�Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia
p�ISSN: 2541-0849
��e-ISSN : 2548-1398
Vol.
6, Special Issue No. 2, Desember 2021
�
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY SEBAGAI STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS (STUDI KASUS
PROGRAM CSR VAKSINASI COVID-19 DI UNIMUS)
Anggry Windasari, Reni Shinta Dewi
Universitas Diponegoro Semarang, Indonesia
Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, Universitas Diponegoro Semarang, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected]
Abstrak
Lemahnya sektor ekonomi
akibat Covid-19 berdampak
pada sektor lain seperti pendidikan, sosial, dan budaya, membuat UNIMUS harus bekerja keras
untuk bersaing dengan perguruan tinggi lain. Strategi yang dilakukan
adalah Marketing Public Relations dalam
bentuk Corporate Social Responsibility. Dengan adanya MPR diharapkan dapat menciptakan, meningkatkan dan memperkuat brand UNIMUS yang memiliki
citra dan reputasi yang baik. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
bagaimana strategi MPR yang dilakukan
Humas UNIMUS dalam meningkatkan
citra dan brand untuk mendorong peningkatan jumlah penerimaan mahasiswa di masa pandemi
Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga
jenis strategi MPR yang diterapkan,
yaitu Pull Strategy, Push Strategy, dan Pass
Strategy. Pull Strategi berupa digital flyer, banner,
backdrop, brosur, dan video. Push Strategy dilakukan dengan melakukan publikasi di berbagai media seperti koran, TV, dan media digital. Strategi Pass ditunjukkan dengan memberikan pelayanan prima kepada tim vaksinasi
sehingga protokol kesehatan, ketertiban, dan kenyamanan peserta vaksin tetap terjaga
serta, penyediaan gedung karantina atau isolasi mandiri
bagi warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Kata kunci: CSR; pemasaran; hubungan masyarakat; vaksinasi; karantina
Abstract
The weak economic sector
effect from Covid-19 has an impact on other sectors such as education, social,
and culture, make UNIMUS have to work hard to compete with other universities.
The strategy was Marketing Public Relations in the form of Corporate Social
Responsibility. With the MPR, it was expected to create, increase and
strengthen the UNIMUS brand that has a good image and reputation. The purpose
of this research was to describe how the MPR strategy carried out by Public
Relations of UNIMUS in improving the image and brand to encourage an increase
in the number of student admissions in the Covid-19 pandemic. This research
used qualitative research method by collecting data from interview,
observations and documentation. The results indicate that there were three
types of MPR strategies implemented, namely Pull Strategy, Push Strategy, and
Pass Strategy. Pull Strategies were in the form of digital flyers, banners,
backdrops, brochures, and videos. Push Strategy was carried out by publishing
in various media such as newspapers, TV, and digital media. Pass Strategy
showed by providing excellent service for the vaccination team therefore health
protocol, orderliness, and comfort of vaccine participants were maintained as well
as, provision of quarantine or self-isolation buildings for the citizen who was
confirmed positive for Covid-19.
Keywords: CSR; marketing;
public relations; vaccination; quarantine
Received:
2021-10-20; Accepted: 2021-11-05; Published: 2021-11-20
Pendahuluan
Akhir tahun
2019 dunia dikejutkan dengan
adanya virus yang menyebabkan
penyakit Covid-19. Virus tersebut
dinamakan sebagai SARS-COV2
(Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 yang termasuk
salah satu jenis
coronavirus. (who.int/indonesia, 2020). Virus tersebut menyebabkan jutaan korban di berbagai negara termasuk di Indonesia. Di negara Indonesia sendiri, data per 24 Juli 2021 menunjukan sebanyak 2.379.397
orang positif terinfeksi
Covid-19. Selain itu, dilaporkan pula orang yang sembuh
sebanyak 1.973.388 serta
62.908 orang dinyatakan meninggal
dunia (covid19.go.id, 2021). Adanya pandemi Covid-19 tentu memukul berbagai sektor seperti sektor sosial, budaya, pendidikan dan terutamanya sektor ekonomi yang mengalami hantaman yang cukup luar biasa. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa konsumsi rumah tangga yang awalnya 5,02 persen di kuartal I tahun 2019 menjadi 2,84 di kuartal yang sama di tahun 2020. Lebih lanjut, pandemi
Covid-19 juga mengakibatkan tingkat
investasi melemah mengingat adanya ketidakpastian kapan selesainya di berbagai negara sehingga menyebabkan turunnya harga komoditas dan ekspor negara
Indonesia terhenti (Statistik, 2020).
Berangkat
dari hal tersebut, pemerintah Republik Indonesia melakukan berbagai upaya untuk menekan tingginya
kasus Covid-19. Selain adanya kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat di sejumlah daerah, pemerintah RI juga melakukan intervensi yang lain seperti penerapan protokol kesehatan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumuman dan mengurangi mobilitas) sebagai upaya untuk
memutus rantai penularan virus corona tersebut.
Serta upaya vaksinasi
Covid-19 yang tidak hanya untuk mengurangi penyebaran virus corona akan tetapi juga untuk mencapai kondisi herd immunity (kekebalan kelompok) di masyarakat sehingga diharapkan akan lebih memberikan perlindungan ekstra agar kesehatan yang berimbas kepada produktivitas masyarakat terjaga (WHO, 2021). Selain itu, upaya
vaksinasi yang dipandang sebagai tindakan pencegahan jauh lebih hemat anggaran
jika dibandingkan dengan upaya pengobatan.
Oleh karenanya, upaya pemerintah tersebut perlu mendapatkan dukungan dari berbagai
pihak seperti masyarakat sendiri (publik), media/pers, perguruan tinggi, ormas, dan lain sebagainya agar pelaksanaan vaksinasi Covid-19 berjalan
optimal.
Universitas Muhammadiyah Semarang
(UNIMUS) sebagai salah satu
Perguruan Tinggi Swasta
Islam di Indonesia mentargetkan perolehan
mahasiswa baru tahun akademik 2020/2021 sebanyak 3.000. Akan tetapi pada kenyataannya penerimaan mahasiswa baru yang dilantik oleh Rektor per
September 2020 hanya 2.430 saja
(Kehumasan Unimus, 2020).
UNIMUS yang memiliki fungsi
pendidikan dituntut tetap �hidup (menghasilkan)�
namun juga tidak boleh komersil, harus memutar otak
untuk tetap menjalankan roda organisasi. UNIMUS menjalankan operasionalnya dari biaya pendidikan yang dibayarkan oleh mahasiswa. Oleh karenanya UNIMUS mengeluarkan kebijakan seperti adanya potongan harga, berbagai macam beasiswa, sistem pembayaran yang bisa diangsur dan lain-lainnya sebagai upaya relaksasi biaya (Kehumasan Unimus, 2020). Kebijakan-kebijakan
tersebut tentu harus optimal dikomunikasikan ke publik agar masyarakat menjadikan UNIMUS sebagai perguruan tinggi pilihan untuk melanjutkan studi khususnya dalam kondisi ekonomi
lemah di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Salah satu bentuk komunikasi tersebut adalah dengan adanya promosi
ke publik yakni menggunakan strategi
Marketing Public Relations (MPR). Pengertian
Marketing Public Relations (Ruslan, 2010) adalah serangkaian proses dari mulai perencanaan,
pelaksanaan hingga evaluasi dimana program-program
MPR tersebut berisikan penyampaian informasi yang kredibel dan valid mengenai produk atau jasa/layanan suatu perusahaan
sehingga dapat dipercaya oleh publik dan merangsang peningkatan penjualannya. Dari definisi tersebut poin pentingnya
adalah pada pemberian informasi faktual yang bisa menciptakan �trust� dari masyarakat (poin public relations) serta menstimulasi peningkatan penjualan atau pendaftaran (poin marketing).
Dalam
melaksanakan agenda marketing public relations dibutuhkan strategi atau taktik yakni pull strategy
(strategi menarik), push strategy (strategi mendorong) dan pass strategy (strategi mempengaruhi
serta menciptakan pendapat publik) (Ruslan, 2010). Pull
strategy biasanya dilakukan
dalam bentuk iklan atau promosi
melalui media dikarenakan sifatnya bisa untuk
menarik attention publik.
Push strategy digunakan untuk
mendorong audience agar dapat
menstimulasi penjualan atau pendaftaran seperti mengadakan event/kegiatan, campaign, promo spesial
dan lain sebagainya. Sedangkan
pass strategy lebih mengarah
ke upaya menciptakan opini publik yang menguntungkan, seperti melakukan kegiatan sosial atau berpartisipasi dalam agenda kemasyarakatan (Ruslan, 2010).
Salah satu
bentuk Marketing Public Relations adalah
program Corporate Social Responsibility (CSR) yang merupakan
suatu program� komitmen suatu perusahaan untuk turut berkontribusi
secara sosial terhadap lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Jadi perusahaan tidak hanya berorientasi terhadap profit atau keuntungan semata tetapi juga untuk pembangunan sosial secara berkelanjutan. Program
Corporate Social Responsibility tidak hanya bersifat wajib bagi perusahaan
akan tetapi justru malah menjadi
investasi nama baik di masyarakat (Suharto, 2008).
Program Corporate Social
Responsibility yang dijalankan oleh UNIMUS adalah program vaksinasi massal (vaksinasi Covid-19) kepada 3.500 warga kota Semarang yang diselenggarakan
pada tanggal 13-15 Juli
2021 (tahap 1) dan 13-14 Agustus
2021 (tahap 2). Berlokasi
di Gedung Serba Guna UNIMUS, acara vaksinasi massal tersebut dibuka oleh Walikota Semarang, Hendrar Prihadi (Suara Merdeka, 2021). Bekerja sama dengan
Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dinas Kesehatan Provinsi
Jateng dan kota Semarang serta tokoh lintas
agama, acara tersebut juga dihadiri
oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Ganjar sangat mengapresiasi vaksinasi massal yang digelar oleh UNIMUS. Pasalnya,
acara tersebut terselenggara
dengan teratur, tidak menimbulkan kerumunan, tertib dan antusias masyarakat sendiri begitu tinggi. Selain itu, vaksinasi juga dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat sehingga dalam satu hari dapat
melayani lebih dari 1.000 orang.
Penelitian
sebelumnya terkait dengan program Corporate Social Responsibility sebagai perwujudan dari Marketing Public Relations telah
dilakukan oleh Putri dan Aji (2019). Dalam penelitiannya,
disebutkan bahwa PT Inti Daya Guna Aneka Warna membuat program CSR �Decofresh Warnai Jodipan� sebagai bagian dari kegiatan Marketing Public
Relations perusahaannya. Adapun CSR tersebut adalah dilakukannya gerakan mewarnai kampung diberbagai daerah seperti di Malang, Kota
Batu, Surabaya dan Banyuwangi sebagai
upaya soft selling peningkatan
penjualan produk cat perusahaan tersebut. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Widuhung (2021)
dengan judul �Strategi
Marketing Public Relations Petromindo Group di Era Pandemi Covid-19. Dalam penelitiannya disebutkan bentuk CSR dalam Marketing Public
Relations di perusahaan Petromindo
Group diantaranya adalah berkunjung ke tempat
klien, sponsorship, memberikan
potongan harga dan penggunaan sosial media untuk media promosi.
Penelitian
terkait Marketing Public Relations dalam wujud Corporate Social
Responsibility telah banyak
dilakukan oleh berbagai peneliti, akan tetapi masih jarang
penelitian yang menggunakan
konsep CSR dalam bentuk Vaksinasi Covid-19 sehingga ini menjadi
kebaruan/originalitas penelitian. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam terkait bagaimana
program Corporate Social Responsibility yang dapat digunakan sebagai strategi
Marketing Public Relations UNIMUS dengan menggunakan konsep three ways
strategy oleh (Ruslan, 2010).
Metodologi Penelitian
Penelitian
pada artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif
dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Hal ini dikarenakan penelitian ini
untuk menggambarkan atau mendeskripsikan suatu realitas sosial yang dapat
diamati mengenai tindakan, perilaku atau tingkah laku yang dilakukan oleh
pelaku sosial, dimana hasilnya lebih menitikberatkan narasi atau kata-kata
dibandingkan dengan data statistik. Hal ini sesuai dengan pandangan Moleong (2007) yang mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai
penelitian yang digunakan untuk memahami situasi sosial dengan deskripsi realita
secara benar dalam bentuk kata-kata (bukan data kuantitatif) berdasarkan
analisis data dengan menggunakan metode ilmiah.
Studi
kasus menggali lebih dalam informasi yang bisa dipelajari dari sebuah
identifikasi kasus yang dalam hal ini adalah perwujudan Marketing Public
Relations UNIMUS dalam bentuk Corporate Social Responsibility Vaksinasi Massal
Covid-19. Wahyuningsih (2013)
memaparkan penelitian yang digunakan untuk menggali suatu kasus dari fenomena
tertentu dalam kurun waktu tertentu dan kegiatan/program (even, organisasi,
institusi atau kelompok sosial) tertentu dengan cara pengumpulan informasi
secara komprehensif, detail dan mendalam sebagai pengertian dari penelitian
studi kasus. Lebih lanjut Creswell (2010)
turut mengemukakan pandangan mengenai studi kasus yakni sebuah eksplorasi dari
suatu sistem atau suatu kasus/peristiwa/aktivitas pada periode tertentu melalui
pengumpulan data dan informasi yang mendalam.
Data
dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode melalui hasil
wawancara, observasi dan juga dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan empat
narasumber yaitu Ketua Program Vaksinasi Covid-19 UNIMUS, Kepala Humas UNIMUS,
perwakilan masyarakat domisili Semarang (umum) serta perwakilan lintas agama.
Untuk observasi pada penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati kinerja
Humas (Public Relations) UNIMUS dalam mengelola serta mengkomunikasikan program
Corporate Social Responsibility Vaksinasi Massal Covid-19 sebagai perwujudan
dari strategi Marketing Public Relations dari UNIMUS. Lebih lanjut, perolehan
data dengan dokumentasi dengan cara mengumpulkan gambar, foto, grafis, banner,
flyer, teaser, video maupun dokumen lainnya mengenai kegiatan Humas UNIMUS
terkait dengan Corporate Social Responsibility dan Marketing Public Relations.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model yang dipaparkan oleh Miles
dan Huberman (Sugiyono, 2013) yakni reduksi data, triangulasi serta penarikan
kesimpulan.
Hasil dan Pembahasan
Dalam
penelitian ini, UNIMUS mengembangkan teori Marketing Public Relations (MPR)
yang dikenalkan oleh Ruslan (2010), dimana teori tersebut diwujudkan dalam kegiatan
Corporate Social Responsibility (CSR) yang diimplementasikan dalam kegiatan
layanan publik yaitu program vaksinasi Covid-19. Kegiatan vaksinasi massal
tersebut sebagai bentuk kepedulian sosial UNIMUS di tengah wabahnya virus
Covid-19 agar masyarakat kota Semarang mencapai herd community sehingga lebih
terlindungi dari bahaya virus corona tersebut. Hal ini menandakan prakterk
kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) UNIMUS adalah model
�protecting�.
Sementara
itu, strategi Marketing Public Relations yang diterapkan dalam kegiatan
Corporate Social Responsibility (CSR) tersebut djabarkan menjadi tiga strategi
yakni pull strategy, push strategy dan pass strategy. Adapun paparannya adalah
sebagai berikut ini :
a.
Pengembangan
Materi Pull Strategy Berbasis Program
CSR Vaksinasi
Didalam
konsep Marketing Public Relations program vaksinasi Covid-19 yang pertama
adalah pull strategy yakni strategi untuk menarik perhatian (atensi) masyarakat
melalui teknik komunikasi dan promosi yang informatif dan unik. UNIMUS
menggunakan iklan dan promosi untuk dapat meningkatkan brand awareness publik
terhadap institusi. Iklan dan promosi yang dibuat oleh UNIMUS digunakan untuk
menarik minat masyarakat yang dituangkan dalam media konvensional maupun media
digital. Media konvensional seperti baliho, brosur, banner, backdrop dan lain
sebagainya. Sedangkan media digital, UNIMUS menggunakan media sosial. Dalam
iklan dan promosi yang dibuat oleh UNIMUS memuat lebih banyak materi tentang
product knowledge perguruan tinggi seperti daftar program studi, fakultas,
akreditasi unggul, serta sarana dan prasarana. Namun ketika melakukan beberapa
program CSR, materi promosi yang dibuat oleh UNIMUS lebih mengarah ke program
CSR tersebut. Salah satunya adalah program CSR vaksinasi Covid-19. Target
peserta vaksinasi adalah masyarakat khususnya kota Semarang yang berusia diatas
17 tahun atau bahasa sederhananya adalah mereka yang sudah memiliki Kartu Tanda
Penduduk (KTP). Hal ini sesuai pula dengan sasaran atau target market UNIMUS,
dimana penerimaan mahasiswa barunya adalah siswa SMA tingkat akhir dimana
rata-rata usia sekitar 17-18 tahun. Dalam promosi UNIMUS dalam bentuk CSR
vaksinasi Covid-19 konten yang digunakan adalah flyer digital yang
disebarluaskan melalui media sosial UNIMUS yakni Instagram, Facebook, dan
Whasapp. Flyer digital tersebut berisikan info mengenai pendaftaran vaksinasi
di UNIMUS. Lebih dari 3.500 orang mendaftar setelah flyer digital tersebut
disebarluaskan.
���������������������������
Gambar 1
Flyer Digital
Vaksinasi di UNIMUS
Pada saat
hari H-nya vaksinasi, strategi pull strategy juga tersedia dalam bentuk
MMT/backdrop, banner dan brosur. Dalam brosur, selain terdapat informasi
tentang vaksinasi, terselip juga informasi mengenai UNIMUS seperti informasi
mengenai penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2021/2022, dimana terdapat 28
program studi dan 8 fakultas unggulan yang siap menerima peserta didik baru.
Lebih lanjut konten dalam bentuk video pun juga dibuat yakni live streaming
melalui zoom dan youtube yang menghadirkan langsung Walikota Semarang, Hendrar
Prihadi. Video teaser singkat dari hari pertama hingga hari terakhir pun selalu
dibuat oleh tim humas UNIMUS. Diantaranya terdapat video mengenai kunjungan
mendadak oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Meskipun mendadak, Gubernur
Jawa Tengah tetap memberikan apresiasi dan komentar positif mengenai
pelaksanaan vaksinasi di UNIMUS. Karena tergolong tertib, cepat, tidak
menimbulkan kerumunan, dan bahkan bisa menjadi contoh bagi sentra vaksin
lainnya. Dengan flyer, banner, MMT, brosur maupun video tersebut masyarakat di
kota Semarang sangat antusias. Terbukti dengan realisasi pendaftar yang datang
memenuhi kuota sebanyak lebih dari 3.500 orang dalam waktu tiga hari (tahap
pertama) dan dua hari (tahap kedua).
b.
Perwujudan Push Strategy Berbasis Program CSR
Vaksinasi
Strategi ini
merupakan strategi untuk merangsang atau mendorong publik serta menciptakan
image positif perusahaan. Dalam hal ini UNIMUS melakukan strategi yakni dengan
mengadakan event-event yang selanjutnya dipublikasikan melalui media massa.
Dalam strategi ini humas UNIMUS melakukan strategi berupa publikasi di media
massa seperti surat kabar harian Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, Wawasan, dan
Jawa Pos Radar Semarang. Untuk media elektronik, humas UNIMUS mempublikasikan
kegiatan vaksinasi di TVRI Jawa Tengah dan TVMU (Televisi Muhammadiyah).
Gambar 2
Jumpa Pers
Pimpinan UNIMUS dengan Rekan-Rekan dari berbagai Media
Sedangkan
media digital (online), humas UNIMUS mempublikasikan melalui media online yang
dimiliki oleh UNIMUS sendiri seperti website unimus.ac.id, Instagram dan Tiktok
(@unimus.official), Twitter (@unimus), Youtube dan Facebook (Universitas
Muhammadiyah Semarang), Telegram serta Whatsapp. Selain itu, humas UNIMUS juga
mempublikasikan melalui media online seperti krjogja.com, muhammadiyah.or.id,
suaramerdeka.com, pwmjateng.com, radarsemarang.jawapos.com,
suara-muhammadiyah.id, serta wawasan.com dan covid19.muhammadiyah.id. Bak
gayung bersambut, banyak rekan-rekan media lain yang turut mengapresiasi
langkah publikasi yang dibuat oleh UNIMUS. Sehingga media online yang lain
turut mempublikasikan kegiatan vaksinasi tersebut diantaranya republika.co.id,
lintasolorayanewa.com, suarakartini.id, metrorakyat.com, halosemarang.id,
ayosemarang.com, radarbangsa.co.id, sigijateng.id, jateng.tribunnews.com,
hariannkri.id, suaraaisyiyah.id, serayunews.com, serta editor.id,
pingpoint.co.id dan siapgrak.com. Dengan banyaknya publikasi mengenai peranan
UNIMUS sebagai sentra vaksin Covid-19, menjadikan nama UNIMUS dikenal oleh
publik lebih luas.
c.
Kebijakan Pass Strategy Berbasis Program CSR
Vaksinasi
Strategi ini
merupakan strategi ketiga dalam konsep three ways strategy, dimana strategi
mempengaruhi publik dengan cara memberikan kontribusi pada kegiatan sosial.
Kegiatan sosial yang UNIMUS lakukan adalah dengan menjadi sentra vaksin
Covid-19 dari tahap 1 hingga tuntas ke tahap 2. Jadi di tahap ini, UNIMUS
concern terhadap kualitas dan kuantittas �pelayanan� agar masyarakat tetap
nyaman dan cepat untuk mengikuti vaksinasi. UNIMUS mengerahkan secara optimal
sumber daya yang dimiliki dari tenaga medis dan tenaga kesehatan untuk tim
vaksinator dan tim screening, puluhan tim IT untuk olah data agar peserta
langsung memperoleh status sudah divaksin dan tentunya mendapatkan sertifikat
vaksin yang saat ini sangat diperlukan sebagai persyaratan kegiatan masyarakat.
Selain itu, proses juga dibantu oleh tim kesekretariatan untuk proses
registrasi, tim security, petugas kebersihan dan juru parkir agar senantiasa
dalam kondisi yang kondusif, bersih, tertib dan tidak berkerumun. Lebih lanjut,
UNIMUS juga menyediakan rumah karantina isolasi mandiri bagi warga Semarang
yang terdeteksi positif Covid-19. Sebanyak 90 (sembilan puluh) tempat tidur
disediakan UNIMUS di Gedung Laboraturium Kesehatan Masyarakat Wonolopo � Mijen.� Berbagai kegiatan dilaksanakan di gedung
tersebut agar masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 segera sembuh dan
sehat kembali.
Gambar 3
Gedung
Karantina/Isoman Warga di Gedung Lab. Kes UNIMUS
Beberapa
kegiatan tersebut diantaranya senam pagi, pengecekan, kontrol dan screening
kesehatan, konsumsi fullday dan snack bergizi, hiburan (karaoke) atau nonton
film bersama namun tetap menjaga protokol kesehatan. Hal ini dilakukan agar
pasien tidak stres sehingga imunitas bisa lebih besar ditingkatkan, sehingga
lebih mudah untuk sembuh dan negatif Covid-19. Tak lupa pemberian obat dan
vitamin yang dibagi menjadi tiga waktu, yakni :
a.
Pagi:
Fluimicir (Acetyl dosis tinggi), Ibuprofen (jika ada keluhan pusing), Antivirus
(Oseltamivir), Azytromicin (sekitar < dari 10 hari), Pehavral vitamin
(optional) dan Zink
b.
Siang:
Vitamin C 1000 (misal Redoxon), Vitamin E (contoh: Ever-E) dan Vitamin D Murni
c.
Malam:
Antivirus (Oseltamivir), dan Levofloxaxin
Kesimpulan
Program CSR (Corporate Social Responsibility) Vaksinasi di UNIMUS dianggap berhasil oleh Perguruan Tinggi Muhammadiyah tersebut. Hal ini dibuktikan dengan bertambahnya penerimaan mahasiswa baru UNIMUS di tahun akademik 2021/2022. Data per 6 September 2021 menunjukan bahwa sebanyak 3.067 mahasiswa baru telah ter-registrasi dan dilantik oleh Rektor pada Rapat Senat Terbuka (Kehumasan, 2021). Gencarnya promosi dan publikasi salah satunya dengan metode Marketing Public Relations yang membuat brand UNIMUS lebih dikenal publik. Sehingga Marketing Public Relations yang diterapkan dalam kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) Vaksinasi tersebut djabarkan menjadi tiga strategi yakni pull strategy, push strategy dan pass strategy dapat menjadi alternative promosi.
Menggunakan strategi Corporate Social Resposibility dalam upaya mempromosikan sebuah institusi menjadi bahan atau materi rekomendasi terkait teknik promosi dan publikasi yang tidak hanya dengan dalam bentuk hard selling saja. Justru dengan menerapkan Marketing Public Relations dalam bentuk Corporate Social Responsibility banyak manfaat yang diperoleh UNIMUS diantaranya semakin meningkatnya citra positif dan kuatnya brand UNIMUS di masyarakat, terjalinnya kerjasama baru antara UNIMUS dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Dinas Kesehatan Kota Semarang, serta membantu masyarakat khususnya warga kota Semarang agar tercipta herd immunity sehingga kasus akibat Covid-19 bisa diminimalisir. Selain itu, perusahaan atau institusi dapat mengembangkan materi CSR yang lain sesuai dengan issue terhangat yang menjadi kebutuhan di masyarakat sehingga kehadiran insitusi dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Creswell, John W. (2010). Research design pendekatan
kualitatif, kuantitatif, dan mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Google Scholar
Moleong, Lexy J. (2007). Metode
penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Google Scholar
Putri, Adiyani Kartika, & Aji, Gilang
Gusti. (2019). Corporate social responsibility sebagai strategi marketing
public relations (Studi Kasus Program CSR �Decofresh Warnai Jodipan� PT. Inti
Daya Guna Aneka Warna). Commercium, 2(2). Google Scholar
Ruslan, Rosady. (2010). Manajemen public
relations & media komunikasi: Konsepsi dan aplikasi. Google Scholar
Statistik, Badan Pusat. (2020). Ekonomi
Indonesia Triwulan II 2020 Turun 5, 32 Persen. Jakarta: Badan Pusat
Statistik. Google Scholar
Sugiyono, Dr. (2013). Metode penelitian
pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Google Scholar
Suharto, Edi. (2008). Menggagas Standar
Audit Program CSR. Disampaikan Pada, 6. Google Scholar
Wahyuningsih, Sri. (2013). Metode
Penelitian Studi Kasus: Konsep, Teori Pendekatan Psikologi Komunikasi, dan
Contoh Penelitiannya. Madura: UTM Press. Dalam Https://Www. Scribd.
Com/Document/3824, 91045. Google Scholar
Widuhung, Selvy. (2021). Strategi Marketing
Public Relations Petromindo Group Di era Pandemi Covid-19. Jurnal Public
Relations (J-PR), 2(1), 1�7. Google Scholar
Copyright holder: Anggry Windasari,
Reni Shinta Dewi (2021) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |