Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN : 2548-1398
Vol. 6,
No. 10, Oktober 2021
�
PERANCANGAN MESIN
PEMILAH SAMPAH KAPASITAS 50 KG/JAM
Tri Noviyanto, Eka Maulana, Eddy Djadmiko
Universitas Pancasila, Jakarta, Indonesia
Email:� [email protected], [email protected],
[email protected]
Abstrak
Dalam pengolahan sampah baik sampah organik
maupun sampah non organik yang biasanya didapatkan masih dalam kondisi tercampur
sehingga dapat disortir terlebih dahulu untuk proses pengolahan lebih lanjut. Penyortiran sampah dapat dilakukan
dengan cara yang sederhana, baik manual atau menggunakan alat secara otomatis.
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan
rancangan mesin pemilah sampah dengan kapasitas 50 kg/jam fungsi dari alat
yaitu sebagai pemilah sampah dengan cara pengayakan
(screen) proses sortasi berdasarkan
ukuran serta bentuk alat ini
merupakan ayakan dinamis dengan posisi miring, berotasi dengan kecepatan rendah alat pemilah
ini biasanya dipergunakan untuk memilah berbagai jenis material dikarnakan terdapat dua atau
lebih aliran dengan berbagai jenis. Untuk menghasilkan
rancangan tersebut dengan menggunakan metode perancangan French, dari perancangan konsep mesin pemilah
sampah kapasitas 50 kg/jam,
pada perancangan konsep ini bertujuan untuk
menghasilkan pilihan-pilhan
alternatif dari konsep yang dibuat didapat perhitungan varian yaitu perhitungan
perancangan nilai varian pada varian 1 adalah 3,90 dan varian 2 adalah 4,08. Maka perancangan mendapatkan nilai terpilih pada varian 2 dengan bobot penilaian 4,08. Data hasil perhitungan motor listrik untuk memutar
rangka ayakan dan mash sebesar 2 kg sekitar 0,5 HP.
Kata Kunci: sampah; metode french; mesin pemilah
Abstract
In waste processing, both
organic and non-organic waste are usually obtained in mixed conditions so that
they can be sorted first for further processing. Sorting waste can be done in a
simple way, either manually or using an automatic tool. The purpose of this
research is to produce a waste sorting machine design with a capacity of 50
kg/hour. The function of the tool is to sort waste by means of screen sorting.
The sorting process based on the size and shape of this tool is a dynamic sieve
with a tilted position, rotating at a low speed. usually used to sort various
types of material because there are two or more streams of various types. To
produce this design using the French design method, from the design of the
concept of sorting the waste capacity of 50 kg/hour, the design of this concept
aims to produce alternative choices from the concept made obtained by
calculating the calculation of the calculation of variance in the design of
variant 1 is 3,90 and variant 2 is 4,08. Then the design gets the selected
assessment at the 4,08 weight assessment. The data
from the calculation of the electric motor to rotate the sieve frame and mash
of 2 kg is about 0.5 HP.
Keywords:� garbage; french method; sorting machine
Received: 2021-09-20;
Accepted: 2021-10-05; Published: 2021-10-20
Pendahuluan
Sampah adalah suatu permasalahan yang
nyata pada zaman ini seiring bertumbuhnya populasi manusia yang terus
bertambah, pertumbuhan sampah yang setiap hari semakin meningkat ini akan
mengakibatkan danpak buruk bagi lingkungan jika tidak diolah dengan baik.
Sampah berasal dari berbagai sumber seperti sampah rumah tangga dari sumber
perumahan, komersial, dan juga industri (Sampah Perkotaan, 2016). Sampah
industri disebut sebagai limbah kota dan sering dianggap sebagai bahan yang
dihasilkan didaerah perkotaan yang tidak cocok untuk penggunaan bermanfaat
lebih lanjut, dan dimaksudkan untuk dibuang, dibakar, didaur ulang dengan cara
tertentu atau dianggap menyatu seperti limbah (Purwaningrum, 2016).
Komposisi sampah yang dihasilkan dari
aktivitas manusia adalah sampah organik sebanyak 60-70% dan sisanya adalah
sampah non organik 30-40%, sementara itu dari sampah non organik tersebut komposisi
sampah terbanyak kedua yaitu sebesar 14% adalah sampah plastic (Purwaningrum, 2016).
Sampah non organik seperti kertas, karton, benang, kain, kayu, logam, kaca
plastik, karet dan sebagainya serta sampah organik seperti sisa-sisa makanan
dan sisa masakan, jika bisa ditangani dengan baik atau di olah dengan baik
serta efisien bukan hanya dapat mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan olah
sampah namun dapat menggembangkan potensi ekonomi dari sampah (Mulyadin, Iqbal, & Ariawan, 2018).
Dalam pengolahan sampah baik sampah
organik maupun sampah non organik yang biasanya didapatkan masih dalam kondisi
tercampur sehingga dapat disortir terlebih dahulu untuk proses pengolahan lebih
lanjut. Penyortiran sampah dapat dilakukan dengan cara yang sederhana baik
manual atau menggunakan alat secara otomatis (Putu Agus Suryawan & Widhiada, 2015).
Salah satu metode penyortiran sampah dapat dilakukan dengan prinsip pengayakan
merupakan proses pemisahan berbagai campuran pertikel padatan yang mempunyai
berbagai jenis ukuran bahan dengan menggunakan ayakan, proses pengyakan dapat
kita ketahui sebagai pemisah yang ukuranya tidak seragam (Laili, 2010). Dengan
demikian dapat kita definisikan sebagai salah satu metode pemisahan berbagai
campuran partikel padat sehingga didapatkan ukuran partikel yang seragam serta
terbebas dari ukuran yang berbeda dengan menggunkan pengayakan.
Penelitian ini bertujuan untuk
menghasilkan rancangan mesin pamilah sampah organik dan non organik yang
efisien dan sesusai kebutuhan, rancangan mesin pemilah sampah yang berguna agar
sampah dapat dipisahkan dengan hasil dari sortasi mesin pemilah ini merupah
sampah organik dan non organik dengan berbagai ukuran, serta dengan
mengutamakan efisiensi waktu yang dibutuhkan ketika memilah sampah sehingga
sampah dapat di daur ulang menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai
ekonomis (French, Gravdahl, & French, 1985).
Pada umunya prinsip pengayakan merupakan proses pemisahan berbagai campuran
pertikel padatan yang mempunyai berbagai jenis ukuran bahan dengan menggunakan
ayakan, proses pengyakan dapat kita ketahui sebagai pemisah yang ukuranya tidak
seragam.
Metode Penelitian
Dalam
peelitian ini akan membuat rancangan
mesin peilah sampah kapasitas 50 kg/jam, yang dimana akan dipilih
desain yang memenuhi unsur material requirement, processing requirements,
modular desain dan spesifikasi
teknik. Dalam rancangan metodelogi penelitian merupakan suatu alur proses langkah-langkah yang akan dilakukan dengan tujuan dapat memberikan
hasil dari tujuan penelitian berdasarkan batasan dan rumusan masalah (Fitrah, 2018).
Metodologi penelitian merupakan metode perancangan penelitian yang memberikan arahan bagi pelaksanaan sehingga data yang dibutuhkan dapat dikumpulkan, penulisan tugas akhir ini memberikan
langkah-langkah yang akan dilakukan yang akan mendapatkan hasil dari tujuan penelitian
(Rukajat, 2018).
Perancangan
merupakan sebuah langkah awal dalam
mewujudkan suatu produk yang dibutuhkan untuk mempermudah suatu pekerjaan atau kegiatan manusia.
Pada awalnya untuk menguasai cara merancang dilakukan dengan proses magang dengan mempelajari, mengamati dan mengikuti langkah-langkah yang dilakukan
oleh seorang perancang yang
telah memiliki pengalaman dalam proses merancang suatu produk (Zariatin, 2016)
(Priadythama, Susmartini, & Nugroho, 2017).
Saat ini terdapat berbagai macam metode perancangan
yang bisa digunakan untuk merancang sebuah produk contohnya
seperti metode French, Pahl and Beitz, Ulman, VDI (Verein
Deutcher Ingenieure),
dan metode Ibrahim Zeid. Dalam perkembangannya proses perancangan suatu produk telah dirumuskan
kedalam beberapa tahap atau beberapa
fase yang dapat memudahkan dalam tahap mengembangkan ide rancangan, jenis rancangan, spesifikasi rancangan, dan kategori rancangan. Manfaat menggunakan metode perancangan adalah dapat menyelesaikan berbagai macam kebutuhan akan suatu produk untuk
dapat memenuhi kriteria dan keinginan dari konsumen (Wiraghani & Prasnowo, 2017).
Pada satu proses perancangan tentunya diperlukan suatu alur atau
urutan pembuatan pengerjaan yang akan dilakukan kedepannya, bertujuan agar system perancangan
yang dibuat menjadi lebih terarah dan mudah dalam memecahkan
masalah yang ada. Menggunakan metode french, metode ini merupakan salah satu metode perancangan
yang umumnya digunakan yang
dimulai dari tahapan perencanaan yang berdasarkan kebutuhan masyarakat blok diagram proses desain pada perancangan alat pemilah sampah
ini mengacu pada metode perancangan French (French et al., 1985).
Seperti pada gambar 1.
Diagram alir penelitian.
Pemilihan
metode French dikarenakan metode ini mampu
mengakomodir kebutuhan data
dengan lebih mudah (Zariatin, 2016).
Gambar 1
Diagram alir penelitian
Agar mengetahui lebih jelas dari metodologi
penelitan ini merupakan penjelasan dari diagram alir proses perancangan:
a. Studi literatur dan lapangan tahap ini untuk mencari
literatur pada jurnal, buku, referensi atau penelitian yang sudah dipublikasikan. Tujuan dari studi
literatur ini untuk mendapatkan teori dasar, permasalahan
informasi yang nanti akan dibutuhkan pada penelitian.
b. Identifakasi kebutuhan merupakan pengumpulan data atau informasi yang diperlukan dari mesin pemilah sampah
untuk mengetahui kebutuhan apa yang akan dilakukan nanti. Identifikasi dan analisa kebutuhan dilakukan dengan mengobservasi, identifikasi permasalahan, analisa kebutuhan data. Perancangan mesin pemilah sampah
kapasitas 50 kg/jam, tahapan
untuk melakukan kebutuhan dan keinginan dari alat ini
yang dimana dibuatlah Form kuisioner yang bertujuan agar alat yang akan dikembangkan nantinya dapat sesuai dengan
kebutuhan masyarakat atau konsumen
c. Analisis masalah dan pernyataan masalah fase analisa masalah
ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan suatu permasalah yang didapat untuk dapat dipenuhi
secara tepat dan sesuai yang mungkin atau diinginkan yang akan dibahas pada penelitian mesin pemilah sampah.
d. Perancangan konsep ini
bertujuan untuk menghasilkan pilihanpilhan alternatif dari konsep yang dibuat, yang dimana perancangan skema dari perancangan
konsep yang sudah dibuat ini berbentuk
sketsa dari beberapa plihan konsep.
e. Desain terpilih memilih atau menyeleksi desain dari beberapa
varian konsep yang telah dibuat sedemikian
rupa. Proses penyeleksian ini dilakukan karna
untuk dapat menentukan mana desain terbaik yang sesuai kebutuhan.
f. Pemberian bentuk pada desain proses ini merupakan pembuatan model dari desain varian
yang telah terpilah proses pembentukan desain ini digambar hingga
mencapai gambar 3D melalui software sehingga gambar kerja ini
dapat dilakukan ke fase berikutnya
yaitu menganalisis kekuatan rangka dengan cara simulasi
software
g. Detail desain ini tahapan
pemberian bentuk 3D maka, setelah itu
akan diberkan detail desain secara lengkap
seperi bill of material, ukuran
benda teloransi ukuran dan sebagainya.
h. Perhitungan dan analisa ini dilakukan perhitungan
kebutuhan motor listrik serta menghitung pada motor listrik menentukan torsi (Masudi, 2015).
Diketahui pembebanan pada rangka ayakan serta
mesh ayakan 4 kg, kemudian berat pulley 0,7 kg dan jari-jari
pembebana 220 mm akan dilakukan perhitungan sebagai berikut. Pemilihan motor yang Diperlukan Untuk mencari spesifikasi
motor yang diperlukan untuk
mesin pemilah sampah diketahuai nilai force 2,9 N, lalu torsi
yang didapat 6,259 N.m dan kecepatan motor 100 rpm (dengan asumsi).
Untuk menghitung kebutuhan spesifikasi:
Dengan :
HP ������������������ :
Daya kuda motor (Hp)
T �������������������� :
Torsi motor (N.m)
n �������������������� :
kecepatan permenit (rpm).
Menghitung Arus/ampere motor (I):
Dengan ���������� :
I ��������������������� :
Arus (Ampere)
P �������������������� :
Daya (Watt)
V �������������������� :
Tegangan (Voltage)
Daya motor (HP):
P �������������������� :
Daya (Watt)
V �������������������� :
Tegangan (Voltage)
I ��������������������� :
Arus (Ampere) [15].
i. Pembuatan rangka Setelah perhitungan analisis kekuatan dan penentuan material
yang digunakan, selanjutnya
pembuatan rangka berdasarkan pada metode DFMA (Design
For Manufacturing Assembly), metode ini menjelaskan tahapan proses manufaktur kontruksi rangka (Priadythama et al., 2017).
j. Kesimpulan fase ini merupakan
pembahasan kesimpulan dan
saran penelitian yang telah
dilakukan.
Hasil dan Pembahasan
A.
Identifikasi
kebutuhan
Identifikasi
dan analisa kebutuhan dilakukan dengan mengobservasi, identifikasi
permasalahan, analisa kebutuhan data. Perancangan mesin pemilah sampah
kapasitas 50 kg/jam, tahapan untuk melakukan kebutuhan dan keinginan dari alat
ini yang dimana dibuatlah Form kuisioner yang bertujuan agar alat yang akan
dikembangkan nantinya dapat sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau konsumen (Liansari, Novirani, &
Subagja, 2016).
Penjelasan
mendefinisikan tugas dengan cara mengklasifikasi tugas tersebut kedalam daftar
persyaratan, daftar persyaratan ini terdiri dari demand and wishes, demand
merupakan persyaratan produk, yang merupakan persyaratan yang jika tidak
terpenuhi maka produk akan gagal, wishes merupakan persyaratan yang diinginkan
apabila dimungkinkan persyaratan tersebut dilakukan, demand and wishes diproleh
dari perbandingan alat yang terdapat dipasaran saat ini.
Tabel 2
Demand and wishes
No |
Tingkat Kebutuhan D/W |
Uraian |
1 |
D |
Aman saat dioperasikan |
2 |
W |
Rangka mesin pemilah sampah |
3 |
D |
Bahan bakar tidak bolos |
4 |
W |
Mesih pemilah sampah mudah dipergunakan |
5 |
D |
Desain ergonomis untuk mempermudah pengopasian |
6 |
W |
Mesin pemilah sampah tidak bising |
7 |
D |
Perawatan mesin mudah |
8 |
W |
Sperpart mudah didapat di pasaran |
Keterangan
D����������� : demand
W���������� : wishes
B.
Diagram Fungsi
Hasil dari demand and wishes, tahapan perancangan
berikutnya membuat struktur fungsi kedalam diagram-diagram yang menunjukan
sebuah hubungan antara input and output yang berupa aliran energi, materi dan
sinyal pembuatan perancangan yang pertama membuat blok fungsi untuk menjelaskan
input pertama dari energi. Material dan sinyal mendapatkan keluaran yang
berbeda
Gambar 2
Blok Fungsi Alat Pemilah
Sampah
Pada mesin pemilah sampah dimana dari (input) mesin
ini yaitu sampah organik dan non-organik yang terdapat di internal universitas
Pancasila hasil dari sotasi (output) mesin pemilah ini merupah sampah
organik dan non organik dengan berbagai ukuran. dengan ukaran sampah 5x5,
ukaran sampah 10x10, ukaran sampah 25x25 serta sampah tidak terayak. Untuk
tahap pertama nyalakan mesin pemilahan sampah kemudian masukan sampah tercampur
baik organik dan non organik kedalam mesin pemilah sampah. Tahap kedua rangka
ayakan mesin pemilah akan digerakan oleh motor listrik dengan gerakan berputar
(berotasi). Tahap ketiga sampah tercampur tersebut akan jatuh ke papan seluncur
sesuai dengan ukuran masing-masing lubang ayakan.
C.
Perancangan Konsep
Pada perancangan konsep
ini bertujuan untuk menghasilkan pilihan-pilhan alternatif dari konsep yang dibuat, yang dimana perancangan skema dari perancangan konsep yang sudah dibuat ini berbentuk
sketsa dari beberapa plihan konsep yang kemudian akan dilakukan evaluasi agar didapat suatu konsep yang baik dan dapat diterima konsumen. Perancangan konsep memerlukan Pinsip solusi yang menjelaskan tentang melengkapi sub fungsi dengan cara
memilih dengan varian yang telah dibuat oleh perancang dengan cara pemilihan
dan mengkombinasikan berbagai
varian sehingga didapatkan berbagai macam varian dimana
satu diantara akan dijadiakan sebagai varian yang terbaik. konsep ini bertujuan untuk
menghasilkan pilihan-pilhan
alternatif dari konsep yang dibuat, yang dimana perancangan skema dari perancangan
konsep yang sudah dibuat ini berbentuk
sketsa dari beberapa plihan konsep yang kemudian akan dilakukan evaluasi agar didapat suatu konsep yang baik dan dapat diterima konsumen. Tahapan berikunya yang harus dilakukan (Nafsan Upara1, 2019).
Gambar 3
Kombinasi solusi
perancangan mesin pemilah sampah
Dari table diatas didapatkan
dua varian dari hasil kombinasi
dari berbagai komonen varian berikut hasil kombinasi
dari prinsip solusi alat pemilah
sampah
a
Varian satu
(1-1, 2-1, 3-1, 4-, 5-1, 6-1, 7-3), ara kerja mesin pemilah
sampah dengan penggerak motor listrik, dengan menggunakan plat L dan
pully dan belt sebagai tranmisi,
dengan mengunakan ayakan harizontal serta dua keluaran.
b
Varian dua
(1-2, 2-1, 3-3, 4-2, 5-1, 6-2, 7-1), cara kerja; mesin pemilah
sampah dengan penggerak motor listrik, dengan menggunakan plat U dan
pully dan belt sebagai tranmisi,
dengan mengunakan ayakan krucut serta
tiga keluaran.
Dengan adanya kombinasi prinsip solusi perancangan mesin pamilah sampah pada Tabel 2. di atas, maka selanjutnya akan dipilih kombinasi
yang terbaik untuk didesain dan dibuat mesin pamilah sampah.
D.
Karakteristik pemilihan Desain
Karakteristik produk berkualitias merupakan tujuan dari mengevaluasi satiap varian yang telah dibentuk dengan menentukan parameter yang dinilai dengan bembobotan. Yang merupakan landasan pembobotan atau penilaian dari penelitian kombinasi dibatasi dari karakteristik produk berkualitas dan sesuai degan kebutuhan
konsumen, kebutuhan dapat menjelaskan tentang berbagai kebutuhan yang diperoleh dari permasalahan produk yang akan dibuat, serta pengumpulan
data informasi (Nafsan Upara1, 2019).
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, bila kebutuhan yang diinginkan sudah di ketahui dan dimengerti dengan baik, barulah
suatu produk dapat dirancang dengan menggunakan tahapan yang sesuai agar menghasilkan suatu produk yang memenuhi kebutuhan tersebut.
Gambar 4
Pohon keputusan
Berikut merupakan tabel pembobotan yang dimana terdapat varian 1 dan varian 2 dari hasil
pembobotan didapatkan desain terpilih sebagai berikut
Table 3
Pembobotan varian-varian
No |
Kriteria |
Bobot |
Varian
a |
Varian
b |
||
Nilai |
Bobot nilai |
Nilai |
Bobot nilai |
|||
1 |
Kapasistas ayakan |
0,18 |
4 |
0,75 |
4 |
0,75 |
2 |
Tahan Getaran |
0,12 |
4 |
0,48 |
3 |
0,36 |
3 |
Kontruksi rangka kokoh |
0,1 |
4 |
0,4 |
4 |
0,4 |
4 |
Tahan
karat |
0,1 |
3 |
0,3 |
3 |
0,3 |
5 |
Mudah dioperasikan |
0,8 |
4 |
0,32 |
4 |
0,32 |
6 |
Kecepatan pengayakan |
0,12 |
4 |
0,36 |
4 |
0,48 |
7 |
Mudah dioperasikan |
0,12 |
4 |
0,48 |
5 |
0,6 |
8 |
Perawatan mudah |
0,18 |
4 |
0,72 |
5 |
0,9 |
Total
|
|
4 |
3,90 |
|
4,08 |
Berikut untuk mendapatkan desain yang akan terpilih dari kedua
varian maka varian-varian yang terpilih akan dilakukanya tahapan pembobotan tertinggi maka varian tersebut akan terpilih, seperti paada tabel
4. Pembobotan varian ini bertujuan untuk
memilah desain terbaik berdasarkan karakteristik produk berkualitas.
E.
Desain Terpilih
Berikut ini adalah fase
terakhir dari pemilihan desain yaitu desain terpilih,
sehingga dapat fase ini merencanakan
proses pembentukan rancangan
desain awal yang sesuai konsep dari
sketsa terpilih.� Yang mana proses ini
desain yang terpilih dan sudah diberi bentuk
3D maka, setelah itu akan diberikan
detail desain secara lengkap seperi bill of material, ukuran benda (dimensi
ukuran secara lengkap), teloransi, tanda baca dan sebagainya (De Benedetto & Kleme�, 2010).
Gambar 4 menerankan tentang
detail desain terpilih
Gambar 5
Desain Terpilih
Tabel 5
Bagian dan fungsi
rangka mesin pemilah sampah kapasitas 50kg/jam
No. |
Nama Komponen |
Fungsi |
Jumlah |
Keterangan |
1 |
Plat cover kanan |
Saluran Masuk Sampah
Terayak |
1 |
Buat |
2 |
Batang rangka horizontal |
Penyangga Rangka Utama |
4 |
Buat |
3 |
Plat cover depan |
Saluran Masuk Sampah
Terayak |
1 |
Buat |
4 |
Plat pemisah saluran |
Saluran Masuk Sampah
Terayak |
3 |
Buat |
5 |
Plat cover kanan |
Saluran Masuk Sampah
Terayak |
1 |
Buat |
6 |
Plat saluran bawah 2 |
Saluran Masuk Sampah
Tidak Terayak |
1 |
Buat |
7 |
Plat penahan blok
boarding |
Landasan Pillow Blok
Boarding |
1 |
Buat |
8 |
Plat cover kiri |
Saluran Masuk Sampah
Tidak Terayak |
4 |
Buat |
9 |
Plat penahan gear box |
Penyangga Gear Box |
1 |
Buat |
10 |
Plat penahan motor |
Penyangga Motor |
3 |
Buat |
11 |
Batang rangka motor |
Penhat Plat Penahan Motor |
4 |
Buat |
12 |
Batang rangka gear box |
Penahan Plat Penahan Gear Box |
4 |
Buat |
13 |
Batang rangka vertikal |
Penyangga Rangka Utama |
2 |
Buat |
14 |
Plat salauran bawah |
Saluran Keluar Sampah
Terayak |
1 |
Buat |
15 |
Batang penahan rangka |
Penyangga Rangka Utama |
1 |
Buat |
16 |
Rangka lingkar ayakan |
Penyangga Rangka Ayakan |
1 |
Buat |
17 |
Besi rangka ayakan
vertikal |
Penghubung Ayakan Dengan
Penggerak |
1 |
Buat |
18 |
Besi rangka ayakan |
Penyangga Rangka Ayakan |
3 |
Buat |
19 |
Penahan rangka kakanan |
Menahan Rangka Ayakan |
1 |
Buat |
20 |
Pulley |
Menahan Rangka Ayakan |
4 |
Beli |
21 |
Gear box |
Penggerak |
1 |
Buat |
22 |
Motor listrik |
Penggerak |
1 |
Buat |
23 |
Pillow blok boarding |
Penahan Rangka Ayakan |
2 |
Buat |
24 |
Baut dan mur |
Penyambung Komponen
Rangka |
16 |
Buat |
25 |
Roda penggerak |
Penahan Rangka Ayakan |
2 |
Buat |
26 |
V-Belt |
Pereduksi |
2 |
Buat |
Dengan adanya Tabel 4. Dapat diketahui jumlah komponen dan fungsi setiap komponen
serta material yang digunakan
hal ini sangat penting dikarnakan dapat mempermudah proses prakitan (manufacturing), perakitan
dengan komponen-komponen
yang lainnya sehingga dapat menjadi suatu
produk tanpa harus mengurangi suatu fungsi dari
suatu alat yang telah dibuat tersebut
dalam menentukan material komponen bahan dan komponen harus yang berstandarisasi dengan pengujian sebelumnya. Serta Pemilihan dan penggunaan material
untuk suatu produk nantinya dapat mudah ditemukan
dipasaran dengan harga yang terjangkau.
F.
Perhitungan perancangan
Menentukan torsi diketahui pembebanan
pada rangka ayakan serta mesh ayakan 4 kg, kemudian berat pulley 0,7 kg dan jari-jari pembebana 220 mm akan dilakukan perhitungan sebagai berikut
Untuk mencari spesifikasi
motor yang diperlukan untuk
mesin pemilah sampah diketahuai nilai force 2,9 N, lalu torsi
yang didapat 6,259 N.m dan kecepatan motor 100 rpm (dengan asumsi).
a.
Menghitung kebutuhan
spesifikasi
�
Menghitung arus yang diperlukan degan perkiraan
tegangan 220V, 88,973 watt = 0,08873 kW.
b. Arus/ampere motor (I) :
c. �Daya motor (HP)
Didapat perhitungan diatas kita dapat daya motor
yang dibutuhkan untuk memutar rangka ayakan dan mash sebesar 2,9 kg. setara
dengan 0.119 HP oleh sebab itu disini peneliti meyesuaikan dengan spesifikasi
yang berada di pasaran mendekati perhitungan maka dipilih motor 0.5 HP, setelah
didapat spesifikasi motor yang akan digunakan menggunakan motor AC 2 phasa
dengan putaran motor sesuai spesifikasi yang terdapat dipasaran 1425 rpm dan
frekuensi 50Hz.
Kesimpulan
Dari hasil konsep
perancangan mesin pemilah sampah didapatkan dua konsep varian yaitu
varian 1 dan varian 2, yang
dimana dari kedua varian konsep
tersebut akan dipilih berdasarkan dari hasil pembobotan
varian yang dimana varian 1 mendapatkan bobot nilai (3,90) sedangkan dari varian 2 mendapatkan bobot nilai (4,08) dari kedua konsep
varian mesin pemilah sampah maka dipilih bobot
nilai yang terbesar yaitu varian 2 (4,08). Dari hasil perhitungan motor pada mesin peilah sampah
mendapatkan hasil perhitungan daya motor listrik yang dibutuhkan untuk memutar ayakan,
dengan 0.193 Hp oleh sebab itu disini peneliti
meyesuaikan dengan spesifikasi yang berada dipasaran mendekati perhitungan maka dipilih motor 0,5 HP.
De Benedetto, Luca, & Kleme�,
Jiř�. (2010). The environmental bill of material and technology routing:
an integrated LCA approach. Clean Technologies and Environmental Policy,
12(2), 191�196. Google Scholar
Fitrah, Muh. (2018). Metodologi
penelitian: penelitian kualitatif, tindakan kelas & studi kasus. CV
Jejak (Jejak Publisher). Google Scholar
French, Michael J., Gravdahl, J. T., &
French, M. J. (1985). Conceptual design for engineers. Springer. Google Scholar
Laili, Rizki Ridha. (2010). Laporan
magang di PT. Mayafood Industries Pekalongan Jawa Tengah (proses pembuatan
tepung ikan). Google Scholar
Liansari, Gita Permata, Novirani, Dwi,
& Subagja, Rifqi Nanda. (2016). Rancangan blueprint alat cetak kue balok
yang ergonomis dengan metode ergonomic function deployment (EFD). Jurnal
Rekayasa Sistem Industri, 5(2), 106�117. Google Scholar
Masudi, Nanang. (2015). Desain
Controller Motor Bldc Untuk Meningkatkan Performa Output (Daya) Pada Sepeda
Motor Listrik. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Google Scholar
Mulyadin, R. Mohamad, Iqbal, Mohamad, &
Ariawan, Kuncoro. (2018). Konflik pengelolaan sampah di DKI Jakarta dan upaya
mengatasinya. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 15(2),
179�191. Google Scholar
Nafsan Upara1, Mochamad Zaelani. (2019).
Rancang Bangun Mesin Shaker Untuk Jerrycan Kemasan 2x5 Kilogram Skala
Laboratorium. Seminar Dan Konferensi Nasional IDEC. Google Scholar
Priadythama, Ilham, Susmartini, Susy, &
Nugroho, Alviandi Wahyu. (2017). Penerapan DFMA untuk Low Cost High
Customization Product. Performa: Media Ilmiah Teknik Industri, 16(1).
Google Scholar
Purwaningrum, Pramiati. (2016). Upaya
mengurangi timbulan sampah plastik di lingkungan. Indonesian Journal of
Urban and Environmental Technology, 8(2), 141�147. Google Scholar
Putu Agus Suryawan, I. Gede, &
Widhiada, I. Wayan. (2015). Mesin Pemisah dan Pencacah Sampah Organik dan
Plastik Untuk Bahan Kompos. Google Scholar
Rukajat, Ajat. (2018). Pendekatan
Penelitian Kualitatif (Qualitative Research Approach). Deepublish. Google Scholar
Sampah Perkotaan, Analisis SWOT. (2016).
Strategi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Di Kota Tarakan Kalimantan Utara. Jurnal
Ekonomi Pembangunan, 5(0), N0-3. Google Scholar
Wiraghani, Sulung Rahmawan, & Prasnowo,
M. Adhi. (2017). Perancangan dan Pengembangan Produk Alat Potong Sol Sandal. Teknika:
Engineering and Sains Journal, 1(1), 73�76. Google Scholar
Zariatin, Dede Lia. (2016). Rancang Bangun
Simulator Sistem Pengepakan Produk Berbasis Programmable Logic Control. SINTEK
JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, 10(2). Google Scholar
Copyright holder: Tri Noviyanto, Eka Maulana, Eddy Djadmiko
(2021) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |