Syntax
Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia � ISSN
: 2541-0849
e-ISSN : 2548-1398
Vol.
1, No. 4 Desember 2016
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BISNIS MODERN
Rusmadi
Akademi Maritim Cirebon
email: [email protected]
Abstrak
Jurnal ini berisikan kajian pustaka yang mengkaji tentang
strategi-strategi pemasaran yang harus dilakukan dan diterapkan pada era modern
ini. Banyaknya kompetitor-kompetitor pada dewasa ini membuat para pelaku bisnis
melakukan berbagai cara untuk dapat bertahan dan bersaing� dalam lingkaran persaingan pasar.
Perencanaan produk yang dihasilkan oleh perusahaan harus benar- benar sesuai
dengan kebutuhan konsumen. Selain itu, produk yang dihasilkan harus
mencerminkan kualitas baik dan berorientasi pada konsumen. Hal tersebut agar
sesuai dengan tujuan perusahaan yang mana produk yang dihasilkan dapat diterima
dan sesuai dengan kebutuhan konsumen dan dapat memuaskan konsumen. Karena
produk merupakan titik sentral dari kegiatan pemasaran, keberhasilan suatu
perusahaan dapat diketahui dari
respon yang ditunjukkan oleh konsumen. Pada era modern ini
persaingan dan perubahan begitu cepat, perusahaan dituntut untuk dapat
menghadapi perubahan teknologi, ekonomi, sosial kultural dan iklim pasar, bukan
hanya itu perusahaan di hadapkan dengan masalah yang bersifat internal seperti
karyawan, budaya perusahaan dan pemegang saham. Dalam keadaan seperti ini
strategi pemasaran haruslah diintegrasikan dengan strategi perusahaan secara
komprehensif.
Kata Kunci : Modern, Pemasaran, Persaingan
Pendahuluan
Dewasa ini
Keberadaan mall-mall yang sudah mengakar diseluruh penjuru di indonesia membuat
persaingan pasar sangat ketat. Hadirnya kompetitor baru seperti Trans Mart,
Alfa Midi, Lotte Mart. Bukan hanya meraimakan pasar di indonesia
kompetitor-kompetitor ini hadir dalam upaya untuk menunjang kabutuhan
masyarakat indonesia yang sudah menjadi gaya hidup belakang ini.
Kegiatan
pemasaran saat ini memilik peran yang penting dalam dunia pasar, hal ini
dikarenakan pemasaran adalah faktor yang sangat mempengaruhi maju tidaknya
suatu perusahaan. Kegiatan pemasaran ini harus bisa menjadi perhatian bagi para
konsumen, dengan cara memberikan pelayanan serta hasil produk yang terbaik
sehingga dapat memberikan kepuasaan bagi para konsumen, karena kepuasaan
menjadi tolak ukur keberhasilan suatu perusahaan dalam memberikan pelayanan
yang terbaik untuk konsumen.
Peran pemasaran
pada dewasa ini bukan hanya mempromosikan produk saja namun bagaimana caranya
agar produk yang kita hasilkan memuaskan konsumen dan menghasilkan keuntungan
bagi perusahaan. Sasaran dari pemasaran yaitu menarik para konsumen baru dengan
memberikan nilai kepada konsumen, memberikan harga yang menarik,
mendistribusikan produk dengan mudah dan nyaman, mempromosikan dengan cara
efektif dan efesien serta mengelola konsumen yang sudah terjalin dengan baik
agar dapat membantu proses promosi produk perusahaan.
Untuk mencapai
hal tersebut dibutuhkan manajemen yang baik dan berkualitas dalam pemasaran
pada suatu perusahaan, manajemen pemasaran adalah kegiatan untuk merencanakan,
mengorganisasiakan, mengaktualisasiakan, dan mengawasi jalannya pemasaran agar
tujuan organisasi dapat tercapai. Dalam peranan manajemen pemasaran terdapat
kegiatan menganalisis yang dilaksanakan untuk mengetahui jenis pasar dan
kondisi lingkungan pemasarannya sehingga memperoleh informasi tentang peluang
untuk merebut pasar dan besaran ancaman yang harus dihadapi oleh perusahaan. Seyogyanya
didirikannya perusahaan ialah untuk mencari keuntungan semaksimal mungkin.
Keberhasilan
perusahaan dalam mencapai tujuannya sangat dipengaruhi oleh kemampuan mengelola
manajemen perusahaan dalam memasarkan produknya. Perusahaan dapat memasarkan
produknya dengan harga yang bersaing dan menguntungkan pada tingkat yang
diharapkan, serta mampu mengatasi kompetitor-kompetitor yang ada. Oleh karena
itu untuk menarik para konsumen agar memakai dan membeli produk, perusahaan
harus mampu menerapkan strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan keadaan
pasar yang dihadapi.
Dalam dunia
usaha tentunya sangat dibutuhkan strategi dalam proses pemasaran agar usaha
yang dijalankan mampu berkembang seperti yang diinginkan oleh perusahaan.
Selain itu teknik pemasaran bisa dikatakan jantungnya suatu perusahaan. Teknik
pemasaran yang mampu memberikan kontribusi yang baik didukung oleh strategi
pemasaran yang efektif, dengan menggunakan strategi tersebut proses pemasaran
dapat dipertahankan, bahkan dengan inovasi baru dalam memasarkan produk juga
mampu membuat konsumen semakin loyal.
Keadaan pasar
yang fluktuatif membuat perusahaan harus berfikir keras untuk menyusun strategi
pemasaran yang mampu bersaing dengan perusahaan lain. Jika perusahaan hanya
menjadi penonton maka bisa dipastikan eksistensi perusahaan bisa meredup, tidak
bisa bertahan dan dipastikan bisa tutup, manajemen strategi yang dilakukan
harus mencakup seluruh aspek dari mulai proses perencanaan, pengorganisasian,
penerapan, dan evaluasi.
Proses
penentuan startegi harus dibarengi dengan etika yang baik sehingga hubungan
perusahaan dengan para kompetitor bisa terjalin dengan baik dan tidak adanya
konflik diantara perusahaan. Dengan demikian startegi pemasaran harus mampu
memberikan pandangan yang jelas dan terarah tetang proses pelaksanaan kegiatan
perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan dalam mengimplementasikannya.
Pembahasan
Pemasaran
adalah suatu kegiatan manajerial antara individu dan kelompok untuk mendapatkan
kebutuhannya dengan membuat dan menawarkan sesuatu yang mempunyai nilai satu
sama lain. Pengertian ini berdasarkan konsep inti yaitu, kebutuhan, keinginan
dan permintaan pasar. Tujuan pemasaran adalah untuk memberikan informasi dan
mengenalkan kepada konsumen dengan berbagai cara sehingga produk sehingga
produk tersebut dapat terjual dengan sendirinya.
Esensi
pemasaran adalah membuat para konsumen siap membeli sehingga yang harus dipikirkan
setelahnya adalah bagaimana cara membuat produk itu ada. Menurut Kotler
pembauran pemasaran adalah salah satu cara yang digunakan perusahaan untuk
tujuan pemasaran dalam lingkungan pasar. Sedangkan menurut Jerome Mc-Carthy
merumuskan marketing mix menjadi 4 P (Product,
Price, Promotion dan Place). (Fandy
Tjiptono: 2004)
1.
Product (Produk).
Produk merupakan
suatu bentuk yang ditawarkan oleh organisasi/perusahaan untuk terciptanya
tujuan perusahaan melalui kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk ditawarkan
melalui suatu pasar yang bertujuan untuk membuat produk bisa dilihat,
diperhatikan, diperoleh, digunakan dan dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan
konsumen yang berupa barang atau jasa. Produk merupakan hasil dari produksi
yang akan dijual oleh perusahaan atau dibeli perusahaan untuk dipasarkan kepada
konsumen.
Dalam pendekatan marketing mix produk
dibagi menjadi tiga bagian yaitu pemilihan produk, pembungkus barang dan merk
barang. Penjelasan dari ke tiga bagian tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Pemilihan Barang/Produk
Kebijakan
perusahaan dalam pemilihan produk yang akan dipasarkan sangat berpengaruh pada
penentuan harga, strategi dan promosi yang akan dilakukan untuk melaksanakan
fungsi pemasaran. Pemilihan produk yang tepat untuk dipasarkan akan
menguntungkan perusahaan sehingga hasil kegiatan perusahaan yang dicapai mampu mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan, yang terpenting dalam pemilihan produk adalah
bagaimana caranya untuk mengantisipasi kendala-kendala yang dihadapi perusahaan
karena terjadi tahapan siklus barang.
Siklus barang
ini pasti akan terjadi pada saat posisi produk sudah mencapai tahap kejenuhan
dan berdampak turunya tingkat penjualan yang berimbas pada turunnya tingkat
pendapatan perusahaan. Oleh sebab itu untuk mengantisipasi hal tersebut
tindakan yang dilakukan adalah membuat tandingan produk agar sebelum produk
mengalami siklus produk perusahaan sudah menyiapkan produk pengganti.
b.
Pembungkus
Barang
Pembungkus atau
kemasan barang merupakan strategi kedua setelah menemukan jenis produk yang
sama kualitasnya dengan yang kita pasarkan, ini yang membuat konsumen merasa
bingung dengan produk tersebut dan akhirnya konsumen mempertimbangkan kemasan
luar untuk membeli produk tersebut. kemasan luar memegang peranan penting dalam
proses penjualan produk. Untuk membuat kemasan menarik yang harus dilakukan
oleh perusahaan adalah mempertimbangkan berbagai aspek-aspek ekonomis,
keindahan maupun praktisnya. Adapun hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam
membuat kemasan adalah kemasan harus menarik hasrat pembeli, kemasan harus
simpal dan mudah diingat, kemasan tidak menambah harga jual sehingga dapat
bersaing dengan produk yang sejenis. Kemasan diatur agar menjaga kualitas
barang, memudahkan proses pengangkutan, penyusunan, penyimpanan dan pembuangan.
c.
Merk Barang
Perusahaan
harus mempertimbangkan proses penentuan merk barang yang menjadi citra
perusahaan., kata-kata yang digunakan untuk dijadikan merk harus mudah diingat
dan jika perlu disisipkan gambar tertentu untuk mempertegas merk tersebut.� Merk berfungsi untuk membedakan produk yang
dihasilkan perusahaan dengan perusahaan lain. Dengan melihat merk tersebut
konsumen yang sudah menyukai rasa dan kualitas tidak akan memlilih dalam
membeli suatu barang hanya cukup melihat merk produk tersebut.
Dengan
penggunaan merk yang familiar di telinga para konsumen, hal ini akan
mempercepat pertimbangan konsumen dalam memilih produk yang akan dibelinya. Kejadian
ini membuat para produsen menggunakan cara membumikan merknya sebagai salah
satu strategi pemasarannya.
2.
Price (Harga)
Penentuan Harga
merupakan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat bauran harga. Harga
adalah besarnya rupiah yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan
barang atau jasa yang diinginkan, hendaknya harga dapat terjangkau oleh
konsumen. Menurut Philip Kotler harga adalah jumlah uang yang dibebankan untuk
produk atau layanan. Secara lebih luas, harga adalah jumlah dari semua nilai
yang konsumen tukarkan untuk memiliki atau menggunakan produk atau jasa.
Sedangkan
Stanton mendefinisikan harga sebagai jumlah uang dan atau barang yang
dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi dari barang yang lain dan
layanannya (Rosvita: 2010). Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa harga mengandung arti sejumlah uang yang akan dibayarkan untuk
mendapatkan produk baik barang maupun jasa. Harga merupakan komponen dari
pembauran pasar yang bersifat dinamis, harga sewaktu-waktu dapat berubah
seiirng dengan perkembangan pasar, bisa meningkat, stagnan dan menurun.
Harga juga
satu-satunya komponen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan. Sesuai
dengan pendapat Moenroe, konsumen akan membeli produk jika apa yang mereka
keluarkan sesuai dengan manfaat yang diperoleh dari produk tersebut (Syafitri,
2015). Jika hal ini dikorelasikan dengan produk jasa maka konsumen akan datang
memakai jasa jika waktu dan uang yang dikorbankan untuk memakai jasa sesuai
dengan kualitas jasa yang ditawarkan. Harga merupakan variabel satu-satunya
yang berkaitan dengan pemasukan, namun harga juga mendatangkan masalah yang
kompleks dalam pemasaran.
Menurut Condous
harga merupakan suatu yang paling penting namun dalam implementasiannya harus
disesuikan dengan kemampuan produsen. Dalam pelaksanaan pemasaran baik barang
maupun jasa yang dibutuhkan dalam masalah penetapan harga, karakteristik yang
dimiliki oleh produk baik barang atau jasa menyebabkan dampak yang signifikan
dalam menetapkan harga. Hal menarik yang kerap ditemukan dalam proses penentuan
harga ialah sang produsen dalam menetapkan harga menyesuaikan dengan permintaan
in-elastis. Untuk itu produsen
menetapkan harga dengan standar yang tinggi namun jika pada realitanya terjadi
permintaaan elastis ketika harga lebih rendah maka produsen akan menaikan
penjualan produk. Hal ini akan membuat pendapatan naik dan tidak menutup
kemungkinan juga naiknya keuntungan bersih. Penetapan harga barang juga dapat
diterapkan pada penetapan harga jasa. Menurut Zeithamal dan Bitner ada beberapa
prinsip penetapan yaitu sebagai berikut: (Ratih Hurriyati, 2010).
a.
Produsen bisa
mempertimbangkan faktor-faktor dalam menetapkan standar harga yang mencakup tujuan
harga, menentukan tingkat permintaan, perkiraan pengeluaraan, menganalisis harga
yang ditetapkan.
b.
Dalam
menetapkan harga, produsen tidak harus selalu berupaya untuk mendapatkan profit
yang maksimum melalui penetapan harganya. Tujuan lain yang dapat mereka
dapatkan adalah mencakup mempertahankan produk, memaksimumkan jumlah penerimaan
barang, memaksimalkan pertumbuhan penjualan dan relasi pasar dalam penjualan
c.
Para produsen
harus memahami respon permintaan terhadap perubahan harga. untuk mengevaluasi
harga, produsen bisa menghitung perputaran permintaan yang umumnya disebut
elastisitas permintaan. Elastisitas dapat dirumuskan sebagai berikut : E =
Persen, perubahan dalam jumlah yang dibeli - presentasi perubahan dalam harga.
d.
Berbagai biaya
yang harus dipikirkan dalam menetapkan harga, termasuk didalamnya adalah biaya
langsung dan tidak langsung, biaya tetap dan biaya variabel. Namun esensi dalam
penetapan harga ialah harga harus mampu menutup semua biaya konsumen.
e.
Produsen harus
mempertimbangkan harga-harga yang ditetapkan oleh kompetitor untuk produk yang
sejenis dalam menetapkan penentuan harga.
f.
Produsen dalam
menetapkan harga harus mempertimbangkan sasaran harga yang bisa diterima, mark-up, sasaran perolehan, sealed-bid, going rate dan psikologis pasar. Setelah mengetahui struktur harga
produsen harus menyesuaikan harganya sesuai dengan letak geografis, keadaan,
harga promosi dan diskon. Dalam keadaan tertentu, produsen menganalisis tentang
hasil yang diterimanya berkaitan dengan kebijakan dalam menetapkan harga. Dengan
kegiatan ini harga juga sebagai tolak ukur kualitas suatu produk baik barang
atau jasa.
Dalam
pelaksanaanya, perusahaan harus mendapatkan profit yang mampu menutup semua
biaya produksi dan pemasaran, setelah itu menetapkan marjin sesuai kebutuhan,
sehingga mampu mendapakan keuntungan yang memuaskan. Menurut Yazid, harga yang
sudah ditetapkan oleh produsen secara otomatis akan bersifat moneter dan
non-monoter. Harga yang bersifat moneter mempunyai peran yang sangat vital bagi
bagian pemasaran yang berfungsi untuk mengukur tingkat penerimaan dari
konsumen. �Biaya non moneter yang sering
diperhitungkan oleh konsumen ketika memakai produk jasa ialah :
a.
Waktu
Waktu adalah
komoditas yang paling penting bagi beberapa orang, mereka akan memikirkan waktu
yang telah digunakan dalam mencari suatu jasa, karena barangkali waktu yang
telah mereka gunakan itu sebenarnya bisa digunakan untuk keperluan lainnya.
b.
Biaya-biaya
insidental
Biaya- biaya
ini bisa saja dikeluarkan oleh konsumen dengan adanya kejadian yang membuat
konsumen tidak nyaman seperti bau tidak sedap, berisik, ruangan terlalu panas
atau dingin.
c.
Biaya-biaya
psikologis
Biaya-biaya ini
biasanya dikeluarkan dalam keadaan yang bersifat psikologis seperti perasaan
ketidakadilan, rasa takut, ketimpangan.
3.
Promotion
(Promosi )
Proses
pelaksanaan promosi adalah iklan, promosi dengan tatap muka dan hubungan
masyarakat. Proses ini sebagai gambaran dalam melakukan promosi, banyak cara
yang ditempuh untuk memasarkan produk ke konsumen. Promosi adalah kegiatan
memberikan informasi satu arah yang mampu mengarahkan personal atau kelompok
orang untuk menciptakan transaksi antara penjual dan pembeli.
Promosi
merupakan kegiatan yang sangat penting karena saat ini banyak pasar yang
bersifat pasar pembeli dimana keputusan transaksi terkhir dipengaruhi oleh
konsumen, oleh sebab itu pembeli sering dikatakan sebagai raja. Produsen bersaing
untuk mendapatkan hati konsumen agar tertarik dengan produk yang dijualnya.
Pada umumnya keputusan konsumen untuk membeli suatu produk dipengaruhi oleh
berbagai aspek pertimbangan yaitu pertimbangan secara emosional seperti sugesti,
angan-angan, merasa senang, bangga dan sebagainya. Namun bisa juga konsumen
mempertimbangkan secara rasional seperti citra produk, harga, segi ekonomis,
segi kepraktisan, pembungkus dan sebagainya. Ada empat kegiatan yang biasa
dilakukan untuk mempromosikan produk yaitu periklanan, personal selling, promosi penjualan serta publisitas dan humas.
Ke empat kegiatan tersebut diterjemahkan sebagai berikut:
a.
Periklanan
Periklanan
adalah bentuk promosi yang hampir digunakan oleh semua perusahaan baik barang
maupun jasa melalui komunikasi berbagai arah dengan mengeluarkan biaya seperti
menggunakan media masa, perusahaan iklan, membuat poster, iklan media sosial,
dan sebagainya. Periklanan dilakukan untuk mampu memasarkan produk yang
memasuki segmen pasar yang baru atau yang tidak terjangkau oleh personal selling.
b.
Personal Selling
Personal
selling adalah kegiatan promosi yang dilakukan dengan bertamu atau bertatap
muka dengan konsumen, promosi ini dilakukan untuk menciptakan suasana humanis
antar penjual dan pembeli. Dari pendekatan yang dilakukan oleh personal selling akan menghasilkan
keakraban dan kekeluargaan untuk bisa mendapatkan hati para konsumen agar
membeli produk yang ditawarkan.
c.
Promosi
Penjualan
Promosi penjualan
adalah kegiatan promosi yang menggunkan alat-alat pendukung seperti stand, alat peraga, pameran, dan
sebagainya
d.
Publisitas
Publisitas
merupakan kegiatan promosi yang hampir mirip dengan periklanan namun yang
membedakan adalah publisitas memberikan informasi tentang berita yang berkaitan
dengan produk. Resiko yang dapat dialami oleh perusahaan jika menggunakan
publisitas adalah berita yang menyudutkan perusahaan seperti kasus-kasus yang
dialami oleh perusahaan yang secara tidak langsung bisa mempengaruhi proses
penjualan produk.
4.
Saluran
Produksi
Saluran produksi merupakan proses distribusi untuk memudahkan akses
terhadap barang atau jasa untuk konsumen, yaitu produk yang tersedia dibeberapa
titik agar konsumen mudah memperoleh suatu produk.
Penutup
Strategi
pemasaran pada saat ini menggunakan konsep yang selalu berubah sesuai dengan
perkembangan zaman dan teknologi, hal ini dilakukan untuk menarik hati para
pembeli. Perusahaan dituntut untuk mempunyai banyak inovasi dalam mengembangkan
produk dan memasarkan produknya. Hal ini sangat penting untuk menunjukan
eksistensi perusahaan dihadapan para kompetitornya, seperti mengembangkan
produk, harga, promosi dan saluran distribusi. Hal ini menjadi sangat penting
bagi perusahaan untuk dapat bersaing dan mendapatkan keuntungan.
Dalam proses
pertimbangannya perusahaan harus berorientasi pada kebutuhan konsumen bukan
hanya kepentingan semata seperti kualitas produk dan pelayanan yang prima. Hal
ini dimaksudkan agar produk yang dihasilkan dapat diterima dengan baik oleh
konsumen. Produk merupakan titik sentral dari kegiatan pemasaran, oleh karena
itu keberhasilan suatu perusahaan dapat diukur dari respon yang di berikan oleh
konsumen. Selain itu strategi pemasaran harus diintegrasikan dengan strategi perusahaan
agar mampu menangani masalah bersifat internal perusahaan seperti karyawan,
budaya perusahaan dan pemegang saham.
BIBLIOGRAFI
Basu Swasta
& T Hani Handoko, 2000, Manajemen Pemasaran ; Analisa Perilaku Konsumen.
Yogyakarta, BPFE
Cannon,
Perreault Mc. Carthy. 2009. Pemasaran Dasar, Jakarta, Salemba
Edris, Mochamad. 2010. Dasar � Dasar Pemasaran. Kudus
Gruenwald,
G. 1985. Seri Pemasaran dan Promosi, Pengembangan Produk Baru, Jakarta :
PT Alex Media Komputindo
Hermawan
Kartajaya dan Philip Kotler, 2002, Rethinking Marketing; Sustainable
Marketing Enterprise in Asia. Jakarta: Prenhallindo
Hermawan
Kertajaya, 2010. Konsep Pemasaran, Jakarta, Erlangga
Hurriyati, Ratih. 2010. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen.
Bandung : Alfabeta
Irawan &
Faried Wijaya. 2000. Pemasaran, Prinsip dan Kasus, Yogyakarta, BPFE.
Keegan,
Warren J. 1996. Manajemen Pemasaran Global: Alih Bahasa, Alexander
Sindoro Jilid 1, Jakarta: Prenhallindo.
Kotler,
Philip. 1999. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, dan Pengendalian.
Jakarta : Penerbit Salemba Empat.
Lembang, Rosvita. 2010. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga,
Promosi, dan Cuaca Terhadap Keputusan Pembelian The Siap Minum Dalam Kemasan
Merek Teh Botol Sosro. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro,
Semarang
Syafitri, NA.
2015. Bab II Pdf Widyatama Repository
Home. Bandung: Widyatama
Tjiptono,
Fandy. 2004. Strategi Pemasaran.
Andi: Yogyakarta
Widyatmini. 1995. Pengantar Bisnis. Cetakan ke IV edisi 1; Depok,
Seri Diktat Kuliah: Gunadarma