Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6,
Special Issue, No. 1,
November 2021
� ���������
PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI KOMUNIKASI DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN DI INDONESIA (STUDI PADA
PENGGUNAAN E-COMMERCE DI AKUN MEDIA SOSIAL)
Chontina Siahaan, Pricelia Ruth Lidwina
Universitas
Kristen Indonesia,
Indonesia
Email: [email protected],
[email protected]
Abstrak
Pemerintah dan masyarakat
tentunya harus bekerja sama dalam
mewujudkan pasar digital yang dapat
memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Pasar digital yang dimaksud
dalam hal ini ialah penggunaan
e-commerce yang tentunya dapat
berpotensi membantu Usaha Mikro Kecil Menengah memasuki pasar global. Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan
data observasi dan wawancara
mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu cara yang dapat mempercepat peningkatan perekonomian di
Indonesia ialah dengan menggunakan e-commerce. Masyarakat dengan mudah berbelanja
secara online melalui
penggunaan akun media sosial yang dimiliki seperti facebook, instagram, whatsapp dan
lain-lain. Pola komunikasi yang terjadi
di mana setiap pengguna e-commerce
menyampaikan pesan secara online baik dengan memberikan komentar terhadap suatu produk dan juga melakukan proses pembayaran produk secara online. Pada
dasarnya bahwa untuk dapat mempertahankan
eksistensi e-commerce diperlukan
partisipasi seluruh elemen masyarakat tanpa terkecuali.
Kata Kunci: e-commerce; teknologi komunikasi; ekonomi
Abstract
The
government and society must certainly work together in realizing a digital
market that can affect economic growth. The digital market referred to in this
case is the use of e-commerce which can certainly potentially help Small and
Medium Micro Enterprises enter the global market. This study uses qualitative
methods with observation data collection techniques and in-depth interviews.
The results show that one way that can accelerate the improvement of the
economy in Indonesia is to use e-commerce. People easily shop online through
the use of social media accounts owned such as Facebook, Instagram, Whatsapp and others. The pattern of communication that
occurs where every e-commerce user conveys a message online both by commenting
on a product and also making the process of paying products �online. Basically
that to be able to maintain the existence of e-commerce requires the
participation of all elements of society without exception.
Keywords: e-commerce; communication technology; economics
Received: 2021-10-20; Accepted:
2021-11-05; Published: 2021-11-20
Pendahuluan
Perkembangan
teknologi sangat berkaitan erat dengan berbagai
bidang, salah satunya adalah bidang ekonomi.
E-commerce menjadi salah satu
bukti dari perkembangan teknologi yang memengaruhi pola kegiatan ekonomi saat ini yang tumbuh
secara eksponensial dan dinamis khususnya Indonesia (Alwi & Sugiono, 2020). Di masa sekarang, aktivitas bisnis telah banyak.
berubah menjadi pasar
digital yang tidak memiliki
wujud, dalam arti bentuk fisik dari
suatu badan usaha tidak diperlukan atau tidak lagi
menjadi suatu hal yang penting (Anjani & Santoso, 2018). Situasi ini menggambarkan
perbedaan signifikan dari konsep ekonomi
dekade lalu atau terbilang tradisional.
Era globalisasi
saat ini telah menjadi pengaruh
besar terhadap proses digitalisasi di seluruh dunia. Dalam hal ini,
digitalisasi tidak dapat dikendalikan oleh siapapun, fenomena tersebut merupakan dampak dari revolusi
industri keempat atau biasa disebut
Industri 4.0. Model bisnis baru kini telah
berkembang dengan sangat pesat karena, adanya
inovasi teknologi yang menjadi bagian penting dalam bisnis
di era digital saat ini (Asir, 2021).
Pertumbuhan
ekonomi suatu negara tidak dapat dipisahkan
dari sektor keuangan. Sektor keuangan yang berkembang baik tentunya akan
mempengaruhi kegiatan perekonomian. Dalam konteks pertumbuhan ekonomi, Indonesia pernah mengalami krisis ekonomi setidaknya dua kali, yang berasal dari sisi moneter
(keuangan) (Irzam & Setyari, 2020). Selain itu, pertumbuhan
ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian menambah pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu.
Pertumbahan ekonomi yang pesat akan menghasilkan
dampak positif baik secara langsung
maupun secara tidak langsung terhadap kesejahteraan di suatu Negara (Harahap, Luviana, & Huda, 2020).
Ada berbagai
macam jenis kegiatan yang dapat memengaruhi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia seperti defisit fiskal, ekspor, impor dan juga UMKM (Usaha Mikro , Kecil, Menengah). Dalam hal ini, yang sangat erat kaitannya dengan kemajuan teknologi adalah UMKM yang ada di pasar digital atau dikenal dengan e-commerce.
E- commerce merupakan kepanjangan
dari electronic commerce (perdagangan
elektronik) (Hidayati, 2020). Perdagangan online membuka peluang untuk masyarakat
agar membuka usaha sendiri dengan media internet.
E-commerce
memberikan banyak manfaat baik kepada
konsumen maupun produsen, konsumen akan mendapatkan harga produk yang paling murah karena mereka
akan mendapatkan banyak informasi tentang harga suatu
produk. Selain itu, ada banyak
fasilitas e-commerce yang memberikan
kemudahan kepada konsumen seperti bertransaksi online
tanpa tatap muka. Belanja online digemari oleh semua kalangan karena terkenal dengan kemudahan dalam menggunakannya. Dengan berbelanja secara online, konsumen dapat menghemat waktu, biaya dan juga tenaga (Hidayati, 2020).
Berbelanja
online juga mengubah pola komunikasi manusia saat ini. Interaksi
secara langsung atau face to face sangatlah
minim. Salah satu pola komunikasi yang berubah dari manusia adalah
ketika bertemu satu sama lain. Komunikasi lebih sering menggunakan media teknologi dan internet. Paling banyak
digunakan adalah media sosial seperti Facebook, Whats app, Instagram dan lain sebagainya.
Teknologi juga sangat berperan
penting dalam dunia komunikasi. Apalagi, jika dikaitkan dengan kondisi sekarang, Pandemi Covid- 19 juga berperan besar dalam mengubah pola komunikasi dan meningkatkan tren berbelanja secara online. Banyaklah dilakukan secara daring baik kegiatan kerja, pembelajaran dan juga bertransaksi.
Sebuah penelitian dari salah satu jurnal internasional mengatakan bahwa e-commerce
menjadi trending di masa pandemi,
dalam hal ini bukan hanya
di Indonesia tetapi di seluruh
dunia. Jurnal tersebut mengemukakan bahwa Covid-19 berdampak signifikan terhadap penjualan e-commerce (Bhatti et al., 2020). Bahkan diperkirakan akan mencapai $6,5 triliun pada tahun 2023
(Acheampong, 2021).
Selain
itu, pertumbuhan ekonomi di Indonesia juga memiliki
visi dan misi, khususnya dalam perjalanan mewujudkan Indonesia Emas 2045. 2045 merupakan tahun dimana Indonesia menapaki masa kemerdekaan yang berusia 100 tahun. Maka dengan itu,
seluruh jajaran pemerintahan telah menyusun Visi dan Misi Indonesia Emas yang salah satu pilarnya adalah
Ekonomi Berkelanjutan
(Pilar kedua). Dalam hal ini, untuk
mencapai tujuan tersebut dibutuhkan kerjasama dari seluruh bagian lapisan masyarakat dan pemerintah (bapenas.gp.id).
Dalam
konteks masyarakat, sebagaimana telah disebutkan diatas, UMKM berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi membutuhkan kreativitas masyarakat dan tidak terlepas dari perkembangan
teknologi. Sedangkan dalam konteks pemerintah,
peran pemerintah adalah mendukung proses berjalannya kegiatan ekonomi dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan
yang sesuai serta memfasilitasi masyarakat untuk melakukan hal tersebut. Bukti nyata dari peran
pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan e-commerce
adalah tentang pajak. Dalam hal
ini sebenarnya masih terjadi pro dan kontra, seperti dijelaskan dalam Jurnal �Analisis Pro Dan Kontra Kebijakan Pajak Pada E- Commerce Dan Pengaruhnya
Terhadap Ekonomi Indonesia�
(Ade, 2021), bahwa tantangan
terberat terkait kecendrungan pelanggaran kepatuhan wajib pajak bagi pelaku
bisnis digital. Hal ini, selalu menjadi permasalahan umum, mengingat ketidakmampuan otoritas pajak untuk mengontrol secara terpusat penjualan dan pembelian barang dan jasa di internet. Contoh konretnya adalah Indonesia yang sudah ada peraturan tentang
perdagangan dan tentang perdagangan elektronik, tetapi masih banyak
transaksi e-commerce yang tidak
terkenal pajak (Febriantoro, 2018).
Berikut
beberapa e-commerce yang paling banyak
digunakan di Indonesia yaitu
tokopedia berada di ututan pertama, kemudian dilanjutkan shopee urutan kedua,
lalu diikuti lazada dan platform lainnya yang dapat dilihat dalam
gambar berikut.
Figure 1.
E-commerce paling banyak digunakan di Indonesia
Sumber: https://greenhouse.co/, 2020.
Berdasarkan
pemaparan di atas, kita dapat melihat
bahwa kemajuan teknologi semakin memudarkan kebiasaan-kebiasaan manusia, seperti dalam berkomunikasi dengan manusia lain, bertransaksi dan juga dalam kegiatan berbelanja. Disamping itu, kemajuan teknologi
juga berdampak positif terhadap pesatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
E-commerce
sebagai produk tenologi yang membawa banyak perubahan yang berimplikasi pada banyak aspek kehidupan manusia. Diantaranya adalah pasar online dan periklanan
dengan digital marketing. E-commerce merupakan wujud nyata kemajuan teknologi sistem informasi di Indonesia. Sistem Informasi teknologi itu sendiri, terdiri
dari 3 unsur yaitu unsur sistem,
unsur teknologi dan unsur informasi.
Elemen
sistem didefinisikan oleh
Wilkinson et al (dalam jurnalAnalyzing
E-Commerce Success using DeLone and McLean Model, (Angelina, Hermawan, & Suroso, 2019) sebagai kelompok yang berinteraksi dalam fungsi bersama untuk mencapai sasaran tertentu. Sistem mengkoordinasikan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengubah input menjadi output. Elemen kedua adalah
teknologi. Menurut Jogiyanto (Angelina et al., 2019), teknologi dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu
sistem komputer teknologi (perangkat keras dan perangkat lunak) dan teknologi sistem telekomunikasi.
Elemen
ketiga adalah informasi, Wilkinson et al (Angelina et al., 2019) mengemukakan bahwa informasi adalah kumpulan data yang telah diubah menjadi lebih berharga atau bermakna dalam
proses tertentu. Teknologi sistem informasi memiliki lima peran utama dalam organisasi,
yaitu: efisiensi, efektivitas, komunikasi, kolaborasi, kompetitif. Merefleksikan pentingnya peran tersebut, penelitian ini meneliti lebih lanjut sistem informasi
dalam e-commerce.
Dijelaskan
oleh Lestari bahwa status utama
dari internet adalah sebagai media baru yang mungkin berfungsi sebagai media massa yang banyak memengaruhi perekonomian suatu Negara (Lestari, 2019). Media massa merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan pesan dan sebagai alat komunikasi untuk menyebarkannya ke khalayak luas
(Hasyim, 2012). Contoh alat
- alat komunikasi dalam media massa adalah radio, surat kabar, TV. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, internet dinilai sebagai media baru yang mungkin berfungsi sebagai media massa. Dalam konsep media massa, tentunya berkaitan dengan komunikasi massa. Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan terhadap orang banyak (Hasyim, 2012). Berbicara tentang perdagangan digital, komunikasi massa memiliki peran yang penting dimana penjual harus memberikan
penawaran produk dengan pesan yang dikemas baik, singkat
dan menarik pembeli.
Dalam
hal ini, model teori De Lone dan Mc Clean akan menjelaskan bagaimana keberhasilan dari e-commerce sebagai produk dari perkembangan teknologi.
Figure 2
Update DeLone &
McLean Is Success Model
Sumber: Jurnal Analyzing E-Commerce
Success using
DeLone
and McLean Model (Angelina et
al., 2019).
Delone
dan McLean� meninjau
enam variabel keberhasilan e-commerce (Angelina et al., 2019), yaitu:
1.
Kualitas
sistem
Kualitas
sistem mencakup keseluruhan bagaimana suatu media dapat berjalan dengan baik untuk tujuan
tertentu. Dalam perbelanjaan online, tentunya ada sistem yang berlaku sesuai kebijakan dari setiap platform. Akan tetapi,
pada umumnya sistem yang berjalan dalam e-commers memiliki ciri yang sama. Contohnya seperti sistem pembelian (memasukkan produk yang ingin dibeli dengan sistem
check out) dan sistem pembayaran
atau transaksi (tersedia jenis-jenis pembayaran).
2.
Kualitas
informasi
Informasi
yang ditawarkan dalam situs
belanja online harus memiliki kelengkapan. Contohnya jika suatu toko online menjual pakaian. Maka toko tersebut
harus memuat informasi seperti gambar dan deskripsi produk secara detail seperti ukuran, warna dan lain sebagainya.
3.
Penggunaan
Penggunaan
yang dimaksud disini adalah pelanggan. E-commerce tidak akan mempegaruhi
pertumbuhan ekonomi jika tidak memiliki
membeli/pelanggan. Justru, karena banyaknya minat pembeli maka e-commerce dapat dikatakan sebagai produk teknologi yang meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia khususnya UMKM.
4.
Kepuasan
pengguna
E-commerce
mempraktekan komunikasi dua arah, dimana
pelanggan dapat mengutarakan kepuasan atau kekecewaannya terhadap suatu produk atau barang.
Dalam perdagangan online biasa disebut sebagai
penilaian produk dengan memberikan rating.
5.
Dampak
individu
Ditinjau
dari dampak e-commerce secara individu adalah menghasilkan sumber daya manusia
yang mandiri, kreatif dan inovatif.
6.
Dampak
organisasi
Dampak
organisasi merupakan kelanjutan dari dampak individu, yaitu ketika peningkatan
tiap individu meningkat maka tingkat pendapatan dari negara juga meningkat. Hal ini akan memunculkan
pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada Indonesia.
Keenam
unsur ini tidak bisa berjalan
sendiri-sendiri, melainkan saling berhubungan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan.
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Dalam bentuk penelitian
kualitatif, penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Yoni mengemukakan bahwa
yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah suatu jenis
penelitian yang menghasilkan
temuan-temuan yang tidak diperoleh dari alat-alat prosedur statistik atau alat-alat kuantifikasi lainnya. Hal ini dapat mengarah pada penelitian tentang kehidupan, contohnya seperti perilaku seseorang atau hubungan-hubungan interaksional. Dengan cara ini diharapkan penelitian penulis bisa menjadi penelitian
yang benar dan tepat (Ardianto, 2020).
Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini adalah observasi
dan wawancara� mendalam.
Teknik analisis data
yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Pertama-tama mencari data dan referensi dari buku ataupun
browsing di internet dan dari wawancara sederhana yang penulis lakukan.
2. Memastikan bahwa semua data dan kajian teori yang diperlukan telah diperoleh dengan baik.
3. Menghubungkan data-data
yang satu dengan yang lain
juga dengan kajian teori yang ada.
4. Menyusun laporan dalam bentuk
karya tulis ini.
Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian menjelaskan terkait dengan keputusan pemerintah sebagai regulator,
stakeholders maupun shareholders yang terlibat dalam e-commerce, para
start-up, industri telekomunikasi
sebagai pihak yang memiliki kemampuan untuk membangun infrastruktur internet sebagai penunjang aktivitas bisnis e-commerce, serta pengembangan penelitian-penelitian
di masa mendatang. Dengan itu, peneliti memaparkan
data-data yang telah diperoleh
sebagai berikut:
1. Data perkembangan
pendapatan e-commerce
Dilansir dari
liputan6.com, e-commerce Indonesia mengalami kenaikan pendapatan sebanyak 54%.� Pada
2019, pendapatan dari e-commerce
tercatat USD 21 Miliar kemudian naik sampai dengan USD 32 Miliar di 2020. Hal
ini membuktikan bahwa di masa Pandemi Covid-19 terjadi pertumbuhan pesat dalam perekonomian
digital Indonesia. Managing Director Google Indonesia, Randy Jusuf menyatakan, momentum kenaikan pendapatan e-commerce di Indonesia dihasilkan
dari peningkatan 5 kali lipat jumlah supplier lokal yang mencoba berjualan secara online selama Pandemi Covid-19. Selain itu, juga dipengaruhi oleh program digitalisasi
UMKM yang diluncurkan pemerintahan
Jokowi di masa krisis saat ini (liputan 6.com, 2020).
Dengan itu,
peneliti melihat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah hasil kolaborasi dengan produk teknologi
dan internet. Jika peningkatan pendapatan
terus terjadi di sektor perbelanjaan situs online,
maka e-commerce akan
menjadi salah satu faktor pendukung penting dalam meningkatkan
taraf perekonomian
Indonesia lebih maju lagi kedepannya.
2. Pertumbuhan ekonomi
di Indonesia
Badan Pusat Statistik
(BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia
pada tahun 2020 yang mengalami
pertumbuhan sebesar 2,07% dibandingkan tahun 2019. Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku
mencapai Rp. 1.5.434,2 triliun
dan PDB per kapita mencapai
Rp. 56, 9 Juta atau US$3.911,7 (kemenkeu.go.id,
2020). Meskipun pada tahun
2019 atau awal pandemi masuk ke
Indonesia, sektor ekonomi
Indonesia banyak mengalami penurunan, tetapi, di tahun 2020, Indonesia perlahan mengalami kenaikan PDB karena inovasi dan perkembangan teknologi.
Pemerintah dalam
hal ini juga ikut berperan aktif
dalam perkembangan e-commerce
di Indonesia. Salah satu contohnya
adalah di Jawa Barat yang melaksanakan pelatihan e-commerce
bagi UMKM.
Dalam hal
ini tentunya menjadi salah satu tindakan nyata dari seluruh komponen
masyarakat dalam memajukan kesejahteraan bangsa. Meskipun dalam masa Pandemi terjadi banyak krisis ekonomi seperti PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), tetapi hal itu
justru menjadi motivasi untuk memikirkan ide-ide baru. Pemerintah dalam hal ini memfasilitasi
masyarakat dengan sangat baik. Dengan itu,
grafik pertumbuhan ekonomi di Indonesia dinilai memiliki grafik yang terus naik.
Figure 3
Pelatihan E-commerce Bagi UMKM Se Jawa Barat
Sumber:
http://diskuk.jabarprov.go.id/2020/11/11/pelatihan-e-commerce-bagi-umkm/, 2020
1. Prospek E-Commerce
Sebagai Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru
E-commerce merupakan hasil
kreativitas dan inovasi dalam perkembangan Industri 4.0. Perkembangan yang pesat dari e-comerce
sendiri merupakan hasil dari era digitalisasi saat ini. Terdapat tiga
indikator dari perkembangan positif e-commerce yaitu jumlah situs bisnis online, jumlah pengguna internet dan perkembangan
nilai transaksi e-commerce
(Getha, 2018). Indikator pertama merupakan fenomena yang jelas terjadi di Indonesia saat ini. Ada begitu banyak platform yang digunakan dalam penjualan online. Bahkan sering ditemukan,
satu produk dengan produsen yang sama menjual dalam
4 platform skaligus, hal ini tentunya memudahkan
pembeli.
Indikator
yang kedua sudah pasti dialami oleh seluruh dunia. Internet bukan hanya menjadi konsumsi
dari orang dewasa melainkan di semua kalangan dan yang ketiga adalah perkembangan nilai transaksi. Selain perkembangan e-commerce,
transaksi juga mengalami banyak perkembangan, dimana ketika bertransaksi
orang tidak perlu mengeluarkan uang secara fisik. Akan tetapi dengan berbagai media dompet online, memudahkan pembelian di e-commerce, seperti
Go-pay, Ovo, Dana dan lain sebagainya.
Dengan adanya perkembangan teknologi yang ada, sistem jual-beli
online di Indonesia dinilai telah memiliki sistem yang baik dan mudah untuk digunakan
segala kalangan. Dari tahun ke tahun
ada begitu banyak fitur yang terus berkembang dan beinovasi sehingga hal itu juga meningkatkan
minat pembeli atau konsumen di pasar digital.
Secara
historis, tahun 1994 menjadi cikal bakal
berkembangnya kegiatan jual-beli online di Indonesia. Akan tetapi,
negara-negara maju seperti
Amerika Serikat telah lebih dahulu menerapkan
sistem penjualan online sejak tahun 1991. Internet menjadi hal yang dapat dikomersilkan dan terlebih dahulu ditemukan oleh negara-negara maju.
Akibat dambak globalisasi, maka hal itu sampai
ke Indonesia. Dengan melihat hal tersebut,
kita dapat melihat bahwa e-commerce berkontibusi bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Selain perbandingan dengan negara maju, perkembangan e-commerce
juga dapat di buktikan dengan beberapa Negara berkembang yang memiliki karakter hampir sama dengan Indonesia yaitu Cina dan Arab Saudi (Getha, 2018). Kedua negara tersebut membuktikan bahwa e-commerce berpengaruh
postif pada perkembangan ekonomi.
E-commerce
sebagai situs jual-beli
online bukan hanya bergerak dalam barang tetapi juga seperti jasa, seperti
Gojek, Grab dan yang sejenis dengan itu. Bidang ini
menggunakan proses digitalisasi
dalam segala aspek penggunaanya. Selain itu, ada
juga traveloka yang bergerak
dalam bidang penyewaan hotel secara online.
Di jaman yang serba modern,
teknologi tidak akan bisa lepas
dari kehidupan manusia. Seperti yang dikemukakan oleh McLuhan dalam teori determinisme, teknologi awalnya diciptakan oleh manusia untuk memudahkan manusia. Akan tetapi, seiring perkembangan waktu, manusia justru yang dikendalikan oleh teknologi dan tidak dapat dipisahkan dari teknologi itu sendiri. Berdasarkan
pemaparan tersebut, e-commerce
dapat menjadi prospek sumber pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.
2.
Perubahan Pola Komunikasi
yang Dihasilkan dari Budaya Berbelanja Online
Komunikasi merupakan
hal penting dalam kehidupan manusia. Pola komunikasi terbentuk karena adanya kebiasaan dan budaya. Pola komunikasi dalam berdagang secara konvensional dengan online jelas memiliki perbedaan. Dalam perdagangan konvesional, terdapat banyak interaksi langsung antara pembeli dan penjual, misalnya ketika menawarkan produk atau menawar harga.
Sedangkan, pola komunikasi dalam pasar digital dilakukan dengan perantara media.
Pandemi Covid-19 jelas memiliki pengaruh dalam perubahan pola komunikasi karena, kita harus menjaga
jarak, dilarang berkumpul serta berinteraksi dengan orang lain.
Pola komunikasi di masa Pandemi
dapat menggambarkan bagaimana pola komunikasi dari pasar digital yaitu, tanpa tatap
muka, menggunakan media sebagai perkembangan teknologi. Inti dari pembahasan di atas adalah bahwa pola
komunikasi dapat berubah karena pengaruh teknologi.
Ditinjau dari
konsep komunikasi, salah satu kajian dalam
e-commerce adalah komunikasi
massa. Dimana seorang penjual harus memberikan
informasi kepada publik yang luas mengenai produknya dan mengetahui secara benar sasaran publiknya.
Informasi tersebut dibuat sedemikian rupa secara menarik
dan menggunakan foto-foto
yang bagus. Dalam kegiatan perdangan secara tradisional, biasanya penjual menggunakan metode komunikasi persuasif dan public
speaking yang baik. Para penjual
akan meyakinkan pembeli dengan keahlian komunikasi verbal dan non verbal.
Komunikasi massa
yang dilakukan oleh e-commerce biasanya menggunakan tokoh publik untuk
menarik konsumen atau biasa disebut
�endorse�. Endorsment merupakan
kegiatan menawarkan produk atau review produk kepada konsumen
untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap barang yang dibelinya atau dipastikan barang yang ingin dibeli terjamin
kualitasnya dan bukan penipuan. Dengan demikian, kita dapat melihat perubahan-perubahan
pola komunikasi yang terjadi karena pengaruh berbelanja online.
3.
Dinamika E-Commerce Menuju Keseimbangan Ekonomi Jangka Panjang
Setelah disebutkan
banyak kelebihan dari e-commerce, masih ada beberapa kekurangan
e-commerce yang harus diperbaiki
lagi di Indonesia agar e-commerce dapat berkontribusi maksimal dalam pertumuhan ekonomi apalagi menuju keseimbangan ekonomi jangka panjang. Dalam hal ini,
dibutuhkan semua peran baik masyarakat
maupun pemerintah untuk mengatasi kekuarangan yang ada pada e-commerce.
Meskipun e-commerce telah berkembang pesat, masih banyak
oknum-oknum yang memanfaatkan
teknologi dan internet untuk
menipu pembeli. Oleh sebab itu, diperlukan
edukasi kepada konsumen untuk membeli barang dari e-commerce terpercaya.
Selain itu, perekonomian tidak luput dengan pembayaran
pajak. Dalam jurnal �Analisis Pro Dan Kontra Kebijakan� Pajak
Pada E- Commerce Dan Pengaruhnya Terhadap
Ekonomi Indonesia� (Ade, 2021) dikemukakan
bahwa penyerapan maksimal pajak penghasilan atas transaksi di platform online market place masih minim. Apalagi jika transaksi tersebut dilakukan melalui situs jejaring sosial media seperti Facebook,
Twitter dan Instagram. Dalam media tersebut masih banyak terjadi transaksi jual beli yang menghindari pembayaran pajak. Padahal sebenarnya, pajak sangat memengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Kententuan peraturan
perundang-undangan perpajakan
dalam setiap kebijakan dan pengendalian di bidang e-commerce harus memenuhi kepentingan nasional (Pasal 2 PP No. 80 Tahun 2019). Asas kemanfaatan harusnya mengajak para pihak yang terlibat dalam e-commerce untuk aktif dalam
mewujudkan kesejahteraan masyarakat serta menunjukkan kepatuhan dalam wajib pajak.
Dalam hal ini diperlukan ketegas dari pihak
pemerintah dan juga kesadaran
dari masyarakat.
Oleh karena
itu, keberlangsungan dari belanja online ini membutuhkan dukungan dari segala
pihak untuk mewujudkan keseimbangan ekonomi jangka panjang. Berikut adalah skema syarat-syarat
keberlanjutan aktivitas bisnis e-commerce.
Figure 4.
Skema Syarat Keberlanjutan
Aktivitas E-commerce
Sumber: Getha, 2018
Semua komponen
dari syarat keberlanjutan e-commerce tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Secara garis besar produsen disini berarti orang yang menjual produk di e-commerce. Jika setiap
tahun penjual e-commerce
bertambah dan melakukan inovasi baru maka
akan memengaruhi konseumen. Dalam hal ini, UMKM berperan
penting untuk terus mendukung perkembangan e-commerce. Sampai
saat ini, masih ada UMKM yang tidak mau menggunakan
situs penjualan online karena
mereka berpendapat bahwa hal itu
susah untuk dilakukan. Oleh sebab itu, pemerintah harus mendukung dan memfasilitasi masyarakat yang buta terhadap teknologi.
Dilihat dari
peran konsumen, unsur ini juga tidak kalah penting.
Produsen yang inovatif akan menghasilkan konsumen yang loyalitas. Maksudnya, kepercayaan konsumen terhadap situs perbelanjaan online harus terus ditingkatkan dari waktu ke
waktu. Setiap penipual dari pembelian
online harus segera dituntaskan, supaya perkembangan e-commerce terus
meningkat pesat. Dengan demikian, semua faktor yang disebutkan diatas sangat berkesinambungan dalam mempertahankan eksistensi perkembangan e-commerce di Indonesia. Ekonomi jangka panjang dari dampak
e-commerce juga akan memenuhi
visi Indonesia Emas 2045, yaitu dalam pilar kedua ekonomi berkelanjutan.
Cita-cita tersebut harus digapai demi mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Kesimpulan
Alwi, Muhammad, & Sugiono, Edi. (2020). Pengaruh
Rekrutmen, Penempatan Kerja Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan PT
Indoturbine Jakarta Pusat. Oikonomia: Jurnal Manajemen, 15(2).
Angelina, Ruth Johana, Hermawan, Aji, & Suroso,
Arif Imam. (2019). Analyzing e-commerce success using DeLone and McLean model. Journal
of Information Systems Engineering and Business Intelligence, 5(2),
156�162.
Anjani, Margaretha Rosa, & Santoso, Budi. (2018).
Urgensi Rekonstruksi Hukum E-Commerce Di Indonesia. Law Reform, 14(1),
89�103.
Ardianto, Yoni. (2020). Memahami Metode Penelitian
Kualitatif. DJKN Kementerian Keuangan.
Asir, Muhammad. (2021). RANTAI PASOK KAKAO:
Karakteristik & Peran Stakeholder. Penerbit NEM.
Bhatti, Anam, Akram, Hamza, Basit, Hafiz Muhammad,
Khan, Ahmed Usman, Raza, Syeda Mahwish, & Naqvi, Muhammad Bilal. (2020).
E-commerce trends during COVID-19 Pandemic. International Journal of Future
Generation Communication and Networking, 13(2), 1449�1452.
Febriantoro, Wicaksono. (2018). Kajian dan strategi
pendukung perkembangan e-commerce bagi UMKM Di Indonesia. Manajerial: Jurnal
Manajemen Dan Sistem Informasi, 17(2), 184�207.
Harahap, Erni Febrina, Luviana, Luviana, & Huda,
Nurul. (2020). Tinjauan Defisit Fiskal, Ekspor, Impor Dan Jumlah Umkm Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Jurnal Benefita, 5(2), 151�161.
Hidayati, Afifah. (2020). E-COMMERCE DAN DAMPAKNYA
TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MAHASISWA (STUDI KASUS PADA MAHASISWA PRODI
PENDIDIKAN EKONOMI IKIP PGRI BOJONEGORO). Jurnal Pendidikan Edutama.
Irzam, Yanuar, & Setyari, Ni Putu Wiwin. (2020).
FINANCIAL DEVELOPMENT DAN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA. Jurnal Benefita,
5(2), 140�150.
Lestari, Diyan. (2019). Measuring e-commerce adoption
behaviour among gen-Z in Jakarta, Indonesia. Economic Analysis and Policy,
64, 103�115.
Alwi, Muhammad, & Sugiono, Edi. (2020). Pengaruh
Rekrutmen, Penempatan Kerja Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan PT
Indoturbine Jakarta Pusat. Oikonomia: Jurnal Manajemen, 15(2).
Angelina, Ruth Johana, Hermawan, Aji, & Suroso,
Arif Imam. (2019). Analyzing e-commerce success using DeLone and McLean model. Journal
of Information Systems Engineering and Business Intelligence, 5(2),
156�162.
Anjani, Margaretha Rosa, & Santoso, Budi. (2018).
Urgensi Rekonstruksi Hukum E-Commerce Di Indonesia. Law Reform, 14(1),
89�103.
Ardianto, Yoni. (2020). Memahami Metode Penelitian
Kualitatif. DJKN Kementerian Keuangan.
Asir, Muhammad. (2021). RANTAI PASOK KAKAO:
Karakteristik & Peran Stakeholder. Penerbit NEM.
Bhatti, Anam, Akram, Hamza, Basit, Hafiz Muhammad,
Khan, Ahmed Usman, Raza, Syeda Mahwish, & Naqvi, Muhammad Bilal. (2020).
E-commerce trends during COVID-19 Pandemic. International Journal of Future
Generation Communication and Networking, 13(2), 1449�1452.
Febriantoro, Wicaksono. (2018). Kajian dan strategi
pendukung perkembangan e-commerce bagi UMKM Di Indonesia. Manajerial: Jurnal
Manajemen Dan Sistem Informasi, 17(2), 184�207.
Harahap, Erni Febrina, Luviana, Luviana, & Huda,
Nurul. (2020). Tinjauan Defisit Fiskal, Ekspor, Impor Dan Jumlah Umkm Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Jurnal Benefita, 5(2), 151�161.
Hidayati, Afifah. (2020). E-COMMERCE DAN DAMPAKNYA
TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MAHASISWA (STUDI KASUS PADA MAHASISWA PRODI
PENDIDIKAN EKONOMI IKIP PGRI BOJONEGORO). Jurnal Pendidikan Edutama.
Irzam, Yanuar, & Setyari, Ni Putu Wiwin. (2020).
FINANCIAL DEVELOPMENT DAN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA. Jurnal Benefita,
5(2), 140�150.
Lestari, Diyan. (2019). Measuring e-commerce adoption
behaviour among gen-Z in Jakarta, Indonesia. Economic Analysis and Policy,
64, 103�115.
Copyright holder: Chontina Siahaan,
Pricelia Ruth Lidwina (2021) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |