����� �Syntax Literate : Jurnal
Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
������
e-ISSN : 2548-1398
������
Vol. 3, No. 11 November 2018
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI
TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT DI KANTOR KUWU DESA TEGALSARI KECAMATAN PLERED
KABUPATEN CIREBON
Ipik Permana dan Tosa Median� Jaya
Universitas Swadaya Gunung Jati (UNSWAGATI) Cirebon
Email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini
dilatarbelakangi oleh pemahaman bahwa kepuasan masyarakat yang mempengaruhinya
adalah pelayanan administrasi. Maka penulis ingin mengetahui pengaruh pelayanan
administrasi terhadap kepuasan masyarakat di kantor kuwu desa Tegalsari
Kecamatan Plered. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah pelayanan
administrasi tangibles (bukti langsung), reliability (keandalan),
responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan), emphaty (empati)
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan masyarakat di kantor kuwu Desa Tegalsari
Kecamatan Plered. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif
kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif atau hubungan. Teknik pengumpulan
data melalui angket atau kuesioner, dan observasi. Jumlah sampel penelitian 43
orang Desa Tegalsari yang mendapatkan pelayanan di kantor kuwu Desa Tegalsari
Kecamatan Plered dengan menggunakan rumus slovin dan teknik pengambilan sampel
secara proposional. Dari hasil analisis skor variabel bebas (pelayanan
administrasi) terhadap variabel terikat (kepuasan masyarakat) diperoleh nilai
rata-rata dengan kategori sedang, dengan hasil uji statistik menunjukan bahwa
terdapat pengaruh pelayanan administrasi terhadap kepuasan masyarakat sebesar
49,65% yang terdiri atas pengaruh tangibles (bukti langsung) sebesar 10,32%,
pengaruh reliability (keandalan) sebesar 5,89%, pengaruh responsiveness (daya
tanggap) sebesar 9,39%, pengaruh assurance (jaminan) sebesar 10,66%, pengaruh
emphaty (empati) sebesar 13,39%. Sedangkan pengaruh variabel lain sebesar
50,35%. Semua pengaruh bersifat positif artinya semakin baik pelayanan
administrasi secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, maka akan semakin
meningkatkan kepuasan masyarakat.
Kata
Kunci : �Pelayanan
Administrasi, Kepuasan Masyarakat.
A. Pendahuluan
Landasan pemikiran dalam pengaturan
mengenai pemerintahan desa atau kelurahan adalah keanekaragaman, partisipasi,
otonomi asli dan pemberdayaan masyarakat. Dalam wujudnya pemerintah desa atau
kelurahan tidak lagi merupakan level administrasi terendah, sistem administrasi
yang dikembangkan dalam pemerintahan desa atau kelurahan adalah layanan
administrasi yang sesuai dengan kebutuhan nyata masyarakat, hal ini untuk
menciptakan layanan yang cepat dan efisien. Kebutuhan ini merupakan kepentingan
umum yaitu suatu bentuk kepentingan yang menyangkut masyarakat yang disesuaikan
dengan norma dan aturan yang kepentingan tersebut bersumber pada kebutuhan
hidup orang banyak atau masyarakat setempat. �Pemerintahan desa
merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh kepala desa dan perangkat desa
yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat di desa. Dengan demikian
pemerintah desa merupakan ujung tombak dari pembangunan dimana pemerintah desa
merupakan instansi pemerintahan yang terendah dan memiliki cakupan wilayah yang
kecil sehingga diharapkan pemerintah desa dapat menyerap segala aspirasi dari
masyarakat. Melalui pelaksanaan administrasi pemerintahan desa yang baik
diharapkan pemerintah desa mampu untuk menyelanggarakan pemerintahan secara
baik, agar upaya pemarataan pembangunan dan pelayanan prima kepada masyarakat
dapat terlaksana secara optimal. Masyarakat yang merupakan dari pelayanan
publik, juga memiliki kebutuhan dan harapan pada kinerja penyelenggara
pelayanan publik yang professional, sehingga yang sekarang menjadi tugas
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah adalah bagaimana memberikan pelayanan
publik yang mampu memuaskan masyarakat. Masyarakat dapat langsung menilai
kinerja pemerintah berdasarkan kualitas layanan publik yang diterima, karena
kualitas layanan publik menjadi kepentingan banyak orang dan dampaknya langsung
dirasakan masyarakat dari semua kalangan, dimana keberhasilan dalam membangun
kinerja pelayanan publik secara professional, efektif, efisien, dan akuntabel
akan mengangkat citra positif aparatur pemerintah desa di mata warga
masyarakatnya.
Sejalan dengan hal tersebut kantor kuwu
desa Tegalsari merupakan salah satu desa yang ada di Kabupaten Cirebon yang
berlokasi di Kecamatan Plered, mempunyai letak yang strategis dari segi lokasi
dan akses yang mudah dijangkau oleh masyarakat. Kantor kuwu Desa Tegasari dalam
memberikan pelayanan sesuai dengan kebijakan yang telah dilaksanakan di
Kabupaten Cirebon. Namun kebijakan tersebut memberikan dampak terhadap beban
kerja kepada petugas, sehingga petugas dituntut untuk dapat memberikan
pelayanan yang cepat dan tepat tanpa mengurangi mutu. Sesuai dengan
penyelenggaraan pelayanan publik dimana unit kerja pada instansi pemerintah
yang secara langsung memberikan pelayanan kepada penerima pelayanan publik atau
masyarakat dengan sebaik-baiknya dalam bentuk pelayanan apapun.
Menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Berry
dalam Ariani (2009:180) mengemukakan bahwa ada lima dimensi yang digunakan
dalam mengukur kualitas pelayanan yaitu Reliability
(kehandalan), Responsiveness
(ketanggapan), Assurance (Jaminan), Emphaty (empati), Tangible (bukti langsung).
Dari kelima dimensi tersebut harus
diperhatikan sepenuhnya karena apabila dari salah satu dari kelima dimensi
tersebut bermasalah, maka akan dapat berdampak pada pelayanan tersebut. Seperti
halnya kecepatan pelayanan di kantor kuwu desa Tegalsari, berdasarkan hasil
kotak saran yang ada di kantor kuwu desa menunjukan masyarakat merasa kurang
dengan pelayanan administrasi di desa seperti pembuatan kartu keluarga, kartu
tanda penduduk, dan lain sebagainya. Hal ini termasuk dalam salah satu dimensi responsiveness yaitu daya tanggap atau
kesigapan petugas dalam membantu memberikan pelayanan yang cepat sesuai dengan
harapan masyarakat. �Pada dimensi ini
masih belum dapat memenuhi karena masih dianggap sebagai salah satu keluhan
masyarakat yang membutuhkan waktu lama dalam proses pelayanan. Sehingga hal ini
menjadikan beberapa alasan ketidakpuasan masyarakat dalam menggunakan jasa
pelayanan tersebut.
Maka berdasarkan latar belakang diatas
tersebut, pelayanan administrasi yang selama ini dijalankan masih belum dapat
berjalan dengan maksimal yaitu dengan adanya masyarakat membutuhkan waktu lama
dalam mendapatkan pelayanan administrasi di desa Tegalsari. Hal ini yang
menimbulkan rasa ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan yang telah diterimanya.
Dengan demikian peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang sejauh
mana pengaruh kualiatas pelayanan administrasi terhadap kepuasan masyarakat di
desa dikarenakan di kantor kuwu desa Tegalsari belum pernah sama sekali
melakukan survei kepuasan masyarakat terhadap pengaruh kualitas pelayanan
adminstrasi.
B.
Metode
Penelitian
1.
Desain Penelitian
Dalam desain ini terdapat dua variabel yaitu :
a.
Variabel
bebas atau variabel X dalam penelitian ini adalah pelayanan administrasi.
b.
Variabel
terikat atau variabel Y dalam penelitian ini adalah kepuasan masyarakat.
Salain variabel bebas dan variabel terikat, terdapat
variabel-variabel lain diluar variabel pelayanan administrasi yang juga
mempengaruhi kepuasan masyarakat.
Gambar
: Desain Penelitian
2.
Metode Penelitian Yang Digunakan
��������������� Metode yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cara yang
digunakan untuk mendapatkan data mengenai pengaruh kualitas pelayanan
administrasi terhadap kepuasan masyarakat di kantor kuwu desa Tegalsari
Kecamatan Plered. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian survey, menurut Sugiyono (2004:15)
metode survey yaitu penelitian yang dilakukan pada populasi besar atau kecil,
tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi
tersebut.
C.
Teknik
Pengumpulan Data
Penulis menggunakan teknik
pengmumpulan data melalui kuesioner yaitu merupakan teknik pengumpulan data
melalui penyebaran daftar pertanyaan (angket) kepada para responden untuk diisi
responden. Dalam penelitian ini kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang utama, caranya dilakukan dengan metode angket tertutup. Artinya dalam
kuesioner responden tinggal memilih salah satu diantara beberapa alternatif
jawaban.
D. Uji
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang dipergunakan untuk
memperoleh data yang diperlukan. Dalam penelitian ini, instrumen utama yang
digunakan adalah kuesioner dengan format jawaban Skala Likert. Instrumen penelitian dalam bentuk kuesioner ini
disusun dengan model tertutup artinya keseluruhan alternatif jawaban sudah
disediakan dan responden tinggal memilih salah satu diantara alternatif jawaban
yang tersedia tersebut. Adapun alternatif jawaban yang disediakan terdiri dari
lima kategori yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), netral (N), tidak setuju
(TS), dan sangat tidak setuju (STS) dengan kategori jawaban diberi skor sebagai
berikut :
Tabel : Skala Likert
Item |
Sangat Setuju (SS) |
Setuju (S) |
Netral (N) |
Tidak Setuju (TS) |
Sangat Tidak Setuju
(STS) |
Positif |
5 |
4 |
3 |
2 |
1 |
Langkah yang tidak kalah penting dalam rangka pengumpulan data
adalah mealakukan pengujian terhadap instrumen (alat ukur) yang akan digunakan.
Kegiatan pengujian instrumen meliputi dua hal yaitu pengujian validitas dan
reliabilitas. Pentingnya pengujian validitas dan reliabilitas ini, berkaitan
dengan proses pengukuran yang cenderung kepada keliru. Karena itu
variabel-variabel yang berasal dari konsep perlu diperjelas dan diubah
bentuknya sehingga dapat diukur dan dipergunakan secara operasional.
Langkah dalam pengolahan data sebelum dilakukan analisa statistik
untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat,
terlebih dahulu dilakukan analisa masing-masing variabel penelitian. Analisa
ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat masyarakat desa Tegalsari tentang
pengaruh kualitas pelayanan administrasi terhadap kepuasan masyarakat di kantor
kuwu desa Tegalsari. Rancangan uji hipotesis menggunakan uji statistik
parametrik untuk menganalisis pengaruh antara dua variabel atau lebih. Uji
statistk yang digunakan adalah Path
Analysis (analisis jalur) karena syarat untuk pengujian analisis jalur
sekurang-kurangnya data harus berskala interval, maka melalui Methode of Successive Interval, data
hasil penelitian lapangan yang berskala ordinal ditransfer menjadi interval.
Adapun model Path Analysis (analisis
jalur) menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
Langkah 1 :
Mengumpulkan data lapangan dan membuat tabulasi data yang
selanjutnya ditransfer data ordinal menjadi data interval dengan Methode of Successive Interval.
Langkah 2 :
Membuat diagram jalur yang menggambarkan paradigma hubungan kausal
variabel dalam penelitian. Adapun struktur paradigma penelitian adalah sebagai
berikut :
Pyx2 Pyx1 Pyx3 Pyx4 Pyx5 Pyɛ R2yx1x2x3x4x5
rx1x2 rx1x5 rx3x4 rx2x5 rx2x4 rx2x3 rx1x4 rx3x5 rx1x3 rx4x5
Gambar :
Struktur Paradigma Penelitian (Sugiyono 2004:119)
Langkah 3:
Menghitung
korelasi antar variabel penelitian ryx1, ryx1, ryx1,
ryx1, ryx1, dan rx1x2x3x4x5. Rumus yang digunakan adalah Korelasi Rank Spearman sebagai berikut :
n ƩX2 +
ƩY2 + Ʃdi2
rs=
����������� ����������������������������������������������� 2 √ (n
ƩX2) (ƩY2)
Keterangan
:
rs������� = Koefisien korelasi rank spearman
ƩX2
�� = Jumlah skor variabel X kuadrat
ƩY2
�� = Jumlah skor variabel Y kuadrat
di������ = Selisih antara rangking variabel X dan
Y
n ������ = Jumlah responden
Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan antara
variabel X (pelayanan administrasi) dan variabel Y (kepuasan masyarakat), maka
digunakan pedoman yang mengacu pendapat Sugiyono (2006 : 213-214) sebagai
berikut :
Tabel : Pedoman Untuk Memberikan
Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien |
Tingkat Hubungan |
0,000 � 0,199 |
Sangat Rendah |
0,200 � 0,399 |
Rendah |
0,400 � 0,599 |
Sedang |
0,600 � 0,799 |
Kuat |
0,800 � 1,000 |
Sangat Kuat |
Nilai rxy yang bertanda positif menunjukan korelasi X
dan Y positif, sebaliknya nilai rxy yang bertanda negatif menunjukan
korelasi X dan Y negatif. Untuk rxy yang bersifat nol, menunjukan
tidak adanya korelasi antara X dan Y. Hubungan antara X dan Y dikatakan
positif� bila kenaikan atau menurun X
menyebabkan kenaikan atau penurunan Y, sebaliknya disebut negatif bila kenaikan
X menyebabkan penurunan Y atau penurunan X menyebabkan kenaikan Y.
Langkah 4 :
Menghitung
koefisien jalur variabel lain (ɛ)
Pyɛ =
√1 - R2yx1x2x3x4x5����
Besarnya
pengaruh variabel lain terhadap Y = Pyɛ2 x
100%
Langkah 5 :
a.
Uji
Hipotesis Keseluruhan
Hipotesis yang diuji adalah :
H0 = Pyx1 = Pyx2 = Pyx3 =
Pyx4 = Pyx5 = 0 (tidak ada pengaruh bersama-sama X1,
X2, X3, X4, X5 terhadap Y)
H1 = Sekurang-kurangnya terdapat satu Pyxn ≠
0 (ada pengaruh bersama-sama X1, X2, X3, X4,
X5 terhadap Y)
Dilakukan uji dua pihak, Statistik ini mengikuti distribusi F � Snecdecor derajat bebas Vt = k dan V2
= n-k-1 Apabila F hitung> F tabel maka H0
ditolak dan H1 diterima
b.
Uji
Hipotesis Secara Individual
Hipotesis yang diuji adalah :
H0 = Pyx1< 0 (tidak ada pengaruh
positif Xi terhadap Y)
H1 = Pyx1> 0 (ada pengaruh positif Xi
terhadap Y)
Rumus yang digunakan untuk uji signifikan populasi (uji t) adalah
sebagai berikut :
Pyxi
rs=
���� ����������������������������������������������� √1 - R2yx1x2x3x4x5
����������������������������������������������������������� (n-k-1)
(1-R2yx1x2x3x4x5)
Apabila t hitung> t tabel maka H0
ditolak dan H1 diterima
Langkah 6 :
Menghitung
pengaruh dari satu variabel terhadap variabel lainnya, baik pengaruh langsung,
pengaruh tidak langsung dan pengaruh total sebagai berikut :
a.
Pengaruh
langsung suatu x (misalnya xi) terhadap Y = Pyxi x 100%
b.
Pengaruh
langsung suatu x (misalnya xi) terhadap x yang lain (misalnya xi)
= (Pyxi) x (rxixj)
x (Pyxj)
c.
Pengaruh total =
pengaruh langsung + pengaruh tidak langsung
E.
Hasil
dan Pembahasan�
1.
Hasil
Penelitian
Dalam hal ini
pemerintah daerah salah satunya desa sesuai dengan undang-undang nomor 6 tahun
2016 yang merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintah, kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul atau hak tradisional
yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Bahwa desa berwenang mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan atau dibentuk dalam sistem
pemerintah nasional dan berada dalam kabupaten atau kota, maka sebuah desa
diharuskan mempunyai perencanaan yang matang berlandaskan partisipasi dan
transparansi serta demokratisasi yang berkembang di desa, maka desa diharuskan
mempunyai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) ataupun Rencana
Kegiatan Pembangunan Desa (RKPDesa).
2.
Pembahasan
a. Hasil Uji Validitas
Instrumen Penelitian
Pengujian validitas instrumen penelitian
dilakukan dengan cara mengadakan uji coba penyebaran angket kepada 43 responden
kemudian hasilnya dianalisis dengan menggunakan rumus koefisien korelasi Rank Spearman yang kemudian dilanjutkan
melalui uji t. Hasil uji validitas instrumen penelitian variabel X (pelayanan
administrasi) disajikan pada tebel berikut :
Tabel
: Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel X
No |
Item |
r
hitung |
r
table |
Hasil |
Keterangan
|
|
Dimensi
X1 |
|
|
|
|
1 |
1 |
0,890 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
2 |
2 |
0,575 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
No |
Item |
r
hitung |
r
table |
Hasil |
Keterangan
|
3 |
3 |
0,584 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
4 |
4 |
0,641 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
|
Dimensi
X2 |
|
|
|
|
1 |
5 |
0,678 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
2 |
6 |
0,769 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
3 |
7 |
0,754 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
4 |
8 |
0,763 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
|
Dimensi
X3 |
|
|
|
|
1 |
9 |
0,774 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
2 |
10 |
0,768 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
3 |
11 |
0,891 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
4 |
12 |
0,595 |
0,300 |
r hitung
> r tabel |
Valid |
|
Dimensi
X4 |
|
|
|
|
1 |
13 |
0,586 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
2 |
14 |
0,701 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
3 |
15 |
0,618 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
4 |
16 |
0,642 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
|
Dimensi
X5 |
|
|
|
|
1 |
17 |
0,817 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
2 |
18 |
0,689 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
3 |
19 |
0,742 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
4 |
20 |
0,621 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
Sumber
: Hasil Olah Data Penelitian, Tahun 2018
Dari tebel diatas tampak bahwa hasil uji
validitas instrumen penenlitian variabel X (pelayanan administrasi) terhadap
kedua puluh item pernyataan yang disampaikan dalam angket menunjukan hasil yang
valid karena semua item memiliki nilai r hitung > r tabel. Dengan demikian
semua item dapat digunakan sebagai alat ukur variabel X.
Hasil uji validitas instrumen penelitian
variabel dependent kepuasan
masyarakat (Y) yaitu :
Tabel:Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
Varibael Y
No |
Item |
r
hitung |
r
table |
Hasil |
Keterangan
|
1 |
21 |
0,593 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
2 |
22 |
0,783 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
3 |
23 |
0,677 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
4 |
24 |
0,645 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
5 |
25 |
0,891 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
6 |
26 |
0,709 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
7 |
27 |
0,891 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
8 |
28 |
0,716 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
9 |
29 |
0,820 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
10 |
30 |
0,820 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
11 |
31 |
0,851 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
12 |
32 |
0,710 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
13 |
33 |
0,561 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
14 |
34 |
0,701 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
15 |
35 |
0,634 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
16 |
36 |
0,717 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
17 |
37 |
0,787 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
18 |
38 |
0,730 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
19 |
39 |
0,591 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
20 |
40 |
0,630 |
0,300 |
r
hitung > r tabel |
Valid |
Sumber : Hasil Olah
Data Penelitian, Tahun 2018
Dari tabel diatas tampak bahwa hasil uji
validitas instrumen penelitian variabel Y (kepuasan masyarakat) terhadap kedua
puluh item pernyataan yang disampaikan dalam angket menunjukan hasil yang valid
karena semua item memiliki nilai r hitung > r tabel. Dengan demikian semua
item dapat digunakan sebagai alat ukur variabel Y.
Berdasarkan kedua tebel diatas (Tabel X
dan Y) instrumen penelitian (angket) variabel X (pelayanan administrasi) dan Y
(kepuasan masyarakat) valid karena semua itemnya memiliki nilai rs
hitung > rs tabel (0,300).
b. Hasil Uji Reliabilitas
Instrumen Penelitian
Pengujian reliabilitas instrumen
dilakukan dengan internal consistency
dengan teknik belah dua (split half)
yang dianalisis dengan rumus Spearman
Brown. Hasil uji reliabilitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut :
Tabel :Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
No |
Variabel
/ Dimensi |
Nilai
ri |
r
Tabel |
Hasil |
Keterangan
|
1 |
Variabel X |
|
|
|
|
|
a. Dimensi X1 |
0,773 |
0,300 |
ri>
r Tebel |
Reliabel |
|
b. Dimensi X2 |
0,740 |
0,300 |
ri>
r Tebel |
Reliabel |
|
c. Dimensi X3 |
0,763 |
0,300 |
ri>
r Tebel |
Reliabel |
|
d. Dimensi X4 |
0,698 |
0,300 |
ri>
r Tebel |
Reliabel |
|
e. Dimensi X5 |
0,691 |
0,300 |
ri>
r Tebel |
Reliabel |
2 |
Variabel Y |
0,941 |
0,300 |
ri>
r Tebel |
Reliabel |
Sumber
: Hasil Olah Data Penelitian, Tahun 2018
Berdasarkan tabel tersebut instrumen
penelitian (angket) varibael X (pelayanan administrasi) dan Y (kepuasan
masyarakat) reliabel karena nilai ri dan rs hitung > rs
tabel (0,300). Dengan demikian maka instrumen dapat digunakan untuk pengukuran
dalam rangka pengumpulan data.
c. Analisis Pelaksanaan
Variabel Penelitian
Penelitian
ini melibatkan variabel pelayanan administrasi (X) sebagai variabel independent sedangkan variabel dependent-nya adalah kepuasan masyarakat
(Y). Kedua variabel penelitian tersebut akan dianalisis apakah mempunyai
korelasi atau tidak dan sejauhmana pengaruh variabel-variabel bebas terhadap
variabel tergantung. Namun demikian sebelum dilakukan uji korelasi untuk
memberikan gambaran terhadap variabel penelitian ini, maka perlu dilakukan
analisis kecenderungan jawaban responden terhadap variabel penelitian.
Tiap-tiap variabel diukur melalui pernyataan-pernyataan dengan 5 (lima) alternatif
jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS) dan
Sangat Tidak Setuju (STS).
d. Analisis Variabel
Pelayanan Administrasi (X)
Pengukuran variabel pelayanan
administrasi dilakukan terhadap 5 (lima) dimensi dalam konsep pelayanan
administrasi yaitu Tangible/Bukti
Langsung, Reliability/Kehandalan, Responsive/Daya Tanggap, Assurance/Jaminan, Emphaty/Empati yang akan diuraikan dalam beberapa indikator sebagai
petunjuk bagi penentuan daftar pertanyaan. Analisis variabel pelayanan administrasi,
secara kuantitatif dilakukan atau didasarkan pada data hasil kuesioner.
e.
Analisis
Variabel Kepuasan Masyarakat (Y)
Kepuasan
masyarakat diukur dalam 5 (lima) dimensi yaitu hubungan petugas dengan
masyarakat, kenyamanan pelayanan, kebebasan melakukan pilihan, pengetahuan dan
kompetensi teknis, serta efektifitas pelayanan dan keamanan. Dari hasil
penelitian kelima dimensi tersebut menghasilkan data sebagaimana terdapat pada
lampiran tesis ini. Masing-masing dimensi itu selanjutnya akan dianalisis berdasarkan
kecenderungan jawaban responden.
1) Analisis Statistik
Berdasarkan hasil perhitungan diatas,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa X (Pelayanan Administrasi) berpengaruh
terhadap Y (Kepuasan Masyarakat) yaitu sebesar 49,65%. Hal ini berarti bahwa
ada faktor diluar pelayanan administrasi yang berpengaruh terhadap kepuasan
masyarakat sebesar 50,35% yang termasuk dalam variabel penelitian ini. Hasil
penelitian diatas mengingatkan bahwa pelayanan administrasi bukan merupakan
satu-satunya faktor yang menentukan kepuasan masyarakat desa Tegalsari. Jika
dijabarkan dari nilai pengaruh pelayanan administrasi terhadap kepuasan
masyarakat sebesar 49,65% diatas, pengaruh Emphaty/Empati
(X5) merupakan sub variabel yang paling signifikan sebesar 13,39%,
kemudian sub variabel Assurance/Jaminan
(X4) sebesar 10,66%, sub variabel Tangible/Bukti Langsung (X1)
10,32%, sub variabel Responsive/Daya
Tanggap (X3) 9,39%, dan yang paling kecil yaitu dari sub variabel Reliability/Kehandalan (X2)
sebesar 5,89%.
Selanjutnya untuk memenuhi tujuan
penelitian dapat ditambahkan bahwa nilai koefisien korelasi sebesar 0,4965 yang dalam interpretasi Sugiyono
termasuk dalam kategori Sedang. Hal
ini berarti bahwa hubungan tingkat korelasi atas variabel X (Pelayanan
Administrasi) dan variabel Y (Kepuasan Masyarakat) masuk dalan kategori Sedang.
f.
Hasil
Pengujian Hipotesis
1) Hasil Pengujian
Hipotesis Pengaruh Bersama-sama
Berdasarkan
hasil olah data dengan komputer (Program SPSS) diketahui :
Pyx1
= 0,210
Pyx2
= 0,200
Pyx3
= 0,202
Pyx4
= 0,231
Pyx5
= 0,244
R2yx1x2x3x4x5
=0,4965
F
hitung = 19,405
F
tabel = 2,311
Data diatas dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh bersama-sama dari X1, X2, X3,
X4, X5 terhadap Y. Hal ini karena Pyx1 =Pyx2
=Pyx3 =Pyx4 =Pyx5 ≠0, dengan
demikian H0 ditolak, berarti hipotesis penelitian (H1)
teruji dan dapat diterima.
Adapun pengaruh bersama-sama adalah
positif �R2yx1x2x3x4x5
> 0. Pengaruh positif berarti makin baik X1, X2,
X3, X4, X5 secara bersama, maka akan makin
baik pula Y. Hal ini berarti pula bahwa makin baik pelayanan administrasi (yang
meliputi Tangible/Bukti Langsung, Reliability/Kehandalan, Responsive/Daya Tanggap, Assurance/Jaminan, Emphaty/Empati), maka akan makin meningkatkan kepuasan masyarakat
di desa Tegalsari.
Pengaruh bersama-sama adalah signifikan
karena F hitung > F tabel. Pengaruh signifikan berarti pengaruhnya bersifat
nyata dan hasil penelitian yang diperoleh dari data sampel dapat
digeneralisasikan untuk populasi.
2) Hasil Pengujian
Hipotesis Pengaruh Sendiri-sendiri
Berdasarkan
hasil olah data dengan komputer (Program SPSS) diketahui :
Pyx1
= 0,210 dengan t hitung = 2,406
Pyx2
= 0,200 dengan t hitung = 2,704
Pyx3
= 0,202 dengan t hitung = 2,430
Pyx4
= 0,231 dengan t hitung = 2,845
Pyx5
= 0,244 dengan t hitung = 2,744
Sedangkan
t tabel = 2,016
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa
ada pengaruh X1, X2, X3, X4, X5
secara sendiri-sendiri terhadap Y. Hal ini dikarenakan Pyx1 =Pyx2
=Pyx3 =Pyx4 =Pyx5 ≠0, maka dengan
demikian H0 ditolak, berarti hipotesis penelitian (H1)
teruji dan dapat diterima. Hal ini menunjukan bahwa pelayanan administrasi
berpengaruh terhadap kepuasan masyarakat.
Adapun pengaruh sendiri-sendiri adalah
positif karena Pyx1,Pyx2,Pyx3,Pyx4,Pyx5>
0. Pengaruh positif �berarti makin baik X1,
X2, X3, X4, X5 secara
sendiri-sendiri, maka akan makin baik pula Y. Hal ini berarti juga bahwa
semakin baik Tangible/Bukti Langsung,
Reliability/Kehandalan, Responsive/Daya Tanggap, Assurance/Jaminan, Emphaty/Empati walaupun secara sendiri-sendiri, maka akan semakin
meningkatkan pelayanan administrasi.
Selanjutnya dapat dilihat juga bahwa
pengaruh sendiri-sendiri adalah signifikan karena t hitung Pyx1,Pyx2,Pyx3,Pyx4,Pyx5
masing-masing > t tabel. Pengaruh signifikan berati pengaruhnya bersifatnya
nyata dan hasil penelitian yang diperoleh dari data sampel dapat digeneralisasikan
untuk populasi.
Dari kesimpulan statistik diatas dapat
dimaknai juga bahwa pelayanan sebagai mana disebutkan dalam dimensi diatas
perlu ditingkatkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
F. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian �Pengaruh
Kualitas Pelayanan Administrasi Terhadap Kepuasan Masyarakat Di Kantor Kuwu
Desa Tegalsari Kecamatan Plered� dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat
pengaruh kualitas pelayanan administrasi di kantor kuwu desa Tegalsari dengan
persentase 60,4% dalam kriteria sedang.
2. Terdapat
pengaruh kepuasan masyarakat di desa Tegalsari dengan persentase 58,1% dalam
kriteria sedang.
3. Terdapat
pengaruh kualitas pelayanan administrasi terhadap kepuasan masyarakat secara
parsial melalui Tangible/Bukti
Langsung terhadap kepuasan masyarakatdengan pengaruh total sebesar 10,32%, Reliability/Kehandalan terhadap kepuasan
masyarakat dengan pengaruh total sebesar 5,89%, Responsive/Daya Tanggap terhadap kepuasan masyarakat dengan
pengaruh total sebesar 9,39%, Assurance/Jaminan
terhadap kepuasan masyarakat dengan pengaruh total sebesar 10,66%, Emphaty/Empati terhadap kepuasan
masyarakat dengan pengaruh total sebesar 13,39%. Sedangkan secara simultan
didapat pengaruh kualitas pelayanan administrasi terhadap kepuasan masyarakat sebesar
49,65%.
BIBLIOGRAFI
Buku - Buku :
Abidin, Z.S., 2010, Kebijakan Publik, Jakarta, Yayasan Pancur Siwah.
Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur
Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Bandung : PT. Rineka Cipta.
Azwar, A, 2010.Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi III. Binarupa
Aksara,Jakarta.
Daryanto,2011.Sari Kuliah Manajemen Pemasaran.Bandung : PT.Sarana Turtorial Nurani Sejahtera.
Hardiansyah.
Dr. 2011. Kualitas Pelayanan Publik, Yogyakarta: Gaya Media.
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta:
Rineka Cipta.
Kotler, Philip, dan Gary Amstrong. 2012 .Principles Of Marketing, Global Edition, 14 Edition, Pearson Education.
Kotler, Philip. dan Keller, Kevin Lane,
2010. Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi Ketiga belas, Penerbit Erlangga,
Jakarta
Lovelock, Wirtz, dan Mussry. 2011. Pemasaran Jasa: Manusia,Teknologi, Strategi.Jakarta: Erlangga.
Purwanto, Ngalim. 2010. Adminstrasi
dan Supervisi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Sinambela, Lijan Poltak. 2010. Reformasi Pelayanan Publik,
Jakarta: PT.BumiAksara
Sugiyono, 2004. Statistika
Untuk Penelitian dan Aplikasi Dengan SPPS 10.0 For Window, Bandung : Alfabeta
Surjadi. 2012.Pengembangan Kinerja Organisasi Publik.
Refika Aditama. Bandung.
Tjokrowinoto,
Moeljarto. 2012. Politik Pembangunan.
PT. Tiara Wacana, Yogyakarta
Tjiptono, Fandy,
2011.Pemasaran Jasa, Bayumedia,
Malang.
Zeithaml, V, A & Bitner, M, J &
Gremler, D, D. 2009.Service Marketing (Edisi
Lima).Mc Graw Hill. United States of America.
Peraturan Perundang-undagan :
Undang-Undang Nomor 06 Tahun 2014
Tentang Desa.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
Tentang Pelayanan Publik.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Tentang Pemerintah Daerah.