Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849
e-ISSN : 2548-1398
Vol.
6, Special Issue No. 2, Desember 2021
PENGARUH INDUSTRI PARIWISATA
TERHADAP TINGKAT PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SEKTOR PARIWISATA DI PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2011-2020
Tesa
Melanie Putri, Muhammad Anshar Nur, Ahmad Yunani
Ekonomi
pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lambung Mangkurat,
Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia
Email:[email protected],
[email protected], [email protected]
Abstrak
Kalimantan Selatan dengan
julukannya sebagai �Kota Seribu Sungai�, memiliki potensi besar untuk dilakukan
pengembangan sektor pariwisata, khususnya wisata bahari. Salah satu misi
pembangunan pariwisata di Provinsi Kalimantan Selatan adalah mengembangkan dan
mempromosikan produk pariwisata yang berwawasan lingkungan, kebudayaan, sejarah
dan pesona alam yang memiliki daya saing sebagai salah satu devisa.
Penelitian
ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis linier
berganda, menggunakan data time series periode tahun 2011-2020. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji pengaruh industri pariwisata terhadap tingkat
penyerapan tenaga kerja di sektor pariwisata di Provinsi Kalimantan Selatan
tahun 2011-2020. Hasil penelitian ini menemukan bahwa secara parsial jumlah
hunian kamar hotel berpengaruh negatif signifikan terhadap penyerapan tenaga
kerja, jumlah objek wisata berpengaruh positif signifikan terhadap penyerapan
tenaga kerja, dan secara parsial jumlah restoran dan jumlah wisatawan berpengaruh
positif tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja.
Kata
Kunci : Jumlah
Hunian Kamar Hotel;
Objek Wisata;
Restoran; Wisatawan;
Tenaga
Kerja
Abstract
South
Kalimantan with its nickname as "Kota Seribu Sungai", has great
potential for the development of the tourism sector, especially marine tourism.
One of the missions of tourism development in South Kalimantan Province is to
develop and promote tourism products that are environmentally minded, cultural,
historical and natural charm that have competitiveness as one of the foreign
exchange. This study is a quantitative study using multiple
linear analysis, using time series data for the period 2011-2020. This research
aims to examine the influence of the tourism industry on the rate of labor absorption
in the tourism sector in South Kalimantan Province in 2011-2020. The results of
this study found that partially the number of hotel room occupancy negatively negatively affects labor absorption, the number of tourist
attractions has a significant positive effect on labor absorption, and
partially the number of restaurants and the number of tourists have a positive
effect on the absorption of labor.�
Keywords: Number of Hotel
Room Occupancy; Attractions; Restaurant; Tourists; Workforce
Received: 2021-11-20; Accepted: 2021-12-05;
Published: 2021-12-07
Pendahuluan
Industri
Pariwisata di Indonesia membuka kesempatan kerja di setiap daerah. Salah satu
modal utama untuk melakukan pengembangan dan peningka tan
industri
pariwisata
adalah
dengan adanya potensi kekayaan alam dan peninggalan sejarah di Indonesia.
Industri ini memiliki potensi besar dalam penyerapan tenaga kerja,
diekspektasikan semakin ke depan industri ini semakin berkembang pesat dan
memiliki peluang yang besar dalam penyerapan tenaga kerja.
Semakin
banyak potensi wisata yang ada di daerah maka semakin tinggi daya tarik
wistawan baik domestik maupun mancanegara untuk datang dan berwisata di daerah
tersebut. Dengan jumlah obyek wisata yang semakin pesat di daerah tersebut
mengakibatkan tingginya permintaan akan tempat penginapan. Wisatawan yang
berwisata di daerah tidak akan cukup menikmati objek wisata dalam waktu sehari,
sehingga membutuhkan penginapan untuk bermalam di suatu daerah dan kebutuhan
restoran untuk hanya sekedar berkumpul menikmati objek wisata.
Kalimantan
Selatan dengan julukannya sebagai �Kota Seribu Sungai�, memiliki potensi besar
untuk dilakukan pengembangan sektor pariwisata, khususnya wisata bahari. Namun,
potensi tersebut belum dikembangkan secara maksimal oleh Pemerintah Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan mengingat masih banyak wilayah bahari di Kalimantan
Selatan yang belum diberdayakan. Salah satu misi pembangunan pariwisata di
Provinsi Kalimantan Selatan adalah mengembangkan dan mempromosikan produk
pariwisata yang berwawasan lingkungan, kebudayaan, sejarah dan pesona alam yang
memiliki daya saing sebagai salah satu devisa (BPS, 2020). Pemerintah akan
terus melakukan pengembangan terhadap potensi pariwisata yang ada di Provinsi
Kalimantan Selatan agar mampu menjadi salah satu destinasi wisata yang dilirik
oleh masyarakat domestik, maupun mancanegara.
Kontribusi
sektor pariwisata terhadap perekonomian di Kalimantan Selatan juga masih rendah
apabila dibandingkan dengan potensi pariwisata yang dimilikinya. Jumlah
wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata di Kalimantan Selatan masih
terbilang cukup rendah. Walaupun setiap tahunnya cenderung meningkat, namun
peningkatan tersebut dianggap masih tidak signifikan (BAPPENAS, 2019).
Dalam hal
pengembangan sektor pariwisata oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
dapat dilakukan dengan menambah obyek wisata maupun membenahi kondisi obyek
wisata agar semakin menarik. Pasalnya, semakin beragam jumlah obyek wisata yang
terdapat di suatu wilayah maka akan semakin meningkatkan dampak positif yang
didapatkan dari obyek wisata tersebut, salah satunya yaitu penyerapan tenaga
kerja (Pleanggra, 2017).
Metode Penelitian
Ruang
lingkup penelitian adalah industri pariwisata dan tenaga kerja yang berada di
wilayah provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015-2020. Jenis penelitian ini
adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Dalam hal
ini penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Selatan. Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data time
series yang meliputi periode waktu dari tahun 2011-2020 bersumber dari data
sekunder. data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik provinsi
Kalimantan Selatan dan Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan serta
sumber lain yang terkait dalam penelitian ini. Metode yang dipakai dalam
pengumpulan data adalah melalui studi pustaka. Studi pustaka merupakan teknik
untuk mendapatkan informasi melalui catatan, literatur, dokumentasi dan
lain-lain yang masih relevan dengan penelitian ini. Teknis analisis data yang
digunakan� dalam penelitian ini adalah
analisis kuantitatif dengan menggunakan alat regresi yaitu agresi linier
berganda dengan metode Ordinary Least Squared.
Variabel
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah hunian kamar hotel,
jumlah restoran, jumlah objek wisata, dan jumlah wisatwan.
Hasil dan Pembahasan
Model
regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen, baik berupa hubungan positif,
maupun hubungan negatif. Analisis ini juga digunakan untuk memprediksi nilai
dari variabel dependen apabila variabel independennya mengalami kenaikan
ataupun penurunan (Priyatno, 2010). Analisis linier berganda dalam penelitian
ini dilakukan dengan bantuan aplikasi E-view 10.
Tabel 1
Hasil
Estimasi Regresi Linier Method Least Squared
Regresi |
Koefisien |
Standar Eror |
t-statistic |
Probabilitas |
Keterangan |
c |
-101594,6 |
45368,14 |
-2,239337 |
0.0753 |
|
wisatawan |
-0,017145 |
0.005511 |
-3,110879 |
0.0265 |
Signifikan |
objek wisata |
152,2289 |
65,99476 |
2,306681 |
0.0692 |
Tidak Signifikan |
hotel |
191,5628 |
56,63639 |
3,382326 |
0.0196 |
Signifikan |
restoran |
0,000987 |
0,000659 |
1,496760 |
0.1947 |
Tidak Signifikan |
R-squared = 0.806842 |
|
||||
Adjusted R-squared = 0.0652316 |
|
||||
Prob(F-statistic) = 0.049473 |
|
Hasil
pengujian analisis regresi liner berganda
Y
= -101594,6 - 0,017145X1 + 152,229X2 + 191,56X3 +
0,000987X4 +e
Std
error = (45368,14) (0,005511)�
(65,99476)� (56,6364) (95,525)
R2
= 0,806842
Adjusted
R2 = 0,652316
F-Statistik = 5,2214
Prob (F- Statistik) =
0,049473
Dalam
pengujian ini berdasarkan hasil persamaan regresi menggunakan Eview v.10
diketahui secara parsial jumlah hunian kamar hotel berpengaruh negatif
signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, jumlah objek wisata berpengaruh
positif signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, dan secara parsial jumlah
restoran dan jumlah wisatawan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
penyerapan tenaga kerja.
Tabel 2
Uji F
variabel |
Prob. |
Keterangan |
c |
0,049473 |
Simultan Signifikan |
X1 |
||
X2 |
||
X3 |
||
X4 |
Uji
F digunakan untuk mengetahui pengaruh signifikasi pada variabel bebas terhadap
variabel terikat secara keseluruhan. Berdasarkan
hasil analisis regresi linier berganda dengan metode Ordinary Least Square
(OLS) menggunakan software Eviews, maka diperoleh nilai probabilitas
F-statistic sebesar 0.049473 yang mana lebih kecil
dari angka kepercayaan signifikasi α 5% (0,049473 < 0,05), maka uji F
pada penelitian ini dikatakan bahwa variabel bebas (jumlah hunian kamar, jumlah
restoran, jumlah objek wisata, dan jumlah wisatawan) secara bersama-sama
(simultan) berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (penyerapan tenaga
kerja).
Tabel 3
Hasil Uji
R-squared
variabel |
R-squared |
Keterangan |
c |
0,8068 |
Mempengaruhi sebesar 80,68% |
X1 |
||
X2 |
||
X3 |
||
X4 |
�� Sumber : Hasil olah data uji statistic
menggunakan Eview v.10
Berdasarkan
hasil estimasi persamaan regresi menunjukan nilai koefesien R2 sebesar
0,8068 atau 80,68%, nilai ini mendekati angka 1 hal ini menunjukan bahwa secara
keseluruhan variasi yang terjadi pada variabel independent (jumlah hunian
kamar, jumlah restoran, jumlah objek wisata dan jumlah wisatawan) dapat
menjelaskan variabel dependent (penyerapan tenaga kerja) sebesar 80,68%,
sedangkan sisanya 19,32% dijelaskan oleh variabel lain di luar model.
Pada
persamaan model regresi diatas nilai konstantanya adalah sebesar -101595
artinya jika terjadi perubahan nilai pada variabel jumlah hunian kamar,
restoran, objek wisata, dan wisatawan sebesar 0, maka variabel Penyerapan
tenaga kerja adalah sebesar � 1011595.
Dari
keempat variabel bebas yang telah dilakukan pengujian variabel yang paling
besar pengaruhnya terhadap penyerapan tenaga kerja adalah objek wisata. Objek
wisata berpengaruh yang paling besar dimana nilai koefisiennya adalah sebesar
191,5628 dengan taraf signifikan 5%.
Kesimpulan
Secara parsial dengan hasil
regresi bahwa variabel jumlah hunian kamar hotel berpengaruh negatif
signifikan, jumlah objek wisata berpengaruh positif dan signifikan terhadap
penyerapan tenaga kerja di sektor pariwisata di Provinsi Kalimantan Selatan,
sedangkan jumlah restoran dan jumlah wisatawan berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di sektor pariwisata di Provinsi
Kalimantan Selatan.
Dalam penelitian ini berdasarkan
uji regresi linier berganda menggunakan Eviews v.10 diketahui bahwa secara
simultan seluruh variabel independent (jumlah hunian kamar hotel (X1), jumlah restoran
(x2), jumlah objek wisata (X3), dan jumlah wisatawan (X4)) berpengaruh terhadap
penyerapan tenaga kerja (Y) di sektor pariwisata di Provinsi Kalimantan
Selatan.
Perkembangan tren masyarakat global dan nasional, hal ini
perlu disikapi dengan cermat, perubahan segmen wisatawan dari kaum tua menjadi
kaum milineal menuntut penyesuaian atau modifikasi dalam pelayanan wisata yang
diberikan sehingga ekspektasi atas pengalaman yang spesifik dan khas yang
diminta oleh segmen-segmen ini dapat terpenuhi. Bagi pemerintah dan semua jajaran
terkait. Pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan� diharapkan tidak hanya melihat
dari potensi penciptaan penerimaan daerah saja. Tetapi juga lebih memperhatikan
dari sisi upah tenaga kerja, kualitas dan kemampuan tenaga kerja di bidang
pariwisata juga harus dikembangkan karena pentingnya kualitas tenaga kerja
berdampak dengan kepuasan wisatawan yang berkunjung.
BIBLIOGRAFI
BAPPENAS
(2019). Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2019. Pemerataan Pembangunan untuk Pertumbuhan Berkualitas
Dinas
Pariwisata Provinsi ����� Kalimantan Selatan (2020). �� Analisa Pasar Pariwisata
���������� Provinsi
Kalimantan � Selatan 2020. Banjarmasin
Gujarati,
D.N. (2012). Dasar-Dasar Ekonometrika (Edisi Kelima) (Mangunsong R.C, Penerjemah).
Jakarta: Salemba Empat.
Hasan,
Muhammad Iqbal. (2002). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Jonathan,
Sarwono. (2006). Metode Peneltiian Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Pleanggra, Ferry. (2017).
Analisis Pengaruh Jumlah Obyek Wisata,
Jumlah Wisatawan dan Pendapatan Perkapita terhadap Pendapatan Retribusi Obyek Pariwisata 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Semarang: Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Priyatno, Duwi. (2010). Paham Analisa ������� Statistik Data
dengan SPSS. ��� Yogyakarta:
Mediakom.
Simanjuntak, P. 2005. Pengantar Ekonomi �� Sumber Daya Manusia, Jakarta; ������������ Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi ���������� UI.
Statistik, B. P. (2020). Keadaan Tenaga ������� Kerja Indonesia Agustus 2020. ���� Jakarta: Badan Pusat Statistik
����������� Retrieved from bps.go.id.
Statistik, B. P. (2020). Statistik �������� Perhotelan 2020. Kalimantan �� Selatan: Badan Pusat Statistik ���������� Provinsi
Kalimantan Selatan � Retrieved from
bps.kalsel.go.id.
Todaro,
M. P dan S. C Smith. (2003). Pembangunan Ekonomi di
Dunia Ketiga Jilid 1 Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Yoeti, Oka A. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata, Angkasa, Bandung
Copyright holder: Tesa Melanie Putri, Muhammad Anshar Nur, Ahmad Yunani (2021) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed under: |