Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6,
Special Issue No. 2,
Desember 2021
� ���������
PENERAPAN
KEMANDIRIAN MAHASISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM PADA MATA
KULIAH INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
Metta Mariam, Indra
Maulana, Astri Dwi Floranti
STKIP Invada, Cirebon, Jawa Barat,
Indonesia
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian One Shot Case Study yaitu memberi perlakuan tertentu hanya pada satu kelas tanpa adanya
kelas kontrol dan tanpa diadakan suatu tes awal.
Penelitian ini dilakukan pada 36 mahasiswa
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
STKIP Invada. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi,
metode angket, dan metode tes. Sedangkan
instrumen yang digunakan
oleh peneliti adalah lembar angket respon
mahasiswa dan lembar angket kemandirian belajar siswa. Hasil analisis data menunjukkan bahwa data hasil penelitian penerapan model pembelajaran flipped classroom di STKIP Invada
Prodi PTIK Semester 3 dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut: respon siswa terhadap pembelajaran menunjukkan kriteria positif dengan perolehan nilai rata-rata angket sebesar 99,02%. Kemandirian belajar mahasiswa setelah diterapkan model pembelajaran flipped classroom mendapat
nilai rata-rata 96,47% pada yang berarti
kemandirian belajar mahasiswa berada pada kategori sangat baik.
Kata Kunci: classroom; mahasiswa; teknologi informasi
Abstract
This
study is a quantitative study using the One Shot Case
Study design that gives certain treatment to only one class without a control
class and without a preliminary test. This research was conducted on 36
students of Stkip Invada
Informatics and Computer Engineering Education. The data collection methods
used are observation methods, questionnaire methods, and test methods. While
the instruments used by researchers are student response questionnaire sheets
and student learning independence questionnaire sheets. The results of the data
analysis showed that the data from the application of flipped classroom
learning model in STKIP Invada Prodi PTIK Semester 3
can be concluded as follows: students' response to learning shows positive
criteria with an average score of 99.02%. Student learning independence after
applying the flipped classroom learning model got an average score of 96.47% in
which means that student learning independence is in the category of excellent
Keywords: classroom; students; Information
technology
Received: 2021-10-20; Accepted:
2021-11-05; Published: 2021-11-20
Pendahuluan
Perkembangan
teknologi informasi saat ini berkembang
dengan pesat seiring dengan penemuan-penemuan dan perkembangan
ilmu pengetahuan dalam bidang informasi,
mulai dari sistem informasi hingga alat komunikasi,
contohnya internet. Beberapa
tahun belakangan ini masyarakat tidak lagi terbatas
mencari informasi melalui media cetak maupun media elektronik seperti televisi ataupun radio, sekarang masyarakat mencari informasi melalui smartphone yang
terkoneksi dengan jaringan internet. Internet saat ini banyak berperan
dalam kehidupan manusia. Kemajuan suatu teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari
dalah kehidurpan ini, karena kemajuan
teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan menurut (Ngafifi, 2014). Oleh karena itu, sebagai
tenaga pengajar saat ini memiliki
tantangan dalam mengajar di era digital modern dimana
peserta didik yaitu mahasiswa saat ini sudah
terbiasa menghabiskan waktu bersama gadget dalam mengakses berbagai sumber informasi dan sumber pengetahuan.
Kemandirian
belajar mahasiswa menjadi sebuah keharusan, dimana setiap mahasiswa dituntut untuk mampu belajar secara
mandir, tidak bergantung
pada pengajar. Kemandirian mahasiswa dalam proses belajar mengajar terutama di luar kelas secara online dengan menggunakan metode flipped
classroom yang merupakan turunan
dari metode blended learning. Model pembelajaran flipped classroom adalah
model pembelajaran yang diberikan
oleh pendidik dengan cara meminimalkan jumlah instruksi langsung dalam praktek mengajar mereka sambil memaksimalkan
interaksi satu sama lain. Kelebihan dari model pembelajaran ini antara lain10: (1) siswa memiliki waktu untuk mempelajari
materi pelajaran di rumah sebelum guru menyampaikannya didalam kelas sehingga siswa lebih mandiri,
(2) Siswa dapat mempelajari materi pelajaran dalam kondisi dan suasana yang nyaman, (3) Siswa mendapatkan perhatian penuh dari guru ketika mengalami kesulitan dalam memahami tugas atau latihan, (4) Siswa dapat belajar
dari berbagai jenis konten pembelajaran
baik melalui video/buku/website (Saputra & Mujib, 2018). Model flipped clasroom
ini bukan hanya sekedar belajar
menggunakan vidio pembelajaran, namun lebih menekankan tentang memanfaatkan waktu dikelas agar pembelajaran lebih bermutu dan bisa meningkatkan pemahaman siswa (umi Khoirotunnisa & Irhadtanto, 2019).
Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (STKIP) Invada merupakan
salah satu perguruan tinggi swasta yang terletak di Kabupaten Cirebon.
STKIP Invada ini memiliki 3 (tiga) program studi yaitu Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer,
Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan Pendidikan Bahasa Inggris, mahasiswa berasal dari Wilayah 3 Cirebon
dan Brebes. Pembelajaran
2020/2021 dan pembalajaran ganjil
2021/2022 STKIP Invada sendiri
masih menggunakan pembelajaran daring, karena kebijakan kampus pembelajaran tatap muka masih belum
bisa diselenggarakan. Untuk itu pembelajaran
menggunakan flipped
classroom sebagai salah satu
model pembalajaran untuk membantu tenaga pengajar dalam meningkatkan kemandirian mahasiswa dalam pembelajaran. Terutaman pada
program studi Pendidikan Teknik Informatika
dan Komputer pada semester 3 untuk
mata kuliah Interaksi Manusia dan Komputer, dimana mata kuliah ini
merupakan mata kulia fundamental di Informatika
yang mempelajari mengenai bagaimana Interaksi Manusia dengan Komputer, dan mewujudkan perangkat yang memudahkan dan bermanfaat untuk membantu pekerjaan manusia, mempelajari juga bagaimana membuat tampilan perangkat lunak yang userfriendly baik langkah-langkahnya maupun cara penerapannya.
Beragam
media mulai dihadirkan dalam kelas untuk
memaksimalkan hasil belajar peserta didik. Peran pengajar dalam pembelajaran sangat menunjang kemandirian
masing-masing individu siswa
untuk bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan (Ningsih, Misdalina, & Marhamah, 2017).
Penggunaan
teknologi informasi oleh pengajar akan dapat
mendorong siswa pada pembelajaran aktif sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan bermakna (Asrial et al., 2020).
Peran pengajar sebagai fasilitator mendorong kemandirian siswa untuk belajar lebih
optimal dengan penerapan
model pembelajaran yang sesuai
dengan kondisi pembelajaran daring. Guru dapat mengelola pembelajaran dengan menerapkan model-model pembelajaran yang dapat memberikan peluang dan mendorong siswa untuk lebih aktif
dalam melatih kemampuan berkomunikasi dan kemandirian belajar (Fahradina, Ansari, & Saiman, 2014).
Model pembelajaran
flipped classroom tipe traditional flipped diterapkan agar para siswa dapat mempelajari terlebih dahulu materi yang akan diajarkan pada pertemuan berikutnya, dengan demikian tingkat kesiapan siswa dalam menerima materi lebih besar.
Pada saat pertemuan pembelajaran di kelas siswa tinggal menyelesaikan
masalah yang telah disediakan tanpa harus guru menjelaskan kembali materi. Tujuan dari penelitian
ini sendiri adalah untuk melatih
kemandirian mahasiswa dengan menggunakan pembelajaran model flipped classroom di program studi Pendidikan Teknik Informatika
dan Komputer pada mata kuliah Interaksi Manusia dan Komputer� sub materi yang dipilih adalah Teknik Analisis Interaksi Manusia dan Komputer.
Metode Penelitian
Penelitian dilakukan di Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Invada Cirebon. Peneliti
telah melakukan observasi pra penelitian
untuk mengetahui permasalahan pendidikan yang terjadi di lapangan terutama pada mahasiswa STKIP Invada Prodi Pendidikan Teknik Informatika
dan Komputer. Rancangan penelitian yang akan digunakan adalah one shot case
study, yaitu memberi perlakuan tertentu hanya pada satu kelas tanpa adanya
kelas kontrol dan tanpa diadakan satu tes awal.
Perlakuan tertentu yang dimaksud adalah berupa penerapan model pembelajaran flipped classroom untuk
melatih kemandirian belajar siswa. Peneliti memilih rancangan penelitian ini karena yang dilakukan peneliti hanya menerapkan suatu model pembelajaran. Rancangan penelitian dapat dipresentasikan sebagai berikut:
Keterangan :
X : Perlakuan
berupa penerapan model flipped
classroom
O : pendeskripsian
mengenai kemandirian belajar mahasiswa
1. Sampel dan Populasi
Populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian. Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh mahasiswa semester 3 Prodi PTIK STKIP Invada.
Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan
sampel dimana jumlah sampel sama
dengan populasi (Sugiyono
& Kuantitatif, 2009). Alasan
mengambil total sampling karena
menurut (Sugiyono
& Kuantitatif, 2009) jumlah
populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semuanya.Sampel yang diambil dari penelitian ini adalah 36 orang.
2.
Prosedur Penelitian
Pelaksanaan penelitian
yang akan dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:
a)
Tahap Persiapan
RPS merupakan
persiapan pengajar dalam mengajar untuk setiap pertemuan
yang berisi kompetensi
inti, kompetensi dasar, indikator, alokasi waktu, tujuan pembelajaran,
materi pembelajaran, sumber pembelajaran, media pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan penilaian RPS dalam penelitian ini disusun oleh peneliti dengan menggunakan model pembelajaran flipped
classroom. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dalam penelitian ini terdiri dari dua
RPP untuk 2 kali pertemuan,
RPS ini dikonsultasikan terlebih dahulu dengan ketua program studi dan teman sejawat dosen.
b)
Tahap Penyusunan
Instrumen
� ��Lembar observasi aktivitas guru dalam menjalankan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran flipped classroom untuk
melatih kemandirian belajar siswa.
� ��Lembar observasi aktivitas siswa.
� ��Angket respon siswa.
c)
Tahap Pelaksanaan
a.
Proses Pembelajaran
Pembelajaran yang akan
dilakukan adalah pembelajaran IMK dengan model pembelajaran flipped classroom. Selama
pembelajaran berlangsung, dilakukan observasi terhadap aktivitas mahasiswa dalam selama mengikuti pembelajaran. Proses pembelajaran
tersebut berlangsung selama dua kali pertemuan.
b. Tes
Tes yang dilakukan
berupa tes tulis berbentuk uraian. Tes ini
dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah
menggunakan model pembelajaran
flipped classroom.
c. Pengisian Angket
Kemandirian Belajar
d. Pengisisan Angket
Respon Siswa
d) Tahap Analisis
Data
Kegiatan pada tahap
ini adalah menganalisis data yang diperoleh dari tahap pelaksanaan
Instrumen Penelitian.
e) Lembar Angket
Respon Mahasiswa
Lembar Angket
Yang digunakan untuk respon mahasiswa disusun terdiri dari 10 pernyataan. Lembar angket ini digunakan
untuk mengetahui respon mahasiswa terhadap model pembelajaran flipped
classroom. Mahasiswa diminta
untuk memberikan tanda (√) pada kolom yang disediakan pada lembar angket untuk setiap
pernyataan yang diberikan. Dalam setiap pernyataan
terdiri dari 4 alternatif pilihan jawaban yaitu :
1. Sangat Tidak
Setuju
2. Tidak Setuju
3. Setuju
4. Sangat Setuju
5.
Hasil dan Pembahasan
Tahun pelajaran
2021/2022 yang dimulai pada pertengahan
bulan Agustus 2021 belum bisa berjalan
dengan normal. Pembelajaran
masih menggunakan model
daring. Pembelajaran berlangung
dengan baik melalui penggunaan model pembelajaran flipped classroom untuk
pembelajaran IMK di PTIK Semester 3 STKIP Invada. Langkah-langkah pembelajaran flipped classroom dalam
penelitian ini menggunakan teori (Bishop
& Verleger, 2013) sebagai
berikut :
1.
Fase 0 (Siswa belajar mandiri)sebelum dilaksanakan
pembelajaran, siswa belajar mandiri di rumah mengenai materi untuk pertemuan
berikutnya dengan mempelajari bahan ajar yang sudah diberikan oleh guru saat akhir pembelajaran.
2.
Fase 1 (Datang ke kelas untuk
melakukan kegiatan belajar mengajar danmengerjakan tugas yang berkaitan) pada pembelajaran di kelas, siswa dibagi
menjadi beberapa kelompok secara acak untuk mengerjakan
tugas yang berkaitan dengan materi yang sudah dipelajari di rumah dan juga diberi kuis di awal pembelajaran
untuk mengukur pemahaman awal siswa saat belajar
di rumah.
3.
Fase 2 (Menerapkan
kemampuan siswa dalam proyek dan simulasi lain di dalam kelas) Siswa melakukan
diskusi bersama kelompoknya. Peran guru adalah memfasilitasi berjalannya diskusi. Di samping itu, guru juga menyiapkan beberapa pertanyaan dari materi tersebut.
Sedangkan yang dimaksud proyek pada strategi pembelajaran
ini adalah lembar kegiatan yang dikerjakan oleh siswa untuk menerapkan kemampuan pemahamannya.
4.
Fase 3 (Mengukur
pemahaman siswa yang dilakukan di kelas pada akhir materi pelajaran)
Sebelumnya, guru telah menyampaikan jikaa kan dilakukan kuis
pada setiap akhir pertemuan sehingga siswa benar- benar
memahami setiap proses belajar yang telah di lalui saat di kelas.
Peran guru disini adalah sebagai fasilitator.
Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian
dara respon mahasiswa dan data kemandirian belajar siswa,� Data hasil penelitian ini selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode analisis data sesuai dengan yang telah dipaparkan sebelumnya.
A.
Respon Mahasiswa
Respon mahasiswa
terhadap pembelajaran diperoleh menggunakan angket respon mahasiswa
yang diberikan setelah berakhirnya proses pembelajaran
pada pertemuan kedua. Dan hasil dari lembar
angket respon mahasiswa tersaji secara singkat pada tabel berikut :
No |
Pernyataan |
Rs (%) |
1. |
Tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran flipped
classroom |
100 |
2. |
Penerapan model pembelajaran flipped classroom dapat memotivasi
siswa untuk belajar |
97,91 |
3. |
Keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan penerapan model flipped
classroom |
99,30 |
4. |
Pendapat siswa tentang penerapan model pembelajaran flipped classroom pada
materi Bentuk Aljabar |
99,30 |
5. |
Keseriusan siswa terhadap penerapan model pembelajaran flipped
classroom |
97,91 |
6. |
Efektivitas model pembelajaran flipped classroom terhadap kegiatan
pembelajaran |
100 |
7. |
Pemahaman siswa pada materi Bentuk Aljabar |
99,30 |
8. |
Penerapan model flipped classroom dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada materi Bentuk Aljabar |
100 |
9. |
Penerapan model pembelajaran flipped classroom dapat menciptakan
hal yang baru dalam materi Bentuk Aljabar |
97,91 |
10. |
Penilaian proses belajar Bentuk Aljabar dengan adanya model pembelajaran flipped
classroom |
98,61 |
r |
99,02 |
Keterangan :
Rs : Persentase
Skor respon Mahasiswa
r : rata-rata persentae respon mahasiswa
Data tersebut
menunjukkan bahwa rata-rata
persentase untuk respon siswa adalah
99,02%. Ini berarti lebih dari 85% mahasiswa memberikan respon yang sangat positif terhadap pembelajaran dengan menggunakan model flipped
classroom.
B. Kemandirian Belajar
Kemandirian belajar
mahasiswa diperoleh menggunakan angket kemandirian belajar mahasiswa yang diberikan setelah berakhirnya proses pembelajaran. Lembar angket kemandirian belajar mahasiswa dapat dilihat pada lampiran. Sedangkan data kemandirian belajar siswa disajikan
secara singkat pada tabel berikut:
No |
Aspek Yang Dinilai |
Pert I |
Pert 2 |
||
Skor |
% |
Skor |
% |
||
Positif |
|||||
1. |
Percaya Diri |
|
|
|
|
|
Dalam memahami
pembelajaran dan tugas IMK mengerjakan sendiri tanpa berdiskusi dengan yang
lain |
108 |
75 |
144 |
100 |
|
Dalam berdiskusi saya
merasa percaya diri |
141 |
97,92 |
142 |
98,6 |
|
Saya mengerjakan tugas
IMK tanpa ragu-ragu |
125 |
86,81 |
144 |
100 |
2 |
Kreatif dan Inisiatif |
|
|
|
|
|
Dalam pembelajaran ini
saya selalu melakukan latiihan mandiri |
139 |
96,53 |
142 |
98,60 |
|
Saya membaca, memahami
dan mempraktekan materi IMK yang akan dipelajari saat tatap muka |
140 |
97,22 |
143 |
99,30 |
|
Saat mengalami kesulitan
dalam belajar sama berusaha mencari sendiri dan berbagi sumber bertanya
kepada orang lain |
142 |
98,61 |
143 |
99,30 |
3 |
Tanggung Jawab |
|
|
|
|
|
Saya mempunyai cara
sendiri untuk memahami pembelajaran IMK |
141 |
97,92 |
144 |
100 |
|
Saya berusaha untuk
untuk menyelesaikan tugas yang sulit |
140 |
97,22 |
143 |
99,30 |
4 |
Motivasi |
|
|
|
|
|
Saya selalu berusaha
mencapai target dalam studi kasus dan tugas yang diberikan |
141 |
97,92 |
141 |
97,90 |
|
Saya mempunyai target
dalam pemahaman dalam mata kuliah IMK |
138 |
95,83 |
142 |
98,60 |
Rata-Rata |
94,10 |
|
99,20 |
||
Negatif |
|||||
1 |
Percaya Diri |
|
|
|
|
|
Jika ada soal yang sulit
selalu meminta bantuan pemahaman orang lain |
112 |
77,78 |
78 |
54,17 |
|
Saya kurang percaya diri
dalam mengerjakan tugas yang diberikan |
106 |
73,61 |
54 |
37,50 |
2 |
Kretif dan Inisiatif |
|
|
|
|
|
Saya langsung
berlangsung kepada orang lain jika menumukan kesulitan dalam belajar |
81 |
56,25 |
53 |
36,81 |
|
Saya tidak pernah
mencari referensi lain diluar yang diwajibkan pengajar |
45 |
31,25 |
45 |
31,25 |
3 |
Tanggung Jawab |
|
|
|
|
|
Saya hanya belajar IMK
di kelas dan tidak pernah melakukan latihan di rumah |
112 |
77,78 |
54 |
37,50 |
|
Jika mengalami
kesulitasan selalu bertanya kepada orang lain |
77 |
53,47 |
45 |
31,25 |
4 |
Motivasi |
|
|
|
|
|
Saya selalu menunda
waktu dalam menyelesaikan tugas dan studi kasus |
80 |
55,56 |
43 |
29,86 |
|
Saya sering memilih
untuk bermain daripada latihan IMK |
113 |
78,47 |
47 |
32,64 |
Rata-Rata |
63,02 |
|
36,37 |
Berdasarkan tabel
di atas ditunjukkan bahwa terdapat 10 pernyataan yang bernilai positif dan 8 bernilai negatif. Pada pertemuan pertama, rata-rata persentase pernyataan positif sebanyak 94,10% sedangkan
rata-rata persentase pernyataan
yang bernilai negatif adalah 63,02%. Pada pertemuan kedua, rata-rata persentase pernyataan positif adalah 99,20% dan pernyataan negatif memiliki rata-rata
36,37%. Rata-rata persentase pernyataan
positif lebih besar daripada rata-rata pernyataan negatif, maka yang digunakan dalam perhitungan kemandirian belajar adalah pernyataan positif.
Analisis terhadap
data kemandirian belajar siswa diperoleh dengan cara mencari
rata-rata persentase (𝑝̅) kemandirian
belajar siswa. Rata-rata persentase (𝑝̅) ini didasarkan pada rata-rata persentase observasi respon mahasiswa dan rata-rata persentase angket kemandirian belajar. Perhitungan rata-rata ini disajikan pada tabel berikut:
C. Tabel Analisis Data Kemandirian
Belajar
Perhitungan di atas
menunjukkan bahwa rata-rata
persentase kemandirian belajar siswa adalah
96,47%. Hasil ini jika dikategorikan sesuai tabel kemandirian mahasiswa tergolong sangat baik.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian penerapan model pembelajaran flipped classroom di STKIP Invada Prodi PTIK Semester 3 dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.
Respon siswa terhadap pembelajaran menunjukkan kriteria positif dengan perolehan nilai rata-rata angket sebesar 99,02%.
2.
Kemandirian belajar
siswa setelah diterapkan model pembelajaran flipped
classroom mendapat nilai
rata-rata 96,47% pada yang berarti kemandirian belajar siswa berada pada kategori sangat baik.
Bishop, Jacob, & Verleger, Matthew A. (2013). The
flipped classroom: A survey of the research. 2013 ASEE Annual Conference
& Exposition, 23�1200.
Fahradina, Nova, Ansari, Bansu Irianto,
& Saiman, Saiman. (2014). Peningkatan kemampuan komunikasi matematis dan
kemandirian belajar siswa smp dengan menggunakan model investigasi kelompok. Jurnal
Didaktik Matematika, 1(2).
Ngafifi, Muhamad. (2014). Kemajuan
teknologi dan pola hidup manusia dalam perspektif sosial budaya. Jurnal
Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 2(1).
Ningsih, Yunika Lestaria, Misdalina,
Misdalina, & Marhamah, Marhamah. (2017). Peningkatan Hasil Belajar dan
Kemandirian Belajar Metode Statistika Melalui Pembelajaran Blended Learning. Al-Jabar:
Jurnal Pendidikan Matematika, 8(2), 155�164.
Saputra, M. Eko Arif, & Mujib, Mujib.
(2018). Efektivitas Model Flipped Classroom Menggunakan Video Pembelajaran
Matematika terhadap Pemahaman Konsep. Desimal: Jurnal Matematika, 1(2),
173�179.
Sugiyono, M. P. P., & Kuantitatif, P.
(2009). Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta. Cet. Vii.
umi Khoirotunnisa, Anis, & Irhadtanto,
Boedy. (2019). Pengaruh model pembelajaran Flipped Classrom Tipe traditional
Flipped terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa pada materi bangun ruang sisi
datar. Jurnal Math Educator Nusantara: Wahana Publikasi Karya Tulis Ilmiah
Di Bidang Pendidikan Matematika, 5(2), 153�163.
Copyright holder: Metta Mariam, Indra
Maulana, Astri Dwi Floranti (2021) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |