Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849

e-ISSN : 2548-1398

Vol. 6, No. 11, November 2021

�

ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, ROE (RETURN ON EQUITY), JUMLAH ANGGOTA KOPERASI DAN VOLUME USAHA TERHADAP MODAL KOPERASI

 

Ega Aprilia, Niniek Imaningsih, Riko Setya Wijaya

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, Indonesia

Email:� [email protected], [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Produk Domestik Regional Bruto, ROE (Return on Equity), Jumlah Anggota Koperasi dan Volume Usaha terhadap Modal Koperasi periode 2016-2020. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam yang terdaftar di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Surabaya yang berjumlah 109 koperasi. Sampel yang digunakan sebanyak 5 koperasi dengan teknik purposive sampling. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi data panel dengan menggunakan software E-Views 10 dalam melakukan olah data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel Produk Domestik Regional Bruto, ROE (Return on Equity), Jumlah Anggota Koperasi dan Volume Usaha berpengaruh signifikan terhadap Modal Koperasi. Secara Parsial Variabel Produk Domestik Regional Bruto dan Volume Usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap Modal Koperasi. Variabel ROE (Return on Equity) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Modal Koperasi. Sedangkan variabel Jumlah Anggota Koperasi tidak berpengaruh terhadap Modal Koperasi. Variabel Produk Domestik Regional Bruto, ROE (Return on Equity), Jumlah Anggota Koperasi dan Volume Usaha mampu menjelaskan variasi variabel Modal Koperasi sebesar 91,59% dan 8,41% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam variabel penelitian.

 

Kata Kunci:�� produk domestik regional bruto; return on equity; anggota koperasi; volume usaha; modal koperasi

 

Abstract

This research aims to examine the effect of Gross Regional Domestic Product, ROE (Return On Equity), Number of Cooperative Members and Business Volume on Cooperative Capital for the 2016-2020 period. This research uses secondary data with a quantitative approach. The population in this research were all savings and loan cooperatives or savings and loan units registered in the Surabaya City Cooperative and Micro Business Office, totaling 109 cooperatives. The sample used was 5 cooperatives with purposive sampling technique. The analytical method used in this research is panel data regression analysis method using E-Views 10 software to process the data. The results of this research indicate that simultaneously the variables of Gross Regional Domestic Product, ROE (Return On Equity), Number of Cooperative Members and Business Volume have a significant effect on Cooperative Capital. Partially, the variables of Gross Regional Domestic Product and Business Volume have a positive and significant effect on Cooperative Capital. The ROE (Return On Equity) variable has a negative and significant effect on Cooperative Capital. Meanwhile, the variable Number of Cooperative Members has no effect on Cooperative Capital. Variables of Gross Regional Domestic Product, ROE (Return On Equity), Number of Cooperative Members and Business Volume are able to explain the variation of Cooperative Capital variables of 91,59% and 8,41% influenced by other factors not included in the research variables.

 

Keywords:� gross regional domestic product; roe (return on equity); number of cooperative members; business volume; cooperative capital

 

Received: 2021-10-20; Accepted: 2021-11-05; Published: 2021-11-18

 

Pendahuluan

Pembangunan merupakan usaha dalam melakukan perubahan dengan tujuan utama memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah pertumbuhan ekonomi yang dicerminkan dari perubahan Produk Domestik Regional Bruto. Pembangunan berpusat pada rakyat meningkatkan pasrtisipasi masyarakat secara nyata dalam proses pembangunan (Hikmat, 2014). Pembangunan berpusat pada rakyat adalah pembangunan yang menempatkan rakyat sebagai pusat perhatian dan memiliki tujuan akhir untuk memperbaiki kualitas hidup seluruh rakyat dengan aspirasi-aspirasi dan harapan individu. Ekonomi kerakyatan merupakan suatu ekonomi yang mempunyai sistem dan menjadikan rakyat sebagai kekuatan utama. Ekonomi rakyat mengacu pada aktivitas yang dilakukan kebanyakan orang terhadap sumber daya ekonomi dengan cara tertentu melalui pengelolaan sendiri� (Malau, 2016).

�Koperasi dapat memberikan sumbangannya bagi pembangunan ekonomi sosial negara � negara berkembang. Sumbangan utama koperasi terhadap pembangunan ekonomi dan sosial secara keseluruhan adalah membantu membangun struktur ekonomi dan sosial yang kuat (Partomo, T. S. and Soejoedono, 2004). Di Jawa Timur Koperasi dan Usaha Menegah Kecil Mikro (UMKM) memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jawa Timur. total nilai tambah bruto Koperasi dan UMKM setiap tahunnya mengalami peningkatan, pada tahun 2016 sebesar Rp 772,91 trilyun, meningkat menjadi Rp 819,09 trilyun pada tahun 2017 dan pada tahun 2018 meningkat menjadi Rp 866,4 trilyun.

�

 

 

 

Gambar 1

Kontribusi Total Nilai Tambah Bruto Koperasi dan UMKM Terhadap Total PDRB Provinsi Jawa Timur 2016 � 2018 (Persen)

Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, 2021

 

Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyatakan bahwa Koperasi dan UMKM berperan penting dalam menggerakkan roda perekonomian Jawa Timur (Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, 2019). Terlihat pada gambar 1 kontribusi total nilai tambah bruto Koperasi dan UMKM pad tahun 2018 mencapai 56,93%.

�Koperasi merupakan badan usaha dan sebagai salah satu badan usaha koperasi memerlukan modal dalam menjalankan usahanya untuk memenuhi kepentingan-kepentingan ekonomi para anggotanya dan kepentingan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan hidup (Kartasapoetra dkk, 2003). Tanpa adanya modal yang cukup dalam menjalankan usahanya koperasi akan sulit berkembang sehingga modal koperasi menjadi unsur yang sangat penting bagi koperasi. Suatu koperasi yang mengalami kesulitan dalam pendanaan bisa saja terjadi karena permodalan yang lemah (Nafisa dan Januarti, 2015).

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi permodalan koperasi. Faktor tersebut adalah Produk Domestik Regional Bruto, ROE (Return On Equity), Jumlah Anggota Koperasi dan Volume Usaha. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri bersumber dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan hibah. Modal pinjaman bersumber dari anggota, koperasi lainnya, bank atau lembaga lainnya, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya serta sumber lain yang sah.

(Partomo, T. S. and Soejoedono, 2004) menyatakan bahwa koperasi berguna sebagai alat untuk modal mendorong kebiasaan menabung dalam usaha pembentukan pada tingkat yang lebih rendah sehingga koperasi dapat dijadikan salah satu pilihan untuk berinvestasi. Investasi dan Produk Domestik Regional Bruto memiliki hubungan yang positif. Ketika Produk Domestik Regional Bruto meningkat maka diikuti dengan investasi yang juga meningkat.

(Sartono, 2012) menyatakan bahwa ROE (Return On Equity) digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan untuk para pemegang saham perusahaan. ROE (Return On Equity) merupakan salah satu variabel terpenting yang dilihat investor sebelum mereka berinvestasi. ROE (Return On Equity) adalah rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri (Kasmir, 2016). ROE (Return On Equity) menunjukan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba setelah pajak dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki perusahaan (Hanafi and Halim, 2012). Semakin tinggi ROE (Return On Equity) menunjukan semakin baik kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba bersih setelah pajak dan meningkatkan kepercayaan investor yang akhirnya meningkatkan minat investor untuk berinvestasi. Rasio REO (Return On Equity) pada koperasi bertujuan� mengetahui kinerja koperasi untuk memperoleh laba selama periode tertentu (Suryani, 2017).

Anggota koperasi merupakan pengguna sekaligus pemilik koperasi. Partisipasi anggota merupakan unsur yang terpenting dalam mengembangkan koperasi. Koperasi tidak bisa berkerja dengan baik tanpa adanya partisipasi anggota (Purpintari, 2016). Pendanaan internal koperasi salah satunya bersumber dari anggota yang berupa simpanan pokok dan simpanan wajib, semakin banyak jumlah anggota koperasi maka modal pada koperasi akan semakin meningkat.

Peningkatan volume usaha akan diikuti dengan peningkatan sisa hasil usaha pada koperasi sehingga sebagian dari sisa hasil usaha yang disisihkan untuk dana cadangan meningkat juga. Dana cadangan merupakan penyisihan dari sisa hasil usaha yang digunakan untuk memupuk modal, ketika volume usaha meningkat maka modal koperasi juga akan meningkat.

 

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam berupa data laporan keuangan untuk data Modal Koperasi, ROE (Return On Equity), Jumlah Anggota Koperasi, dan Volume Usaha. Sedangkan data Produk Domestik Regional Bruto diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kota Surabaya. Periode penelitian ini yaitu 2016-2020. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam yang terdaftar di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Surabaya yang berjumlah 109 koperasi. Sampel yang digunakan sebanyak 5 koperasi dengan teknik Purposive Sampling. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi data panel dengan menggunakan software E-Views 10 dalam melakukan olah data. Data panel merupakan data gabungan dari data cross section dan data time series. (Gujarati 2013) menyatakan slalah satu keuntungan mengunakan regresi dengan data panel yaitu dengan menggabungkan data antar waktu dan antar individu, data panel dapat digunakan untuk mendeteksi dan memperkirakan dampak yang tidak terlihat pada data cross section murni atau time series murni. Data cross section menggunakan satuan unit Koperasi Simpan Pinjam di Kota Surabaya. Sedangkan data time series menggunakan tahun 2016-2020. Persamaan model dengan menggunakan data time series dan data cross section dalam penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut:

 

Yit = β0 + β1 X1it + β2 X2it + β3 X3it + β4 X4it + εit

Keterangan:

Y�������� = Modal Koperasi

X1������ = Produk Domestik Regional Bruto

X2������ = REO (Return On Equity)

X3������ = Jumlah Anggota Koperasi

X4������ = Volume Usaha

i���������� = 5 koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam di Kota Surabaya

t���������� = Tahun 2016-2020

εit������� = error term

 

Hasil dan Pembahasan

Pengolahan data menggunakan regresi data panel menghasilkan 3 hasil estimasi dari 3 model data panel yang ada, yaitu Common Effect Model, Fixed Effect Model dan Random Effect Model. Dari ketiga hasil estimasi tersebut akan dipilih satu model yang dianggap paling tepat untuk digunakan dalam mengestimasi data panel. Pemilihan model terbaik dari ketiga model yang ada merupakan hal pertama yang dilakukan sebelum melakukan uji hipotesis dalam mengelola data panel. Terdapat dua pengujian yang dilakukan untuk memilih model yang terbaik dalam penelitian ini, yaitu Uji Chow dan Uji Hausman.

A. Uji Chow

Uji Chow digunakan untuk memilih model estimasi terbaik antara Common Effect Model atau Fixed Effect Model dengan probabilitas 0.05. Hipotesis yang digunakan untuk Uji Chow adalah sebagai berikut:

H0� : Common Effect Model��������

H1� : Fixed Effect Model

Tabel 1

Hasil Uji Chow

 

Effects Test

Statistic  

d.f. 

Prob. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Cross-section F

10.408924

(4,16)

0.0002

Cross-section Chi-square

32.038835

4

0.0000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Output E-Views 10

 

Berdasarkan tabel 1 Hasil Uji Chow pada penelitian ini dengan menggunakan E-Views 10 diperoleh nilai probabilitas Cross-Section F sebesar 0.0002 yang berarti lebih kecil dari 0.05 maka hasilnya adalah menolak H0. Kesimpulannya adalah bahwa Fixed Effect Model lebih tepat digunakan dibandingkan dengan Common Effect Model. Setelah diketahui bahwa pada Uji Chow Fixed Effect Model lebih tepat digunakan dibandingkan dengan Common Effect Model, Selanjutnya perlu dilakukan Uji Hausman.

B.  Uji Hausman

Uji Hausman digunakan untuk memilih model estimasi terbaik antara Fixed Effect Model atau Random Effect Model dengan probabilitas 0.05. Hipotesis yang digunakan untuk Uji Hausman adalah sebagai berikut:

H0�� : Fixed Effect Model�������������

H1�� : Random Effect Model

 

Tabel 2

Hasil Uji Hausman

Test Summary

Chi-Sq. Statistic

Chi-Sq. d.f.

Prob. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Cross-section random

0.000000

4

1.0000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Output E-Views 10

 

Berdasarkan tabel 2 Hasil Uji Hausman pada penelitian ini dengan menggunakan E-Views 10 diperoleh nilai probabilitas Chi-Square sebesar 1.0000 yang berarti lebih besar dari 0.05 maka hasilnya adalah menerima H0. Kesimpulannya adalah bahwa Random Effect Model lebih tepat digunakan dibandingkan dengan Fixed Effect Model.

Berdasarkan hasil Uji Chow dan Uji Hausman maka model yang paling tepat digunakan dalam model penelitian ini adalah model Random Effect Model.

C. Hasil Regresi Data Panel

Berdasarkan hasil dari perhitungan pengolahan data dengan Random Effect Model sebagai model terpilih menggunakan E-Views 10, diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

 

Tabel 3

Random Effect Model

Variable

Coefficient

Std. Error

t-Statistic

Prob.  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

C

0.149353

0.656454

0.227514

0.8223

PDRB

2.81E-06

1.26E-06

2.222632

0.0379

ROE

-0.060881

0.014568

-4.179042

0.0005

JUMLAHANGGOTAKOPERASI

4.14E-05

0.000508

0.081426

0.9359

VOLUMEUSAHA

0.423377

0.047513

8.910761

0.0000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Output E-Views 10

Uji Asumsi Klasik adalah persyaratan statistik yang harus terpenuhi apabila menggunakan analisis regresi linear berganda yang berbasis Ordinary Least Square (OLS) agar hasil yang di dapat dari persamaan tidak menjadi bias (Ansofino, 2016).

D. Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan dengan menggunakan Uji Jarque-Berra. Dalam Uji Jarque-Berra dapat dilihat dari besaran nilai Probability Jarque-Berra. Pengambilan kesimpulan dalam Uji Normalitas yaitu apabila nilai Probability Jarque-Berra lebih dari 0,05 maka data berdistribusi normal, sebaliknya apabila nilai Probability Jarque-Berra kurang dari 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

 

Gambar 2

Uji Normalitas

 

Berdasarkan Uji Normalitas di atas, Probability Jarque-Berra sebesar 0.455596 yang berarti lebih dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal.

E.  Uji Autokorelasi

 

Tabel 4

Hasil Uji Autokorelasi

 

Weighted Statistics

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

R-squared

0.915925

    Mean dependent var

0.489716

Adjusted R-squared

0.899110

    S.D. dependent var

0.578590

S.E. of regression

0.183779

    Sum squared resid

0.675492

F-statistic

54.47069

    Durbin-Watson stat

1.127795

Prob(F-statistic)

0.000000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Output E-Views 10

 

Berdasarkan hasil tabel 4 diketahui hasil nilai DW sebesar 1,127795 lebih besar dari nilai dL = 1,0381 dan lebih kecil dari nilai dU = 1.7666 (dL < DW < dU) maka pengujian terdapat pada daerah ketidakpastian.

 

 

 

 

 

F.  Uji Multikolinieritas�

Tabel 5

Hasil Uji Multikolinieritas

 

PDRB

ROE

JUMLAHANGGOTA

KOPERASI

VOLUME

USAHA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PDRB

 1.000000

-0.216731

 0.017052

 0.021978

ROE

-0.216731

 1.000000

-0.710701

-0.062192

JUMLAHANGGOTA

KOPERASI

 0.017052

-0.710701

 1.000000

 0.617829

VOLUMEUSAHA

 0.021978

-0.062192

 0.617829

 1.000000

Sumber: Output E-Views 10

 

��������� Pada tabel 5 menunjukkan bahwa nilai korelasi antarvariabel untuk Uji Multikolinieritas, semua koefisien bernilai kurang dari 0.8 maka dapat disimpulkan bahwa model tersebut terbebas dari masalah multikolinieritas.

G. Uji Heteroskedastisitas

 

Tabel 6

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variable

Coefficient

Std. Error

t-Statistic

Prob.  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

C

0.716396

0.637382

1.123966

0.2743

PDRB

-5.58E-07

1.41E-06

-0.396949

0.6956

ROE

-0.011166

0.012111

-0.921973

0.3675

JUMLAHANGGOTAKOPERASI

-0.000498

0.000283

-1.758758

0.0939

VOLUMEUSAHA

0.035073

0.024456

1.434164

0.1670

 

 

 

 

 

Sumber: Output E-Views 10

 

Berdasarkan tabel 6 Uji Heteroskedastisitas dengan meregresikan variabel terikat dengan residual obsolut menunjukkan bahwa probabilitas seluruh variabel bebas lebih dari 0.05. Hal ini berarti bahwa model tidak terjadi heteroskedastisitas.

H. Uji Koefisien Determinasi (R2)

 

Tabel 7

Koefisien Determinasi

 

Weighted Statistics

 

 

R-squared

0.915925

    Mean dependent var

0.489716

Adjusted R-squared

0.899110

    S.D. dependent var

0.578590

S.E. of regression

0.183779

    Sum squared resid

0.675492

F-statistic

54.47069

    Durbin-Watson stat

1.127795

Prob(F-statistic)

0.000000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Output E-Views

 

Koefisien Determinasi (R2) dari variabel Produk Domestik Regional Bruto, ROE (Return On WEquity), Jumlah Anggota Koperasi dan Volume Usaha terhadap Modal Koperasi dapat dilihat melalui tabel 7 Koefisien Determinasi (R2) sebesar 0,915925 atau 91,59% berarti dari seluruh pengamatan menunjukkan variabel bebas Produk Domestik Regional Bruto (X1), ROE (Return On WEquity) (X2), Jumlah Anggota Koperasi (X3) dan Volume Usaha (X4) mampu menjelaskan variasi variabel terikatnya yaitu Modal Koperasi sebesar 91,59%. Sedangkan 0,084075 atau 8,41% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian.

I.    Uji F

 

Tabel 8

Hasil Uji F

 

Weighted Statistics

 

 

R-squared

0.915925

    Mean dependent var

0.489716

Adjusted R-squared

0.899110

    S.D. dependent var

0.578590

S.E. of regression

0.183779

    Sum squared resid

0.675492

F-statistic

54.47069

    Durbin-Watson stat

1.127795

Prob(F-statistic)

0.000000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Output E-Views

 

Berdasarkan tabel 8 diperoleh hasil Fhitung sebesar 54,47069 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,000000, sedangkan nilai Ftabel (α = 0,05) dengan df pembilang (jumlah variabel bebas) = 4 (k) dan df penyebut = 20 (n-k-1) diperoleh nilai F tabel sebesar 2.87. Dari hasil tersebut diketahui bahwa nilai Fhitung > Ftabel sehingga dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama (simultan) variabel Produk Domestik Regional Bruto (X1), ROE (Return On WEquity) (X2), Jumlah Anggota Koperasi (X3) dan Volume Usaha (X4) berpengaruh signifikan terhadap Modal Koperasi (Y) pada 5 Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam di Kota Surabaya.

J.   Uji t

Uji t digunakan untuk menentukan pengaruh signifikan atau tidak signifikan suatu variabel independen secara individu terhadap variabel dependen (Nachrowi dkk, 2005, p. 17).

 

Tabel 9

Hasil Uji t

Variable

Coefficient

Std. Error

t-Statistic

Prob.  

C

0.149353

0.656454

0.227514

0.8223

PDRB

2.81E-06

1.26E-06

2.222632

0.0379

ROE

-0.060881

0.014568

-4.179042

0.0005

JUMLAHANGGOTAKOPERASI

4.14E-05

0.000508

0.081426

0.9359

VOLUMEUSAHA

0.423377

0.047513

8.910761

0.0000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Output E-Views 10

a)   Produk Domestik Regional Bruto (X1)

Berdasarkan tabel 9 diperoleh hasil thitung untuk variabel Produk Domestik Regional Bruto sebesar 2,222632 dengan tingkat signifikasi sebesar 0.0379, sedangkan nilai ttabel (α/2 = 0,025) dengan df = 20 (n-k-1) diperoleh nilai t tabel sebesar 2,08596. Dari hasil tersebut diketahui bahwa nilai thitung > ttabel maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel Produk Domestik Regional Bruto (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Modal Koperasi (Y) pada 5 Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam di Kota Surabaya.

b)   ROE (Return On Equity) (X2)

Berdasarkan tabel 9 diperoleh hasil thitung untuk variabel ROE (Return On Equity) sebesar -4.179042 dengan tingkat signifikasi sebesar 0.0005, sedangkan nilai ttabel (α/2 = 0,025) dengan df = 20 (n-k-1) diperoleh nilai t tabel sebesar -2,08596. Dari hasil tersebut diketahui bahwa nilai thitung > ttabel maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel ROE (Return On Equity) (X2) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Modal Koperasi (Y) pada 5 Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam di Kota Surabaya. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Indrawati, Darmayanti dan Syakur, 2016) yang menemukan ROE (Return On Equity) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham, secara teori bahwa kenaikan ROE (Return On Equity) diikuti oleh kenaikan harga saham tersebut.

c)   Jumlah Anggota Koperasi (X3)

Berdasarkan tabel 9 diperoleh hasil thitung untuk Jumlah Anggota Koperasi sebesar 0.081426 dengan tingkat signifikasi sebesar 0.9359, sedangkan nilai ttabel (α/2 = 0,025) dengan df = 20 (n-k-1) diperoleh nilai t tabel sebesar 2,08596. Dari hasil tersebut diketahui bahwa nilai thitung < ttabel maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial Jumlah Anggota Koperasi tidak berpengaruh signifikan terhadap Modal Koperasi (Y) pada 5 Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam di Kota Surabaya.

d)   Volume Usaha (X4)

Berdasarkan tabel� diperoleh hasil thitung untuk Volume Usaha sebesar 8.910761 dengan tingkat signifikasi sebesar 0.0000, sedangkan nilai ttabel (α/2 = 0,025) dengan df = 20 (n-k-1) diperoleh nilai t tabel sebesar 2,08596. Dari hasil tersebut diketahui bahwa nilai thitung > ttabel maka dapat disumpulkan bahwa secara parsial variabel Volume Usaha (X4) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Modal Koperasi (Y) pada 5 Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam di Kota Surabaya.

 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa secara simultan variabel Produk Domestik Regional Bruto, ROE (Return On Equity), Jumlah Anggota Koperasi dan Volume Usaha berpengaruh signifikan terhadap Modal Koperasi. Secara Parsial Variabel Produk Domestik Regional Bruto dan Volume Usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap Modal Koperasi. Variabel ROE (Return On Equity) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Modal Koperasi. Sedangkan variabel Jumlah Anggota Koperasi tidak berpengaruh terhadap Modal Koperasi. Variabel Produk Domestik Regional Bruto, ROE (Return On Equity), Jumlah Anggota Koperasi dan Volume Usaha mampu menjelaskan variasi variabel Modal Koperasi sebesar 91,59% dan 8,41% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam variabel penelitian.

 


BIBLIOGRAFI

 

Ansofino, D. (2016). Buku Ajar Ekonometrika. Yogyakarta: Deepublish.

 

Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur. (2019). Laporan Kegiatan Perhitungan Nilai Tambah Bruto Koperasi dan UMKM di Jawa Timur.

 

Gujarati, D. N. (2013). Dasar-dasar Ekonometrika, Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat. Google Scholar

 

Hanafi, M. M., & Halim, A. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Google Scholar

 

Hikmat, H. (2014). Analisis Dampak Lingkungan Sosisal Strategi Menuju Pembangunan Berpusat Pada Rakyat (People Centered Development) (pp. 1�18). Andalsos:Staf Ahli Dampak Sosial Kemensos. Google Scholar

 

Indrawati, L., Darmayanti, N., & Syakur, A. S. (2016). Pengaruh Earnings Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Return On Assets (ROA), dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham. Prosiding SNA MK. Google Scholar

 

Kartasapoetra dkk. (2003). Koperasi Indonesia. Jakarta: PT Bina Adiaksara & PT Rineka Cipta.

 

Kasmir. (2016). Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers.

 

Malau, N. A. (2016). Ekonomi Kerakyatan Sebagai Paradigma Dan Strategi Baru Dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia. Jurnal Ilmiah �RESEARCH SAINIS,� 2(1), 1�8. Google Scholar

 

Nachrowi dkk. (2005). Penggunaan Teknik Ekonometri. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Google Scholar

 

Nafisa, T., & Januarti, I. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi modal sendiri pada koperasi. Universitas Diponegoro, Semarang. Google Scholar

 

Partomo, T. S. and Soejoedono, A. R. (2004). Ekonomi Skala Kecil/Menengah & Koperasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

 

Purpintari, R. (2016). Pengaruh Partisipasi Anggota terhadap Perkembangan Modal Pada Koperasi Bintang Sejahtera di Desa Prajegan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. EQUILIBRIUM: Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Pembelajarannya, 4(1), 68�76. Google Scholar

 

Sartono, A. (2012). Manajemen Keuangan dan Teori Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.

 

Suryani, A. (2017). Analisa Kinerja Keuangan Pada Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Swakerta Pada Dinas Koperasi UMKM Provinsi Jambi. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 17, 27�37. Google Scholar

 

Copyright holder:

Ega Aprilia, Niniek Imaningsih, Riko Setya Wijaya (2021)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: