����� �Syntax
Literate : Jurnal
Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
������
e-ISSN : 2548-1398
������
Vol. 3, No. 11 November 2018
PENGARUH KOMPENSASI DAN GAYA
KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA �PEGAWAI PT. PDAM TIRTA JATI SUMBER
KABUPATEN CIREBON
Yodi Rudiantono Dan Iwa
Widyatmadja Nasuhi
Fakultas Ekonomi Universitas Swadaya Gunung Jati (UNSWAGATI) Cirebon �
Email: [email protected]
������������������������������������������������������������ ���������
Abstraks
Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh dari kompensasi dan gaya kepemimpinan terhadap motivasi
kerja pegawai PT. PDAM Tirta Jati Sumber Kabupaten Cirebon. Penelitian ini
merupakan penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Populasi dalam penelitian
ini dilakukan pada pegawai PT. PDAM Tirta Jati, teknik sampel yang digunakan
adalah Probability Sampling dengan jenis simple Random Sampling yaitu dengan
jumlah sampel sebanyak 56 orang. Berdasarkan uji validitas dan reabilitas
hasilnya rhitung>rtabel yang artinya adalah semua pernyataan valid dan
realibel. Hasil uji normalitas-kolmogorov menunjukan nilai 0,200 dan lebih
besar dari nilai signifikansi yaitu > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
variabel terdistribusi normal. Hasil uji multikolonieritas menunjukan nilai VIF
1,457 dan < 0,10 dan nilai tolerance 0,686 > 0,10 dengan demikian maka
model regresi tersebut tidak terjadi multikolonieritas. Berdasarkan hasil
penelitian diperoleh 1) kompensasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan
terhadap motivasi kerja pegawai, hal ini dibuktikan dengan nilai �6.018 > �1,673 dan
pengaruh Kompensasi terhadap motivasi kerja pegawai sebesar 39% sedangkan
sisanya dipengaruhi oleh faktor diluar yang diteliti. 2) Gaya Kepemimpinan
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja pegawai, hal
ini dapat dibuktikan dengan nilai
�7,523 > �1,673
dan pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja pegawai sebesar 50,3%
sisanya dipengaruhi oleh faktor diluar yang diteliti. 3) Kompensasi dan Gaya
kepemimpinan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja
pegawai. hal ini dapat dibuktikan dengan nilai ��56,603 > �3,16 hal
tersebut menunjukan bahwa pengaruh kompensasi dan gaya kepemimpinan secara
bersama-sama terhadap motivasi adalah sebesar 57,5% sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh faktor diluar yang diteliti.
Kata Kunci: Kompensasi, Gaya Kepemimpinan, Motivasi
kerja Pegawai
Pendahuluan
����������� Motivasi
merupakan cara seseorang untuk mempengaruhi orang lain berupa dorongan agar
seseorang tersebut mempunyai gairah dan semangat dalam mencapai suatu tujuan.
Dalam hal ini motivasi berbicara tentang bagaimana mendorong semangat kerja
seseorang agar mau mencapai tujuan tetentu yang diinginkan dengan menggunakan
potensi dan segenap kemampuannya dalam mencapai tujuan tersebut. Apabila di
suatu perusahaan karyawan tersebut mempunyai motivasi kerja yang tinggi akan
sangat berdampak baik bagi perusahaan dikarenakan seseorang tersebut akan
bekerja dengan mengeluarkan seluruh potensi dan kemampuannya demi tercapainya
suatu tujuan organisasi, memiliki tanggung jawab yang tinggi dan juga
meningkatkan kedisiplinan karyawan yang berimbas pada naiknya produktivitas perusahaan,
mutu, dan kinerja karyawan yang selalu baik sehingga selalu meningkat karena
memliki gairah dan antusiasi atas suatu pencapaian.
Salah satu
faktor yang mempengaruhi peran menaikan motivasi pegawai adalah gaya� kepemimpinan. Gaya kepemimpinan seorang
atasan dapat sangat berpengaruh atas keberhasilan menaikan motivasi karyawan
dikarenkan peran pemimpin dalam suatu perushaan adalah mendorong karyawan agar
mau bekerjasama mencapai visi dan misi perusahaan. Dalam hal ini peran gaya
kepemimpinan di rasa kurang maximal dari mulai kurangnya keterlibatan karyawan
dalam pengambilan� keputusan, kurangnya
pengakuan pemimpin atas prestasi kerja pegawai, dan juga komunikasi yang
efektif antara bawahan dan atasan.
Faktor lain yang
mempengaruhi motivasi adalah kompensasi. Kompensasi merupakan� hal yang terpenting dan tujuan setiap
karyawan memberikan jasanya untuk di beri timbal balik atas hasil kerja yang
diberikan. Peran kompensasi sangat penting yakni sebagai pelengkap kebutuhan
karyawan demi hasil kerja yang tinggi untuk perusahaan. Dalam penerapan
pemberian kompensasi di PDAM Tirta Jati menurut observasi berupa wawancara
langsung adanya anggapan sebgaian karyawan bahwa seberapa besar atau baiknya
kinerja yang diberikan dianggap sama. Dalam peran menaikan motivasi kerja
kurangnya pemberian kompensasi langsung seperti reward maupun bonus ataupun penghargaan atas prestasi kerja yang
minim sehingga menurunkan motivasi kerja pegawai.
Apabila
kompensasi di rasa tidak sesuai dengan kerja karyawan maka akan memicu perilaku
karyawan yang pasif maupun negatif salah satunya dengan menurunnya motivasi
bekerja yang berimbas pada produktivitas menurun, tingkat kemangkiran tinggi,
pemogokan karyawan dan menurunnya kinerja.
Metode
Penelitian
Jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumusan masalah asosiatif. Dengan
menggunakan penelitian asosiatif, penulis ingin mengetahui pengaruh antara
variable independen (yang mempengaruhi) dengan variabel dependen (yang
dipengaruhi). Adapun metode pendekatan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif.
Sugiyono,
(2017:20) dalam bukunya mengutarakan bahwa metode asosiatif adalah �judul penelitian yang bermaksud
menggambarkan dan menguji hubungan dua variable atau lebih.�
Sugiyono, (2017:219) mengutarakan
bahwa teknik pengumpulan data adalah :
�Yaitu berkenaan dengan
ketepatan cara � cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Selanjutnya
apabila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan
data dapat dilakukan dengan cara interview (wawncara), Kuisioner (angket), dan
Observasi (pengamatan)�.
Yaitu
mengadakan penelitian pada perusahaan yang menjadi obyek penelitian secara
langsung yang mencakup:
1)
�Interview (wawancara)
Wawancara
digunakan untuk teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila
peneliti ingin mengetahui hal-hal responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit atau kecil .
2)
Kuesioner
(angket)
Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
3) Observasi
Observasi
sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan
dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner .
Yakni
teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan mempelajari buku-buku yang
terkait dengan maslah yang diteliti, jurnal-jurnal dan laporan yang ada dengan
masalah yang akan di pecahkan.
5)
Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
Data Primer
Data
primer merupakan data yang didapatkan dari sumber pertama baik dari individu
atau perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa
dilakukan oleh peneliti (Umar, 2014:42).
Data Sekunder
Merupakan
data yang diolah lebih lanjut dan disajikan dengan baik oleh pihak pengumpulan
data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau
diagram-diagram (Umar,2014:42).
Perhitungan uji
validitas dilakukan dengan cara mengkorelasi setiap skor item dengan total skor item yang
diperoleh dalam penelitian. Dari hasil perhitungan korelasi didapat suatu
koefisien korelasi untuk menentukan suatu item
layak digunakan atau tidak. Rumus yang digunakan untuk mencari nilai
korelasi adalah korelasi product Moment
Pearson yang dirumuskan sebagai berikut:
|
Sumber:
Sugiyono (2017:276)
Dimana:
R = Nilai korelasi
n = Jumlah Sampel (responden)
x = Skor tiap item (nilai pernyataan)
y = Skor total item (jumlah skor tiap
responden)
Selanjutnya nilai rhitung dibandingkan
dengan nilai rtabel dengan derajat kebebasan n-2 (df = n-2).
Uji asumsi klasik yakni uji yang
digunakan dalam rangka menganalisis hubungan-hubungan antar variabel melalui
suatu pengujian untuk mengetahui apakah data-data yang telah dikumpulkan
berdistribusi normal atau tidak, atau memliki sifat multikolonearitas dsb.
(Umar, 2014:175).
3)
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk
mengetahui apakah dalam sebuah model regresi variabel dependen dan variabel
independent keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji klasik dengan
menggunakan uji normalitas data dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Sumber: Ghozali (2016: 157)
Uji multikolinearitas merupakan
bentuk pengujian untuk asumsi dalam analisis berganda. Ghozali (2016:103)
mengemukakan bahwa: �Uji
Multikoleniaritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antara variabel bebas (independen)�.Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (tidak terjadi
Multikolinearitas). Multikolinearitas terjadi jika koefisisen korelasi antara
variabel bebas lebih besar dari 0,60 (pendapat lain 0,50 dan 0,90).
Analisa regresi merupakan cara
untuk mmengestimasi atau memprediksi nilai rata � rata satu variable atas dasar
nilai tetap dari variable lainya ( Ghozali, 2016 :17).Analisis regresi dengan
menggunakan batuan paket program SPSS (Statistical Product and Service
Solution) 23.0 for Windows.
Analisis
linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan gaya
kepemipinan terhadap motivasi. Analisis linier berganda akan dilakukan bila
jumlah variabel independennya minimal 2.
Y
= a + b1 X1 + b2 X2
Sumber
: Sugiyono (2017 : 305)
Interval
koefisien |
Tingkat
Hubungan |
0,00 � 0,199 |
Sangat rendah |
0,20 � 0,399 |
Rendah |
0,40 � 0,599 |
Sedang |
0,60 � 0,799 |
Kuat |
0,80 � 1,000 |
Sangat kuat |
�Mengetahui besarnya pengaruh kompensasi dan
gayakepemimpinan terhadap Motivasi kerja Karyawan maka digunakan koefisien
determinasi.
Kd = r2 x 100%
�� Sumber
:Ghozali (2016 : 95)
Dimana :
Kd� =�
Koefisien determinasi.
r2 ���=�
Korelasi
Dasar
pengambilan keputusan dalam koefisien determinasi ini yakni dengan melihat
criteria sebagai berikut:
1.
Jika r2 = 1
artinya, bahwa model sesuai dan menerangkan semua variabilitas dalam variabel
(Y).
2.
Jika r2 = 0
artinya, bahwa tidak ada hubungan antara regeresor (X) dengan variabel (Y).
�Besarnya nilai koefisisen determinasi (r square) hanya antara 1-0. Namun jika
dijumpai r2 nialinya minus (-), maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Semakin
kecil nilai r2, maka semakin lemah pengaruh variabel bebas (X)
terhadap variabel terikat (Y). Sebaliknya jika nilai r2 semakin
mendekati nilai 1 maka pengaruhnya semakin kuat.
Menurut Umar, (2014:104) Hipotesis
merupakan suatu perumusan mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal
itu dan juga dapat menuntun /mengarahkan penyelidikan selanjutnya.
����������� Pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui signifikan atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel bebas
terhadap variabel terikat. Apabila hasil uji thitung �ttabel, berati variabel cukup signifikan untuk menjelaskan
variabel dependen. Menurut Sugiyono (2017: 278), untuk menguji koefisien korelasi produk moment dapat
digunakan statistik uji t yang rumusnya sebagai berikut :
dengan dk = n - 2 dan α = 0,05 Perumusan Hipotesis dalam uji t (parsial) ini adalah sebagai
berikut:
Ho : b = 0 Artinya kompenasai dan gaya
kepemimpinan secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Motivasi kerja pegawai
Ho
: b ≠ 0 Kompenasai dan Gaya kepemimpinan secara parsial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Motivasi kerja pegawai
�Untuk menentukan Ho ditolak atau diterima
yaitu dengan cara membandingkan thitungdan ttabel dengan
melihat nilai signifikan dari hasil output SPSS, dengan dasar pengambilan
keputusan dengan kriteria pengujian berdasarkan perbandingan thitung
dan ttabel adalah sebagai berikut:
1. Jika
thitung > ttabel, maka variabel bebas (X) berpengaruh
secara parsial terhadap variabel terikat(Y) (Ho ditolak Ha diterima)
2. Jika
thitung < ttabel, maka variabel bebas (X) tidak
berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikat (Y) (Ho diterima Ha
ditolak).
Gambar Error! No text of specified style in document..1Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji t
Sumber
: Sugiono (2017: 252)
�Uji F dikenal juga dengan nama uji serentak
atau uji model/anova. Uji F sendiri bertujuan untuk melihat signifikan atau
tidaknya pengaruh semua variabel bebas (X) secara bersama-sama (simultan) terhadap
variabel terikat (Y).
�Uji F dapat dilakukan dengan membandingkan
nilai signifikan atau probabilitas dari hasil perhitungan SPSS dan dengan
membandingkan Fhitung dngan Ftabel.Dengan tingkat
signifikan sebesar 5% (α = 0,05), Ftabel dapat dicari dengan
rumus df1 = k � 1 dan df2 = n � k. untuk mencari Fhitung dapat
menggunakan rumus� sebagai berikut :
|
Sumber:Sugiyono
(2017:284)
Keterangan:
R
= koefisien korelasi
k� = jumlah variabel independen
n� = jumlah anggota sampel.
Perumusan
hipotesis pada uji F (Simultan) adalah sebagai berikut:
Ho= Kompenasai dan Gaya kepemimpinan
secara simultan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi.
Ha = Kompenasai dan Gaya
kepemimpinansecara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Motivasi.
������� Untuk menentukan Ho ditolak atau
diterima yaitu dengan cara membandingkan Fhitung dan Ftabel
dengan melihat nilai signifikandari hasil output
SPSS, kriteria pengujiam berdasarkan perbandingan Fhitung dan Ftabel
adalah senagai berikut:
1.
Jika Fhitung>
Ftabel , maka variabel bebas (X) berpengaruh secara simultan
terhadap variabel terikat(Y) (Ho ditolak Ha diterima)
2.
Jika Fhitung<
Ftabel, maka variabel bebas (X) tidak berpengaruh secara simultan
terhadap variabel terikat (Y) (Ho diterima Ha ditolak).
Sedangkan
kriteria pengujian berdasarkan niali signifikan hasil output SPSS yaitu:
1.
Jika nilai sig, <
0,05 maka variabel bebas (X) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikat (Y) (Ho ditolak, Ha diterima).
2.
Jika nilai sig, >
0,05 maka variabel bebas (X) tidak berpengaruh secara simultan tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y)� (Ho ditolak, Ha diterima).
Daerah
penerimaan dan penolakan hipotesis digambarkan sebagai berikut:
Gambar Error! No
text of specified style in document..2 Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji f
Sumber : Sugiono (2017: 252)
Hasil
dan Pembahasan�
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
pertama diperoleh hasil yang menyatakan bahwa kompensasi (X1)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi (Y) pada pegawai PT.PDAM
Tirta Jati, hal ini berarti semakin tinggi kompensasi yang diberikan maka
semakin meningkat motivasi kerja pegawai, dilihat dari nilai
�3.20 >�1.673 yang artinya signifikan.
Hipotesis
pertama juga diperoleh tingkat pengaruh variabel kompensasi (X1)
terhadap motivasi kerja (Y) yaitu 39% dimana pengaruh kompensasi terhadap
motivasi kerja pegawai adalah signifikan dan sisanya 61% motivasi kerja pegawai
dapat dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti.
Penelitian ini dikuatkan dan mendukung
hasil penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kompensasi, hal ini pernah
diteliti dalam jurnal yamg diteliti oleh Natalia (2015) menyatakan bahwa
pengaruh kompensasi terhadap motivasi kerja berpengatuh secara positif dan
signifikan.
Kemudian penelelitian lainnya yang telah
diteliti oleh Hasmin, dkk, (2016) menyatakan bawha kompensasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap motivasi kerja. Maka dapat disimpulkan bahwa kompensasi mempunyai pengaruh yang
positif dan signifikan semakin tinggi kompensasi yang diberikan maka semakin
meningkat motivasi bekerja para pegawai PT.PDAM Tirta Jati Sumber Kabupaten
Cirebon.
Kompensasi di PT. PDAM Tirta Jati Sumber
masih perlu diperbaiki. Hal ini diperoleh dengan data yang diperoleh melalui
penyebaran kuesioner kepada 56 orang responden. Hal ini ditunjukkan dengan
nilai rata-rata terendah yang terdapat pada
butir pertanyaan ke-(3) yang terdapat pada table distribusi frekuensi yang
menyatakan bahwa insentif� yang diberikan
Perusahaan dirasa kurang sesuai dengan prestasi kerja yang diberikan oleh
pegawai. Sedangkan besarnya nilai rata-rata pada butir pertanyaan ke-(5)
menunjukkan bahwa asuransi atau jaminan-jaminan yang diberikan perusahaan
kepada para pegawai mampu memberikan rasa aman dalam bekerja.
Berdasarkan hasil analisis membuktikan
bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap
motivasi kerja pegawai, dari hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi
atau baik gaya suatu pemimpin dalam menjalankan suatu perusahaan maka semakin
karyawan termotivasi dalam bekerja, dilihat nilai
�4.953 > �1.673 artinya signifikan.
Hipotesis
kedua juga diperoleh tingkat pengaruh variabel gaya kepemimpinan (X2)
terhadap motivasi kerja (Y) yaitu 50,3% dimana pengaruh gaya kepemimpinan
terhadap motivasi kerja pegawai adalah signifikan dan sisanya 49,7% motivasi
Kerja pegawai dapat dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti.
Hal ini sejalan dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Yanuar (2016)yang hasilnya menyatakan bahwa gaya
kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja
pegawai. Hasil penelitian lain Yayan (2016) dalam penelitiannya menyatakan
bahwa gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh signifikan terhadap motivasi kerja
pegawai. Kemudian hasil penelitiannya Resy dan Suhartini (2012) menyatakan
bahwa Motivasi kerja berpengaruh terhadap motivasi kerja.
Gaya kepemimpinan di PT. PDAM Tirta Jati
Sumber masih perlu diperbaiki. Hal ini diperoleh dengan data yang diperoleh
melalui penyebaran kuesioner kepada 56 orang responden. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai rata-rata terendah Kecilnya nilai
rata-rata pada butir pertanyaan ke-(11) yang terdapat pada tabel distribusi
frekuensi yang menunjukan bahwa kendali penuh atas suatu kebijakan yang
dilakukan oleh pimpinan perusahaan dirasa kurang baik bagi para pegawai.
Sedangkan besarnya nilai rata-rata pada butir pertanyaan ke-(4) dan (5)� menunjukkan bahwa kesempatan yang diberikan
pimpinan kepada para pegawai untuk mencapai suatu tugas dengan caranya sendiri
dan juga pimpinan memberikan petunjuk dan pengarahan kepada pegawai dalam
menjalankan tugas dirasa mampu memberikan fokus dan semangat dalam penyeesaian
suatu pekerjaan.
Hal ini berarti jika pegawai ingin termotivasi dalam menyeesaikan suatu pekerjaan maka pimpinan harus mampu menerapkan gaya kepemimpinan yang baik agar para pegawai lebih mempunyai gairah dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Pengaruh kompensasi dan gaya kepemimpinan secara bersama-Sama terhadap motivasi kerja.
Berdasarkan
hasil penelitian diperoleh hasil yang menyatakan bahwa kompensasi dan gaya
kepemimpinan secara bersama-sama dapat berpengaruh signifikan terhadap motivasi
kerja pegawai PT. PDAM Tirta Jati Sumber Kabupaten Cirebon, dilihat dari nilai
�36.219 >3.17
�artinya signifikan.
Dari
hasil pengujian hipotesis ketiga juga diperoleh tingkat pengaruh kompensasi (X1)
dan gaya kepemimpinan (X2) terhadap motivasi kerja (Y) yaitu 57,5%
dimana kompensasi dan gaya kepemimpinan bersama-sama mempengaruhi motivasi
kerja pegawai dan sisanya sebesar 47,5% Motivasi kerja dapat dipengaruhi faktor
lain yang tidak diteliti.
Hasil
penelitian ini didukung kembali oleh penelitian yang dilakukan oleh Didik dan
Sri. (2016) yang menyatakan bahwa adanya pengaruh yang positif antara kompensasi
dan gaya kepemimpinan� terhadap motivasi
kerja. Hal ini Juga pernah diteliti oleh Ndaru (2012) dengan hasil penelitian
yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan dan kompensasi mempunyai pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap motivasi kerja pegawai. berarti PT. PDAM Tirta
Jati dalam menaikan motivasi kerja perlu diperhatikan pemberian kompensasi yang
adil dan layak serta penerapan gaya kepemimpinan yang disesuaikan dengan
kondisi dan keadaan mampu membuat karyawan termotivasi dan bekerja dengan lebih
baik.
Seperti
yang telah diurai diatas, bahwa kompensasi dan gaya kepemimpinan mempengaruhi
motivasi kerja cukup signifikan. Dalam hal ini jika gaya kepemimpinan yang
diterapkan atasan sudah baik, serta tingkat kompensasi yang tinggi maka akan
meningkatkan motivasi kerja pegawai PT. PDAM Tirta Jati.
Kesimpulan
Berdasarkan
uraian yang peneliti kemukakan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengumpulkan
segala informasi yang telah dirangkum dan menarik kesimpulan sebgai berikut:
Melalui analisis
dan hasil penelitian yang telah didapatkan berupa pengolahan data mengenai
pengaruh Kompensasi dan gaya kepemimpinan maka peneliti dapat menyimpulkan
bahwa:
1.
Kompensasi mempunyai
pengaruh positif dan signifikan artinya semakin tinggi kompensasi yang
diberikan perusahaan kepada para pegawai maka semakin meningkat motivasi
bekerja para pegawai dan Tingkat kompensasi terendah yaitu ada pada dimensi
faktor Kompensasi langsung hal ini dilihat dari nilai terendah berdasarkan
hasil jawaban kuesioner dan presepsi pegawai pada tabel distribusi frekuensi
yaitu terkait pada pernyataan insentif yang diberikan kepada pegawai dirasa
belum sesuai dengan prestasi kerja yang diberikan pegawai. Sedangkan� skor tertinggi kompensasi terdapat pada
pernyataan bahwa asuransi atau jaminan-jaminan yang diberikan perusahaan kepada
para pegawai mampu memberikan rasa aman dalam bekerja.
2.
Gaya kepemimpinan
mempunyai pengaruh positif dan signifikan artinya semakin tinggi/baik gaya
kepemimpinan yang diterapkan seorang Pemimpin di perusahaan �maka semakin meaniakan motivasi bekerja para
pegawai dan,hal ini dapat dilihat dari nilai tertinggi berdasarkan hasil
jawaban kuesioner dan presepsi pegawai pada tabel distribusi frekuensi yaitu
terkait pada pernyataan yang menunjukkan bahwa Pemimpin� memberikan petunjuk dan
pengarahan terstruktur kepada pegawai dalam menjalankan tugas dan juga
pimpinan memberikan arahan langsung mengarahkan pegawai dalam hal
memprioritaskan pekerjaan sehingga memberikan fokus dan semangat dalam
penyeesaian suatu pekerjaan.
3.
Tingkat motivasi kerja
pegawai terendah yaitu ada pada dimensi kebutuhan keamanan hal ini dapat
dilihat dari nilai terendah berdasarkan hasil jawaban kuesioner dan presepsi
pegawai pada tabel distribusi frekuensi motivasi kerja pegawai yaitu terkait rasa
aman para pegawai dalam bekerja tanpa ada ancaman pemecatan. Sedangkan� skor tertinggi motivasi kerja terdapat pada
pernyataan� yang menyatakan bahwa para
pegawai di perusahaan� menjalin hubungan
kekerabatan dengan sangat harmonis.
BIBLIOGRAFI
Fahmi, I. 2016. Pengantar Manajemen Sumber Daya
Manusia Konsep & Kinerja.
Jakarta: Mitra Wacana Media,
Ghozali, I. 2016. Aplikasi
Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Hasibuan, M. S. 2014. Manajemen
Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Bumi Askara.
Mangkunegara, A. P. 2015. Manajemen
Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Sugiyono. 2017. �Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sunyoto, D. 2015. Penelitian
Sumber Daya Manusia.
Jakarta: CAPS.
Umar, H,. 2014. Metode
Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali Pers.
Zainal, V. R., Ramly, M., Mutis,
T., & Arafah, W. 2014. Manajemen
Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Jurnal
Arumwanti, N. W., 2013. Pengaruh Kompetensi dan Kompensasi
Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Hotel Di Kabupaten Karo Provinsi Sumatra Utara
.Akademi parawisata medan jurnal Riset
Akuntansi Dan Bisnis Vol. 13 No.1/ Maret 2013.
Bukhori,
M., 2016.� Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan
Insentif Financial Terhadap Motivasi Kerja PT . REZA PERKASA SIDOARJO .STIE Asia malang Meria Seftina Jurnal JIBEKA
Vol.10, No.1Februari 2016 : 34 � 41.
Hardiyana,
A., Iskandar, S., Nurlaila, L., 2013. Pengaruh Budaya Organisasi Dan Kompensasi
Terhadap Motivasi Kerja Serta Implikasinya Terhadap Kinerja Guru.STIE Pasundan Bandung Jurnal Ekonomi, Bisnis
Dan Enterpreunership ISSN 2443-0633. Vol.7,No. 2, Oktober 2013 , 64-74.
Hasim , Gunawan ,�
& Asriani, A., 2016. Pengaruh Kepemimpinan , Komunikasi ,Dan
Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja�
Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Soppeng . PPs STIE
Nobel IndonesiaJurnal Analisis ,Vol. 5
No. 1 : 15 � 21 September , 2016 .
Marwansyah Dan Oemar, Y.,
2015.
Pengaruh Kepemimpinan Dan Kompetensi Terhadap Motivasi Serta Implikasinya
Terhadap Kinerja Karyawan PT. BANK OCBC NISP Tbk. CABANG PEKAN BARU .Fakultas Ekonomi Universitas Riau, Jurnal
Tepak Manajemen Bisnis Vol.7 , No.2 , Mei 2015.
Marwita, 2017. Pengaruh Gaya Kepemimpinan ,
Komunikasi , Dan Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja karyawan PT.PEGADAIAN
(PERSERO) CABANG TANJUNGPINANG. Universitas
Maritim Raja Ali Haji Skripsi.
Masitoh,
D, S., 2013. Pengaruh Budaya Organisasi Dan Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja
Serta Implikasinya Terhadap Kinerja Karyawan DI BANK BTN CABANG BANDUNG .Jurnal Ilmu Manajemen Dan Bisnis Vol.4 ,
No.1 , Maret 2013 .
Murwanto, D, dan Ratnasari S, L,. 2016. Pengaruh
Kompensasi Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT.
Fastprecition Manufacturing Indonesia Batam. Universitas Batam Jurnal Ilmiah
, Zona Manajerial , Volume 8 No2, Maret 2016 .
Prasastono
N. 2012. Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Dan Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja��
KaryawanDI HOTEL MURIA SEMARANG.Universitas Stikubank Semarang Jurnal Dinamika KepariwisataanVol. XI
No.2, Oktober 2012.
Sambiran,
B., Sepang, J., Dan Dotulong , L., 2015. Pengaruh Kepemimpinan Dan Insentif
Financial Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada PT. ADIRA FINANCE� MANADO . Universitas
Sam Ratulangi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis ,Jurusan Manajemen Jurnal Emba ISSN
2303-11 Vol.3 No.3 , Hal 150-158 ISSN 2303-11
Sihabudin.
2016. Pengaruh Kompetensi Dan Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja DI�� PT.��������� HAMATETSU
INDONESIA. Universitas Buana Perjuangan
SemarangJurnal Manajemen & Bisnis Kreatif ISSN 2528-0597 Vol. 1, No. 2,
Juli , 2016 .
Susanto, Y., 2016. Kepemimpinan Dan
Kompensasi Pengaruhnya Terhadap Motivasi Kerja Implikasinya ����������� Pada Kinerja KaryawanDI KOPERASI
SIMPAN PINJAM PALEMBANG.Jurnal Ekonomica
ShariaISSN 2641-002X� Vol. 2 No. 1 Edisi
Februari 2016.
Triyanto,
A., Dan Sudarwati. 2014 . Pengaruh Kompetensi Dan Penghargaan Terhadap Motivasi
Kerja PT. KAI DI STASIUN SRAGEN .Jurnal
Paradigma ISSN 1693-0827Vol.12 , No1, Februari � Juli -37 .
Wismora,
R., Dan Muchtar, B., 2015. Pengaruh Kepemimpinan , Kompensasi , Dan Lingkungan
Kerja Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Dinas Pertanian Dan Peternakan Kabupaten
Pasman Barat.