Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849

e-ISSN : 2548-1398

Vol. 6, No. 11, November 2021

�

ANALISIS PERBEDAAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN ATAS SANKSI REGULATOR DI PASAR MODAL INDONESIA

 

Dwi Aditya Nurachman

Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung, Jawa Barat

Email: [email protected]

 

Abstrak

Pergerakan harga saham pada pasar modal dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan pada umumnya. Pergerakan saham karena adanya informasi yang diterima oleh para investor dikemukakan pertama kali oleh Fama (1970), yang mengemukakan bahwa dalam suatu pasar yang efisien harga akan mencerminkan sepenuhnya informasi yang tersedia. Kualitas audit menggambarkan kinerja keuangan perusahaan yang sebenarnya. Investor membutuhkan informasi yang relevan dan andal. Kualitas audit dapat menghasilkan adanya integritas terhadap pelaporan keuangan. Tujuan� penelitian ini adalah untuk mengetahui reaksi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) atas informasi negatif terkait dengan isu kualitas audit yaitu dikenakannya sanksi oleh OJK kepada KAP Deloitte atas kasus PT SNP Finance. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada saat pengumuman sanksi di sekitar peristiwa rata-rata harga saham perusahaan yang telah di audit oleh KAP Deloitte mengalami penurunan, namun apabila ditinjau per perusahaan bila diukur dengan abnormal return dan trade volume activity kenaikan harga saham lebih besar dari pada penurunan harga saham di sekitar peristiwa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa sanksi OJK tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap harga saham perusahaan yang mengunakan jasa KAP dibawah naungan KAP Deloitte.

 

Kata Kunci: saham; abnormal return; trade volume activity

 

Abstract

Stock price movements in the capital market can affect the company's financial performance in general. Changes in stock prices due to information received by investors were first put forward by Fama (1970), who argued that in an efficient market the price would fully reflect the information available. Audit quality can describe the company's actual financial performance in general. Stakeholders need relevant and reliable financial reporting information. Audit quality can result in the integrity of financial reporting. The purpose of this study is to determine the market reaction on the Indonesia Stock Exchange (IDX) to negative information related to audit quality issues, namely the imposition of sanctions by OJK to KAP Deloitte over the case of PT SNP Finance. The results of this study indicate that at the time of the announcement of the sanctions around the event, the average share price of the companies that had been audited by Deloitte KAP decreased, but if viewed per company when measured by abnormal returns and trade volume activity, the increase in stock prices was greater than the decline stock prices around events. The conclusion of this study is that OJK sanctions do not have a significant impact on the share prices of companies that use KAP services under the auspices of KAP Deloitte.

 

Keywords: stock; abnormal return; trade volume activity

 

Received: 2021-10-20; Accepted: 2021-11-05; Published: 2021-11-18

 

Pendahuluan

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan pada pasar modal, salah satunya adalah pengaruh isu-isu yang bersumber dari lingkungan eksternal. Harga saham pada umumnya cenderung memiliki pergerakan yang berfluktuatif, hal ini yang akan menjadi dasar investor dalam menilai kinerja perusahaan berdasarkan pergerakan harga saham.

�Investor akan bertindak atas informasi yang diperoleh dalam waktu tertentu. Pengambilan keputusan dalam berinvestasi bergantung pada informasi yang diterima oleh para investor. Informasi yang diterima oleh investor digunakan sebagai alat untuk memberikan keputusan dalam berinvestasi, sehingga pergerakan saham yang tercermin di pasar modal tidak terlepas dari tindakan investor dalam melakukan tindakannya dalam berinvestasi, hal tersebut informasi yang diterima oleh investor dapat mempengaruhi tindakan atau langkah selanjutnya investor dalam mengambil sutau keputusan, apakah informasi yang diterima dapat memberikan risiko atau keuntungan di masa yang akan datang� (Liwe, Tommy, & Maramis, 2018).

Perubahan harga saham karena adanya informasi yang diterima oleh para investor dikemukakan pertama kali oleh (Fama, 2021) yaitu Efficient Market Hyphothesis, yang mengemukakan bahwa dalam suatu pasar yang efisien harga akan mencerminkan sepenuhnya informasi yang tersedia dan sebagai akibatnya harga akan bereaksi tanpa adanya bias terhadap informasi yang baru.

Terdapat beberapa peristiwa yang dapat menyebabkan adanya perubahan harga saham dan kinerja keuangan perusahaan yaitu pergerakan inflasi, nilai kurs mata uang, jumlah pembagian dividen perusahaan kepada pemegang saham, dan peristiwa-peristiwa lainnya yang memiliki hubungan dan berdampak serta mempengaruhi investor dalam pengambilan keputusan. Salah satu peristiwa-peristiwa lainnya yang dapat menyebabkan adanya perubahan harga saham adalah adanya kasus fraud atau masalah-masalah keuangan yang menimpa perusahaan tersebut yang mengakibatkan turunnya kepercayaan investor terhadap perusahaan tersebut.

Timbulnya praktik manajemen laba/skandal manipulasi laporan keuangan pada umumnya dapat dijelaskan dengan adanya teori agensi. manajemen laba muncul ketika soerang manajer menyampaikan informasi laporan keuangan untuk kepentingannya dengan cara memanipulasi laporan keuangan yang menyebabkan stakeholder menerima informasi tersebut. Hal tersebut dikarenakan adanya asimetri informasi antara kedua pemangku kepentingan, dimana para pemangku kepentingan tersebut memiliki tujuan yang berbeda (Boedhi & Ratnaningsih, 2017).

Untuk menghasilkan kualitas informasi laporan keuangan yang disajikan, dibutuhkannya jasa auditor sebagai pihak ketiga yang memiliki independensi� (Tandiontong, 2016). Kualitas audit dapat menggambarkan kinerja keuangan perusahaan yang sebenarnya pada umumnya. Para pemangku kepentingan membutuhkan informasi laporan keuangan yang relevan dan andal. Kualitas audit dapat menghasilkan adanya integritas terhadap pelaporan keuangan (Sholikhah, 2016).

Pada faktanya, banyak terjadi skandal-skandal akuntansi yang menyebabkan banyak kerugian bagi perusahaan dan kepercayaan kepada para pemangku kepentingan yang ingin berinvestasi. Salah satu faktor masih terdapat adanya skandal-skandal akuntansi adalah adanya kegagalan audit. Kegagalan audit tersebut merupakan kegagalan dalam memberikan peran dalam mengatasi adanya masalah teori agensi tersebut, sehingga masih terdapat praktik-praktik memanipulasi laporan keuangannya.

Salah satu skandal akuntansi atau praktik manipulasi laporan keuangan di Indonesia adalah kasus yang telah menimpa Perusahaan pembiayaan yaitu PT Sunprima Nusantara. Dalam kasus ini, Perusahaan pembiayaan PT SNP Finance diberikan sanksi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu diberhentikannnya kegiatan usaha. Penyebabnya adalah adanya pembatasan ruang lingkup informasi yang disajikan oleh Perusahaan tersebut kepada para pemangku kepentingan dan telah diberikan sanksi dan diberi peringatan sebanyak tiga kali dalam prosesnya. Berdasarkan POJK 53 No. 29 tahun 2014 bahwa apabila Perusahaan sampai batas waktu tertentu tidak dapat memberikan atau menyampaikan informasi kepada para pemangku kepentingan maka akan diberikan sanksi pembekuan usaha dan apabila perusahaan tetap melanjutkan kegiatan usahanya selama proses sanksi sedang berlangsung, maka akan mendapatkan sanksi yang lebih berat yaitu pencabutan izin usaha.

Perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan alat alat rumah tangga tersebut telah ditindak lanjuti oleh Kepolisian RI atas jaminan piutang fiktif yang diberikan oleh PT SNP Finance. Berdasarkan hal tersebut, polisi telah menetapkan lima pimpinan PT SNP Finance sebagai tersangka atas kasus manipulasi tersebut. Permasalahannya adalah laporan keuangan yang dijadikan dasar sebagai pencatatan atas jaminan tersebut telah diaudit oleh KAP Deloitte, sehingga terdapat adanya indikasi pelanggaran kode etik yang telah dilakukan oleh KAP Deloitte.

Beberapa penelitian terkait dengan pengujian reaksi harga saham atas sanksi regulator kepada Kantor Akuntan Publik (KAP) pernah dilakukan oleh beberapa peneliti diantaranya (Dee, Lulseged, & Zhang, 2010), (de Souza Vasconcelos, Geron, & de Souza Vasconcelos, 2020), (Numata & Takeda, 2010), dan (Soepriyanto & Zudana, 2020). Berdasarkan hasil review penelitian terdahulu bahwa secara umum berita atas informasi dikenakannya sanksi regulator berpengaruh terhadap keputusan investor.

 

 

 

Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui pengujian teori event study terhadap suatu kandungan informasi (information content) yaitu peristiwa dikenakannya sanksi pada KAP Deloitte oleh OJK atas gagal bayar PT SNP Finance. Jika suatu peristiwa atau informasi mengandung informasi, maka akan direspon oleh pasar yang ditunjukkan adanya abnormal return.

Studi peristiwa meneliti reaksi pasar akibat suatu peristiwa. Pasar akan bereaksi pada peristiwa yang mengandung informasi. Informasi tersebut akan beraksi ketika informasi tersebut mengandung suatu nilai yang akan berakibat suatu pengambilan keputusan oleh para pemangku kepentingan (Jogiyanto, 2010).

Penelitian menggunakan studi peristiwa, hipotesis yang diuji adalah informasi yang mempengaruhi nilai saham rata-rata di seluruh perusahaan dengan informasi yang serupa. Pertimbangan lainnya adalah bahwa pasar saham memiliki banyak dimensi, yaitu ukuran perusahaan, likuiditas, volume perdagangan, mekanisme pembuatan pasar, standar akuntansi, peraturan sekuritas, perlindungan investor, konsentrasi kepemilikan dan tata kelola perusahaan (Campbell, Cowan, & Salotti, 2010).

Konsep dasar mengenai variabel-variabel yang akan dibahas dalam penelitian ini merupakan konsep yang akan digunakan dalam menentukan hipotesis dan menjawab rumusan masalah yang sesuai dengan fenomenana penelitian. Berikut ini merupakan tabel yang menunjukkan konsep dasar variabel� yang akan dibahas sebagai berikut:

 

Tabel 1

Operasionalisasi Variabel

No

Variabel

Konsep Variabel

Pengukuran

Skala

1

Abnormal Return

Menurut (Hartono, 2018) dalam menghitung uji statistik dalam study event input kunci yang diperlukan adalah: the individual security return variance (ubnormal return)

RTNI,t=Ri,t � E(Ri,t)

Rasio

2

Trade volume activity

Suatu peristiwa tertentu dapat dihitung dengan menggunakan Trading Volume Activity, karena terdapat perubahan dalam ekspetasi investor tentang suatu peristiwa yang bersifat negatif sehingga semakin banyak investor untuk mengambil aktivitas perdagangan sebagai dalam bentuk antisipasi atas kejadian tersebut (Gumanti� at.al, 2018)

S= Saham yang diperdagangkan

S= Saham yang beredar

Rasio

3

Peristiwa sanksi regulator & isu kegagalan audit (variabel pembeda)

SNP Finance dalam status dikenakan sanksi pembekuan kegiatan usaha oleh OJK sejak bulan Mei 2018. Hal ini dilakukan karena perusahaan pembiayaan tersebut belum menyampaikan keterbukaan informasi kepada seluruh kreditur dan pemegang MTN sampai batas waktu sanksi peringatan ketiga, sesuai pasal 53 PJOK nomor 29/2014

Surat resmi Siaran Pers Sanksi KAP SNP Final Nomer SP 62/DHMS/OJK/X/2018 menyatakan bahwa pada 1 Oktober 2018 memberikan sanksi kepada KAP Deloitte yaitu berupa pembatalan pendaftaran KAP Satrio, Bing, Eny dan Rekan berlaku efektif setelah KAP dimaksud menyelesaikan audit Laporan Keuangan Tahunan Audit (LKTA) tahun 2018 atas klien yang masih memiliki kontrak dan dilarang untuk menambah klien baru.

Pengumuman peristiwa

 

Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2018 dan 2019. Perusahaan-perusahaan yang akan dijadikan sampel tersebut merupakan perusahaan yang� telah di audit oleh KAP Deloiette pada tahun sebelumnya sesuai dengan fenomena yang sudah ditentukan oleh peneliti mengenai peristiwa dikenakannya sanksi KAP Deloiette oleh OJK. Populasi yang akan diambil dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 652 emiten.

Pemilihan sampel dalam penelitian ini didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut :

1.    Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2.    Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan pada periode 2018.

3.    Perusahaan tidak melakukan aksi korporasi.

4.    Perusahaan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Deloitte pada tahun 2018.

Berdasarkan hal tersebut maka pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah sebesar 37 sampel dari 657 emiten di Bursa Efek Indonesia, yaitu dengan rincian sebagai berikut:

 

Tabel 2

Daftar Sampel Penelitian

No.

Nama Perusahaan

Kode Perusahaan

1

PT. Polychem Indonesia

ADMG

2

PT. Asuransi Multi Artha Guna

AMAG

3

PT. Apexindo Pratama Duta

APEX

4

PT. Buana Finance

BBLD

5

PT. Bank Ganesha

BGTG

6

PT. Bank Bumi Artha

BNBA

7

PT. Barito Pacific

BRPT

8

PT. Eagle High Plantations

BWPT

9

PT. Clipan Finance Indonesia

CFIN

10

PT. Delta Djakarta

DLTA

11

PT. Surya Esa Perkasa

ESSA

12

PT. Fajar Surya Wisesa

FASW

13

PT. Gajah Tunggal

GJTL

14

PT. Indo-Rama Synthetics

INDR

15

PT. Indika Energy Tbk

INDY

16

PT. KMI Wire and Cable

KBLI

17

PT. Map Aktif

MAPA

18

PT. Map Boga

MAPB

19

PT. Mitra Adiperkasa

MAPI

20

PT. Mitrabahtera Segara Sejati

MBSS

21

PT. Multi Bintang Indonesia

MLBI

22

PT. Mulia Indutrindo

MLIA

23

PT. Metrodata Electronics

MTDL

24

PT. Pelat Timah Nusantara

NIKL

25

PT. Indonesia Prima Property

OMRE

26

PT. Plaza Indonesia Reality

PLIN

27

PT. Bank Pan Indonesia

PNBN

28

PT. Bank Panin Dubai Syariah

PNBS

29

PT. Petrosea

PTRO

30

PT. Pakuwon Jati

PWON

31

PT. Bentoel Internasional Investama

RMBA

32

PT. Solusi Bangun Indonesia

SMCB

33

PT. Samudera Indonesia

SMDR

34

PT. Semen Indonesia

SMGR

35

PT. Mandom Indonesia

TCID

36

PT. Chandra Asri Petrochemical

TPIA

37

PT. Verena Multi Finance

VRNA

 

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah menguji apakah� harga saham yang telah diaudit olek KAP Deloiette pada tahun 2018 akan mengalami perubahan yang signifkan atas peristiwa dikenakannya sanksi OJK kepada KAP Deloiette terhadap kasus gagal bayar PT SNP Finance. Untuk menguji apakah terdapat kandungan informasi suatu peristiwa dapat dilakukan dengan� cara� dengan uji beda.� Uji beda dimaksudkan untuk melihat apakah ada perbedaan kinerja saham perusahaan sebelum dan sesudah suatu peristiwa terjadi. Uji beda ini dapat dilakukan dengan menggunakan uji t-test sampel berkorelasi (statistik parametrik) atau menggunakan uji non parametric apabila data tidak berdistribusi normal.

 

Hasil dan Pembahasan

1.    Abnormal Return

Dampak sanksi yang dikeluarkan OJK terhadap harga saham perusahaan yang mengunakan KAP dibawah naungan KAP Deloitte dicatat dalam periode lima hari sebelum dan lima hari sesudah tanggal 1 Oktober. Perubahan harga saham diproksi melalui abnormal return (selisih return sesungguhnya dengan return pasar). Berikut ini disajikan gambaran data cumulative abnormal return sebelum dan setelah tanggal 1 Oktober.

 

Tabel 3

Gambaran Data Cumulative Abnormal Return (CAR)

No

Emiten

CAR Sebelum

CAR Sesudah

Naik/Turun

1

ADMG

-0,0557

0,0318

0,0875

2

AMAG

0,0312

0,0311

-0,0001

3

APEX

-0,0033

-0,1262

-0,1229

4

BBLD

-0,0033

0,0109

0,0142

5

BGTG

0,0592

-0,0455

-0,1047

6

BNBA

0,0106

0,0121

0,0016

7

BRPT

-0,0086

-0,0824

-0,0738

8

BWPT

-0,0032

0,0264

0,0296

9

CFIN

-0,0338

0,0397

0,0735

10

DLTA

0,0869

-0,0575

-0,1444

11

ESSA

-0,0229

0,1962

0,2191

12

FASW

-0,0467

-0,0362

0,0104

13

GJTL

0,0374

-0,0009

-0,0383

14

INDR

0,0013

-0,0298

-0,0311

15

INDY

-0,0064

-0,0359

-0,0295

16

KBLI

-0,0106

0,0161

0,0268

17

MAPA

-0,0827

0,1912

0,2738

18

MAPB

-0,0175

0,0457

0,0632

19

MAPI

0,0090

0,0326

0,0236

20

MBSS

-0,0113

-0,0087

0,0026

21

MLBI

0,0494

0,0311

-0,0183

22

MLIA

-0,0258

0,0260

0,0518

23

MTDL

-0,0909

-0,0087

0,0822

24

NIKL

0,8587

0,0077

-0,8511

25

OMRE

-0,0033

0,0311

0,0344

26

PLIN

-0,0033

-0,0897

-0,0864

27

PNBN

0,0345

0,3075

0,2730

28

PNBS

-0,0173

0,0164

0,0337

29

PTRO

-0,0298

-0,0432

-0,0134

30

PWON

0,0071

-0,0354

-0,0425

31

RMBA

0,1724

0,0324

-0,1400

32

SMCB

0,1349

0,0224

-0,1125

33

SMDR

-0,0032

-0,0160

-0,0129

34

SMGR

0,0639

0,0027

-0,0611

35

TCID

0,0136

0,0311

0,0174

36

TPIA

-0,0240

-0,0114

0,0127

37

VRNA

-0,0316

0,0313

0,0629

Rata-Rata

0,0280

0,0148

-0,0132

Standar Deviasi

0,1495

0,0780

0,1710

 

Pada tabel 3 dapat dilihat secara rata-rata harga saham perusahaan mengalami penurunan sesudah diberlakukannya sanksi pada tanggal 1 Oktober. Namun bila ditinjau per perusahaan, justru ada sebanyak 20 perusahaan yang harga sahamnya mengalami kenaikan setelah tanggal 1 Oktober, dan sebanyak 17 perusahaan harga sahamnya mengalami penurunan setelah tanggal 1 Oktober.� Pada perusahaan yang mengalami penurunan harga saham, penurunan paling tinggi terjadi pada saham PT.Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL). Sebaliknya pada perusahaan yang harga sahamnya mengalami kenaikan, kenaikan paling tinggi terjadi pada saham PT.Map Aktif Tbk (MAPA). Hasil analisis deskriptif diatas memberikan gambaran bahwa dikeluarkannya sanksi kepada KAP Deloitte pada tanggal 1 Oktober 2018 tidak serta merta membuat saham perusahaan-perusahaan yang mengunakan KAP dibawah naungan KAP Deloitte mendapat sentimen negatif dari pasar. Hasil tersebut menunjukkan, bahwa informasi atas kasus tersebut tidak memberikan reaksi yang menentukan keputusan investor.

2.    Trade Volume Activity

Volume perdagangan merupakan ukuran besarnya volume saham tertentu yang diperdagangkan, mengindikasikan kemudahan dalam memperdagangkan saham tersebut. Besarnya variabel volume perdagangan diketahui dengan mengamati kegiatan perdagangan saham yang dapat dilihat melalui indikator aktivitas volume perdagangan (Trading Volume Activity). Trading Volume Activity (TVA) merupakan suatu indikator yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan saham di pasar modal. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh gambaran aktivitas perdagangan saham pada perusahaan yang mengunakan KAP dibawah naungan KAP Deloitte sebagai berikut:

Tabel 4

Gambaran Data Volume Perdagangan Saham

No

Emiten

TVA Sebelum

TVA Sesudah

Naik/Turun

1

ADMG

0,005022

0,003209

-0,001813

2

AMAG

0,000000

0,000000

0,000000

3

APEX

0,000073

0,000014

-0,000059

4

BBLD

0,000000

0,000001

0,000001

5

BGTG

0,020680

0,007197

-0,013483

6

BNBA

0,001090

0,001693

0,000603

7

BRPT

0,012331

0,008511

-0,003820

8

BWPT

0,002555

0,003091

0,000536

9

CFIN

0,001171

0,001709

0,000538

10

DLTA

0,000128

0,000041

-0,000087

11

ESSA

0,005119

0,019737

0,014618

12

FASW

0,002100

0,002092

-0,000008

13

GJTL

0,000828

0,001344

0,000516

14

INDR

0,001436

0,000832

-0,000604

15

INDY

0,008980

0,011215

0,002235

16

KBLI

0,001617

0,001085

-0,000532

17

MAPA

0,000008

0,000009

0,000000

18

MAPB

0,000018

0,000004

-0,000015

19

MAPI

0,001612

0,004343

0,002731

20

MBSS

0,002619

0,007502

0,004883

21

MLBI

0,000009

0,000212

0,000203

22

MLIA

0,000333

0,000063

-0,000270

23

MTDL

0,000344

0,000336

-0,000008

24

NIKL

0,008785

0,000711

-0,008074

25

OMRE

0,000000

0,000000

0,000000

26

PLIN

0,000000

0,000003

0,000003

27

PNBN

0,002975

0,006744

0,003769

28

PNBS

0,001691

0,002562

0,000871

29

PTRO

0,022714

0,011760

-0,010954

30

PWON

0,002682

0,002263

-0,000419

31

RMBA

0,000007

0,000006

-0,000001

32

SMCB

0,003078

0,002802

-0,000277

33

SMDR

0,000524

0,001476

0,000952

34

SMGR

0,003404

0,005734

0,002330

35

TCID

0,000036

0,000000

-0,000036

36

TPIA

0,000730

0,000804

0,000074

37

VRNA

0,000071

0,000332

0,000261

Rata-Rata

0,003102

0,002958

-0,000144

Standar Deviasi

0,005318

0,004296

0,004274

 

Pada tabel 4 dapat dilihat rata-rata volume perdagangan saham ke-37 perusahaan mengalami penurunan setelah tanggal 1 Oktober. Namun bila ditinjau per perusahaan, ada sebanyak 19 perusahaan yang volume perdagangan sahamnya mengalami kenaikan setelah tanggal 1 Oktober, dan sebanyak 18 perusahaan volume perdagangan sahamnya mengalami penurunan setelah tanggal 1 Oktober.� Pada perusahaan yang mengalami penurunan volume perdagangan saham, penurunan paling tinggi terjadi pada PT.Babk Ganesha Tbk (BGTG). Sebaliknya pada perusahaan yang volume perdagangan sahamnya mengalami kenaikan, kenaikan paling tinggi terjadi pada PT.Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA). Hasil tersebut menunjukkan, bahwa informasi atas kasus tersebut tidak memberikan reaksi yang menentukan keputusan investor.

3.    Uji Normalitas

Setelah disajikan gambaran data harga saham dan volume perdagangan saham, selanjutnya akan diuji apakah sanksi kepada KAP Deloitte pada tanggal 1 Oktober 2018 akan berdampak signifikan terhadap harga dan volume perdagangan saham perusahaan-perusahaan yang mengunakan jasa KAP dibawah naungan KAP Deloitte. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis menggunakan uji beda data berpasangan, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data untuk menentukan jenis statistik yang digunakan apakah statistik parametrik atau nonparametrik. Berkut hasil uji normalitas data abnormal return dan volume perdagangan saham menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov:

 

 

 

 

 

 

 

 

Tabel 5

Hasil Pengujian Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

 

CARbefore

CARafter

TVAbefore

TVAafter

N

37

37

37

37

Normal Parametersa,b

Mean

,0280

,0148

,0031

,0030

Std. Deviation

,14946

,07804

,00532

,00430

Most Extreme Differences

Absolute

,297

,275

,288

,246

Positive

,297

,275

,288

,233

Negative

-,234

-,112

-,280

-,246

Test Statistic

,297

,275

,288

,246

Asymp. Sig. (2-tailed)

,000c

,000c

,000c

,000c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

 

Pada tabel 5 dapat dilihat nilai probabilitas (Asymp.sig.2-tailed) yang diperoleh dari uji Kolmogorov-Smirnov pada variabel cumulative abnormal return (CAR) maupun trading volume activity (TVA) lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data cumulative abnormal return (CAR) maupun trading volume activity (TVA) tidak berdistribusi normal sehingga untuk pengujian hipotesis digunakan Wilcoxon signed rank test.

4.    Uji Beda Abnormal Return

Pengolahan data yang diperoleh dari hasil Wilcoxon signed rank test adalah seperti disajikan pada tabel dibawah ini:

 

Tabel 6

Uji Beda Abnormal Return

Test Statisticsa

 

TVAafter - TVAbefore

Z

-,440b

Asymp. Sig. (2-tailed)

,660

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

 

 

 

 

 

 

 

Berdasarkan hasil pengolahan data seperti yang disajikan pada tabel 6 diatas dapat dilihat nilai Z sebesar -0,038 dengan nilai signifikansi sebesar 0,970. Karena nilai absolut Zhitung (0,038) lebih kecil dari Ztabel (1,96) dan nilai signifikansi (0,970) lebih besar dari 0,05 maka pada tingkat kekeliruan 5% diputuskan untuk menerima Ho. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada harga saham perusahaan-perusahaan yang mengunakan jasa KAP dibawah naungan KAP Deloitte sebelum dan sesudah sanksi OJK. Artinya sanksi OJK tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap harga saham perusahaan-perusahaan yang mengunakan jasa KAP dibawah naungan KAP Deloitte.

 

5.    Uji Beda Trade Volume Activity

Pengolahan data yang diperoleh dari hasil Wilcoxon signed rank test adalah seperti disajikan pada tabel dibawah ini:

 

Tabel 7

Uji Beda Abnormal Return

Test Statisticsa

 

TVAafter - TVAbefore

Z

-,440b

Asymp. Sig. (2-tailed)

,660

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

 

 

 

 

 

 

 

Berdasarkan hasil pengolahan data seperti yang disajikan pada tabel 7 diatas dapat dilihat nilai Z sebesar -0,440 dengan nilai signifikansi sebesar 0,660. Karena nilai absolut Zhitung (0,440) lebih kecil dari Ztabel (1,96) dan nilai signifikansi (0,660) lebih besar dari 0,05 maka pada tingkat kekeliruan 5% diputuskan untuk menerima Ho. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada volume perdagangan saham perusahaan-perusahaan yang mengunakan jasa KAP dibawah naungan KAP Deloitte sebelum dan sesudah sanksi OJK. Artinya sanksi OJK tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap volume perdagangan saham perusahaan-perusahaan yang mengunakan jasa KAP dibawah naungan KAP Deloitte.

 

Kesimpulan

�� Pada hasil penelitian ini, tidak menunjukkan penurunan harga saham yang siginifkan atas peristiwa dikenakannya sanksi OJK kepada Deloitte atas kasus PT SNP Finance.

�Berdasarkan hasil review penelitian terdahulu, bahwa adanya perubahan harga saham secara siginifikan atas sanksi regulator terhadap skandal akuntansi Perusahaan dikarenakan adanya pertimbangan faktor-faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap keputusan investor yaitu: 1). Skala peristiwa yang cukup besar yang dapat berpengaruh dan melibatkan perusahaan-perusahaan lainnya. 2). Peristiwa yang dapat mempengaruhi ekonomi secara makro, seperti kasus enron yang merupakan salah satu perusahaan energi terbesar pada saat itu. 3). Pertimbangan keuntungan atau kerugian investor masa kini dan yang akan datang. 4). Peristiwa yang melibatkan isu isu politik atau adanya keterlibatan salah satu pejabat politik.

Bagi penelitian selanjutnya, sebaiknya menguji reaksi pasar dengan memperhatikan informasi-informasi lainnya yang dapat berpengaruh secara signifikan yang akan menyebabkan anomali perubahan harga saham seperti informasi kondisi� politik,� ekonomi, teknologi dan isu-isu lain diluar kinerja perusahaan.

 

BIBLIOGRAFI

 

Boedhi, Nico Radityo, & Ratnaningsih, Dewi. (2017). Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Manajemen Laba Melalui Aktivitas Riil. Google Scholar

 

Campbell, Cynthia J., Cowan, Arnold R., & Salotti, Valentina. (2010). Multi-country event-study methods. Journal of Banking & Finance, 34(12), 3078�3090. Google Scholar

 

De Souza Vasconcelos, Camila, Geron, Cec�lia Moraes Santostaso, & de Souza Vasconcelos, Ana L�cia Fontes. (2020). The PCAOB sanctions on the Brazilian auditing firms and the reaction of the Brazilian market-an event study. Revista de Contabilidade e Organiza��es, 14, e165802�e165802. Google Scholar

 

Dee, Carol Callaway, Lulseged, Ayalew A., & Zhang, Tianming. (2010). Client stock market reaction to PCAOB sanctions against a Big Four auditor. Contemporary Accounting Research, Forthcoming. Google Scholar

 

Fama, Eugene F. (2021). Efficient capital markets a review of theory and empirical work. The Fama Portfolio, 76�121. Google Scholar

 

Hartono, Jogiyanto. (2018). Strategi Penilaian Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi. Google Scholar

 

Jogiyanto, Hartono. (2010). Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh. BPFE. Yogyakarta. Google Scholar

 

Kirat, Thierry, & Rezaee, Amir. (2015). Do financial markets react to regulatory sanctions? Evidence from France. SASE 27th Annual Conference: Inequality in the 21st Century, 25. Google Scholar

 

Liwe, Christa T. S., Tommy, Parengkuan, & Maramis, Joubert B. (2018). Reaksi Investor dalam Pasar Modal atas Peristiwa Menguatnya Kurs Dolar Amerika Serikat terhadap Nilai Tukar Rupiah pada 26 Agustus 2015 (Study pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Food and Beverage yang Listed Di Bei). Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 6(3). Google Scholar

 

Numata, Shingo, & Takeda, Fumiko. (2010). Stock market reactions to audit failure in Japan: The case of Kanebo and ChuoAoyama. The International Journal of Accounting, 45(2), 175�199. Google Scholar

 

Sholikhah, Amirotun. (2016). Statistik deskriptif dalam penelitian kualitatif. KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 10(2), 342�362. Google Scholar

 

Soepriyanto, Gatot, & Zudana, Arfian Erma. (2020). PCAOB sanction and client stock market reactions: Evidence from the case of ernst and young Indonesia. Pertanika Journal of Social Sciences and Humanities, 28, 167�179. Google Scholar

 

Tandiontong, Mathius. (2016). Kualitas audit dan pengukurannya. Bandung: Alfabeta. Google Scholar

 

Copyright holder:

Dwi Aditya Nurachman (2021)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: