Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, Spesial Issue No. 1, November 2021
ANALISIS KEBUTUHAN
KOMIK MATEMATIKA (KOMIKA) BERNUANSA EKSPLORASI KOTA
Ani Harmini, Mohammad Asikin,
Amin Suyitno
Pascasarjana Pendidikan Matematika
Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Proses belajar dengan media yang penuh gambar, warna, dan cerita yang tidak membosankan dapat
dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran berupa komik matematika
(KOMIKA). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi
mengenai kebutuhan media yang benar-benar dibutuhkan oleh siswa. Jenis penelitian
adalah penelitian kualitatif dengan metode survei. Instrumen yang digunakan
adalah lembar angket yang disebarkan pada siswa SMPN 12 Muaro Jambi kelas VII A
� VII E. Hasil yang diperoleh dari hasil survei mengenai angket
kebutuhan ialah 70,3%
siswa kurang memahami materi hanya dengan buku paket matematika, 76,6% siswa
menyatakan sangat membutuhkan media buku tambahan untuk pemahaman materi, 60,9%
menyatakan sangat membutuhkan media buku matematika dengan nuansa yang berbeda
seperti tampilan adanya banyak gambar, warna, dan sedikit tulisan, 76,6% siswa
menginnginkan jenis media buku matematika yang menyajikan rumus disertai dengan
adanya gambar, warna, dan percakapan. Selain itu hasil survei menunjukkan bahwa
siswa sangat menyukai buku komik dengan persentase 60,9%, dengan 75% tema
mengekplor keindahan kota. Pengembangan media komik matematika ini sangat
memperhatikan kebutuhan yang di inginkan oleh siswa dengan menyajikan adanya
cerita yang bertema mengekplor kota Jambi, gambar dan warna yang sesuai dengan
ikon Jambi, dan dilengkapi dengan rumus dan penjelasan materi yang menarik.
Kata Kunci: analisis
kebutuhan; komik
matematika (KOMIKA);
survei
Abstract
The learning process with media full of pictures, colors, and stories
that are not boring can be done by using learning media in the form of
mathematical comics. The purpose of this research is to
obtain information about the media needs that are really needed by students.
This type of research is a qualitative research with a survey method. The
instrument used was a questionnaire distributed to students of SMPN 12 Muaro
Jambi class VII A � VII E. The results obtained from the survey results were
70.3% of students did not understand the material only with mathematics
textbooks, 76.6% of students stated that they really needed it. additional book
media for understanding the material, 60.9% stated that they really needed math
book media with different nuances such as the appearance of lots of pictures,
colors, and little writing, 76.6% of students wanted this type of math book
media that presented formulas accompanied by pictures , color, and
conversation. In addition, the survey results show that students really like
comic books with a percentage of 60.9%, with 75% the theme of exploring the
beauty of the city. The development of this mathematical comic media really
pays attention to the needs that students want by presenting stories with the
theme of exploring the city of Jambi, images and colors that match the Jambi
icon, and equipped with interesting formulas and explanations of material.
Keywords: needs analysis; math comics (KOMIKA); survey
Pendahuluan
Mempermudah
proses pembelajaran sangatlah perlu untuk dilakukan dan menjadi perhatian
khusus. Guru dapat memberikan pengembangan pembelajaran dengan sesuatu yang
berbeda, praktis, dan menyenangkan yang tentunya juga melibatkan keaktifan
siswa. Penggunaan� media� pembelajaran�
yang efektif,� inovatif� dan�
kreatif dapat meningkatkan hasil dan minat belajar siswa (Mujahadah et al., 2021).
Media
pembelajaran sangat menjadi peran utama dalam penyaluran informasi antara guru
dan siswa. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa media adalah alat sebagai
stimulus antara guru dan siswa yang dapat mempermudah proses pembelajaran. Hal
ini sesuai dengan pendapat Harmini
et al., (2020) yang
menyatakan bahwa media pembelajaran merupakan alat atau media pembelajaran yang
digunakan untuk memberikan informasi atau pesan pada saat belajar sehingga
dapat mendorong pembelajaran menjadi berkualitas dan mencapai tujuan.
Informasi
atau ilmu yang diterima oleh siswa akan lebih maksimal jika dilakukan dengan
melibatkan aktivitas dan pengalaman yang dialami oleh peserta didik secara
intens dan berulang, kapan, dan dimana saja. Hal ini dikarenakan ingatan siswa
akan lebih permanen jika pembeljaaran diajarkan sesuai dengan pengalaman dan
interaksi yang konkret (Umainingsih
et al., 2017).
Ilmu baru berupa pengetahuan akan lebih mudah dan cepat diterima apabila di
dukung dengan adanya media yang interaktif dan praktis. Selain itu juga harus
didukung dengan kemampuan pedagogi guru. Hal ini sejalan dengan pendapat (Leong,
2013) yang
menyatakan bahwa kemampuan siswa dalam menerima pemahaman materi dari guru
tentunya didasi dari kualitas guru mengajar dengan adanya media yang menarik
dan efektif. Media pembelajaran yang tetap dapat menciptakan semangat dan minat
belajar siswa dalam kondisi apapun dan dimanapun merupakan media komik. Hal ini
sesuai dengan pendapat (Harmini et al., 2020) yang
menyatakan bahwa media komik merupakan media yang dapat diaplikasikan pada
pembelajaran secara daring atau luring dengan sistem cetakan atau digital.
Selain itu (Subroto
et al., 2020) menyatakan bahwa media komik juga memiliki
beberapa kekuatan yang sangat penting untuk menungjang pembelajaran optimal di
antaranya menumbuhkan motivasi, kekuatan adanya visual dalam pembelajaran,
sehingga pembelajaran akan lebih permanen karena adanya animasi secara langsung
dilengkapi dengan perantara yang popular.
Pengembangan komik
tentunya memerlukan tema yang menarik untuk dituangkan di dalam komik tersebut.
Tema yang paling popular adalah
tema petualangan, sehingga komik ini akan mengacu
pada konteks Jambi. Menururt KBBI (2014) konteks merupakan situasi
yang ada hubungannya dengan suatu kejadian. Jambi merupakan salah satu provinsi
di Indonesia. Konteks lokal kota Jambi memiliki potensi yang beraneka ragam.
Keanekaragaman ini dapat dijadikan sumber referensi dalam pembelajaran
matematika.
Dalam
mengembangkann media komik tentunya diperlukan analisis kebutuhan
kepada siswa. Analisi kebutuhan merupakan hal terpenting untuk mengetahui media
dalam bentuk apa yang di inginkan oleh siswa (Yunus
& Fransisca, 2020). Hal
ini bertujuan agar media yang akan dikembangkan sesuai dan tepat sasaran,
sehingga media dapat dimanfaatkan secara maksimal. Melihat pentingnya media
komik yang dapat dikemas dalam bentuk yang inovatif untuk mengoptimalkan
pembelajaran maka perlu disampaikan kepada para pendidik bahwa siswa
membutuhkan pengembangan media tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut maka
tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kebutuhan komik matematika (KOMIKA) dengan
tema ekplorasi suatu kota.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan metode survei. Menurut Sukestiyarno (2020) penelitian kuantitatif dengan metode penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar atau kecil, dengan cara melakukan sampling representative untuk menemukan kejadian-kejadian relative. Penelitian ini berfokus pada populasi dan sample di SMPN 12 Muaro Jambi kelas VIIA-VIIE.� Teknik yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara melakukan penyebaran angket. Aspek yang akan di sajikan di dalam lembar angket kebutuhan yang di dalamnya mencakup beberapa hal penting diantaranya adalah media pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran, kegemaran siswa, dan kebutuhan siswa.
Instrumen yang disusun untuk mengumpulkan data berupa angket pertanyaan, dengan adanya beebrapa angket yang memiliki skala kebutuhan yaitu, Sangat Membutuhkan (SM), Kurang Membutuhkan (KM), dan Tidak Membutuhkan (TM). Angket yang disebarkan berisikan 7 pertanyaan.
Penelitian ini berfokus pada analisisi kebutuhan siswa terhadap media komik matematika (KOMIKA) pada pembelajaran darurat di masa pandemic Covid-19. Tujuan dari penelitian ini mengetahui dan menganalisis kebutuhan siswa terhadap media pembelajaran KOMIKA.
Hasil respon siswa terhadap angket kebutuhan siswa
tentunya akan dianalissi dengan teknik desktiptif kuantitatif yaiitu dengan
cara menghitung persentase jumlah skor jawaban dari responden. Adapun
perhitungan dilakukan dengan acra sebabagai berikut.
Kesimpulan respon siswa dapat dikriteriakan berdasarkan 5 skala, seperti disajikan pada tabel 1 berikut.
Tabel 1
Kriteria Respon Siswa
Rata-Rata Nilai |
Kriteria |
85% < �≤ 100% |
Sangat Baik |
70% < �≤ 84,9% |
Baik |
55% < �≤ 69,9% |
Cukup |
40% < �≤ 54,9% |
Kurang |
0% < �≤ 39,9% |
Sangat Kurang |
Hasil
Dan Pembahasan
Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan kepada siswa kelas VII A � VII E melalui penyebaran angket kebutuhan media, diperoleh hasil yang
menunjukkan bahwa pengembangan yang mengarah pada kegemaran siswa sangatlah
dibutuhkan. Berikut ini rincian hasil yang diperoleh.
a.
Hasil
Survei pada Wawancara oleh
Guru Matematika
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika menyatakan bahwa proses pembelajaran guru matematika menyatakan bahwa masih menggunakan cara lama yaitu menggunakan metode ceramah dilengkapi dengan buku paket
matematika kurikulum 2013.
Hal ini masih dilakukan dikarenakan menurut guru siswa masih sangat sulit di kordinasikan untuk bekerjasama dalam pembelajaran yang aktif. Selain itu guru juga menyatakan masih sangat jarang mendidik dengan menggunakan media pembelajaran. Sehingga pembelajaran terlihat kurang aktif dan monoton.
b.
Hasil
Survei Kebutuhan Media Oleh
Siswa
1)
Pendapat
mengenai buku paket matematika yang digunakan
Gambar 1
Buku Paket Matematika
Berdasarkan hasil seperti pada gambar 1, terhadap buku
peket matematika. Respon siswa dilihat dari tiga tangggapan yaitu sangat
menarik, cukup menarik, dan kurang menarik. Secara keseluruhan diperoleh hasil
bahwa tanggapan siswa yang menyatakan bahwa buku paket matematika yang
digunakan dalam proses pembelajaran dinyatakan �cukup menarik� dengan besar
persentase 90,6%, Hal ini menujukkan bahwa siswa membutuhkan media buku lain
sehingga pembelejaran dapat menarik.
2)
Kapasitan
Pemahaman Materi
Gambar 2
Pemahaman Materi
Berdasarkan gambar 2, diperoleh hasil bahwa banyak sekali
siswa yang masih kurang memahami materi dengan belajar hanya menggunakan media
buku paket matematika. Hal ini terlihat bahwa dari hasil survei terdapat 70,3%
siswa yang menyatakan bahwa dirinya masih �Kurang Memahami� materi yang
diajarkan dengan hanya menggunakan media buku paket saja. Hal ini sangatlah
perlu di tinjaklanjuti bahwa sangat jelas siswa membutuhkan media buku
pendamping lainnya yang dapat meningkatkan pemahaman siswa.
3)
Kebutuhan
Sumber Belajar Lain
Gambar 3
Kebutuhan Media
Pembelajaran
Berdasarkan gambar 3, diperoleh hasil bahwa terdapat
76,6% siswa yang menyatakan �Sangat Membutuhkan� buku lain sebagai media
pendukung untuk pemahaman materi saat belajar. Dari hasil tersebut sangatlah
jelas bahwa siswa membutuhkan media pembelajaran yang dapat membantu pemahaman
materi.
4)
Jenis
Sumber Belajar yang Berbeda
Gambar 4
Kreasi Media
Berdasarkan gambar 4, terlihat bahwa dari penyebaran
angket kebutuhan mengenai buku matematika yang penyajiannya dikemas dengan
mengangkat adanya rumus, gambar, warna dan percakapan, banyak siswa yang
menyatakan membutuhkan yaitu sebesar 60,9% dengan kriteria kebutuhan yaitu
�Sangat Membutuhkan�. Dari pertanyaan angket kebutuhan ini terlihat jelas bahwa
memang benar siswa memerlukan media yang menarik dan berbeda dengan buku
pelajaran matematika pada umumnya.
5)
Jenis
Media yang di Inginkan Siswa
Gambar 5
Media yang di
Inginkan
Berdasarkan gambar 5, terlihat bahwa pertanyaan mengarah
pada jenis buku matematika yang benar-benar di inginkan oleh siswa. Hasil
menunjukkan bahwa sebanyak 76,6% siswa memilih jenis buku matematika dengan
rumus, dan disertai dengan gambar, warna, dan percakapan. Hal ini memberikan
gambaran bahwa siswa sangat menggemari gambar dan warna dibandingkan banyaknya
penjabaran tulisan.
6)
Jenis Buku Kesukaan Siswa
Gambar 6
Kegemaran Siswa
Berdasarkan gambar 6, terlihat bahwa banyak siswa yang
menggemari membaca buku komik dengan jumlah 60,9%. Banyaknya siswa yang
menggemari komik sesuai dengan pendapat (Ogier
& Ghosh, 2018) yang menyatkan bahwa media komik merupakan media yang
digemari oleh anak-anak saat melangsungkan proses pembelajaran. Selain itu
komik juga merupakan media yang dapat mengajarkan pengetahuan dengan
keterampilan dalam berkolaborasi sehingga pembelajaran akan lebih optimal (Chauhan
& Panda, 2015). Hal ini dapat memebrikan gambaran media yang perlu
dikembangkan ialah media pembeljaaran matematika seperti bentuk buku komik.
7)
Tema Buku yang Disukai
Gambar 7
Tema Media
Berdasarkan gambar 7, terlihat angket memberikan
pertanyaan mengenai tema mengeksplor keindahan sebuah kota. Berdasarkan hasil
survei terlihat sebesar 75% siswa menyukai tema tersebut dan hanya terdapat 1%
siswa yang tidak menyukai tema tersebut. Tema komik tetang mengekplor merupakan
salah satu tema yang paling popular (Ogier
& Ghosh, 2018). Sehingga dapat disimpulkan media yang dikembangkan juga
dapat memberikan tema yang disukai oleh siswa, seperti halnya tema
mengeksplorkeindahan kota.
Berdasarkan penyebaran angket yang telah direspon siswa
tersebut terlihat bahwa siswa sangat membutuhkan media pembelajaran dengan
tampulan dan bentuk yang berbeda serta menarik. Hasil survei menunjukkan bahwa
siswa gemar dalam membaca buku komik. Hal ini dapat dijadikan ide pengembangan
media pembelajaran matematika, yaitu dengan mengembangkan media buku komik yang
disajikan dengan sebuah tema cerita seperti yang disukai oleh siswa yitu tema
mengeksplor keindahan suatu kota.
8)
Nuansa Eksplorasi Kota
Tema yang digunakan dengan mengesplore suatu kota
tentaunya kita harus menentukan kota yang perlu untuk diperkenalkan. Adapun
kota yang akan diangkat pada pengembangan komik ini� adalah kota Jambi. Sehingga komik ini akan bernuansa
konteks kota Jambi. Dalam (Tran
et al., 2020) menyatakan bahwa pembelajaran dengan mengangkat hal yang
kontekstual akan memeberikan siswa pemahaman yang lebih mudah dikarneakan siswa
mengalami sediri di dalam pembelajaran. Sejalan dengan penelitian (Rofifah,
2020) yang menyatakan bahwa pembelajaran kontekstual dapat
meningkatakan minat dan keterampilan berfikir siswa. Berikut ini beberapa
komponen dan icon yang bisa dijadikan bahan belajar sembari mengekplor
keindahannya kota Jambi.
Gambar 8
Icon Jambi
Media komik matematika (KOMIKA) dengan konteks kota Jambi
yang dikembangkan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan media siswa dan
memberikan tambahan buku pegangan siswa sehingga siswa dapat memeahmi materi
secara maksimal.�
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa analisis kebutuhan siswa menunjukkan bahwa 70,3% siswa kurang memahami materi hanya dengan buku paket matematika, 76,6% siswa menyatakan sangat membutuhkan media buku tambahan untuk pemahaman materi, 60,9% menyatakan sangat membutuhkan media buku matematika dengan nuansa yang berbeda seperti tampilan adanya banyak gambar, warna, dan sedikit tulisan, 76,6% siswa menginnginkan jenis media buku matematika yang menyajikan rumus disertai dengan adanya gambar, warna, dan percakapan. Selain itu hasil survei menunjukkan bahwa siswa sangat menyukai buku komik dengan persentase 60,9%, dengan 75% tema mengekplor keindahan kota. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan siswa dapat disimpulkan bahwa siswa cenderung menyukai buku komik dengan nuansa eksplorasi suatu kota tertentu. Sehingga media yang harus dikembangkan adalah media komik matematika (KOMIKA) dengan tema cerita berkonteks Jambi atau mengeksplor segala sesuatu yang ada hubungannya dengan kota Jambi.
Chauhan, S., & Panda, N. K. (2015).
Online Anonymity. Hacking Web Intelligence, 147�168. https://doi.org/10.1016/b978-0-12-801867-5.00008-2
Harmini, A., Asikin, M., & Suyitno, A.
(2020). Potensi Komik Matematika untuk Mengembangkan Literasi Matematika. Prosiding
Seminar �, 1. Google
Scholar
Leong, K. E. (2013). Factors that influence
the understanding of good mathematics teaching. Leong, KE (2013). Factors
That Influence the Understanding of Good Mathematics Teaching. EURASIA Journal
of Mathematics Science & Technology Education, 9(3), 309�318. Google
Scholar
Mujahadah, I., Alman, A., & Triono, M.
(2021). Pengembangan Media Pembelajaran Komik untuk Meningkatkan Hasil dan
Minat Belajar Matematika Peserta Didik Kelas III SD Muhammadiyah Malawili. Jurnal
Papeda: Jurnal Publikasi Pendidikan Dasar, 3(1), 8�15.
https://doi.org/10.36232/jurnalpendidikandasar.v3i1.758 Google
Scholar
Ogier, S., & Ghosh, K. (2018).
Exploring student teachers� capacity for creativity through the
interdisciplinary use of comics in the primary classroom. Journal of Graphic
Novels and Comics, 9(4), 293�309.
https://doi.org/10.1080/21504857.2017.1319871 Google
Scholar
Rofifah, D. (2020). 済無No Title No Title No Title. Paper Knowledge . Toward a Media History of
Documents, 12�26. Google
Scholar
Subroto, E. N., Qohar, A., & Dwiyana,
D. (2020). Efektivitas Pemanfaatan Komik sebagai Media Pembelajaran Matematika.
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 5(2),
135�141. Google
Scholar
Tran, D., Nguyen, D. T., Nguyen, A. T. T.,
Nguyen, G. N. T., & Ta, P. M. (2020). Bridging to mathematical modelling:
Vietnamese students� response to different levels of authenticity in
contextualized tasks. International Journal of Mathematical Education in
Science and Technology, 51(6), 893�912.
https://doi.org/10.1080/0020739X.2019.1648890 Google
Scholar
Umainingsih, M. B., Alexon, & Kurniah,
N. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Memori Untuk Meningkatkan Daya Ingat
dan Prestasi Belajar Matematika (Studi pada siswa kelas III SD Gugus II Kecamatan
Ipuh). Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 7(2), 87�97. Google
Scholar
Yunus, Y., & Fransisca, M. (2020).
Analisis kebutuhan media pembelajaran berbasis android pada mata pelajaran
kewirausahaan. Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan, 7(2),
118�127. https://doi.org/10.21831/jitp.v7i1.32424 Google
Scholar