Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol.
6, No. 11, November 2021
��������������������������������������������������������
IMPLEMENTASI
CRITICAL PATH METHOD (CPM) TERHADAP PENJADWALAN PROYEK PEMBUATAN RUANG KELAS
PERTUKANGAN DAN SARPRAS PUSAT REHABILITASI
Syafira Inzani Rayshita Dewi, Rianita Puspa Sari, Ade Momon Subagyo
Universitas
Singaperbangsa Karawang
(UNSIKA) Jawa Barat, Indonesia
Email:� [email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstrak
Proyek pada umumnya memiliki batas waktu (deadline), artinya proyek harus diselesaikan sebelum atau tepat
pada waktu yang telah ditentukan. Namun pada kenyataannya di lapangan, suatu proyek tidak
selalu berjalan sesuai dengan penjadwalan
yang telah dibuat. Ada banyak faktor yang mengakibatkan hal tersebut terjadinya salah satu yang paling sering terjadi adalah karena turunnya hujan yang mengakibatkan proses kegiatan konstruksi harus ditunda. Keterlambatan waktu proyek yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi dapat menjadi masalah besar untuk kontraktor.
Maka PT. Moriyama Indokarya
sebagai perusahaan kontraktor dituntut untuk mengatur strategi agar proyek dapat selesai
sesuai atau sebelum jadwal yang telah disepakati. Salah satu metode untuk
mengembalikan tingkat kemajuan pengerjaan proyek yang telah tertunda adalah melakukan upaya percepatan waktu proyek. Penggunaan Metode CPM waktu pelaksanaan proyek Pembuatan Ruang Kelas Pertukangan
Dan Sarpas Pusat Rehabilitasi-Kementrian
Pertahanan RI mendapatkan hasil 76 hari kerja
dimana lebih cepat sekitar seminggu
dari perkiraan oleh PT.
Moriyama Indokarya yang sebelumnya
82 hari.
Kata Kunci: proyek; penjadwalan; metode critical path
Abstract:
Projects
generally have a deadline, meaning that the project must be completed before or
on time. But in reality in the field, a project does
not always run according to the schedule that has been made. There are many
factors that cause this to happen, one of the most common is because of the
rain which resulted in the process of construction activities having to be
postponed. Project time delays that occur during construction can be a big
problem for contractors. Then PT. Moriyama Indokarya
as a contractor company is required to set a strategy so that the project can
be completed according to or before the agreed schedule. One method to restore
the progress of project work that has been delayed is to make efforts to
accelerate project time.The
use of the CPM method during the construction of Carpentry Classrooms and Sarpas Rehabilitation Center-Ministry of Defense RI
projects resulted in 76 working days which was about a week faster than PT.
Moriyama Indokarya which was previously 82 days.
Keywords: project;
scheduling; critical path method
Received: 2021-10-20; Accepted: 2021-11-05;
Published: 2021-11-20
Pendahuluan
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi bangsa Indonesia, geliat pembangunan diberbagai sektor berkembang sangat pesat. Banyak pihak swasta dan pemerintah berlomba untuk melakukan pembangunan. Kegiatan pembangunan ini berupa proyek-proyek, misalnya proyek pembangunan tempat usaha, proyek gudang,
proyek konstruksi, proyek infrastruktur, proyek pengembangan suatu produk, proyek
radio telekomunikasi, dan lain lain.
Adanya pembangunan proyek, diharapkan mampu meningkatkan kemajuan ekonomi diberbagai sector (Haming, 2011).
Proyek umumnya harus mempunyai
batasan waktu (deadline)
yang bertujuan sebagai tolak ukur atau
indikator tingkat ketepatan atau keterlambatan proyek itu sendiri. Strategi penjadwalan (scheduling) menjadi
kunci utama dalam menjalankan suatu proyek, strategi yang tepat akan membuat
proyek berhasil sebelum atau tepat
pada waktu yang ditentukan (Dimyati, 2014).
Perencanaan
terhadap aktivitas proyek merupakan salah satu masalah yang sangat penting karena merencanakan suatu kegiatan terhadap proyek merupakan dasar agar proyek bisa terus berjalan
dan tetap berlangsung dengan waktu yang optimal (Ilmiyah, 2020).
Menurut (Kerzner, 2006)
menyatakan bahwa pada perencanaan proyek, diperlukan adanya estimasi durasi waktu pelaksanaan proyek. Realita di lapangan menunjukkan bahwa waktu penyelesaian
sebuah proyek bervariasi, akibatnya perkiraan waktu penyelesaian tidak bisa dipastikan akan dapat ditepati.
Proyek pada umumnya memiliki batas waktu (deadline), artinya proyek harus diselesaikan sebelum atau tepat
pada waktu yang telah ditentukan. Berkaitan dengan� masalah proyek ini maka keberhasilan pelaksanaan sebuah proyek
tepat pada waktunya merupakan tujuan yang penting baik bagi
pemilik, Strategi penjadwalan (scheduling) menjadi
kunci utama dalam menjalankan suatu proyek, strategi yang tepat akan membuat
proyek berhasil sebelum atau tepat
pada waktu yang ditentukan (Rantesalu, 2019).
Perencanaan
terhadap aktivitas proyek merupakan salah satu masalah yang sangat penting karena merencanakan suatu kegiatan terhadap proyek merupakan dasar agar proyek bisa terus berjalan
dan tetap berlangsung dengan waktu yang optimal. Menurut (Oetomo, Priyoto, & Uhad, 2017)
menyatakan bahwa Perencanaan,
pengendalian biaya dan waktu merupakan bagian
dari manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas
atau mutu, prestasi suatu proyek dapat pula dinilai dari segi
biaya dan waktu (Et Al Blocher, 2007).
Biaya yang telah dikeluarkan dan waktu yang digunakan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan harus diukur secara kontinyu
penyimpangannya terhadap rencana. Adanya penyimpangan biaya dan waktu yang signifikan memberikan indikasi pengelolaan proyek yang kurang baik.
Proyek
pada umumnya memiliki batas waktu (deadline), artinya proyek harus diselesaikan sebelum atau tepat
pada waktu yang telah ditentukan (Handoko, 2018).
Namun pada kenyataannya di lapangan, suatu proyek tidak selalu
berjalan sesuai dengan penjadwalan yang telah dibuat. Ada banyak faktor yang mengakibatkan hal tersebut terjadinya salah satu yang paling sering terjadi adalah karena turunnya hujan yang mengakibatkan proses kegiatan konstruksi harus ditunda. Keterlambatan waktu proyek yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi dapat menjadi masalah besar untuk kontraktor
(Hassan, Mangare, & Pratasis, 2016).
Maka disini PT. Moriyama Indokarya sebagai perusahaan kontraktor dituntut untuk mengatur strategi agar proyek dapat selesai
sesuai atau sebelum jadwal yang telah disepakati. Salah satu metode untuk
mengembalikan tingkat kemajuan pengerjaan proyek yang telah tertunda adalah melakukan upaya percepatan waktu proyek (Dannyanti & Sudaryanto, 2011).
Maka dari itu diperlukan analisis durasi proyek sehingga dapat diketahui berapa lama suatu proyek tersebut diselesaikan dan mencari adanya kemungkinan percepatan waktu pelaksanaan proyek dengan metode CPM (Critical
Path Method) (Telaumbanua, Mangare, & Sibi, 2017).
Hasil pengukuran metode Critical Path
Method (CPM) dapat dijadikan
indikator penjadwalan untuk proyek pembangunan
sehingga dapat diketahui berapa lama suatu proyek dapat
diselesaikan dan mencari kemungkinan percepatan waktu pelaksanaan proyek (Dipoprasetyo, 2016).
Penelitian
ini menggunakan metode Critical Path Method karena
pada proyek Pembuatan Ruang
Kelas Pertukangan dan Sarpas
Pusat Rehabilitasi-Kementrian Pertahanan
RI, PT. Moriyama Indokarya pada aktivitas
terdapat banyak risiko yang dapat mengganggu aktivitas proyek sehingga perlu adanya suatu
upaya perbaikan yang komprehensif untuk meminimalkan keterlambatan jadwal pembangunan tersebut.
Selain itu pada metode Critical Path
Method perhitungan jadwal
dilakukan pada kegiatan terperinci sehingga mampu mencakup area risiko yang lebih luas. Dan juga pada metode Critical
Path Method memiliki strategi penanganan
yang menjadi rekomendasi untuk dilakukan berdasarkan hitungan hubungan antar jadwal, tingkat kesulitan dan area cakupannya, sehingga diharapkan strategi penanganan yang dilakukan dapat langsung memberikan efek dan efektif mengurangi probabilitas terjadinya keterlambatan jadwal tersebut.
Metode
Penelitian
A. Data
primer
1)
Observasi
Observasi
yang dilakukan pada kerja praktek kali ini tertuju pada pengumpulan data mengamati langsung di lapangan. Terutama melakukan observasi pada hasil hasil proyek
yang dihasilkan PT. Moriyama Indokarya.
Dan melakukan observasi
pada perencanaan proyek PT.
Moriyama Indokarya dimasa
yang akan dating, dengan
data yang diperoleh adalah
data deskripsi kegiatan proyek.
Data
yang diperoleh berupa perencanaan proyek pembangunan ruang pelatihan pada Kementrian Pertahanan, yang isinya berupa Kegiatan Proyek, Perkiraan anggaran tiap kegiatan,
Perkiraan Durasi Hari, dan Bobot tiap kegiatanya
(Hutahaean et al., 2021).
Data
yang perusahaan didapat diharapkan bisa dikelolah dengan baik oleh penulis dan dapat membantu perusahaan sedikit dikitnya mempermudah pekerjaan proyek. Jumlah durasi hari
yang diperkirakan oleh perusahaan
adalah 82 hari atau sekitar kurang
lebih 4 bulan.
Tabel 1
Perencanaan Proyek Pembangunan Infrastuktur
PT. Moriyama Indokarya
No |
Pekerjaan |
Harga Pekerjaan |
Durasi (Hari) |
Bobot |
(%) |
||||
1 |
Pekerjaan persiapan |
5.309.019.348 |
1 |
1,5 |
2 |
Pekerjaan bouplank |
1.769.673.116 |
1 |
0,5 |
3 |
Pekerjaan galian pondasi |
8.848.365.580 |
4 |
2,5 |
4 |
Pekerjaan Bor Pile |
1.769.673.116 |
2 |
0,5 |
5 |
Pekerjaan Pemasangan Pondasi Batu Kali |
7.078.692.464 |
3 |
2 |
6 |
Pekerjaan Pemasangan Bekesting sloof |
5.309.019.348 |
1 |
1,5 |
7 |
Pekerjaan Pembesian pondasi |
17.696.731.160 |
5 |
5 |
8 |
Pekerjaan pengecoran pedistal, sloof dan kolom
lt 1 |
8.848.365.580 |
3 |
2,5 |
9 |
Pekerjaan konstruksi baja, WF 300,
WF 250, WF 200 lt 1 |
35.393.462.320 |
6 |
10 |
10 |
Pekerjaan pemasangan dinding lantai 1 |
17.696.731.160 |
5 |
5 |
11 |
Pekerjaan pemasangan lantai bondek lt 2 |
17.696.731.160 |
4 |
5 |
12 |
Pekerjaan pasang wermesh
lantai 2 |
10.618.038.696 |
2 |
3 |
13 |
Pekerjaan bekesting lantai 2 |
7.078.692.464 |
2 |
2 |
14 |
Pekerjaan pengecoran lantai 2 |
17.696.731.160 |
5 |
5 |
15 |
Pekerjaan konstruksi baja, WF 300,
WF 250,WF 200 lt2 |
42.472.154.784 |
2 |
12 |
16 |
Pekerjaan pemasangan dinding lantai 2 |
17.696.731.160 |
3 |
5 |
17 |
Pekerjaan pemasangan rangka atap gedung |
10.618.038.696 |
2 |
3 |
18 |
Pekerjaan pemasangan atap gedung |
5.309.019.348 |
2 |
1,5 |
19 |
Pekerjaan kusen alumunium lantai 1 |
10.618.038.696 |
1 |
3 |
20 |
Pekerjaan kusen alumunium lantai 2 |
17.696.731.160 |
4 |
5 |
21 |
Pekerjaan pemasangan lantai granite tile
lt1, lt2 |
17.696.731.160 |
4 |
5 |
22 |
Pekerjaan lantai
rabat lantai 1 |
1.769.673.116 |
2 |
0,5 |
23 |
Pekerjaan kamar mandi |
1.769.673.116 |
1 |
0,5 |
24 |
Pekerjaan pengecatan |
24.775.423.624 |
6 |
7 |
25 |
Pekerjaan pemasangan lisplang ACP |
10.618.038.696 |
2 |
3 |
26 |
Pekerjaan pemasangan plafond spandrell |
7.078.692.464 |
2 |
2 |
27 |
Pekerjaan instalasi listrik |
17.696.731.160 |
5 |
5 |
28 |
Pekerjaan pendingin ruangan |
5.309.019.348 |
2 |
1,5 |
|
Jumlah Total |
353.934.623.200 |
82 |
100 |
Sumber:
Dokumen PT. Moriyama Indokarya
2)
Interview/wawancara
Wawancara
sebagai metode pengumpulan data juga dipilih
oleh penulis sebagai cara penambahan data, seperti dibawah ini penulis mewawancarai
salah satu informan dari PT. Moriyama Indokarya yang pastinya paham dan sudah lama berkecimpung dibidang pembangunan infrastuktur.
(Bukti Wawancara: Lampiran)
3)
Pemeriksaan
Dokumen Perusahaan
Pemeriksaan
dokumen perusahaan merupakan metode pengumpulan data dengan cara mencari atau
membuka kembali berkas dokumen yang dimiliki oleh perusahaan. Data
yang diperoleh adalah data tentang sejarah perkembangan perusahaan, struktur organisasi beserta job description, aspek sumber daya manusia,
aspek pemasaran, aspek keuangan dan aspek produksi (Kurniawati, 2009).
Seluruh
data yang digunakan adalah seluruh kegiatan pekerjaan dan waktu dalam proses pengerjaan proyek di PT. Moriyama Indokarya untuk proyek Pembuatan
Ruang Kelas Pertukangan dan Sarpras
Pusat Rehabilitasi � Pertahanan
RI yang kemudian data tersebut
digunakan dalam diagram jaringan kerja.
Dalam
membuat laporan hasil pekerjaan proyek, data diperoleh dari pengamatan di lapangan serta wawancara dengan koordinator lapangan. Pedoman dalam proses pengontrolan jadwal penjadwalan proyek, digunakan untuk membuat jadwal rencana yang dibuat dengan metode CPM (Septian, 2019).
Beberapa
dari jadwal rencana ini dalam
proses pengontrolan atau pelaksanaannya mengalami perubahan seiring dengan berlangsungnya pelaksanaan proyek, dari hasil pengamatan
menunjukan bahwa tidak semua aktivitas
dapat diselesaikan dan dilaksanakan sesuai jadwal yang direncanakan. Adanya penambahan aktivitas seperti perubahan desain maupun terkait proses selanjutnya yang dapat menyebabkan jadwal yang telah direncanakan mengalami perubahan dan tidak menutup kemungkinan
terjadi perubahan pada jalur kritis.
Hasil
dan Pembahasan
A. Pembahasan
Data Proyek
1.
Nama Proyek:
Proyek Pembuatan Ruang Kelas Pertukangan
Dan Sarpras Pusat Rehabilitasi
- Kementrian Pertahanan RI
2.
Lokasi Proyek:
Jl. RC Veteran No. 178, Bintaro
� Jakarta Selatan
3.
Waktu Pelaksanaan:
369 Hari Kalender Waktu Pelaksanaan khusus Perkerjaan Persiapan, Hingga lanta 2 Ruang Kelas: 369
Hari Kalender.
4.
Analisis
Data Dengan Menggunakan CPM
Tabel 2
Daftar Item dan
Volume Pekerjaan
No |
Pekerjaan |
Harga Pekerjaan |
Bobot |
(%) |
|||
1 |
Pekerjaan persiapan |
5.309.019.348 |
1,5 |
2 |
Pekerjaan bouplank |
1.769.673.116 |
0,5 |
3 |
Pekerjaan galian
pondasi |
8.848.365.580 |
2,5 |
4 |
Pekerjaan Bor Pile |
1.769.673.116 |
0,5 |
5 |
Pekerjaan Pemasangan Pondasi Batu Kali |
7.078.692.464 |
2 |
6 |
Pekerjaan Pemasangan Bekesting sloof |
5.309.019.348 |
1,5 |
7 |
Pekerjaan Pembesian pondasi |
17.696.731.160 |
5 |
8 |
Pekerjaan pengecoran pedistal, sloof dan kolom lt 1 |
8.848.365.580 |
2,5 |
9 |
Pekerjaan konstruksi baja, WF 300, WF 250, WF 200 lt 1 |
35.393.462.320 |
10 |
10 |
Pekerjaan pemasangan dinding lantai 1 |
17.696.731.160 |
5 |
11 |
Pekerjaan pemasangan lantai bondek lt 2 |
17.696.731.160 |
5 |
12 |
Pekerjaan pasang wermesh lantai
2 |
10.618.038.696 |
3 |
13 |
Pekerjaan bekesting lantai 2 |
7.078.692.464 |
2 |
14 |
Pekerjaan pengecoran lantai 2 |
17.696.731.160 |
5 |
15 |
Pekerjaan konstruksi baja, WF 300, WF 250,WF
200 lt2 |
42.472.154.784 |
12 |
16 |
Pekerjaan pemasangan dinding lantai 2 |
17.696.731.160 |
5 |
17 |
Pekerjaan pemasangan rangka atap gedung |
10.618.038.696 |
3 |
18 |
Pekerjaan pemasangan atap gedung |
5.309.019.348 |
1,5 |
19 |
Pekerjaan kusen alumunium lantai 1 |
10.618.038.696 |
3 |
20 |
Pekerjaan kusen alumunium lantai 2 |
17.696.731.160 |
5 |
21 |
Pekerjaan pemasangan lantai granite tile lt1, lt2 |
17.696.731.160 |
5 |
22 |
Pekerjaan lantai
rabat lantai 1 |
1.769.673.116 |
0,5 |
23 |
Pekerjaan kamar mandi |
1.769.673.116 |
0,5 |
24 |
Pekerjaan pengecatan |
24.775.423.624 |
7 |
25 |
Pekerjaan pemasangan lisplang ACP |
10.618.038.696 |
3 |
26 |
Pekerjaan pemasangan plafond spandrell |
7.078.692.464 |
2 |
27 |
Pekerjaan instalasi listrik |
17.696.731.160 |
5 |
28 |
Pekerjaan pendingin ruangan |
5.309.019.348 |
1,5 |
Jumlah Total |
353.934.623.200 |
100 |
Sumber:
Dokumen PT. Moriyama Indokarya
5.
Memperkirakan
durasi waktu masing-masing kegiatan
Memperkirakan
durasi waktu digunakan metode wawancara langsung kepada pekerja dan pihak yang bertanggung jawab langsung di lokasi proyek. Berikut ini adalah
durasi waktu masing-masing item
pekerjaan.
6.
Analisis
Metode Critical Path Method
1.
Identifikasi
Jalur Kritis
Langkah�langkah
untuk perencanaan waktu dengan metode
jalur kritis (CPM) ialah:
a)
Membuat
Daftar jenis�jenis pekerjaan.
b)
Perkiraan
waktu/durasi pada tiap item pekerjaan
c)
Analisa waktu dengan menggunakan
metode CPM (EF, LS dan Float Time)
d)
Mengidentifikasi
jalur kritis
e)
Gambar Network Planning
2.
Perhitungan
Maju (Forward Pass)
Mencari
waktu selesai paling awal (EF/ Earliest Finish Time) pada aktivitas
A (ItemPekerjaan 1 ke item Pekerjaan 2), dan B (Item Pekerjaan
2 ke Item Pekerjaan 6), C
(Item Pekerjaan 6 ke Item Pekerjaan 7) dan D (Item Pekerjaan
7 ke Item Pekerjaan 8).
Rumus:
EF = ES + D
3.
Perhitungan
Mundur (Backward Pass)
Mencari
waktu paling akhir (LS /
Latest Start Time) pada kegiatan P, 0, N dan M.
Rumus:
ES = LF � D
4.
Identifikasi
Float Time
Peristiwa
awalnya adalah peristiwa nomor 1, i = 1.
ES = 0
LS = 0
Peristiwa
akhirnya adalah peristiwa nomor 2, j = 2.
EF = 14
LF = 14
5.
Lama Kegiatan
(D).
6.
Total Float (TF) = LF � D
� ES
Hasil perhitungan
Float Time untuk masing masing
kegiatan dapat dilihat pada tabel 3. Dari perhitungan diatas dapat dilihat kegiatan-kegiatan
yang termasuk dalam lintasan kritis dan non kritis.
Tabel 4
Hasil Perhitungan Float Time
Kegiatan |
Code |
Kegiatan Terdahulu |
Durasi (Hari) |
Awal |
Akhir |
||
Mulai |
Selesai |
Mulai |
Selesai |
||||
ES |
EF |
LS |
LF |
||||
Pekerjaan persiapan |
A |
|
1 |
0 |
2 |
0 |
2 |
Pekerjaan bouplank |
B |
A |
1 |
2 |
3 |
2 |
3 |
Pekerjaan galian
pondasi |
C |
B |
4 |
3 |
7 |
3 |
7 |
Pekerjaan Bor Pile |
D |
A |
2 |
2 |
4 |
2 |
4 |
Pekerjaan Pemasangan Pondasi Batu Kali |
E |
C |
3 |
7 |
10 |
7 |
10 |
Pekerjaan Pemasangan Bekesting sloof |
F |
B |
1 |
3 |
4 |
3 |
4 |
Pekerjaan Pembesian pondasi |
G |
B |
5 |
3 |
8 |
3 |
8 |
Pekerjaan pengecoran pedistal, sloof dan kolom lt 1 |
H |
F |
3 |
4 |
7 |
4 |
7 |
Pekerjaan konstruksi baja, WF 300, WF 250, WF 200 lt 1 |
I |
C |
6 |
7 |
13 |
7 |
13 |
Pekerjaan pemasangan dinding lantai 1 |
J |
H |
5 |
7 |
12 |
7 |
12 |
Pekerjaan pemasangan lantai bondek lt 2 |
K |
H |
4 |
7 |
11 |
7 |
11 |
Pekerjaan pasang
wermesh lantai 2 |
L |
K |
2 |
11 |
13 |
11 |
13 |
Pekerjaan bekesting lantai 2 |
M |
K |
2 |
11 |
13 |
11 |
13 |
Pekerjaan pengecoran lantai 2 |
N |
M |
5 |
13 |
18 |
13 |
18 |
Pekerjaan konstruksi baja, WF 300, WF 250,WF
200 lt2 |
O |
H |
2 |
7 |
9 |
7 |
9 |
Pekerjaan pemasangan dinding lantai 2 |
P |
V |
3 |
19 |
22 |
19 |
22 |
Pekerjaan pemasangan rangka atap gedung |
Q |
V |
2 |
19 |
21 |
19 |
21 |
Pekerjaan pemasangan atap gedung |
R |
S |
2 |
15 |
17 |
15 |
17 |
Pekerjaan kusen alumunium lantai
1 |
S |
W |
1 |
14 |
15 |
14 |
15 |
Pekerjaan kusen alumunium lantai
2 |
T |
V |
4 |
19 |
23 |
19 |
23 |
Pekerjaan pemasangan lantai granite tile lt1, lt2 |
U |
W |
4 |
14 |
18 |
14 |
18 |
Pekerjaan lantai
rabat lantai 1 |
V |
W |
2 |
14 |
19 |
14 |
19 |
Pekerjaan kamar mandi |
W |
M |
1 |
11 |
13 |
11 |
13 |
Pekerjaan pengecatan |
X |
W |
6 |
14 |
20 |
14 |
20 |
Pekerjaan pemasangan lisplang ACP |
Y |
AB |
2 |
23 |
26 |
23 |
26 |
Pekerjaan pemasangan plafond spandrell |
Z |
AB |
2 |
23 |
25 |
23 |
25 |
Pekerjaan instalasi listrik |
AA |
N |
5 |
18 |
23 |
18 |
23 |
Pekerjaan pendingin ruangan |
AB |
Q |
2 |
21 |
23 |
21 |
23 |
Sumber: Pengolahan Excel (2020)
Tabel 5
Hasil Perhitungan Total Float
Code |
Kegiatan Terdahulu |
Durasi (Hari) |
Awal |
Akhir |
FF |
TF |
Keterangan |
||
Mulai |
Selesai |
Mulai |
Selesai |
||||||
ES |
EF |
LS |
LF |
||||||
A |
|
1 |
0 |
2 |
0 |
2 |
1 |
1 |
NON KRITIS |
B |
A |
1 |
2 |
3 |
2 |
3 |
0 |
0 |
KRITIS |
C |
B |
4 |
3 |
7 |
3 |
7 |
0 |
0 |
KRITIS |
D |
A |
2 |
2 |
4 |
2 |
4 |
0 |
0 |
KRITIS |
E |
C |
3 |
7 |
10 |
7 |
10 |
0 |
0 |
KRITIS |
F |
B |
1 |
3 |
4 |
3 |
4 |
0 |
0 |
KRITIS |
G |
B |
5 |
3 |
8 |
3 |
8 |
0 |
0 |
KRITIS |
H |
F |
3 |
4 |
7 |
4 |
7 |
0 |
0 |
KRITIS |
I |
C |
6 |
7 |
13 |
7 |
13 |
0 |
0 |
KRITIS |
J |
H |
5 |
7 |
12 |
7 |
12 |
0 |
0 |
KRITIS |
K |
H |
4 |
7 |
11 |
7 |
11 |
0 |
0 |
KRITIS |
L |
K |
2 |
11 |
13 |
11 |
13 |
0 |
0 |
KRITIS |
M |
K |
2 |
11 |
13 |
11 |
13 |
0 |
0 |
KRITIS |
N |
M |
5 |
13 |
18 |
13 |
18 |
0 |
0 |
KRITIS |
O |
H |
2 |
7 |
9 |
7 |
9 |
0 |
0 |
KRITIS |
P |
V |
3 |
19 |
22 |
19 |
22 |
0 |
0 |
KRITIS |
Q |
V |
2 |
19 |
21 |
19 |
21 |
0 |
0 |
KRITIS |
R |
S |
2 |
15 |
17 |
15 |
17 |
0 |
0 |
KRITIS |
S |
W |
1 |
14 |
15 |
14 |
15 |
0 |
0 |
KRITIS |
T |
V |
4 |
19 |
23 |
19 |
23 |
0 |
0 |
KRITIS |
U |
W |
4 |
14 |
18 |
14 |
18 |
0 |
0 |
KRITIS |
V |
W |
2 |
14 |
19 |
14 |
19 |
3 |
3 |
NON KRITIS |
W |
M |
1 |
11 |
13 |
11 |
13 |
1 |
1 |
NON KRITIS |
X |
W |
6 |
14 |
20 |
14 |
20 |
0 |
0 |
KRITIS |
Y |
AB |
2 |
23 |
26 |
23 |
26 |
1 |
1 |
NON KRITIS |
Z |
AB |
2 |
23 |
25 |
23 |
25 |
0 |
0 |
KRITIS |
AA |
N |
5 |
18 |
23 |
18 |
23 |
0 |
0 |
KRITIS |
AB |
Q |
2 |
21 |
23 |
21 |
23 |
0 |
0 |
KRITIS |
Sumber:
Pengolahan Excel (2020)
7.
Hasil Penelitian
1)
Perhitungan
menggunakan metode CPM pada
Proyek Pembuatan Ruang
Kelas Pertukangan Dan Sarpas
Pusat Rehabilitasi- Kementrian
Pertahanan RI Pada PT. Moriyama Indokarya
yaitu 76 hari.
2)
Hasil analisis
metode CPM pada Proyek
a)
Pembangunan Proyek Pembuatan Ruang Kelas Pertukangan Dan Sarpas Pusat Rehabilitasi- Kementrian Pertahanan RI mendapatkan item pekerjaan kritis yaitu:
�
Pekerjaan
bouplank
�
Pekerjaan
galian pondasi
�
Pekerjaan
Bor Pile
�
Pekerjaan
Pemasangan Pondasi Batu
Kali
�
Pekerjaan
Pemasangan Bekesting sloof
�
Pekerjaan
Pembesian pondasi
�
Pekerjaan
pengecoran pedistal, sloof dan kolom lt 1
�
Pekerjaan
konstruksi baja, WF 300, WF
250, WF 200 lt 1
�
Pekerjaan
pemasangan dinding lantai 1
�
Pekerjaan
pemasangan lantai bondek lt 2
�
Pekerjaan
pasang wermesh lantai 2
�
Pekerjaan
bekesting lantai 2
�
Pekerjaan
pengecoran lantai 2
�
Pekerjaan
konstruksi baja, WF 300, WF
250,WF 200 lt2
�
Pekerjaan
pemasangan dinding lantai 2
�
Pekerjaan
pemasangan rangka atap Gedung
�
Pekerjaan
pemasangan atap Gedung
�
Pekerjaan
kusen alumunium lantai 1
�
Pekerjaan
kusen alumunium lantai 2
�
Pekerjaan
kamar mandi
�
Pekerjaan
pengecatan
�
Pekerjaan
pemasangan plafond spandrel
�
Pekerjaan
instalasi listrik
�
Pekerjaan
pendingin ruangan
Dengan
menerapkan metode CPM pada Proyek Pembuatan Ruang Kelas Pertukangan Dan Sarpas Pusat Rehabilitasi-Kementrian Pertahanan
RI mendapatkan waktu penyelesaian proyek 76 hari. Jika dibandingkan antara hasil perhitungan
yang dilakukan oleh PT. Moriyama Indokarya
membutuhkan waktu 82 hari, Hal ini akan
memberikan keuntungan dari segi waktu
penyelesaian proyek akan lebih cepat
1 minggu.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil perhitungan yang dilakukan maka dapat disimpulkan hal- hal sebagai
berikut:
Dengan menggunakan Metode CPM waktu pelaksanaan proyek Pembuatan Ruang Kelas Pertukangan Dan Sarpas Pusat Rehabilitasi-Kementrian Pertahanan
RI mendapatkan hasil 76 hari kerja dimana
lebih cepat sekitar seminggu dari perkiraan oleh PT. Moriyama Indokarya yang sebelumnya 82 hari.
Berdasarkan
analisis menggunakan Metode CPM mendapatkan pekerjaan kritis yaitu. B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R,
S, T, U, X, Z, AA Dimana kegiatan / aktivitas pada jalur tersebut tidak boleh terlambat saat memulainya dan saat penyelesaian akhirnya. Dengan selisih waktu yang dapat disimpulkan juga bahwa belum efektifnya
penjadwalan yang dirumuskan
oleh perusahaan.
Dannyanti, Eka, & Sudaryanto, Budi. (2011). Optimalisasi
Pelaksanaan Proyek Dengan Metode Pert Dan Cpm (Studi Kasus Twin Tower Building
Pasca Sarjana Undip). Universitas Diponegoro. Google Scholar
Dimyati, Hilda Hilmiah. (2014). Perlindungan Hukum Bagi
Investor Dalam Pasar Modal. Jurnal Cita Hukum, 2(2). Google Scholar
Dipoprasetyo, Ibnu. (2016). Analisis Network Planning Dengan
Critical Path Method (CPM) Dalam Usaha Efisiensi Waktu Produksi Pakaian Batik
Pada Butik �Omahkoe Batik� Di Samarinda. Ejournal Administrasi Bisnis, 1,
1002�1015. Google Scholar
Et Al Blocher. (2007). Managemen Biaya Penekanan Strategis
(3rd Ed.). Google Scholar
Haming, M. Dan M. N. (2011). Manajemen Produksi Modern
Operasi Manufaktur Dan Jasa (Edisi Kedua). PT Bumi Aksra. Google Scholar
Handoko, T. Hani. (2018). Dasar-Dasar Manajemen Produksi
Dan Operasi. Google Scholar
Hassan, Haekal, Mangare, Jantje B., & Pratasis, Pingkan
A. K. (2016). Faktor�Faktor Penyebab Keterlambatan Pada Proyek Konstruksi Dan
Alternatif Penyelesaiannya (Studi Kasus: Di Manado Town Square III). Jurnal
Sipil Statik, 4(11). Google Scholar
Hutahaean, Jeperson, Purba, Ramen A., Siagian, Yessica,
Heriyani, Nofitri, St Amina, H. Umar, Syah, Arridha Zikra, Ardiana, Dewa Putu
Yudhi, & Simarmata, Janner. (2021). Pengantar Sistem Informasi Manajemen.
Yayasan Kita Menulis. Google Scholar
Ilmiyah, Nur Fadilatul. (2020). Implementasi Konsep Critical
Path Method (CPM) Dalam Kehidupan Sehari-Hari Sebagai Solusi Efisiensi Waktu. Prosiding
SI Manis (Seminar Nasional Integrasi Matematika Dan Nilai-Nilai Islami), 3(1),
444�451. Google Scholar
Kerzner, H. (2006). Panduan Aplikasi Proyek Kontruksi. Yudhistira,
Jakarta. Google Scholar
Kurniawati, Yuni Hapsari Indah. (2009). Analisis
Persediaan Bahan Baku Dalam Pembuatan Shopping Bag Dengan Metode Eoq Pada PT
Wangsa Jatra Lestari Kartasura. Google Scholar
Oetomo, Wateno, Priyoto, Priyoto, & Uhad, Uhad. (2017).
Analisis Waktu Dan Biaya Dengan Metode Crash Duration Pada Keterlambatan Proyek
Pembangunan Jembatan Sei Hanyu Kabupaten Kapuas. Media Ilmiah Teknik Sipil,
6(1), 8�22. Google Scholar
Rantesalu, Sepry. (2019). Evaluasi Waktu Pelaksanaan
Pekerjaan Pada Proyek Pembangunan Gedung Bappeda Provinsi Kalimantan Utara
Tahap Iii. Potensi: Jurnal Sipil Politeknik, 21(1), 42�46. Google Scholar
Septian, Eka. (2019). Implementasi Metodecritical
Pathmethod (Cpm) Terhadappenjadwalanproyekvtvpadapt.
Toyotamotormanufacturingindonesia (Tmmin). Http://Unugha. Ac. Id. Google Scholar
Telaumbanua, Tommy Aro, Mangare, Jantje B., & Sibi,
Mochtar. (2017). Perencanaan Waktu Penyelesaian Proyek Toko Modisland Manado
Dengan Metode CPM. Jurnal Sipil Statik, 5(8). Google Scholar
Copyright
holder: Syafira Inzani Rayshita Dewi (2022) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article
is licensed under: |