
ditimbulkan. Dihimpun dari Liputan6.com,
korban tewas akibat rivalitas Persija vs Persib sejak 2012 sebanyak 6 orang,
yaitu Rangga Cipta Nugraha (Persib), Lazuardi (Persib), Dani Maulana (Persib),
Gilang (Persija), Harun Al Irsyad (Persija), dan yang terbaru adalah Haringga
Sirla (Persija). Selanjutnya, dampak buruk dari permusuhan ini adalah adanya
perusakan fasilitas umum (Fasum), hal ini sangat merugikan negara. Selain itu,
bentrokan tersebut juga merugikan warga sekitar, karena jika salah satu
pendukung bertandang, maka warga sekitar akan was-was dengan bentrokan yang rawan
terjadi.
Dari banyaknya pemberitaan media online, Bolasport.com adalah media online yang
memiliki kredibilitas dan rating yang tinggi. Menurut (Gama Prayoga, 2018),
Bolasport.com adalah bentuk baru atau brand baru yang sebelumnya bernama
Juara.net. Berdasarkan website (�Alexa.com,� 2021), Bolasport.com
sudah masuk 50 besar urutan media online yang paling banyak dikunjungi
di Indonesia. Dengan adanya jangkauan yang luas dari media online tersebut,
maka informasi dan pesan yang diterbitkan melalui berita di laman resmi media
massa akan mempengaruhi pembacanya, contohnya seperti pada saat memberitakan
seputar rivalitas Persija Vs Persib. Konstruksi yang dilakukan oleh media akan
berkorelasi dengan pemahaman kedua supporter klub sepak bola Persija dan
Persib.
Diketahui,
riwayat pertandingan antara Persija Vs Persib telah terhitung sepanjang sejarah
sebanyak 102 laga. Kemudian, pertandingan terakhir kedua klub sepak bola
tersebut pada tanggal 13 Oktober 2019. Sedangkan kerusuhan terakhir kedua supporter
the jack mania dan bobotoh viking terjadi di Jakarta pada tanggal 10 Juli 2019.
Namun, di tahun 2020 terdapat wabah virus Covid-19 yang menyerang seluruh dunia
termasuk di Indonesia. Pandemi Covid-19 mulai mewabah di Indonesia pada tanggal
2 Maret 2020, pada awalnya, Liga 1 di Indonesia masih berjalan lancar sampai
akhirnya federasi sepak bola Indonesia (PSSI) menghenikan turnamen Liga 1.
Dengan adanya pandemi ini maka seluruh pertandingan sepakbola ditiadakan,
tetapi pemberitaan mengenai Rivalitas kedua tim
tersebut masih menjadi sorotan di media online Bolasport.com, terbukti dari
salah satu berita yang terbit di Bolasport.com dengan headline �Kisah Pengkhianat
Terbesar di El Classico Indonesia Persija Vs Persib� (bolasport.com).
Pada berita tersebut, rivalitas Persija dan Persib dikonstruksi oleh
Bolasport.com melalui beberapa penekanan, yakni jika pemain Persija pindah ke
Persib atau sebaliknya, maka media online ini memberi julukan dengan
kata �pengkhianat�. Tentunya, dari pernyataan di atas akan menjadikan rivalitas
kedua supporter semakin memanas. Rivalitas yang tidak berujung antara
kedua supporter harus segera diredam, guna menimilasir kerugian yang
terjadi. Media massa dalam hal ini harus memiliki andil yang positif bagi
masyarakat, karena pada dasarnya media adalah wadah untuk menampung segala
informasi. Dengan menampilkan berita yang netral, maka diharapkan permusuhan
antara kedua supporter tersebut dapat diakhiri.
Dari
beberapa penjelasan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
ini dan menetapkan judul penelitian �Pembingkaian Rivalitas Persija Vs Persib (Analisis Framing
Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicky di Media Online Bolasport.com
Pra-Pasca Pandemi Covid-19)�. Sebelumnya
terdapat penelitian terdahulu yang membahas analisis framing dengan judul �Berita
Kekerasan Terhadap Suporter Analisis Framing terhadap kasus Haringga Sirla di
Mata Najwa dan ILC� �(SEPUTRO, 2019) Namun, dalam penelitian
tersebut, hanya membahas pada satu peristiwa yang terjadi, dan media yang
digunakan adalah media elektronik berupa program talk show di televisi.
Sehingga peneliti ingin mengisi kekosongan penelitian yang dilakukan
sebelumnya. Sementara itu, tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui framing pemberitaan Persija Vs Persib
pra-pasca pandemi Covid-19 di media online Bolasport.com.
Metode Penelitian
Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif, yakni penelitianXyang
menghasilkanxtemuanXyangXtidakxdapatxdiperolehXdenganXmenggunakanxprosedur
statistik atau metode pengukuran lainnya. Penelitian kualitatif mengacu pada
prosedurxpenelitianXyangxmenghasilkanXdataxdeskriptifXberupaXpernyataan atau kata-kataCdanCperilakuayangadiamati �(Komariah, 2014).
Melalui metode kualitatif ini, dimungkinkan untuk mempelajari uraian, tulisan
dan/atau deskripsi mendalam
tentang perilaku yang dapat diamati dari individu, kelompok, komunitas sosial
dan / atau organisasi tertentu dalam lingkungan tertentu dari perspektif yang
lengkap dan komprehensif dan keseluruhannya (Komariah, 2014)
Penelitian
ini merupakan penelitian deskripsi dengan studi kepustakaan yang memaparakan
data atas uraian terhadap pembingkaian berita dan menggunakan media
Bolasport.com mengenai rivalitas Persija Vs Persib yang terbit pada pra-pasca
pandemi Covid-19. Peneliti mempelajari arti atau makna dari keterkaitan
antarkalimat dalam penulisan berita. Penelitian kualitatif bertujuan untuk
mendapatkan pemahaman umum tentang realitasdsosialSdariSperspektifSpartisipan. Pemahaman ini tidak ditentukan
sebelumnya, tetapi diperoleh setelah menganalisis realitas sosial yang menjadi
fokus penelitian. Atas dasarAanalisisIini, kesimpulanDdiambil
dalam bentuk pemahaman abstrak umum berkaitan dengan fakta.
Selanjutnya,
berita Bolasport.com akan dianalisis menggunakan metode analisis framing,
yaitu metode penelitian yang difokuskan untuk media
massa dengan dasar penelitiannya merupakan teori konstruksi sosial. Dalam teori
tersebut, dijelaskan bahwa realitas yang dilihat pada media massa tersebut
bukan merupakan realitas yang benar-benar terjadi, melainkan sebuah proses
konstruksi dari media yang bersangkutan (Herman & Nurdiansa, 2010).
Pada awalnya, framing digunakan untuk struktur konseptual atau alat kepercayaan
yang meliputi sudut pandang politik, kebijakan, dan diskursus. Dalam hal ini,
analisis framing digunakan secara luas dalam literatur bidang komunikasi untuk
merepresentasikan proses pemilihan dan penekanan jurnalis media terhadap suatu
peristiwa (Sobur, 2001).
Adapun
Populasi pada penelitian ini yaitu kumpulan berita mengenai klub sepak bola
Perija Vs Persib yang terbit pada media online Bolasport.com yaitu sebanyak 30
yang terdiri dari 23 berita pra pandemi Covid-19 (dimulai tanggal 10 Juli 2019-
02 Maret 2020) hingga 7 berita pasca (02 Maret-13 Februari 2021). Sedangkan
korpus pada penelitian ini adalah berjumlah 5 dengan mempertimbangkan kesamaan
substansi, latar waktu, latar peristiwa, perbedaan pemilihan narasumber yang
dilakukan oleh Bolasport.com.
Hasil dan Pembahasan
Penelitian
ini menggunakan model analisis framing milik �Zhongdan Pan & Gerald M. Kosicky yang
memiliki empat alat analisis yang kompleks, yaitu Sintaksis, Skrip, Tematik,
dan Retoris. Keempat alat analisis tersebut digunakan untuk membedah berita
mengenai rivalitas Persija Vs Persib di media online Bolasport.com pada periode
pra dan pasca Pandemi Covid-19.
Pada
penelitian analisis framing ini, metode analisisXyangDdigunakan adalah dengan menggunakan struktur
Sintaksis yang digunakan untuk menganalisis dan membedah bingkai berita dari
segi bagannya. Sintaksis berhubungan dengan bagaimana penyusunan berita oleh
jurnalis yang meliputi Headline, Latar Informasi, Lead, Kutipan, Sumber
Pernyataan, dan Penutup. Kemudian membedah bingkai berita menggunakan struktur
Skrip, yaitu melihat bagaimana wartawan menyusun fakta yang digunakan untuk
mengemas suatu berita. Kelengkapan berita yang meliputi 5W+1H menjadi fokus
utama dalam alat analisis ini. Selanjutnya adalah struktur Tematik, yaitu
sebuah alat analisis yang berhubungan dengan cara jurnalis dalam mengungkapkanXpandangannya atasssperistiwasskeeedalammmproposisi kalimat, atau hubungannnantarrrkalimat yang
membentukaktekssssecarayukeseluruhan. Adapun alat analisis yang terakhir
adalah Retoris, yaitu struktur yang berhubungan dengan cara jurnalis untuk
menekankan arti tertentu dari sebuah realitas. Dengan kata lainKstrukturxiniAmelihatIpemilihanUkata, idiom, grafik, gambarEyangOjuga dipakai untuk memberikan penekanan tertentu.
Lebih lanjut, korpus yang akan diteliti adalah sebanyak 10 berita yang terbagi
menjadi pra dan pasca pandemi Covid-19.
A. Berita
1, Judul Persija Vs Persib Bobotoh Dilarang Ke SUGBK
Struktur
Sintaksis, Dari
judul berita tersebut dapat diartikan bahwa Persija dan Persib memiliki
rivalitas yang tinggi dari segi pendukungnya. Hal itu dapat dilihat pada simbol
�versus� yang diselipkan pada judul beritanya. Arti versus merupakan dua pihak
atau lebih yang terlibat perselisihan atau persaingan. Selain itu, headline
di atas juga menekankan adanya antisipasi dari salah satu tim, yakni dapat
dibuktikan dari kalimat �Bobotoh Dilarang Ke SUGBK� pada akhir judul berita. Latar informasi yang disajikan dalam pemberitaan di atas
informatif dan berkesinambungan. Hal itu dapat dilihat dari lead yang
padat dan jelas, lead berkesinambungan. Lebih lanjut, kalimat yang
digunakan sebagai penutup berita bukan merupakan inti utama dari berita yang
membahas mengenai larangan dari PT. LIB, melainkan sebuah rivalitas yang
ditekankan oleh Bolasport.com. Ditinjau dari susunan penulisannya,
Bolasport.com tidak berhenti menekankan rivalitas antara Persija dan Persib
yang terbukti pada paragraf sembilan sampai dengan penutup yang berada pada
paragraf dua puluh.
Struktur Skrip,
dalam hal ini, Bolasport.com telah menulis berita
sesuai dengan kaidah jurnalistik yang menekankan kelengkapan unsur berita yang
meliputi 5 W+ 1 H (What, When, Where, Who, Why, How).
Struktur Tematik, Bolasport.com
menuliskan sebuah fakta pada lead hingga awal dari isi berita yang
membahas mengenai surat edaran resmi yang diterbitkan oleh PT. Liga Indonesia
Baru. Namun, pada isi dan penutup berita, Bolasport.com cenderung membahas
mengenai rivalitas dan sejarah kelam yang terjadi akibat persaingan pendukung
Persija dan Persib. Meskipun hubungan antarkalimat yang dituliskan oleh
wartawan mengandung makna yang sebenarnya, pemberitaan Bolasport.com mayoritas
masih mengandung unsur yang mengingatkan akan tingginya rivalitas antara kedua
pendukung Persija Vs Persib. Selanjutnya, yang menjadi sorotan pada penutup
berita adalah perbandingan penekanan kata yang tidak seimbang antara kedua tim.
Persija yang memperoleh kemenangan di laga akhir sedikit memperoleh perlakuan
khusus dari pemberitaannya yang terdapat pada kalimat �Adapun Persija justru
meraih kemenangan dengan skor 1-0 saat menjamu tim promosi PSS Sleman,�.
Sebaliknya, Persib sedikit dimarjinalkan, karena pada saat memberitakan Persib,
Bolasport.com memilih kata �ditumbangkan� dan �telak� yang dapat diartikan
bahwa Persib merupakan tim yang lemah. Sebaliknya, Persija digambarkan sebagai
tim kuat dengan kata �justru�.
Struktur Retoris, pada
struktur ini, Bolasport.com menekankan kata yang mengandung unsur metafora
berupa makna konotasi, yaitu idiom. Kalimat yang mengandung unsur tersebut
adalah �sebelum Haringga sudah banyak pula korban jiwa yang tewas akibat
gesekan antara kedua kelompok supporter tersebut,� pernyataan di atas berarti
bahwa bentrokan yang banyak menimbulkan korban jiwa di masa lalu. Secara
keseluruhan, tidak banyak makna konotasi yang ditekankan oleh jurnalis
Bolasport.com. Lebih lanjut, terdapat satu gambar yang menjadi objek pendukung
pemberitaan. Gambar yang ditampilkan pada berita memiliki arti tersendiri,
background pada gambar merupakan lapangan sepak bola atau stadion dengan latar
warna merah dan dipenuhi oleh supporter yang dapat menggambarkan sebuah
rivalitas dan persaingan yang ketat. Dalam hal ini, gambar tersebut akan
menambah kuat bukti bahwa rivalitas antara The Jak Mania dengan Bobotoh
memanglah tinggi
B. Berita
2, Judul: Jelang Laga Persija Vs Persib, Pentolan The Jak Mania Rilis Imbauan
Struktur Sintaksis,
Bolasport.com menekankan langkah preventif pendukung
Persija Jakarta dengan membingkai seruan atau informasi dari ketua The Jak
Mania yang dapat dilihat dari kalimat majemuk yang ada pada judul beritanya.
Lebih lanjut lagi, dari segi latar informasi yang digunakan oleh Bolasport.com
juga memperkuat berita tersebut dengan menekankan ketua The Jak Mania sebagai
narasumber utamanya.
Bolasport.com menuliskan berita
sesuai dengan fakta mulai dari lead hingga isi berita, namun yang menjadi
sorotan adalah pada bagian penutupnya. Bolasport.com selalu menggunakan penutup
berita dengan memarjinalkan Persib yang dapat dibuktikan pada kalimat �Dalam
pertandingan melawan Persebaya Surabaya, Persib Bandung kalah telak dengan skor
0-4,�. Walaupun demikian, seharusnya berita tersebut bisa dimengerti tanpa
membahas mengenai kekalahan Persib, terlebih pada saat Bolasport.com menekankan
kata �telak� yang menandakan bahwa tim asal Bandung tersebut lemah.
Struktur Skrip,
dalam hal ini, Bolasport.com telah menulis berita
sesuai dengan kaidah jurnalistik yang menekankan kelengkapan unsur berita yang
meliputi 5 W+ 1 H (What, When, Where, Who, Why, How).
Struktur Tematik, dalam
hal ini, kalimat yang dituliskan oleh jurnalis Bolasport.com memiliki hubungan
antar kalimat saling berkaitan Pada lead hingga isi berita, media online ini
menekankan imbauan yang dilakukan oleh ketua umum The Jak Mania untuk
mengantisipasi hal yang merugikan. Namun, pada penutup berita, Bolasport.com
Kembali menyudutkan tim Persib Bandung dengan mengingatkan pembaca akan
kekalahan Persib melawan Persebaya Surabaya, meskipun kalimat tersebut tidak
ada hubungannya dengan lead dan isi berita, Bolasport.com tetap ingin
meyakinkan audiens bahwa Persib merupakan tim lemah dengan menekankan kata
�telak� yang dapat dibuktikan pada kalimat �Dalam pertandingan melawan
Persebaya Surabaya, Persib Bandung kalah telak dengan skor 0-4,�.
Struktur Retoris,
Bolasport.com menekankan Kata yang memiliki makna
konotasi, yakni Big Match, yaitu pertandingan dengan intensitas tinggi
yang saling bersaing untuk memperebutkan kemenangan, di sisi lain, kata pentolan
ditujukan untuk pemimpin supporter Persija Jakarta. Lebih lanjut, yang menjadi
fokus utama dari gambar pendukung berita di atas adalah narasumber utama, yakni
Ferry Indra Syarif selaku ketua The Jak Mania. Pimpinan supporter tersebut
didampingi oleh dua orang yang tidak disebutkan namanya. Dalam hal ini, imbauan
tersebut digambarkan sebagai informasi penting dan serius, karena pemimipin
supporter Persija ditempatkan di tengah, yakni di antara dua orang. Selain itu,
distribusi pesan dilakukan melalui konferensi pers bersama media massa, tanpa
terkecuali Bolasport.com.
C. Berita
3, Judul: The Jak Mania Siapkan Koreografi Untuk Laga Persija Vs Persib
Struktur Sintaksis,
Bolasport.com menekankan bagaimana pendukung Persija menyiapkan dukungan pada
saat bertanding melawan Persib pada Rabu, 10 Juli 2019. Dari segi latar
informasi, Bolasport.com telah menyajikan berita dengan informatif dan
berkesinambungan yang diperkuat dengan pernyataan Sekjen PP The Jak Mania,
Dicky Soemarno. Berkaitan dengan hal tersebut, Bolasport.com menekankan ajakan
yang positif dari pihak pendukung Persija. Hal tersebut dapat diapresiasi
mengingat tingginya tensi pertandingan yang akan berjalan. Selain itu, kutipan
langsung juga ditempatkan pada penutup berita, yakni dukungan Dicky untuk Persija
agar dapat memenangkan pertandingan. Lebih lanjut, lead yang ditekankan
oleh Bolasport.com adalah mengenai dukungan The Jak Mania kepada Persija yang
akan bertanding melawan Persib pada 10 Juli 2019. Bolasport.com juga
menginformasikan pembaca untuk mendukung klub Persija, khususnya The Jak Mania.
Struktur Skrip, Bolasport.com
telah memenuhi unsur 5W+1H, namun terdapat beberapa penekanan yang kurang
informatif. Media online tersebut tidak memilih pernyataan dukungan
Dicky Soemarno sebagai latar waktunya.�
Selain itu, Bolasport.com juga tidak menempatkan lokasi Sekjen supporter
Persija yang menyampaikan ajakan dan pembuatan koreografi untuk The Jak
Mania.
Struktur Tematik,
Bolasport.com menekankan sebuah narasi yang mengandung ajakan dari Sekjen The Jak
Mania untuk mendukung Persija pada saat menghadapi Persib. Artikel ini memiliki
hubungan antar kalimat yang berkesinambungan dari pembuka hingga penutup
berita, semuanya berkaitan dengan ajakan dan imbauan Sekjen Persija, Dicky
Soemarno kepada pendukung tim ibukota tersebut.
Struktur Retoris, penggunaan
kata fenomenal yang ditekankan oleh Bolasport.com untuk menjelaskan gambar
dapat diartikan bahwa supporter The Jak Mania memiliki dukungan yang
hebat dalam memamerkan koreografi di stadion. Perlu diketahui, gambar yang
ditampilkan oleh Bolasport.com adalah koreografi pendukung Persija yang
berbentuk harimau dengan otot besar yang dapat menggambarkan bahwa Persija
adalah tim kuat yang tak mudah dikalahkan.
D. Berita
4, Judul: Persija Vs Persib � Picu Kericuhan, Satu Penonton Berbaju Biru
Diamankan
Struktur Sintaksis,
Bolasport.com menjadikan judul berita mengenai
penonton berbaju biru yang diamankan karena kericuhan pada saat pertandingan
berlangsung. Berkaitan dengan hal tersebut, Bolasport.com menekankan sebuah
kericuhan yang dipicu oleh pendukung berbaju biru yang dapat digambarkan
sebagai Bobotoh (supporter Persib Bandung). Terdapat kata yang
mengandung makna perselisihan yang menyangkut akan rivalitas, yakni �kericuhan�
dan �Versus�. Bolasport.com juga menekankan pengamanan seorang penonton berbaju
biru di Stadion Gelora Bung Karno sebagai lead beritanya. Sementara itu,
kalimat penutup yang ditekankan adalah peringkat Persib Bandung yang berada
pada peringkat 12 klasmen Liga 1 2019. Namun, terdapat kalimat yang menjadi
sorotan. Bolasport.com membedakan penekanan kalimat yang membingkai Persija dan
Persib. Karena pada saat menuliskan berita Persija yang berada pada posisi
bawah klasmen, yakni 14. Bolasport.com masih memihak Persija dengan kalimat
yang berisi mengapa klub ibukota tersebut berada di posisi bawah. Namun, ketika
memberitakan Persib, media online ini hanya menjelaskan peringkat Persib
yang berada di klasmen bawah tanpa menjelaskan mengapa Persib sampai bisa
berada di urutan bawah, padahal notabene Persib masih berada di atas Persija.
Struktur Skrip,
mengenai kelengkapan berita, Bolasport.com telah menulis sesuai kaidah
jurnalistik, dengan memberikan komponen 5W+1H pada pemberitaannya.
Struktur Tematik, Bolasport.com
memiliki lead dan isi berita yang berbeda, hubungan antar kalimat yang
digunakan pun tidak sama. Fokus utama pada pembuka berita adalah kericuhan yang
terjadi setelah gol Marko Simic yang menyebabkan salah satu orang berbaju biru
diamankan oleh petugas. Namun, pada isi hingga penutup artikelnya, media online
ini lebih menekankan jalannya pertandingan, mulai dari gol yang tercipta,
hingga cederanya kiper Persib. Berkaitan dengan hal tersebut, Bolasport.com
juga menambahkan narasi protes pemain Persib terhadap gol Marko Simic yang
dinilai masih membentur mistar, dan belum melewati garis gawang.
Struktur Retoris,
penggunaan kata bulan-bulanan yang ditekankan oleh Bolasport.com ketika
menggambarkan persitiwa kericuhan dapat digambarkan sebagai ketidaknyamanan
supporter Persija terhadap penonton berbaju biru yang dicurigai sebagai
pendukung Persib. Bulan-bulanan yang dimaksud adalah The Jak Mania menyoraki
seorang yang dianggap sebagai Bobotoh hingga diamankan oleh petugas berwajib.
Dilihat dari penekanan katanya, Bolasport.com menggiring narasi rivalitas yang
tinggi, karena kericuhan tersebut hanya dipicu oleh warna biru. Meskipun
penyebabnya masih belum diketahui, media online ini tetap memberitakannya.
Selanjutnya, gambar yang digunakan sebagai penguat adalah koreografi The Jak
Mania di tribun Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Penekanan gambar yang
dicantumkan oleh Bolasport.com bertolak belakang dengan headline dan lead,
karena pada berita, tidak ada penekanan terhadap koreografi pendukung Persija,
melainkan kontroversi dan insiden di lapangan maupun di tribun stadion.
E. Berita
5, Judul: Rangkuman Berita Persija Vs Persib, Kontroversi, Korban Cedera,
hingga Pesona Manohara
Struktur Sintaksis,
diketahui, headline pada berita di atas adalah berisi mengenai beberapa
rangkuman yang disatukan menjadi sebuah berita. Rangkuman tersebut berisi
mengenai lima topik utama, diantaranya M. Natshir, kiper Persib yang mengalami
cedera. Selanjutnya, Novri Setiawan, pemain Persija yang dikartu merah oleh
wasit. Pada topik ketiga, Bolasport.com membingkai mengenai penonton yang
dicurigai sebagai pendukung Persib yang diamankan petugas. Kemudian ada topik
mengenai kemenangan terakhir Persib di Liga 1. Yang terakhir adalah kehadiran
Manohara di SUGBK. Dari kelima topik tersebut, terdapat tiga topik yang mengandung
tingginya tensi pertandingan karena sebuah rivalitas. Selain itu, ada satu
topik yang memiliki arti bahwa Persib merupakan tim yang dianggap lemah, yaitu
pada topik empat. Namun, topik terakhir sekan-akan menjadi pembeda, dikarenakan
Bolasport.com membingkai seseorang yang tidak ada kaitannya dengan Persija
ataupun Persib. Lead pada berita di atas tidak dijelaskan secara rinci.
Bolasport.com hanya meneknakna kejadian menarik pada pertandingan Persija Vs
Persib. Dalam penulisan berita, seharusnya pembuka berita harus mencakup
seluruh inti berita.
Struktur Skrip, dalam
hal ini, Bolasport.com telah menulis berita sesuai dengan kaidah jurnalistik
yang menekankan kelengkapan unsur berita yang meliputi 5 W+ 1 H. Namun,
terdapat sorotan pada (Why) karena hingga berita tersebut diturunkan
belum diketahui penyebab kerusuhan tersebut.
Struktur Tematik,
Dari segi hubungan antar kalimat, Bolasport.com memilih untuk menekankan
berbagai narasi yang berbeda di setiap paragrafnya. Pada awal berita,
Bolasport.com menuliskan gol kontroversial penyerang Persija, Marko Simic yang
dibalas oleh gol dari striker Persib, Artur Gevorkyan. Selanjutnya, pada
isi berita Bolasport.com merangkum 5 topik berita yang berbeda satu sama lain.
Mulai dari rivalitas hingga bingkai terhadap representasi Persib Bandung. Pada
topik keempat, Bolasport.com masih mengingatkan pembaca dengan mengungkit
kekalahan Persib di laga sebelumnya. Klub asal Bandung tersebut digambarkan
dengan kalimat �gagal menang beruntun�. Maksud dari beruntun adalah Persib tidak
pernah menang berturut-turut sejak melawan Persipura pada laga awal Liga 1.
Lebih lanjut, Bolasport.com juga merincikan kegagalan Persib meraih kemenangan
pada enam laga. Berkaitan dengan hal di atas, Bolasport.com selalu membingkai
dan mengungkit kegagalan Persib, dan tidak menuliskan kekalahan Persija sebelum
melawan Persib. Ideologi dan karakteristik medialah yang menjadi penentu kemana
berita akan diarahkan.
Struktur Retoris,
terdapat kata yang mengandung unsur persaingan.
Contohnya adalah �Kontroversial�, �Diusir Wasit�, �Duel�, dan �Kericuhan�.
Namun, Bolasport.com mengemas kata di atas pada topik yang berbeda. Media online
tersebut juga mengemas sosok Manohara agar menjadi pembeda dalam
pemberitaannya. Dari segi gambar yang digunakan sebagai penguat, Bolasport.com
menekankan jalannya pertandingan yang menampilkan pemain Persija dan Persib
yang terdiri dari Febri Hariyadi, Hariono (Persib) dan Bruno Matos, Ismed
Sofyan, Riko Simanjuntak (Persija). Bolasport.com menampilkan sebuah narasi
yang memiliki maksud tertentu, tiga pemain Persija yang sedang menggiring bola
dan hanya diapit oleh dua pemain Persib. Dalam hal ini, bisa saja Bolasport.com
ingin menggambarkan kekompakan para pemain Persija dan kerapuhan pertahanan
Persib.
F. Berita
6, Judul: 3 Fakta Menarik di Balik Duel Sengit Persib Vs Persija di Era Liga 1
Struktur Sintaksis,
setelah adanya pandemi Covid-19 yang terjadi pada awal tahun 2020,
Bolasport.com masih memberitakan mengenai rivalitas antara Persija Vs Persib,
meskipun Liga 1 sudah berhenti karena serangan virus tersebut. Diketahui berita
yang terbit pada 21 April 2020 memiliki headline yang membahas 3 fakta menarik
pada duel Persib dan Persija di turnamen Liga 1. Media online tersebut
menekankan dua kata yang mengandung rivalitas atau persaingan, yakni �duel� dan
�sengit�. Menurut KBBI, duel dapat diartikan sebagai perkelahian antara dua
orang yang sedang menyelesaikan sebuah masalah. Di sisi lain, sengit memiliki
arti hebat atau dahsyat (tentang perkelahian dan sebagainya). Dilihat dari penekanan
jurnalis pada judul berita, Bolasport.com ingin menggiring narasi yang
mengungkit persaingan antara kedua klub.
Lead
yang digunakan membahas jumlah laga yang telah dilakoni
oleh Persib dan Persija.
Bolasport.com
menyebutkan bahwa kedua klub telah melakoni sebanyak enam pertemuan.
Selanjutnya, media online tersebut juga menekankan perselisihan yang
terjadi di lapangan pada saat keduanya bertanding. pemilihan kata yang
mengandung unsur rivalitas masih dilakukan pada pembuka beritanya. Contohnya
seperti kata �Cekcok� dan �Adu Fisik�. Sementara itu, penutup berita yang
dituliskan membahas mengenai kematian pendukung Persija, yaitu Haringga Sirla
dengan kalimat akhir yang menekankan bahwa Persija keluar sebagai juara Liga 1
2018 dengan mengantongi 62 poin.
Struktur Skrip,
dalam hal ini, Bolasport.com telah menulis berita
sesuai dengan kaidah jurnalistik yang menekankan kelengkapan unsur berita yang
meliputi 5 W+ 1 H (What, When, Where, Who, Why, How).
Struktur Tematik, Bolasport.com
ingin mengembangkan tiga narasi dengan masing-masing angle yang berbeda.
Pada pembuka berita, Bolasport.com menuliskan jumlah pertandingan Persib dan
Persija yang menghasilkan berbagai momen seperti hujan kartu di laganya. Selain
itu, media online tersebut juga menekankan total kemenangan oleh kedua
tim. Selanjutnya, pada isi berita, Bolasport.com menekankan tiga topik, yaitu
produktifitas Persib dalam menghasilkan gol, hujan kartu yang terjadi di
lapangan, dan tewasnya koordinator The Jak Mania Cengkareng, Haringga Sirla. Kemudian,
berita itu juga ditutup oleh meninggalnya supporter Persija tersebut.
Hubungan antar kalimat saling berkaitan pada masing-masing topiknya. Meskipun
Bolasport.com menekankan produktifitas gol Persib pada topik pertama, media online
tersebut juga menitikberatkan kesalahan supporter Persib pada topik
ketiga. Lebih lanjut, susunan kata yang digunakan dapat diartikan bahwa yang
menewaskan Haringga adalah semua pendukung Persib Bandung, karena Bolasport.com
tidak memberikan kata �oknum� pada kalimatnya.
Struktur Retoris, Meskipun
pada tanggal terbit berita di atas merupakan era pandemi covid-19 yang
mengakibatkan turnamen Liga 1 dihentikan sementara, Bolasport.com masih
memberitakan adanya rivalitas kedua tim, persaingan tersebut dapat dilihat pada
susunan kata yang dipilih oleh jurnalis dalam menghasilkan berita. Masih banyak
kata yang mengandung unsur sensitif seperti �duel�, �sengit�, �kontra�,
�tragedy�, �dikeroyok�, dan �mati�. Bolasport.com konsisten dalam memberikan
narasi mengenai persaingan yang kerap menimbulkan gesekan antara Persija dan
Persib. Dalam hal ini, Namun, pada segi gambar pendukung, media online
tersebut juga menekankan gambar yang mengandung unsur perdamaian, gambar
tersebut adalah para pemain kedua klub yang memegang spanduk bertuliskan
#KITABERSAUDARA.
G. Berita
7, Judul: 6 Pertemuan Persib Vs Persija di Era Liga 1, Siapa Lebih Unggul?
Struktur Sintaksis, Bolasport.com
menjadikan kalimat pertanyaan sebagai judul yang dapat diartikan sebagai
pebandingan kekuatan antara Persija dan Persib. Hal tersebut dapat dibuktikan
dari kalimat �Siapa Lebih Unggul?�. Selanjutnya, Bolasport.com ingin menekankan
kekuatan kedua tim dari segi rapor pertandingan sejak tahun 2017 yang
dituangkan melalui headline berita. Bolasport.com ingin menekankan Lead
berita bahwa Persib dan Persija sebagai klub besar di Indonesia menjadi
pertarungan yang ditunggu oleh penggemar sepak bola. Panasnya rivalitas menjadi
daya tarik tersendiri. Dalam hal ini, jelas media online tersebut ingin
membandingkan kekuatan Persija dan Persib yang cenderung diadu dengan penekanan
kata �Pertarungan� yang berarti berkelahi, bertempur atau sebagainya (KBBI).
Faktanya, Persija dan Persib tidak sedang berkelahi, melainkan sedang
berkompetisi untuk memenangkan pertandingan. Bolasport.com membuat narasi
kepada pembaca seolah-olah kedua klub tersebut sedang berselisih. Bolasport.com
juga menekankan penutup berita yang sesuai dengan lead nya, yaitu perbandingan
kekuatan Persija dan Persib sejak tahun 2017 silam.
Struktur Skrip,
Bolasport.com telah menulis berita sesuai kaidah
jurnalistik yang menekankan kelengkapan unsur berita yang meliputi 5 W+ 1 H (What,
When, Where, Who, Why, How).
Struktur Tematik, artikel
ini mengandung perbandingan peta kekuatan antara Persija dan Persib dilihat
dari enam pertandingan terakhir. Hubungan antar kalimat pada berita di atas
saling berkesinambungan. Bolasport.com menyusun berita secara urut, yaitu dari
tahun 2017 hingga 2019. Perlu diketahui, media online tersebut konsisten
dalam memberitakan urutan hasil pertandingannya, mulai dari lead hingga
akhir berita. Namun, yang menjadi sorotan adalah Bolasport.com selalu
mengungkit kejadian tahun 2018 yang menewaskan Haringga Sirla, Pendukung
Persija. Bolasport.com membingkai kejadian tersebut sebagai tragedi, yakni
peristiwa yang memilukan. Meskipun demikian, Bolasport.com cukup adil ketika
memberitakan Persija dan Persib, karena ketika menekankan pemberitaan klub
ibukota tersebut, terdapat kalimat �Persija sukses memenangi pertandingan� dan
�Persija kembali meraih kemenangan�. Di sisi lain, ketika memberitakan mengenai
Persib, Bolasport.com juga memberikan penekanan yang positif, yakni terdapat
pada kalimat �Maung Bandung melibas Persija 3-2� dan �Supardi Nasir dkk (Kapten
Persib) mampu menuntaskan pertemuan terakhir,�.
Struktur Retoris,
pada artikel di atas, terdapat penekanan kata �melibas� pada saat menuliskan
topik keempat, yakni Persib melibas Persija 3-2. Kata di atas menjelaskan
seolah-olah Persib menang dengan mudah atas Persija, namun, pada faktanya klub
asal Bandung tersebut hanya menang tipis. Selain itu, juga terdapat kata
�tragedi� yang ditekankan saat menuliskan tewasnya pendukung Persija di stadion
Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Kata tersebut dapat diartikan sebagai
peristiwa yang memilukan. Namun, pada pemberitaan di atas, Bolasport.com tidak
menjelaskan penyebab tewasnya pendukung Persija, yang seakan-akan dimaksudkan
agar mengingatkan kepada pembaca bahwa rivalitas tidak harus mengorbankan nyawa
seseorang. Susunan kalimat tersebut Berbeda dengan narasi pra pandemi Covid-19
yang memojokkan pendukung Persib sebagai pelaku utamanya. Selain itu, masih
terdapat kata yang mengandung unsur rivalitas, yakni �pertarungan� yang dapat
digambarkan sebagai perkelahian antara dua pihak. Namun faktanya, Persija dan
Persib hanyalah dua klub sepak bola yang sedang melaksanakan pertandingan
dengan tujuan menang, bukan berselisih. Gambar pendukung yang digunakan adalah
sebuah pertikaian di lapangan yang dilakukan oleh pemain Persija dan Persib.
Dalam hal ini, Bolasport.com tidak membingkai kejadian tersebut sebagai
rivalitas. Hal tersebut dapat dibuktikan pada keterangan gambar di bawahnya
yang berupa kalimat �Para pemain Persib dan Persija berkumpul di tengah
lapangan pada Liga 1 2018 di Stadion Gelora�.
H. Berita
8, Judul: Kisah �Pengkhianat� Terbesar di El Clasico Indonesia Persija Vs
Persib
Struktur Sintaksis, judul
yang digunakan pada artikel ini berupaya untuk memberikan label yang buruk
terhadap pemain Persija yang pindah ke Persib atau sebaliknya. Di sisi lain, El
Clasico yang dimaksud adalah sebuah Rivalitas antara Persija dan Persib yang
berimbas kepada pemainnya. Bolasport.com mencoba untuk menekankan bahwa pemain
yang pindah ke klub rival merupakan pengkhianat. Dalam hal ini, Bolasport.com
mencoba menggiring narasi kebencian melalui judul tersebut, meskipun masih
diberikan tanda kutip di dalamnya. Lebih lanjut, lead pada berita di
atas membahas mengenai Abanda herman yang merupakan pemain Persija dan Persib
yang mampu mencetak gol ke gawang kedua tim dalam El Classico Indonesia.
Bolasport.com menuliskannya karena Abanda Herman merupakan pemain yang pernah
membela Persib dan Persija dalam turnamen Liga Indonesia. Dalam hal ini,
Bolasport.com membingkai Abanda Herman sebagai topik utama dengan label
pengkhianat terbesar, yakni pemain yang tidak setia membela klubnya. Adapun
penutup berita pada artikel di atas adalah pindahnya Abanda Herman dari Persib
Bandung ke Barito Putera yang mengakibatkan karirnya meredup dan namanya
menghilang dari Liga Indonesia. Dalam hal ini, Bolasport.com menutup berita
dengan terus menekankan hengkangnya Abanda Herman yang terlihat sedikit
dimarjinalkan pada artikel di atas. Abanda Herman diindikasikan sebagai pemain
yang mudah berpindah-pindah klub dan dilabeli sebagai �pengkhianat�, hal
tersebut dapat dibuktikan pada kata hengkang yang menurut KBBI berarti angkat
kaki/mundur.
Struktur Skrip, dalam
hal ini, Bolasport.com telah menulis berita sesuai dengan kaidah jurnalistik
yang menekankan kelengkapan unsur berita yang meliputi 5 W+ 1 H. Namun, terdapat
sorotan pada (Why) karena media online tersebut tidak menyebutkan
mengapa Abanda Herman hengkang.
Struktur Tematik, Artikel
di atas ditulis dengan berkesinambungan, dilihat dari hubungan antar
kalimatnya, berita yang terbit pada 9 Mei 2020 berfokus pada rekam jejak karir
Abanda Herman, pria berpaspor Kamerun yang dijuluki pengkhianat atau pembelot
oleh The Jak Mania. Pada awalnya, media online tersebut menuliskan
rivalitas Persija dan Persib yang kemudian dihubungkan dengan perpindahan
pemain Persija ke Persib yang oleh Bolasport.com dilabeli dengan kata
pengkhianat. Pemain tersebut diantaranya Abanda Herman, Tony Sucipto, Aliyudin,
dan Antonio Claudio. Namun, yang menjadi angle utama adalah Abanda Herman.
Perlu diketahui, tiga dari empat pemain di atas adalah pemain Persija yang
pindah ke Persib Bandung. Berkaitan dengan hal tersebut, Bolasport.com terlihat
berada pada kubu pendukung Persija dengan memberikan label atau cap
pengkhianat. Bolasport.com berusaha menggiring opini menurut pandangan The Jak Mania,
bukan Bobotoh.
Struktur Retoris, Media
online di atas menggiring narasi bahwa Abanda Herman lah yang menjadi
pengkhianat terbesar di kubu Persija dan The Jak Mania. Abanda Herman dibingkai
sebagai orang yang paling disalahkan atas kepindahannya ke Persib berkaitan
dengan label tersebut. Selain itu, Bolasport.com masih menggunakan kata
�Bentrok� sebagai penyebutan kata ganti pertandingan. Bentrok yang dimaksud
bukanlah perselisihan atau kekerasan, namun dua klub yang saling bertanding
untuk merebutkan kemenangan. Dari segi gambar, Bolasport.com menampilkan Abanda
Herman dengan kostum Persija yang sedang ditabrak oleh pemain Persib. Dengan
demikian, penekanan yang dilakukan oleh media online di atas dapat diartikan
sebagai hal yang dapat disesalkan oleh kubu Persija karena bek asal Kamerun
tersebut berlabuh atau pindah ke tim rival, yakni Persib.
I. Berita
9, Judul: Persija Vs Persib Telah Berduel 102 Kali, Siapakah yang Paling
Unggul?
Struktur Sintaksis,
dilihat dari penekanan headlinenya, Bolasport.com masih menekankan sebuah
narasi yang sensitif. Terdapat kata yang mengandung rivalitas yaitu �Versus�
dan �Berduel�. Selain itu, juga terdapat kalimat yang terkesan mengadu Persija
dan Persib yakni �Siapakah yang paling unggul?�. Total pertandingan yang diberitakan
oleh Bolasport.com adalah 102 laga dengan menekankan keunggulan tim di bidang
kemenangan dan jumah gol. Dalam hal ini, Persija dibingkai sebagai pemenang
laga, sedangkan Persib unggul dalam jumlah gol. Lead yang ditekankan
oleh Bolasport.com berkaitan dengan sejarah rivalitas Persija dan Persib yang
telah melakukan sebanyak 102 laga. Bolasport.com juga membahas mengenai
rivalitas The Jak Mania Vs Bobotoh yang hingga detik ini masih memiliki
fanatisme yang tinggi. Sementara itu, penutup berita pada artikel diatas
membahas mengenai keunggulan Persib yang hanya terletak pada jumlah gol, namun
kalah dalam pertandingan. Sebaliknya, tim asal ibukota ditekankan lebih unggul
dalam jumlah pertandingan. Dengan demikian, Bolasport.com kembali memberikan
fakta mengenai keunggulan Persija di seluruh laga yang dimulai sejak 13 Oktober
1951 silam.
Struktur Skrip, dalam
membingkai berita di atas, Bolasport.com kurang menekankan unsur (Where)
dan (Why). Media online tersebut tidak menekankan mengapa Persija
dapat mengungguli Persib.
Struktur Tematik, Bolasport.com
terlihat menjelaskan secara runtut mulai dari sejarah laga pertama yang dimulai
sejak tahun 1951. Hubungan antar kalimat disusun secara berkaitan, mulai dari
Lead hingga penutup berita yang berisi sejarah pertemuan kedua klub besar
tersebut. Dalam hal ini, Bolasport.com terlihat memihak Persija dengan
menyebutkan lima keunggulan tim ibukota tersebut. Adapun saat membingkai
Persib, media online di atas hanya menuliskan tiga keunggulan Persib atas
Persija sejak 70 tahun silam. Bolasport.com terlihat menggiring narasi bahwa
Persija unggul dari Persib meskipun kalah dalam selisih gol. Kalimat yang
dipakai cenderung memojokkan Persib, yakni seperti �Kemenangan diperoleh
Persija secara telak� dan juga �Persija Lebih unggul dalam urusan kemenangan�.
Hal tersebut tidak terlepas dari konstruksi media yang dilakukan oleh jurnalis
Bolasport.com.
Struktur Retoris,
jika dilihat dari struktur ini, Bolasport.com terlihat berupaya meenguntungkan
pihak Persija. Adanya ketidakseimbangan saat memberikan penekanan pada kedua
klub terlihat dari susunan kata nya. Artikel di atas dibingkai seolah-olah
Persija lebih baik dari Persib. Bolasport.com memberikan penulisan keunggulan
Persija sebanyak lima kali dengan menggunakan kata yang dimaksudkan untuk
memojokkan Persib. Contoh kata yang ditekankan terdapat pada beberapa kalimat,
diantaranya adalah �Persija berhasil keluar sebagai pemenang�, �Kemenangan
diperoleh Persija secara telak�, �Persija menang atas Persib dengan skor 7-2�,
�Persija lebih unggul�, dan �Persija mengoleksi 33 kemenangan dari Persib�.
Sedangkan saat memberitakan Persib, Bolasport.com hanya membingkai sebanyak
tiga keunggulan yang ada pada kalimat �Persib meraih 30 kemenangan�, �Persib
unggul dalam mencetak gol�, dan �Persib membobol gawang Persija sebanyak 33
kali�. Adapun gambar yang ditekankan oleh Bolasport.com adalah logo Persija Vs
Persib. Artikel berita di atas dapat diartikan sebagai rivalitas dengan tensi
tinggi yang dapat dilihat dari kata Versus yang disisipkan di antara logo kedua
kesebelasan.
J. Berita
10, Judul: Ismed Sofyan Akui Duel Persija Vs Persib Selalu Jadi Pertandingan
Besar
Struktur Sintaksis,
artikel berita ini bertujuan untuk menekankan pemahaman masyarakat bahwa
Persija dan Persib merupakan klub besar di Indonesia dengan rivalitas yang
tinggi di setiap pertandingannya. Pertandingan besar yang dimaksud oleh
jurnalis media adalah bertemunya kedua klub sepak bola ternama dengan fans
fanatik yang memperebutkan kemenangan melalui sebuah pertandingan sepak bola.
Bolasport.com memberikan informasi sesuai dengan opini kapten Persija, Ismed
Sofyan. Menurutnya, Persija dan Persib bagaikan El Classico, yakni
rivalitas antara Barcelona dan Real Madrid. Bolasport.com menekankan bahwa
pertandingan besar di atas bukan hanya karena jalannya laga, namun juga karena
tekanan supporter.
Lead yang
ditekankan oleh Bolasport.com memberi kesan bahwa media online tersebut
memiliki kedekatan dengan para pemain Persija, salah satunya yaitu Ismed
Sofyan. Hal tersebut ditandai dengan adanya pemilihan latar informasi yang
menekankan opini Ismed yang menyebutkan bahwa pertandingan Persija dan Persib
selalu berkesan karena adanya kedua supporter yang fanatik. Dalam pandemi
Covid-19, turnamen Liga 1 di Indonesia ditiadakan hingga waktu yang ditentukan.
Namun, Bolasport.com tetap membingkai pemain Persija sebagai narasumber serta
topik utamanya. Selanjutnya, penutup berita ditutup dengan tiga kutipan Kapten
Persija, Ismed Sofyan yang menyebutkan bahwa tekanan yang begitu besar adalah dari
pihak tuan rumah, yakni Persib. Karena pada saat bertandang, pemain Persija
harus menggunakan mobil barakuda.
Struktur Skrip, Bolasport.com
telah menulis berita sesuai dengan kaidah jurnalistik yang menekankan
kelengkapan unsur berita yang meliputi 5 W+ 1 H.
Struktur Tematik, Bolasport.com
menekankan sebuah pernyataan mengenai tingginya tensi pertandingan sehingga
setiap laga yang dilakukan memiliki julukan �Big Match�. Pernyataan tersebut
diutarakan oleh kapten Persija, Ismed Sofyan. Bolasport.com mencoba menekankan
sebuah narasi tingginya tensi pertandingan melalui pernyataan dari Ismed Sofyan
yang dikutip dari laman resmi Persija. Artikel di atas memiliki hubungan
antarkalimat yang saling berkesinambungan. Sejak pembuka hingga penutup berita,
topik yang diangkat merupakan sebuah pernyataan dari kapten Persija tersebut.
Namun, perbedaannya terdapat pada kalimat yang dituliskan. Pada awal berita,
Bolasport.com menyebutkan bahwa menurut Ismed pertandingan yang paling
mengesankan adalah saat Persija bertandang ke Bandung pada 23 September 2018.
Perlu diketahui, pada tanggal tersebut, terdapat insiden yang mengakibatkan
tewasnya pendukung Persija, Haringga Sirla. Namun, Bolasport.com tidak
mengungkit kembali seperti pemberitaan sebelum pandemi Covid-19. Adapun kalimat
yang digunakan untuk menutup berita yaitu membahas mengenai tekanan yang
diberikan oleh supporter Persib terhadap pemain Persija sehingga mewajibkan kru
dan pemain menggunakan mobil barakuda kepolisian.
Struktur Retoris,
dari segi penekanan kata, Bolasport.com menggunakan kata �Psywar� sebagai
bentuk tekanan yang dilakukan oleh supporter Persija dan Persib sehingga tensi
pertandingan semakin tinggi pada saat laga dimulai. �Psywar� yang
dimaksud adalah perang secara psikologi yang bertujuan untuk menjatuhkan mental
lawan. Dalam hal ini media sosial digunakan sebagai jembatan untuk melakukan
tindakan tersebut. Selanjutnya, Bolasport.com juga melakukan penekanan kata
yang ditujukan untuk menggiring narasi bahwa ketika Persija dan Persib
bertanding, maka tensi pertandingan akan tinggi dan laga akan berjalan sengit.
Hal tersebut dapat dilihat dari penekanan kata seperti �Pertandingan besar�,
�Sengit�, �Rivalitas�, dan �El Classico�. Dari segi gambar, Bolasport.com
menekankan kedua logo dari Persija dan Persib yang diantaranya terdapat huruf
Vs yang berarti �Versus� atau dalam Bahasa Indonesia disebut lawan. Penekanan
tersebut semakin diperjelas pada keterangan gambar yang digunakan yakni Persija
Vs Persib.
Kesimpulan
Dari hasil analisis mengenai pembingkaian berita
rivalitas Persija Vs Persib periode pra-pasca pandemi Covid-19 yang dilakukan
oleh media online Bolasport.com, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1). Pembingkaian berita oleh media online Bolasport.com
dilakukan dengan cara pemilihan sumber berita, kutipan, penekanan kata,
retorika, dan penekanan gambar yang mendukung berita mengenai rivalitas Persija
Vs Persib.
2). Bolasport.com membingkai
berita di atas dengan menekankan kalimat yang memiliki makna sensitif secara
konsisten, baik pemberitaan pra-pasca pandemi Covid-19. Hal tersebut dapat
dilihat pada susunan dan hubungan kalimat pada berita. 3). Bolasport.com memiliki konstruksi yang tendensius
dengan memihak Persija, terbukti dari penekanan pada setiap berita yang sering
kali menyudutkan Persib. Dalam hal ini, Persija seringkali dibingkai sebagai
tim yang lebih kuat dari Persib, begitu juga sebaliknya.
Alexa.com. (2021).
bolasport.com. (n.d.). Kisah Pengkhianat Terbesar El Classico
Indonesia Persija Vs Persib.
Eriyanto, A. F. (2002). Konstruksi. Ideologi dan Politik
Media. Google Scholar
Gama Prayoga, Rizky Muhammad. (2018). Kontroversi Regulasi
Baru Pemain Sepakbola Indonesia U-23 Muhammad. PROSIDING Konferensi Nasional
Komunikasi Kontroversi, 02(01), 41�56. Google Scholar
Herman, Achmad, & Nurdiansa, Jimmy. (2010). Analisis
Framing Pemberitaan Konflik Israel - Palestina dalam Harian Kompas dan Radar
Sulteng. Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 8,(Mei-Agustus 2010),
154�169. Google Scholar
Koespradono, Gantyo. (2017). Merekayasa Fakta Menjadi
Berita: Kreatif Menulis Efektif Menggunakan Bahasa Indonesia
Jurnalistik.Jakarta:Falsafah. Google Scholar
Komariah, Aan. (2014). Metodologi penelitian kualitatif. Google Scholar
Liputan6.com. (n.d.). Daftar Korban Tewas Rivalitas Persib Vs
Persija sejak 2012.
Mulyana, Ahmad. (2016). Modul Sosiologi Komunikasi. 2,
1�5.
Google Scholar
Mustika, Rieka. (2017). Analisis Framing Pemberitaan Media
Online mengenai Kasus Pedofilia di Akun Facebook. Jurnal Penelitian
Komunikasi, 20(2), 135�148. https://doi.org/10.20422/jpk.v20i2.159 Google Scholar
Resmadi, I., & Yuliar, S. (2014). Kajian Difusi Inovasi
Konvergensi Media Di Harian Pikiran Rakyat. Jurnal Sosioteknologi, 13(2),
110�118. https://doi.org/10.5614/sostek.itbj.2014.13.2.5 Google Scholar
Rofiqi, Ach Yasir. (2017). Clustering Berita Olahraga
Berbahasa Indonesia Menggunakan Metode K-Medoid Bersyarat. Jurnal Simantek,
4, 9�15. Google Scholar
Sanjaya, Fariz. (2018). Sejarah Singkat, Rivalitas The Jak
dengan Viking yang Tak Kunjung Padam! Popular World.
Seputro, Abiantoro. (2019). Berita Kekerasan Terhadap SuporteR
Analisis Framing terhadap Kasus Haringga pada Acara Mata Najwa & ILC.
Stikosa-AWS.
Google Scholar
Sobur, A. (2001). Analisis teks media: suatu pengantar
untuk analisis wacana, analisis semiotik dan analisis framing. Remaja
Rosdakarya.
Google Scholar
Syaipudin, L. (2020). Peran Komunikasi Massa Di Tengah
Pandemi Covid-19. Kalijaga, 2(1), 14�34. Google Scholar
Zamroni, M. (2009). Filsafat komunikasi. Yogyakarta:
Yogyakarta: Graha Ilmu. Google Scholar
Copyright
holder: Nasario Wahyu Handoko,
Juwito (2021) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This
article is licensed under: |