Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 11, November 2021
Sekolah Tinggi Teologi
(STT) Tabernakel, Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Pelaksanaan perkuliahan tatap
muka sebagaimana diatur dalam Standar Pendidikan Nasional Tinggi di STT
Tabernakel Indonesia pada semester genap 2019-2020 secara tiba-tiba berubah
menjadi perkuliahan online akibat pandemi COVID-19. Oleh sebab itu permasalahan
dalam penelitian ini berusaha mengetahui pengaruh media vitrual online
terhadap efektifitas pembelajaran di STT Tabernakel Indonesia� semester genap 2019-2020 pada masa pandemi
COVID-19. Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa S1 STT Tabernakel
Indonesia Surabaya. Adapun jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian
kuantitatif dengan menggunakan instrumen kuesioner. Analisis data dilakukan
melalui uji validitas, reliabilitas, hipotesis serta deskripsi data hasil
penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil� uji hipotesis menggunakan analisis regresi
menunjukkan bahwa besarnya nilai koefisien (R) yaitu sebesar 0,807 > nilai
rtabel 0,2573, dengan nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,651
(65,1%). Juga hasil uji hipotesis diperoleh nilai t-statistik (thitung 1,697
>� ttabel 1,684) dan nilai signifikan
0,000 < 0,5. Dengan demikian terdapat pengaruh signifikan pengaruh media
vitrual online (variabel X) terhadap efektifitas pembelajaran (variabel Y) di
STT Tabernakel Indonesia semester genap 2019-2020 pada masa pandemi COVID-19.
Kata Kunci: pengaruh; virtual
online; efektifitas; pembelajaran; pandemi COVID-19
Abstract
The implementation of face-to-face lectures as regulated in the Higher
National Education Standards at STT Tabernakel Indonesia in the even semester
of 2019-2020 suddenly turned into online lectures due to the COVID-19 pandemic.
Therefore, the problem in this study is trying to determine the effect of online
vitrual media on the effectiveness of learning at STT Tabernakel Indonesia even
semester 2019-2020 during the COVID-19 pandemic. This research was conducted on
the undergraduate students of STT Tabernakel Indonesia Surabaya. The type of
research used is quantitative research using a questionnaire instrument. Data
analysis was performed through validity, reliability, hypothesis testing and
descriptions of research data. The results showed that the results of
hypothesis testing using regression analysis showed that the value of the
coefficient (R) was 0.807> the rtable value of 0.2573, with the coefficient
of determination (R Square) of 0.651 (65.1%). Also the results of hypothesis
testing obtained t-statistical value (tcount 1.697> ttable 1.684) and a significant
value of 0.000 <0.5. Thus there is a significant effect of online vitrual
media (variable X) on the effectiveness of learning (variable Y) in the STT
Tabernakel Indonesia even semester 2019-2020 during the COVID-19 pandemic.
Keywords: influence; virtual
online; effectiveness; learning; COVID-19 pandemic
Received: 2021-10-20; Accepted: 2021-11-05; Published: 2021-11-20
Pendahuluan
Sebagai salah satu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan teologi,
Sekolah Tinggi Teologi Tabernakel Indonesia (STT Tabernakel Indonesia) memiliki
komitmen melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan peraturan yang
ada. Kegiatan belajar mengajar secara tatap muka antara dosen dan mahasiswa
sesuai dengan jumlah jam pelajaran yang telah ditentukan merupakan suatu
keharusan (Abdillah, 2016), Kehadiran dan interaksi dosen dan mahasiswa dalam proses
belajar mengajar tidak hanya sebagai kewajiban tetapi sebagai kebutuhan.�����
Namun dalam waktu yang relatif singkat wabah Corona Virus Disease
19 yang disingkat COVID-19 (Zendrato, 2020), telah mengubah seluruh tatanan kehidupan manusia di
dunia termasuk pelaksanaan pendidikan khususnya pada Semester Genap 2019-2020 di
Sekolah Tinggi Teologi Tabernakel Indonesia (STT Tabernakel Indonesia). Berawal
dari Wuhan, Cina pada pertengahan Desember 2019 terdengar berita bahwa banyak
penduduk Wuhan terjangkit suatu penyakit yang oleh orang Indonesia menyebutnya
virus corona. Dan dalam waktu tidak lebih dari 3 bulan, COVID-19 telah menyebar
ke 188 negara di dunia. Mencermati penyebaran tersebut, World Health
Organization (WHO) menyatakan bahwa COVID-19 sebagai Global Pandemic
pada tanggal 11 Maret 2020 (Al Fahd & Prasetyo, 2020), Melihat penyebaran COVID-19 yang begitu cepat, Presiden
Joko Widodo segera membuat Keputusan Presiden RI Nomor 7 tahun 2020 tentang
pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 19
(COVID-19) di tingkat propinsi dan daerah yang ditandatangi pada tanggal 13
Maret 2020. Dua hari berikutnya yakni tanggal 15 Maret 2020,
Gubernur Jawa Timur mengeluarkan Surat Edaran Nomor 420/1780/101.1/2020 perihan
Peningkatan Kewaspadaan terhadap Corona Virus Disease 19 (COVID-19) di
Jawa Timur yang menghimbau agar�
terhitung mulai 16 Maret 2020 sampai dengan 29 Maret 2020, proses
belajar mengajar dilakukan melalui metode dalam jaringan (online) maupun melalui penugasan terstruktur sesuai dengan
kurikulum yang telah ditentukan serta melakukan evaluasi hasil setelah peserta
didik kembali ke sekolah (Indriyani, 2021).
Selasa 31 Maret 2020, Presiden Joko Widodo mengeluarkan Surat Keputusan
Presiden Republik Inonesia Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedarutaran
Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) (Munandar, 2020), disusul dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang ditetapkan
pada hari dan tanggal yang sama (Nurfaida, 2021).
Dengan memperhatikan perkembangan penyebaran wabah COVID-19 dan ketetapan
peraturan dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Propinsi Jawa Timur, maka
Ketua STT Tabernakel Indonesia mengeluarkan Surat Edaran No. 102/STTIA/IV/2020 tentang Kegiatan Operasional STT
Tabernakel Indonesia Dalam Rangka Antisipasi Penyebaran Virus COVID-19 yang
Berlaku Mulai Tanggal 04 April s.d. 30 April 2020. Dalam Surat Edaran tersebut
disampaikan bahwa proses Perkuliahan S1 dan S2 dilakukan secara online bagi para dosen yang tinggal di
luar lingkungan kampus STT Tabernakel Indonesia.
Dalam �� waktu yang singkat dan
bersifat mendadak, Pimpinan STT Tabernakel Indonesia harus mengambil langkah
kebijakan untuk kelangsungan proses perkuliahan.� Namun yang menjadi pokok permasalah ialah
pelaksanaan perkuliahan secara online tersebut belum ada persiapan yang
memadai, baik berupa pelatihan atau simulasi secara teknis kepada setiap dosen
dan mahasiswa. Juga belum ada uji coba berupa�
pelaksanaan penelitian sebelumnya untuk melihat seberapa efektif
pelaksanaan perkuliahan secara virtual online tersebut. Di sisi lain
media virtual E-Learning belum ada atau belum diterapkan di STT
Tabernakel Indonesia. Solusi terbaik di dalam situasi genting akibat Covid-19
ini ialah menggunakan media aplikasi-aplikasi yang ada yakni aplikasi Zoom
Meeting, Google Meet, dan Duo. Namun dalam pelaksanaannya, yang
digunakan terutama aplikasi Zoom Meeting.
Media adalah alat atau sarara�
komunikasi yang menghubungkan antara dua pihak orang. Virtual ialah (secara) nyata, sedangkan
pengertian online ialah dalam jaringan (daring) yakni terhubung dengan
internet. Kebalikan dari online adalah offline artinya diluar
jaringan (luring) atau tidak terhubung dengan internet.� Dengan demikian, pengertian media virtual
online ialah alat atau sarana yang digunakan untuk
menghubungkan/mempertemukan dua atau banyak orang secara real time yang
berada di tempat berbeda secara nyata melalui sambungan jaringan internet.�
Dalam perkembangan teknologi saat ini, ada banyak media yang dapat
digunakan untuk menghubungkan orang secara virutal online yang dapat
diakses dan dimiliki dengan begitu mudah. Media tersebut dikatakan mudah
diakses dan digunakan oleh setiap orang karena telah dibuat dalam bentuk
aplikasi yang dapat diunduh (download) melalui komputer, laptop, tablet,
handphone. Ada yang dapat diunduh secara gratis, tetapi juga ada yang
berbayar.
Berbagai aplikasi yang dimaksud seperti dikutip dari Teknologi.id yang
dipublikasikan pada tanggal 18 Maret 2020 sebagai alternatif untuk melakukan
pertemuan, rapat, pembelajaran, dll. pada masa pandemi COVID-19, antara lain
ialah: (Asfar & Asfar, 2020).
1)
WhatsApp,
2)
Google Hangout Meet,
3)
Skype,
4)
Facetime,
5)
Slack,
6)
Zoom Meeting,
7)
Cisco Webex,
Beberapa Fitur yang mumpuni mencakup screen sharing, dukungan Google
Assistant dan Google Home Hub, fitur papan virtual untuk menggambar,
fitur pengunggah dokumen, hingga fitur untuk merekam percakapan video.
Selain 7 aplikasi meeting virtual di atas, Fahmi Ahmad Burhan
menambahkan beberapa aplikasi alternatif lainnya yang juga dapat digunakan
yaitu:
1)
Jitsi Meet,
aplikasi yang memungkinkan hingga 75 orang pengguna dalam satu kali panggilan
video,
2)
Star Leaf,
aplikasi yang hanya maksimal 20 orang pengguna dalam satu pertemuan dengan
batasan waktu 46 menit,
3)
GoToMeetingsm,
aplikasi berbayar yang mampu menampung hingga 150 pengguna dalam satu kali
pertemuan,
4)
Join.me, juga
aplikasi berbayar yang dapat menampung 50 orang dari negara yang berbeda.
Aplikasi ini menyediakan pilihan nomor telepon dari 50 negara berbeda, sehingga
sangat cocok digunakan untuk pertemuan berskala Internasional.
Tentunya masih banyak aplikasi lainnya yang bisa diketahui melalui google,
namun ada satu aplikasi lain yang juga menjadi alternatif di masa pandemi
COVID-19 ialah Google Duo. Angga Pernando menyampaikan bahwa� Teknologi Google telah meningkatkan kapasitas
jumlah peserta dalam percakapan panggilan group menjadi 12 orang. Dengan
demikian, begitu banyak aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan rapat,
dari skala sedikit hingga skala dengan jumlah peserta yang banyak.
Dan ternyata sekarang pada masa pandemi COVID-19, dimana semua orang
dihimbau/diharuskan bekerja dari rumah (Work From Home / WFH), banyak
orang tertarik melakukan berbagai seminar, workshop, dll melalui Webinar.
Webinar adalah singkatan dari web based seminar, yaitu seminar berbasis
web.
Firmansyah Romadhoni menjelaskan bahwa Webinar adalah pertemuan atau
presentasi online yang diadakan melalui Internet secara real-time.
Beberapa media untuk melakukan Webinar antara lain:
1)
YouTube Live,
2)
Instagram dan Facebook
Live,
3)
Zoom,
4)
Google Hangout,
5)
GoToWebinar,
Webinar dapat memanfaatkan aplikasi-aplikasi di atas sesuai dengan
kebutuhan serta jumlah peserta yang ingin dikumpulkan. Menurut Rahim Asyik,
Webniar dapat mengatur peserta, misal maksimal 100 peserta, 500 bahkan ada yang
mampu memfasilitasi lebih dari 10.000 peserta.
Penggunaan berbagai media di atas memiliki kesamaan konsep dengan teleconference
dalam media pembelajaran Online atau E-Learning,� sebagaimana yang disampaikan oleh Marno dan
Idris bahwa:
Dalam teknologi e-learning semua proses belajar mengajar yang biasa
dilakukan di dalam kelas dilakukan secara live namun virtual
artinya pada saat yang sama seorang guru mengajar didepan sebuah komputer yang
ada disuatu tempat, sedangkan peserta didik mengikuti pelajaran itu dari komputer
lain di tempat yang berbeda (Hasanah, 2012).
Hanya saja metode pembelajaran E-Learning lebih kompleks dimana
tidak hanya fitur teleconference antara guru/dosen dengan murid/mahasiswa,
tetapi berbagai materi yang berupa teks book, video, tutorial,
tugas-tugas, panduan dll yang telah dipersiapkan oleh pengajar dapat diakses
dan didownload setiap saat oleh murid (Nasir, 2017).
Efektifitas dari akar kata efektif artinya 1) ada efeknya (akibatnya,
pengaruhnya, kesannya); 2) manjur atau mujarab (tt obat); 3) dapat membawa hasil; berhasil
guna (tt usaha, tindakan); Jadi
efektifitas dapat diartikan adanya suatu pengaruh yang dapat membawa hasil dari
suatu usaha atau tindakan. Dengan kata lain, efektifitas menunjuk sampai
seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal
tersebut sesuai pengertian efektifitas menurut Taufik Amir bahwa efektifitas
merupakan suatu ukuran tercapainya suatu tujuan yang telah ditargetkan baik
secara kuantitas, kualitas maupun waktu (Amir, 2016).
W. S. Winkel memberikan penjelasan mengenai efektifitas pembelajaran bahwa
seharusnya ditinjau dari relasi pendidik dengan peserta didik dalam pelajaran
tertentu, di dalam situasi tertentu dan dalam usaha mencapai tujuan
instruksional tertentu. Efektifitas pembelajaran berarti tingkat keberhasilan
seorang pendidik dalam mengajar kelompok peserta didik tertentu dengan
menggunakan metode tertentu untuk mencapai tujuan instruksional tertentu.
Namun demikian, efektifitas pembelajaran merupakan hasil akhir yang
terukur dari semua proses belajar mengajar. Oleh sebab itu, efektifitas
pembelajaran sangat ditentukan oleh berbagai faktor. Sebagaimana disampaikan
oleh Marno dan Idris bahwa efektifitas pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa
faktor di antaranya: faktor guru, faktor
murid, faktor materi pembelajaran, faktor media pembelajaran, faktor metode
pembelajaran, dan faktor model pembelajaran (Rahayu & Hartati, 2016).
Beberapa hasil penelitian sebelumnya mengenai efektifitas pembelajaran online
atau daring antara lain, (1) (Daheri, Juliana, Deriwanto,
& Amda, 2020) meneliti
tentang efektifitas WhatsApp sebagai media belajar daring; (2) (Abidin, Hudaya, & Anjani,
2020) meneliti
tentang efektifitas pembelajaran jarak jauh pada masa pandemic Covid-19; (3) (Wicaksana, 2020), meneliti
tentang efektifitas pembelajaran menggunakan
moodle terhadap motivasi dan minat bakat peserta didik di tengah pandemi covid
-19; (4) (Mustakim, 2020) meneliti tentang efektifitas
pembelajaran daring� media menggunakan
media selama pandemic covid-19 pada mata pembelajaran matematika; Berdasarkan
referensi penelitian di atas, penelitian mengenai efektifitas pembelajaran
melalui media virtual online di STT Tabernakel Indonesia pada masa
pandemi Covid-19 belum pernah dilakukan.
Dengan demikian penelitian ini dapat menjadi referensi bagi institusi
Pendidikan dalam menentukan kebijakan penggunaan media virtual online,
serta rujukan bagi dosen dalam memeningkatkan efektifitas pembelajaran.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif,
yaitu metode penelitian yang menggunakan proses data-data yang berupa angka
sebagai alat menganalisis dan melakukan kajian penelitian mengenai apa yang
ingin diketahui (Hadaming & Wahyudi, 2019). Penelitian ini dilakukan di STT Tabernakel Indonesia
terhadap mahasiswa S1 Teologi� semester
2, 4 dan 6 (Genap 2019-2020). Dari 50 orang dalam populasi ini, jumlah sampel
ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin�
pada tingkat kepercayaan 95% dan taraf kesalahan 5% yaitu sbb:
n =
Keterangan:
n �� : Ukuran Sampel
N�� : Ukuran Populasi
e��� : Prosentase Tingkat Kesalahan
Sehingga dalam penelitian ini
jumlah anggota sampel yang dibutuhkan sebanyak :
����������� n
= 50 / 1+(50x(0,052))
����������� �� = 44 responden.
Berkaitan dengan masalah penelitian, maka penelitian ini menggunakan
teknik pengumpulan data melalui kuesioner yang disebar menggunakan Google
Form.��
Adapun variabel penelitian, indikator dan nomor item kuesioner sebagai
dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 1
Variabel
Penelitian
Variabel Penelitian |
Indokator |
Nomor Item |
Pengaruh Media
Virtual Online (X) |
1.
Media Virutal Online yang digunakan
Berfungsi dengan baik |
1,
2, 3, 4 |
2.
Para Dosen mahir menggunakan Virtual Online dengan baik |
5, 6 |
|
Efektifitas
Pembelajaran (Y) |
1.
Penggunaan media Virtual Online mendukung
antusias belajar Mahasiswa. |
7, 8 |
2.
Penggunaan media Virtual Online mendukung aktivitas kegiatan belajar mengajar
Mahasiswa. |
9, 10, 11, 12 |
Untuk pilihan jawaban kuesioner menggunakan skala Likert dengan mengajukan
pertanyaan positif, yaitu sebagai berikut:
Tabel 2
Pilihan
Jawaban
Jawaban
Responden |
Bobot Nilai |
Sangat Baik |
5 |
Baik |
4 |
Sedang |
3 |
Kurang |
2 |
Sangat Kurang |
1 |
Teknik analisis data melali uji validitas, uji reliabilitas, uji hipotesis
dan kemudian deskripsi data. Menurut Azwar, validitas adalah sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi
ukurnya. Suatu tes dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat
tersebut menajalankan fungsi ukur secara tepat, atau memberikan hasil ukur yang
sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. (Azwar, 2011), Untuk pengujian ini dilakukan dengan analisis SPSS 20.0 dengan ketentuan
seperti yang disampaikan oleh Muri Yusuf bahwa jika rhitung ≥ rtabel
dengan uji signifikan 0,05, maka instrumen atau item-item pertanyaan
berkorelasi signifikan terhadap skor total sehingga dinyatakan valid (Yusuf, 2014).
Dengan demikian item instrumen tersebut dapat digunakan dalam penelitian.
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui seberapa konsisten alat ukur
penelitian sehingga dapat dipercaya apabila digunakan lebih dari satu
kali.� Untuk menghitung koefisien
reliabilitas menggunakan analisis SPSS 20.0, dimana tingkat reliabilitas
≥ 0,6.
Dalam penelitian ini uji hipotesis menggunakan analisis regresi untuk
melihat apakah terdapat pengaruh Media Virtual Online (X) terhadap Efektifitas
Pembelajaran (Y). Pertama, memiliki pengaruh apabila nilai koefisien rhitung)
lebih besar atau sama dengan rtabel atau (rhitung ≥ rtabel); kedua,
berpengaruh positif apabila t-statisktik thitung ≥ ttabel; dan ketiga,
terdapat pengaruh apa nilai signifikan > 0,5.
Dari hasil statistik SPSS 20.0, peneliti akan: (1) mengelompokkan
rata-rata skor jawaban responden, (2) mencari persentase jawaban responden, (3)
menginterpretasi jawaban responden, dan membuat kesimpulan. Juga peneliti akan
membandingkan nilai rata-rata Indeks Prestasi Semester (IPS) antara Semester
Genap 2019-2020 (pelaksanaan perkuliahan melalui virtual online) dengan Semester Gasal 2019-2020 (pelaksanaan
perkuliahan melalui tatap muka), kemudian membuat kesimpulan dalam
penelitian yang dilaksanakan pada Semester Gasal 2020-2021.
Hasil Dan Pembahasan
A.
Hasil Analisis Uji Validitas, Uji Realibilitas, Uji Hipotesis
1.
Hasil Uji Validitas
Untuk menguji validitas data
penelitian menggunakan analisis pearson correlation dimana apabila nilai
hitung total atau rhitung ≥ rtabel�
dikatakan valid. Adapun nilai rtabel dengan rumus df=N-2 didapatkan
nilai dari sampel (N) = 44 sebesar 0,2573. Hasil uji validitas dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 3
Hasil Uji Validitas Data
No |
Variabel |
Pearson Coreelation |
Status |
1 |
Pengaruh media virtual
online (X) |
0,771-0,856 |
Valid |
2 |
Efektifitas pembelajaran (Y) |
0,844-0,890 |
Valid |
Sumber: Data primer diolah, 2020.
Berdasarkan hasil dari uji validitas pada tabel 3
menunjukkan bahwa semua instrumen variabel Pengaruh Media Virtual Online
(X) dan variabel Efektifitas Pembelajaran (Y) semuanya menghasilkan pearson
correlation nilai rhitung > rtabel. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa semua instrumen dalam penelitian ini dinyatakan Valid.
2.
Hasil Uji Reliabilitas
Tingkat reliabel variabel ditentukan oleh hasil uji
analisis Cronbach�s Alpha. Apabila nilai Cronbach�s Alpha ≥ 0,6
maka dikatakan reliabel. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel
berikut.��
Tabel 4
Hasil Uji Reliabilitas
No |
Variabel |
Nilai Cronbach�s Alpha |
Status |
1 |
Pengaruh media virtual
online (X) |
0,888 |
Reliabel |
2 |
Efektifitas pembelajaran (Y) |
0,922 |
Reliabel |
Sumber: Data primer diolah, 2020.
Dari hasil Uji Reliabilitas variabel X dan Y dihasilhan
nilai Cronbach�s Alpha� variable X
sebesar 0,888 dan variabel Y sebesar 0,922. Nilai Cronbach�s Alpha
tersebut > 0,6. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua item instrumen
penelitian reliabel.
3.
Hasil Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil�
uji hipotesis menggunakan analisis regresi menunjukkan bahwa besarnya
nilai koefisien (R) yaitu sebesar 0,807 > nilai rtabel 0,2573, artinya
penggunaan media Virtual Online berpengaruh terhadap efektifitas
pembelajaran. Hasil lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5
Hasil Uji Hipotesis
Model |
Nilai Koefisien |
t-statistik |
Sig. |
Konfirmasi Hipotesis |
R |
0,807 |
1,697 |
0,000 |
Diterima |
R Squere |
0,651 |
|
|
Diterima |
Sig. |
0,000 |
|
|
|
Sumber:
Data primer diolah, 2020.
Dari tabel 5 terlihat bahwa perolehan nilai koefisien determinasi (R
Square) sebesar 0,651 yang mengadung pengertian bahwa pengaruh variable X
(Media Virtual Online) terhadap
variable Y (Efektifitas Pembelajaran) adalah 65,1%.
Dari hasil tersebut diketahui bahwa nilai t-statistik
(thitung 1,697 >� ttabel 1,684), maka
model regresi dapat dipakai untuk mengukur variabel partisipasi. Dengan
demikian terdapat pengaruh variabel X (media virtual online) terhadap variabel Y (efektifitas pembelajaran).
Juga hasil uji hipotesis menunjukkan nilai signifikan 0,000 < 0,5. Hasil ini
menunjukkan bahwa variabel X berpengaruh terhadap variabel Y.
B.
Penggunaan Media Virtual Online
Hasil penelitian yang telah dilakukan di STT Tabernakel
Indonesia pada semester Genap 2019-2020 menunjukkan deskripsi Media Virtual
Online dapat berfungsi dengan baik diperoleh nilai skor rata-rata sebesar
3,90 dengan kategori baik, sedangkan deskripsi Para Dosen dapat menggunakan Virtual
Online dengan baik diperoleh rata-rata skor sebesar 4,10 dengan kategori
sangat baik. Secara rinci dapat dilihat pada grafik berikut:
Grafik 1
Deskripsi Pengaruh Media Virtual
Online
Sumber: Data primer diolah, 2020
Dari hasil tersebut di atas menunjukkan bahwa
penggunakaan media virtual online di STT Tabernakel Indonesia pada semester
Genap 2019-2020 telah memberikan manfaat bagi proses perkuliahan dalam kategori
sangat baik.
C.
Efektifitas Pembelajaran
Hasil penelitian menunjukkan bahwa deskripsi efektifitas
pembelajaran yang diharapkan pada pelaksanaan perkuliahan di STT Tabernakel
Indonesia pada semester Genap 2019-2020 memenuhi kriteria yang diharapkan.
Terbukti dari deskripsi penggunaan media Virtual Online mendukung
antusias belajar mahasiswa diperoleh skor nilai sebesar 3,91 dengan kategori
baik. Sedangkan skor dari deskripsi penggunaan media Virtual Online
mendukung aktivitas kegiatan belajar mengajar mahasiswa sebesar 4,04 dengan
kategori sangat baik. Gambaran penjelasan dapat dilihat pada grafik berikut
ini.
Grafik 2
Deskripsi Efektifitas Pembelajaran
Sumber: Data primer diolah, 2020
Grafik 2 menunjukkan dimensi penelitian dengan skor
tertinggi adalah pada aktivitas kegiatan belajar mengajar mahasiswa sebesar
4,04 dengan kategori sangat baik. Artinya bahwa penggunaan media Virtual Online sangat mendukung
aktivitas kegiatan belajar mengajar mahasiswa di STT Tabernakel Indonesia pada
semester Genap 2019-2020. Sedangkan skor terendah ialah pada antusias belajar
mahasiswa sebesar 3,91. Artinya penggunaan media Virtual Online mendukung
antusias belajar mahasiswa pada kategori baik.
D.
Nilai Rata-rata Indeks Prestasi Semester (IPS)
Berdasarkan perbandingan nilai rata-rata Indeks Prestasi
Semester (IPS) responden pada Semester Gasal 2019-2020 sebelum pandemi Covid-19
dengan Semester Gasal 2019-2020 saat pandemi Covid-19 dimana perkuliahan
dilakuksan melalui virtual online, maka hasilnya dapat dilihat pada grafik 4.3
berikut ini.
Grafik 3
Rata-rata Indeks Prestasi Semester (IPS)
Sumber: Data primer diolah, 2021
Grafik 3 menunjukkan bahwa nilai rata-rata Indeks
Prestasi Semester (IPS) Gasal 2019-2020 ialah 3,32 dengan persentase 83%
predikat Baik, sedangkan pada semester Genap 2019-2020 ialah 3,47 dengan
persentase 86,8% predikat Baik.� Dari
hasil tersebut diketahui bahwa penggunaan media Virtual Online pada Semester
Genap 2019-2020 di STT Tabernakel Indonesia mendukung tercapainya nilai IPS
naik 3,8% dibanding dengan nilai IPS sebelumnya yakni 3,23.
Kesimpulan���
Berdasarkan hasil
analisis dan pembahasan data yang telah dilakukan di atas, beberapa hal yang
dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pertama, hasil� uji hipotesis menggunakan analisis regresi
menunjukkan bahwa besarnya nilai koefisien (R) yaitu sebesar 0,807 > nilai
rtabel 0,2573, dengan nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,651
(65,1%). Juga hasil uji hipotesis diperoleh nilai t-statistik (thitung 1,697
> ttabel 1,684) dan nilai signifikan 0,000 < 0,5. Artinya penggunaan
media Virtual Online (variavel X) berpengaruh terhadap efektifitas
pembelajaran (variabel Y).
Kedua, hasil penelitian
yang telah dilakukan di STT Tabernakel Indonesia pada semester Genap 2019-2020
menunjukkan deskripsi Media Virtual Online dapat berfungsi dengan baik
diperoleh nilai skor rata-rata sebesar 3,90 dengan kategori baik, sedangkan
deskripsi Para Dosen ahli menggunakan Virtual Online diperoleh rata-rata
skor sebesar 4,10 dengan kategori sangat baik.
Ketiga, hasil penelitian
menunjukkan bahwa deskripsi efektifitas pembelajaran melalui penggunaan media Virtual
Online mendukung antusias belajar mahasiswa diperoleh skor nilai sebesar
3,91 dengan kategori baik. Sedangkan skor dari deskripsi penggunaan media Virtual
Online mendukung aktivitas kegiatan belajar mengajar mahasiswa sebesar 4,04
dengan kategori sangat baik
Abdillah, Leon Andretti. (2016). Standar
Proses dan Penilaian Pembelajaran (Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi). Weekly Monday Briefing. Google Scholar
Abidin, Zainal, Hudaya, Adeng, &
Anjani, Dinda. (2020). Efektivitas pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi
covid-19. Research and Development Journal of Education, 1(1),
131�146. Google Scholar
Al Fahd, Hanafi Widya, & Prasetyo,
Handoyo. (2020). Tinjauan Yuridis Terhadap Perbuatan Menimbun Masker Di Masa
Pandemi Covid-19 Ditinjau Dari Undang-Undang No. 7 Tahun 2014 Tentang
Perdagangan. National Conference on Law Studies (NCOLS), 2(1),
107�125. Google Scholar
Amir, M. Taufiq. (2016). Inovasi pendidikan
melalui problem based learning. Prenada Media. Google Scholar
Asfar, A. T., & Asfar, Andi Muhamad
Iqbal Akbar. (2020). Zoom aman bagi pengguna? Review kelemahan dan panduan
praktis preventif. Experiment Finding.
file:///C:/Users/USER/Downloads/Amankahzoom �. Google Scholar
Azwar, S. (2011). Reliabilitas Dan
Validitas. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Google Scholar
Daheri, Mirzon, Juliana, Juliana,
Deriwanto, Deriwanto, & Amda, Ahmad Dibul. (2020). Efektifitas whatsapp
sebagai media belajar daring. Jurnal Basicedu, 4(4), 775�783. Google Scholar
Hadaming, Hamdana, & Wahyudi, Andi
Ardhila. (2019). Persepsi Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Unismuh Makassar terhadap Penggunaan Alat Peraga Manipulatif. JKPD (Jurnal
Kajian Pendidikan Dasar), 4(2), 676�686. Google Scholar
Hasanah, Uswatun. (2012). Penerapan
Metode Pembelajaran Cooperative Script dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
pada Pembelajaran IPS Sejarah (PTK terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 1
Kedokanbunder). IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Google Scholar
Indriyani, Fadillah. (2021). Implementasi
Peraturan Walikota Prabumulih Nomor 70 Tahun 2020 Tentang Penanganan Covid-19
Dalam Perspektif Politik Menurut Tokoh Masyarakat Kecamatan Prabumulih Timur.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Google Scholar
Munandar, Andhi Bahtiar& Adis Imam.
(2020). Narrative Policy Framework (NPF) Analysis Terhadap Pelibatan Intelijen
Negara dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia. International Journal of
Surgery, 2020, 71�76. Google Scholar
Mustakim, Mustakim. (2020). Efektivitas
pembelajaran daring menggunakan media online selama pandemi covid-19 pada mata
pelajaran matematika. Al Asma: Journal of Islamic Education, 2(1),
1�12. Google Scholar
Nasir, Sunardi. (2017). Efektivitas
Penggunaan SPLD (Served Product Learning and Discussion) Menggunakan Media
Sosial Online Facebook Terhadap Keaktifan Belajar Peserta Didik Kelas XI IPA
SMAN 1 Sinjai Barat. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Google Scholar
Nurfaida, Nurfaida. (2021). Efektivitas
Pembelajaran Daring Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti melalui Aplikasi
Google Classroom Peserta Didik Kelas X BDP 1 SMK Negeri 1 Wajo. IAIN
Parepare. Google Scholar
Rahayu, Hernnie, & Hartati, Sri.
(2016). Peningkatan kualitas pembelajaran IPA melalui strategi belajar PQ4R
berbantuan media powerpoint. Phenomenon: Jurnal Pendidikan MIPA, 6(1),
35�44. Google Scholar
Wicaksana, Ervan. (2020). Efektifitas
Pembelajaran Menggunakan Moodle Terhadap Motivasi Dan Minat Bakat Peserta Didik
Di Tengah Pandemi Covid-19. EduTeach: Jurnal Edukasi Dan Teknologi
Pembelajaran, 1(2), 117�124. Google Scholar
Yusuf, A. Muri. (2014). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif
& Penelitian Gabungan (Cetakan ke-1). Jakarta: Kencana, 145. Google Scholar
Zendrato, Walsyukurniat. (2020). Gerakan
mencegah daripada mengobati terhadap pandemi covid-19. Jurnal Education and
Development, 8(2), 242. Google Scholar
Copyright holder: Kasieli Zebua (2021) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |