Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6,
Special Issue, No. 2,
Desember 2021
� ���������
ANALISA
FAKTOR KERUSAKAN RUAS JALAN (STUDI KASUS RUAS JALAN BEUTONG ATEUH-TAKENGON KAB.
NAGAN RAYA)
Rizki Juliansyah,
Yulita Rahmi
Universitas Teuku Umar, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Jalan adalah
prasarana angkutan darat yang sangat krusial untuk
menaikkan ekonomi suatu wilayah dan akses buat penghubung antar wilayah serta aktivitas
sosial lainnya. Namun, apabila terjadi kerusakan jalan akan menyebabkan terganggunya ekonomi dan akses penghubung antar wilayah serta aktivitas sosial lainnya dan hal yang sangat berbahaya yaitu kecelakaan bagi pemakai jalan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis kerusakan jalan, mengetahui
volume lalu lintas, faktor penyebabnya serta solusi untuk penanganannya. Metode yang akan
digunakan adalah penelitian lapangan dengan data primer yaitu
hasil survey kerusakan ruas jalan Beutong Ateuh-Takengon serta survey Lalu lintas.
Hasil survey jenis kerusakan
pada ruas jalan Beutong Ateuh-Takengon yaitu adalah retak
memanjang, retak buaya, retak sambungan jalan, lubang, tambalan, alur,
pengelupasan, retak acak, amblas dan retak melintang, �dan hasil
survey lalu lintas dalam sehari pada jalan tersebut menghasil volume lalu
lintas yaitu 638,3 SMP/hari.Faktor-faktor penyebab
kerusakannya secara umum adalah meningkatnya
beban volume lalu lintas, saluran drainase yang tidak bagus, material konstruksi perkerasan yang kurang baik, iklim, kondisi
tanah , subgrade yang tidak
bagus , perencanaan lapis perkerasan yang kurang baik dan tipis, dan juga proses pekerjaan
yang tidak baik serta tidak spesifikasi.
Tindakan yang dapat digunakan
pada hasil penelitian ini� adalah pemeliharaan rutin dan pemeliharaan berkala.
Kata Kunci: jalan;
kerusakan jalan; volume lalu lintas
Abstract
Roads are land transportation
infrastructure that is crucial to boost the economy of a region and access for
liaison between regions and other social activities. However, if there is
damage to the road will cause economic disruption and connecting access between
regions and other social activities and the very dangerous thing is an accident
for road users. This study aims to find out the types of road damage, know the
volume of traffic, the causative factors and solutions for handling it. The
method that will be used is field research with primary data, namely the
results of the Beutong Ateuh-Takengon
road damage survey and traffic survey. The results of the survey of the type of
damage to the Beutong Ateuh-Takengon
road segment are elongated cracks, crocodile cracks, road connection cracks,
holes, patches, grooves, peeling, random cracks, amblas
and transverse cracks, and the results of traffic surveys in a day on the road
produce traffic volume of 638.3 SMP / day. The factors causing the damage in
general are the increasing load of traffic volume, poor drainage channels, poor
pavement construction materials, climate, soil conditions, poor subgrade, poor
and thin pavement layer planning, and also poor and non-specification work
processes. Actions that can be used on the results of this study are routine
maintenance and periodic maintenance.������
Keywords: road
damage; road damage; traffic volume
Received: 2021-10-20; Accepted:
2021-11-05; Published: 2021-11-20
Pendahuluan
Jalan adalah jalur-jalur yang di atas permukaan bumi yang dengan sengaja dibuat oleh manusia dengan berbagai bentuk, ukuran-ukuran dan konstruksinya untuk dapat digunakan untuk menyalurkan lalu lintas orang,
hewan dan kendaraan
yang mengangkut barang-barang
dari tempat yang satu ke� tempat
yang lainnya dengan
cepat dan mudah� (Silvia Sukirman 1994). Jalan
juga merupakan
prasarana angkutan darat yang sangat penting dalam memperlancar kegiatan hubungan perekonomian, baik antara satu kota
dengan kota lainnya. Kondisi jalan yang baik akan memudahkan mobilitas penduduk dalam kegiatan perekonomian dan kegiatan sosial lainnya. Apabila terjadi kerusakan ruas jalan akan mengakibatkan
terhalangnya kegiatan ekonomi dan sosial serta dapat terjadinya kecelakaan.
Kerusakan
jalan yang banyak terjadi pada jalan lintas Beutong Ateuh-Takengon
khususnya pada ruas Jalan
STA 18+850 sampai STA 19+850�
yang merupakan
ruas jalan dengan volume lalu lintas 638,3 SMP/hari. Selain itu �jalan ini
merupakan jalan akses untuk menuju sekolah,
pusat perbelanjaan, masjid,
serta kantor camat. Kerusakan-kerusakan yang terjadi tentu akan
berpengaruh pada kenyamanan
serta keamanan bagi pengguna jalan
tersebut. Oleh karena itu, penanganan konstruksi perkerasan baik yang bersifat pemeliharaan, peningkatan atau rehabilitasi akan dapat dilakukan
secara optimal apabila faktor-faktor penyebab kerusakan pada ruas jalan tersebut telah diketahui.
Metode Penelitian
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Gambar
1
Lokasi
Penelitian
Penelitian ini
dilakukan pada ruas Jalan Beutong Ateuh-Takengon (STA. 18+850� sampai STA 19+825 ). Sedangkan
untuk waktu penelitian ini dilakukan pada bulan November
2021 hingga bulan Desember 2021. Objek penelitian
yang akan ditinjau adalah jenis-jenis kerusakan jalan pada ruas jalan Beutong
Ateuh-Takengon (STA 18+850� sampai STA 19+825 ), volume lalu lintas. Jenis data di bagi atas data primer berupa hasil survey visual jenis-jenis kerusakan pada ruas Jalan lintas Beutong Ateuh-Takengon, volume lalu
lintas. Serta data sekunder
berupa data yang diperoleh dari literatur-literatur yang berkaitan dengan teori yang berkaitan dengan materi yang diteliti khususnya tentang kerusakan jalan.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan
data dengan cara melakukan survey langsung ke lokasi
di antaranya survey visual tipe - tipe kerusakan
jalan yang terjadi pada ruas jalan Beutong Ateuh-Takengon , dan survey lalu
lintas� pada lokasi jalan tersebut.
3. Teknik Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan cara mengambil gambar kondisi kerusakan pada ruas jalan Beutong Ateuh-Takengon serta mengambil gambar beberapa kendaraan yang melintas dijalan tersebut dan data dokumentasi lainnya dari literatur-literatur yang berkaitan dengan teori dan materi yang diteliti khususnya tentang kerusakan jalan dan volume lalu lintas.
4. Alat Penelitian
Alat yang digunakan dalam teknik survey kerusakan
jalan adalah sebagai berikut:
a. Pengukur keretakan
b. Formulir yang digunakan terdiri dari
formulir survey kondisi jalan beraspal (SKJ � 1)
c. Penggaris
d. Roll meter
e. Kamera digital
5. Alat yang digunakan dalam teknik survey
lalu lintas adalah sebagai berikut:
a. Jam
b. Formulir survey lalu lintas dalam waktu
pengawasan 12 jam
c. Kamera
d. Pulpen
6.
Tahapan
Penelitian
Tahapan pelaksanaan survey kerusakan jalan sebagai
berikut:
1. Persiapan untuk melakukan
survey dengan melengkapi alat survey kerusakan jalan.
2. Urutan pelaksanaan survey yaitu:
a. Mengisi fomulir survey (SKJ � 1)
Gambar 2
Formulir Skj-1survey Kerusakan Jalan
b. Melakukan
pengamatan terhadap lokasi kerusakan perkerasan dan isikan pada formulir SKJ �
1 setiap jarak 25 meter.
c. Lakukan pengambilan foto terhadap
kerusakan jalan yang diamati pada segmen tersebut.
7. Tahapan Pelaksanaan Survey Lalu Lintas
Sebagai Berikut:
1. Persiapan untuk melakukan
survey dengan melengkapi alat yang dibutuhkan untuk survey lalu lintas.
2. Urutan pelaksanaan survey yaitu:
a. Isi formulir survey lalu lintas
Gambar 3
Formulir Survey Lalu Lintas
b. Lakukan pengamatan terhadap kendaraan yang
melintas pada jalan tersebut dan isikan pada formulir setiap kendaraan yang melintas pada jalan tersebut.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan dari hasil survey dan
pengambilan data dilapangan, jalan lintas Beutong Ateuh-Takengon ini merupakan
jalan lintas penghubung antar kabupaten, dan memiliki 2 jalur dan 2 lajur tanpa
pembatas jalan, pada survey kerusakan jalan ini mengambil 1 km dan dibagi
sepuluh segmen dimana persegmennya memiliki panjang 100 m. Jenis kerusakan yang
terjadi pada ruas jalan Beutong Ateuh-Takengon ini adalah retak memanjang,
retak buaya, retak sambungan jalan, lubang, tambalan, alur, pengelupasan, retak
acak, amblas dan retak melintang. Kerusakan yang paling dominan pada jalan ini
adalah retak memanjang,lubang, pengelupasan, dan retak buaya yang terdapat pada
10 segmen. Setiap segmen memiliki beberapa kerusakan, contohnya pada segmen 4
memiliki kerusakan retak buaya, retak memanjang, retak melintang, pengelupasan,
retak sambungan jalan serta lubang yang disebabkan oleh faktor tertentu dan
cara penanganan seperti yang terdapat pada Tabel 1.
Tabel 1
Jenis Kerusakan
Jalan, Faktor Kerusakan, Penanganan
No |
Jenis kerusakan jalan |
Faktor kerusakan |
Penanganan |
1 |
Retak buaya |
Material perkerasan yang kurang baik, pelapukan permukaan, subgrade kurang stabil, atau material�
lapisan pondasi dalam keadaan jenuh air. |
Untuk pemeliharaannya dapat digunakan lapis burda, burtu, ataupun �lataston. Jika celah retak buaya
≤ 3mm, maka diperbaiki dengan cara dibongkar dan dibuang bagian-bagian yang basah, kemudian dilapis kembali dengan bahan yang
sesuai. |
2 |
Retak memanjang |
kurangnya gesek internal dalam subgrade, adanya perubahan volume tanah di dalam subgrade �oleh gerakan vertikal. |
Perbaikan dapat dilakukan dengan memasukan campuran aspal cair dan pasir kedalam celah yang terjadi. |
3 |
Lubang |
campuran aspal yang baik, beban lalu lintas, masuknya air dalam subgrade. |
penambalan parsial diseluruh kedalaman �lubang |
4 |
Pengelupasan |
Campuran aspal yang kurang baik, lapisan permukaan yang tipis. |
diperbaiki
dengan memberikan lapisan tambahan di atas lapisan yang mengalami pelepasan
butir setelah lapisan tersebut dibersihkan dan dikeringkan. |
5 |
Retak melintang |
Menyusutnya bahan pengikat pada subgarde,
kurangnya pemadatan, kegagalan subgrade. |
mengisi
celah dengan campuran aspal cair dan pasir. |
6 |
Retak sambungan jalan |
tidak baiknya ikatan sambungan kedua lajur |
Perbaikan dapat dilakukan dengan memasukan campuran aspal cair dan pasir ke dalam celah-celah yang terjadi. |
Gambar 4
Diagram lalu
lintas jalan Beutong Ateuh-Takengon
Berdasarkan pada Gambar 4. survey
lalu lintas dalam satu hari pada jalan Beutong Ateuh-Takengon pada tanggal 01
Desember 2021 dapat dilihat hasil yang diperoleh adalah jumlah kendaraan dan
waktu tersibuk pada jalan� tersebut
adalah pada waktu 07:45 WIB dan 15:30 WIB yang banyak dilalui oleh pengendara
jenis MC kemudian LV serta HV seperti pada Gambar 3.1., dimana garis
kuning adalah motorcycle (MC), garis biru adalah light vehicle (LV) , dan garis ungu heavy
vehicle (HV) , serta hasil
dari survey tersebut menghasilkan nilai volume lalu lintas 638,3 SMP/hari.
Kesimpulan
Berdasarkan output analisa dan pembahasan penelitian ini, maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan� sebagai berikut:
1.
Berdasarkan survey kondisi
jalan jenis kerusakan yang terjadi pada ruas Jalan Beutong Ateuh-Takengon adalah retak memanjang,
retak buaya, retak sambungan jalan, lubang, tambalan, alur, pengelupasan, retak
acak, amblas dan retak melintang. Jenis kerusakan
yang paling dominan pada ruas
Jalan Beutong Ateuh-Takengon retak memanjang,lubang,
pengelupasan, dan retak buaya yang terdapat pada 10 segmen.
2.
Kemungkinan faktor-faktor
penyebab kerusakan jalan secara umum
disebabkan sistem drainase yang kurang baik, campuran material konstruksi perkerasan yang kurang baik, iklim,
meningkatnya volume lalu lintas, kondisi tanah
yang tidak stabil, lapis perkerasan yang tipis, proses pelaksanaan
pekerjaan konstruksi perkerasan yang kurang sinkron dengan
ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi.
3.
Berdasarkan hasil survey lalu lintas
pada ruas jalan Beutong Ateuh-Takengon sehingga volume pada jalan ini adalah 638,3 SMP/hari. Serta
waktu lalu lintas tersibuk pada jalan tersebut adalah pada waktu 07:45 WIB dan
15:30 WIB.
4.
Berdasarkan hasil dari jenis kerusakan
ruas jalan Beutong Ateuh-Takengon maka dapat diambil tindakan perbaikan
dengan pemeliharaan
rutin dan juga pemeliharaan berkala.
[1] V. A. Putri, I. W. Diana, en S. Putra,
�Identifikasi Jenis Kerusakan Pada Perkerasan �������� Lentur
(Studi Kasus Jalan Soekarno-Hatta Bandar Lampung�, Jurnal Rekayasa Sipil dan ��������� Desain, vol 4, no 2, bll 197�204,
2016.
[2]������ D. A. Saputro, L. Djakfar, en A.
Rachmansyah, �Evaluasi Kondisi Jalan dan ����� Pengembangan
Prioritas Penanganannya (Studi Kasus di Kecamatan Kepanjen ��������� Kabupaten Malang�, Rekayasa Sipil, vol
5, no 2, bll 76�83, 2012.
[3]������ I. M. Udiana, A. R. Saudale, en J. J.
Pah, �Analisa Faktor Penyebab Kerusakan Jalan ��� (Studi
Kasus Ruas Jalan WJ Lalamentik dan Ruas Jalan Gor Flobamora�, Jurnal Teknik ������� Sipil, vol 3, no 1, bll 13�18, 2014.
[4]������ A. Syukri, Studi Volume Lalu Lintas Di
Jalan Raya Narogong Cileungsi, Kabupaten Bogor,
Periode Agustus 2011. MAJALAH ILMIAH WIDYA, 2012.
[5]������ T. Triyanto, S. Syaiful, en R. Rulhendri,
�EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN ��� JALAN PADA
LAPIS PERMUKAAN RUAS JALAN TEGAR BERIMAN KABUPATEN
BOGOR�, ASTONJADRO, vol 8, no 2, bl 70, Jan 2020.
[6]������ I. Wirnanda, R. Anggraini, en M. Isya,
�ANALISIS TINGKAT KERUSAKAN JALAN � DAN
PENGARUNYA TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS: ����������� JALAN BLANG BINTANG LAMA DAN JALAN TEUNGKU HASAN
DIBAKOI)�, �� Jurnal Teknik Sipil, vol 1,
no 3, bll 617�626, Jan 2018.
[7]������ S. E. Priana, �ANALISA FAKTOR PENYEBAB
KERUSAKAN JALAN (STUDI ������ KASUS RUAS JALAN
LINGKAR UTARA KOTA PADANG PANJANG)�, Rang ����������� Teknik
Journal, vol 1, no 1, Apr 2018.
[8]������ F. Yudaningrum en I. Ikhwanudin, �IDENTIFIKASI
JENIS KERUSAKAN JALAN��������� (Studi
Kasus Ruas Jalan Kedungmundu-Meteseh)�, Tek. (Semarang), vol 12, no 2, Okt ������� 2017.
[9]������ R. Anwar, �Menentukan Nilai Satuan Mobil Penumpang Kendaraan Di Kotamadya ���� Banjarmasin�, INFO-TEKNIK, vol 1, no 1, bll 22�27, 2000.Silvia Sukirman. Perkerasan ������ Lentur Jalan Raya, Nova, Bandung 1999.
[10]���� Direktorat Bina Teknik.2002. Survai Kondisi Jalan
Beraspal di Perkotaan. Direktorat Jenderal
Tata Perkotaan dan Tata Pedesaan Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah,
Jakarta.
[11]���� Direktorat Jenderal Bina Marga.1995. Petunjuk
Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan ��� Kabupaten.
Petunjuk Teknis No. 024/T/Bt/1995, Departemen Pekerjaan Umum, ��������� Direktorat Jenderal ��� Bina Marga.
[12]���� Silvia Sukirman. Perkerasan Lentur Jalan
Raya, Nova, Bandung 1999.
[13]���� Direktorat Pembinaan Jalan Kota.1990. Tata Cara
Penyusunan Pemeliharaan Jalan Kota ������ (No.
018/T/BNKT/1990), Direktorat Jendral Bina Marga Departemen PU. Jakarta.
[14]���� B. A. Harsono, S. Winarto,
en Y. Cahyo, �PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN ���� PADA RUAS JALAN PACITAN-NGADIROJO�, Jurnal
Manajemen Teknologi & ���� Teknik Sipil, vol 1, no 2, Okt 2018.
[15]���� A. Rafii, �ANALISA KERUSAKAN
JALAN PADA RUAS JALAN LINTAS ������ SUMATERA
GUNUNG TUA KM. 12 KABUPATEN PALUTA�, Jurnal ESTUPRO, �������� vol 6, no 2, bll 73�90, 2021.
[16]���� E. Puspitasari, �ANALISIS
HUBUNGAN KONDISI PERKERASAN DENGAN �� KECELAKAAN
LALULINTAS (Studi Kasus: Jalan Nasional Kabupaten Gunung ��� Kidul�, (Doctoral dissertation, Universitas
Gadjah Mada, 2013.
[17]���� M. E. Bolla, �Perbandingan Metode Bina
Marga dan Metode PCI (Pavement Condition ����� Index)
Dalam Penilaian Kondisi Perkerasan Jalan (Studi Kasus Ruas Jalan Kaliurang, ��������� Kota Malang�, Jurnal Teknik Sipil, vol
1, no 3, bll 104�116, 2012.
Copyright holder: Rizki Juliansyah,
Yulita Rahmi (2021) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |