Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN : 2548-1398
Vol. 6, No. 10,
Oktober 2021
PENGARUH TINGKAT
PERTUMBUHAN, STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP
PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERTAMBANGAN
Adrian Hartanto, Camila, Ike Rukmana Sari
Fakultas Ekonomi Universitas Prima Jakarta, Indonesia
Email:� [email protected], [email protected]
Abstrak
Perusahaan
pertambangan membutuhkan modal yang sangat besar dalam mengeksplorasi
sumber daya alam dalam mengembangkan
pertambangan. Dalam penelitian ini peneliti tertarik
untuk menjadikan sektor pertambangan sebagai objek penelitian
karena sektor pertambangan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perekonomian Indonesia. Terlebih Indonesia merupakan
negara penghasil sumber daya alam yang berpotensial sehingga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan nasional. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah 30 perusahaan
pertambangan sektor industri batu bara, besi dan
mineral yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2016- 2019. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Dengan
jumlah sampel sebanyak 15 perusahan. Hasil akhir dari penelitian
ini adalah struktur modal dan umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek
Indonesia periode 2016-2019. Tingkat pertumbuhan berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2019.
Ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek
Indonesia periode 2016-2019. Tingkat Pertumbuhan, Struktur Modal, Ukuran Perusahaan dan Umur
Perusahaan secara simultan
dan signifikan berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan pertambangan periode tahun 2016-2019. Untuk itu, perusahaan
pertambangan banyak masuk ke pasar modal untuk menyerap investasi dan untuk memperkuat posisi keuangan.
Kata Kunci:���� tingkat pertumbuhan; struktur modal; ukuran perusahaan; umur perusahaan; profitabilitas
Abstract
Mining companies require
enormous capital in exploring natural resources in developing mining. In this
study, researchers are interested in making the mining sector the object of
research because the mining sector has a very large influence on the Indonesian
economy. Moreover, Indonesian is a potential natural resource-producing country
so that it can be used to increase national income. This research uses
quantitative research. The population in this study was 30 mining companies in
the coal, iron and mineral industry sector listed on the Indonesia Stock
Exchange for the period 2016-2019. Sampling techniques are performed by
purposive sampling method. With a sample number of 15 companies. The final
result of this study is that the capital structure and age of the company have
no effect on profitability in mining companies on the Indonesia Stock Exchange
for the period 2016-2019. The growth rate affects profitability in mining
companies on the Indonesia Stock Exchange for the period 2016-2019. The size of
the company negatively and significantly affects profitability in mining
companies on the Indonesia Stock Exchange for the period 2016-2019. Growth Rate,
Capital Structure, Company Size and Company Age simultaneously and
significantly affect profitability in mining companies in the period 2016-2019.
To that end, many mining companies go into the capital market to absorb
investment and to strengthen the financial position.
Keywords:� growth
rate; capital structure; company size; company age; profitability
Received: 2021-09-20; Accepted:
2021-10-05; Published: 2021-10-20
Pendahuluan
Perusahaan pertambangan merupakan salah
satu perusahaan penopang pembangunan ekonomi suatu
negara karena perannya sebagai penyedia sumber daya energi yang� sangat�
diperlukan� bagi� pertumbuhan�
perekonomian� suatu� negara (Fardiansyah, Siagian, & Sihombing, 2018).� Potensi�
yang� kaya akan sumber daya alam
akan dapat menumbuhkan terbukanya perusahaani-perusahaan untuk melakukan�� eksplorasi��
pertambangan�� sumber�� daya��
tersebuti (Sudrajat, 2018). Perusahaan
pertambangan membutuhkan modal yang sangat besar dalam mengeksplorasi sumber
daya alam dalam mengembangkan pertambangan. Untuk itui, perusahaan pertambangan
banyak masuk ke pasar modal untuk menyerap investasi dan untuk memperkuat
posisikeuangannya (Hayati, 2019).
Posisi keuangan dapat di lihat dari
laporan keuangan, dimana laopran keuangan sangat penting bagi perusahaan untuk
memperoleh berbagai informasi dalam segala hal. Secara sederhana menurut Secara
sederhana Menurut (Prihadi, 2019) laporan
keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat
ini atau dalam suatu periode tertetu.
Pada dasarnya tujuan utama didirikan
perusahaan adalah untuk mendapatkan profit (laba) dan sebagai lembaga usaha
yang bekerja untuk mendapatkan kepercayaan konsumeni, sehingga perusahaan mampu
beroperasi dan menghasilkan keuntungan secara terus-menerus sehingga kegiatan
usaha tidak terhenti pada satu waktu tertentu saja (Umar, 2002).
Profitabilitas merupakan salah satu
rasio yang dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari
aktiva yang digunakani (Sanjaya & Rizky, 2018). Salah
satu cara yang dapat dilakukan untuk mengukur kemampuan perusahaan adalah
dengan melalukan analisis rasio keuangan (Gustina & Wijayanto, 2015). Secara
garis besar ada 5 jenis rasio yang dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan
perusahaani, yaitu : rasio tingkat�
pertumbuhani, rasio struktur modali, rasio ukuran perusahaan, rasio umur
perusahaan dan rasioprofitabilitas (Orniati, 2009).
Dalam menghasilkan profitabilitas
pertumbuhan perusahaan sangat berpengaruh besar, sehingga pertumbuhan
diharapkan dapat memberikan aspek positif bagi perusahaan agar meningktkan
kesempatan berinvestasi diperusahaan tersebut. Perusahaan yang pertumbuhannya
baik akan menghasilkan profitabilitas yang tinggi (Adyani & Sampurno, 2011).
Tinggi rendahnya struktur modal sangat
berpengaruh terhadap profitabilitas. Rasio ini menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam menggunakan hutang yang lebih banyak, berarti
menggunakan modal yang lebih murah biaya modal hutang lebih kecil dibandingkan
dengan biaya modal saham, sehingga akan menurunkan biaya modal rata-rata
tertimbangnya meski biaya modal saham meningkat. Karena semakin tinggi tingkat
hutang suatu perusahaan, akan semakin tinggi juga kemungkinan kebangkrutannya.
Perusahaan yang mampu mengatur hutangnya akan meningkatkan profitabilitas
perusahaan (Christiawan & Tarigan, 2007).
Ukuran perusahaan sangat berpengaruh
terhadap profitabiitas, karena rasio ini menjelaskan kemampuan perusahaan dalam
mengolah asetnya,jika nilai rasio ini tinggi berarti seluruh aset digunakan
dengan baik untuk menunjang aktivitas penjualan guna memperoleh laba (Indriyani, 2017). Kondisi
ini menerangkan bahwa adanya pengaruh positif total aset terhadap
profitabilitasi
Umur Perusahaan merupakan rasio yang
menggambarkan berapa lama suatu perusahaan berdiri. Umur perusahaan juga
menjadi bahan pertimbangan investor dalam menanamkan modalnya, umur perusahaan
mencerminkan perusahaan tetap survive dan menjadi bukti bahwa mampu bersaing
dan dapat mengambil kesempatan bisnis yang ada dalam perekonomiani. Perusahaan
yang telah lama berdiri umumnya memiliki profitabilitas yang lebih stabil dan
perusahaan yang lama berdiri akan meningkatkan laba karena adanya pengalaman
dari manajemen sebelumnya dalam mengelola bisnis (Indriyani, 2017).
Tabel 1
Fenomena Penelitian Periode 2017-2019
Kode Emiten |
Tahun |
Total Aset |
Total Utang |
Umur Perusahaan |
Laba Bersih |
|||||||||||
Byan |
2017 |
888,813,140 |
373,209,321 |
19 Thn |
338,017,199 |
|||||||||||
2018 |
|
1,150,863,891 |
|
472,793,557 |
20 Thn |
|
524,309,273 |
|
||||||||
2019 |
|
1,278,040,123 |
|
658,959,960 |
21 Thn |
|
234,211,277 |
|
||||||||
Ptba |
2017 |
21,987,482 |
8,187,497 |
36 Thn |
4,547,232 |
|||||||||||
2018 |
|
24,172,933 |
|
7,903,237 |
|
37 Thn |
|
|
5,121,112 |
|
||||||
2019 |
|
26,098,052 |
|
7,675,226 |
|
38 Thn |
|
|
4,040,394 |
|
||||||
Hrum |
2017 |
459,443,071 |
63,582,349 |
22 Thn |
55,748,001 |
|||||||||||
2018 |
467,989,195 |
|
79,502,404 |
|
23 Thn |
|
40,205,422 |
|
||||||||
2019 |
447,001,954 |
|
47,418,441 |
|
24 Thn |
|
20,122,589 |
|
||||||||
Berdasarkan tabel 1
menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan yang diproksikan dengan total asset tahun
2019 mengalami peningkatan dari tahun 2018 sebesar Rp127.176.232 pada PT. Bayan
Resource Tbk (BYAN) sedangkan profitabilitas yang diproksikan dengan laba bersih
tahun 2019 mengalami penurunan dari tahun 2018 sebesar Rp290.097.996.
Struktur Modal yang diproksikan dengan
total liabilities tahun 2019 mengalami penurunan dari tahun 2018 sebesar Rp
32.083.963 pada PT. Harum Energy Tbk (HRUM) sedangkan profitabilitas yang
diproksikan dengan laba berish tahun 2019 mengalami penurunan dari tahun 2018
sebesar Rp 20.082.833.
Ukuran Perusahaan yang diproksikan
dengan total asset tahun 2019 mengalami peningkatan dari tahun 2018 sebesar Rp
1.925.119 pada PT. Bukit Asam Tbk (PTBA) sedangkan profitabilitas yang
diproksikan dengan laba bersih tahun 2019 mengalami penurunan dari tahun 2018
sebesar Rp 1.080.718.
Umur Perusahaan yang dilihat dari lama
berdirinya pada tahun 2019 umur perusahan PT. Bukit Asma Tbk (PTBA) adalah 38
tahun dengan laba bersih pada tahun tersebut sebesar Rp 4.040.394 sedangkan
pada tahun 2018 PT. Bukit� Asma Tbk
(PTBAi) berumur
37 tahun dengan laba bersih pada tahun tersebut sebesar Rp 5.121.112.
Berdasarkan latar belakang diatas,
peneliti tertarik untuk mengambil judul �Pengaruh Tingkat pertumbuhani,
Strukrut modal, Ukuran Perusahaan dan Umur Perusahaan terhadap Profitabilitas
Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2016-2019�.
Metode Penelitian
Jenis
penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif (Cresswell, 2017)
data yang digunakan adalah
data yang bersifat kuantitatif
karena dinyatakan dengan angkai-angka yang menunjukkan nilai terhadap besaran atas variabel yang diwakilinya. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.
Menurut (Sugiyono, 2017) sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling.
Pengambilan sampel penelitian dengan melakukan kriteria yang di tetapkan
sebagai berikut :
1. Perusahaani pertambangan
sector industry batubara, besi dan mineral yang terdaftar di BEI yang
berturut-turut selama periode 2016-2019.
2. Perusahaan pertambangan sektor batubara, besi dan mineral yang mempublikasikan
laporan keuangan di (BEI) periode 2016-2019
3. Perusahaan
pertambangan yang memperoleh laba periode 2016-2019.
Tabel 2
Pengambilan Sampel Penelitian
No. |
Kriteria |
Jumlah |
1 |
Perusahaan pertambangan sector industry batubara, besi dan mineral yang terdaftar di BEI periode 2016i-2019 |
30 |
2 |
Perusahaan pertambangan sector batubara, besi dan mineral yang tidak rutin mempublikasikan laporan keuangan di (BEIi) periode 2016-2019 |
(4) |
3 |
Perusahaan pertambangan yang mengalami kerugian
periode 2016-2019 |
(11) |
Jumlahi����� �perusahaan yang memenuhi criteria sampel |
15 |
|
Total sampel selama periode berjalan ( 15x4 tahun ) |
60 |
Penelitian ini menggunakan jenis data
sekunder dengan teknik pengambilan data melalui metode dokumentasi. Metode
Dokumentasi pada penelitian ini diperoleh dari data laporan keuangan tahunan
perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia www. idx.
co. idi/ periode dari tahun 2016-2019.
Hasil dan Pembahasan
A.
Hasil Penelitian
1.
Uji Statistik Deskriptif
Dalam penelitian� ini,� peneliti�
menggunakan� statistik� deskriptif (Nasution, 2017).�
Berikut� adalah� data statistik secara umum dari variabel yang
digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 3
�Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
|
N |
Minimum |
Maximum |
Mean |
Std. Deviation |
X1 |
60 |
-.2999160 |
.5634532 |
.078867569 |
.1625507614 |
X2 |
60 |
-15.8173077 |
24.2985282 |
1.062988110 |
5.3011682088 |
X3 |
60 |
14.0053380 |
22.0859778 |
19.359984187 |
2.0331469323 |
X4 |
60 |
9 |
46 |
23.37 |
8.692 |
Y |
60 |
-.4159364 |
.3941084 |
.077091551 |
.1206427189 |
Valid N (listwise) |
60 |
|
|
|
|
Untuk variabel
Tingkat Pertumbuhan (X1) nilai
minimum sebesar 0,2999160 dan nilai� maksimum� sebesar� 0,5634532�
sedangkan�
nilai ratai-rata� sebesar� 0,078867569�
dengan standar deviasi sebesar 0, 1625507614 dengan sampel sebanyak
60 perusahaani.
Untuk variabel
Struktur Modal (X2) nilai
minimum sebesar -15, 8173077 dan nilai
maksimum� sebesar� 24, 2985282�
sedangkan�
nilai� ratai-rata� sebesar� 1,
062988110� dengan
standar deviasi sebesar 5, 3011682088 dengan sampel sebanyak 60 perusahaan.
Untuk variabel
Ukuran Perusahaan (X3) nilai
minimum sebesar 14, 0053380 dan nilai
maksimum� sebesar� 22,0859778�
sedangakan�
nilai� ratai-rata� sebesar� 19,
359984187� dengan
standar deviasi sebesar 2, 0331469323 dengan sampel sebanyak 60 perusahaani.
Untuk variabel
Umur Perusahaan (X4) nilai
minimum sebesar 9 dan nilai
maksimum sebesar 46 sedangkan nilai ratai-rata sebesar 23, 37 dengan standar� deviasi� sebesar� 0,1206427189 dengan
sampel sebanyak 60 perusahaani.
Untuk variabel
Profitabilitas (Y) nilai
minimum sebesar -0, 4159364 dan nilai
maksimum sebesar 0, 3941084
sedangkan nilai ratai-rata sebesar 0, 077091551 dengan standar deviasi 0, 1206427189 dengan sampel sebanyak 60 perusahaan.
2.
Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Tabel 4
Uji Statistik
Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
|
Unstandardized Residual |
|
N |
|
60 |
Normal Parametersa,b |
Mean Std. Deviation |
0E-7 .09535171 |
|
Absolute |
.118 |
Most Extreme Differences |
Positive |
.118 |
|
Negative |
-.091 |
Kolmogorov-Smirnov Z |
|
.915 |
Asymp. Sig. (2-tailed) |
|
.373 |
a.
Test Distribution is Normal
b.
Calculated from Data
Berdasarkan tabel
4 Kolmogorov maka dapat disimpulkan bahwa hasil uji normalitas dengan menggunakan metode One-Sample Kolmogorov- Smirnov test menunjukkan tidak terjadi penyimpangan atau data berdistribusi normal.
Hal ini ditunjukkan dari nilai signifikansi
0, 373 yang hasilnya lebih besar dari taraf
signifikansi 0,05.
Gambar 1
Grafik Normality
Probability Plot
Pada gambar 1 diatas (Normality Probability Plot), dapat dilihat bahwa
gambar titik-titik pada
P-Plot terlihat mengikuti
dan mendekati garis diagonalnya
sehingga dapat disimpulkan bahwa data telat berdistribusi normal.
Gambar 2
Grafik Histogram
Regression Standardized Residual
Dari hasil grafik
histogram (Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual) memperlihatkan bahwa kurva (garis kurva condong simetri U) yang dapat simpulkan bahwa data berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Tabel 5
Coefficientsa
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standadized Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity Statistics |
||
B |
Std. Error |
��� Beta |
Tolerance |
VIF |
|||
(Constant) |
.459 |
.124 |
|
3.691 |
.001 |
|
|
����� X1 |
.368 |
.084 |
.496 |
4.363 |
.000 |
.879 |
1.138 |
1��� X2 |
.003 |
.003 |
.129 |
1.104 |
.274 |
.836 |
1.196 |
������� X3 |
-.022 |
.007 |
-.377 |
-3.426 |
.001 |
.937 |
1.067 |
������� X4 |
.001 |
.002 |
.059 |
.512 |
.610 |
.848 |
1.179 |
a.
Dependent Variabel Y
Uji Multikolinearitas bertujuan
untuk menguji apakah suatu model regresi terdapat korelasi antara variabel bebas (independen). Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitasi dapat dilihat dari
besaran variance inflation factor (VIF) dan
Tolerance. Pengujian Multikolinearitas
dapat dilakukan sebagai berikut
1)
Tolerance value < 0,10 atau VIF > 10 : terjadi multikolinearitas.
2)
Tolerance value > 0,10 atau VIF < 10 : tidak terjadi multikolinearitas.
Berdasarkan hasil
uji multikolinearitas pada tabel
diatas menunjukkan bahwa nilai Tolerance� variabel� Tingkat�
Pertumbuhani,�
Struktur�
Modal,� Ukuran� Perusahaan�
dan� Umur
Perusahaan� >� 0, 10� sedangkan� nilai� VIF� variabel� Tingkat�
Pertumbuhani,�
Struktur�
Modal, Ukuran Perusahaan dan Umur Perusahaan < 10, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitasi.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan
untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik� autokorelasii,� yaitu� korelasi� yang� terjadi� pada� satu� pengamatan� dengan� pengamatan yang
lain pada model regresi. Untuk
mendeteksi ada tidaknya autokorelasi digunakan uji Durbin Watson.
Tabel 6
Model Summary
Model |
R |
R Square |
Adjusted
R Square |
Std.
Error of the �����Estimate |
Durbin-Watson |
1 |
.613a |
.375 |
.330 |
.0987581974 |
1.571 |
a. Predictors: (Constant),
X4, X1, X3, X2
�������� b. Dependent Variable: Y
Berdasarkan hasil
uji� Autokorelasi�
pada� tabel� diatas� diketahui� bahwa� nilai� Durbin- Watson (DW) = 1,571, dengan �k� = 4 dengan jumlah sampel 60 sehingga didapat nilai dL (batas bawah) = 1, 4443 dan dU (batas atas) = 1, 7274. Maka nilai dL < dw < du atau 1, 4443 < 1,
571 < 1, 7274 maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas yaitu untuk menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan dari residual satu pengamatan yang lain
Gambar 3
Grafik Scatterplot
Dilihat dari grafik scatterplot diatas bahwa titik-titik
yang menyebar atau berpencar secara acak serta tidak
berkumpul pada satu tempat, jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 7
�Uji Glejser
Coefficientsa
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
|
B |
Std. Error |
Beta |
|||
(Constant) |
-2.283 |
2.751 |
|
-.830 |
.410 |
X1 |
1.589 |
1.867 |
.109 |
.851 |
.398 |
1��������� X2 |
-.130 |
.059 |
-.292 |
-2.223 |
.030 |
X3 |
-.124 |
.145 |
-.107 |
-.858 |
.395 |
X4 |
-.064 |
.036 |
-.234 |
-1.789 |
.079 |
a.
Dependent Variable: lnres
Hasil uji glejser pada tabel
7 diatas menunjukkan nilai sig untuk variabel tingkat pertumbuhani, struktur modali, ukuran perusahaan dan umur perusahaan memiliki nilai signifikansi lebih besar dari
0, 05 sehingga dapat dikatakan tidak tejadi masalah heteroskedastisitas.
3.
Hasil Analisis Data Penelitian
a. Uji Regresi Linear Berganda
Tabel 8
Coefficientsa
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
|
B |
Std. Error |
Beta |
|||
(Constant) |
.459 |
.124 |
|
3.691 |
.001 |
X1 |
.368 |
.084 |
.496 |
4.363 |
.000 |
1��������� X2 |
.003 |
.003 |
.129 |
1.104 |
.274 |
X3 |
-.022 |
.007 |
-.377 |
-3.426 |
.001 |
X4 |
.001 |
.002 |
.059 |
.512 |
.610 |
a.
�Dependent Variabel Y
Berdasarkani Tabel
8 diperoleh model persamaan
regresi linear berganda sebagai berikut :
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + e
Y= 0,459 + 0,368 X1 + 0,003 X2 + (-0,022) X3 + 0,001 X4 + e
Penjelasan dari persamaan tersebut adalah sebagai berikut:
1)
Nilai konstanta
a sebesar 0i, 459 yang artinya
variabel Tingkat pertumbuhani,
struktur modali, ukuran perusahaan dan umur perusahaan dianggap konstanta, maka profitabilitas pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa periode 2016-2019 akan mengalami peningkatan 0,459.
2)
Nilai koefisien
tingkat pertumbuhan (X1) adalah 0, 368 yang menunjukkan setiap peningkatan tingkat pertumbuhan sebesar 1 satuan, maka nilai profitabilitas
mengalami peningkatan sebesar 0,368.
3)
Nilai koefisien
struktur modal (X2) adalah
0, 003 yang menunjukkan setiap
peningkatan struktur modal sebesar 1 satuani, maka nilai profitabilitas
mengalami peningkatan sebesar 0,003.
4)
Nilai koefisien
ukuran perusahaan (X3) adalah -0, 022 yang menunjukkan setiap peningkatan ukuran perusahaan sebesar 1 satuani, maka nilai profitabilitas
mengalami penurunan sebesar 0,022.
5)
Nilai koefisien
umur perusahaan (X4) adalah 0, 001 yang menunjukkan setiap peningkatan umur perusahaan sebesar 1 satuan, maka nilai profitabilitas
mengalami peningkatan sebesar 0,001.
b. Uji Koefisien Determinasi
Tabel 9
�Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model |
R |
R Square |
Adjusted
R Square |
Std.
Error of the Estimate |
1 |
.613a |
.375 |
.330 |
.0987581974 |
a.
Predictors: (Constant), X4, X1, X3, X2
b.
Dependent Variable: Y
Berdasarkan hasil
uji koefisien determinasi menunjukkan nilai Adjusted R
Square sebesar 0, 330 atau
33%. Dimana variabel dependen
Profitabilitas yang dapat dijelaskan oleh variabel Tingkat Pertumbuhani, Struktur Modal, Ukuran Perusahaan dan Umur
Perusahaan adalah sebesar
33% sedangkan sisanya sebesar 67% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian
ini.
c. Uji F (Secara Simultan)
Uji Statistik F digunakan
untuk mengetahui apakah ada pengaruh
secara bersamasama antara variabel-variabel independen terhadap variabel dependen.
Tabel 10
Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
|
Regression |
.322 |
4 |
.081 |
8.261 |
.000b |
1 |
Residual |
.536 |
55 |
.010 |
|
|
|
Total |
.859 |
59 |
|
|
|
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X4, X1, X3, X2
Berdasarkan hasil
uji Anova atau F test pada tabel IIIi. 7, diperoleh nilai Fhitung 8,261 dengan Ftabel 2, 54 dan nilai signifikansinya sebesar 0, 000
< 0, 05. Maka Fhitung
8,261 > Ftabel 2, 54 sehingga
Ho ditolak dan Ha diterima sehinga variabel tingkat pertumbuhani, struktur modal, ukuran perusahaan dan umur perusahaan secara simultan dan signifikan berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan pertambangan periode tahun 2016-2019.
d. Uji T (Secara Parsialial)
Uji t digunakan untuk
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen
Tabel 11
Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji T)
Coefficientsa
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
|
(Constant) |
.459 |
.124 |
|
3.691 |
.001 |
|
X1 |
.368 |
.084 |
.496 |
4.363 |
.000 |
1 |
X2 |
.003 |
.003 |
.129 |
1.104 |
.274 |
|
X3 |
-.022 |
.007 |
-.377 |
-3.426 |
.001 |
|
X4 |
.001 |
.002 |
.059 |
.512 |
.610 |
a. Dependent Variable: Y
Hasil uji T pada tabel 11 diperoleh
nilai Ttabel untuk probabilitas 0, 05 pada derajat bebas df = 55 yaitu sebesar 2, 00404. Demikian hasil uji T dijelaskan sebagai berikut:
1)
Berdasarkan hasil uji t (secara parsial) variabel Tingkat Pertumbuhan (X1) mempunyai nilai Thitung sebesar
4, 363 sedangkan nilai Ttabel sebesar 2, 00404 maka Thitung > Ttabel (4,363 > 2, 00404) dengan
nilai signifikansi 0, 000
< 0, 05 yang artinya variabel
tingkat pertumbuhan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia periode
2016i-2019.
2)
Berdasarkan hasil uji t (secara parsiali) variabel Struktur Modal (X2) mempunyai nilai Thitung sebesar
1,104 sedangkan nilai Ttabel sebesar 2, 00404 maka Thitung < Ttabel (1, 104 < 2,00404) dengan
nilai signifikansi 0, 274
> 0, 05 yang artinya variabel
struktur modal tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia periode
2016i-2019.
3)
Berdasarkan hasil uji t (secara parsial) variabel Ukuran Perusahaan (X3) mempunyai nilai Thitung sebesar
-3,426 sedangkan nilai Ttabel sebesar 2,00404 maka -Thitung <-Ttabel (-3,426 < -2, 00404) dengan
nilai signifikasnsi 0, 001
< 0, 05 yang artinya variabel
ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek
Indonesia periode 2016-2019.
4)
Berdasarkan hasil uji t (secara parsial) variabel Umur Perusahaan (X4) mempunyai nilai Thitung sebesar
0, 512 sedangkan nilai Ttabel sebesar 2, 00404 maka Thitung < Ttabel (0,512 < 2, 00404) dengan
nilai signifikansi 0, 610
> 0, 05 yang artinya variabel
umur perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek
Indonesia periode 2016-2019.
B.
Pembahasan
1.
Pengaruh Tingkat Pertumbuhan terhadap
Profitabilitas
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial (Uji t) diperoleh
hasil bahwa tingkat pertumbuhan (X1) berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia periode
2016-2019 dengan nilai Thitung > Ttabel (4,363� >�
2, 00404i)� dengan� nilai�
signifikansi� 0i, 000� <�
0, 05.� Hasil� dari�
penelitian� ini menunjukkan bahwa
jika pertumbuhan perusahaan suatu perusahaan mengalami peningkatan maka� profitabilitasnya� pun�
akan� meningkati.� Hasil�
penelitian� ini� sejalan�
dengan� penelitian Nurhasanah
(2014), Sari (2015) dan Lestiani (2016) yang menyatakan asset growth
berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.
2.
Pengaruh Struktur Modal terhadap
Profitabilitas
Berdasarkan hasil� pengujian� hipotesis�
secara� parsial� (Uji�
t)� diperoleh� hasil�
bahwa struktur modal (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia periode
2016-2019 dengan nilai Thitung < Ttabel (1, 104 < 2, 00404) dengan nilai
signifikansi 0, 274 > 0, 05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
perusahaan yang mampu mengatur hutangnya ataupun tidak maka tiudak mempengaruhi
peningkatkan profitabilitas perusahaan. Dimana hasil penelitian ini berbeda
dengan teori yang diperoleh mengatakan memiliki hutang kecil tentunya
memperbesar peluang untuk mendapatkan profitabilitas yang tinggi karena tingkat profitabilitas
yang tinggi� mempunyai sumber� dana�
yang� melimpah.� Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian (Iswanaji
& Rionita , 2018) yang menyatakan DER tidak berpengaruh signifikan terhadap
ROAi. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Wardana (2016) dan
Pratiwi (2015) yang menyatakan bahwa DER berpengaruh signifikan terhadap ROA.
3.
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap
Profitabilitas
Berdasarkan hasil� pengujian� hipotesis�
secara� parsial� (Uji�
t)� diperoleh� hasil�
bahwa ukuran perusahaan (X3) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
profitabilitas pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia periode
2016-2019 dengan nilai -Thitung < - Ttabel (-3, 426 < -2, 00404) dengan nilai
signifikasnsi 0, 001 < 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin
besar ukuran perusahan maka semakin besar profitabilitas� mendapatkan�
labai.� Hasil� penelitian�
ini� sejalan� dengan�
penelitian� (Anindito & HARTO, 2015) yang
menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap� profitabilitasi.� Tetapi berbeda� dengan penelitian� yang�
dilakukan (Pangestuti, 2016) yang menyatakan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitasi.
4.
Pengaruh Umur Perusahaan terhadap
Profitabilitasi
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial (Uji t) diperoleh
hasil bahwa umur perusahaan (X4i) tidak�
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan
pertambangan di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2019 dengan nilai Thitung
< Ttabel (0, 512 < 2, 00404) dengan nilai signifikansi 0, 610 > 0, 05.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan yang sudah lama berdiri
ataupun perusahaan baru tidak mempengaruhi profiitabilitas� suatu�
perusahaani.� Dimana� hasil�
penelitian� ini� berbeda�
dengan� teori� yang diperoleh yaitu semakin lama umur sebuah
perusahaan maka investor akan menanam modalnya diperusahaan yang telah lama
berdiri dibandingkan perusahaan yang baru berdiri sehingga mempermudah menambah
profitabilitas perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan� (Sidabutar, 2020) yang� menyatakan��
bahwa�� umur�� perusahaan��
tidak berpengaruh�� terhadap�� profitabilitas�� perusahaani.�
Tetapi�� berbeda�� denagn�
penelitian�� yang dilakukan (Mahalani, Iksan, Marisa Kurnianingsih,
& MH, 2016) yang
menyatakan bahwa umur perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitasi
Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil
penelitian, maka kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah tingkat
Pertumbuhan berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2019.
Struktur Modal tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek
Indonesia periode 2016-2019. Ukuran
Perusahaan berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek
Indonesia periode 2016-2019. Umur
Perusahaan tidak berpengaruh
terhadap profitabilitas
pada perusahaan pertambangan
di Bursa Efek Indonesia periode
2016-2019. Tingkat Pertumbuhani, Struktur
Modal, Ukuran Perusahaan dan Umur
Perusahaan secara simultan
dan signifikan berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan pertambangan periode tahun 2016-2019.
BIBLIOGRAFI
Adyani, Lyla
Rahma, & Sampurno, D. R. D. (2011). Analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi profitabilitas (ROA). Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan, 7(1),
46�54. Google
Scholar
Anindito,
Bagus, & HARTO, Puji. (2015). Analisis Pengaruh Perputaran Modal Kerja,
Struktur Modal, Umur Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas
pada Perusahaan yang Tergabung dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia Tahun
2010-2012. Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Google Scholar
Christiawan,
Yulius Jogi, & Tarigan, Josua. (2007). Kepemilikan manajerial: kebijakan
hutang, kinerja dan nilai perusahaan. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 9(1),
1�8. Google Scholar
Cresswell,
J. W. (2017). Research Design : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,
dan Mixed (Edisi Ketiga). Yogyakarta: Pustaka Belajar. Google Scholar
Fardiansyah,
Ardy, Siagian, Victor, & Sihombing, Pardomuan. (2018). Determinan Indeks
Sektor Pertambangan Di Bei Periode 2012�2017. Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan,
847�852. Google Scholar
Gustina,
Dhany Lia, & Wijayanto, Andhy. (2015). Analisis rasio keuangan dalam
memprediksi perubahan laba. Management Analysis Journal, 4(2). Google Scholar
Hayati,
Tri. (2019). Hak Penguasaan Negara Terhadap Sumber Daya Alam Dan Implikasinya
Terhadap Bentuk Pengusahaan Pertambangan. Jurnal Hukum & Pembangunan,
49(3), 768�787. Google Scholar
Indriyani,
Eka. (2017). Pengaruh ukuran perusahaan dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan.
Akuntabilitas: Jurnal Ilmu Akuntansi, 10(2), 333�348. Google Scholar
Mahalani,
Agustina Wahyu, Iksan, Muchammad, Marisa Kurnianingsih, S. H., & MH, M. Kn.
(2016). Proses Pelaksanaan Gelar Perkara (Studi Urgensi Gelar Perkara Dalam
Kelancaran Penyelesaian Perkara Pidana). Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Google Scholar
Nasution,
Lenni Masnidar. (2017). Statistik deskriptif. Hikmah, 14(1),
49�55. Google Scholar
Orniati,
Yuli. (2009). Laporan keuangan sebagai alat untuk menilai kinerja keuangan. Jurnal
Ekonomi Bisnis, 14(3), 206�213. Google Scholar
Prihadi,
Toto. (2019). Analisis Laporan Keuangan. Gramedia Pustaka Utama. Google Scholar
Sanjaya,
Surya, & Rizky, Muhammad Fajri. (2018). Analisis Profitabilitas Dalam
Menilai Kinerja Keuangan Pada PT. Taspen (Persero) Medan. KITABAH: Jurnal
Akuntansi Dan Keuangan Syariah. Google Scholar
Sidabutar,
Elsa Handayani. (2020). Pengaruh Rasio Lancar, Ukuran Perusahaan, Umur
Perusahan, dan Leverage Terhadap Profitabilitas. UNIVERSITAS BAKRIE. Google Scholar
Sudrajat,
Nandang. (2018). Teori dan Praktik Pertambangan Indonesia.
MediaPressindo. Google Scholar
Sugiyono.
(2017). Metode Penelitian Kuantitatif. Google Scholar
Umar,
Husein. (2002). Evaluasi kinerja perusahaan. Gramedia Pustaka Utama. Google Scholar
Copyright holder: Adrian Hartanto,
Camila, Ike Rukmana Sari (2021) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |