Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN : 2548-1398
Vol.
6, No. 11, November 2021
�
ANALISIS PERBEDAAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN ATAS SANKSI
REGULATOR DI PASAR MODAL INDONESIA
Dwi Aditya Nurachman
Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung, Jawa Barat
Email: [email protected]
Abstrak
Pergerakan harga saham pada pasar modal dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan pada umumnya. Pergerakan saham karena adanya
informasi yang diterima
oleh para investor dikemukakan pertama
kali oleh Fama (1970), yang mengemukakan
bahwa dalam suatu pasar yang efisien harga akan mencerminkan
sepenuhnya informasi yang tersedia. Kualitas audit menggambarkan
kinerja keuangan perusahaan yang sebenarnya.
Investor membutuhkan informasi
yang relevan dan andal. Kualitas audit dapat menghasilkan adanya integritas terhadap pelaporan keuangan. Tujuan� penelitian ini adalah untuk
mengetahui reaksi pasar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) atas
informasi negatif terkait dengan isu kualitas audit yaitu dikenakannya sanksi oleh OJK kepada KAP
Deloitte atas kasus PT SNP
Finance. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pada saat pengumuman sanksi di sekitar peristiwa rata-rata harga saham perusahaan yang telah di audit oleh KAP Deloitte mengalami
penurunan, namun apabila ditinjau per perusahaan bila diukur dengan abnormal return dan trade volume activity
kenaikan harga saham lebih besar
dari pada penurunan harga saham di sekitar peristiwa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa
sanksi OJK tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap harga saham perusahaan
yang mengunakan jasa KAP dibawah naungan KAP Deloitte.
Kata Kunci: saham; abnormal return; trade volume activity
Abstract
Stock price movements in
the capital market can affect the company's financial performance in general.
Changes in stock prices due to information received by investors were first put
forward by Fama (1970), who argued that in an
efficient market the price would fully reflect the information available. Audit
quality can describe the company's actual financial performance in general.
Stakeholders need relevant and reliable financial reporting information. Audit
quality can result in the integrity of financial reporting. The purpose of this
study is to determine the market reaction on the Indonesia Stock Exchange (IDX)
to negative information related to audit quality issues, namely the imposition
of sanctions by OJK to KAP Deloitte over the case of PT SNP Finance. The
results of this study indicate that at the time of the announcement of the sanctions
around the event, the average share price of the companies that had been
audited by Deloitte KAP decreased, but if viewed per company when measured by
abnormal returns and trade volume activity, the increase in stock prices was
greater than the decline stock prices around events. The conclusion of this
study is that OJK sanctions do not have a significant impact on the share
prices of companies that use KAP services under the auspices of KAP Deloitte.
Keywords: stock; abnormal
return; trade volume activity
Received: 2021-10-20; Accepted:
2021-11-05; Published: 2021-11-18
Pendahuluan
Terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan pada pasar modal, salah satunya adalah
pengaruh isu-isu yang bersumber dari lingkungan eksternal. Harga saham pada
umumnya cenderung memiliki pergerakan yang berfluktuatif, hal ini yang akan
menjadi dasar investor dalam menilai kinerja perusahaan berdasarkan pergerakan
harga saham.
�Investor akan bertindak atas informasi yang diperoleh dalam waktu tertentu. Pengambilan keputusan dalam berinvestasi bergantung pada informasi yang diterima oleh para investor. Informasi
yang diterima oleh investor digunakan
sebagai alat untuk memberikan keputusan dalam berinvestasi, sehingga pergerakan saham yang tercermin di pasar modal tidak terlepas dari tindakan
investor dalam melakukan tindakannya dalam berinvestasi, hal tersebut informasi yang diterima oleh investor dapat mempengaruhi tindakan atau langkah selanjutnya
investor dalam mengambil sutau keputusan, apakah informasi yang diterima dapat memberikan risiko atau keuntungan di masa yang akan datang� (Liwe, Tommy, & Maramis, 2018).
Perubahan harga
saham karena adanya informasi yang diterima oleh para investor dikemukakan
pertama kali oleh (Fama, 2021)
yaitu Efficient Market Hyphothesis,
yang mengemukakan bahwa dalam suatu pasar yang efisien harga akan
mencerminkan sepenuhnya informasi yang tersedia dan sebagai akibatnya harga akan bereaksi
tanpa adanya bias terhadap informasi yang baru.
Terdapat beberapa
peristiwa yang dapat menyebabkan adanya perubahan harga saham dan kinerja keuangan perusahaan yaitu pergerakan inflasi, nilai kurs mata uang, jumlah pembagian dividen perusahaan kepada pemegang saham, dan peristiwa-peristiwa lainnya yang memiliki hubungan dan berdampak serta mempengaruhi investor dalam pengambilan keputusan. Salah satu peristiwa-peristiwa lainnya yang dapat menyebabkan adanya perubahan harga saham adalah
adanya kasus fraud atau masalah-masalah keuangan yang menimpa perusahaan tersebut yang mengakibatkan turunnya kepercayaan investor terhadap perusahaan tersebut.
Timbulnya praktik
manajemen laba/skandal manipulasi laporan keuangan pada umumnya dapat dijelaskan
dengan adanya teori agensi. manajemen
laba muncul ketika soerang manajer menyampaikan informasi laporan keuangan untuk kepentingannya dengan cara memanipulasi laporan keuangan yang menyebabkan stakeholder menerima informasi tersebut. Hal tersebut dikarenakan adanya asimetri informasi antara kedua pemangku kepentingan, dimana para pemangku kepentingan tersebut memiliki tujuan yang berbeda (Boedhi & Ratnaningsih, 2017).
Untuk menghasilkan
kualitas informasi laporan keuangan yang disajikan, dibutuhkannya jasa auditor sebagai pihak ketiga yang memiliki independensi� (Tandiontong, 2016).
Kualitas audit dapat menggambarkan kinerja keuangan perusahaan yang sebenarnya pada umumnya. Para pemangku kepentingan membutuhkan informasi laporan keuangan yang relevan dan andal. Kualitas audit dapat menghasilkan adanya integritas terhadap pelaporan keuangan (Sholikhah, 2016).
Pada faktanya, banyak
terjadi skandal-skandal akuntansi yang menyebabkan banyak kerugian bagi perusahaan dan kepercayaan kepada para pemangku kepentingan yang ingin berinvestasi. Salah satu faktor masih
terdapat adanya skandal-skandal akuntansi adalah adanya kegagalan
audit. Kegagalan audit tersebut
merupakan kegagalan dalam memberikan peran dalam mengatasi
adanya masalah teori agensi tersebut,
sehingga masih terdapat praktik-praktik memanipulasi laporan keuangannya.
Salah satu skandal
akuntansi atau praktik manipulasi laporan keuangan di Indonesia adalah kasus yang telah menimpa Perusahaan pembiayaan yaitu PT Sunprima Nusantara. Dalam kasus ini, Perusahaan pembiayaan PT SNP Finance diberikan
sanksi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu diberhentikannnya kegiatan usaha. Penyebabnya adalah adanya pembatasan
ruang lingkup informasi yang disajikan oleh
Perusahaan tersebut kepada
para pemangku kepentingan
dan telah diberikan sanksi dan diberi peringatan sebanyak tiga kali dalam prosesnya. Berdasarkan POJK 53
No. 29 tahun 2014 bahwa apabila Perusahaan sampai batas waktu tertentu
tidak dapat memberikan atau menyampaikan informasi kepada para pemangku kepentingan maka akan diberikan sanksi pembekuan usaha dan apabila perusahaan tetap melanjutkan kegiatan usahanya selama proses sanksi sedang berlangsung,
maka akan mendapatkan sanksi yang lebih berat yaitu
pencabutan izin usaha.
Perusahaan yang bergerak di bidang
pembiayaan alat alat rumah tangga tersebut telah ditindak lanjuti oleh
Kepolisian RI atas jaminan piutang fiktif yang diberikan oleh PT SNP Finance.
Berdasarkan hal tersebut, polisi telah menetapkan lima pimpinan PT SNP Finance
sebagai tersangka atas kasus manipulasi tersebut. Permasalahannya adalah
laporan keuangan yang dijadikan dasar sebagai pencatatan atas jaminan tersebut
telah diaudit oleh KAP Deloitte, sehingga terdapat adanya indikasi pelanggaran
kode etik yang telah dilakukan oleh KAP Deloitte.
Beberapa penelitian
terkait dengan pengujian reaksi harga saham atas
sanksi regulator kepada
Kantor Akuntan Publik (KAP)
pernah dilakukan oleh beberapa peneliti diantaranya (Dee, Lulseged, & Zhang, 2010),
(de Souza Vasconcelos, Geron, & de Souza Vasconcelos, 2020),
(Numata & Takeda, 2010),
dan (Soepriyanto & Zudana, 2020).
Berdasarkan hasil review penelitian terdahulu bahwa secara umum
berita atas informasi dikenakannya sanksi regulator berpengaruh terhadap keputusan investor.
Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
melalui pengujian teori event study terhadap suatu kandungan informasi (information content) yaitu peristiwa
dikenakannya sanksi pada KAP Deloitte oleh OJK atas gagal bayar PT SNP Finance.
Jika suatu peristiwa atau informasi mengandung informasi, maka akan direspon
oleh pasar yang ditunjukkan adanya abnormal return.
Studi peristiwa meneliti reaksi pasar
akibat suatu peristiwa. Pasar akan bereaksi pada peristiwa yang mengandung
informasi. Informasi tersebut akan beraksi ketika informasi tersebut mengandung
suatu nilai yang akan berakibat suatu pengambilan keputusan oleh para pemangku
kepentingan (Jogiyanto, 2010).
Penelitian menggunakan studi peristiwa,
hipotesis yang diuji adalah informasi yang mempengaruhi nilai saham rata-rata
di seluruh perusahaan dengan informasi yang serupa. Pertimbangan lainnya adalah
bahwa pasar saham memiliki banyak dimensi, yaitu ukuran perusahaan, likuiditas,
volume perdagangan, mekanisme pembuatan pasar, standar akuntansi, peraturan
sekuritas, perlindungan investor, konsentrasi kepemilikan dan tata kelola
perusahaan (Campbell, Cowan, & Salotti, 2010).
Konsep dasar mengenai variabel-variabel
yang akan dibahas dalam penelitian ini merupakan konsep yang akan digunakan
dalam menentukan hipotesis dan menjawab rumusan masalah yang sesuai dengan
fenomenana penelitian. Berikut ini merupakan tabel yang menunjukkan konsep
dasar variabel� yang akan dibahas sebagai berikut:
Tabel 1
Operasionalisasi Variabel
No |
Variabel |
Konsep Variabel |
Pengukuran |
Skala |
1 |
Abnormal Return |
Menurut (Hartono, 2018) dalam menghitung uji statistik dalam study event
input kunci yang diperlukan
adalah: the
individual security return variance (ubnormal
return) |
RTNI,t=Ri,t � E(Ri,t) |
Rasio |
2 |
Trade volume activity |
Suatu peristiwa tertentu dapat dihitung dengan menggunakan Trading
Volume Activity, karena terdapat
perubahan dalam ekspetasi investor tentang suatu peristiwa yang bersifat negatif sehingga semakin banyak investor untuk mengambil aktivitas perdagangan sebagai dalam bentuk antisipasi atas kejadian tersebut (Gumanti� at.al, 2018) |
S= Saham yang diperdagangkan S= Saham yang beredar |
Rasio |
3 |
Peristiwa sanksi
regulator & isu kegagalan
audit (variabel pembeda) |
SNP Finance dalam status dikenakan sanksi pembekuan kegiatan usaha oleh OJK sejak bulan Mei 2018. Hal ini dilakukan karena perusahaan pembiayaan tersebut belum menyampaikan keterbukaan informasi kepada seluruh kreditur dan pemegang MTN sampai batas waktu sanksi peringatan ketiga, sesuai pasal 53 PJOK nomor 29/2014 |
Surat resmi
Siaran Pers Sanksi KAP
SNP Final Nomer SP 62/DHMS/OJK/X/2018 menyatakan bahwa pada 1 Oktober 2018 memberikan sanksi kepada KAP Deloitte yaitu berupa pembatalan pendaftaran KAP Satrio, Bing, Eny dan Rekan berlaku efektif setelah KAP dimaksud menyelesaikan audit Laporan Keuangan Tahunan Audit (LKTA) tahun 2018
atas klien yang masih memiliki kontrak dan dilarang untuk menambah klien baru. |
Pengumuman peristiwa |
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2018 dan 2019.
Perusahaan-perusahaan yang akan dijadikan sampel tersebut merupakan perusahaan
yang� telah di audit oleh KAP Deloiette
pada tahun sebelumnya sesuai dengan fenomena yang sudah ditentukan oleh
peneliti mengenai peristiwa dikenakannya sanksi KAP Deloiette oleh OJK.
Populasi yang akan diambil dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 652 emiten.
Pemilihan sampel dalam penelitian ini didasarkan atas
pertimbangan sebagai berikut :
1.
Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2.
Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan pada periode 2018.
3.
Perusahaan tidak
melakukan aksi korporasi.
4.
Perusahaan yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik
Deloitte pada tahun 2018.
Berdasarkan hal tersebut maka pemilihan sampel dalam
penelitian ini adalah sebesar 37 sampel dari 657 emiten di Bursa Efek
Indonesia, yaitu dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 2
Daftar Sampel Penelitian
No. |
Nama
Perusahaan |
Kode
Perusahaan |
1 |
PT. Polychem Indonesia |
ADMG |
2 |
PT. Asuransi Multi Artha Guna |
AMAG |
3 |
PT. Apexindo Pratama Duta |
APEX |
4 |
PT. Buana Finance |
BBLD |
5 |
PT. Bank Ganesha |
BGTG |
6 |
PT. Bank Bumi Artha |
BNBA |
7 |
PT. Barito
Pacific |
BRPT |
8 |
PT. Eagle High
Plantations |
BWPT |
9 |
PT. Clipan Finance Indonesia |
CFIN |
10 |
PT. Delta
Djakarta |
DLTA |
11 |
PT. Surya Esa Perkasa |
ESSA |
12 |
PT. Fajar Surya Wisesa |
FASW |
13 |
PT. Gajah
Tunggal |
GJTL |
14 |
PT. Indo-Rama
Synthetics |
INDR |
15 |
PT. Indika Energy Tbk |
INDY |
16 |
PT. KMI Wire and
Cable |
KBLI |
17 |
PT. Map Aktif |
MAPA |
18 |
PT. Map Boga |
MAPB |
19 |
PT. Mitra Adiperkasa |
MAPI |
20 |
PT. Mitrabahtera Segara Sejati |
MBSS |
21 |
PT. Multi
Bintang Indonesia |
MLBI |
22 |
PT. Mulia Indutrindo |
MLIA |
23 |
PT. Metrodata Electronics |
MTDL |
24 |
PT. Pelat Timah Nusantara |
NIKL |
25 |
PT. Indonesia
Prima Property |
OMRE |
26 |
PT. Plaza
Indonesia Reality |
PLIN |
27 |
PT. Bank Pan
Indonesia |
PNBN |
28 |
PT. Bank Panin Dubai Syariah |
PNBS |
29 |
PT. Petrosea |
PTRO |
30 |
PT. Pakuwon Jati |
PWON |
31 |
PT. Bentoel Internasional Investama |
RMBA |
32 |
PT. Solusi Bangun Indonesia |
SMCB |
33 |
PT. Samudera Indonesia |
SMDR |
34 |
PT. Semen
Indonesia |
SMGR |
35 |
PT. Mandom Indonesia |
TCID |
36 |
PT. Chandra Asri
Petrochemical |
TPIA |
37 |
PT. Verena Multi
Finance |
VRNA |
Hasil dan Pembahasan
1.
Abnormal Return
Dampak sanksi
yang dikeluarkan OJK terhadap
harga saham perusahaan yang mengunakan KAP dibawah naungan KAP Deloitte dicatat dalam periode
lima hari sebelum dan lima hari sesudah tanggal
1 Oktober. Perubahan harga saham diproksi
melalui abnormal return (selisih
return sesungguhnya dengan
return pasar). Berikut ini disajikan gambaran data
cumulative abnormal return sebelum dan setelah tanggal 1 Oktober.
Tabel 3
Gambaran Data Cumulative Abnormal Return
(CAR)
No |
Emiten |
CAR Sebelum |
CAR Sesudah |
Naik/Turun |
1 |
ADMG |
-0,0557 |
0,0318 |
0,0875 |
2 |
AMAG |
0,0312 |
0,0311 |
-0,0001 |
3 |
APEX |
-0,0033 |
-0,1262 |
-0,1229 |
4 |
BBLD |
-0,0033 |
0,0109 |
0,0142 |
5 |
BGTG |
0,0592 |
-0,0455 |
-0,1047 |
6 |
BNBA |
0,0106 |
0,0121 |
0,0016 |
7 |
BRPT |
-0,0086 |
-0,0824 |
-0,0738 |
8 |
BWPT |
-0,0032 |
0,0264 |
0,0296 |
9 |
CFIN |
-0,0338 |
0,0397 |
0,0735 |
10 |
DLTA |
0,0869 |
-0,0575 |
-0,1444 |
11 |
ESSA |
-0,0229 |
0,1962 |
0,2191 |
12 |
FASW |
-0,0467 |
-0,0362 |
0,0104 |
13 |
GJTL |
0,0374 |
-0,0009 |
-0,0383 |
14 |
INDR |
0,0013 |
-0,0298 |
-0,0311 |
15 |
INDY |
-0,0064 |
-0,0359 |
-0,0295 |
16 |
KBLI |
-0,0106 |
0,0161 |
0,0268 |
17 |
MAPA |
-0,0827 |
0,1912 |
0,2738 |
18 |
MAPB |
-0,0175 |
0,0457 |
0,0632 |
19 |
MAPI |
0,0090 |
0,0326 |
0,0236 |
20 |
MBSS |
-0,0113 |
-0,0087 |
0,0026 |
21 |
MLBI |
0,0494 |
0,0311 |
-0,0183 |
22 |
MLIA |
-0,0258 |
0,0260 |
0,0518 |
23 |
MTDL |
-0,0909 |
-0,0087 |
0,0822 |
24 |
NIKL |
0,8587 |
0,0077 |
-0,8511 |
25 |
OMRE |
-0,0033 |
0,0311 |
0,0344 |
26 |
PLIN |
-0,0033 |
-0,0897 |
-0,0864 |
27 |
PNBN |
0,0345 |
0,3075 |
0,2730 |
28 |
PNBS |
-0,0173 |
0,0164 |
0,0337 |
29 |
PTRO |
-0,0298 |
-0,0432 |
-0,0134 |
30 |
PWON |
0,0071 |
-0,0354 |
-0,0425 |
31 |
RMBA |
0,1724 |
0,0324 |
-0,1400 |
32 |
SMCB |
0,1349 |
0,0224 |
-0,1125 |
33 |
SMDR |
-0,0032 |
-0,0160 |
-0,0129 |
34 |
SMGR |
0,0639 |
0,0027 |
-0,0611 |
35 |
TCID |
0,0136 |
0,0311 |
0,0174 |
36 |
TPIA |
-0,0240 |
-0,0114 |
0,0127 |
37 |
VRNA |
-0,0316 |
0,0313 |
0,0629 |
Rata-Rata |
0,0280 |
0,0148 |
-0,0132 |
|
Standar Deviasi |
0,1495 |
0,0780 |
0,1710 |
Pada tabel
3 dapat dilihat secara rata-rata harga saham perusahaan mengalami penurunan sesudah diberlakukannya sanksi pada tanggal 1 Oktober. Namun bila ditinjau per perusahaan, justru ada sebanyak 20 perusahaan yang harga sahamnya mengalami kenaikan setelah tanggal 1 Oktober, dan sebanyak 17 perusahaan harga sahamnya mengalami penurunan setelah tanggal 1 Oktober.� Pada perusahaan yang mengalami penurunan harga saham, penurunan paling tinggi terjadi pada saham PT.Pelat
Timah Nusantara Tbk (NIKL).
Sebaliknya pada perusahaan
yang harga sahamnya mengalami kenaikan, kenaikan paling tinggi terjadi pada saham PT.Map Aktif
Tbk (MAPA). Hasil analisis deskriptif diatas memberikan gambaran bahwa dikeluarkannya sanksi kepada KAP Deloitte pada tanggal 1 Oktober 2018 tidak serta merta
membuat saham perusahaan-perusahaan yang mengunakan
KAP dibawah naungan KAP
Deloitte mendapat sentimen negatif dari pasar. Hasil tersebut menunjukkan, bahwa informasi atas kasus tersebut
tidak memberikan reaksi yang menentukan keputusan investor.
2.
Trade Volume Activity
Volume perdagangan
merupakan ukuran besarnya volume saham tertentu yang diperdagangkan, mengindikasikan kemudahan dalam memperdagangkan saham tersebut. Besarnya variabel volume perdagangan diketahui dengan mengamati kegiatan perdagangan saham yang dapat dilihat melalui indikator aktivitas volume perdagangan (Trading
Volume Activity). Trading Volume
Activity (TVA) merupakan suatu
indikator yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan saham di pasar modal. Berdasarkan
hasil pengolahan data diperoleh gambaran aktivitas perdagangan saham pada perusahaan yang mengunakan KAP dibawah naungan KAP Deloitte sebagai berikut:
Tabel 4
Gambaran Data Volume Perdagangan Saham
No |
Emiten |
TVA Sebelum |
TVA Sesudah |
Naik/Turun |
1 |
ADMG |
0,005022 |
0,003209 |
-0,001813 |
2 |
AMAG |
0,000000 |
0,000000 |
0,000000 |
3 |
APEX |
0,000073 |
0,000014 |
-0,000059 |
4 |
BBLD |
0,000000 |
0,000001 |
0,000001 |
5 |
BGTG |
0,020680 |
0,007197 |
-0,013483 |
6 |
BNBA |
0,001090 |
0,001693 |
0,000603 |
7 |
BRPT |
0,012331 |
0,008511 |
-0,003820 |
8 |
BWPT |
0,002555 |
0,003091 |
0,000536 |
9 |
CFIN |
0,001171 |
0,001709 |
0,000538 |
10 |
DLTA |
0,000128 |
0,000041 |
-0,000087 |
11 |
ESSA |
0,005119 |
0,019737 |
0,014618 |
12 |
FASW |
0,002100 |
0,002092 |
-0,000008 |
13 |
GJTL |
0,000828 |
0,001344 |
0,000516 |
14 |
INDR |
0,001436 |
0,000832 |
-0,000604 |
15 |
INDY |
0,008980 |
0,011215 |
0,002235 |
16 |
KBLI |
0,001617 |
0,001085 |
-0,000532 |
17 |
MAPA |
0,000008 |
0,000009 |
0,000000 |
18 |
MAPB |
0,000018 |
0,000004 |
-0,000015 |
19 |
MAPI |
0,001612 |
0,004343 |
0,002731 |
20 |
MBSS |
0,002619 |
0,007502 |
0,004883 |
21 |
MLBI |
0,000009 |
0,000212 |
0,000203 |
22 |
MLIA |
0,000333 |
0,000063 |
-0,000270 |
23 |
MTDL |
0,000344 |
0,000336 |
-0,000008 |
24 |
NIKL |
0,008785 |
0,000711 |
-0,008074 |
25 |
OMRE |
0,000000 |
0,000000 |
0,000000 |
26 |
PLIN |
0,000000 |
0,000003 |
0,000003 |
27 |
PNBN |
0,002975 |
0,006744 |
0,003769 |
28 |
PNBS |
0,001691 |
0,002562 |
0,000871 |
29 |
PTRO |
0,022714 |
0,011760 |
-0,010954 |
30 |
PWON |
0,002682 |
0,002263 |
-0,000419 |
31 |
RMBA |
0,000007 |
0,000006 |
-0,000001 |
32 |
SMCB |
0,003078 |
0,002802 |
-0,000277 |
33 |
SMDR |
0,000524 |
0,001476 |
0,000952 |
34 |
SMGR |
0,003404 |
0,005734 |
0,002330 |
35 |
TCID |
0,000036 |
0,000000 |
-0,000036 |
36 |
TPIA |
0,000730 |
0,000804 |
0,000074 |
37 |
VRNA |
0,000071 |
0,000332 |
0,000261 |
Rata-Rata |
0,003102 |
0,002958 |
-0,000144 |
|
Standar Deviasi |
0,005318 |
0,004296 |
0,004274 |
Pada tabel
4 dapat dilihat rata-rata
volume perdagangan saham
ke-37 perusahaan mengalami penurunan setelah tanggal 1 Oktober. Namun bila ditinjau
per perusahaan, ada sebanyak 19 perusahaan yang
volume perdagangan sahamnya
mengalami kenaikan setelah tanggal 1 Oktober, dan sebanyak 18 perusahaan volume perdagangan sahamnya mengalami penurunan setelah tanggal 1 Oktober.� Pada perusahaan
yang mengalami penurunan
volume perdagangan saham, penurunan paling tinggi terjadi pada PT.Babk
Ganesha Tbk (BGTG). Sebaliknya pada perusahaan yang
volume perdagangan sahamnya
mengalami kenaikan, kenaikan paling tinggi terjadi pada PT.Surya
Esa Perkasa Tbk (ESSA).
Hasil tersebut menunjukkan,
bahwa informasi atas kasus tersebut
tidak memberikan reaksi yang menentukan keputusan investor.
3.
Uji Normalitas
Setelah disajikan gambaran data harga saham dan volume perdagangan saham, selanjutnya akan diuji apakah sanksi
kepada KAP Deloitte pada tanggal
1 Oktober 2018 akan berdampak signifikan terhadap harga dan volume perdagangan saham perusahaan-perusahaan yang mengunakan
jasa KAP dibawah naungan KAP Deloitte. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis menggunakan uji beda data berpasangan, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data untuk menentukan jenis statistik yang digunakan apakah statistik parametrik atau nonparametrik. Berkut hasil uji normalitas data abnormal
return dan volume perdagangan saham
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov:
Tabel 5
Hasil Pengujian Normalitas
One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test |
|||||
|
CARbefore |
CARafter |
TVAbefore |
TVAafter |
|
N |
37 |
37 |
37 |
37 |
|
Normal Parametersa,b |
Mean |
,0280 |
,0148 |
,0031 |
,0030 |
Std. Deviation |
,14946 |
,07804 |
,00532 |
,00430 |
|
Most Extreme Differences |
Absolute |
,297 |
,275 |
,288 |
,246 |
Positive |
,297 |
,275 |
,288 |
,233 |
|
Negative |
-,234 |
-,112 |
-,280 |
-,246 |
|
Test Statistic |
,297 |
,275 |
,288 |
,246 |
|
Asymp.
Sig. (2-tailed) |
,000c |
,000c |
,000c |
,000c |
|
a. Test distribution is Normal. |
|||||
b. Calculated from data. |
|||||
c. Lilliefors Significance Correction. |
Pada tabel
5 dapat dilihat nilai probabilitas
(Asymp.sig.2-tailed) yang diperoleh dari uji Kolmogorov-Smirnov pada variabel
cumulative abnormal return (CAR) maupun trading volume activity (TVA) lebih kecil dari
0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data cumulative abnormal return (CAR) maupun trading volume activity (TVA) tidak
berdistribusi normal sehingga
untuk pengujian hipotesis digunakan Wilcoxon signed
rank test.
4.
Uji Beda Abnormal
Return
Pengolahan data yang diperoleh dari hasil Wilcoxon signed rank test adalah
seperti disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 6
Uji Beda Abnormal Return
Test Statisticsa |
|
|
TVAafter - TVAbefore |
Z |
-,440b |
Asymp.
Sig. (2-tailed) |
,660 |
a. Wilcoxon
Signed Ranks Test |
|
b. Based on
negative ranks. |
Berdasarkan hasil pengolahan data seperti yang disajikan
pada tabel 6 diatas
dapat dilihat nilai Z sebesar -0,038 dengan nilai signifikansi sebesar 0,970.
Karena nilai absolut Zhitung (0,038) lebih kecil dari Ztabel (1,96) dan nilai
signifikansi (0,970) lebih besar dari 0,05 maka pada tingkat kekeliruan 5%
diputuskan untuk menerima Ho. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat perbedaan yang signifikan pada harga saham perusahaan-perusahaan yang
mengunakan jasa KAP dibawah naungan KAP Deloitte sebelum dan sesudah sanksi
OJK. Artinya sanksi OJK tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap harga
saham perusahaan-perusahaan yang mengunakan jasa KAP dibawah naungan KAP
Deloitte.
5.
Uji Beda Trade Volume
Activity
Pengolahan data yang diperoleh dari hasil Wilcoxon signed rank test adalah
seperti disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 7
Uji Beda Abnormal Return
Test Statisticsa |
|
|
TVAafter - TVAbefore |
Z |
-,440b |
Asymp. Sig. (2-tailed) |
,660 |
a. Wilcoxon Signed Ranks Test |
|
b. Based on negative ranks. |
Berdasarkan hasil pengolahan data seperti
yang disajikan pada tabel 7
diatas dapat dilihat nilai Z sebesar -0,440 dengan nilai signifikansi sebesar
0,660. Karena nilai absolut Zhitung (0,440) lebih kecil dari Ztabel
(1,96) dan nilai signifikansi (0,660) lebih besar dari 0,05 maka pada
tingkat kekeliruan 5% diputuskan untuk menerima Ho. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada volume
perdagangan saham
perusahaan-perusahaan
yang mengunakan jasa KAP dibawah naungan KAP Deloitte sebelum dan sesudah sanksi
OJK.
Artinya sanksi OJK tidak memberikan dampak
yang signifikan terhadap volume perdagangan saham perusahaan-perusahaan
yang mengunakan jasa KAP dibawah naungan KAP Deloitte.
Kesimpulan
�� Pada hasil penelitian
ini, tidak menunjukkan penurunan harga saham yang siginifkan atas peristiwa dikenakannya sanksi OJK kepada Deloitte atas kasus PT SNP Finance.
�Berdasarkan hasil review penelitian terdahulu, bahwa adanya perubahan harga saham secara siginifikan
atas sanksi regulator terhadap skandal akuntansi Perusahaan dikarenakan adanya pertimbangan faktor-faktor lain
yang dapat berpengaruh terhadap keputusan investor yaitu: 1). Skala peristiwa
yang cukup besar yang dapat berpengaruh dan melibatkan perusahaan-perusahaan lainnya. 2). Peristiwa yang dapat mempengaruhi ekonomi secara makro, seperti kasus enron yang merupakan salah satu perusahaan energi terbesar pada saat itu. 3). Pertimbangan keuntungan atau kerugian investor masa kini dan
yang akan datang. 4). Peristiwa yang melibatkan isu isu politik
atau adanya keterlibatan salah satu pejabat politik.
Bagi penelitian
selanjutnya, sebaiknya
menguji reaksi pasar dengan memperhatikan informasi-informasi lainnya yang
dapat berpengaruh secara signifikan yang akan menyebabkan anomali perubahan
harga saham seperti informasi kondisi� politik,� ekonomi, teknologi dan isu-isu lain diluar kinerja perusahaan.
Boedhi, Nico Radityo, & Ratnaningsih, Dewi.
(2017). Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Manajemen Laba Melalui Aktivitas
Riil. Google Scholar
Campbell, Cynthia J., Cowan, Arnold R.,
& Salotti, Valentina. (2010). Multi-country event-study methods. Journal
of Banking & Finance, 34(12), 3078�3090. Google Scholar
De Souza Vasconcelos, Camila, Geron,
Cec�lia Moraes Santostaso, & de Souza Vasconcelos, Ana L�cia Fontes.
(2020). The PCAOB sanctions on the Brazilian auditing firms and the reaction of
the Brazilian market-an event study. Revista de Contabilidade e Organiza��es,
14, e165802�e165802. Google Scholar
Dee, Carol Callaway, Lulseged, Ayalew A.,
& Zhang, Tianming. (2010). Client stock market reaction to PCAOB sanctions
against a Big Four auditor. Contemporary Accounting Research, Forthcoming.
Google Scholar
Fama, Eugene F. (2021). Efficient capital
markets a review of theory and empirical work. The Fama Portfolio,
76�121. Google Scholar
Hartono, Jogiyanto. (2018). Strategi
Penilaian Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi. Google Scholar
Jogiyanto, Hartono. (2010). Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh. BPFE. Yogyakarta. Google Scholar
Kirat, Thierry, & Rezaee, Amir. (2015).
Do financial markets react to regulatory sanctions? Evidence from France. SASE
27th Annual Conference: Inequality in the 21st Century, 25. Google Scholar
Liwe, Christa T. S., Tommy, Parengkuan,
& Maramis, Joubert B. (2018). Reaksi Investor dalam Pasar Modal atas
Peristiwa Menguatnya Kurs Dolar Amerika Serikat terhadap Nilai Tukar Rupiah
pada 26 Agustus 2015 (Study pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Food and
Beverage yang Listed Di Bei). Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen,
Bisnis Dan Akuntansi, 6(3). Google Scholar
Numata, Shingo, & Takeda, Fumiko.
(2010). Stock market reactions to audit failure in Japan: The case of Kanebo
and ChuoAoyama. The International Journal of Accounting, 45(2),
175�199. Google Scholar
Sholikhah, Amirotun. (2016). Statistik
deskriptif dalam penelitian kualitatif. KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan
Komunikasi, 10(2), 342�362. Google Scholar
Soepriyanto, Gatot, & Zudana, Arfian
Erma. (2020). PCAOB sanction and client stock market reactions: Evidence from
the case of ernst and young Indonesia. Pertanika Journal of Social Sciences
and Humanities, 28, 167�179. Google Scholar
Tandiontong, Mathius. (2016). Kualitas
audit dan pengukurannya. Bandung: Alfabeta. Google Scholar
Copyright holder: Dwi Aditya Nurachman (2021) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |