Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849

e-ISSN : 2548-1398

Vol. 6, Special Issue No. 2, Desember 2021

PENGARUH PEMBERIAN FEEDBACK PADA PENILAIAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

 

Dwita Hadisyahputra, Kosim, Yumiati

Program Pasca Sarjana, Universitas Terbuka, Indonesia

Email: [email protected], [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian Feedback pada penilaian portofolio terhadap hasil belajar siswa. Metode penelitian adalah kuasi eksperimen. Sampel penelitian terdiri dari 17 siswa kelas X ATR1 sebagai kelas eksperimen dan 15 siswa kelas X ATR2 sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian ini adalah hasil belajar yang diperoleh dari nilai buku catatan matematika siswa, rekap absensi siswa, PR/latihan, Lembar Kerja Siswa (LKS), hasil ulangan harian, penilaian diri siswa, dan penilaian keterampilan. Hasil penelitian menunjukkan data bahwa (1) Hasil belajar afektif (sikap) siswa yang diberikan feedback pada penilaian portofolio lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar afektif (sikap) siswa tanpa diberikan feedback pada penilaian portofolio, (2)Hasil belajar keterampilan (psikomotorik) siswa yang diberikan feedback pada penilaian portofolio lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar keterampilan (psikomotorik) siswa tanpa diberikan feedback pada penilaian portofolio, dan (3) Hasil belajar kognitif (pengetahuan) siswa yang diberikan feedback pada penilaian portofolio lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar kognitif (pengetahuan) siswa tanpa diberikan feedback pada penilaian portofolio

 

Kata Kunci: feedback; penilaian portofolio; hasil belajar

 

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of providing feedback on portfolio assessment on student learning outcomes. The research method is quasi-experimental. The research sample consisted of 17 students of class X ATR1 as the experimental class and 15 students of class X ATR2 as the control class. The instrument of this research is learning outcomes obtained from students' math notebook scores, student attendance recap, homework/practice, Student Worksheet (LKS), daily test results, student self-assessment, and skills assessment. The results showed that (1) the affective learning outcomes (attitudes) of students who were given feedback on the portfolio assessment were higher than the affective learning outcomes (attitudes) of students without being given feedback on the portfolio assessment, (2) the skills (psychomotor) learning outcomes of students who were given feedback on portfolio assessment is higher than student learning outcomes (psychomotor) without being given feedback on portfolio assessment, and (3) cognitive learning outcomes (knowledge) of students who are given feedback on portfolio assessment are higher than cognitive learning outcomes (knowledge) students without being given feedback on portfolio assessment.

 

Keywords: feedback; portfolio assessment; learning outcomes

 

Received: 2021-10-20; Accepted: 2021-11-05; Published: 2021-11-20

 

Pendahuluan

Sistem penilaian yang digunakan harus mempunyai tujuan untuk mendorong peningkatan kualitas pembelajaran yang secara langsung dapat berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan. Dengan hasil penilaian yang telah diketahui maka guru dapat mendorong, memfasilitasi dan memotivasi siswa untuk menemukan strategi pembelajaran yang tepat bagi siswa dan pendidik.

Kualitas Pendidikan dari tahun ke tahun harus mengalami peningkatan, maka diperlukan sistem penilaian yang berkelanjutan yang mempunyai prinsip menilai seluruh kompetensi dasar, menganalisis hasil penilaian dan melakukan tindak lanjut berupa program pengayakan atau perbaikan. Penilaian kompetensi yang dimaksud mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Oleh karena itu perlu adanya penilaian yang memantau perkembangan siswa secara terus menerus. Hal ini berarti penilaian tidak hanya fokus pada hasil akhir yang diperoleh siswa saja, tetapi juga keseluruhan proses dalam pembelajaran.

Akan tetapi penerapannya di lapangan, penilaian hasil belajar siswa hanya fokus pada penilaian pengetahuan (kognitif). Hasil wawancara dengan guru Matematika dan pengalaman guru selama 8 (delapan) tahun mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Tarano diperoleh bahwa penilaian pada mata pelajaran matematika saat ini belum menunjukkan model penilaian yang dapat digunakan untuk memantau perkembangan siswa secara terus menerus (kontinue). Model penilaian yang digunakan hanya fokus pada penilaian hasil akhir siswa. Guru hanya menilai penguasaan materi pengetahuan (kognitif) berdasarkan tes obyektif (tes tulis/ulangan/latihan) yang diberikan kepada siswa. Hal ini dapat berakibat pada orientasi belajar siswa hanya pada penguasaan materi secara kognitif saja dan kurang memperhatikan aspek afektif dan psikomotorik.

Selain masalah tersebut di atas, observasi awal yang telah dilakukan pada pembelajaran matematika di SMK Negeri 1 Tarano, ditemukan bahwa sebagian besar guru matematika masih menerapkan penilaian konvensional. Pada penilaian konvensional, hasil belajar siswa dinilai berdasarkan kemampuan siswa terhadap penguasaan kompetensi pengetahuan yang diujikan dalam bentuk tes obyektif dan tanpa memberikan umpan balik dari hasil tersebut. Hal ini menyimpang dari PermendiknasNo 20 Tahun 2007. Dalam Permendiknas tersebut diamanatkan bahwa setelah melaksanakan penilaian (baik itu tugas atau ulangan) guru harus mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai umpan balik (feedback). Akibatnya siswa hanya menerima hasil pekerjaannya dalam bentuk nilai tanpa mengetahui apa kekurangan dan kelebihannya dalam mengerjakan tugas atau ulangan tersebut.

Dalam penilaian hasil pembelajaran matematika di SMKN 1 Tarano, guru dianggap memberikan penilaian yang tidak adil. Guru hanya menilai siswa berdasarkan kemampuan kognitifnya saja atau menilai siswa berdasarkan apa jawaban yang ditulis siswa terhadap tugas/latihan, pengerjaan pekerjaan rumah dan hasil ulangan harian. Pada observasi awal tersebut juga ditemukan, siswa mengerjakan tugas rumah dengan menyalinjawaban atau menyontek jawabansiswa lain sehingga nilai yang dia peroleh tinggi. Kemudian terdapat siswa dengan kemampuan kognitif rendah, tetapi ia mengerjakan tugas, pekerjaan rumah dan ulangan harian dengan sungguh-sungguh dan jujur, selalu hadir di kelas setiap dan tepat waktu. Tetapi karena kemampuan kognitif atau pengetahuannya rendah, maka nilai yang ia peroleh pun rendah. Hal ini yang kurang diperhatikan oleh guru, akibatnya nilai yang diperoleh siswa kurang berkeadilan. Sehingga siswa dengan karakter yang baik, lambat laun akan terbawa dengan situasi dan lingkungan belajar mengajar yang buruk.

Penilaian otentik memiliki hubungan yang kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam dalam proses pembelajaran, di mana penilaian tersebut mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar siswa. Penilaian otentik menekankan pada pemberian tugas yang menuntut pembelajar menampilkan, mempraktikkan, atau mendemonstrasikan hasil pembelajarannya di dunia nyata secara bermakna yang mencerminkan penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam suatu mata pelajaran. Dalam penilaian otentik terdapat beberapa jenis penilaian, salah satunya yaitu penilaian portofolio.

Penilaian portofolio adalah penilaian terhadap kumpulan karya siswa sebagai hasil pelaksanaan tugas kinerja, yang ditentukan bersama guru atau oleh siswa bersama guru, sebagai dari usaha untuk mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompetensi yang ditentukan dalam kurikulum (Surapranata & Hatta, 2004). Penilaian portofolio bertujuan untuk mengukur sejauhmana kemampuan siswa dalam mengkonstruksi dan merefleksikan sutu pekerjaan/tugas melalui pengumpulan bahan-bahan yang relevan dengan tujuan dan keinginan yang dikonstruksi oleh siswa, sehingga hasil konstruksi tersebut dapat dinilai dan dikomentari guru dalam periode tertentu (Arifin, 2010).

Penggunaan penilaian portofolio lebih luas dibandingkan penilaian melalui tes, karena dengan portofolio, guru dapat mengikuti perkembangan kognitif, sikap, dan keterampilan siswa berkaitan dengan matematika. Sehingga guru dapat memanfaatkan portofolio dalam meningkatkan mutu pembelajaran yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar siswa (Santoso, 2007). Bentuk tagihan dalam penilaian portofolio dapat berupa tes tertulis (obyektif dan non-obyektif), tes lisan (wawancara), tes pengamatan (lembar pengamatan), dan non-tes (angket, kuisioner).

Hasil pemberian tugas, pekerjaan rumah dan ulangan siswa oleh guru sering tidak dibagikan. Selain itu, ketika hasil tersebut dibagikan hanya diberikan dalam bentuk hasil akhir berupa nilai tanpa ada komentar atau umpan balik (feedback). Padahal memberikan feedback terhadap kemajuan siswa dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan Seruni dan Hikmah (2014), hasil belajar dengan pemberian umpan balik (feedback) dengan segera terhadap tugas siswa lebih tinggi daripada hasil belajar dengan pemberian umpan balik (feedback) tertunda.

Pemberian feedback pada penilaian dalam pembelajaran matematika yang dapat digunakan untuk memantau perkembangan belajar siswa secara terus menerus. Pemberian feedback dapat juga dilakukan dengan pemberian catatan kemajuan siswa. Ketika pemberian penilaian dan feedback ditingkatkan, maka siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran.

Menurut (Arikunto, 2002), feedback adalah segala informasi baik yang menyangkut proses dan hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran. Pemberian feedback dalam kegiatan pembelajaran merupakan pernyataan yang memberikan kepastian kepada siswa bahwa kegiatan belajar telah atau belum mencapai tujuan.

Pemberian feedback merupakan bagian dari penilaian yang lebih memperhatikan pada pemberian informasi mengenai kemampuan siswa. Penilaian tidak hanya fokus pada hasil akhir tetapi harus juga memperhatikan proses dan perkembangan belajar siswa. Penilaian yang tidak hanya fokus pada nilai kognitif, tetapi juga memadukannya dengan nilai sikap dan keterampilan. Penilaian yang tidak hanya fokus pada hasil akhir yang diperoleh siswa, tetapi juga keseluruhan proses dalam pembelajaran. Penilaian yang mengacu pada proses, hasil akhir dan berkeadilan adalah penilaian otentik.

Sebelum hasil penilaian portofolio di bagikan kepada siswa, guru harus memberikan komentar (feedback / umpan balik) terlebih dahulu hasil tersebut sehingga siswa dapat mengetahui kekurangan/kelebihan pada tugas yang mereka susun untuk dilakukan perbaikan dan kesempurnaan pada dokumen/tugas berikutnya. Feedback atau umpan balik merupakan informasi yang dikomunikasikan pada siswa dan ditujukan untuk merubah pemikiran atau perilakunya untuk memperbaiki proses pembelajaran (Sumarno, 2016). Karena diharapkan dari penilaian yang efektif dapat memberikan informasi/masukan yang bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar (Ghufron, A., 2011).

Selain itu, dengan pemberian feedback menggunakan penilaian portofolio akan ada interaksi yang kuat antara siswa dan guru, yang saling melengkapi serta menggambarkan belajar siswa secara mendalam. Sehingga pada akhirnya dapat membantu siswa menjadi sadar untuk meningkatkan dirinya sebagai siswa yang baik. Karena setiap dokumen akan dinilai dan diberi feedback / umpan balik, maka akan ada motivasi siswa untuk mengerjakan berbagai tugas dari guru. Akibat proses belajar mengajar yang dilaksanakan meningkat, sehingga hasil belajar yang siswa peroleh pun semakin meningkat. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian (KURNIASIH, 2012), menyatakan bahwa penggunaan penilaian portofolio dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Senada pula dengan yang dinyatakan oleh Barbara F. Reese, Guru Fisika di West Genesee High School, New York, dalam (Purwanto, 2006) dari wawancaranya dengan siswa dan membaca refleksi mereka. Dalam penilaian portofolio terjadi kolaborasi antara guru dan siswa, dimana siswa merasa di perhatikan dan dihargai dalam kegiatan belajar, sehinggamembuat siswa termotivasi, aktif dan kreatif.

Berdasarkan uraian diatas, maka untuk melihat pengaruh pemberian feedback pada penilaian portofolio dalam penilaian pembelajaran matematika, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul �Pengaruh Pemberian Feedback pada Penilaian Portofolio Terhadap Hasil Belajar Siswa�.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) apakah terdapat pengaruh Pemberian feedback terhadap hasil belajar kognitif (pengetahuan) siswa dibandingkan hasil belajar kognitif siswa tanpa pemberian feedback yang yang dinilai dengan penilaian portofolio?, 2) apakah terdapat pengaruh Pemberian feedback terhadap hasil belajar afektif (sikap) siswa dibandingkan hasil belajar afektif siswa tanpa pemberian feedback yang yang dinilai dengan penilaian portofolio?, dan 3) apakah terdapat pengaruh Pemberian feedback terhadap hasil belajar psikomotorik (keterampilan) siswa dibandingkan hasil belajar psikomotorik siswa tanpa pemberian feedback yang yang dinilai dengan penilaian portofolio?.

 

Metode Penelitian

Desain penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (kuasi eksperimen), karena tidak dapat dilakukan kontrol terhadap variabel luar yang mungkin berpengaruh terhadap variabel yang diteliti serta tidak mungkin melakukan pengelompokkan responden secara acak. Menurut (Sugilar,. & Juandi, 2013), penelitian kuasi eksperimen dilaksanakan secara alami dan tidak dilakukan pemilihan secara acak seperti halnya penelitian eksperimen murni. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan secara langsung terhadap perlakuan yang diteliti. Peneliti berpartisipasi aktif dalam proses penelitian semenjak awal serta memberikan kerangka kerja secara teratur dan sistematis tentang penilaian portofolio berbasis pembelajaran langsung.

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka desain penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

 

Tabel 1

Desain Penelitian

Kelas

Model Pembelajaran

Teknik Penilaian

Eksperimen

Q

X

Kontrol

Q

Y

 

Keterangan :

X : Kelompok yang diberikan feedback dengan penilaian portofolio

Y : Kelompok yang tidak diberikan feedback dengan penilaian portofolio

Q : Penilaian Portofolio dengan Model Pembelajaran langsung pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

Populasi dari penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Tarano yang berjumlah 380 siswa. Sampel dalam penelitian adalah siswa kelas X ATR1dengan jumlah siswa 17 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol diwakili oleh kelas X ATR2dengan jumlah siswa 15 orang.

Bahan penilaian portofolio yang dijadikan instrumen pengumpulan data diperoleh dari : a). Absensi siswa, b). Angket Hasil penilaian diri sikap siswa, c). Catatan siswa, d). Lembar Kerja Siswa (LKS), e). Latihan/PR, f). Ulangan Harian, g). Penilaian keterampilan/psikomotorik. Sebelum digunakan untuk pengumpulan data, instrument penelitian terlebih dahulu divalidasi oleh dua orang dosen dari Universitas Mataram. Tujuannya agar instrumen penelitian memiliki validitas dan reliabilitas yang baik. Analisis data penelitian dilakukan dengan Teknik analisis deskriptif dalam bentuk nilai rata-rata dan analisis dengan menggunakan uji-t.

 

Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini dilaksanakan pada dua kelas yaitu kelas X Agribisnis Ternak Ruminansia 1 (ATR1) sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 17 orang dan X Agribisnis Ternak Ruminansia 2 (ATR2) sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 15 orang. Materi yang diajarkan adalah program linear. Berikut dipaparkan hasil penelitian tentang pengaruh pemberian feedback pada penilaian portofolio terhadap hasil belajar siswa.

 

Pengaruh pemberian feedback pada penilaian portofolio terhadap hasil belajar afektif siswa

Data hasil belajar afektif siswa setelah diberikan feedback pada penilaian portofolio yang berasal dari data hasil penilaian diri, absensi, dan catatan siswa. Untuk hasil penilaian diri, setelah angket hasil penilaian diri terkumpul, data diolah dengan memberikan skor pada jawaban siswa. Penilaian diri sikap diberikan setelah siswa melaksanakan ulangan harian. Penilaian terhadap catatan siswa dilakukan pada saat pelaksanaan ulangan harian dan hasil rekapitulasi absensi dilakukan setelah ulangan harian dilaksanakan. Sehingga diperoleh seperti pada tabel berikut:

 

Tabel 2

Hasil Belajar Afektif


No

Komponen Penilaian

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

Rata-rata

Rata-rata

1

Afektif

81,647

65,333

2

Jumlah siswa

17

15

 

Sebelum dilaksanakan pengujian beda dan pengaruh, kedua data tersebut diuji normalitas dan homgenitasnya. Dengan bantuan program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) 24, diperoleh nilai Shapiro-Wilk kelas Eksperimen 0,436 dan kelas kontrol 0,484. Karena kedua nilai lebih besar dari α = 0,05, maka data hasil penilaian afektif siswa kedua kelas adalah normal. Kemudian hasil uji homogenitasnya kedua kelas diperoleh Sig. = 0,374. Karena Sig. = 0,374 lebih besar dari 0,05 maka data hasil penilaian afektif siswa kedua kelas adalah homogen.

Setelah didapatkan hasil bahwa data dari kedua kelas normal dan homogen, maka dilanjutkan dengan perhitungan t-test dengan menggunakan bantuan program SPSS 24.0, diperoleh nilai Sig.(2-taileed) = 0,000. Karena 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan dari hasil penilaian afektif siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan nilai rata-rata penilaian afektif kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata penilaian afektif kelas kontrol.

 

Pengaruh pemberian feedback pada penilaian portofolio terhadap hasil belajar psikomotorik (keterampilan) siswa

Data hasil belajar penilaian keterampilan yang bersumber dari Pekerjaan Rumah (PR)/Latihan, Lembar Kerja Siswa (LKS) dan hasil ulangan harian dari materi menentukan nilai optimum yang fokus pada tata Bahasa, ketelitian dalam menentukan nilai optimum dan penyajian tugas/ulangan yang dikumpulkan siswa. Sehingga diperoleh seperti pada tabel berikut:

 

Tabel 3

Hasil Belajar Keterampilan


No

Komponen Penilaian

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

Rata-rata

Rata-rata

1

Keterampilan

77,058

68,000

2

Jumlah siswa

17

15

 

Sebelum dilaksanakan pengujian beda dan pengaruh, kedua data tersebut diuji normalitas dan homgenitasnya. Dengan bantuan program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) 24, diperoleh nilai Shapiro-Wilk kelas Eksperimen 0,455 dan kelas kontrol 0,924. Karena kedua nilai lebih besar dari α = 0,05, maka data hasil penilaian keterampilan siswa kedua kelas adalah normal. Kemudian hasil uji homogenitasnya kedua kelas diperoleh Sig. = 0,312. Karena Sig. = 0,312 lebih besar dari 0,05 maka data hasil penilaian keterampilan siswa kedua kelas adalah homogen.

Setelah didapatkan hasil bahwa data dari kedua kelas normal dan homogen, maka dilanjutkan dengan perhitungan t-test dengan menggunakan bantuan program SPSS 24.0, diperoleh nilai Sig.(2-taileed) = 0,013. Karena 0,013 < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan dari hasil penilaian keterampilan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan nilai rata-rata penilaian keterampilan kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata penilaian keterampilan kelas kontrol.

 

Pengaruh pemberian feedback pada penilaian portofolio terhadap hasil belajar pengetahuan (kognitif) siswa

Data hasil belajar penilaian kognitif bersumber dari Pekerjaan Rumah (PR)/Latihan, Lembar Kerja Siswa (LKS) dan hasil ulangan harian dari materi menentukan nilai optimum yang tabel pada tata tabel, ketelitian dalam menentukan nilai optimum dan penyajian tugas/ulangan yang dikumpulkan siswa. Sehingga diperoleh seperti pada tabel berikut:

 

Tabel 4

Hasil Belajar Pengetahuan


No

Komponen Penilaian

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

Rata-rata

Rata-rata

1

Pengetahuan

73,35

68,33

2

Jumlah siswa

17

15

 

Sebelum dilaksanakan pengujian beda dan pengaruh, kedua data tersebut diuji normalitas dan homgenitasnya. Dengan bantuan program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) 24, diperoleh nilai Shapiro-Wilk kelas Eksperimen 0,310 dan kelas kontrol 0,484. Karena kedua nilai lebih besar dari α = 0,05, maka data hasil penilaian pengetahuan siswa kedua kelas adalah normal. Kemudian hasil uji homogenitasnya kedua kelas diperoleh Sig. = 0,328. Karena Sig. = 0,328 lebih besar dari 0,05 maka data hasil penilaian pengetahuan siswa kedua kelas adalah homogen.

Setelah didapatkan hasil bahwa data dari kedua kelas normal dan homogen, maka dilanjutkan dengan perhitungan t-test dengan menggunakan bantuan program SPSS 24.0, diperoleh nilai Sig.(2-taileed) = 0,041. Karena 0,041 < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan dari hasil penilaian pengetahuan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan nilai rata-rata penilaian pengetahuan kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata penilaian pengetahuan kelas kontrol.

 

Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh pemberian umpan balik (feedback) pada penilaian portofolio terhadap hasil belajar siswa baik hasil belajar kognitif (pengetahuan), psikomotorik (keterampilan) dan afektif (sikap). Pemberian feedbacktidak hanya berfungsi untuk penguat jawaban benar tetapi juga menjadi informasi korektif (Sumarno, 2016). Setiap jawaban siswa selain diberi penilaian benar atau salah, pada jawaban salah juga diberikan petunjuk (komentar) bagaimana jawaban benar, serta siswa dituntut untuk memperbaiki jawaban yang masih salah sampai benar. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkonsultasi, baik sebelum, saat dan setelah proses kegiatan belajar mengajar. Jadi pemberian feedback tidak hanya memperkuat jawabanbenar dan memberikan petunjuk atas jawaban salah siswa hingga menjadi benar, tetapi adanya tuntutan agar siswa selalu berusaha memperbaiki jawaban salah hingga benar.

Dari hasil analisis hipotesis hasil belajar siswa kognitif, afektif dan keterampilan, hasil belajar siswa kelas eksperimen memiliki hasil penilaian kognitif yang lebih baik daripada hasil belajar kognitif kelas kontrol. Hasil penilaian kognitif kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol karena adanya umpan balik (feedback) yang kontinue dan terus-menerus terhadap hasil pekerjaan siswa. Pada kelas eksperimen, saat hasil penilaian kognitif siswa dibagikan disertai dengan komentar (umpan balik/feedback) terhadap hasil kerja siswa baik secara individu maupun secara klasikal. Pemberian umpan balik (feedback) secara langsung/individu diberikan oleh guru dengan pertimbangan hasil penilaian kognitif siswa.

Dari dokumen portofolio, guru dan siswa dapat mengetahui kekurangan dari dokumen portofolio yang ia kumpulkan. Sehingga guru dapat segera memberikan feedback terhadap hasil pekerjaan siswa. Selain itu, pemberian feedback melalui dokumen penilaian portofolio, guru membangun komunikasi dua arah yang dilakukan bersama siswa melalui pemberian komentar dari setiap dokumen portofolio yang dikumpulkan siswa. Dimana sebelum hasil penilaian portofolio dibagikan, guru harus telah memberikan komentar pada dokumen portofolio tersebut. Salah satu manfaat penilaian portofolio bagi guru adalah memberikan umpan balik (feedback) terhadap metode, proses dan hasil kerja siswa. Umpan balik harus dikomunikasikan kepada siswa baik secara langsung, lisan, maupun secara tertulis yang dapat berupa komentar, nilai, saran, motivasi dan sebagainya. Melalui pemberian feedback ini, diharapkan siswa mendapat manfaat dari penilaian portofolio diantaranya mengetahui pemahaman, dan penguasaan materi yang telah diterima dan dikuasai siswa.

Hal ini berbeda dengan penggunaan penilaian portofolio pada kelas kontrol yang tanpa disertai dengan pemberian umpan balik (feedback), setelah memeriksa hasil pekerjaan siswa kemudian guru kadang-kadang membagikan kepada siswa tanpa adanya komentaratau umpan balik (feedback). Pada saat membagikan hasil penilaian guru masih ingat apa kelebihan dan kekurangan siswa, tetapi pada pertemuan berikut mungkin guru sudah lupa dengan hal tersebut disebabkan dengan banyaknya kesibukan guru. Hal ini terbukti dengan hasil penilaian keterampilan siswa kelas eksperimen dengan pemberian feedback pada penilaian portofolio lebih tinggi daripada hasil belajar keterampilan siswa tanpa pemberian feedback pada penilaian portofolio

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar afektif, psikomotorik dan kognitifsiswa dengan pemberian umpan balik (feedback) pada penilaian portofolio lebih baik daripada hasil belajar afektif psikomotorik dan kognitif siswa dengan tanpa pemberian umpan balik (feedback) pada penilaian portofolio. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian (Anggraini & Hudiono, 2015) yang menyatakan bahwa pemberian umpan balik (feedback) berpengaruh besar terhadap hasil belajar siswa. Kemudian Seruni dan Hikmah (2014) menyatakan bahwa hasil belajar matematika yang diberikan umpan balik (feedback) segera lebih tinggi dibandingkan mahasiswa yang diberikan umpan balik (feedback) tertunda.

Dari pembahasan diatas disimpulkan bahwa hasil belajar siswa (kognitif, afektif dan psikomotorik) yang diberikan umpan balik (feedback) pada penilaian portofolio lebih baik daripada hasil belajar kognitif siswa tanpa diberikan feedback pada penilaian portofolio secara umum maupun dilihat dari hasil pengujiannya dan terbukti kebenarannya.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasandalam penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa 1) hasil belajar kognitif (pengetahuan) siswa yang diberikan feedback lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar kognitif (pengetahuan) siswa tanpa pemberian feedback pada penilaian portofolio.2) Hasil belajar psikomotorik (keterampilan) siswa yang diberikan feedback lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar psikomotorik (keterampilan) siswa tanpa pemberian feedback pada penilaian portofolio.3) Hasil belajar afektif (sikap) siswa yang diberikan feedback lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar afektif (sikap) siswa tanpa pemberian feedback pada penilaian portofolio.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

anggraini, Wahyu, & Hudiono, Bambang. (2015). Pemberian Umpan Balik (Feedback) Terhadap Hasil Belajar Dan Self-Efficacy Matematis Siswa Kelas Vii Smp. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 4(9). Google Scholar

 

Arifin, Zainal. (2010). Kerangka Pedoman Penilaian Portofolio. Makalah. Bandung: Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan, Fip, Upi. Google Scholar

 

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Suatu Penelitian: Pendekatan Praktek. Edisi Revisi Kelima. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Google Scholar

 

Ghufron, A., &. Sutama. (2011). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jakarta : Universitas Terbuka. Google Scholar

 

Kurniasih, A. D. E. (2012). Penggunaan Penilaian Portofolio Produk Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Pertumbuhan Dan Perkembangan Di Kelas Viii Mts Negeri Krangkeng Kabupaten Indramayu. Iain Syekh Nurjati Cirebon. Google Scholar

 

Purwanto, Sigid Edy. (2006). Penggunaan Model Assessment Portofolio Dalam Penilaian Proses Dan Hasil Belajar Program Linear. Jurnal Mimbar Pendidikan. Google Scholar

 

Santoso, Budi. (2007). Penilaian Portofolio Dalam Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika, 1(2), 31�38. Google Scholar

 

Sugilar,. & Juandi, Dadang. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Matematika. Jakarta : Universitas Terbuka. Google Scholar

 

Sumarno, Sumarno. (2016). Pengaruh Balikan (Feedback) Guru Dalam Pembelajaran Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Peserta Didik (Suatu Kajian Teoritis Dan Empirik). Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 1(2), 115�125. Google Scholar

 

Surapranata, Sumarna, & Hatta, Muhammad. (2004). Penilaian Portofolio Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Pt. Remaja Rosdakarya. Google Scholar

 

 

Copyright holder:

Dwita Hadisyahputra, Kosim, Yumiati (2021)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: