Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol.
6, No. 11, November 2021
�
PENGARUH
KOMPONEN MASJID KAUMAN TERHADAP KEDATANGAN WISATAWAN
Fariz Nizar, Adi Sasmito, Erni
Setyowati
Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstrak
Masjid Kauman
Adalah Salah satu masjid
yang paling bersejarah di kota
semarang, masjid kauman sering di kunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara karena kekhasan dari masjid nya itu sendiri, oleh karena itu penulis
bertujuan untuk membuat jurnal tentang komponen apa pada masjid kauman yang bisa menarik kedatang
wisawatan, metode penelitian ini yaitu menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menjelaskan hasil observasi dilapangan, pada penelitian ini akan menemukan komponen apa saja
yang mempengaruhi wisatawan
datang berkunjung. Hasil dari penelitian mengenai pengaruh komponen Masjid Agung Kauman terhadap kedatangan wisatawan diantaranya: 1). Setiap komponen yang berada memiliki kekuatan yang berbeda beda dalam
mempengaruhi kedatangan wisatawan, hal tersebut dibuktikan oleh setiap komponen masjid mempunyai keunikan yang berbeda beda. 2). Komponen yang kurang menonjol kurang begitu diminati oleh wisatawan karenapada umumnya wisatawan menyukai hal-hal yang unik.
Kata Kunci: komponen;
masjid kauman; wisatawan
Abstract
One of the most historic
mosques in the city of Semarang, kauman mosque is
often visited by local and foreign tourists because of the peculiarities of the
mosque itself, therefore the author aims to make a journal about what
components in the kauman mosque that can attract tourists,
this research method is to use descriptive qualitative methods by explaining
the results of observations on the ground, The results of research on the
influence of the components of the Great Mosque of Kauman
on the arrival of tourists include: 1). Each component that is located has
different strengths in influencing the arrival of tourists, it is evidenced by
each component of the mosque has a different uniqueness. 2). The less prominent
component is less in demand by tourists because in general tourists like unique
things. This study will find what components affect tourists coming to visit.
Keywords:
components; the mosque; tourist
Received: 2021-10-20; Accepted:
2021-11-05; Published: 2021-11-18
Pendahuluan
Masjid Kauman Adalah
salah satu masjid tertua
yang berada dikota semarang, masjid ini seringkali didatangi oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara,
hal menarik pada masjid ini adalah komponen
apa yang bisa membuat wisatawan tertarik berkunjung selain dari umur
masjid yang sudah tua. Masjid
ini memiliki bentuk atau rupa
seperti bangunan tradisional di daerah jawa yang mempunyai umpak dll, masjid ini sangat berbeda dengan masjid agung jawa tengah yang berdesain baru, masjid ini masih mempertahankan wujud asli dari
bangunan khas yang berada di daerah jawa tengah khususnya
disemarang.
Karakter dari
visual bangunan yang baik itu disebabkan oleh adanya suatu keserasian
antara suatu bentuk fisik pada suatu kawasan, berhubungan dengan yang terjadi pada lemen suatu lingkungan (Shirvani, 1985),
Sirvani juga berbicara bahwa elemen pembentuk
suatu karakter visual adalah ketinggian bangunan, material, stylenya, tekstur, warna dan sebuah sign atau signage.
�Ching Berkata (Ching, 2000),
komponen dalam pembentukan suatu fasade bangunan akan terdiri dari
pintu masukz lantai dasar, sebuah
pagar pembatas, atap, jendelanya, ornament dan sebuah
sign (penanda), untuk komposisi sebuah fasade akan meliputi
simetr, kontras, ritme, geometri, proporsional, dan skala.
Sebuah bangunan akan dikategorikan sebagai hunian sehat jika mampu
mengedepankan persyaratan yaitu kenyamanannya dari segi thermal, spatial,visual dan audionya (Rilatupa, 2008)
untuk pengertian kenyamanan ada 4.
(Hardiman, 2006)
mengatakan kenyamanan
thermal adalah sebuah unsur yang dibutuhkan karena berhubungan dengan suhu didalam
sebuah ruangan. suhu ini jika
dikaitkan kepenelitian adalah didalam masjid kauman sendiri yaitu tempat sholat
jamaah masjid.Sedangkan menurut (Tanggoro, 2012)
untuk mendapatkan udara segar pada bangunan diperlukan banyak udara segar. Kenyamanan spasial pada masjid akan berkaitan dengan ukuran dan lebar ruangan pada saat para. Jemaah mengerjakan sholat maupun para wisatawan ketika masuk kedalam
masjid, apakah merasanya nyaman atau justru
merasa sesak.
Masjid Kauman menggunakan
dua pencahayaan. Pencahayaan alami meman faatkan
cahaya matahari yang didapat dari jendela, dan pencahayaan buatan dengan
memanfaatkan cahaya lampu sebagai penerangan malam hari.
(Kusumaningrum & Martiningrum, 2017)
Masjid itu merupakan tempat yang harus memiliki kenyamanan audi yang sangat baik karena untuk menunjang
dalam beribadah.
Menurut (Surya, 2016)
sebuah pariwisata adalah bentuk dari
suatu proses orang pergi dengan sementara dari seseorang, dan menuju ketempat yang bukan tempat tinggalnya.
Menurut (Talebi, 2017)
bahwa pariwisata harus mempertimbangkan sebuah kelompok yang akan mempengaruhi kelompok dan akan berpartisipasi dalam industry pariwisata ini. Menurut (Warih Wulandari, 2014)
pengembangan sebuah wisata adalah jalan
untuk membuat sesuatu menjadi maju, sempurna baik dan berguna. Untuk Variabel Pada penelitian ada dua jenis yaitu
komponen fisik dan non fisik bangunan untuk yang fisik diantaranya ada atap dan pilar,
dan untuk yang non fisik ada kenyamanan thermal, spatial,
audio dan visual bangunan (Tunggadewi, 2013).
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif
deskriptif dengan cara menjelaskan apa saja komponen
yang menyebabkan para wisatawan
tertarik berkunjung ke masjid kauman, cara nya yaitu
dengan melihat pengaruh komponen fisik dan non fisik pada masjid kauman (Cresswell, 2017).
Menurut (Iskandar et al., 2009)
sebuah analisis kulaitatif hanya akan digunakan jikam sebuah masalah
belum jelas ditemukan, dan juga untuk memahami interaksi sosial, mengembangkan sebuah teori, memastikan
sebuah data dan juga untuk meneliti sejarah perkembangannya.
Hasil dan Pembahasan
Tabel 1
Pengaruh Komponen Fisik Terhadap Kedatangan Wisatawan
No |
Komponen Bangunan |
Dekripsi Komponen |
Foto |
1 |
Atap Masjid |
Ketertarikan wisatawan terhadap atap
Masjid Kauman disebabkan oleh bentuk atap Masjid yang berbentuk tajuk tumpang
(tingkat) tiga. Arsitektur ini juga mirip dengan Masjid Agung Demak yang
dibangun pada masa kesultanan Demak. Atap tingkat tiga merupakan representasi
dari makna filosofi Iman, Islam dan Ikhsan. Berbeda dengan Masjid Agung
Demak, Masjid Kauman dibungkus dengan bahan seng bergelombang, pada waktu itu
merupaan bahan yang langka dan secara khusus harus didatangkan dari Belanda (Nur�aini & Press, n.d.). |
|
2 |
Pilar |
Ketertarikan wisatawan
terhadap pilar Masjid kauman, Pada rangkaian bangunan ini juga dikenal sistem
dhingklik yang menopang pilar pilar balok kayu yang lebih kecil di atasnya
dan bentuk bangunan itu dan seterusnya. Dari tahun pendirian Masjid Kauman
Semarang ini, menjadikan Masjid Kauman sebagai masjid pertama di Jawa yang
bercitra tradisional, dan justru menjadi daya Tarik tersendiri bagi wisatawan
|
|
Tabel 2
Pengaruh Komponen Non Fisik Terhadap Kedatangan Wisatawan
No |
Komponen Non Bangunan |
Dekripsi Komponen |
Foto |
1 |
Kenyamanan Spatial |
Daya tamping jamaah masjid kauman semarang mencapai 2000 orang,
dengan kapasitas sebesar ini wisatawan akan merasa nyaman ketika mengunjungi
masjid kauman semarang |
|
2 |
Kenyamanan Thermal |
Pengunjung Masjid Kauman
mengatakan bahwa ruang shalat di Masjid Kauman nyaman secara thermal, sehingga diketahui bahwa suhu udara dalam
ruang tersebut memiliki temperatur < 30c. Meskipun jendela pada ruang shalat hanya sebagian yang dibuka. Tetapi adanya kipas angin pada tiang-tiang ruang shalat cukup membantu mengurangi udara panas dalam ruang
shalat sehingga wisatawan dapat beribadah secara khusyuk |
|
3 |
Kenyamanan Audio |
Pada ruang
shalat Masjid Kauman letak ruang shalat
yang berada dekat dari parkiran kendaraan bermotor menimbulkan menimbulkan kebisingan pada ruang shalat, dan peletakan speaker
yang tepat membuat perhatian para wisatawan yang beribadah tetap fokus ke arah
pembicara/ penceramah. Kenyamanan audio disini belum tercapai akan tetapi setelah
adanya pemindahan tempat parkir sudah agak terasa
berbeda. |
|
4 |
Kenyamanan Visual |
Pemanfaatan pencahayaan
alami maupun buatan pada ruang shalat Masjid Kauman baik karena meskipun
banyak jendela namun menimbulkan kontras yang dapat mengganggu kenyamanan
mata. Selain itu jenis lampu pada ruang shalat juga disesuaikan dengan
aktifitas sehingga wisatawan dapat beribadah dengan khusyuk. |
|
Kedatangan wisatawan ke masjid kauman Semarang, diamping untuk beribadah juga disebabkan ketertarikan terhadap keunikan komponen Masjid Kauman baik fisik maupun
non fisik, wisatawan mendapatka informasi terkait keunikan yang dimiliki Masjid Kauman melalui internet. Sebelum memutuskan untuk berkunjung ke Masjid Kauman, wisatawan melakukan berbagai macam pertimbangan diantaranya waktu luang yang dimiliki cukup terbatas sehingga wisatawan memilih objek wisata
yang dapat dijangkau dalam waktu kurang
dari sehari. Selain itu dana yang dimiliki cukup terbatas sehingga wisatawan lebih memilih objek wisata
yang tidak perlu mengeluarkan banyak biaya. Asal daerah
yang cukup dekat dengan Semarang dan aktivitas wisata yang akan dilakukan di objek wisata berupa keikutsertaan
dalam kegiatan pengajian di Masjid Kauman juga menjadi pertimbangan wisatawan dalam memilih Masjid Kauman sebagai temapt tujuan wisata
Kesimpulan
Mengenai pengaruh
komponen Masjid Agung Kauman
terhadap kedatangan wisatawan diantaranya: 1). Setiap komponen yang berada memiliki kekuatan yang berbeda beda dalam mempengaruhi
kedatangan wisatawan, hal tersebut dibuktikan
oleh setiap komponen masjid
mempunyai keunikan yang berbeda beda. 2). Komponen yang kurang menonjol kurang begitu diminati oleh wisatawan karenapada umumnya wisatawan menyukai hal-hal yang unik.
Ching, F. D. K. (2000). Arsitektur : Bentuk Ruang dan Tatanan. In Penerbit Erlangga. Google Scholar
Cresswell, J. W. (2017). Research
Design : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed (Edisi Ketiga).
Pustaka Belajar. Google Scholar
Hardiman, G. (2006). Kenyamanan dan
Keamanan Bangunan ditinjau dari kondisi tapak, bahan dan utilitas. Jurnal
Desain Dan Konstruksi. Google Scholar
Iskandar, R., Melaniawati, & Sukarno,
A. (2009). Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. UG
Journal. Google Scholar
Kusumaningrum, A., & Martiningrum, I.
(2017). Persepsi Pengunjung terhadap Tingkat Kenyamanan Bangunan Pelayanan
Kesehatan. Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur. Google Scholar
Nur�aini, R. D., & Press, A. U. M. J.
(n.d.). Arsitektur. Google Scholar
Rilatupa, J. (2008). Aspek Kenyamanan
Termal Pada Pengkondisian Ruang Dalam. Juenal Sains Dan Teknologi EMAS. Google Scholar
Shirvani, H. (1985). The Urban Design
Process. Newyork: Van Nostrand Reinhold Company. Google Scholar
Surya, G. G. (2016). Perancangan Map
Direction Dan Signage Di Pulau Untung Jawa Guna Menfasilitasi Wisatawan. Jurnal
Pengabdian Masyarakat AbdiMas. Google Scholar
Talebi, H. (2017). Tourism: principles,
practices, philosophies. Anatolia.
https://doi.org/10.1080/13032917.2016.1276698 Google Scholar
Tanggoro, D. (2012). Utilitas Bangunan. עלון
הנוטע.
Tunggadewi, D. A. P. (2013). Pengaruh
Komponen Masjid Agung Jawa Tengah Terhadap Kedatangan Wisatawan. Jurnal
Nasional Pariwisata, 5(2), 94�102. Google Scholar
Warih Wulandari, L. (2014). Pengembangan
Pariwisata Ekonomi Kreatif Desa Wisata. Development Southern Africa. Google Scholar
Copyright holder: Fariz Nizar, Adi Sasmito, Erni Setyowati (2021) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |