Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849

e-ISSN: 2548-1398

Vol. 6, Special Issue No. 1, November 2021

���������

STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASI DESA MELALUI MOBIL ASPIRASI KAMPUNG JUARA (MASKARA)

 

Dasep Dodi Hidayah

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi YPPT Tasikmalaya, Indonesia

Email: [email protected]

 

Abstrak

Desa memiliki identitas, tradisi atau pranata sosial dan kelengkapan budaya asli serta merupakan sebuah sistem sosial yang kemudian berkembang menjadi pemerintahan yang demokratis, dan mengatur kehidupannya sendiri. Kebijakan-kebijakan yang ada di Desa diatur dalam Pemerintahan Desa yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa. Penelitian ini dalam rangka untuk mengetahui serta menganalisis Strategi Pengembangan Organisasi Desa Melalui Mobil Aspirasi Kampung Juara (MASKARA) Studi di Desa Papayan Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya.

Pengembangan Tim, berdasalkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengembangan Tim atau kerjasama antara kepala desa terhadap bawahannya dinilai baik hal ini dibuktikan dengan terpilihnnya Desa Papayan sebagai desa berperstasi dengan kategori Desa Laboratorium Sinergitas menuju Desa Mandiri (DLS-DM). Organization Minoring, dengan adanya MASKARA Desa Papayan meningkatkan efektifitas kerja Pemerintah Desa pada khususnya dan pada organisasi pada umumnya melalui pemanfataan oleh Masyarakat dan Pemerintah yang menjadi jalur Birokrasi Pemerintah Desa Papayan.

 

Kata Kunci: desa, organisasi, mobil aspirasi kampung juara (maskara)

 

Abstract

The village has an identity, tradition or social institution and completeness of the original culture and is a social system which then develops into a democratic government, and regulates its own life. Policies that exist in the Village are regulated in the Village Administration organized by the Village Government. This research is in order to identify and analyze the Village Organization Development Strategy through the Aspiration Village Champion Car (MASKARA) Study in Papayan Village, Jatiwaras District, Tasikmalaya Regency.

Team development, based on the results of research conducted on team development or collaboration between village heads and their subordinates is considered good, this is evidenced by the selection of Papayan Village as an achiever village with the category of Synergy Laboratory Village towards Independent Village (DLS-DM). Organization Minoring, with the existence of MASKARA in Papayan Village, it increases the effectiveness of the work of the Village Government in particular and in organizations in general through the use of the Community and Government which is the path of the Papayan Village Government Bureaucracy

 

Keywords: village, organization, champion village aspiration car (maskara)

 

Received: 2021-10-20; Accepted: 2021-11-05; Published: 2021-11-20

 

Pendahuluan

Desa memiliki identitas, tradisi atau pranata sosial dan kelengkapan budaya asli serta merupakan sebuah sistem sosial yang kemudian berkembang menjadi pemerintahan yang demokratis, dan mengatur kehidupannya sendiri. Kebijakan-kebijakan yang ada di Desa diatur dalam Pemerintahan Desa yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa.

Strategi pengembangan bagi Desa akan menjadi kekuatan bagi Pemerintah Desa untuk mengurus, mengatur dan menyelenggarakan rumah tangganya sendiri, sekaligus bertambah pula beban tanggung jawab dan kewajiban Desa, namun penyelenggaraan pemerintah tersebut tetap harus dipertanggungjawabkan. Pemerintah desa sebagai pemerintah terkecil dapat menjadi pertimbangan pemerintah pusat. Penyelenggaraan pemerintah desa merupakan penunjang bagi pemerintah pusat dalam mengambil keputusan secara nasional pada Negara. Rakyat sebagai pengawas dan pengontrol dalam pelaksanaan pemerintah sedangkan pemerintah pusat mempunyai tugas sebagai pengawas untuk pemerintah daerah dalam mencapai kesejahteraan bersama. Dampak besar pemerintah desa dalam mempengaruhi kebijakan pemerintahan daerah diatasnya dan pemerintahan pusat. Hal ini pemerintah pusat melaksanakan kegiatan pemantauan penyelenggaraan pemerintah desa dengan melaksanakan evaluasi yang berupa program lomba desa dan kelurahan, tujuannya untuk mengetahui perkembangan pemerintah desa. Evaluasi juga dapat dijadikan sebagai pembenahan pemerintah yang mengutamakan kepentingan umum (rakyat) dibandingkan kepentingan pribadi, salah satunya di Provinsi Jawa Barat adanya desa yang termasuk pada beberapa kategori.

Provinsi Jawa Barat mengadakan kegiatan penguatan akses permodalan dan sinkronisasi penanggulangan kemiskinan, dilakukan melalui pemberian penghargaan kepada Desa berbasis penilaian Indeks Desa membangun serta sesuai kategori yang ditentukan. Dalam rangka mendorong pembangunan perdesaan di Daerah Provinsi Jawa Barat, maka pemerintah Provinsi Jawa Barat menetapkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 140/Kep.777-DPM-Desa/2019 tentang Penetapan Desa Berprestasi Tahun 2019. Pentingnya penetapan Desa Berprestasi dilakukan bagi perkembangan desa yang lebih baik juga berdampak positif bagi pemerintah dan masyarakat untuk membangun pemerintahan desa. Adapun Desa Berprestasi di daerah Provinsi Jawa Barat dilihat dari indikator penilaian dan pemantauan dari pemerintah daerah.

Pada tanggal 30 Juli 2019 Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menetapkan Desa Berprestasi, ukuran prestasinya ada di Dinas Desa yang berdasarkan kategori:

1.   Desa berbatasan dengan Desa Provinsi lain;

2.   Desa dengan status Desa Mandiri yang memiliki kenaikan Indeks Desa Membangun (IDM) 2018-2019 tertinggi;

3.   Desa Laboratorium Sinergitas menuju Desa Mandiri (DLS-DM);

4.   Desa Juara lomba desa tingkat daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2019; dan

5.   Desa yang memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) produktif.

Daerah Kabupaten Tasikmalaya memiliki desa yang termasuk kategori Desa Laboratorium Sinergitas menuju Desa Mandiri (DLS-DM) salah satunya Desa Papayan Kecamatan Jatiwaras. Dengan demikian Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor: 140/kep.965-DPM-DESA/2019 Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat melakukan upaya untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat di Daerah Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan melalui program penghargaan kepada Desa Berprestasi dalam bentuk Mobil Aspirasi Kampung Juara (MASKARA).

Pengadaan MASKARA berawal dari suara masyarakat yang kerap kesulitan akomodasi untuk mengangkut orang sakit menuju fasilitas pelayanan Kesehatan hingga acara hiburan. Sebelumnya, DPM-Desa Jabar telah memberikan 120 Unit MASKARA ke desa-desa di Jabar yang dinilai Berprestasi.

MASKARA merupakan program yang dijalankan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPM-Desa) Jabar, yakni mobil multi fungsi untuk menunjang dan mempermudah produktivitas di kampung-kampung, yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk angkutan pertanian, angkut jenazah, sosialisasi, hingga hiburan seperti layar tancap. MASKARA dilengkapi dengan seperangkat alat sound system, layar proyektor, dua buah kursi, dan genset. Kedepannya, MASKARA akan diberikan kepada desa-desa terpilih di Jabar, seperti Desa Mandiri, Desa Inovatif, Desa Wisata, hingga pemenang Lomba Desa. Tujuan pemberian MASKARA tersebut menurut Gubernur Jawa Barat yaitu untuk memicu desa lain naik kelas, juga salah satu cara pengembangan aspirasi masyarakat supaya menuju Desa Mandiri, sebagaimana tertuang pada Visi Desa Papayan.

Berdasarkan hasil observasi dilapangan, yang bertempat di Desa Papayan Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya ditemukan beberapa fenomena mengenai Strategi Pengembangan dalam Operasional Mobil Aspirasi Kampung Juara (MASKARA), diantaranya:

1.   Masih belumm optimalnya peranan Mobil Aspirasi Kampung Juara (MASKARA) yang ada di Desa.

2.   Masih belumm optimalnya strategi pengembangan organization miroring Khususnya melalui Mobil Aspirasi Kampung Juara (MASKARA).

Berdasarkan hal di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul �Strategi Pengembangan Organisasi Desa Melalui Mobil Aspirasi Kampung Juara (MASKARA) di Desa Papayan Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya�.

 

Metode Penelitian

1.   Objek Penelitian

Pada penelitian ini, objek yang dijadikan penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sumber penelitian dan bahan-bahan untuk penyusunannya. Maka penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan objek penelitian yang berjudul �Strategi Pengembangan Organisasi Desa Melalui Mobil Aspirasi Kampung Juara di Desa Papayan Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya�.

2.   Metode (Desain) Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode kualitatif dengan pendekatan dekskriptif. Sedangkan metode deskriftif kualitatif adalah metode pengelolaan data dengan cara menganalisa faktor-faktor yang berkaitan dengan objek penelitian dengan penyajian data secara lebih mendalam terhadap objek penelitian.

3.   Penentuan Informan Penelitian

Terdapat dua kategori informan, antara lain sebagai berikut:

1.   Informan Pengamat (Informan Kunci)

2.   Informan Pelaku

4.   Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, dikenal beberapa metode pengumpulan data yang umum digunakan. Beberapa metode tersebut antara lain adalah observasi secara langsung, wawancara serta studi dokumentasi antara lain sebagai berukut :

1.   Observasi

2.   Wawancara

3.   Studi dokumentasi

5.   Teknik Analisis Data

1.   Tahap Kodifikasi Data

2.   Tahap Penyajian Data

3.   Tahap Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi

 

Hasil dan Pembahasan

Strategi pengembangan bagi Desa akan menjadi kekuatan bagi Pemerintah Desa untuk mengurus, mengatur dan menyelenggarakan rumah tangganya sendiri, sekaligus bertambah pula beban tanggung jawab dan kewajiban Desa, tapi penyelenggaraan pemerintah tersebut tetap harus dipertanggungjawabkan. Pemerintah desa sebagai pemerintah terkecil dapat menjadi pertimbangan pemerintah pusat. Penyelenggaraan pemerintah desa merupakan penunjang bagi pemerintah pusat dalam mengambil keputusan secara nasional pada Negara.

Strategi Pengembangan yang diharapkan oleh pihak pemerintah Desa, yaitu strategi yang bisa mengembangkan potensi desa dengan menggunakan atau mengoperasionalkan Mobil Aspirasi Kampung Juara (MASKARA) agar terciptanya Desa yang Mandiri dan menjadi contoh bagi intansi Desa lainnya.

Adapun indikator strategi dan teknologi pengembangan organisasi sebagai yang mengacu uga kepada hasil wawancara kepada informan penelitian adalah sebagai berikut:

1.   Pengembangan Tim

Merupakan suatu proses pengembangan kerjasama dari sekelompok orang yang bekerjasama sehingga mereka dapat saling belajar tentang bagaimana mereka dapat mencapai tujuan pribadi mereka yang lebih efektif.

Salah satunya pemerintah Desa Papayan memiliki kerjasama dengan pemerintah provinsi. Hal ini menjadikan strategi pengembangan bagi Desa Papayan melalui Mobil Aspirasi Kampung Juara (MASKARA) untuk meningkatkan perkembangan desa guna terwujudnya Visi Dan Misi Desa.

2.   Teknik Analisis Peranan

Merupakan suatu teknologi yang dirancang untuk mengklasifikasikan kewajiban dan harapan-harapan dari setiap orang dalam meningkatkan efektifitas kerja tim tersebut.

Desa Papayan memiliki sebuah teknologi yang bisa mengembangkan potensi desa, dengan peranan adanya Mobil Aspirasi Kampung Juara Desa Papayan bisa lebih efektif dan mudah dalam berinteraksi dan komunikasi kepada Masyarakat, juga harapan atau aspirasi masyarakat bisa diketahui secara langsung.

3.   Teknik Perbandingan Peranan

Hal ini menggunakan struktur yang sudah ada untuk mengembalikan, perundingan-perundingan diantara pihak-pihak yang berkepentingan.

Dalam hal mengendalikan perundingan-perundingan ataupun hal-hal yang lainnya yang berkepentingan dengan perangkat desa lebih mudah dalam hal penerimaan informasi maupun penyampaiannya.

4.   Organization Minoring

Merupakan suatu teknologi untuk meningkatkan efektifitas kerja suatu tim pada khususnya dan pada organisasi pada umumnya melalui pemanfataan umpan balik yang diterima oleh tim organsasi tersebut dari tim organisasi yang lain.

Dengan Mobil Aspirasi Kampung Juara (MASKARA) Desa Papayan bisa mempunyai Strategi agar bisa mengembangkan dan meningkatkatkan Aspirasi Masyarakat yang menjadikan Desa Papayan lebih berinovasi dalam meningkatkatkan pelayanan kepada masyarakat, juga menjadi sebuah acuan atau contoh bagi Desa lainnya hal ini yang menjadikan tujuan yang di sebut dengan DLS-DM.

5.   Umpan Balik Survey

Berpusat pada usaha pengumpulan dan pemanfaatan data yang merupakan hasil dari suatu survey mengenai sikap para anggota organisasi. Dengan Digitalisasi Desa Papayan menjadi desa berprestasi kategori DLS-DM yang berawal dari aspirasi dan pemanfaatan lingkungan yang ada disekitar desa. Maksudnya Desa Papayan berperan aktif dala memberikan informasi kepada masyarakat melalui media sosial Desa maupun Website Desa. Namun ada beberapa Media Sosial yang belum bisa secara menyeluruh dalam pengunaanya.

6.   Konsultasi Proses

Merupakan suatu pendekatan dan metode yang berkaitan dengan usaha-usaha terhadap proses yang terjadi dalam kelompok, antar kelompok, ataupun organisasi.

Metode yang digunakan Desa Papayan dalam usaha mengembangkan desa di bidang IT maupun yang lainnya sudah baik, hai ini dibuktikan dengan semakin memudahkannya masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.

Strategi Pengembangan Desa Laboratorium menuju Mandiri melalui Mobil Aspirasi Kampung Juara di Desa Papayan Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya Mengunakan Analisis SWOT, maka peneliti menguraikan faktor-faktor sebagai berikut :

a.   Kekuatan (strengths)

Yaitu karakteristik organisasi yang memberikan kelebihan atau keuntungan dibandingkan dengan yang lainnya. Partisipasi masyarakat Desa Papayan sangat antusias sehingga mudah untuk diajak bekerja sama dalam segala program desa dan sangat membantu pemerintah desa untuk mewujudkan yang telah ditetapkan, pemerintah Desa Papayan juga memiliki keunggulan dibanding desa lain, yaitu menjadi Desa berprestasi dari kategori Desa Laboratorium Sinergitas menuju Desa Mandiri. Bahkan hal ini dijadikan Visi Desa Papayan Sebagai acuan dan tujuan kemajuan Desa Papayan.

b.   Kelemahan (weaknesses)

Yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kelemahan pada organisasi dibandingkan dengan yang lainnya. Desa Papayan memang menjadi contoh bagi Desa lain karena beberapa prestasi yang didapatkan. Tapi ada bagian yang masih belum optimal seperti informasi dan koordinasi dari pemerintah Desa kepada masyarakat, Sehingga jika dibiarkan akan menjadi kelemahan bagi Desa Papayan.

c.   Peluang (opportunities)

Yaitu peluang yang dapat dimanfaatkan bagi organisasi untuk dapatberkembang dikemudian hari. Desa Papayan merupakan desa digital sehingga mempunyai media sosial yang cukup menyebar yaitu website, facebook beserta halaman facebook, instagram, YouTobe, bahkan mempunyai aplikasi sendiri. Tapi strategi yang harus dikembangkan di Desa Papayan sangat besar yaitu lebih produktif dalam mengembangkan partisipasi dan aspirasi dari masyarakat melalui digitalisasi. Dengan penggunaan Mobil Aspirasi Kampung Juara (MASKARA) Desa mempunyai strategi pengembangan dengan memanfaatkan secara menyuluruh kepada masyarakat.

d.   Ancaman (threats)

Yaitu ancaman yang akan dihadapi oleh organisasi yang dapat menghambat perkembangannya. Yang menjadi ancaman bisa jadi berasal dari kelemahan desa yang dibiarkan, Sehingga jika tidak diperbaiki akan menghambat perkembangan.

 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan uraian pembahasan tentang Strategi Pengembangan Desa Mandiri Melalui Mobil Aspirasi Kampung Juara (MASKARA) Studi di Desa Papayan Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya, dipeoleh Kesimpulan sebagai berikut :

a.   Pengembangan Tim, berdasalkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengembangan Tim atau kerjasama antara kepala desa terhadap bawahannya dinilai baik hal ini dibuktikan dengan terpilihnnya Desa Papayan sebagai desa berperstasi dengan kategori Desa Laboratorium Sinergitas menuju Desa Mandiri (DLS-DM).

b.   Teknik Analisis Peranan, Desa Papayan bisa mengembangkan potensi yang ada dilingkungnannya dengan memanfaatkan MASKARA sebagai teknologi atau media yang bisa mengefektifkan koordinasi dan memberikan informasi kepada masyarakat.

c.   Teknik Perbandingan Peranan, Kepala desa bekerjasama dengan sekretaris desa serta perangkat desa lainnya dalam upaya mewujudkan Desa Papayan menjadikan sebagai Desa Laboratorium Sinergitas menuju Desa Mandiri melalui jalur IT, sehinnga Desa Papayan mendapatkan penghargaan dengan diberikannyaMobil Aspirasi Kampung Juara (MASKARA).

d.   Organization Minoring, dengan adanya MASKARA Desa Papayan meningkatkan efektifitas kerja Pemerintah Desa pada khususnya dan pada organisasi pada umumnya melalui pemanfataan oleh Masyarakat dan Pemerintah yang menjadi jalur Birokrasi Pemerintah Desa Papayan.

e.   Umpan Balik Survey, dengan memaksimalkan Pemanfaat media Sosial dan Website (Digitalisasi) Desa Papayan menjadi banyak relasi dan kesempatan dalam mengembangan potensi Desa, tidak lain yang menjadi acuannya menjadikan Desa Papayan Desa Laboratorium sinegritas menuju Desa Mandiri.

f.    Konsultasi Proses, Desa Papayan menjadi Desa Berprestasi dengan kategori Desa Laboratorium Sinergitas menuju Desa Mandiri (DLS-DM) yaitu digitalisasi/IT, hal ini menjadikan Desa Papayan mendapat penghargaan dari Pemprov Jawa Barat yang berprestasi dan mendapatkan Mobil Aspirasi Kampung Juara (MASKARA).

 


BIBLIOGRAFI

 

Craig, J. C., & Grant Robert, M. (1996). Strategic Management (Manajemen Strategi). Edisi Bahasa Indonesia, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

 

David, F. R. (2004). Manajemen Strategis konsep-konsep. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

 

Glueck, W. F., & Jauch, L. R. (1989). Manajemen strategis dan kebijakan perusahaan. Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga.

 

G�rel, E., & Tat, M. (2017). SWOT analysis: a theoretical review. Journal of International Social Research, 10(51).

 

Hakky, M. K., Wirasasmita, R. H., & Uska, M. Z. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android untuk Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Sistem Operasi. EDUMATIC: Jurnal Pendidikan Informatika, 2(1), 24�33.

 

Kusnandar, Ishak . (2015). Pengembangan Organisasi. MULTAZAM Bandung.

 

Rangkuti, F. (2001). Manajemen strategis. Alih Bahasa: Julianto Agung. Yogyakarta: Andi.

 

Richey, R. C., & Nelson, W. A. (1996). Developmental research. Handbook of Research for Educational Communications and Technology, 1213�1245.

 

Siagian, S. P. (2004). Manajemen stratejik. Jakarta: Bumi Aksara.

 

Udaya, J. (n.d.). dkk. 2013. Manajemen Stratejik.

 

Copyright holder:

Dasep Dodi Hidayah (2021)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: