����� �Syntax Literate : Jurnal Ilmiah
Indonesia p-ISSN: 2541-0849
������
e-ISSN : 2548-1398
������
Vol. 3, No.9
September 2018
PENGELOLAAN
DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. ATMONI SHAMASTA PREZKI
Saridawati
Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika
(BSI) Jakarta
Abstrak
PT.
Atmoni Shamasta Prezki merupakan salah
satu perusahaan jasa yang sasaran proyek garapannya dibidang muat boangkat peti
kemas. Peneliti akan mengkaji pada sisi pemberdayaan sumber daya manusianya.
Dalam penelitian ini,
peneliti akan menjelaskan manajemen SDM dan menganalisisnya baik pada masalah
lingkungan internal maupun eksternalnya. Peneliti lebih jauh juga akan
mengalisis rencana pengebangan bisnis dari PT. Atmoni Shamasta
Prezki. Dengan demikian
metode yang akan digunakan peneliti
dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Dimana peneliti akan
mencari data yang berhubungan dengan masalah penelitian, kemudian informasi
lain yang mendukung pembahasan penelitian. Dari proses pengumpulan data
tersebut kemudian peneliti melakukan pendeskripsian atau penjelasan melalui
mekanisme penulisan sehingga menjadi tulisan yang dapat dipahami oleh si
pembaca. Data yang dibutuhkan dalam penelitianini adalah berkaitan dengan
fungsi rencanan, pengorganisasian, tindakan (actuating), pengawasan
(controling) dalam menjalankan roda perusahaan. Dari data tersebut peneliti
akan gunakan sebagai bahan untuk membuat analisis SWOT. Dengan demikian
peneliti mendapat kesimpulan bahwa perusahaan PT. Atmoni Shamasta Prezki telah melaksanakan standar prosedur
dari manajemen bisnis pada perusahaan. Kemudian peneliti melakukan perencanaan
pengembangan bisnis melalui analisis lingkungan, baik eksternal maupun
internal.
Kata
Kunci :
�Pengelolaan dan Pengembangan, Sumber
Daya Manusia, Bongkar Muat
Pendahuluan
Syarat untuk menjadi perusahaan
yang berkualitas dan mampu bersaing di dunia global salah satu pendukungnya
adalah ada pada kualitas sumber daya manusia. Karena pada dasarnya sumber daya
manusia merupakan modal utama bagi perusahaan dalam membangung persaingan
bisnis. Sumber daya manusia merupakan bagian penting dalam aktivitas kerja.
Karena hal tersebut berhubungan dengan masalah kualitas kerja dan pencapaian
kerja. Cara yang paling mudah untuk investasi bagi perusahaan adalah dengan
proses pengembangan sumber daya manusia. Namun hal tersebut perlu didukung
dengan biaya yang tidak sedikit. Untuk membangun dan mengembangkan sumber daya
manusia membutuhkan dana yang cukup besar karena berhubungan dengan
pemberdayaan manusia. Namun sejalan dengan hal tersebut, manfaat yang
dihasilkannya pun akan lebih besar dan berjangka panjang. Karena pada dasarnya
dalam proses pemberdayaan manusia akan menghasilkan karyawan yang profesional,
unggul, bahkan handal dalam mengerjakan tugas perusahaan dan tentu sesuai
dengan keahlian yang dibutuhkan perusahaan. Dengan demikian proses pengembangan
dan pengelolaan SDM menjadi kunci keberhasilan bagi perusahaan dan persaingan
bisnis.
Di era globalisasi, persaingan
bukan sesuatu yang harus dihindari, namun persaingan global perlu dipersiapkan.
Berbicara persaingan tentu membicarakan keadaan tantangan yang datang dari luar
perusahaan bahkan lebih luas lagi jangkauannya. Dengan demikian perusahaan
mempunyai tantangan untuk meningkatkan persaingan dalam kompetisi sehingga
dapat menarik minat konsumen atau cutomer yang menjadi sasaran perusahaan.
Persaingan yang ketat pada dunia bisnis di era globalisasi mendesak para palaku
perusahaan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, sehingga
berkualitas dan menghasilkan produksi yang baik dan bagus. Karena itu untuk
menghasilkan produksi yang baik dibutuhkan peningkatan kerja dari SDM
perusahaan, dan untuk meningkatkan kinerja karyawan dibutuhkan SDM yang berkualitas.
Proses pengembangan SDM adalah
salah satu kunci dari keberhasilan perusahaan. Walaupun sebetulnya banyak
faktor yang bisa meningkatkan daya saing perusahaan, namun pengelolaan sumber
daya manusia adalah bagian dari standar operasional perusahaan jika
perusahaannya menginginkan brandnya meningkat. Banyak hal yang bisa dicapai
ketika perusahaan dapat mengembangkan dan memberdayakan SDMnya. Misalnya saja
pada aspek tujuan organisasi, pencapaiannya bisa lebih maksimal. Karena dalam
tujuan organisasi melingkupi societal
objective (tujuan sosial masyarakat), organizational
objective (tujuan organisasi),
functional objective (tujuan fungsional), serta personal objective (tujuan
personal). Dengan demikian pemberdayaan SDM memiliki cakupan yang lebih luas
dalam meningkatkan daya saing perusahaan. Secara keseluruhan perusahaan dapat
bersaing secara baik sehingga menghasilkan produk yang bagus dari segala sisi.
Keberadaan
perusahaan bidang jasa di Indonesia, salah satunya adalah PT. Atmoni
Shamasta Prezki. Perusahaan jasa yang memberikan
pelayanan pada bidang jasa
bongkar muatan kapal yang berada di jalan Prapat Kurung Pelabuhan Berlian Perak
Surabaya. Usaha bongkar muat barang yang PT. Atmoni Shamasta Prezki mencakup
pada proyek cargodoring,
receiving/ delivery, dan kegiatan stevedoring. Produktivitas SDM di PT. Atmoni Shamasta Prezki
dihadapkan dapat berperan penting terhadap peningkatan mutu layanan. Itu
artinya antar devisi di perusahaan harus bersinergi satu dengan divisi yang lain.
Maka, tujuan organisasi yang ditetapkan oleh PT. Atmoni
Shamasta Prezki dapat tercapai. Salah satu cara dalam
meningkatkan produktivitas dan kualitas SDM pada perusahaan tersebut adalah
dengan strategi pengelolaan dan pemberdayaan SDM itu sendiri dengan maksimal
dan baik. Strategi tersebut dilakukan agar perusahaan dapat meningkatkan
profesionalisme kerja karyawan sehingga menghasilkan kerja yang lebih baik.
Melihat lebih jauh dari kondisi
dilapangan, bahwa kesuksesan yang diraih oleh perusahaan mayoritas dipengaruhi
oleh SDM yang berkualitas. Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk
menindak lanjuti dalam ranah penelitian, apakah PT. Atmoni Shamasta Prezki dapat memberikan dampak
maksimal dalam memberikan keuntungan bagi perusahaan, kemudian dengan
pengembangan dan pemberdayaan dan yang
dilakukan bisa secara kontinyu dapat bertahan
dalam situasi yang ketat di bisnis
tersebut. Oleh karena itu peneliti mengambil judul mengenai: ?Pengelolaan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia di PT. Atmoni Shamasta Prezki.
Metode
Penelitian
Peneliti akan
menggunakan metode kualitatif deskriptif. Menurut Sugiono (2011), bahwa metode
kualitatif untuk menggambarkan dan
memahami makna di balik data-data yang tampak.
Ia pun menjelaskan bahwa metode ini lebih cenderung pada penelitian deskriptif. Dengan
demikian Penelitian kualitatif deskriptif dapat menggambarkan
serta memberikan pemahaman terhadap realitas yang kompleks. Penelitian
deskriptif kualitatif sebenarnya lebih mudah bagi peneliti dalam memahami
fenomena-fenomena yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti oleh
peneliti. Karena metode ini hanya menangkap keadaan suatu kondisi, kemudian
dijelaskan dalam sebuah narasi tulisan dengan tujuan hasil penelitian dapat
ditangkap dan diterima secara baik oleh si pembaca.
1. Teknik Pengumpulan Data
Dalam
tahap ini peneliti akan menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Wawancara adalah teknik tanya jawab antara peneliti dan
narasumber penelitian. Ada 2 macam wawancara, diantaranya wawancara
personal,
yakni kegiatan tanya jawab secara langsung antara peneliti dan narasumber,
kemudian jenis yang kedua adalah dengan cara dialog interaktif melalui pesawat
komunikasi (telepon) (Jogiyanto, 2008). Teknik dokumentasi digunakan untuk
mengumpulkan data-data dari dokumen yang telah tersedia. Menurut Sugiyono
(2011) dokumen merupakan catatan-catatan kejadian yang sudah terlewati atau bersifat masa lalu. Dokumen dapat
berupa teks, atau
karya lain yang bersifat naskah dan tentunya yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti.
2. Penentuan Informan
Penelitian
Teknik penentuan informan
bisa menggunakan purposive
sampling. Teknik ini merupakan tahapan penentuan sumber data dengan tujuan dan pertimbangan
tertentu. Seperti misalnya informan atau narasumber yang diambil merupakan
informan yang representatif terhadap masalah yang diteliti.
Maka peneliti harus mampu menentukan informan yang cocok.
Artinya informan yang digunakan adalah seseorang yang memiliki pemahaman mengenai masalah yang diteliti
(Sugiono; 2012).
3. Teknik Pengujian
Keabsahan Data
Untuk
menguji keabsahan data dalam penelitian kualitatif dibutuhkan teknik pemeriksaan, teknik pemeriksaan tersebut adalah
triangulasi. Triangulasi data merupakan proses
pengecekan data dengan mengambil tiga narasumber dari elemen yang berbeda.
Manfaat dari triangulasi data ini adalah untuk membandingkan data satu dengan
yang lain. Dalam teori metodologi penelitian, triangulasi data dapat dibedakan
menjadi empat jenis, hal tersebut diantaranya adalah triangulasi sumber, triangulasi metode, triangulasi
penyidik dan triangulasi teori. Peneliti akan
menggunakan triangulasi sumber. Artinya peneliti akan mengecek tingkat
kepercayaan informasi yang di dapatkan dari narasumber dengan alat dan waktu
yang berbeda. (Moleong, 2002)
4. Teknik Analisis Data
Dalam teknik analisis data,
peneliti akan melalui beberapa tahapan. Sebagaimana dijelaskan ooleh Sugiono
(2011) bahwa tahapan analisis data dapat dilakukan peneliti dengan data reduction (reduksi data), data display (penyajian data, dan
penarikan kesimpulan
Hasil
dan Pembahasan�
Analisis
Lingkungan Internal
1. Produksi dan
Operasional
Produksi dan operasional yang terdapat
di PT. Atmoni Shamasta Prezki merupakan kegiatan menciptakan barang/jasa yang
meliputi kegiatan administrasi agar bernilai tambah dengan melalui proses
transformasi. PT. Atmoni Shamasta Prezki memproses produksi dari jasa yang
ditawarkan berupa bongkar muat kapal. Dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan perusahaan, PT. Atmoni Shamasta Prezki dalam melakukan
aktivitas operasionalnya telah menerapkan fungsi manajemen yang mencakup
perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan pengawasan. Proses produksi
yang dilakukan PT. Atmoni Shamasta Prezki apabila kinerja jasa ditunjukkan oleh
perusahaan dengan baik, maka proses pemasaran akan berjalan dengan sendirinya,
dan proses produksi jasa yang ada di PT. Atmoni Shamasta Prezki tidak
dipublikasikan secara umum. Proses Operasional dari PT. Atmoni Shamasta Prezki
sendiri dimulai dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore, jika ada lembur biasanya
hingga jam 9 malam.
Berdasarkan
wawancara dengan bapak David Lim bahwa PT.
Atmoni Shamasta Prezki dalam membuat kondisi kerja supaya bisa berjalan secara
kondusif, mengupayakan dan menciptakan transparatif dan terbuka
antara pimpinan dan pegawai. Prinsip transparatif tersebut dilakukan guna
mengefektifkan dan mengefisienkan operasional dan produksi perusahaan. Dengan
demikian PT. Atmoni Shamasta Prezki memberlakukan evaluasi
yang dilakukan setiap hari jum'at terhadap karyawan yang baru bergabung. Dalam
menentukan keputusan atau mengambil kebijakan, perusahaan memberikan ruang
musyarawarah. Namun dalam menentukan kebijakan musyawarah tersebut dilakukan
dua tahap, pertama dilakukan dengan sesama pimpinan, kemudian hasil musyawarah
pimpinan terseut disampaikan kepada karyawan.
Langkah inspiratif yang dilakukan PT.
Atmoni Shamasta Prezki kepada divisi produksi dan operasional adalah dengan
memberikan bonus pada karyawan yang menunjukkan prestasinya di bidang produksi
dan operasional. Untuk menciptakan hubungan komunikasi dengan karyawan, PT.
Atmoni Shamasta Prezki seringkali melakukan gathering sederhana dengan
dilandasi oleh seluruh elemen yang dimiliki PT. Atmoni Shamasta Prezki. PT.
Atmoni Shamasta Prezki dalam melakukan pengawasan yaitu dengan melalui leader
masing-masing group dan juga melalui daily check list tiap kali pergantian
shift. Apabila dalam kegiatan produksi dan operasional ditemukan suatu
penyimpangan, PT. Atmoni Shamasta Prezki melakukan tindakan korektif berupa
memberikan peringatan secara lisan, dan selama ini dalam melakukan kegiatan
pengawasan di produksi dan operasional, PT. Atmoni Shamasta Prezki masih
terdapat kendala yaitu kurangnya supervise lapangan untuk melakukan pengawasan
secara 24 jam.
2. Pemasaran
Memiliki produk yang
kompetitif tidaklah cukup bagi PT. Atmoni Shamasta Prezki. Produk kompetitif
haruslah didukung dengan SDM yang memiliki
kemampuan dalam bidang pemasaran.
Pemasaran yang ada di PT. Atmoni Shamasta Prezki adalah berupa kegiatan menawarkan dan
menjual jasa layanan bongkar muat kapal, pemeliharaan dan
perawatan terhadap alat berat yang ada di pelabuhan. Pemasaran bagi PT. Atmoni Shamasta Prezki merupakan
proses sosial dan manajerial yang didalamnya terdapat individu dan kelompok
dalam mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan
serta menukar atau mengembalikan produk yang memiliki nilai sama dengan pihak lain. PT. Atmoni Shamasta Prezki dalam
menganalisis permintaan adalah dengan melalui
mouth of mouth serta mendapat informasi dari koneksi perusahaan.
Kegiatan pemasaran PT.
Atmoni Shamasta Prezki belum berjalan dengan
maksimal, karena
pemasarannya masih mengandalkan pada koneksi perusahaan atau dari PT. Atmoni Shamasta Prezki sendiri.
Sementara untuk mengetahui tingkat kepuasan
yang didapat pelanggan adalah dengan cara memperhatikan dan mengkaji bagaimana
customer bisa melihat kinerja PT. Atmoni Shamasta Prezki,
dan itu sudah pasti bisa dilihat customer
yang
akan memakai kembali jasa
layanan perusahaan
3. Keuangan
Keuangan pada PT. Atmoni Shamasta Prezki berkaitan
pada konteks investasi perusahaan. Artinya investasi
fungsifungsi bisnis yang ada di PT. Atmoni Shamasta Prezki yang berupa
keterkaitannya dengan keputusan proses pemilihan alternatif investasi dengan
tujuan untuk keuntungan perusahaan, dan keputusan keuangan yang ada
di PT. Atmoni Shamasta Prezki berada ditangan pimpinan
puncak.
Masalah
perencanaan keuangan berhubungan dengan penyediaan barang atau alat berat
pelabuhan, serta penyediaan bengkel yang dapat mendukung kelancaran bisnis perusahaan. Perencanaan pada keuangan PT. Atmoni Shamasta Prezki
juga lebih diutamakan pada pembiayaan dalam bidang produksi dan operasional. Hal tersebut dalam pandangan Bapak David Lim merupakan hal
mendasar yang perlu diperhatikan oleh suatu perusahaan. Karena jika dana
operasional dan produksi bermasalah maka akan perjalanan bisnis perusahaan pun
akan mengalami kendala. Pengorganisasian
keuangan PT. Atmoni Shamasta Prezki dilakukan dengan
membuat group yang aktif guna membentuk transformasi tugas.
Pengawasan PT. Atmoni Shamasta Prezki terhadap
kegiatan keuangan adalah dengan melalui kebijakan
investasi yang diputuskan oleh pimpinan
puncak, dan keputusan tersebut berkaitan dengan keputusan pada proses pemilihan
alternatif investasi atas tujuan terhadap keutungan
perusahaan
4. Sumber Daya Manusia
Seorang pemimpin yang berada
di suatu perusahaan, tidak akan bisa melaksanakan perannya
sebagai seorang pemimpin apabila tanpa adanya bantuan
dari karyawan. Peran dan
tanggunggjawab pemimpin harus terkordinasi dengan baik dengan karyawan. Oleh
karena itu, jalinan komunikasi antara pemimpin dan karyawan perlu dipola
sedemikian rupa sehingga dapat terjaling komunikasi yang efektif dan efisien.
Dengan demikian sumber daya manusia
adalah faktor penting dan dominan dalam
sebuah manajemen. Manajemen SDM yang ada di PT. Atmoni Shamasta Prezki merupakan kegiatan
mengatur dan menetapkan program kepegawaian yang mencakup pada masalah
perencanaan strategi SDM sampai pada kompensasi dan evaluasi kinerja sehingga
menghasilkan produksi yang maksimal. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut;
a.
Perencanaan (Planning)
Tahap awal pada setiap
program, agar tersistematis dan dapat tercapai secara maksimal adalah tahap
perencanaan. Tahap ini perusahaan melihat kebutuhan dalam tenaga kerja atau
karyawan sehingga bisa efektif dan efisien Dalam perencanaan, PT. Atmoni Shamasta Prezki
telah menetapkan tujuan-tujuan tertentu yaitu mengembangkan atau melebarkan
sayap untuk mendapatkan rekanan kerja atau link
yang jangkauannya jauh lebih luas lagi.
b.
Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian
pada perusahaan PT. Atmoni Shamasta
Prezki adalah dengan membagi job discription, atau
pembagian kerja yang sesuang dengan kebutuhan dan keahlian dari karyawan.
Perusahaan menetapkan dan mengatur karyawan supaya karyawan dapat menjalankan
tugasnya sesuai dengan keinginan perusahaan. Namun yang paling penting adalah
karyawan dapat membangun hubungan kerja atau kerjasama antar karyawan sehingga
dapat terintegrasi dan koordinasi
dengan baik. Baik dengan sesama karyawan maupun dengan pimpinan perusahaan
c.
Pengendalian (Leading)
���� Pengendalian SDM PT.
Atmoni Shamasta Prezki berkaitan dalam masalah mencari solusi atau kebijakan untuk membuat
keputusan. Proses pencarian solusi dan membuat kebijakan ini perusahaan selalu
melibatkan karyawan dan pimpinan. Namun tahapan musyawarah dilakukan pada
tahapan pimpinan terlebih dahulu, kemudian hasil musyawaroh tersebut
disampaikan kepada karyawan. PT. Atmoni Shamasta
Prezki reward kepada
karyawan yang mampu berprestasi. PT. Atmoni
Shamasta Prezki juga menciptakan komunikasi dengan karyawan melalui gathering
sederhana yang dilandasi oleh seluruh elemen yang dimiliki perusahaan.
d.
Pengawasan (Controlling)
Pengawasan
sumber daya manusia yang terdapat di PT. Atmoni Shamasta Prezki berkaitan
dengan bentuk pengawasan yang dilakukan perusahaan terhadap proses operasional
perusahaan dalam sehari-hari yaitu dengan melalui masing-masing group dan
melalui daily check list tiap kali pergantian shift dilakukan. PT. Atmoni
Shamasta Prezki juga melakukan pengevaluasian yang dilakukan terhadap karyawan
yang baru bergabung setiap hari jum�at untuk memastikan bahwa karyawan telah
bekerja dengan efektif dan efisien.
5.
Strategi
Sumber Daya Manusia
PT. Atmoni Shamasta Prezki membuat
sebuah strategi sumber daya manusia untuk dapat mewujudkan visi dan misi yang
sudah dibentuk secara bersama oleh perusahaan. Berdasarkan pada visi PT. Atmoni
Shamasta Prezki yaitu menjadi perusahaan yang handal dalam hal kegiatan bongkar
muat kapal, pemeliharaan dan perbaikan alat-alat berat serta pengadaan alat
berat pelabuhan yang berdaya saing positif. Strategi sumber daya manusia yang
dibuat oleh PT. Atmoni Shamasta Prezki adalah strategi dengan model rekanan
bisnis, model strategi tersebut lebih memprioritaskan pada pembangunan hubungan
yang baik antara karyawan dengan perusahaan. Model strategi sumber daya manusia
rekanan bisnis lebih menekankan pada adanya ide-ide yang bersifat dinamis
daripada praktek-praktek, dan tidak terlalu berpengaruh pada kinerja karyawan
serta keuntungan yang akan diperoleh perusahaan
6. Perencanaan Sumber Daya
Manusia
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak
David Lim yang berwenang sebagai Direktur Utama di PT. Atmoni Shamasta Prezki
menjelaskan bahwa perusahaan sudah membuat perencanaan terhadap sumber daya
manusia yang dilakukan sebelum menentukan kebutuhan karyawan. Perihal
menentukan kebutuhan karyawan terhadap jenis pekerjaan tertentu, PT. Atmoni
Shamasta Prezki tidak pernah melakukan analisis terhadap hal tersebut, namun
perusahaan menggunakan sistem pengadaan karyawan yaitu apakah selama ini group
yang ada mengalami kendala ketika berada dilapangan dalam kaitannya dengan
kekurangan jumlah personil atau karyawan tersebut.
Dalam
hal menentukan jenis pekerjaan yang membutuhkan tambahan tenaga kerja, PT.
Atmoni Shamasta Prezki ternyata juga tidak melakukan sebuah analisis terhadap
hal tersebut, juga dalam perihal membuat uraian pekerjaan untuk masing-masing
jabatan yang terdapat di perusahaan, PT. Atmoni Shamasta Prezki juga tidak
pernah melakukan hal tersebut. Namun PT. Atmoni Shamasta Prezki dalam kaitannya
dengan membuat suatu kriteria atau ketentuan yang harus dimiliki oleh suatu
jabatan tertentu yang dibutuhkan perusahaan, PT. Atmoni Shamasta Prezki
melakukan atau menerapkan ketentuan kriteria kebutuhan tersebut.
7. Rekruitmen dan Seleksi
Sumber Daya Manusia
PT. Atmoni Shamasta Prezki dalam
melakukan proses seleksi untuk memilih karyawan yang berkompeten, menurut Bapak
David Lim selama ini perusahaan melakukan proses penyeleksiannya dengan melalui
tes, wawancara dan praktek lapangan, sedangkan untuk proses rekruitmen dalam
memilih karyawan yang berkompeten, dilakukan dengan berdasarkan pada
pengetahuan serta pengetahuan yang dimiliki calon karyawan tersebut
Selama proses penyeleksian berlangsung,
PT. Atmoni Shamasta Prezki tidak pernah menemui kendala yang berarti bagi
perusahaan, hal tersebut dikarenakan PT. Atmoni Shamasta Prezki memiliki sistem
training yang harus dilakukan oleh calon karyawan tersebut kurang lebih selama
tiga bulan. Kendala yang dihadapi PT. Atmoni Shamasta Prezki ketika proses
rekruitmen dilaksanakan adalah calon karyawan tersebut yang belum terbiasa
dengan kondisi medan atau lapangan yang akan dihadapi calon karyawan tersebut.
8. Pelatihan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pelatihan yang diberikan PT. Atmoni Shamasta
Prezki agar dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan
melakukan evaluasi terhadap karyawan setiap saat atau setiap minggu. Hal
demikian bisa membuat PT. Atmoni Shamasta Prezki untuk bisa memberlakukan
pelatihan. Pelatihan yang seringkali diberikan PT. Atmoni Shamasta Prezki
kepada karyawan adalah yang berkaitan dengan tugas pada masing-masing divisi
yang dimiliki perusahaan yaitu berupa mengikutsertakan karyawan yang
berprestasi pada pelatihan atau kursus.
PT. Atmoni Shamasta Prezki melakukan
pengembangan sumber daya manusia dalam bentuk transformasi ilmu. Transformasi
ilmu tersebut oleh perusahaan dilakukan kepada leader dengan teknisi atau
karyawan yang berstatus sebagai karyawan senior kepada karyawan yang berstatus
yunior, selain itu dengan transformasi ilmu dengan bahan berbagai buku panduan
dalam kaitannya dengan engineering. Terkait dengan keberhasilan sumber daya
manusia yang ada di PT. Atmoni Shamasta Prezki, perusahaan memberikan apresiasi
berupa pengadaan peningkatan gaji dan jabatan. Hal tersebut dilakukan
perusahaan untuk memotivasi karyawan untuk terus meningkatkan kualitas
kinerjanya
9. Kompensasi
Kompensasi diberikan PT. Atmoni Shamasta
Prezki diberikan kepada karyawan sebagai bentuk balas jasa perusahaan atas
kerja para karyawan. kompensasi diberikan sesuai dengan ketentuan yang
diberlakukan oleh pemerintah, bahkan menurut Bapak David Lim kompensasi
diberikan kepada karyawan PT. Atmoni Shamasta Prezki melebihi ketentuan yang
diberlakukan. Dalam hal kompensasi yang diberikan kepada karyawan, PT. Atmoni
Shamasta Prezki memiliki regulasi sendiri yang disesuaikan dengan prestasi yang
ditunjukkan oleh karyawan. Selain kompensasi tetap atau gaji tetap yang
diberikan PT. Atmoni Shamasta Prezki kepada karyawan, perusahaan juga
memberikan kompensasi dalam bentuk yang lain kepada karyawan berupa bonus
apabila karyawan sukses menjalankan atau melaksanakan suatu project yang
menurut perusahaan penyelesaian atau pelaksanaan project tersebut melebihi
ekspektasi yang ditentukan oleh perusahaan.
10.
Evaluasi
Kinerja
PT. Atmoni Shamasta Prezki melakukan
evaluasi terhadap kinerja semua karyawan yang dimiliki perusahaan tanpa
terkecuali, evaluasi lebih difokuskan kepada karyawan yang bekerja dengan
jangka waktu bekerja kurang dari satu tahun. PT. Atmoni Shamasta Prezki juga
menjadikan hasil dari kegiatan evaluasi terhadap kinerja karyawan sebagai
sarana evaluasi untuk karyawan yaitu supaya karyawan termotivasi dan sebagai
monitoring karyawan.
Dalam hal promosi kepada karyawan, PT.
Atmoni Shamasta Prezki menentukan kriteria-kriteria tertentu terhadap
masing-masing jabatan dengan jelas berdasarkan pada karyawan yang memiliki
kompetensi dan berprestasi. Dalam kaitannya dengan adanya karyawan yang gagal
menunjukkan kinerja terbaiknya, proses pemindahan yang dilakukan PT. Atmoni
Shamasta Prezki memberlakukan sistem rolling yang diberlakukan kepada antar
group yang ada di masing-masing divisi perusahaan
11.
Produktivitas
Karyawan
Produktivitas karyawan PT. Atmoni
Shamasta Prezki dikaitkan dengan sikap mental produktif yang ditunjukkan
karyawan menyangkut sikap motivatif, disiplin, kreatif, inovatif, dinamis,
profesional dan berjiwa kejuangan dalam rangka memajukan perusahaan. Tingkat
produktivitas yang dicapai karyawan PT. Atmoni Shamasta Prezki oleh perusahaan
digunakan sebagai indikator pencapaian efisiensi dan kemajuan ekonomi
perusahaan. Tingkat produktivitas karyawan PT. Atmoni Shamasta Prezki pada
tingkat individu dinilai berdasarkan pada meningkatnya hasrat dan martabat
karyawan atas adanya pengakuan terhadap berpotensinya individu di perusahaan,
dan meningkatnya motivasi kerja serta adanya keinginan yang ditunjukkan
karyawan untuk semakin meningkatkan prestasinya.
Analisis
Lingkungan Eksternal
1. Ancaman Pendatang Baru
Menurut Bapak David Lim pada wawancara,
potensi masuknya pendatang baru bagi Bapak David Lim tidak masalah, karena pada
tiap-tiap perusahaan sudah mempunyai kontrak dengan perusahaan yang memakai
jasa. Bagi PT. Atmoni Shamasta Prezki, masuknya pendatang baru bagi perusahaan
sejauh ini tidak memberikan dampak yang negative bagi perusahaan. Kondisi yang
demikian tidak membuat PT. Atmoni Shamasta Prezki melakukan suatu tindakan
antisipasi untuk menghambat masuknya pendatang baru tersebut. Aktivitas yang
dilakukan PT. Atmoni Shamasta Prezki dilakukan sebagaimana rutinitas tiap
harinya.
2. Ancaman Produk
Pengganti
Pandangan yang ditunjukkan PT. Atmoni
Shamasta Prezki perihal kekuatan produk pengganti dari produkproduk yang
dihasilkan PT. Atmoni Shamasta Prezki tidak menimbulkan masalah yang terlalu
signifikan, hal tersebut menurut Bapak David Lim bergantung pada kondisi di
lapangan. Produk pengganti bagi PT. Atmoni Shamasta Prezki juga tidak
memberikan dampak apapun. PT. Atmoni Shamasta Prezki dalam hal mengatasi
hadirnya produk pengganti, perusahaan tidak melakukan hal apapun dan juga tidak
melakukan tindakan antisipasi.
3. Kekuatan Tawar-menawar
Pemasok
Kekuatan tawar-menawar pemasok bagi PT.
Atmoni Shamasta Prezki tidak memberikan pengaruh apapun terhadap aktivitas
perusahaan. Kehadiran pemasok bagi PT. Atmoni Shamasta Prezki terhadap kegiatan
operasional perusahaan menurut Bapak David Lim juga tidak memberikan dampak
apapun. Hal yang demikian membuat PT. Atmoni Shamasta Prezki tidak merasa bahwa
pemasok melakukan kekuasaan atas produknya terhadap perusahaan.
4. Kekuatan Tawar-menawar
Pembeli
Pembeli bagi PT. Atmoni Shamasta Prezki
sangat berpengaruh besar terhadap pengembangan usaha yang dilakukan oleh PT.
Atmoni Shamasta Prezki. Dampak dari adanya kekuatan tawar-menawar pembeli
menurut Bapak David Lim juga tidak memberikan dampak apapun, hal demikian
dikarenakan tiap perusahaan jasa dalam satu industri sejenis sudah menetapkan
harga pokok atas jasa yang ditawarkan kepada pembeli/konsumen. Kondisi demikian
bagi PT. Atmoni Shamasta Prezki juga tidak ada hal yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mengatasi daya tawar konsumen, karena harga menurut Bapak
David Lim sudah fix dan sudah disepakati oleh semua perusahaan sejenis,
sehingga pembeli/konsumen tidak ada kekuatan untuk melakukan penawaran.
5. Persaingan Sesama
Industri
Persaingan yang ditimbulkan oleh
industri sejenis bagi PT. Atmoni Shamasta Prezki adalah kekuatan pesaing sangat
kuat dampaknya, hal tersebut dikarenakan bahwa perusahaan yang sejenis
merupakan perusahaan dalam skala besar seperti PT. Usaha Era Pratama Niaga
(UEPN) memiliki alat yang lebih bervariasi daripada milik PT. Atmoni Shamasta
Prezki. Namun, kondisi demikian tidak menimbulkan ancaman bagi kelangsungan
operasional PT. Atmoni Shamasta Prezki, karena bagi perusahaan permintaan
kuantitasnya lebih besar daripada kuantitas penawaran yang dibuat oleh
perusahaan.
Matriks
SWOT
Matriks SWOT
oleh PT. Atmoni Shamasta Prezki digunakan sebagai tindakan dalam merumuskan
strategi terhadap hasil dari analisis SWOT. Penetapan empat strategi yang
terdapat dalam analisis SWOT dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:
|
Strength -Koordinasi fungsi-fungsi
bisnis� dengan membentuk transformasi
tugas dalam group - Transparatif dan terbuka dalam
bermusyawarah. - Karyawan berprestasi diberikan
bonus. - Perusahaan memberlakukan
pelatihan profesional kepada karyawan. - Perusahaan memberikan apresiasi
berupa peningkatan gaji dan jabatan. �- Perusahaan sudah mengalokasikan potensi
keuntungan jangka panjang atas kegiatan pemasaran. |
Weaknes - Tindakan korektif melalui
peringatan lisan. - Kekurangan supervisi lapangan
untuk pengawasan 24 jam. - Tidak melakukan analisa
kebutuhan karyawan. �- Tidak melakukan uraian pekerjaan untuk
masingmasing jabatan. - Masih ada calon karyawan yang
belum memahami medan/ lapangan kerja. - Memberlakukan sistem rolling
antar group atas karyawan yang gagal menunjukkan kinerja terbaiknya. �- Mengidentifikasi permintaan pasar dengan
cara mouth to mouth serta informasi dari koneksi. - Fungsi pemasaran belum berjalan
dengan optimal. - Proses produksi dan operasional
tidak dipublikasikan secara umum. |
Opportunities - Semakin banyak perusahaan yang
menggunakan jasa bongkar muat kapal. - Belum banyak perusahaan sejenis
yang menggunakan media internet untuk memasarkan bisnis mereka |
Strategi
SO - Memperluas rekanan kerja dan
link untuk mencapai tujuan perusahaan (S1, S2, S3, S4, S5, O1, O2). - Meningkatkan kualitas SDM untuk
meningkatkan kualitas kinerja perusahaan (S3, S4, S5, S6, O1, O2) |
Strategi
WO �- Meningkatkan kinerja perusahaan untuk
meningkatkan kualitas kinerja karyawan (W1, W2, W3, W4, W5, O1, O2). - Membuat website untuk promosi
produk dan strategi pemasaran (W7, W8, W9, O1, O2). |
Threats �- perusahaanperusahaan besar memiliki alat
yang lebih bervariasi. - Semakin banyak individu yang
ingin terjun di bisnis jasa bongkar muat kapal |
Strategi
ST - Menjaga kualitas kinerja
perusahaan untuk meghadapi tingkat persaingan terutama dengan pesaing
perusahaan besar (S1, S2, S3, S4, S5, S6, T1, T2, ). |
Strategi
WT - Meningkatkan kredibilitas dan
kompetensi perusahaan untuk menghadapi tingkat persaingan (W1, W2, W3, W4,
W5, W6, W7, W8, W9, T1, T2, ). |
Berdasarkan pada tabel 4.1 tersebut
di atas, terdapat beberapa alternatif strategi, yaitu:
1.
Memperluas rekanan
kerja dan link untuk mencapai tujuan perusahaan (S1, S2, S3, S4, S5, O1, O2),
dengan memperluas kerjasama dengan rekanan, diharapkan tujuan yang sudah
ditetapkan perusahaan bisa di capai.
2.
Meningkatkan kualitas
sumber daya manusia untuk meningkatkan kualitas kinerja perusahaan (S3, S4, S5,
S6, O1, O2), dengan meningkatnya kualitas sumber daya manusia, maka sudah dapat
dipastikan bahwa kinerja perusahaan juga akan mengalami peningkatan.
3.
Meningkatkan kinerja
perusahaan untuk meningkatkan kualitas kinerja karyawan (W1, W2, W3, W4, W5,
O1, O2), dengan meningkatnya kinerja perusahaan, maka sudah dapat dipastikan
bahwa sumber daya manusia/karyawan yang dimiliki perusahaan merupakan karyawan
yang berkualitas.
4.
Membuat website untuk
promosi dan strategi pemasaran (W7, W8, W9, O1,O2), dengan website perusahaan
melakukan promosi atas strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan produk.
5.
Menjaga kualitas
kinerja perusahaan untuk menghadapi tingkat persaingan terutama dengan pesaing
perusahaan-perusahaan besar (S1, S2, S3, S4, S5, S6, T1, T2), dengan menjaga
kualitas kinerja perusahaan, maka perusahaan bisa menghadapi persaingan baik
untuk saat ini maupun untuk masa yang akan datang.
Kesimpulan
Dengan demikian setelah dilakukan
pembahasan dalam penjelasan sebelumnya, maka peneliti memunculkan kesimpulan
sebagai berikut;
BIBLIOGRAFI
Bungin, Burhan. 2009. Metodologi penelitian kuantitatif
:Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan. �Jakarta : Kencana.
Cahayani, Ati. 2005. Strategi dan Kebijakan Sumber Daya Manusia.Jakarta:
PT. Indeks.
������������ Anggota IKAPI.
Daft, R.L. 2010.
Management, Ninth Edition, USA: South
Western, Cengage Learning.
David, Fred R. 2011. Manajemen Strategis: Konsep. (12th
ed., Vol. 1). Jakarta: Salemba Empat.
Griffin , Ricky W. 2002. Manajemen. Jakarta: Erlangga.
Handoko, T. Hani. 2011. Manajemen.(ed., 2).Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Anggota IKAPI.
Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengadaan,
Pengembangan, Pengompensasian, dan
Peningkatan Produktivitas Pegawai. Jakarta: Grasindo.
Hasibuan, H. Malayu. S.P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
BumiAksara.
Jogiyanto.2008. Metodologi penelitian system informasi.Yogyakarta : CV Andi Offset.
Kodrat, David Sukardi. 2009. Manajemen Strategi: Membangun Keunggulan
Bersaing Era Global di Indonesia Berbasis Kewirausahaan. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Madura, Jeff. 2007. Pengantar Bisnis Buku 1 (4thed). Jakarta: Salemba Empat.
Moleong, J. L. 2002. Metodologi penelitian kwalitatif. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Mangkunegara,
Anwar Prabu. 2009. Manajemen Sumber Daya
Manusia Perusahaan.
���� ����������Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Anggota IKAPI.
Manullang. 2012. Dasar-dasar Manajemen. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Nawawi, Hadari. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia: untuk Bisnis
dan Kompetitif.
�������������� Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.\
Porter, M.E (2007). Strategi Bersaing: teknik menganalisa
industry dan pesaing. (sigitsuryanto, Trans.) Tangerang: Kharisma
Publishing Group.
Poza,E.J. 2007. Family Business.USA: Thompson Higher
Education.
Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja.
Bandung: CV. Mandar Maju.
Silalahi, Ulber. 2011. Asas-asas Manajemen. Bandung: PT.
RefikaAditama. Anggota IKAPI.
Solihin, Ismail. 2009. Pengantar Manajemen. Jakarta: Erlangga.
Susanto, A.B. 2007. The Jakarta Consulting Group on family
business. Jakarta: The Jakarta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:
Alfabeta.
Sule, Erni Trisnawati dan Saefullah, Kurniawan.
2005.Pengantar Manajemen. �Jakarta: Prenada Media Group.
Sumarni, Murti& John Soeprihanto. 2005.
Pengantar Bisnis: Dasar-Dasar Ekonomi
Perusahaan. Yogyakarta : Liberty.
Tripathi,P.C dan Reddy,P.N. 2008. Principle of Management. Tata
McGraw-Hill.
Umar,
Husein. 2005. Riset Sumber Daya Manusia
dalam Organisasi. �Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.