Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849

e-ISSN : 2548-1398

Vol. 6, No. 12, Desember 2021

KONTRIBUSI KOMUNIKASI MASSA INSTANSI PEMERINTAH MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 DI KABUPATEN KAPUAS

 

Muzahid Akbar Hayat, Popo Subroto, Muhammad Ilham Kurniawan, Muhammad Ramli Jauhari

Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin, Indonesia

Email: [email protected], [email protected], [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Awal tahun 2020, dunia diguncang isu pandemik Covid-19. Penyakit ini berlangsung sangat cepat, meluas (global) dan mengakibatkan kasus orang terinfeksi Covid-19 sangat besar.� Situasi ini berdampak serius terhadap berbagai sektor kehidupan, mencakup sektor pemerintahan, ekonomi/bisnis, pendidikan, pariwisata, kesehatan dan lain-lain. Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah melakukan serangkaian upaya untuk menghadapi situasi pandemik ini. Komunikasi massa memiliki peranan yang penting dan strategis dalam menanggapi berbagai persoalan yang ada. Komunikasi massa sebagai bentuk pendidikan dini yang efektif dan dapat diarahkan kepada masyarakat luas. Masalah yang dihadapi pemerintah dalam memanfaatkan media massa untuk mengelola krisis wabah ini adalah masih adanya oknum yang menyebarkan berita bohong atau hoax terkait informasi tentang virus ini. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kontribusi media massa pemerintah di Kabupaten Kapuas dalam menghadapi pandemi di Kabupaten Kapuas. Media massa pemerintah memiliki fungsi sangat penting yaitu melakukan pengawasan dan edukasi. Pengawasan media massa seharusnya dapat membantu pemerintah dengan memantau secara cermat semua kebijakan dan langkah konkrit yang dilakukan pemerintah dalam menyikapi meluasnya penyebaran Covid 19. Edukasi media massa meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pola epidemi Covid19, metode pengujian Covid-19, dan protokol kesehatan. Media massa pemerintah membangun optimisme publik dimana setiap informasi terkini harus disampaikan dan tetap berimbang dalam pemberitaan karena peran media massa sangatlah penting dan berpengaruh disegala aspek kehidupan manusia di masa pandemi Covid-19 ini.

Kata Kunci: komunikasi massa; media massa pemerintah; covid-19

 

Abstract

Early 2020, the world was shaken by the Covid-19 pandemic issue. This disease is very fast, widespread (global) and has resulted in very large cases of people being infected with Covid-19. This situation has a serious impact on various sectors of life, including the government sector, economy / business, education, tourism, health and others. The central government and regional governments have made a series of efforts to deal with this pandemic situation. Mass communication as a form of early education that is effective and can be directed to the wider community. The problem faced by the government in utilizing the mass media to manage this epidemic crisis is that there are still individuals who spread fake news or hoaxes related to information about this virus. The purpose of this study was to determine the contribution of the government mass media in Kapuas Regency in dealing with the pandemic in Kapuas Regency. The government's mass media has a very important function, namely monitoring and educating. Mass media supervision should be able to assist the government by carefully monitoring all policies and concrete steps taken by the government in responding to the widespread spread of Covid 19. Mass media education increases public awareness about the pattern of the Covid-19 epidemic, Covid-19 testing methods, and health protocols. The government's mass media builds public optimism where every latest information must be conveyed and remains balanced in reporting because the role of mass media is very important and influential in all aspects of human life during this Covid-19 pandemic.

Keywords: mass communication; government mass media; covid-19

 

Received: 2021-11-20; Accepted: 2021-12-05; Published: 2021-12-20

 

Pendahuluan

Manusia membutuhkan sebuah media untuk saling bertukar informasi di kehidupannya. Cara ini dikenal dengan istilah komunikasi. Seseorang dengan berkomunikasi dapat menyampaikan isi suatu berita, saling bertukar informasi, mengajukan suatu gagasan atau ide maupun berinteraksi dan bersosialisasi bersama orang lain.

Secara harfiah komunikasi yang berasal dari bahasa Latin yaitu �Communis� berarti �sama�; �Communicatio� yang berarti �membuat sama�. Komunikasi adalah proses mencoba memperdalam saling pengertian sehingga kita dapat memahami sesuatu yang sama. Komunikasi juga dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan kata-kata, kalimat, gerak tubuh (karakter), dan melakukan panggilan video melalui telepon.

Menurut (Harapan & Ahmad, 2014), berbagai macam definisi komunikasi, terutama dikemukakan oleh para ahli, mengklaim bahwa istilah komunikasi diambil dari bahasa Inggris, atau �communication�. Istilah ini berasal dari kata Latin �komunikasi� yang berarti berbagi sesuatu dengan orang lain, memberikan sesuatu kepada seseorang, bertukar sesuatu, berbicara dengan seseorang, mengobrol, bertukar pikiran, bertukar pikiran, berteman, dan lain-lain. Merumuskan komunikasi sebagai proses ekspresi antar manusia (Effendy, 2000), maksudnya adalah pikiran dan perasaan seseorang terhadap orang lain yang menggunakan bahasa sebagai alat penyalur, artinya komunikasi adalah proses mencoba memperdalam saling pengertian sehingga kita dapat memahami sesuatu yang sama.

Pada ilmu bahasa komunikasi, suatu pernyataan disebut dengan pesan. Orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator. Sementara itu, orang yang menerima penjelasan disebut komunikan. Dapat dipahami bahwa komunikasi merupakan proses komunikator menyampaikan suatu pesan terhadap komunikan (Naim, 2020).

Pendapat terakhir dari ahli yang sama adalah tentang komunikasi antar manusia (human communication), dan sekelompok ahli komunikasi secara simbolis menuntut agar komunikasi menjadi transaksi dan menyesuaikan lingkungan yang didefinisikan sebagai sebuah proses. (2) Dengan bertukar informasi. (3) Memperkuat sikap dan perilaku orang lain. (4) Cobalah untuk mengubah sikap dan perilaku tersebut (Nofrion, 2016). Berdasarkan beberapa definisi dapat dipahami komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dengan menggunakan lambang atau simbol tertentu untuk menjalin hubungan, memelihara hubungan, serta mengubah sikap atau perilaku.

Instansi Negara/pemerintah merupakan organisasi yang mengubah sikap dan perilaku. Lembaga instansi negara adalah organisasi yang berisi kumpulan orang-orang yang dipilih secara khusus untuk menjalankan fungsi negara sebagai bentuk pelayanan kepada rakyat. Tujuan instansi pemerintah dapat tercapai apabila dapat mengolah, menggerakkan, serta menggunakan sumber daya manusianya secara efisien dan efektif.

Potensi sumber daya manusia suatu organisasi pada dasarnya merupakan salah satu modal dan memegang peranan paling penting dalam mencapai tujuan organisasi. Organisasi harus mengelola sumber daya manusia dengan baik, karena kunci keberhasilan organisasi tidak hanya keunggulan teknologi dan ketersediaan modal, tetapi faktor manusia dapat dianggap sebagai sumber daya utama yang dapat mengorganisir, menganalisis dan mengendalikan masalah yang ada dalam organisasi. Selain itu, orang memiliki banyak keinginan, pikiran, perasaan, status, dan konteks berbeda yang dibangun ke dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Instansi pemerintah daerah adalah satuan kerja perangkat daerah, termasuk Badan Layanan Umum Daerah, sebagai Pengguna Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah wajib melakukan pembukuan, akuntansi, dan menyusun laporan-laporan pertanggungjawaban sesuai standar laporan pemerintahan.

Kabupaten Kapuas merupakan salah satu kabupaten tertua di Kalimantan Tengah. Raden Badrussapari diangkat menjadi Bupati pertama di Kabupaten Kapuas. Pelantikannya dilakukan pada tanggal 9 Mei 1951 oleh Gubernur Murdjani atas nama Menteri Dalam Negeri. Hingga saat ini pada tahun 2020, Pemerintah Kabupaten Kapuas dijabat oleh Ir. Ben Brahim S. Bahat, MM, MT.

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kapuas merupakan salah satu dari Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) dibawah arahan Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas. Diskominfo bertugas memberikan informasi berita yang akurat dan komunikasi kepada masyarakat terkait hal-hal yang berkaitan dengan Kabupaten Kapuas, terutama tentang informasi penyebaran kasus covid-19 di seluruh wilayah Kabupaten Kapuas.

RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas merupakan salah satu Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) yang sekarang menjadi Badan Layanan Umum Daerah dibawah Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas. Tugas dari RSUD Kapuas yaitu sebagai tempat pelayanan kesehatan masyarakat lanjutan terutama dalam penanganan pasien covid-19 di wilayah Kabupaten Kapuas.

Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kapuas yang diketuai oleh Bupati Kapuas Ben Brahim S. Bahat bertugas untuk melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan bencana Non Alam penyebaran Covid-19. Tim Satuan Tugas (Satgas) membuat rancangan atau draft Peraturan Bupati mengenai penerapan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19, serta Peraturan Bupati (Perbup) tentang pedoman tatanan kehidupan normal baru masyarakat produktif dan aman dari Covid-19. Ketua Harian Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kapuas diketuai oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas, Panahatan Sinaga.

 

Komunikasi Massa:

Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan memalui media massa dengan tujuan untuk menyampaikan suatu pesan kepada masyarakat luas. Dalam buku Komunikasi Suatu Pengantar menurut Bittner dalam Ardianto dkk. (2014:3) �komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is massages communicated through a mass medium to a large number a people�. Definisi yang paling umum dari komunikasi massa adalah transmisi penyampaian pesan yang sama, kepada sejumlah besar orang dan secara bersamaan melalui komunikasi massa. Komunikasi massa memegang peranan penting di tengah pandemi Covid-19 yang telah ditetapkan sebagai pandemi global oleh World Health Organization, khususnya World Health Organization (WHO).

Media massa di Inggris dan Jerman memiliki peranan untuk menekan laju penyebaran pandemi Covid-19 di masing-masing negaranya melalui bingkai yang berbeda. Kedua media tersebut telah menjalankan peranannya sebagai pers yang bertanggung jawab kepada masyarakat, memberi tahu publik dengan benar dengan menanggapi kebutuhan serta kepentingan masyarakat saat darurat pandemi Covid-19 (Anggraini & Saptatia, 2021). Apalagi di Indonesia, banyak pakar yang memprediksi bahwa pandemi tidak akan berakhir dalam waktu dekat. Oleh karena itu, untuk merespons pandemi ini, diperlukan model komunikasi yang efektif dan efisien agar masyarakat memahami cara mengelola pandemi ini. Pandemi Covid-19 tidak hanya melahirkan kecemasan publik namun juga rasa was-was dan ketakutan berlebihan atas pemberitaan atau informasi yang berkembangan dengan cepat dan massif (Mardika & Wulandari, 2021).

Di tengah pandemi Covid-19, komunikasi menjadi langkah penting dalam menyampaikan informasi yang dibutuhkan seseorang atau perusahaan. Selain itu, komunikasi menjadi perhatian lain dalam menghadapi Covid-19 ini. Presiden� Indonesia,� Jokowi meminta� para� kepala� daerah� buat� memantau� limitasi wilayahnya serta berkonsultasi dengan pakar medis buat menyelidiki setiap situasi. Dengan menyelaraskan status daerah dengan aparat pemerintah daerah, langkah-langkah efektif dan efisien akan terus dilakukan untuk mengendalikan prevalensi dan dampak Covid 19 (Waruwu & Siahaan, 2021). Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sesuai level lokasi menjadikan media sebagai pilihan untuk menginformasikan kepada masyarakat umum. Komunikasi publik menjadi pilihan terbaik dalam proses interaksi sosial yang harus tetap berjalan di tengah pandemi dalam menyikapi berbagai permasalahan yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19. Pentingnya komunikasi publik adalah salah satu kebutuhan utama, seperti komunikasi didepan banyak orang dan masyarakat umum. Komunikasi publik adalah proses mengkomunikasikan suatu pesan berupa informasi. Proses komunikasi publik membutuhkan sarana yang dapat dilakukan baik melalui media massa cetak, elektronik maupun online.

Social Media atau jejaring sosial dalam bahasa Indonesia, adalah suatu kumpulan perangkat lunak yang memungkinkan individu dan komunitas untuk bersama,� berkumpul, berbagi, berkomunikasi dan, dalam beberapa kasus, berkolaborasi dan bermain satu sama lain. Media Sosial memiliki hak atas User Generated Content (UGC), dimana komponen dibuat oleh pengguna dan bukan oleh penerbit seperti organisasi media massa (Nasrullah, 2018).

Jenis-jenis Media Sosial :

1.    Proyek Kolaborasi : Contohnya wikipedia.

2.    Situs jejaring sosial : Contoh Facebook, Twitter, Instagram Diskominfo Kab. Kapuas (@diskominfokapuas), RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo (@rsudsoemarno).

3.    Website : Contohnya website Diskominfo Kab. Kapuas (www.kip.kapuaskab.go.id) dan website RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas (www.rsud-soemarno.go.id).

4.    Youtube : YouTube memberikan banyak informasi dari yang bersifat hiburan, informasi 3 sampai dengan yang bersifat pembelajaran. Banyak konten-konten YouTube memberikan informasi yang bermanfaat antara lain menyedikan video yang mengajarkan informasi kesehatan, keterampilan (tutorial), berisikan musik, komedi, trailer film, film asing, pendidikan, sepak bola, gaya hidup dan masih banyak lagi konten-konten yang disediakan oleh YouTube. Contoh Youtube Diskominfo Kab. Kapuas (Diskominfo Kabupaten Kapuas) dan RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo (RSUD Kapuas).

Perkembangan media komunikasi yang begitu pesat perlu mendapat perhatian yang besar baik dari masyarakat maupun organisasi. Media komunikasi merupakan sarana penghubung yang membantu penyebaran informasi. Media komunikasi termasuk media massa sebagai perantara komunikasi (Nur, 2021). Media sebagai alat untuk menyampaikan pesan berperan penting, yang digunakan untuk menyebarluaskan serta menyampaikan pesan kepada komunikan yang menjadi sasarannya (Salimah, Nuraeni, & Haqqu, 2021).

Peran media massa dalam menciptakan budaya masyarakat tidak dapat dielakkan lagi dewasa ini. Kemajuan media komunikasi saat ini mempengaruhi masyarakat baik dari segi pemikiran maupun gaya hidup (Fitriansyah, 2018). Media massa adalah sebuah lembaga atau lembaga yang bergerak dalam budaya yang berbeda dan kegiatan produksi informasi melalui berbagai jenis media yang umumnya disebarluaskan menurut kebiasaan di masyarakat. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli, istilah media adalah komunikasi antara orang-orang yang dihasilkan dari penggunaan alat atau media tertentu, dan tidak benar-benar menggunakan bahasa atau gerak tubuh. Media massa merupakan wadah untuk memandu komunikasi bagi masyarakat luas atau massa dalam hal manfaatnya. Semua informasi yang dikomunikasikan kepada khalayak luas dengan menggunakan media disebut komunikasi massa, dan dalam bahasa Inggris disebut mass media atau media massa. Media massa disebut sebagai karakter massa yang khusus atau milik media.

Media massa adalah bentuk komunikasi yang ditujukan kepada khalayak luas melalui media cetak atau elektronik, yang memungkinkan informasi yang disebarluaskan menjangkau berbagai bagian masyarakat. Media massa adalah sumber kekuatan untuk manajemen, kontrol dan inovasi sosial dan dapat digunakan sebagai pengganti kekuasaan dan sumber daya lainnya. Media massa pada dasarnya dibagi menjadi dua kategori. Salah satunya adalah media massa cetak dan yang lainnya adalah media massa elektronik. Media cetak yang dapat memenuhi standar media massa adalah surat kabar dan majalah, siaran radio elektronik, televisi, film, dan media online (internet).

Berbagai metode dan media dapat dipakai untuk penerapan konsep komunikasi massa, namun dalam penelitian ini lebih terfokus dan menjadikan komunikasi efektif dalam menyampaikan suatu komunikasi informasi. Terlepas dari media yang digunakan oleh informan, yang terpenting adalah pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh penerima informasi. Media pada hakekatnya menyasar banyak kalangan, sehingga informasi yang disampaikan dapat dengan cepat diterima dan diterapkan. Apalagi dalam situasi sulit di masa pandemi Covid-19 ini, dimana informasi ini perlu disampaikan kepada masyarakat secara cepat.

Beberapa media massa mengkategorikan tiga jenis, antara lain Media Cetak seperti koran, buku, majalah, leaflet, dan pamflet, Media Elektronik seperti televisi, radio, Digital Video Disc (DVD) dan Video Compact Disc (VCD), dan Media Online meliputi website internet dan merupakan media yang saat ini paling banyak diminati berbagai kalangan, termasuk yang paling mendominasi yaitu berasal dari kalangan remaja untuk memperoleh informasi.

Batasan penelitian menjelaskan arah penelitian yang dilakukan dalam tulisan ini, sehingga penulis mengutip beberapa penelitian sebelumnya yang dilakukan sebelumnya dalam penelitian yang sama dengan tulisan ini. Pertama, sebagai hasil penelitian (Mendayun & Sjuchro, 2018) dalam penelitiannya yang membahas pengaruh media. Hal ini menunjukkan bahwa program komunikasi massa yang terkait langsung dengan media massa tidak dapat mempengaruhi peserta program dengan menilai kinerja suatu organisasi dengan cara yang berbeda. Secara rinci, temuan menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kualitas program. Lokasi penelitian ini mengkaji berbagai perkembangan peran komunikasi massa dalam berkomunikasi dengan massa di tengah pandemi Covid-19. Kedua, hasil penelitian oleh (Tambunan, 2018) menggambarkan media massa sebagai akibat dari situasi yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Teknologi media dapat mempengaruhi khalayak luas maupun individu. Dia disebutkan dalam teori yang dibahas dalam studinya, konsep dampak komunikasi dengan satu langkah berikut (One step follow) dan dua langkah berikut (two step follow). Komunikasi melalui satu tahapan (one step follow), artinya informasi yang diterima secara langsung mempengaruhi individu penerima informasi tersebut. Sementara itu, komunikasi melalui dua tahapan (two-step follow) apabila seorang individu akan terpengaruh oleh informasi tersebut bilamana pemimpinnya, orang yang ditinggikan, atau seorang yang ditokohkannya terpengaruh terlebih dahulu oleh informasi yang diterimanya. Berbeda dengan studi Tambunan, penelitian ini mengkaji bagaimana pentingnya media diimplementasikan di Instansi Pemerintah dalam waktu singkat, tetapi bagaimana komunikasi menjadi efektif bagi masyarakat luas. Seberapa penting pendidikan dini yang tepat untuk mengantisipasi, mencegah, dan menangani pandemi Covid-19. Ketiga, sebagaimana hasil penelitian yang telah dilakukan oleh (Syaipudin, 2019), dalam penelitiannya komunikasi massa bertujuan untuk menemukan signifikansi pesan yang disampaikan melalui media komunikasi dalam keadaan pandemi terkait efektifitas media komunikasi di Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini menemukan bahwa komunikasi massa memiliki peranan sangat penting dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi atau peran komunikasi massa Instansi Pemerintah Kabupaten Kapuas dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Kabupaten Kapuas. Kehadiran komunikasi massa menjadi salah satu langkah cepat dan efektif karena dapat menyasar ke berbagai lapisan masyarakat dalam memberikan informasi, edukasi, hingga imbauan soal penanganan Covid-19. Bentuk kontribusi dapat berupa motivasi kepada masyarakat untuk lebih waspada dan melakukan berbagai kegiatan positif selama dirumah saja selama PSBB atau PPKM diberlakukan oleh Pemerintah, guna memutuskan mata rantai penyebaran sehingga Indonesia dapat segera terbebas dari krisis Covid-19. Komunikasi dapat dinyatakan menjadi peran sentral dalam memberikan proteksi dini dalam melindungi masyarakat. Dengan demikian, keberadaan komunikasi dalam menjadi jalan pintas mengatasi penyebaran Covid-19.

 

Metode Penelitian

Menurut Sugiyono �metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu� (Sugiyono, 2017).

1)    Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif, penelitian deskriptif hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini sendiri termasuk dalam jenis penelitian kepustakaan (library research) yang mana dalam pelaksanaanya berfokus untuk menganalisis atau menafsirkan bahan tertulis berdasarkan konteksnya. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Penulis menggunakan Teori Jarum Hipodermik.

Teori Jarum Hipodermik merupakan sebuah teori komunikasi massa, dimana media massa dimunculkan untuk meyakinkan tingkah laku, nilai, dan maksud dari pengirim adalah kepetingan yang lebih besar dari pada penerima. Pada tahun 1930-an hingga 1940-an, umumnya apa yang disajikan oleh media massa secara langsung atau kuat memberi pengaruh serta berdampak kuat pada diri penerima pesan. Teori ini, selain sangat berpengaruh, juga berpendapat bahwa pengelola media dianggap lebih pintar dari publik. Teori ini berasumsi bahwa media massa memiliki gagasan bahwa khalayak dapat didekati dengan cara itu atau bahkan dibentuk menurut cara yang diinginkan media. Intinya, seperti yang dikatakan Jason dan Anne Hill (1997) dalam (Bernatta, 2020), media massa dalam teori jarum suntik berdampak langsung 'menyuntikkan' ke alam bawah sadar publik (Aulia & Pramegia, 2018). Metode penelitian yang dipilih oleh peneliti dengan maksud untuk menjelaskan adakah kontribusi komunikasi massa instansi pemerintah menghadapi pandemi Covid-19 di Kabupaten Kapuas.

2)    Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini bersumber dari observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung melalui update data dari media milik Instansi Pemerintah Kabupaten Kapuas, pengkajian dari buku, jurnal, berita-berita terkait yang dilansir melalui media massa elektronik, maupun sumber lain yang menunjang penelitian ini.

3)    Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, yaitu sebuah teknis pembahasan dengan cara memaparkan masalah dengan analisis dan memberikan penjelasan yang mendalam mengenai sebuah data. Selain itu, teknik analisis deskriptif juga berusaha untuk menyelidiki data dengan cara memaparkan, menganalisis dan menjelaskan.

 

Hasil dan Pembahasan

1.    Efektifitas Komunikasi Massa

Menghadapi pandemi Covid-19 komunikasi massa menjadi penting untuk memberikan edukasi kepada masyarakat luas. Dengan komunikasi massa, masyarakat mendapatkan target komunikasi yang sangat luas dengan menargetkan banyak orang� sekaligus. Keakuratan informasi yang diberikan merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh penyedia informasi. Komunikasi kepada publik terdiri dari pesan-pesan dalam bahasa sederhana yang� dapat dipahami oleh masyarakat. Komunikasi menjadi� penting karena merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan adanya komunikasi, manusia dapat saling berinteraksi baik antar individu maupun �kelompok orang.

�Komunikasi juga merupakan bagian penting dari tatanan sosial manusia di mana pun ia berada, seperti di rumah, di tempat kerja, di pasar, dan di tempat lain. Manusia tidak akan pernah bisa menghindari proses komunikasi, karena kebutuhan untuk berkomunikasi menjadi bagian yang melekat dan penting dalam diri manusia. Jika satu orang dapat melakukan komunikasi dengan baik maka semua kegiatan yang terjadi akan berjalan dengan lancar dan begitu pula sebaliknya. Komunikasi dalam lingkungan organisasi atau kelompok dilakukan untuk memberi dan menerima informasi guna mempengaruhi orang lain, bahkan terkadang� untuk membantu orang lain. Komunikasi berperan dalam pemecahan masalah, sebagai salah satu pertimbangan untuk menentukan keputusan yang akan diambil, dan bahkan dalam evaluasi yang efektif terhadap perilaku seseorang. Efektivitas komunikasi massa merupakan faktor penting dalam mencapai tujuan mengkomunikasikan informasi kepada orang lain. Efek dari kejelasan informasi yang diberikan, maka tujuan komunikasi akan tercapai oleh orang yang memberikan informasi tersebut, bahkan dalam situasi sulit sekalipun, komunikasi efektif menjadi sangat penting dan tidak dapat dipisahkan menjadi interaksi untuk saling mendidik. Melalui tingkat efisiensi yang tinggi, dalam suatu proses penyampaian informasi akan dapat berfungsi dengan baik, berorientasi dan yang terpenting mampu menyampaikan informasi sesuai dengan yang diinginkan. Harapan segala potensi negatif yang disebabkan oleh kesalahan komunikasi atau komunikasi yang tidak memuaskan dapat dihindari. Pandemi Covid19 yang merebak sejak Maret 2020 di Indonesia, dan tidak bisa diprediksi kapan akan berakhir, juga menjadi perhatian berbagai kalangan, termasuk masyarakat umum, selain persaingan. Mulai dari cara penularan, apa itu vaksin, dan cara pemberiannya yang efektif. Menyikapi hal tersebut, komunikasi massa yang efektif dapat menjadi bentuk pertahanan terhadap upaya pencegahan dan pengendalian dini terhadap penyebaran virus Corona.

Penanganan Covid-19 dan peran komunikasi massa, menjadi dua hal yang menjadi dalam satu bagian penting, bahwasanya komunikasi berperan dalam segala aspek kehidupan. Termasuk menjalin interaksi dengan masyarakat luas untuk berita dan informasi terkait pandemi Covid-19, dengan syarat para pemangku kepentingan yang terlibat dalam perang melawan Covid-19 memberikan informasi-informasi yang jelas dan mudah dipahami oleh seluruh masyarakat. Selain komunikasi massa bagi masyarakat, komunikasi internal bagi pemerintah juga penting dalam penanganan Covid19. Komunikasi internal dalam suatu organisasi tidak bisa dianggap remeh. Jika komunikasi dapat berjalan dengan lancar dan baik dalam suatu organisasi, maka akan memudahkan arah dan tujuan penyampaian informasi kepada khalayak yang lebih luas. Komunikasi dapat menginformasikan pihak eksternal dan internal, manfaat dari interaksi dalam konteks proses sosial, mendapatkan pengaruh, sebagai alat pemecahan masalah, dengan mempertimbangkan pengambilan keputusan dan fasilitasi tujuan perubahan yang diantisipasi dan memfasilitasi komunikasi dalam kelompok kerja. Tanpa adanya komunikasi, visi dan misi suatu organisasi atau kelompok akan sulit dicapai dan dilaksanakan secara sporadis. �Komunikasi di semua jaman menduduki posisi yang utama atau sentral, karena dengan komunikasi maka seseorang akan memperoleh informasi yang berguna bagi kelangsungan hidupnya. Tanpa keberadaan komunikasi, sebuah visi dan misi suatu organisasi atau kelompok akan sulit tercapai dan berjalan dengan sporadis. Jika suatu organisasi memiliki keinginan untuk maju, maka informasi merupakan salah satu aspek kebutuhan yang harus dipenuhi. Tujuan utama komunikasi antara lain untuk memperoleh informasi, berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Atau, komunikasi dapat digunakan sebagai upaya untuk mempengaruhi orang, kelompok atau kelompok tertentu untuk menyelaraskan pandangan dan tujuan tertentu. Akibat dari pernyataan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kabupaten Kapuas tersebut, dijelaskan bahwa informasi yang disebarluaskan kepada masyarakat harus tepat sasaran. Untuk menghindari kesalahan dalam komunikasi yang menyebabkan kesulitan dalam menerima informasi yang diberikan, bahkan terjadi kesalahpahaman antara pemberi informasi dan penerima informasi. Ini harus dihindari, terutama jika menyangkut pesan sensitif.

Dari berbagai uraian tersebut, hasil akhir atau inti dari proses komunikasi yang diharapkan yaitu informasi yang dikirimkan oleh pengirim pesan dapat diterima atau dicerna dengan baik oleh penerima pesan. Begitu pula, dalam komunikasi massa yaitu memiliki tujuan utama untuk memberikan pemahaman kepada banyak orang sekaligus dalam satu atau dua kesempatan saja. Sehingga waktu yang dibutuhkan dalam proses tukar menukar informasi dapat berlangsung dengan cepat, efektif dan efisien.

Kepekaan masyarakat dalam menanggapi informasi yang diperoleh melalui komunikasi massa juga menjadi poin penting yang tetap menjadi perhatian bagi pengirim informasi atau pesan. Sehingga diperlukan bahasa yang sederhana namun lugas, harus menjadi pertimbangan ketika pesan tersebut dikirim kepada massa. Mengingat, setiap individu dalam massa tersebut memiliki karakternya masing-masing. Dengan tingkat kepekaan yang berbeda-beda, sehingga bahasa atau pesan yang ringan namun mudah dipahami menjadi hal penting bagi pengirim pesan. Dalam menerjemahkan informasi yang hendak dikirim, pengirim pesan harus mempertimbangkan tingkat kepekaan suatu massa yang disasar sebagai penerima pesan yang hendak dikirimnya.

2.    Kontribusi Media Massa Instansi Pemerintah

Media massa menjadi sebuah saluran yang sederhana dalam kaitannya dengan komunikasi massa, karena dengan media massa suatu wadah yang membawa informasi untuk masyarakat luas akan lebih cepat tersampaikan dengan tingkat sasaran dalam cakupan yang luas. Para pakar komunikasi menyatakan, berkaitan dengan komunikasi massa merupakan komunikasi melalui media massa, atau keduanya memiliki hubungan yang saling berkaitan. Media massa merupakan bagian atau cakupan pengertian dari komunikasi massa, yaitu yang juga dapat diartikan sebagai surat kabar, majalah, radio, televisi, atau film. Bahkan, dalam media massa modern, berbagai kecanggihan akses berbagi informasi melalui akses internet yang merupakan produk teknologi modern juga terhitung sebagai media massa.

Media massa milik Instansi Daerah Kabupaten Kapuas dalam pemanfaatannya memiliki arti penting bagi Ketua Tim Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kapuas, media massa merupakan suatu wadah penting yang dapat digunakan dalam penyampaian pesan atau informasi dari sumber kepada masyarakat luas (penerima) dengan memanfaatkan alat komunikasi seperti surat kabar, film, radio, dan televisi.

Perkembangan di bidang teknologi, secara khusus mendorong bagi berkembangnya media elektronik dan online. Berbagai kemajuan telah ditawarkan keduanya, bahkan untuk media online mengalami perkembangan yang sangat pesan karena memberikan akses informasi semudah dalam gengaman tangan karena saat ini melalui media massa online berbagai informasi dapat diaskses dengan cepat melalui handphone masing-masing. Dalam sejarahnya, sejak ditemukannya radio dan televisi hitam putih dibutuhkan waktu yang cukup lama, untuk menemukan media massa selanjutnya. Hingga akhirnya dalam perkembangan selanjutnya usai ditemukan televisi berwarna dan dampak dari penemuan teknologi komunikasi interaktif melalui internet, kini akses media massa semakin cepat dan terus mengalami kemajuan dan perkembangan.

Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, pada penelitian ini, penulis lebih berfokus dalam penggunaan media massa elektronik dan media massa online, karena keduanya lebih mudah dijangkau oleh masyarakat dengan berbagai fitur kemudahan yang diberikan. Hal ini bukan berarti mengesampingkan keberadaan media cetak, yang diakui ataupun tidak keberadaannya semakin tersisih oleh media massa online. Untungnya, media massa elektronik seperti televise dan radio mungkin masih akan ada, karena perkembangan teknologi yang dibawa oleh akses internet belum sepenuhnya bisa tergantikan oleh media elektronik.

3.    Media Massa Elektronik

Media massa elektronik Media elektronik adalah media yang dalam proses pelaksanaan atau pengoperasiannya menggunakan energi elektronik untuk diakses penggunanya. Istilah dalam media elektronik, berbeda dengan media statis, khususnya media cetak. Meskipun dihasilkan dari energi elektronik, tidak memerlukan energi elektronik untuk mengaksesnya. Sumber media elektronik secara umum, dapat berasal dari rekaman audio, rekaman video, presentasi melalui multimedia, dan informasi-informasi yang termuat dalam konten daring. Media massa elektronik yang sering dijumpai yaitu televisi, radio, Video Compact Disc (VCD) dan Digital Video Disc (DVD).

Penggunaan media massa elektronik ini, juga menjadi salah satu pilihan utama bagi Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kapuas. Media massa elektronik menjadi salah satu corong utama dalam berkomunikasi kepada rakyat dan menyampaikan informasi-informasi terkini yang berkaitan dengan penanganan Covid-19 di Kabupaten Kapuas. Media massa elektronik dipilih, karena sebagain besar masyarakat juga dapat dengan mudah mengaksesnya. Dalam hal media elektronik, Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas menggunakan Kapuas TV yang merupakan produk media tv elektronik lokal, selain itu media lainnya yang digunakan melalui Siaran Radio Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas guna memberitakan informasi� perkembangan sebaran kasus wabah yang terkonfirmasi covid-19 di seluruh wilayah Kabupaten Kapuas hingga data tiap Kecamatan.

4.    Media Massa Online

Media Online merupakan wujud dari perkembangan teknologi di dunia pertukaran informasi, saluran penyebaran informasi yang dapat dengan mudah diakses melalui jaringan internet yang hamper tersedia diseluruh penjuru wilayah. Media online berasal dari dua kata, yaitu Media dan Online. Media ialah bentuk jamak dari kata medium yang memiliki arti saluran atau sarana. Online berarti terhubung dengan suatu komputer, jaringan komputer, atau bahkan terhubung melalui internet. Sehingga, dengan pesan dalam suatu media yang terhubung ke dalam jaringan internet, dapat dinyatakan menjadi pesan atau informasi yang diperoleh melalui media massa online.

Media online seringkali disebut sebagai media digital, media siber (cyber), dan media internet merupakan media baru (new media) setelah media cetak (suratkabar, majalah, tabloid) dan media elektronik (radio, televisi, film). Secara umum, arti dari media online yaitu segala jenis media komunikasi yang memerlukan koneksi internet untuk mengaksesnya, baik dari sisi penerima pesan maupun sisi pengirim pesan, dinamakan media online.

Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kapuas juga memanfaatkan media online sebagai wadah komunikasi massa dengan masyarakat luas dalam hal pemberian informasi yang berkaitan dengan Covid-19. Khususnya dengan adanya media online, data penyebaran Covid-19 dapat diakses secara realtime pada detik itu juga.


Dinas Komunikasi dan Informatika Kab. Kapuas menggunakan media online seperti website resminya (www.kip.kapuaskab.go.id), Youtube Diskominfo Kab. Kapuas (Diskominfo Kabupaten Kapuas) dan menginformasikan terkait update data kasus sebaran Covid-19 yang terkonfirmasi di wilayah Kabupaten Kapuas dimana hingga 12 November 2020 didapatkan data update resmi dengan jumlah kasus Suspek 3 jiwa, Probable 0 jiwa, Positif masih dirawat 11 jiwa, Selesai isolasi sembuh 433 jiwa, dan Meninggal 24 jiwa.

Gambar 1

Update Data Kasus Covid-19 di Kabupaten Kapuas

(per Tanggal 12 November 2020)

 

Begitu pula dengan kontribusi RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas. Selain menangani rawat pasien terkonfirmasi positif Covid-19, melalui media onlinenya ikut serta menginformasikan tentang edukasi terkait perkembangan terkini seperti promosi kesehatan atau penyuluhan � penyuluhan kesehatan melalui media online kemudian dipublikasi kepada masyarakat supaya mendapatkan pengetahuan kesehatan terbaru terkait Covid-19. Adapun website RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas yang dapat diakses yaitu (www.rsud-soemarno.go.id), Youtube RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo (RSUD Kapuas), dan Halaman Facebook, Twitter, Instagram (@rsudsoemarno) dimana berisi informasi terkait pencegahan dan penanganan Covid-19.

 

Gambar 2

Informasi Seputar Covid-19 Kabupaten Kapuas

di Website RSUD dr. H. Soemarno S. Kuala Kapuas

 

Komunikasi massa dan media massa disisi yang lain juga memberikan dampak yang negatif, bilamana informasi yang tersebar merupakan kabar yang tidak benar. Penyebaran kabar-kabar yang tidak benar itu, atau dewasa ini disebut dengan istilah kabar hoaks menjadi salah satu permasalahan yang berpotensi menimbulkan keresahan masyarakat hingga gejolak sosial yang ditimbulkan akibat informasi-informasi hoaks tersebut.

Di masa pandemi Covid-19 hingga nanti masa pasca pandemi Covid-19 merupakan dua masa yang akan memiliki persamaan dalam hal konstruksi sosial, bagaimana masyarakat dapat beradaptasi dengan situasi di masa pandemi. Masa pasca pandemi Covid-19 tersebut, akan jauh berbeda dengan masa sebelum pandemik Covid-19 berlangsung. Tatanan sosial dalam rekontruksi masyarakat seiring berjalannya waktu akan tergeser akibat dampak Covid-19. Dengan demikian diperlukan penyesuaian-penyesuaian yang harus dilaksanakan oleh berbagai lapisan masyarakat. Bukan hanya pada sektor sosial saja yang terdampak, melainkan sektor ekonomi, pemerintahan dan sektor lainnya sangat terdampak Covid-19 tersebut.

Peran media massa ataupun komunikasi massa diperlukan sebagai salah satu langkah solutif dalam penyelesaian akibat dampak yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19 ini. Dengan adanya komunikasi yang erat, maka diharapkan dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh penyebaran Covid-19 yang telah menjadi bencana global dan mencatatkan sejarah pada kehidupan manusia. Faktanya, akibat yang ditimbulkan virus corona ini, segala lini kehidupan manusia dan memaksa manusia untuk menyesuaikan diri dengan keberadaan Covid-19 ini.

 

Kesimpulan

Kontribusi atau peranan media massa ataupun komunikasi massa memiliki letak yang strategis dalam menangani berbagai persoalan yang timbul dalam kehidupan manusia. Pemanfaatan media massa yang baik, semakin membuka peluang dalam hal penyelesaian permasalahan yang timbul. Bahkan, permasalahan- permasalahan tersebut bukan sekedar masalah sederhana, melainkan permasalahan yang timbul dan melibatkan orang banyak seperti pendemi Covid-19 ini. Untuk itu, diperlukan jalinan komunikasi dan pemanfaatan media massa guna memberikan edukasi secara berkesinambungan terhadap masyarakat luas.

Keberadaan pandemi Covid-19 ini, menjadi salah satu bencana global yang mengancam tatanan kehidupan manusia saat ini. Bencana wabah ini turut berdampak kepada kehidupan manusia, sehingga diperlukan adanya langkah solutif soal bagaimana untuk menemukan pola atau rekontruksi sosial yang baru. Dengan beradaptasi dengan virus corona yang belum dapat diperkirakan kapan bencana ini akan berakhir di muka bumi ini tentunya menjadi sejarah di awal abad ke-21 ini.

Penelitian ini, masih sebatas membahas persoalan peran komunikasi massa Instansi Pemerintah Kabupaten Kapuas dalam menghadapi pandemi Covid-19 di wilayahnya, dengan membahas seputar media massa dan bagaimana konstruksi sosial masyarakat yang berpotensi mengalami perubahan akibat dampak dari persoalan global yang ditimbulkan oleh Covid-19 ini. Guna mengembangkan pengetahuan, kiranya dapat dikaji lebih detail peranan media massa dalam menanggapi pandemi Covid-19, bisa dikaji dalam sisi edukasi, komunikasi, tatanan sosial dan bahasan-bahasan lainnya yang berkaitan dengan dampak Covid-19. Dalam hal informasi penanganan Covid-19 masih terus berlangsung, dikarenakan hingga saat ini masih pengembangan, penanganan maupun prosedur efektif dan akurat terkait virus Covid-19 ini, dimana standar� penanganan pun masih berubah-ubah dan masih berlangsung diteliti di seluruh dunia, semoga cepat ditemukannya formula yang efektif� dalam mengatasi Covid-19 dan berlaku di seluruh dunia.

 


BIBLIOGRAFI

 

Anggraini, Rizky, & Saptatia, Henny. (2021). Peran Media Massa Inggris dan Jerman dalam Menginformasikan Pandemi Covid-19. Jurnal Riset Komunikasi, 4(1), 66�80. Google Scholar

 

Aulia, Tiffani, & Pramegia, Ahmad. (2018). Pengaruh Penggunaan Media Youtube Pada Video Tutorial Makeup Rachel Goddard Terhadap Tingkat Pengetahuan Tata Rias Mahasiswi Akademi Sekretari Budi Luhur. Pantarei, 2(1). Google Scholar

 

Bernatta, Ratu Aulia. (2020). Mass Phenomenon in Finding Viral Information on Instagram Social Media. JSSH (Jurnal Sains Sosial Dan Humaniora), 4(2), 153�165. Google Scholar

 

Effendy, Onong U. Onong Uchjana. (2000). Ilmu teori dan filsafat komunikasi. Google Scholar

 

Fitriansyah, Fifit. (2018). Efek Komunikasi Massa Pada Khalayak (Studi Deskriptif Pengguna Media Sosial dalam Membentuk Perilaku Remaja. Cakrawala-Jurnal Humaniora, 18(2), 171�178. Google Scholar

 

Harapan, Edi, & Ahmad, Syarwani. (2014). Komunikasi antarpribadi: Perilaku insani dalam organisasi pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Google Scholar

 

Mardika, I. Putu, & Wulandari, Ni Putu Ayu Desi. (2021). Peran Media Sosial Dalam Pemberitaan Hoax Pasca Covid 19. Danapati: Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(2), 153�163. Google Scholar

 

Mendayun, Iriyanti, & Sjuchro, Dian Wardiana. (2018). Efek komunikasi massa program Citizen Report di radio PRFM Bandung. Jurnal Kajian Jurnalisme, 2(1), 98�114. Google Scholar

 

Naim, Ngainun. (2020). Kuliah Daring, Dinamika Pembelajaran Ketika Wabah Corona. Google Scholar

 

Nasrullah, Aan. (2018). Analisis Potensi Industri Halal Bagi Pelaku Usaha Di Indonesia. At-Tahdzib: Jurnal Studi Islam Dan Muamalah, 6(1), 50�78. Google Scholar

 

Nofrion, Komunikasi Pendidikan. (2016). Penerapan dalam Konsep Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Google Scholar

 

Nur, Emilsyah. (2021). Peran Media Massa Dalam Menghadapi Serbuan Media Online. Majalah Semi Ilmiah Populer Komunikasi Massa, 2(1). Google Scholar

 

Salimah, Silmi, Nuraeni, Reni, & Haqqu, Rizca. (2021). Strategi Komunikasi Tim Gugus Tugas Covid-19 Dalam Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Akselerasi: Jurnal Ilmiah Nasional, 3(2), 17�24. Google Scholar

 

Sugiyono, P. D. (2017). Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, dan R&D. Penerbit CV. Alfabeta: Bandung. Google Scholar

 

Syaipudin, Latif. (2019). Efektifitas Media Komunikasi di Tengah Pandemi: Respon Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung. Kalijaga Journal of Communication, 1(2), 165�178. Google Scholar

 

Tambunan, Nurhalima. (2018). Pengaruh komunikasi massa terhadap audiens. Jurnal Simbolika: Research and Learning in Communication Study, 4(1), 24�31. Google Scholar

 

Waruwu, S. R. I. Wahyu Ningsih, & Siahaan, Chontina. (2021). Kebijakan Pemerintah Dalam Mencegah Penyebaran Covid-19 Di Kepulauan Nias. Jurnal Ekonomi, Sosial & Humaniora, 3(04), 1�7. Google Scholar

 

Copyright holder:

Muzahid Akbar Hayat, Popo Subroto, Muhammad Ilham Kurniawan, Muhammad Ramli Jauhari (2021)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: